Namanya clara, saat itu dia berusia 12 tahun. Ketika itu Clara masuk jenjang SMP, tidak ada yang berubah pada dirinya. Tidak seperti sahabat-sahabatnya yang sudah mulai mengenal yang namanya jatuh cinta. Clara merasa menyukai laki-laki disaat umur 12 tahun bukanlah waktu yang tepat.
Satu tahun kemudian, tidak terasa clara sudah duduk di bangku kelas 2 SMP. Clara tidak pernah menyangka kehidupannya berubah 360°, seperti halnya dia yang mulai menyukai sosok lelaki. Lelaki itu namanya run, run yang tidak lain adalah kakak kelasnya sendiri, dia sosok laki-laki yang baik, ganteng dan smart. Tapi tidak pernah terpikirkan oleh clara, runn yang dia sukai ternyata salah satu dari sahabatnya itu juga menyukainya.
Namanya ran, dia sahabatnya clara. Mereka mempunyai hubungan persahabatan semenjak mereka duduk dibangku kelas 1 SD. Clara sebenarnya mengenal rani semenjak dia duduk dibangku TK, tetapi clara belum begitu dekat dengan rani.
Bel berbunyi tanda jam istirahat. Seperti biasanya clara, rani, putry, eny dan tia melangkah menuju kantin sekolah. Ketika clara dan sahabatnya itu melangkahkan kaki tepat di depan pintu kantin, tiba-tiba terdengar suara seseorang lelaki memanggil namanya
"Clara...clara-clara..."
Terdengar suara yang tidak asing, membuat clara dan sahabat-sahabatnya itu menoleh ke arah suara yang memanggil-manggil namanya. Sepontan clara cukup tekejut ketika dia tahu orang yang memanggil namanya itu ternyata run.
"Iya kan run, a a a aada apa?" (nada clara sedikit terpatah-patah).
"Boleh bicara sebentar tapi hanya kita berdua."
"Iii iii iyyaa, boleh kak."
Saat itu clarabenar-benar ragu untuk mengatakan iya. Diapun mulai mengikuti langkah kakinya run, clara merasakan jantungnya berdetak cepat, tiba-tiba run berhenti dibawah pohon yang sangat rimba tepat di taman depan sekolahnya.
"Claaaaraaaa, eehmmm ehhmmmm!!!"
"iya kak, kakak sebenarnya mau membicarakan prihal teentang apa kepadaku? "
Clara berusaha untuk bersikap santai dan tidak terlihat gugup, walaupun yang sebenarnya dipikirannya saat itu, dalam waktu yang sama terbagi menjadi dua. Clara takut rani salah paham, karena run meminta berbicara empat mata dengannya, karena dia tahu rani sangat menyukai run.
"Calara,,, sebenarnya kakak suka sama kamu sudah dari dulu, akan tetapi aku tidak berani menyatakan perasaanku padamu, karena sebelumnya aku memiliki kekasih. Itu sebabnya selama ini aku hanya berani sekedar dekat saja dengan grup kamu sebelum ini, tapi aku sudah putus denganya dan aku berkata jujur padanya bahwa aku menyukai wanita lain yaitu kamu." (Terdengar suara yang begitu lantang dan jelas membuat aku kaget).
"iya aku juga menyukai kakak."
Clara hanya berani mengatakan yang sejujurnya dari dalam hati. Tapi kenyataanya, dia sedang memikirkan sesuatu dan terus berbicara sendiri dari dalam hatinya.
"Akan tetapi jika aku menerima cintanya Run, maka aku akan menyakiti perasaan sahabatku sendiri. Aku tidak ingin itu terjadi dan tidak mau kehilangan sahabat dari kecilku."
Kurasakan pundakku di tepuk seseorang, dengan sepontan aku mengangkat kepala dan menyadarkan diri.
"Kakak tahu, mungkin ini terlalu cepat. Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang kok."
"Tiiii tidak kak."
"Tidak apa clara??"
"Maksud aku, aku tidak membutuhkan waktu untuk memikirkannya, karena aku akan memberi jawabanya sekarang juga."
Clara mejamkan matanya dengan kepala yang sedikit menunduk , dan dia menjawab dengan jelas dan tanpa ragu.
"Maaf kak, aaaku,,,aku tidak bermaksud menyinggung atau menyakiti kakak, tapi aku benar-benar tidak bisa menerima perasaan kakak. terimaksih sebelumnya karena kakak sudah menyukai aku. sekali lagi aku bena-benar meminta maaf ya kak."
Run kelihatan sangat kecewa atas jawaban yang diberika clara.Clarapun langsung bergegas pergi dari hadapan Run tanpa menoleh ke arahnya. Clara seketika berpikir bahwa dirinya itu merasa menjadi orang yang jahat saat itu.
Ternyata apa yang clara pikirkan benar terjadi. Ketika clara balik menuju kantin, rani kelihatan marah padanya dan diapun tidak mau berbicara pada clara.
Keesokan harinya, clara mencoba bertanya kenapa rani tidak mau bicara padanya.
"Rani, kenapa semenjak kemaren kamu tidak menjab aku ketika aku mengajak kamu berbicara?"
"Kamu masih bertanya??, jelas-jelas kamu tahu kalau aku suka sama Kak Run. Kenapa kamu mau diajak berbicara empat mata dengannya. Apa begitu rahasianya sampai-sampai kalian harus berbicara jauh dari keramaian."
Hampir delapan tahun lamanya persahabatan mereka terjalin, itu pertama kalinya clara mendengar dan melihat rani marah kepadanya.
"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan ran, aaa`akuu..."
"Aku apa, hhee???" (tanya rani dengan nada yang cukup emosi).
Karena keadaan yang mendesak, clara tidak mungkin memberitahu rani kalau run mengatakan cintanya kepadanya Dengan keadaan terpaksa dan tidak ada pilihan lain saat itu, clara terpkasa harus berbohong kepda rani
"Aku sebernya tidak mau menceritakan ini ran, karena ini bersangkutan dengan dirimu. Sepertinya kak run menyukai kamu."
"Serius, kamu dan kak run kemaren membicarakan tentang aku??"
Rani terlihat sangat bahagia, clarapun ikut merasakan bahagia saat melihat senyuman yang terpacar dari wajah sahabatya itu.
"Iya ran aku serius, kalau kamu nggak percaya tanya saja sama kak run_nya langsung!!!"
Seketika clara langsung merasa berasalah kepada rani, karena dia tidak mengatakan yang sebenarnya bahwa yang sebenarnya itu run menyukai dirinya. Tidak hanya itu, dia juga merasa bersalah kepada run , karena tidak memberitahu tentang perasaan yang dia rasakan yang sebenarnya, kepada run, bahwa yang sebenarnya itu dia juga sangat menyukai run.
Namanya tyo, dia laki-laki yang mencoba mendekati clara sejak dia masih duduk di bangku kelas 1 SMP semester kedua.
Awal clara mengetahui ada seorang laki-laki yang namanya tyo menyukainya, karena saat itu tetangganya clara yang beranama April, memberikan sebuah coklat kepda clara. April dia anak kelas 2 SMA, pertama kali Kak April memberikanclara sebuah coklat saat dia masih duduk kelas kelas 1 SMP, clara merasa sedikit aneh dengan coklat yang diberikan april kepadanya.
"Kak ini coklat benaran buat aku, coklatnya kok diikat menggunakan vita segala?. Hari inikan bukan hari ulang tahunku dan bukan juga hari valentine."
"Yang bilang itu hadiah ulang tahun kamu juga siapa, itu memang buat kamu. Temanku yang meminta buat di berikan kepada kamu, katanya itu dari keponaanya, namanya Tyo."
Semenjak itulah clara mengenal yang namanya tyo. Akan tetapi clara tidak pernah bertemu dengannya, dia hanya sekedar mengetahui namanya.
Tyo yang tidak pernah berhenti menitip salam melalui teman satu sekolahnya april, lelaki yang sering menyampaikan salam melalui april untuk disampaikan kepada clara itu ternyata, tidak hanya teman sekolahnya april, melainkan yang aku ketahui dari april, dia tidak lain pamannya tyo. Tetapi clara tidak pernah mengubrisnya, karena saat itu clara belum tahu apa itu cinta dan belum pernah merasakan jatuh cinta.
Ketika aku berusia 13 tahun, itu berarti aku duduk dibangku kelas 2 SMP, saat itulah aku mulai menyukai seseorang. Rasa cinta pertama yang aku berikan ke seseorang, aku harus berusaha melawan persaanku sendiri, agar aku bisa berhenti untuk menyukai Run. Aku melakukan beberpa cara untuk meluapakannya, awalnya dengan cara aku mencoba untuk menjauhinya, tapi tidak berhasil.
Setelah aku pikir-pikir, saat pulang sekolah nanti aku berniat mengizinkan Kak April memberikan nomor ponselku kepada Tyo yang selama ini tidak pernah aku gubris. Tidak ada salahnya aku mencoba untuk memberi kesempatan kepada Tyo, pikirku. Walaupun aku sendiri belum pernah bertemu maupun kemunikasi sekalipun dengannya, mungkin ini cara terbaik yang bisa aku lakukan agar perasaan ini bisa menghilang dengan berjalannya waktu. Karena aku tidak mengiginkan sama sekali memiliki perasaan kepada seseorang yang disukai sahabatku sendiri.
Ketika pulang sekolah, seperti biasanya clara dan sahabat-sahabatku selalu pulang bersamaan, sambil melangkahkan kaki dengan seirama dan penuh dengan canda tawa, tiba-tiba clara merasa ada sesuatu yang berbeda yang dia asakan.
"Teman-teman kalian ngerasain sesuatu tidak, aku merasa ada seseorang yang sedang mengikuti kita?"
"Ah itu perasaanmu saja Clara." (sahut keempat sahabatnya).
"Haiii..., tunggu- tunggu, haaaaaaiiiii yang namanya clara berhenti!!" (teriak seseorang menyebut nama clara).
Clara dan yang lainya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah asal suara yang memanggil namanya itu. CClara kaget ketika dia melihat kearah suara yang memanggil namanya itu, dia melihat dua orang laki-laki berbocengan. keduaa lelaki itu memakai seragam batik dari sekolah yang berbeda, satu memakai seragam batik dari sekolah SMP yang berbeda dengannya. dan satu lagi memakai seragam sekolah anak SMA. Clara bisa mengetahui mereka anak sekolah SMP dan SMA saat dia melihat cela yang mereka kenakan.
"Clara, mereka siapa?" (tanya Putry).
"Aku juga tidak tahu Put."
Mereka hendak turun dari kendaraannya, lalu melangkahkan kaki ke arahnya. Clara merasa sedikit merasa aneh, lalu dia mengajak sahabat-sahabatnya itu untuk tidak memperdulikan kedua lelaki tersebut, clara berusaha mengajak ke empat sahabatnya itu untuk melanjutkan perjalan pulang mereka.
"Clara tunggu dulu...!!! siapa tahu mereka mau mengatakan sesuatu yang penting." (ucap rani).
Clara mencoba mendengar dan mengikuti apa yang dikatakan sahabatnya itu.
"Clara ya..??" (tanya anak yang memakai seragam SMA sambil jarinya itu menunjuk kearah clara dan tersenyum).
"Iya, siapa, kenapa, ada apa?"
Clara berseikap seperti itu kepada semua orang yang tidak dia kenal. Dia selalu irit berbicara kepada orang, sekalipun orang itu dia kenal, tetapi jika dia merasa tidak dengan dengan seseorang, dia selalu seperti itu. Aplagi kepada orang yang baru dia temui.
"Selama ini kamu selalu mendapatkan kiriman coklat dari seseorang yang namanya Tyokan?" (tanya anak seragam SMA itu lagi kepadanya ) .
Clara kaget dan sedikit berpikir tentang bagaimana lelaki yang memakai seragam SMA itu tahu bahwa dirinya itu sering sekali mendapatkan titipan salam dan sebuah coklat dari tetangganya itu.
"Kok Kakak tahu kalau aku mendapatkan coklat?,jangan-jangan kakak kenal yang namnaya tyo itu ya?, jika kakak mengenal yang namanya tyo, tolong sampaikan salam dariku untuk berhenti menitipkan coklat, kerena aku merasa aneh orang yang tidak aku kenal terlalu sering mengirimkan aku coklat dan aku juga tidak pernah memakannya coklat itu sama sekali.
"Iya kamu benar, Aku mengenal yang namnaya tyo, bahkan aku sangat mengenalnya, karena dia keponaanku sendiri. Sebenarnya aku tidak perlu menyampaikan pesanmu kepadanya."
"Kok gitu...??, kalau kakak tidak mau menyampaikan pesanku kepadanya, terus maksudnya kakak menghapiri aakk.......... ?"
Anak yang memakai seragam SMP itu tiba-tiba memotong pembicaraanku............
"Hai,
eeeee..... maaf sebelumnya kalau aku memotong pembicaraan kalian, seharusnya aku tidak perlu menyuruhnya untuk berbicara mewakili diriku."
Dengan percaya dirnya, anak yang memakai seragam SMP itu menyodorkan tangannya tepat didepan clara. Clara sontak hanya menatapnya, bahkan clata tidak membalas menyodorkan tangan kepada lelaki itu.
"Kenalin aku Tyo, orang yang selama ini selalu mengirimkan kamu coklat." (dengan nada terdengar cool dan percaya diri).
"Why?"
"Jujur, saat pertama kali aku melihat kamu, aku langsung menyukaimu."
"kamu lihat aku dimana?, perasaan aku tidak pernah bertemu sekalipun denganmu."
"Saat itu aku bersama Om ku (menunjukak kearah lelaki yang memakai seragam SMA itu) menonton acara drum band yang diadakan tepat pada tanggal 18 agustus. Saat grup kamu lewat tepat di depan rumah temanya Om ku yang tak lain merupakan tetangga kamu sendiri. Tiba-tiba banyak orang yang menyebut nama clara, aku tidak hanya mendengar sekali mereka memanggil namamu, tapi mereka terus-menerus berteriak kasih semangat dengan menyebut nama clara. Semenjak itu aku penasaran yang namanya clara yang mana. Aku bertanya kepada Om ku yang mana namanya Clara?. Om ku juga tidak tahu, saat itulah Om ku mencoba bertanya kepada temannya, mana yang namanya Clara?!"
"Lalu??"
"Lalu Om ku memberitahukan aku setelah dia diberitahukan oleh temannya yang mana yang namanya Clara. Saat pertama aku lihat kamu, aku langsung suka sama kamu".
"Ehm-ehm." ( Sahabat-sahabat clara langsung tersenyum dan menggodanya ).
"Itu sebabnya aku selalu menitipkan coklat lewat temannya Om Irwan yang tidak lain tetangamu sendiri. Aku sekali lagi minta maaf sudah lancang dan membuat kamu tidak nyaman."
"Ok."
Sahabat-sahabatnya clara mulai mencoba mengoda dirinya, sehingga clara benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi selain kata ok kepadanya ketika itu.
"Aku boleh minta nomor ponsel kamu nggak?" (tanya tyo).
Seketika clara terdiam.
Terdengar suara tia dari belakangnya dengan menyebut sebuah angka. Keempat sahabatnya itu lalu tersenyum dan menatap kearah clara. Awalnya clara tidak menyadari sama sekali kalau angka yang tia sebut merupakan nomor ponselnya. Ketika dia melihat senyum keempat shabatnya itu, dia baru curiga dan menyadarinya. Clara tidak bisa berkata apa-apa lagi saat itu, dia langsung melangkahkan kakinya dengan cepat Karena saat itu dia merasa malu. Tanpa berpikir panjang dan tidak perduli sama sekali lara langsung meninggalkan tyo tanpa satu katapun.
Sesampai dirumah, clara mendengar suara ponselnya itu berbunyi, diapun langsung bergegas mengambil ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal, tanpa ragu clara langsung menjawab panggilan masuk tersebut.
Tanpa basa basi, dia langsung menanyakan siapa pemilik nomor yang mencoba menelpon dirinya..
"Ini nomor aku, Tyo." (tegasnya).
"Oowww gitu, ya sudah nanti saja ngobrolnya ya, soalnya aku harus bantu ibu aku."
Clara tidak tahu harus berkata apa kepada tyo ketika itu, sehinga dia mencoba mencari alasan agar dia bisa mematikan mematikan telpon dari tyo.
Pukul 05:30 sore, tyo mencoba menghubunginya lagi, clara tetap menolak panggilan masuk darinya. Bukan karena clara tidak mau mengakat panggilan telpon dari tyo, melainkan dia sangat takut jika ayahnya itu mendengar saat dia mengobrol dengan tyo.
Karena clara sudah memikirkan baik-baik, dia berpikir tidak ada salahnya untuk mengenal tyo lebih banyak lagi dan tidak ada salahnya juga dia memberikan orang lain kesempatan.
Clarapun langsung mengirimkan tyo SMS.
"Maaf aku tidak bisa mengakat telpon dari mu, karena aku takut ayahku mendengar saat aku berbica dengan seorang lelaki."
Tidak membutuhku waktu yang lama untuk mendaptkan balasan SMS dari tyo, bahkan tyo menjelskan bahwa dia tidak keberatan sama sekali ketika clara tidak menerima telpon darinya. Semenjak itulah clara selalu intens komunikasi dengan tyo dan clara benar-benar membiarkan semuanya mengalir seperti air sungai.
Dengan berjalannya waktu, clara mulai memikirkan tyo dan mulai menyukainya.
Sudah satu bulan lamanya clara dan Tyo saling mengenal satu sama lain.
Saat itulah Tyo mengatakan sesuatu kepadanya walaupun hanya melalui telpon.
"Clara, aku suka sama kamu sudah lama dan kamu sudah tahu itu. kita berduapun sudah saling mengenal salama satu bulan ini. Aku ingin mengatakan sesuatu, kamu mau nggak jadi pacar aku?"
"Eeeemmmm, iya aku mau." ( Sejak itulah aku berstatus pacaran dengan Tyo ).
Rani, putry, tia dan eny pun mengetahui hubungan clara dengan tyo, dan mereka mengucapkan selamat dan ke empat sahabatnya clara juga menyukai tyo.
Tepat di hari minggu, tia menyampaikan pesan dari erry yang tidak lainnya pacarnya, dia menyampaikan pesan erry kepada sahabatnya untuk mengundang rani, clara, eni dan putry kerumahnya. Mereka semuapun sepakat pergi kerumahnya erry hari itu juga. Sebelum Clara setuju, dia tidak pernah bertanya apa tujuan main kerumah Hengki, karena dia merasa, dia selalu bersama ke empat sahabatnya itu, jadi dia selalu menyetujui kemanapun sahabatnya pergi selama orang tuanya mengizinkan.
Sesampai dirumahnya erry, clara melihat run juga ada di sana. Clara berusaha bersikap santai seperti biasanya. Tiba-tiba ponselnya Clara berbunyi, dia hanya menatap layar ponselnya, run yang awalnya hanya diam melihat Clara, tiba-tiba….
“kenapa telponnya tidak diangkat?” (tanya run)
“Clara angkat saja kalau itu Tyo, nggak apa-apa kok, nggak usah malu!” (sahut rani).
Clara langsung menerima telpon dari Tyo, dia memberi tahukan kepada tyo bahwa dia lagi bersama sahabatnya dan akan menghubunginya kembali setelah dia pulang kerumahnya. Setelah clara mengakhiri pembicaraan dengan Tyo, run langsung bertanya kepadanya lagi
“Siapa itu Tyo?”
“Tyo itu pacarnya Clara dan mereka baru jadian.” (sahut Rani).
“Apakah itu benar?”
“iya kak.” (jawab clara).
Tatapan Run tidak bisa dibohongi, dia terlihat cukup kecewa. Karena alasan clara saat menolak run saat itu, Clara memberitahukan bahwa dia tidak bisa menerima citanya run karena dia belum kepirkiran ingin pacaran dan dia berkata ingin focus belajar. Itu sebabnya setelah clara menolak run, run tetap selalu bersikap tetap memperhatikan clara. Menurut run saat itu, dia sangat mengerti dengan keputusan yang clara berikan. Tapi ternyata setatusnya clara yang baru di ketahui oleh run bahwa dia sudah memiliki pacar, membuat clara terlihat takut dan dia tidak berani menatap Run.
“Kak, boleh bicara sebentar nggak?, tapi tidak disini.” (sahut Rani).
“Iya boleh.”
Clara tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan. clarapun memilih ikut bergabung dengan yang lainnya diruang tengah sambil mereka menonton. Clara baru mengetahui, bahwa rencana mereka berkumpul dirumahnya erry adalah permintaanya rani kepada tia. Tiapun membicarakan rencana itu kepada erry, dan erry menyetujui permintaan pacarnya itu.
Beberapa menit kemudian, rani dan run kembali dan berkumpul dengan yang lainnya. Mereka menyampaikan sesuatu yang tidak pernah clara duga, run memberitahu bahwa mereka baru saja jadian. Clara cukup terkejut, tapi clara merasa bahagia Ketika melihat sahabatnya rani tak henti-hentinya terus tersenyum. Tidak hanya clara yang telihat ikut bahagia, melainkan yang lainnya juga terlihat bahagia. Ketika run memberitahu tentang hubungan mereka, clara dan yang lainya tertawa begitu lepas saat mencoba mengoda rani, wajah rani berubah menjadi sedikit memerah. Telihat sangat jelas bahwa rani cukup malu saat sahabat-sahabatnya itu mengoda dirinya. Akan tetapi, saat run berbicara tatapannya selalu mengarah kearah clara dengan tatapan yang begitu tajam. Clara hanya berusaha mengahlikan tatapannya dari run. Run terlihat memaksa diri untuk tersenyum dan tetap terus menatap kearah clara.
Walaupun Clara baru jadian dengan cyo, T]tyo selalu membeikan clara perhatian walaupun mereka berada di sekolah yang berbeda.
Beberapa bulan kemudian, clara merasa tyo mulai berubah karena perhatian tyo terhadap dirinya mulai berkurang. Clara merasakan perubahan itu terjadi ketika tyo sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir nasional. Mereka tidak seperti biasanya intens menjalin komunikasi, tapi clara selalu mencoba untuk mengerti dengan situasi saat itu. Tapi clara selalu mengirim pesan singkat melalui SMS kepada Tyo untuk memberikan tyo semangat. Clara juga tidak pernah lupa selalu menyatakan persaannya bahwa dia sayang terhadap Tyo.
Tidak terasa ujian akhir nasionalpun berakhir untuk anak kelas 3 SMP, itu artinya tyo sebentar lagi akan menerima kelulusannya. Sementara xlara sebentar lagi akan menaghadapi ulangan untuk kenaikan kelasnnya.
Waktu begitu cepat berputar, hari menerima kelulusan yang tyo tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Tyo tidak lupa memberitahukan kepada clara bahwa dia lulus dan akan mendaftar kejenjang selanjutnya di sekolah SMA yang cukup bergengsi. Dimanapun tyo melanjutkan sekolahnya, clara selalu mendukung pilihan pacarnya itu.
Satu bulan kemudian, tyo jarang menghubungi clara. Selama satu bulan itu tyo jarang menghubungi clara terlebih dahulu. Tidak ada pilihan lain, clara selalu menghubungi tyo terlebih dahulu ketika tyo tidak mempunyai kabar saharian.
Akan tetapi satu minggu sebelumnya, clara yang selalu mencoba menghubungi tyo lebih dulu, tdak pernah ada respon appun dari tyo. Terakhir kali tyo menghubungi clara satu minggu sebelumnya, Ketika dia memberitahukan bahwa dia lulus keterima di sekolah SMA yang dia inginkan itu. Clara selalu sabar dan selalu setia menunggu kabar dari tyo. Clara yang mulai resa tanpak kabar dari tyo selama satu minggu itu, akhirnya dia mencurhakan isi hatinya itu kepada sahabat-sahabatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!