NovelToon NovelToon

ARUNA

-

Gadis yang tengah terduduk di ruangan kecil itu menatap kosong kedepan banyak sekali pikiran yang entah karuan di kepalanya.

"Huft..."

Hembusan nafas tak henti henti nya gadis itu keluarkan dari mulut mungilnya.

"Arun!" teriakan dari seorang ibu dari luar ruangan .

Aruna pun sontak langsung keluar dari ruangan itu setelah mendengar suara ibunya.

"Ya bu ada apa."aruna pun langsung duduk di samping ibunya.

"Arun ibu ingin bicara denganmu ,"

Sambil menatap aruna dengan mata berkaca kaca.

Aruna yang mendengar suara ibunya langsung menoleh ke arahnya .

"Ibu ingin bicara apa dengan arun."

Dengan hati yg resah aruna mencoba tenang .

" Arun,sebentar lagi kan kelulusan sekolah,

apakah kamu mau melanjutkan sekolah."ujar ibunya dengan nada yang sedang.

Aruna pun menjawab pembicaraan ibunya.

"Tidak bu,aruna akan kerja saja membantu keuangan keluarga kita".

Dengan hati yang penuh harap dan air mata yang mengalir dia terus menahan tangis di depan ibunya.

Ibunya pun bertanya lagi "engga nak,kamu harus lanjut sekolah,jangan memikirkan keluarga kita,teruslah bersekolah."

Ibu pun memeluk aruna sambil isak tangis .

Tidak lama pun ayah datang dari bilik pintu sambil membawa hasil panen di ladang mereka.

Ayah pun bertanya tanya ,ada apa dengan mereka ,perasaan ayah khawatir melihat dua wanita saling berpelukan erat dan menangis tersedu sedu.

Lalu ayah pun menghampiri mereka dan duduk di samping ibu sambil mengelus pundak ibu

"Ada apa bu,ku lihat kau sangat sedih."sambil mengelus elus pundak ibu,ujar kata ayah dengan hati yang cemas.

Aruna pun menghampiri ayah sambil membawakan segelas air dan makanan,dengan menghelas nafas dan menahan air mata ,aruna memberanikan diri meminta izin kepada ayahnya.

Aruna pun duduk disamping ayah dan ibunya

"Yah,aruna tidak akan melanjutkan sekolah,aruna akan mencari pekerjaan dikota."

Dia pun menahan cemas dan harap kepada ayahnya.

Ayahnya pun menjawab perkataan aruna

"Arun,ayah mengizinkan kau bekerja ,asal arun mengingat pesan ayah."

Ayah pun langsung memeluk mereka dan menangis bersama di dalam ruangan yang hangat itu.

Malam hari itu aruna kembali ke dalam.

Kamarnya,aruna duduk dibawah kasur sambil menangis dan merenung ,apakah ini keputusan yang baik yang diambil oleh dirinya.

Setelah itu aruna membaringkan dirinya dikasur ,karna dia baru saja mengingat besok adalah hari kelulusannya.

Keesokan harinya aruna tengah siap dengan penampilan untuk hari kelulusannya.

Aruna keluar dari kamarnya lalu melihat kedua orang tuanya dan adiknya yang telah bersiap untuk hari kelulusannya.

Sesampainya di sekolah aruna menghampiri sahabatnya yang bernama alisa.

"Arun!!! "

"Kau cantik sekali mengenakan kebaya itu."ujar alisa sambil memeluk aruna

Aruna pun seketika menahan tangis di depan sahabatnya,dia tidak tega berpisah dengan sahabat kecilnya.

"Kau juga cantik sekali alisa mengenakan kebaya itu."sambil berpelukan erat.

Suara pengumuman pun terdengar di kelas mereka,agar semua murid berkumpul di tempat acara.

Setelah itu aruna pulang bersama orang tuanya dan adiknya dan tidak lupa aruna memberikan salam perpisahan kepada alisa.

Alisa pun bersedih dan memeluk sahabatnya untuk yang terakhir kalinya

"Arun ,jangan lupakan aku,kamu adalah sahabat terbaikku."ujar kata alisa sambil memeluk erat bahu aruna.

Aruna dan alisa pun berpisah dan mereka pulang kerumah masing masing sambil menangis tersedu sedu.

Perpisahan adalah hal menyakitkan buat aruna karna sekolah lah yang membuat hari hari aruna berwarna setiap harinya.

-

"Aslan kamu kapan cari istri lagi?? Mama stress banget sama tingkah anak kamu astaga!"

Gerutuan itu terdengar dari sebrang sana.

"Minimal kamu cari kan baby sitter buat Vanno, mbak ela ga bisa jagain vanno karna tugas dia juga banyak, mama udah tua makin tua ngurusin tingkah anak mu."

"Hmmm." ujar Aslan

"Hmmm apa? Pusing mama sama sikap kamu, keturunan dari siapa kaku gitu."

Aslan tidak menjawab perkataan mamahnya dan langsung menutup telepon dari mamahnya.

Aslan wijaya kusuma dia adalah seorang ceo dari perusahaan ternama di jakarta.dia memiliki anak bernama vanno berumur 5 tahun.

Sifatnya yang dingin itu kerap kali membuat karyawannya kesal dengan tingkah sifatnya.

Salah satu karyawannya masuk keruang kantor memberikan dokumen yang harus ia lihat.

tok...tok..tokkk.

"Permisi pak,saya mau memberikan dokumen ini ." dengan rasa takut saat melihat wajah aslan.

Aslan pun melihat dokumen yg diberikan tadi ,muka datar dan cuek terlihat di wajahnya ,sambil menggebrak mejanya ia terus mengomel tidak hentinya.

"Dokumen macam ini yang kau berikan,saya tidak mau tau dokumen ini kamu rubah dan teliti ,saya mau kamu lembur untuk hari ini untuk menyelesaikan dokumen itu,besok pagi bawa ke meja saya."ujar aslan sambil melepar dokumen itu langsung berserkan.

Notif pesan terdengar di telepon yah,ia langsung melihatnya dan segera membaca yah.

Segera itu aslan mengambil setelan jasnya dan langsung membawa mobil ke sebuah cafe untuk menemui seseorang disana.

Setelah sampai disana terlihat seorang yang duduk menunggu ya sambil melihat telepon.

Aslan pun menghampiri sahabatnya dan duduk di sebelahnya.

"Yud ,maap gue sedikit terlambat,dikantor lagi banyak masalah."ujar aslan dengan raut muka yang kesal.

Mereka pun mengobrol dan sambil meminum kopi disana ,aslan pun menikmati minum kopi disana sambil melihat ke jendela .

Diluar jendela jalanan raya yang macet membuat sesak ibu kota ,dan angin yang berhembus kencang.

Temennya mengajak aslan bertemu seseorang nanti diakhir pekan .

"Lan,loe mau gak gue ajak ke pertemuan pesta temen gue ,banyak cewek cewek cantik disana."sambil ketawa dan bercanda yuda menggoda aslan.

Aslan pun engga mau ikut ke pesta oleh sahabatnya itu,ia berpikir buat apa ke pesta bertemu orang orang yang gak penting.

Aslan pun terdiam dan enggan menanggapi omongan sahabat ya itu.

Aslan dan yuda adalah dua orang yang sedari dulu berteman dari kecil ,yuda sudah tau watak sifat asli aslan jadi dia sudah terbiasa.

Ujar yuda sambil memohon mohon ke aslan untuk ikut dengannya.

"Ayo lah bro......kapan lagi banyak cewek cewek cantik di sana.sekali aja gue mohon ikuti kemauan gue."

Aslan pun tetap teguh pada pendirian dia.

Dia engga bertemu sama orang orang itu.

Aslan pun bergegas menghabiskan kopi di atas meja itu dan langsung keluar cafe dan langsung menaiki mobil.

Sahabatnya itu pun dia tinggal di tempat itu,ia risih dengan sahabatnya itu yang selalu menawari wanita wanita yang gak jelas entah dari mana.

"Huft..."sambil menarik nafas dalam dalam aslan menyalakan mobilnya itu..

Dia melihat jam dari tangannya itu ,sudah pukul 10 malam iya teringat kepada anaknya ia berjanji akan membelikan kue kesukannya.

Aslan pun langsung bergegas ke toko kue itu dan langsung membeli kue kesukaan anaknya itu.

Secuek dan tidak kepeduliaan itu masih ada ruang di dalam lubuk hatinya rasa peduli ke anaknya sendiri.

PERTEMUAN

Di pagi hari yang cerah kicauan burung bersenandung riang di atas pohon di luar rumah.

Seorang gadis tertidur lelap tertutup selimut yang tebal .

Terdengar suara pintu terbuka di ujung lorong sana,seorang wanita tua masuk menghampiri seorang gadis yang tertidur disana.

"Arun,bangun nak sudah pagi waktunya siap siap paman ale sudah menunggu di luar."

ujar ibunya sambil mengelus elus rambut aruna.

Aruna pun terbangun dari tidurnya,ia langsung bersiap siap menghampiri pamannya.

Setelah bersiap siap arun menangis di dalam bilik kamarnya ,sambil menahan tangis takut terdengar oleh orang tuanya dan adiknya .

Ibu,ayah,paman dan elsa sudah menunggu di ruang tamu,aruna pun menghampiri mereka,aruna duduk disamping orang tuanya sambil menahan tangis.

"Arun sudah siap ikut paman ke kota".ujar kata paman kepada aruna.

Aruna pun menjawab dengan terbata bata dan mengepalkan kedua tangannya di bawah kursi.

Orang tua aruna pun menangis tersedu sedu ,melihat anak gadisnya jauh dari rumah .

"Nak,jangan lupa beri kabar ibu bapak selalu ya,kalau arun tidak betah disana,kembali lah pulang pintu selalu terbuka buat anakku." ucap kata ayah sambil memeluk aruna.

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya aruna langsung menaiki mobil dengan pamannya..

Ia langsung menangis terisak isak di dalam mobil dan melihat ke kaca mobil dan melambaikan tangan kepada orang tua aruna.

Malam semakin larut,aruna dan paman sampai ke kota ,aruna yang gak karuan terus melamun sedari tadi paman memperhatikannya dari tadi.

"arun kamu tidak apa apa."

"Tidak,apa apa paman,arun cuman sedih meninggalkan ibu sama ayah."ujar aruna sambil mengusap air matanya.

Tidak lama paman berhenti di sebuah toko kue iya mengajak aruna ke dalam toko memilih kue untuk bibinya nanti.

"Arun,kita beli kue dulu buat bibi dia paling suka kue dari toko ini."

Arun dan paman langsung masuk dan memilih kue ,paman berjalan duluan karna harus membeli sesuatu ..

Aruna pun tidak lama pun keluar dari sana dan mencari paman ,paman ada di sebrang jalan itu sedang membelikan sate buat bibi..

Aslan yang sedari tadi mengantuk menyetir mobil tidak karuan tidak memperhatikan jalanan raya ,ia terus menerus menguap,karna situasi ya di kantor lagi banyak masalah ditambah badannya kurang gak enak badan membuatnya mengantuk berat.

Aruna menyebrang kesana ,aslan yang menyetir dari kejauhan sangat kencang tidak sengaja menabrak aruna yang sedang menyebrang itu..

Orang orang pun disana sontak berlarian menghampiri aruna yang sudah tergeletak di tengah jalan..

Aslan yang kaget langsung tersadar dari mengantuknya itu,lalu ia langsung membuka pintu mobilnya dan menghampiri wanita yang sudah tak sadar kan diri.

Ia pun langsung membawa wanita itu ke rumah sakit terdekat ,untuk mendapatkan perawatan secepat mungkin.

Dengan hati yang gelisah dan cemas aslan langsung memanggil dokter sambil teriak teriak

Aruna pun langsung dibawa keruangan dan diperiksa oleh dokter.

Dokter pun keluar dan menghampiri aslan yang tengah duduk menunggu kondisinya.

"Dengan wali kamar 207 ."

"Iya saya dok,gimna kondisi yah sekrang apa baik baik saja."

"Kondisi yah sekarang masih keadaan kritis kemungkinan kepala terbentur keras kita lihat besok keadaannya."

Aslan pun menghampiri wanita itu dengan raut muka yang tidak karuan ,ia langsung menelpon mamahnya ,takut mamahnya menghawatirkan keadaanya.

"Mah,aslan lagi di rumah sakit,tidak bisa pulang kemungkinan besok pagi baru pulang."dengan nada yang sedang ia menelpon mamahnya.

Mamahnya pun cemas apa yang aslan katakan iapun menanyakan ada apa sebenarnya.

"Ada apa ini nak,apa yang kau lakukan di rumah sakit,apa kau sakit."

Aslan pun menjawab.

"Tidak,aku baik baik saja,cuman aslan menabrak seorang wanita yang tidak aslan kenal,sekarang sudah ditangani dokter,besok pagi mamah kesini ya gantiin aslan,besok pagi aslan ada rapat di kantor".

sambil merenung aslan pun menutup telepon itu.

Ia pun tidak bisa tidur mengkhawatirkan wanita itu .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!