NovelToon NovelToon

Casanova Impoten

Bab 1

Dia adalah seorang casanova tapi masih perjaka, mengapa bisa? Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi tak ada satupun wanita yang mampu membuatnya berhasrat.

Nama pria itu adalah Andra Struick. Perawakannya yang tinggi, berparas sempurna, hidung mancung, rahang tegas, dan tubuhnya yang atletis membuat dia digilai banyak wanita. Ditambah dia adalah seorang pewaris di perusahaan ternama, membuat kehidupannya semakin sempurna.

Namun, bagaimana jika diantara semua wanita di dunia ini ternyata wanita yang mampu membuatnya berhasrat adalah musuh bubuyutannya?

Mari kita ikuti kisah perjalanan kisah sang casanova impoten!

...****************...

"Aku ingin kita putus." Andra memutuskan salah satu kekasihnya. Pria itu terlihat sangat kesal karena sang kekasih tak mampu membangunkan adiknya.

Kemudian pria itu pun segera bangkit dari tempat tidur, memunguti pakaian yang berserakan di lantai. Saat ini mereka sedang berada di sebuah kamar hotel.

Andra Struick, adalah seorang pria yang sangat tampan. Perawakannya yang tinggi, berparas sempurna, hidung mancung, rahang tegas, dan tubuhnya yang atletis membuat dia digilai banyak wanita. Ditambah dia adalah seorang pewaris di perusahaan ternama, membuat kehidupannya semakin sempurna. Namun siapa sangka, dia memiliki kelemahan yang membuat hidupnya sangat merasa tersiksa. Karena tak ada satupun wanita yang mampu membuatnya berhasrat. Hal tersebut sangat memalukan untuknya.

"Aku mohon jangan putuskan aku, Andra. Aku sangat mencintaimu. Aku janji aku akan berusaha keras untuk membuat..."

Andra memotong perkataan wanita bernama Lina itu, "Tidak perlu, aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi."

Pria berusia 27 tahun itu pun segera pergi meninggalkan wanita yang baru saja dia putuskan. Begitulah Andra, baginya wanita hanya sebagai bahan percobaan saja. Sudah banyak wanita yang dia kencani, berharap ada wanita yang mampu membuat sang jantan bangun, padahal semua kekasihnya telah menyerahkan tubuh mereka dengan suka rela. Tapi sayangnya tidak bisa sampai membobol gawang, karena dia adalah seorang pria impoten.

Sebentar lagi Andra akan menikah dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh orangtuanya. Hal tersebut membuatnya sangat frustasi, dia takut ketahuan bahwa dia adalah seorang pria impoten oleh calon istrinya, sehingga dia mencoba untuk mengencani banyak wanita, berharap salah satu dari kekasihnya mampu membuatnya sembuh. Berbagai cara telah dia lakukan, bahkan dia sudah berobat ke luar negeri, tapi tetap saja usahanya nihil.

...****************...

"Sudah dua puluh satu wanita yang gue kencani dan gue tiduri. Tapi percuma saja kan kalau tidak sampai membobol gawang. Gue udah tidur sama mereka, tapi gue masih perjaka. Aneh banget kan?" ucap Andra kepada sahabatnya yang bernama Farrel, dia sangat merasa frustasi.

Saat ini mereka sedang minum bersama di sebuah klub malam.

"Itu artinya lu keren, bro. Usia kita sudah 27 tahun tapi lu masih perjaka. Anggap saja itu seorang casanova impoten. " Farrel malah meledek sahabatnya itu.

"Wah lu malah meledek gue. Mentang-mentang lu udah punya bini dan anak, bahkan bini lu lagi hamil lagi," sewot Andra.

Farrel terkekeh kembali, "Maklumlah punya bini cantik. Bawaannya setiap hari ingin gue garap terus."

"Hhhhh...." Andra mendengus kesal. Dia sangat merasa iri kepada sahabatnya yang bisa merasakan bagaimana nikmatnya surga dunia.

"Semenjak Om Bambang meninggal. Kok gue belum pernah mendengar lagi kabarnya Sadrina, musuh bebuyutan lu itu," Farrel tiba-tiba membahas soal musuh bebuyutannya Andra.

Andra dan Sadrina adalah musuh bubuyutan dari SMA, dari dulu setiap mereka bertemu, mereka sering bertengkar. Dua tahun yang lalu, ayahnya Sadrina meninggal dan perusahaannya bangkrut, semenjak itulah Andra tidak pernah mendengar kabar tentang Sadrina. Wanita itu menghilang bagaikan ditelan bumi.

"Buat apa lu bahas si Mak Lampir? Gue sama sekali gak peduli sama dia." Andra memang sangat malas membahas tentang musuh bebuyutannya itu.

"Jangan terlalu membenci, bro. Benci dan cinta itu sebenarnya beda tipis." Farrel malah menggoda Andra.

Drrrrt!

Drrrrt!

Drrrrt!

Farrel mendengar ponselnya bergetar, kemudian dia tersenyum tipis ketika membaca pesan dari istrinya, Renata.

"Bini gue nyuruh gue pulang. Gue harus pulang dulu, bro." Farrel berpamitan untuk pulang kepada Andra.

Andra menganggukkan kepalanya. "Oke, bro. Hati-hati dijalan."

Setelah Farrel pergi, Andra meneguk segelas seloki whiskey sambil menikmati musik yang dimainkan oleh disjoki. Namun, Andra tidak sengaja melihat ada seorang wanita yang sedang dibawa paksa oleh tiga orang pria berbadan kekar.

"Aku mohon lepaskan aku! Lepaskan aku!" Wanita itu berusaha keras untuk memberontak.

"Diamlah nona! Aku sudah membeli kamu. Salahkan ayahmu mengapa harus mati sebelum bisa melunasi hutang-hutangnya!" bentak seorang pria tua.

Andra membulatkan matanya ketika melihat dengan jelas wajah wanita tersebut, rupanya wanita itu adalah Sadrina, musuh bebuyutannya.

"Itu kan si Mak Lampir?"

Kemudian pria itu menghela nafas, dia tidak tahu apakah dia harus menolong wanita itu ataukah membiarkannya saja? Lagi pula dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan wanita itu. Justru bagi Andra, Sadrina adalah wanita yang paling menyebalkan di dunia ini.

Bab 2

Dua jam sebelum Andra bertemu dengan Sadrina...

Sadrina Grace , wanita berusia 27 tahun itu harus mengalami pil pahit di dalam kehidupannya. Sedari kecil dia selalu dimanja oleh ayahnya. Ayahnya selalu mengabulkan apapun yang dia inginkan. Bahkan dia terlahir dari keluarga kaya raya.

Tapi kejadian dua tahun yang lalu, dunianya seakan mengalami jungkir balik. Ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung setelah perusahaannya mengalami kehancuran. Sehingga kini Sadrina harus hidup sebatang kara. Bahkan ayahnya meninggalkan banyak hutang, membuat Sadrina hidupnya tidak tenang, karena harus dikejar oleh para rentenir.

Bukan hanya itu saja, dia juga telah mengalami patah hati. Sebelum dia jatuh miskin, dia dekat dengan seorang pria. Pria tersebut begitu perhatian padanya dan selalu ada untuknya, tapi setelah Sadrina jatuh miskin, pria itu seakan menghindarinya dan susah untuk dihubungi. Pria itu bernama Steve.

"Kak Steve, mengapa kamu tiba-tiba berubah padaku? Apakah karena aku telah jatuh miskin?" Tanya Sadrina kepada Steve. Saat ini Sadrina dan Steve sedang berada di sebuah restoran.

"Bukan begitu Sadrina. Aku memang sangat sibuk. Lagi pula aku hanya menganggap kamu sebagai adik, tidak lebih dari itu. Jadi aku harap kamu tidak salah paham dengan hubungan kita." Jawab Steve.

Perkataan Steve membuat hati Sadrina sangat terluka. Dia pikir hubungan dia dan Steve sangat spesial, rupanya Steve hanya menganggap Sadrina sebagai seorang adik.

Steve adalah kakak tirinya Andra. Andra dan Sadrina pernah satu sekolah SMA, selama mereka satu sekolah, mereka sering bertengkar. Karena itulah saat Sadrina dekat dengan Steve, mereka merahasiakan kedekatan mereka berdua dari Andra.

"Jadi kak Steve hanya menganggap aku sebagai seorang adik?" tanya Sadrina dengan mata berkaca-kaca. Sungguh hatinya sangat merasakan sesak.

Steve menganggukkan kepalanya. Dulu dia memang pernah berencana untuk menjadikan Sadrina kekasihnya, bahkan berharap Sadrina menjadi calon istrinya. Tapi setelah Sadrina jatuh miskin, Steve yakin ibunya tidak akan pernah menyetujui hubungan mereka. Tiga tahun yang lalu ibunya telah menikah dengan keluarga terpandang, yaitu keluarga Struick. Walaupun dulu ayah tirinya dan ayahnya Sadrina berteman, tapi Steve sangat tahu bahwa ayah tirinya adalah seorang pria yang sangat pemilih dalam mencari calon menantu. Karena itulah Tuan Miller Struick telah menjodohkan Andra dengan anak pengusaha yang sepadan dengan keluarga Struick.

...****************...

Malam itu Sadrina menangis seorang diri di dalam rumah kontrakan. Mungkin dia sangat merasa patah hati karena rupanya Steve hanya menganggap dia sebagai adik.

Dulu Steve adalah seorang pria yang mampu mengobati luka Sadrina, saat Sadrina mengalami patah hati karena ditinggal nikah oleh Farrel, cinta pertamanya. Dia yang memilih mengalah dan mundur dari perjodohannya bersama dengan Farrel. Tapi kini dia harus mengalami patah hati kembali, dia pikir hubungan dia dan Steve sangat spesial. Rupanya Steve hanya menganggapnya sebagai seorang adik.

"Mengapa nasib cintaku harus kandas seperti ini? Padahal aku sangat cantik dan manis." Tanya Sadrina pada dirinya sendiri sambil memandangi wajahnya di balik jendela yang ada di dalam kamarnya.

"Saat aku kuliah di Inggris, padahal banyak pria bule yang naksir padaku. Sudah ada 33 bule yang cintanya ditolak sama aku." Sadrina masih saja menangis.

"Ya Tuhan, tolong jodohkan aku dengan pria yang lebih segalanya dari kak Steve. Asalkan jangan si grandong Andra." Hanya menyebut nama Andra saja, Sadrina sudah bergidik ngeri. Karena baginya Andra adalah pria yang paling menyebalkan di dunia ini.

Kemudian Sadrina pun menghela nafas memandangi kondisi rumah kontrakan kumuh yang dia tempati. Dulu dia tinggal di sebuah rumah yang sangat mewah, tapi kini dia terpaksa harus tinggal di rumah kontrakan yang sangat kumuh, bahkan dia sudah dua bulan nunggak, tidak sanggup membayar kontrakan.

Tok!

Tok!

Tok!

Sadrina menghapus air matanya ketika mendengarkan suara seseorang mengetuk pintu rumah kontrakannya.

"Siapa?"

Namun, orang tersebut tidak menjawab pertanyaan dari Sadrina. Malah mengetuk pintu kembali.

Dengan hati-hati Sadrina berjalan ke arah pintu, kemudian dia pun membuka pintu tersebut dengan pelan.

Baru saja Sadrina membuka pintu, dia dikejutkan dengan kehadiran empat orang pria berbadan kekar berdiri di depan rumah kontrakan tersebut. Rupanya mereka adalah sekelompok rentenir yang terus menagih hutang kepada Sadrina, hutang peninggalan mendiang ayahnya.

Bab 3

Malam ini Sadrina telah mengalami nasib yang sangat sial, setelah mengalami patah hati karena cintanya kepada Steve bertepuk sebelah tangan. Hidupnya semakin sial karena telah berhasil ditangkap oleh anak buahnya seorang rentenir, kemudian rentenir tersebut menjual Sadrina kepada seorang mucikari seharga 500 juta.

"Aku mohon, lepaskan aku!" Sadrina berusaha untuk memberontak ketika seorang mucikari dan dua orang bodyguard membawanya secara paksa masuk ke dalam sebuah klub malam.

"Enak saja minta dilepaskan, aku sudah membeli kamu. Mulai malam ini kamu harus bekerja disini, melayani para tamu di klub malam ini." Ucap sang mucikari.

Tentu saja Sadrina tidak terima, dia tidak ingin menjadi seorang pelacur. "Aku mohon tolong lepaskan aku. Aku janji aku akan mengganti semuanya."

Sadrina memohon dengan sangat agar mucikari tersebut mau melepaskannya. Dia tidak sudi menjadi seorang pelacur.

Bukannya merasa tersentuh, sang mucikari malah tertawa. "Sudahlah jangan jual mahal, nona! Malam ini kamu harus melayani Tuan Abraham. Mungkin malam ini adalah pekerjaan pertama untukmu, nanti juga kamu akan terbiasa."

Sadrina sangat kesal mendengarnya, dia merasakan harga dirinya telah diinjak-injak, wanita itu meludahi sang mucikari. "Cuihhhh! Lebih baik aku mati daripada harus menjadi seorang pelacur."

Sang mucikari sangat marah, dia mendengus kesal sambil membersihkan wajahnya dengan tisu. "Kurang ajar!"

Mucikari tersebut melayangkan tangannya untuk menampar wajah Sadrina, membuat Sadrina sangat ketakutan, sampai dia sedikit menundukkan wajahnya.

Namun, mereka dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang tiba-tiba saja menahan tangan mucikari tersebut.

Sadrina yang sedari tadi menundukkan kepalanya, perlahan-lahan dia mendongakkan kepalanya. Dia membelalakkan mata ketika melihat wajah pria yang telah menolongnya.

"Gra-grandong?"

Grandong adalah nama panggilan Sadrina untuk Andra. Sementara Andra selalu memanggil Sadrina dengan panggilan Mak Lampir.

Sungguh Sadrina merasakan harga dirinya runtuh, karena musuh bubuyutan yang sering meledeknya harus menyaksikan hal memalukan seperti ini. Sadrina sangat merasa yakin pasti saat ini Andra sedang mentertawakannya di dalam hati.

Sang mucikari melepaskan tangannya dari genggaman Andra dengan kasar, "Berani sekali kamu ikut campur ke dalam urusan kami! Wanita ini sudah kami beli dari seorang rentenir. Jadi lebih baik kamu pergi!"

Sang mucikari mengusir Andra dari klub malam tersebut.

Sementara Sadrina, wanita itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak mungkin meminta pertolongan kepada Andra. Justru dia sangat merasa yakin bahwa Andra sangat merasa puas melihat nasibnya seperti ini.

Andra pun menghela nafas, kalau dipikir-pikir untuk apa juga dia peduli kepada Sadrina, musuh bebuyutannya itu. Sehingga dia membiarkan ketika Sadrina dibawa paksa oleh ketiga orang berbadan kekar itu, sampai dia melihat ada seorang pria tua berjalan mendekati Sadrina. Mungkin pria tua itu adalah tamu pertama untuk Sadrina.

"Untuk apa aku peduli padanya? Ingat Andra, dia adalah musuhmu! Lagian hari ini aku akan bertemu dengan Claudia." Gerutu Andra. Dia memutuskan untuk segera pergi dari klub malam tersebut, ada hal yang jauh lebih penting dari pada harus menolong Sadrina.

Namun, entah mengapa tiba-tiba saja dia membalikkan badannya. Dia berjalan mendekati Sadrina yang sedang di bawa paksa oleh pria tua bernama Tuan Abraham itu untuk masuk ke dalam kamar.

Andra berdiri menghalangi Sadrina yang berusaha untuk memberontak dari rangkulan Tuan Abraham.

"Lepaskan aku, brengsek! Lepaskan aku!" Teriak Sadrina sambil terus berusaha untuk memberontak, walaupun dia tahu tenaganya tidak seberapa dibandingkan dengan mereka yang kekar.

"Ngapain kamu berdiri disini? Cepat minggir!" Bentak Tuan Abraham kepada Andra.

"Gadis itu mulai malam ini adalah milikku. Aku akan membelinya." Jawab Andra dengan sorot matanya yang tajam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!