Pindah Lapak Ke @Nakella
ένα
Sans, wide awake sama chill s£--x bkal gua rampungin. Tes ombak dulu.
Tidak, apa yang dia katakan barusan? Lelucon apa yang dia utarakan barusan?
Na Jaemin
Aku membencimu, huang.
Na Jaemin
Aku benar-benar--
Na Jaemin
Sudah kuusahakan
Na Jaemin
I loved you, huang.
Na Jaemin
Jangan membual, aku sudah tidak sudi memakai margaku untuk orang sepertimu.
Na Renjun
Orang seperti apa--
Na Jaemin
*terkekeh jengah*
Dalam mimpimu.
Na Jaemin
Aku sudah mengajukan surat cerai, ku harap kamu tanda tangan dengan benar disana.
Na Jaemin
ah, dan hak asuh jisung berada ditanganku.
Na Jaemin
Jangan ganggu dia lagi, pergi sejauh yang kamu bisa.
Hati renjun terasa diremas kuat dalam situasi ini. Kenapa semuanya berakhir se-menyedihkan ini?
Wajah cantik dengan air mata yang terus mengalir itu menoleh, memberi senyum hangat pada sang buah hati.
Langkah kecil itu menghampirinya,
Mendekap erat sang mama, berusaha menghindari tatapan tak suka dari papa-nya.
Na Renjun
Kamu sudah sebesar ini, sayang..
*usap pipi memerah jisung*
Na Renjun
Tampan seperti papa.
Na Jisung
Mama mau kemana?
Na Jisung
Jangan pelgi, ya?
Bagaimana anak sekecil ini mengerti pertengkaran mereka?
Kembali tangan lentik itu menghapus aliran air mata di pipinya.
Na Renjun
Mama gak kemana-mana kok.
Na Renjun
Mama selalu sama jisung..
Na Jisung
Icung janji tidak akan nakal lagi,
Na Jisung
Tapi mama halus disini, temenin icung..
Na Renjun
Kan mama bilang, mama selalu sama jisung-i..
Na Renjun
Disini
*tunjuk dada jisung*
Na Renjun
Mama selalu disini.
Na Jisung
Disini?
*tunjuk dadanya*
Na Jaemin
Jisung, kembali ke kamarmu.
Na Jaemin
Jangan rewel, kembali ke kamarmu sekarang!
Na Jisung
Icung mau sama mama!!
Na Jaemin
Papa sama mama banyak urusan, jisung. Cepat kembali ke kamarmu, berhentilah jadi anak nakal!
Na Jaemin
Jen, tolong seret anak itu.
Sang kawan, yang sedaritadi menjaga jisung menghela nafas.
Segera menghampiri jisung dan menariknya paksa dari genggaman renjun.
Na Renjun
Tidak masalah, terimakasih.. Jeno..
Kini tersisa mereka berdua.
Na Jaemin
Angkat kaki, sekarang.
Na Renjun
Bagaimana kamu bisa bersikap seperti ini padakuu, hiks!
Na Renjun
Aku sudah mengabdikan diriku padamu!!
Na Renjun
Semuanya ku lakukan untukmu, hiks!
δύο
Na Renjun
Aku bahkan menyerahkan seluruh kehidupankuu untukmu!!!
Na Renjun
Aku melawan restuu mama dan kakakku, untuk tetap bersamamu!!!
Na Renjun
Dan kematian mama, semakin membuat kakakku tidak menyukaimu, tapi aku masih mempertahankanmu!!!!
Na Renjun
Aku selalu menuruti kemauanmu!!!
Na Renjun
Memenuhi semua kebutuhannu!!!
Na Renjun
Aku berusaha menjadi istri yang baik untukmu, hiks!!
Nafasnya sedikit tercekat, masalah yang ini.. adalah masalah utama kehancuran mereka.
Na Renjun
Soal perempuan itu.
Na Renjun
*terkekeh miris*
Kamu membelanya?
Na Renjun
Dari dulu.. aku diam.
Na Renjun
Aku tau diantara hubungan kita, ada dia.
Na Renjun
Dia bahkan ada diantara hubungan kita sejak--kita memulai hubungan ini..
Na Renjun
Kamu menyukaiku, katanya. Lalu menarikku semakin dekat, dan mengencani ku..
Na Renjun
Dan dia ada sejak itu--dia ada.. bahkan sebelum kita berkencan..
Na Renjun
Sampai kita menikah dan punya jisung pun, AKU DIAM, BR£NG-$£K!!! aku diam.. hiks!
Na Renjun
DAN KALIAN BERSELINGKUH DI BELAKANGKUU!!!!
Na Jaemin
Kamu yang berselingkuh, bersama pria itu.
Na Renjun
SIAPA YANG MEMBUAL SEKARANG?!
Renjun mendekat, menarik kemeja depan sang suami.
Na Renjun
Aku tidak selingkuh..
Na Renjun
Hiks! aku tidak.. itu kamu, kamu yang berselingkuh--
Na Jaemin
Aku mencintainya.
Na Jaemin
Aku masih memikirkan jisung, jika anak itu tidak ada, aku sudah menggugat cerai dirimu.
Na Renjun
Lalu kenapa memberi harapan padaku dari awal?
Na Renjun
SEHARUSNYA DARI AWAL JANGAN MENDEKATIKU DAN BERKENCANLAH DENGAN PEREMPUAN ITU!!! hiks!
Na Renjun
Hiks! ini tidak adil..
Na Renjun
Ka-kalian menghancurkanku--dalam permainan kotor kalian!! hiks!
Tubuh ringkih itu melemah, berlutut tepat didepan kaki jaemin.
Na Renjun
Aku tidak menyesal telah mencintaimu..
Na Jaemin
Jangan biarkan dia masuk.
Na Renjun
*tarik kerah baju jeno*
Na Renjun
Bi-biarkan aku masuk.. hiks! aku ingin menemuiku anakku.. hiks! anakku..
Na Renjun
Bayi kecilku hiks! BIARKAN AKU MASUKK!!!
Lee Jeno
*tahan tubuh renjun*
Maaf.
Tangis renjun semakin terdengar keras. Jeno yang melihat jelas tak tega.
Na Renjun
Hiks! Jeno.. tolong hiks! bayiku.. bayiku yang malang, hiks!
Tubuh itu melemah kembali, tapi untuk ini jeno menahan pinggang renjun agar tak tumbang menyentuh sepatunya.
Na Renjun
Hiks! Jeno.. kumohon..
Lee Jeno
*usap punggung renjun*
Maaf.
Na Jaemin
*acak rambutnya frustasi*
Bawa dia keluar.
Jeno memapah renjun yang memberontak, bagaimanapun.. ini bukan tempat aman untuk hati renjun tetap disini, kan?
τρία
Watanabe Junkyu
Sudah kubilang jangan mengharapkan apapun pada pria dongo seperti dia!!
Watanabe Junkyu
Dia hanya mengerti cara menyakitimu!!!
Watanabe Junkyu
Sekarang biarkan dia bahagia bersama si j4l4-ng itu, jangan urus dia lagi!!!
Watanabe Junkyu
Jisung biarkan bersamanya--
Na Renjun
Dia anakku, jun.
Watanabe Junkyu
Aku tau!!!
Watanabe Junkyu
Tapi apa yang kamu harapkan sih dari pria itu?!
Watanabe Junkyu
Kamu harap dia ngasih cuma-cuma jisung ke tangan kamu, gitu?
Watanabe Junkyu
Gak akan!!
Watanabe Junkyu
Kita tau gimana otak si b£d£-b4-h itu!!
Watanabe Junkyu
Sekarang pikirkan dirimu sendiri!!
Watanabe Junkyu
Jangan ada dia lagi, masa depanmu masih panjang!!
Watanabe Junkyu
Kamu cantik, kamu anggun, kamu berbakat, kamu seorang model!!!
Watanabe Junkyu
Kamu bisa bahagia tanpa kehadiran mereka!!
Na Renjun
Gaada jisung rasanya hampa..
Na Renjun
Hiks! bayi malangku..
Watanabe Junkyu
(Nangis lagi..)
Watanabe Junkyu
Sudah kubilang jangan sia-siakan air matamu untuk---
Na Renjun
Aku menangisi anakku
Watanabe Junkyu
*hela nafas pasrah*
Watanabe Junkyu
*merentangkan tangan*
Butuh pelukan, hm?
Tangis renjun semakin pecah dalam dekapan junkyu, temannya yang malang..
Kenapa masalahmu seberat ini, renjun?
Renjun terkekeh kecil, mengusap layar ponselnya yang menampilkan gambar.
Gambar dirinya, jisung serta jaemin yang asik bersenang-senang disebuah timezone.. tanpa beban masalah.
Na Renjun
Waah.. kita bahkan bisa semanis ini..
Na Renjun
*usap air matanya*
Apa gunanya menangis lagi..
Dahaga mulai menghampiri.
Renjun melirik beberapa toko.
Mencari toko yang sekiranya menjual air.
Na Renjun
(Toko itu kayaknya terpencil banget deh.. spot tempatnya pojok banget)
Na Renjun
*jalan mendekati toko yang mencuri perhatian*
Na Renjun
Wahh..
*menatap langit*
Beruntung dirinya segera berteduh di halaman toko tadi.
Na Renjun
*melirik pintu toko*
Na Renjun
(Masuk gak ya? gapapa deh, siapa tau jualan minum)
Na Renjun
*melihat sekitar*
Toko barang-barang antik.
Na Renjun
(Salah toko deh kayaknya...)
"Ada sesuatu yang membawamu kemari, anak muda?"
Na Renjun
ah.. aku tadinya mencari toko yang menjual minuman, tapi sepertinya aku salah masuk..
Stranger
*terkekeh khas lansia*
Stranger
Kau gadis yang lucu.
Na Renjun
A-aku laki-laki, tuan.. dan.. sudah tidak muda lagi, aku.. punya 1 anak.
Stranger
*membenarkan letak kacamata*
Stranger
Aku punya teh hangat, kemarilah.
Na Renjun
*duduk di kursi*
Teh hangat yang berada di teko antik itu sedikit membuat penasaran.
Na Renjun
Mm.. tuan, tekonya bagus, kau memang senang mengoleksi barang-barang antik?
Stranger
Barang-barang antik selalu punya rahasia.
Stranger
Minumlah, nanti dingin.
Na Renjun
ah.. terimakasih.
Renjun tersenyum hangat, meminum teh ini membuatnya teringat akan jisung.. dan jaemin.
Stranger
Kau laki-laki yang baik..
Stranger
Seharusnya Tuhan lebih baik untuk memilih takdir untukmu..
Kepalanya sedikit mengabur, hey.. jangan sembarangan mengantuk seperti ini dong!
Na Renjun
Maaf, tuan.. a-aku tiba-tiba mengantuk..
Stranger
Tidurlah, disini nyaman. Kau bisa beristirahat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!