Malam itu dengan gaun merah Alana memasuki sebuah mansion yang tampak sedang mengadakan sebuh pesta besar.
Ia masuk dengan percaya diri,dengan pakaian mahalnya dan menenteng tas bermerk-nya melawati orang-orang yang menatapnya dengan sinis.
Namun ia sama sekali tidak peduli dengan itu,ia terus berjalan masuk untuk ke panggung utama.Hingga ia berhenti saat melihat tunangannya berjalan ke arahnya.
"Hai Rafael gue kira lho bakal lupa lagi hari ulang tahun gue.Ternyata enggak,makasih ya gue suka banget sama kejutan ini,gak nyangka kalau lho bakal ngerayain ulang tahun gue dengan semewah dan semeriah ini,padahal gue sama sekali gak perlu buat di rayain sebesar ini,cukup lho ingat dan kasih kado aja gue pasti udah bahagia banget"
Alana benar-benar terharu,bahkan matanya berkaca-kaca saat ini,ia sungguh bahagia.
Senyumnya juga sama sekali tak pudar memperhatikan ke sekeliling hingga kembali melihat ke arah tunangannya yang sejak tadi diam.
Ahahahahahahahaa!!!!
Hingga tawa menggema di seluruh mansion itu,Semua orang tertawa?
Ya,semua orang menertawakan Alana yang terlalu kepedean dan besar kepala.
Alana bingung dan tentunya kaget dengan semua orang yang tiba-tiba tertawa begitu keras,ia perhatikan orang-orang di sekitarnya yang saat ini melihat dirinya dengan tawa mengejek,seolah dirinya adalah sebuah lelucon terlucu di dunia.
Ada apa?
Apa nya yang lucu?
"Ke-kenapa semua orang tertawa Raf?"
"Hahaha tentu saja mereka tertawa karna lho Aluna"
Tiga orang wanita tiba-tiba muncul dari arah belakang Rafael,hal itu membuat Alana terkejut.
"Vani Cindy lho berdua?,apa maksud nya? dan kenapa kalian berdua sama wanita munafik ini?,kalian tahu kan kalau gue benci banget sama dia!",Alana terkejut dan tentunya marah melihat kedua sahabatnya merangkul Celine saudara tirinya,yang kedua sahabatnya itu tahu bahwa dirinya sangat membencinya.
"Alana berhenti manggil Celine seperti itu,dia punya nama!"
Bentak Rafael tiba-tiba hingga membuat Alana kaget."Rafael?",ucapnya dengan suara bergumam.
"dan stop menghayal,ini bukan perayaan hari ulang tahun buat lho!"
Deg
"Ka-kalau bukan buat gue,ber-berarti buat siapa?",tanyanya dengan mengepal tangan kuat.
"Lho lupa,kalau hari ini Celine ulang tahun?,tentu saja ini perayaan untuk Celine BUKAN LHO!"
"cih dasar wanita gak tahu malu!"
"Benar,gue nyesal pernah bersahabat dengan wanita arogan dan tak tahu malu sepertinya"
Alana menoleh ke arah kedua sahabatnya itu sekilas kemudian kembali menoleh ke arah Celine,tangannya terkepal kuat namun sebisa mungkin ia menahan diri."Rafael lho pasti bercanda kan", ucapnya kembali menoleh ke arah Rafael.Ia masih menatap pria itu dengan tatapan penuh keyakinan.
"Gue gak becanda!"
Deg!
Alana hampir tak bisa menahan tubuhnya,"Enggak gak mungkin,gue gak percaya lho pasti ngeprank kan Raf,dimana kamera nya" ucapnya dengan tertawa hambar meskipun hatinya mulai tak tenang.
Semua orang yang sedang memperhatikan, menatap Alana seperti menatap orang gila.
Huff...
Rafael menghembuskan nafas lelah,ia kemudian mengeluarkan sebuah surat dari kantongnya dan begitu saja melemparkannya ke depan Alana,"Biar sekalian,gue mau mengumumkan ke semua orang termasuk lho Alana kalau pertunangan di antara kita BATAL!!!"
"Ahaha gak mungkin,gue gak percaya"
"Lho pasti becanda kan Raf,atau lho mau ngeprank gue habis itu tiba-tiba ngasih cincin buat langsung lamar gue?,ahaha iyakan?"
Rafael menggeleng,"Baca aja surat itu,gue gak becanda bahkan kedua orangtua kita sudah setuju,dan..."
Rafael menarik tangan Celine dan merangkulnya,"Perjodohan di antar kedua keluarga akan tetap berjalan,CELINE DAN GUE!"
"Kak Rafael",Celine tertegun dan langsung menunduk takut saat Alana menatapnya.
huuuuu!,itu baru pasangan yang cocok!
Plok!Plok!Plok!!
Semua orang bersorak bahagia dan bertepuk tangan yang meriah.
Alana mengepal kuat kertas di tangannya hingga remuk,ia menunduk menahan rasa sakit,marah,malu."Tidak,Celine hanyalah anak pungut!! bagaimana mungkin dia menikah sama lho Raf!?"
"Karna Celine sudah papa angkat menjadi anak kandung"
Suasana seketika hening saat kedatangan beberapa orang paruh baya itu.
Alana berbalik melihat papanya dan juga mamanya beserta kedua orangtua Rafael.Ia menatap mereka dengan tajam dan tatapan menuntut.
"Papa,mama"
Celine yang melihat kedatangan orang tuanya langsung berlari ke arah mereka dan bersembunyi di belakang keduanya,hal itu membuat Alana semakin menahan amarah.
"Tenang sayang mama sama papa akan melindungi mu dan menyelesaikan semua",ucap sang mama memeluk Celine dengan tatapan tak suka pada Alana.
Semua tamu undangan yang hadir semakin bersemangat dengan pertunjukan malam ini.
"Apa maksud semua ini?",Suara Alana terdengar tercekat menatap kedua orang tuanya bergantian.
"Mulai saat ini Celine kami angkat menjadi anak kandung dan memutuskan kalau Celine yang menikah dengan Rafael,dan kau Alana, maaf kami tidak bisa menahan diri lagi dengan kelakuan dan juga sikap mu jadi-"
"Jadi apa pa?!"
Dada Alana sudah naik turun menahan emosi yang akan meledak dalam dirinya.
"Jadi kami mengeluarkan mu dari daftar keluarga Blanchard"
Semua tamu undangan yang ada di sana di buat kaget dan langsung berbisik-bisik.
Tak bisa menahan amarahnya lagi,Alana melangkah dengan besar ke hadapan kedua orangtuanya dan,
Plak!!!
Ia menampar wajah Celine sekuat-kuatnya dimana sejak tadi ia sudah menahan dirinya pada wanita itu.
"ALANA!!!"
Rafael dan kedua orangtuanya juga kedua orang tua Alana kaget di buat.
Plak!!!plak!!!
Alana juga langsung mendapat tamparan dua kali dari sang mama."Dasar kurang ajar, beraninya kau menyentuh putriku!",makinya memeluk Celine yang sudah bergetar hebat.
Plak!!
"Keterlaluan kamu Alana!!",teriak sang papa yang juga menampar wajah Alana dengan tangan besarnya,hingga darah segar keluar dari sudut bibir Alana.
Pertama kali?,oh tentu tidak Alana sudah terbiasa menerima tamparan dari kedua orang tuanya hanya karna anak pungut bernama Celine.
"Kamu bukan putriku lagi!,kamu bukan bagian keluarga Blanchard lagi!!mulai sekarang kamulah anak pungut!dan jangan berani menyentuh Celine lagi"
"Keterlaluan lho Alana!",Rafael menarik tangan Alana kasar untuk menyeretnya keluar,tapi Alana langsung menepisnya.
"KALIAN SEMUA YANG KETERLALUAN!"
Alana berteriak sekuat-kuatnya,ia yang tak pernah mengeluarkan air mata menangis saat ini.
"Sudah seret dia keluar!,aku tidak mau melihat wajahnya lagi!dia bukan siapa-siapa lagi",ucap kedua orang tua Alana sembari merangkul Celine yang berada di tengah-tengah mereka.
Alana kemudian di seret oleh kedua anak buah papanya sendiri.
Alana tak melawan,ia melihat kedua orang tuanya dengan tatapan tak percaya kemudian menoleh ke arah Celine yang berhasil menepati ucapannya.
Kemudian Alana juga menoleh ke arah Rafael yang hanya diam saja,menatapnya dengan benci begitupun kedua orangtuanya dan juga kedua sahabatnya juga semua orang.
Mereka semua menatapnya penuh kebencian,jijik,dan tak suka,mereka semua diam saat dirinya di seret dengan kasar dan tak manusiawi.
Ia benar-benar kehilangan semuanya sekarang.
Hingga ia di lemparkan sekuat-kuatnya keluar gerbang mansion besar itu sampai ke tengah jalan,lutut dan tangan nya berdarah,tubuhnya sakit karna di seret dari dalam dengan sangat kasar.
Ia menangis sejadi-jadinya berlutut di tempat nya,ia telah kehilangan semuanya dalam hidup nya.
Sementara orang-orang menatapnya dari lantai atas mansion,menatapnya seperti sebuah sampah padahal selama ini mereka menatapnya seperti emas.
Saat ia sedang menangis terisak-isak sebuah cahaya yang sangat silau tiba-tiba menerangi nya,Saat ia menoleh ia tidak bisa melihat apapun,hingga saat itu juga ia bisa merasakan tubuhnya melayang kemudian kembali terjatuh dan terlindas sesuatu yang sangat besar dan sangat berat.
Ciiiiiiit brak!!!!
Sebuah truk yang melaju kencang menabrak tubuh Alana.
"Jika aku diberi kesempatan kedua aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi"
Bersambung...
*Hai Author kembali dengan cerita baru yang sangat seru tema #Wanitakuat🔥
Seperti kemauan kalian
Dukung author dengan memberikan like vote dan komen kalian ya🔥🔥😊
Kringgg
Alana Blanchard langsung membuka matanya saat suara alarm dari jam Weaker yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya berbunyi nyaring,hingga membuat nya kaget dan terbangun.Ia segera duduk dan memegang dadanya kemudian meraba seluruh tubuhnya.
Dengan nafas yang terengah-engah ia menatap ke sekitarnya bingung,apa yang terjadi,sekujur tubuhnya sudah basah karna berkeringat sangat banyak.Ia jelas tidak mengerti, apalagi saat mendapati dirinya berada di kamarnya,bukan kah seharusnya ia sudah mati terkubur setelah terlindas mobil truk.
Lalu bagaimana mungkin ia bisa baik-baik saja sekarang tanpa luka sedikitpun di tubuhnya,bahkan saat ini ia berada di kamarnya?
Apa-apaan ini?,apa yang sebenarnya terjadi?
"Perasaan gue ketabrak mobil besar tadi,kenapa kok tiba-tiba berada di kamar?,apa itu semua hanya mimpi?"
"Tapi gak mungkin,jelas-jelas itu nyata banget",monolognya pada diri sendiri,
Ya jika itu mimpi jelas itu tidak mungkin,karna itu sangat nyata,semua yang ia alami serasa begitu nyata dan benar-benar terjadi.
Tok!Tok
"Alana"
Di tengah kebisingan yang terjadi di otaknya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya dan jelas ia tahu siapa pemilik suara yang baru saja memanggilnya itu,tanpa fikir panjang ia segera beranjak dari tempat tidur nya.
"Alana apa yang terjadi pada mu?"
Kaget seseorang yang berada di balik pintu setelah Alana membuka lebar pintu kamarnya.
"Bukan urusan mu"
Alana menatap dingin dan tajam gadis di depannya itu,siapa lagi kalau bukan saudara tirinya Celine,ia masih ingat dengan jelas saat ia di tarik keluar oleh anak buah papanya Celine tersenyum penuh kemenangan padanya.
"Ah...iya maaf...a...aku hanya ingin membangunkan mu untuk pergi ke sekolah,ini sudah hampir terlambat tapi kau belum keluar juga...jadi ku pikir kau belum bangun"
"Pergi ke sekolah?,bukan nya kita sudah lulus?",bingung Alana apalagi ketika menyadari kalau saudara tirinya itu masih memakai pakaian SMA,jelas-jelas tiga bulan lalu mereka sudah lulus sekolah dan sekarang sedang menunggu untuk masuk ke perguruan tinggi.
"Hah lulus?kau sedang bercanda kan Al,kita masih kelas 12 semester satu"
Saat itu juga mata Alana langsung melotot karna kaget dan tidak percaya,"Tunggu masih kelas 12?,semester 1?"
Celine menatap aneh ke arah Alana tapi saat Alana kembali menatap nya ia segera tersenyum lembut dan sopan.
dan jelas itu membuat Alana terkekeh muak,tapi dari pada memikirkan hal itu ia lebih ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Brak!
Celine kaget saat tiba-tiba Alana menutup pintunya kuat tepat di depan wajahnya,ia mengepal kuat tangannya.
Sementara di dalam kamar,Alana segera berlari menghampiri nakas dan menyambar kalender.
29 Oktober 2020
"Hah 2020 enggak salah?",Alana jelas tercengang melihat tahun di kalender itu,ia terdiam cukup lama hingga berangsur-angsur ia mulai sadar dan mulai paham dengan apa yang sedang terjadi.
Matanya seketika memanas dan perih saat kemudian air mata mengalir.Ternyata ucapannya di dengar sebelum menutup mata ia sempat berharap diberikan kesempatan kedua untuk hidup,dan benar saja ia kembali ke satu tahun lalu dimana ia baru masuk kelas dua belas dan awal dari kehancurannya.
Bayangan-bayangan yang terjadi
saat malam kematian nya itu begitu membekas di pikiran nya,
mungkin tidak akan pernah ia lupakan di kehidupan kedua ini untuk pondasi dirinya bertahan hidup.
"Tidak akan ku sia-siakan kesempatan ini"
***
"Sayang makanlah,kau bisa telat ke sekolah"
"Tapi ma Alana belum turun,dia akan marah lagi jika kita tidak menunggu nya untuk sarapan"
"Celine kau tidak perlu memikirkan anak itu"
"Tapi pa"
"Celine,sudahlah jangan terus membantah makan saja,jika Alana berani mengganggu mu bilang saja pada kakak"
"Nah dengar kan sayang, kakak kamu akan melindungi kamu bahkan mama sama papa juga akan selalu membela kamu"
Celine tersenyum mendengar ucapan sang mama,kemudian ia mengangguk dan memulai sarapannya namun baru saja ia akan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya tiba-tiba ia melihat sosok Alana menuruni tangga dan hendak pergi.
"Alana!",panggil nya yang seketika membuat ketiga orang lainnya menoleh ke arah Alana yang baru saja sampai di anak tangga terakhir.
"Alana pas sekali ayo kita sarapan bersama,kami semua sudah menunggu mu",Celine tiba-tiba beranjak dari kursinya dan menghampiri Alana,ia mencoba menarik tangan Alana tapi segera di tepis.
"Gak usah sentuh-sentuh munafik!",telak Alana menatap Celine penuh dendam dan amarah, padahal niatnya ingin segera pergi tanpa bertemu orang-orang itu,karna rasanya ia belum siap bertemu dengan kedua orangtuanya yang begitu tega di akhir hidupnya,tapi Celine tiba-tiba memanggil nya Bahkan ingin menarik tangannya.
"Alana!!",bentak suara wanita nyaring penuh amarah.
Dia adalah Zahra ibu kandung Alana tapi seperti ibu tiri bagi Alana sendiri,wanita itu seperti tak menganggapnya putri sejak ia kecil namun justru menyayangi Celine seperti anak kandungnya sendiri,bahkan ia menjaga Celine seperti menjaga telur.
"Alana berhenti bersikap kekanakan"
Itu adalah suara kakak kedua Alana,Alga laki-laki berusia 21 tahun itu juga sama seperti ibunya yang begitu menyayangi Celine,yang selalu siap pasang badan dan membela Celine setiap kali ia berdebat dengan adik kesayangannya itu,bahkan begitu memanjakannya seperti anak kecil.
Cih
Alana berdecih menatap kedua orang itu, kemudian menatap ke arah Celine yang menunduk menahan tangis sembari memegang tangannya yang tadi ia tepis.
Benar-benar penuh drama, jelas-jelas ia hanya menepis pelan tapi seolah perempuan itu merasakan tangan nya begitu sakit.
Bersambung...
Sebuah mobil Porsche hitam masuk ke pekarangan sekolah Victory,sekolah swasta yang dimana hanya anak orang kaya dan berpengaruh yang bisa masuk ke sekolah itu dan satu lagi anak beasiswa yang benar-benar pintar.
Mobil-mobil mewah yang di bawa oleh para siswa-siswi sekolah itu sudah biasa bahkan saat masuk ajaran baru ada siswa yang di antar dengan jet pribadi,ya semua kemewahan di sekolah itu sudah biasa.
Namun kali ini tidak biasa,saat seorang perempuan turun dari mobil Porsche hitam dimana pakaian nya yang rapi dengan rok di bawah lutut,bajunya nya yang di masukkan ke dalam rok dan lengkap memakai dasi juga almamater nya,rambut hitamnya yang di kuncir kuda terlebih ia tersenyum pada orang-orang yang ia lewati.
Tunggu, perempuan itu bukan anak baru tapi mampu menarik perhatian seluruh siswa Victoria yang melihat nya.
Alana Blanchard
Ya dia adalah Alana,Alana siswi yang disegani sekaligus dibenci oleh banyak orang di sekolah itu, bagaimana tidak dia adalah siswi pembangkang,pembuatan onar,pembuly,arogan terlebih tak punya kemampuan akademik,kemampuan nya hanya di bidang olahraga.
Bukan hanya itu,penampilan nya seperti perempuan tidak benar,rok mini sepaha dengan baju yang ketat hingga membentuk tubuh seksinya tanpa memakai almamater sekalipun,rambut yang bergonta-ganti warna, sepatu yang selalu tidak sesuai untuk di pakai sekolah,makeup yang selalu berlebihan.
Oh sungguh dia bukan seperti siswi sekolah tapi seperti seorang wanita panggilan setiap harinya selama 2 tahun lamanya,apalagi setiap hari selalu menempeli seorang siswa yang tak lain adalah ketua OSIS di sekolah itu.
Namun hari ini mereka hampir mengira Alana adalah seorang siswi baru melihat penampilan barunya yang jauh berbeda.
"What Alana!!!?"
"Ini elho?!!!"
kehebohan yang di lakukan oleh kedua sahabat Alana yang juga cabe-cabean, membuat semua orang tahu kalau siswi yang jadi pusat perhatian sejak dari parkiran hingga ke koridor sekolah itu ternyata Alana Blanchard.
Sulit di percaya
"Enggak-enggak,gak mungkin elho Alana lho pasti cuma mirip Alana doang kan"
"Aku Alana Blanchard"
Setelah membuat kehebohan sejak tadi Alana akhirnya membuka suara yang mampu membuat keheningan sesaat terjadi.
"A-aku,lho ngomong 'aku'?,wah gak bener gue semakin yakin lho bukan Alana,Alana itu ngomong nya gaul dan kece 'lho gue',iya gak Van"
"Iya dan Alana itu penampilan nya gak kayak gini, penampilan Alana yang kita kenal itu seksi menggoda dan berani bukan seperti rapi seperti ini, apalagi senyum sama orang kayak tadi!",Vani setuju dan menimpali ucapan Cindy.
Alana tersenyum tipis melihat kedua sahabatnya itu,ia ingin membenci keduanya mengingat saat menjelang kematiannya mereka berpihak kepada Celine saudara tirinya yang paling ia benci,tapi ia tahu penyebab keduanya mengkhianati nya itu juga karna ulahnya sendiri,padahal mereka adalah sahabat setianya sejak kecil karna keluarga mereka mempunyai kerjasama bisnis.
Dengan bodohnya ia selalu menjauhi dan tidak mau lagi berteman dengan keduanya, karna ia yang selalu ingin dekat dengan sang tunangan tapi kedua sahabatnya itu tak suka, dan selalu melarang nya juga memperingatkan kalau tunangan nya tak menyukai nya dan membencinya,mereka juga mengatakan tunangan nya brengsek sehingga ia marah dan menjauhi mereka,tapi lagi-lagi kedua sahabatnya itu meminta maaf dan masih ingin berteman.
Hingga puncaknya ketika lulus sekolah kedua sahabatnya itu sudah tidak tahan lagi dengan kebucinan dan kebodohannya yang mencintai tunangannya,mereka kemudian membuat pilihan untuk memilih sahabat atau tunangannya dan tentu saja pada saat itu tanpa beban pikiran sedikit pun memilih tunangannya dan merendahkan keduanya kalau mereka tak berarti apa-apa untuknya.
Tiga bulan mereka tak pernah bertemu lagi semenjak hal itu karna bertengkar hebat,hingga mereka kembali bertemu di pesta ulang tahun Celine dimana itu adalah hari kematiannya.
Oh betapa bodohnya dirinya.
"Di kesempatan ini aku hanya akan bersama orang-orang yang benar tulus padaku"
"Mulai sekarang inilah aku dan kalian berdua juga harus berubah",Alana kemudian berbalik pergi,namun baru saja ia berbalik tiba-tiba seorang siswi menabrak nya hingga hampir saja ia terjatuh.
Vani dan Cindy terkejut dan langsung menghampiri Alana yang mereka pikir akan siap meledak-ledak,siapa yang tak kenal Alana si gadis bar-bar,dan berdarah panas, yang tak suka dengan orang jelek,cupu dan sok jagoan, apalagi jika mereka berani menyentuhnya sedikit pun maka akan menjadi sasaran bully nya.
"Ma...maaf Alana",ucap siswi berkacamata besar itu yang sudah bergetar ketakutan.
Murid-murid lainnya yang melihat sudah paham yang akan terjadi,dan mereka semua menantikan hal sadis yang akan di lakukan Alana.
"Tidak apa-apa"
jawab Alana kemudian mengambil buku-buku yang berjatuhan milik siswi culun itu,ia menyerahkannya kemudian berlalu pergi.
Siswi culun itu tak percaya mendengarnya,ia pikir itu adalah akhir dari hidupnya tadi.
***
Perubahan Alana sukses membuat kehebohan di sekolah Victory,bukan hanya penampilan nya saja yang berubah tapi tutur bicaranya,sikapnya,bahkan otaknya juga sepertinya berubah,seperti hari ini saat guru menjelaskan ia mendengarkan dengan baik dan menjawab jika guru bertanya,bahkan maju ke depan untuk menyelesaikan soal yang diberikan bahkan jawabannya benar.
Guru yang masuk ke kelas 12 MIPA 2 kelas Alana,sedang berdiskusi atas perubahan siswi yang selama dua tahun membuat onar yang sama sekali tak pernah mau belajar hanya tahu bolos,molor dan membuat keributan di kelas secara tiba-tiba berubah total hari ini.
Hal itu sampai ke telinga Rafael sang ketua osis yang merupakan tunangan dari Alana.
"Gue yakin ini pasti trik yang di lakuin Alana agar lho tertarik sama dia",Dino yang merupakan anggota osis dan merupakan sahabat Rafael adalah orang yang paling tidak menyukai Alana.
"Betul,gue juga yakin",ucap Dinda yang merupakan sekertaris OSIS,ia juga paling tidak suka Alana karena sikap arogan gadis itu,apalagi selalu ingin nempel dengan ketua OSIS yang notabene nya cowok yang ia suka.
"Gimana menurut lho Fal?",tanya Dino pada Fadil yang merupakan wakil ketua OSIS dan merupakan sahabat Rafael juga.
"Itu pasti triknya seperti yang sudah-sudah",jawab Fadil malas membahas hal itu,ia juga tidak menyukai Alana karna gadis itu yang seperti cewek murahan.
Rafael mendengus kesal ia setuju dengan ucapan teman-temannya itu.
"Tapi kok aneh ya seharian ini dia gak ada nyamperin kamu Raf,gak kayak biasanya baru nyampe sekolah langsung nyamperin ke sini dan ngasih bekal,udah gitu setiap istirahat selalu nempelin kamu pas pulang nya juga selalu datang minta di antar pulang!",ucap Dino lagi si cowok plin-plan.
"Ya paling cuma trik tarik ulur,",balas Dinda.
Bersambung...
Jangan lupa like komen vote ya❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!