Dipagi yang begitu cerah, seeorang gadis berseragam putih abu-abu berjalan dengan riang dikoridor sekolah, ia adalah Sabila.

Sabila biasa di panggil dengan bila adalah seorang gadis yang periang dan mudah tersenyum. Ia memiliki seorang kekasih bernama Dhikaa. Mereka telah menjalin hubungan salama satu tahun terakhir.

Dari kejauhan sabila melihat dhikaa yang sedang berjalan sendirian.

"Kaa......" Teriak sabila sembari berlari menghampiri dhikaa.

"Jangan lari lari" peringat dhikaa.

"Kaa imut banget sih" ucap sabila sembari memainkan pipi dhikaa.

"Lah? Ada maunya nih" ucap dhikaa, karena pada dasarnya jika sabila sudah begitu pasti ada hal yang ia inginkan.

"Nanti pulang sekolah temenin bila ke supermarket yah" ucap sabila dengan penuh senyuman.

"Ahk pergi sendiri" ucap dhikaa dan beranjak pergi namun di tahan tangannya oleh sabila.

"Temenin kaa...." Ucap sabila lagi.

"Haha utututu iya iya kaa temenin" ucap dhikaa sembari mengelus rambut sabila.

"Yeyy" ucap sabila girang.

•••

Bel pulang sekolah telah berbunyi, para siswa siswi berhamburan keluar dari kelas.

Saat ini sabila sedang menunggu dhikaa di parkiran motor. Tak lama kemudian dhikaa juga tiba.

"Lama nunggunya ya hm?" Tanya dhikaa.

"Ga kok, ayo berangkat" ucap sabila.

Dhikaa dan sabila pun berangkat menuju supermarket terdekat menggunakan motor. Baru beberapa menit saja mereka telah tiba di supermarket.

Dhikaa memarkirkan motornya lalu langsung memasuki supermarket tersebut.

"Mau beli ap emangnya?" Tanya dhikaa sembari mendorong troly yang masih kosong, sedangkan sabila berjalan mendahului dhika. Entah apa yang ia cari.

"Jajanan sama keperluan lain" ucap sabila sambil terus mencari barang yang ia inginkan.

Dhikaa hanya mengikuti kemana sabila berjalan sambil melihat-lihat sekitar.

Tiba tiba sabila berhenti disalah satu rak kemudian berusaha menggambil sebuah barang. Namun, karena barang tersebut berada di rak yang tinggi, sabila tidak bisa menggapainya.

"Makanya jangan pendek" ucap Dhikaa lalu mengambil barang yang sabila inginkan.

"Bukan bila yang pendek, tapi raknya ketinggian" ucap sabila kesal.

"Utututu si pendek marah" ucap dhikaa yang terdengar seperti mengejek.

Sabila yang kesal pun mendorong dhikaa. Karena terkejut dhikaa tidak bisa menyeimbangkan posisinya hingga terjatuh masuk ke dalam traly. Melihat hal tersebut sabila pun tertawa.

"Haha kaa ngapain masuk ke situ? Kayak anak kecil aja" ucap sabila yang masih tertawa.

"Ini juga gara gara kamu pendek" ucap dhikaa yang hendak keluar dari traly tersebut. Namun sabila mendorong traly itu hingga dhikaa sulit untuk keluar.

"Bila berenti.....malu diliatin orang" ucap dhikaa saat beberapa orang memperhatikannya.

"Biarin, siapa suruh bilang bila pendek" ucap sabila.

"Lah? Kan memang pendek" ucap dhikaa santai.

Bugh !!!

Setelah selesai berbelanja dhikaa dan sabila duduk di salah satu kursi yang ada didepan supermarket tersebut sembari memakan ice cream.

Setelah kejadian didalam supermarket tadi, dimana sabila memukul dhikaa, sabila masih terlihat santai santai saja seperti tidak terjadi apapun.

"Masih sakit kepalanya?" Tanya sabila.

"Ga kok, masa gitu aja sakit" ucap dhikaa, padahal rasanya masih sedikit sakit.

"Kaa mau coba ice cream bila?" Tawar sabila sembari menyodorkan ice cream miliknya.

Saat dhikaa hendak membuka mulut sabila langsung menempel kan ice cream miliknya hingga ice tersebut memenuhi mulut dan hidung dhikaa.

Sabila tertawa melihat muka dhikaa yang di penuhi ice cream miliknya. Dhikaa langsung membalas sabila, seketika bila berhenti tertawa.

Mereka berdua terdiam namun, saling tatap. Beberapa saat kemudian tawa mereka pun pecah.

Mereka berdua tertawa dengan tingkah konyol mereka masing-masing, sangat kekanak-kanakan. Namun tanpa mereka sadari, ada yang memperhatikan mereka diam diam dari jauh.

Bersambung...

Dari jauh seorang wanita memperhatikan dhikaa dan sabila secara diam-diam. Ia adalah Naila, kekasih Reyvan kakak dari sabila. Naila perempuan yang baik, ia juga ramah terhadap orang lain

Naila diperintah oleh reyvan untuk mengawasi sabila, dikarenakan mereka bersekolah ditempat yang sama. Naila adalah siswa kelas 12, Lebih tepatnya adalah kakak kelas dhika dan sabila. Sedangkan reyvan lulus 4 tahun yang lalu dan sekarang sudah bekerja.

Naila memperhatikan dhikaa dan sabila. Selama ini ia tidak pernah tau jika sabila memiliki seorang kekasih. Akan tetapi ia tidak sengaja mendengar percakapan adik kelasnya saat berada disekolah. Itulah sebabnya ia ingin mencoba memastikan dan ternyata yang ia dengar itu benar.

Dari kejauhan naila melihat dhikaa dan sabila yang bersiap akan pulang, naila pun segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

•••

"Namanya dhikaa siswa kelas 11, namun mereka berada dikelas yang berbeda. Tidak banyak informasi yang aku dapat tentang laki-laki ini" ucap naila kepada reyvan sembari menunjukan foto dhikaa.

Ya, setelah memastikan bahwa dhikaa dan sabila memiliki hubungan, naila langsung menemui reyvan dan memberi tahunya. Mereka pun bertemu disebuah cafe.

"Kamu yakin?" Tanya reyvan memastikan.

"Aku sudah memastikannya sendiri hari ini" ucap naila menyakinkan.

"Aku juga mendapatkan nomer ponselnya" ucap naila kemudian memberikan sebuah kertas.

"Aku harus menjauhkannya dari sabila" ucap reyvan sembari mengambil kertas tersebut.

"Apa kamu yakin? Aku lihat laki-laki itu tidak terlalu buruk. Bahkan sabila juga sangat senang berada di dekatnya" ucap naila, karena sebagai perempuan ia pasti paham dengan perasaan sabila jika reyvan ingin memisahkannya dengan orang yang ia cintai.

"Sebagai kakaknya, aku ingin sabila dimiliki orang yang kuat dan bisa menjaganya. Bukan dengan orang yang lemah" ucap reyvan.

"Aku tau itu" ucap naila.

•••

Reyvan duduk terdiam diruang tamu rumahnya. Tiba-tiba ia teringat dengan nomer ponsel yang diberikan naila kepadanya tadi.

"Aku harus memisahkan mereka secepatnya" gumamnya.

Reyvan segera menyimpan nomer tersebut diponselnya kemudian mengirimkan sebuah pesan.

Disisi lain dhikaa sedang mengerjakan tugas sekolahnya, tiba-tiba ponsernya berbunyi pertanda pesan masuk. Saat dilihat tertera nomer tidak dikenal.

[Datanglah ke rumah sabila, secepatnya!!]

"Ada apa ini" batin dhikaa.

Setelah membaca pesan tersebut dhikaa segera pergi menuju rumah sabila. Dhikaa tau jika yang mengirim pesan tersebut adalah reyvan.

"Assalammu'alaikum" ucap dhikaa sembari mengetuk pintu rumah sabila.

Pintu terbuka dan terlihat reyvan yang keluar dengan tatapan dinginnya.

"Jauhi sabila" ucap reyvan langsung ke intinya tanpa menjawab salam dari dhikaa.

"Maksudnya abang apa?" Tanya dhikaa yang masih bingung.

"Gua minta lu buat jauhi sabila, orang lemah kayak lu ga akan bisa jagain dia dan lu ga pantas buat dia" bentak reyvan.

Dhikaa terdiam, ia tau maksud reyvan kali ini.

Sabila yang sedang berada di kamarnya langsung keluar karena mendengar suara reyvan.

Saat keluar sabila melihat reyvan dan yang mengejutkan ternyata ada dhikaa.

"Abang kenapa?" Tanya sabila sembari menghampiri reyvan dan dhikaa.

"Ini pacar kamu bila? Jauhi dia, dia ga pantas buat kamu" ucap reyvan lantang.

"Abang ini kenapa sih?" Ucap bila.

"Cowok kayak dia ini lemah, dia ga akan bisa jagain kamu" ucap reyvan.

"Abang apa apaan sih, kaa itu ga selemah yang abang pikirkan, jangan pernah menilai orang dari luarnya" ucap sabila.

"Maaf bang, tapi aku yakin bisa jaga bila dengan baik" ucap dhikaa.

"Lu diam, orang kayak lu ga pantas buat adik gua, mending lu akhiri hubungan kalian, jauhi sabila dan jangan dekatin dia. Orang lemah kayak lu ga akan bisa jagain dia" ucap reyvan dengan suara lantang.

Dhikaa hanya diam, ia tidak tahu harus bicara apa. Apapun yang ia katakan hanya akan memperburuk keadaan.

"Abang udah bang, abang jangan gini" ucap sabila mencoba menenangkan reyvan.

"Diam kamu !! Apa yang kamu suka dari dia hah? Dia ini lemah" ucap reyvan.

"Tapi bang...."

"Bila udah, dengarin kata abang kamu, jangan ribut cuma gara-gara aku" ucap dhikaa.

"Aku bakal jauhi sabila" sambung dhikaa.

"Kaa......kaa kenapa ngomong gitu" ucap sabila, ia tidak menyangka jika dhikaa mengatakan hal tersebut.

"Bila nurut aja sama bang rey, jangan ngebantah dan jangan ribut cuma gara-gara aku oke" ucap dhikaa.

"Aku pamit ya, jaga diri baik-baik. Assalamualaikum" ucap dhikaa kemudian berlalu pergi.

"Kaa.... Kaa jangan gini" teriak sabila dan hendak mengejar dhikaa, namun tangannya ditahan oleh reyvan.

"Sabila jauhi dia" ucap reyvan.

"Ga mau" bentak Sabila dan menghempaskan tangan reyvan.

Sabila berlari keluar rumah, namun dhika sudah pergi melajukan motornya.

"Sabila masuk ke rumah sekarang" ucap reyvan dingin.

"Bila ga suka abang gini" ucap bila.

"Ini demi kebaikan kamu bila" ucap reyvan memberi penjelasan.

"Ini bukan demi kebaikan, tapi karena keegoisan abang" ucap sabila kemudian berlari masuk kedalam rumah.

Bersambung...

Sabila saat ini sedang berada di parkiran sekolah, ia menunggu dhikaa keluar dari kelasnya. Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun dhikaa belum juga kelihatan.

Sejak kejadian kemarin, dhikaa sama sekali tidak membalas chat dari sabila bahkan telponnya hanya berdering saja. Hal tersebut membuat sabila sangat khawatir.

Tidak berselang lama dhikaa akhirnya datang, sabila yang melihat dhikaa pun langsung menghampirinya.

"Kaa...kenapa kaa ga balas chat bila, telpon bila juga kenapa ga di angkat" ucap sabila sementara dhikaa hanya diam.

"Kaa kepikiran masalah kemarin?" Sambung sabila.

Dhikaa menarik nafas panjang, kemudian menatap sabila. Ia benar benar tidak bisa mengatakan yang ingin ia katakan, akan tetapi itu harus.

"Yah mau gimana lagi, itu abang kamu" ucap dhikaa

"Bila dengarin kaa yah.... Kaa tau ini berat, tetapi kita harus akhiri hubungan ini. Bila harus nurut sama abang rey yah" ucap dhikaa.

"Bila ga mau" ucap sabila lantang.

"Bila harus nurut sama abang rey. Ini demi kebaikan bila" jelas dhikaa.

"Ini bukan demi kebaikan bila, ini karena keegoisan abang. Kaa jangan tinggalin bila" ucap sabila, ia sungguh tidak mau berpisah dari dhikaa.

"Hubungan kita ga direstui bila" ucap dhikaa, ia berusaha kuat.

"Kita jalani sama sama suatu saat abang rey pasti berubah pikiran. Untuk saat ini jangan sampai abang tau" ucap sabila meyakinkan dhikaa.

Dhikaa terdiam memikirkan apa yang dikatakan oleh sabila. Sebenarnya ia juga tidak ingin berpisah dari sabila.

"Bila tau kaa kuat, abang rey cuma bisa menilai dari luarnya aja. Bila yakin kaa bisa jaga bila" ucap sabila.

"Iya kita jalani aja kaa bakal berusaha. Hanya saja untuk saat ini kita jaga jarak dulu" ucap dhikaa setelah berpikir. Karena ia juga tidak mau berpisah dari sabila.

"Iya bila setuju" ucap sabila.

Sabila merasa lega saat ini karena dhikaa tidak akan meninggalkannya. Meskipun harus menjaga jarak, itu bukanlah masalah untuk sabila.

Namun tanpa mereka sadari, naila memantau mereka dari balik pohon. Tentu saja ia tahu apa yang dibicarakan dhikaa dan sabila. Naila langsung mengirimkan pesan kepada reyvan tentang informasi yang ia dapatkan. Kemudian naila pun berlalu pergi.

Disisi lain reyvan membaca pesan dari naila tentang dhikaa dan sabila. Kebetulan reyvan saat ini sedang berada dimarkas astro power, ia pun langsung memerintahkan geng astro power untuk pergi mengikutinya.

•••

Dhikaa saat ini sedang dalam perjalanan pulang kerumahnya. Setelah berbicara dengan sabila, ia tidak langsung pulang sebab ada hal yang harus ia lakukan. Itulah sebabnya sabila pulang terlebih dahulu.

Saat melewati jalanan sepi, dhikaa tiba-tiba berhenti karena ada yang menghalangi jalannya. Begitu banyak orang, salah satu orang yang ia kenal adalah reyvan kakak sabila. Reyvan bersama geng astro power ternyata sedang menunggu reyvan melewati jalan tersebut.

"Oh jadi ini cowoknya sabila, keliatan lemah banget" ucap salah satu geng astro power.

"Gua udah bilang sama lu untuk jauhi sabila, kenapa masih dekat dekat dia" ucap reyvan lantang.

Dhikaa hanya diam, tidak ada gunanya ia berbicara, mereka akan tetap merendahkannya.

"Kenapa diam? Takut?" Ucap reyvan meremehkan.

"Orang lemah kayak lu itu ga pantas buat adik gua, lu ga akan bisa jagain dia" sambung reyvan.

Dhikaa terus diam, ia diam bukan berarti takut, hanya saja ia sedang mencoba untuk sabar.

"Dari pada sama lu, lu orang lemah. Lebih baik sabila itu sama vero , Dia kuat dan gua yakin dia bisa jaga sabila" Ucap reyvan.

"Iya bang. Sabila itu adiknya pemimpin geng astro power, tapi kenapa malah pacaran sama orang lemah kayak dia. Mending sama gua aja, gua bisa jagain dia" ucap vero sembari tersenyum mengejek ke arah dhikaa.

Ucapan vero berhasil membuat dhikaa emosi. Bagaimana tidak, dhikaa mengenal betul sosok vero itu. Dhikaa dan vero Bermusuhan sejak SMP. Vero bahkan pernah mengambil orang yang dhikaa sayang dan jaga. Namun, kali ini dhikaa tidak akan membiarkan hal itu terjadi kepada sabila.

Dhikaa kemudian turun dari motornya. "Kalau memang lu mau melihat siapa yang lemah, turunin semua anak buah lu" tantang dhikaa dengan sorot mata yang tajam.

Vero lngsung turun dari motornya "nantang?" Ucap vero sembari menghampiri dhikaa.

Dhikaa berjalan mendekati vero dan tanpa diduga dhikaa langsung memukul vero, hanya dengan satu serangan saja vero langsung tumbang.

Reyvan yang melihat hal tersebut tentu saja dibuat terkejut.

"Kenapa kalian diam aja? Maju" ucap reyvan kepada anak buahnya.

Sekitar 10 orang dari geng astro power langsung mendekati dhikaa dan menyerangnya. Namun, hanya dengan beberapa serangan saja dari dhikaa mereka sudah tumbang.

Sementara reyvan dan beberapa orang dari geng astro power yang lain hanya menyaksikan saja.

10 orang yang menyerang dhikaa bangkit dan kembali menyerang dhikaa. Namun tetap saja gagal, hingga mereka semua kewalahan.

Dhikaa tidak terkena pukulan satu pun dari mereka. Hanya dengan beberapa serangan dari dhikaa saja mereka sudah kewalahan seperti ini.

Dhikaa menatap reyvan yang juga menatapnya, kemudian dhikaa pun langsung menaiki motornya dan meninggalkan geng astro power.

Reyvan hanya melihat dhikaa yang pergi semakin jauh. Entah apa yang reyvan pikirkan.

Bersambung...