Liam Braveheart, dalam cerita aslinya adalah seorang yang Bijaksana, jujur, dan Mempunyai semangat kerja keras yang tinggi. Walaupun memiliki latar belakang yang terbilang normal-normal saja, akan tetapi Liam adalah sosok karakter yang memiliki talenta dan bakat luar biasa. Ia juga dikenal sebagai seorang genius diantara generasinya, sehingga namanya akan dikenal luas pada saat upacara pembukaan akademi nantinya. Ia juga memiliki rasa keadilan dan karakteristik yang tulus sehingga membuatnya akan dikenal sebagai pahlawan nantinya. Gelar Braveheart adalah gelar yang ia terima dari kerajaan nantinya tepat diakhir cerita utama.
Mengapa aku memberitahu tentang hal ini? Tentu saja alasannya hanya satu, karena karakter yang aku sebutkan tadi kini sudah berada tepat dihadapan ku. Karakter Utama dalam sebuah novel yang saat ini tengah ku baca benar-benar tepat dihadapan ku.
Bisikan demi bisikan memenuhi seluruh ruangan besar tersebut ketika Liam dipanggil namanya untuk naik ke atas podium. Pria itu berjalan dengan langkah tenang seraya tersenyum kaku, karena merasa sedikit gugup. Selangkah demi selangkah ia berjalan naik ke atas podium.
Saat ini kami semua sedang berada di sebuah auditorium besar, namun tertutup dengan bentuk dan ukurannya sangat luas. Didalamnya terdapat lebih dari dua ribu murid dan ratusan orang penting atau bisa dibilang tamu VIP. Sekian banyak pasang mata menatap ke arah Liam yang kini sudah berada di atas Podium seraya menerima sertifikat dari salah seorang guru yang sebelumnya memanggil namanya. Bisikan demi bisikan semakin gencar, dan bahkan aku pun dapat mendengar nya dengan jelas apa yang mereka bisikan itu.
"Jadi itu murid yang katanya jenius, kah..."
"Benar sekali. Ia digadang sebagai seorang jenius di angkatan kita ini"
"Terlebih lagi jika dilihat-lihat ia tampan juga ya"
"Bukan terlebih lagi, dirinya memang sangat tampan tahu!"
Ujar murid-murid perempuan yang menatap kagum atas ketampanan Liam yang memang berada diatas rata-rata. Bahkan tidak sedikit yang wajah memerah ketika menatap langsung pria yang tengah berdiri di atas podium tersebut.
"Inilah alasanku semakin yakin bahwa talent adalah yang paling penting. Persetan dengan kerja keras apapun itu! Pada akhirnya, orang-orang seperti ia lah yang akan berada di posisi pertama." Ujar salah satu murid menatap iri ke arah Liam.
Bukan hanya murid tersebut saja, bahkan sebagian besar murid yang lain pun setuju dan juga merasa iri kepada Liam. Terlebih lagi mereka saat ini akan menjadi seangkatan dengan nya.
"Apakah kau tau? Semua Nilainya yang ia peroleh ada yang bilang adalah yang tertinggi beberapa tahun terakhir ini."
"Ah iya, iya. Aku pernah mendengar hal itu juga dari orang lain yang pada saat itu mendengar langsung talent pria itu ketika diumumkan."
"Eummm... Kalo tidak salah nama talent itu adalah 'Eternal Soulblade'." Ujar murid tersebut menyebutkan nama talent Liam yang memang kala itu diumumkan, atau lebih tepatnya tidak sengaja tersebar ketika pemilahan talent berlangsung.
"Guru yang saat itu mengawasi pun sampai terkejut, karena katanya talent tersebut ada hubungan nya dengan talent pahlawan pendahulu." Tambahnya lagi.
Sementara itu, di lantai dua auditorium. Para tamu VIP yang tidak lain adalah orang-orang dari Organisasi guild, sontak mengalihkan pandangan mereka ke arah podium. Tentu saja alasan utama kedatangan mereka adalah untuk melihat langsung rumor murid jenius yang memiliki talent seorang pahlawan pendahulu.
Para tamu VIP ini refleks menoleh ke arah podium dimana murid yang di rumorkan tersebut berada. Bahkan tidak sedikit para tamu VIP ini saling berbincang bahkan terdengar ada yang tengah berdebat ditengah-tengah pembicaraan tersebut. Aku bahkan bisa mendengar apa yang tengah diperdebatkan oleh para tamu VIP ini, walaupun jarak tempat ku berada terbilang cukup jauh.
Aku pun refleks melirik ke sumber suara tersebut, dan melihat wajah karakter yang terlihat familiar yang pernah ku baca sebelumnya.
"Sudah pasti ia seorang jenius mengingat talent yang ia terima berkaitan dengan pendahulu nya. Walaupun pun begitu, tetap saja perkembangannya ini bukankah cukup lambat untuk orang yang digadang-gadang sebagai pahlawan selanjutnya?" Ujar seorang pria menatap ke arah Liam dengan pandangan yang acuh tak acuh.
"Memang benar informasi yang disebarkan oleh akademi seperti itu, namun apa yang kamu katakan itu sangatlah keliru." Ujar wanita yang berada di sebelahnya membuat pria tersebut mengerenyitkan dahinya.
"Jadi, karena kamu menilai nya seperti itu, maka dari itu jangan ganggu pria tersebut. Ia milikku." Lanjut wanita tersebut seraya tersenyum tipis menatap Liam penuh arti.
"Ia milikmu? Jangan bercanda Isabella. Kau ingat peraturannya kan, tidak ada kata 'milikmu' jika ia masih seorang murid di akademi ini." Timpal pria tersebut dengan nada sinis tentunya.
"Jadi ia Isabella Allen, kah... Deskripsi karakter dalam novelnya benar-benar sangat sesuai sekali dengan aslinya." Batin ku didalam hati yang terkejut ketika mendengar pria tersebut memanggil nama sang wanita disebelahnya.
Nama lengkap wanita tersebut adalah Isabella Allen. Salah satu karakter yang akan membantu Liam perkembangan nya ketika sudah lulus dari akademi. Bukan hanya itu saja, kelak dimasa depan nanti ia akan menjadi pemeran wanita yang akan menjadi kekasih Liam kedepannya.
Keduanya kembali berdebat cukup lama, namun pada akhirnya pria tersebut tidak bisa bersabar menghadapi permainan kata Isabella yang memang sangat lihai menggunakan kata-katanya.
"Apa ini? apakah kamu sudah kehabisan kata-kata? Ya wajar saja jika Echoes of Eternity senantiasa di posisi kedua." Ucap Isabella seraya tersenyum manis dan kedua matanya membentuk dua bulan sabit yang terbalik.
Pria tersebut hanya bisa menggertakkan giginya kuat-kuat menahan amarahnya, karena jika dirinya membalas perkataan wanita didepannya itu, pada akhirnya ia akan dipermalukan kembali.
"Cih! Jalang ini... Awas saja kau!" Seru Pria tersebut didalam hatinya, seraya mengepalkan erat kedua tangannya seraya memalingkan wajahnya. Isabella menyadari raut wajah pria tersebut namun ia hanya terkekeh dan tidak lagi berkata-kata dan fokus menatap ke podium kembali.
Aku yang melihat perdebatan kedua orang tersebut telah selesai, hanya bisa tersenyum masam menatap Isabella. "Uahhhhhh... Ia benar-benar mengerikan, aku yakin pria itu pasti mengucapkan sumpah serapah ratusan kali didalam hatinya saat ini." Batin ku seraya tersenyum masam lalu kembali menatap ke arah podium juga. Sekali lagi aku melihat wajah Liam yang terlihat berusaha untuk tenang, walaupun samar-samar ia merasa sangat gugup saat ini.
Aku terkekeh melihat itu, namun sejenak kemudian terdiam merenung lalu bergumam didalam hati. "Jadi ini benar-benar dunia novel yang ku baca, kah." Ucapku didalam hati.
"Bukankah normalnya jika seseorang bertransmigrasi ke dunia novel, ia akan menjadi karakter utamanya? Mengapa aku malah menjadi karakter yang bahkan tidak pernah didengar namanya!?" Seruku didalam hati.
"Oh sial! Takdir benar-benar mempermainkan ku saat ini." Gumamku didalam hati seraya menghela nafas panjang, aku pun kembali melirik seragam ku dimana ada sebuah name tag yang bertuliskan 'Fazel' atau tidak lain adalah nama dari karakter ku saat ini.
Ya itulah aku, Aku tidaklah berada diatas podium dimana karakter utama berada saat ini. Aku juga bukan satu dari dua ribu lebih murid, tapi seorang tambahan dari dua ribu lebih murid yang ada di sini. Tidak ada orang yang melirik ku, tidak ada guild yang memperhatikan ku.
Aku adalah seorang karakter yang bahkan aku sendiri pun tidak tahu, yang padahal aku sendiri sudah mengulang novel ini hampir puluhan kali. Aku adalah seorang karakter biasa bahkan terbilang sangat biasa, tanpa satupun memiliki koneksi, dan tipe karakter yang tidak diketahui di dalam novelnya.
Ya benar sekali, aku adalah seorang Extra. Seorang karakter tambahan yang bahkan namanya pun tidak pernah disebut didalam novel.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se rasku.
Inggris, Tahun 2045
"Fyuhhh... Walaupun sudah hampir sebulan aku di sini, tetap saja aku masih belum terbiasa dengan wajahku yang berbeda ini." Gumamku seraya menatap ke arah cermin yang memantulkan bayangan dari wajah diriku, atau lebih tepatnya diriku yang bereinkarnasi ke dalam novel yang ku baca.
Sebelum lebih lanjut, aku akan menjelaskan secara ringkas novel yang ku maksud ini. Novel yang berjudul 'Kebangkitan Sang Pahlawan' adalah sebuah novel bergenre fantasi-aksi, menceritakan sebuah kisah perjalanan seorang remaja pria yang akan menjadi pahlawan, pahlawan yang akan memimpin umat manusia dimasa depan nanti nya.
Suatu hari dunia menghadapi bencana besar. Towers dan Dungeon tiba-tiba muncul begitu saja kepermukaan, termasuk para monster yang keluar dari dua tempat tersebut dan mulai menyerang umat manusia seraya membawa malapetaka dan ketakutan pada umat manusia.
Dari banyaknya negara di dunia, Negara Inggris dikenal sebagai tempat di mana Tower dan Dungeon sering muncul. Bahkan fakta penelitian menunjukkan, bahwa Negara Inggris menjadi negara dengan jumlah monster yang paling banyak. Bukan hanya terkenal karena Towers dan Dungeon nya, monster-monster yang berada di Negara ini pun tingkat kesulitannya jauh berbeda dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Oleh karena itu, beberapa negara tetangga menyebut negara Inggris adalah Nerakanya Dunia.
Tapi, ditengah-tengah krisis tersebut secercah harapan yang terang tiba-tiba muncul. Seiring berjalannya waktu, dunia pun mulai berubah. Umat Manusia pun mengalami perubahan dan pada saat itu secara tiba-tiba mereka bisa menggunakan kekuatan yang diluar logika. Fenomena manusia yang bisa menggunakan kekuatan disebut kebangkitan, dan orang yang mengalami kebangkitan tersebut dipanggil player.
Umat manusia bangkit dan melawan monster dengan kekuatan yang mereka dapatkan dari kebangkitan. Perlahan demi perlahan, umat manusia pun berhasil mengendalikan jumlah Tower dan Dungeon sehingga jumlah monster yang bermunculan pun mulai berkurang secara drastis.
Negara Inggris yang dikenal sebagai negara yang di dalamnya terdapat banyak Towers dan Dungeon, memanfaatkan kedua poin tersebut untuk menghadapi dan berusaha keluar dari kondisi krisis darurat. Dalam beberapa tahun saja, Negara Inggris yang awalnya jatuh dalam krisis yang sangat darurat, bisa bangkit kembali hanya dalam waktu singkat dan kini dikenal sebagai Negara nomor satu diantara negara-negara maju yang ada di Dunia.
Sebuah Negara yang awalnya disebut Nerakanya Dunia dalam beberapa tahun saja berubah menjadi surga nya para player. Negara yang awalnya divonis kehancurannya dalam jangka dekat, kini berubah menjadi simbol harapan Umat Manusia.
Itulah deskripsi singkat dari novel yang pernah ku di kehidupan ku sebelum nya.
"Ahhh waktu benar-benar berlalu dengan cepat, siapa sangka aku akan menjalani kehidupan sekolah lagi setelah memasuki dunia ini." Gumam ku seraya melirik jam tangan digital yang menunjukkan waktu pukul tujuh.
Setelah dirasa cukup mempersiapkan diri, sekali lagi aku pun melirik wujud diriku yang berbeda jauh dengan diriku yang sebelum nya. Aku tersenyum tipis melihat diriku sendiri lalu beranjak keluar dari apartemen kecil menuju akademi.
"Seorang pembaca yang tiba-tiba terbangun didalam karakter tambahan yang bahkan namanya pun tidak pernah di tulis didalamnya. Benar-benar kehidupan yang miris sekali." Gumamku seraya tertawa gentir, mengingat kembali kejadian aneh yang ku alami ini.
Bagaimana tidak aneh, kala itu ditengah malam, tepatnya di kamar ku, aku yang baru saja selesai membaca seluruh bab dari novel 'Kebangkitan Sang Pahlawan' tertidur seperti biasanya setelah meletakkan kembali novel tersebut ditempatnya. Namun anehnya, ketika aku bangun dari tidur ku suasana disekitar berubah drastis terlebih lagi nuansanya jauh berbeda dengan kamar tidur yang kukenal.
Awalnya aku mengira saat ini tengah berhalusinasi, dan memutuskan untuk kembali tidur. Akan tetapi, ketika aku bangun lagi pun hal yang sama dan nuansa nya yang sama pun tidak berbeda. Pada saat itulah aku menyadari bahwa yang aku alami ini bukanlah halusinasi melainkan sebuah kenyataan.
Aku pun melirik ke arah name tag yang bertuliskan nama 'Fazel' disana, yang tidak lain adalah aku sendiri. Seorang karakter tambahan didalam novel yang ku baca. "Ckkk, aku benar-benar tidak ingin datang ke tempat yang bernama akademi ini." Gumamku menghela nafas pendek kembali melangkah malas menuju tempat yang ku tuju.
Tentu saja awalnya aku tidak ingin datang ke tempat yang bernama akademi ini, akan tetapi karakter tambahan yang tidak lain adalah aku adalah seorang murid baru di akademi tersebut. Alhasil, mau tidak mau aku harus datang ke akademi, karena konsekuensi yang akan ku terima lebih besar dari yang kubayangkan.
Bukan hanya itu saja alasanku datang ke akademi, aku juga berniat untuk mencari informasi tentang kejadian aneh apa yang ku alami saat ini, dan bajin*an mana yang membuat ku mengalami takdir aneh seperti ini. Selain itu juga, akademi adalah jalan terbaik untuk keberlangsungan hidupku, mengingat diriku yang tidak jelas sampai kapan di dunia ini.
"Ya mau bagaimana lagi, mari bertahan hidup di Dunia yang baru ini." Ucapku penuh tekad yang sepenuhnya sudah menerima takdir aneh ini melangkah dengan santai menyusuri jalan trotoar.
>>>>>>______
Pulau Buatan Isla of Man
Membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai di Akademi. Nama akademi tersebut adalah Akademi Elysium. Akademi ini terletak disebuah pulau buatan yang disebut dengan kode IoM atau Isle of Man, yaitu sebuah pulau yang letaknya sekitar 140 KM barat laut dari daratan. Sebuah pulau yang didalamnya terdapat jiwa yang jumlahnya kurang dari dua puluh ribu lebih. Termasuk para murid, player, dan penduduk yang menetap disana.
Didalam Pulau tersebut terdapat sebuah kota modern yang dibangun dengan fasilitas berbasis sihir dan infrastruktur dari berbagai negara di dunia. Lalu intisari dari pulau buatan tersebut adalah Akademi Pelatihan Player, Elysium.
Akademi Elysium adalah akademi dimana para murid dari seluruh dunia yang telah melewati tes dan ujian yang ketat berkumpul. Tempat dimana para elit dan elit saling bersaing untuk mencapai puncak. Dimana Akademi tersebut adalah titik awal bagi diriku yang adalah karakter tambahan ini.
"Elit diantara para elit, kah... Fazel ini tidak buruk juga bisa menjadi anggota elit dari akademi bergengsi ini." Kataku yang jelas-jelas tengah membicarakan diriku sendiri. Saat ini aku sudah berada di gerbang masuk Akademi Elysium. Sebuah akademi mewah dengan fasilitas lengkap mulai dari, berbagai metode pelatihan yang lengkap dari instruktur-instruktur, kantin mewah, Lapangan latihan, Pusat kebugaran, Ruang pemulihan, Ruang kelas, dan terakhir tentunya asrama untuk para murid-murid nya.
"Fyuhhhh... Inilah titik awalnya. Titik awal dimana di mulainya cerita utama." Ucap ku seraya tersenyum tipis melangkah masuk ke dalam Akademi Elysium.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.
"Elit diantara para elit, kah... Fazel ini tidak buruk juga bisa menjadi anggota elit dari akademi bergengsi ini." Kataku yang jelas-jelas tengah membicarakan diriku sendiri. Saat ini aku sudah berada di gerbang masuk Akademi Elysium. Sebuah akademi mewah dengan fasilitas lengkap mulai dari, berbagai metode pelatihan yang lengkap dari instruktur-instruktur, kantin mewah, Lapangan latihan, Pusat kebugaran, Ruang pemulihan, Ruang kelas, dan terakhir tentunya asrama untuk para murid-murid nya.
"Fyuhhhh... Inilah titik awalnya. Titik awal dimana di mulainya cerita utama." Ucap ku seraya tersenyum tipis melangkah masuk ke dalam Akademi Elysium.
>>>>>>______
"Satu A, Satu A, Satu A, Satu... Ah ini dia kelasku." Gumamku setelah berjalan cukup lama menyusuri lorong gedung murid tahun pertama. "Aku benar-benar berada di kelas yang sama dengan karakter utama. Entah bagaimana, orang yang membawa ku kemari pastinya telah melakukan sesuatu." Gumamku seraya menghela nafas panjang. Aku diam sejenak menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya. Setelah cukup tenang, dengan tenang aku pun membuka pintu kelasku dan melangkah masuk ke dalam nya.
Pada saat itulah aku dibuat takjub oleh interior kelas yang benar-benar sangat mewah namun terkesan nyaman ditempati.
"Desain interior kelas di akademi ini terlihat mirip dengan desain perguruan tinggi di dunia ku sebelumnya." Ucapku dalam hati yang takjub melihat sekeliling kelas. Sampai aku pun tersadarkan dan mulai melangkah dan pada saat itulah aku teringat sesuatu yang sangat penting.
"Dimana aku harus duduk?!" Batinku dalam hati menyapu pandangan dan pada saat itulah aku melihat sosok familiar yang terlihat tengah berbincang-bincang renyah dengan murid di sisinya. Aku tersenyum tipis dan secara tidak sadar bergumam pelan, "Seperti yang diharapkan dari karakter utama. Benar-benar memancarkan kehangatan disekitar nya." Gumamku seraya melangkah ke arah kursi yang masih kosong. Selain Liam sang pemeran utama, aku juga melihat beberapa karakter yang berkaitan dengan sang pemeran utama juga berada di kelas ini.
Kursi yang berada di jajaran ketiga dari keenam jajaran. Kursi yang biasanya digunakan karakter tambahan, aku duduk menyendiri seraya mengeluarkan sebuah bolpoin dan buku di atas meja, namun yang menjadi fokus utamaku adalah mengecek sesuatu dari jam tangan digital pintar yang ku gunakan.
"Sepertinya aku harus berkeliling disekitar Akademi supaya tidak tersesat lagi nanti nya." Gumamku tersenyum masam, karena sebelumnya aku memang tersesat karena tidak mengetahui dimana gedung murid dari tahun pertama. Jika saja aku tidak diberi arahan oleh salah satu petugas yang tengah berjaga disana, aku pasti akan terlambat masuk ke kelas.
"Kugkhhhhh... Entah mengapa aku mulai mengantuk. Sudah sejak lama, terakhir kali aku berangkat ke sekolah sepagi." Batinku seraya merenggangkan otot-otot ku yang kaku dan bersiap mengambil posisi tidur sembari duduk.
Sampai aku pun tersadarkan, karena sepasang mata ku melihat ada sesuatu dibawah mejaku. Awalnya aku mengira bahwa tempatku saat ini adalah milik orang, namun dengan segera aku menepis pemikiran tersebut karena tidak lama kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas ku dan tidak ada lagi murid yang datang dari arah pintu masuk.
"Sebelumnya, izinkan aku mengucapkan selamat kepada kalian semua yang telah berhasil melewati ujian masuk yang sulit dan serangkaian tes yang ketat. Selamat datang di Akademi Elysium." Ucap guru tersebut seraya tersenyum tipis, namun sedetik kemudian senyuman tersebut langsung hilang begitu saja digantikan dengan wajah tegasnya.
"Perkenalkan namaku adalah Louis, Louis Gabriel. Mulai dari sekarang aku adalah Wali dari kelas Satu A murid tahun pertama. Semuanya mohon kerjasama nya." Ucap guru tersebut bernama Louis. Aku yang mendengar nama dari guru tersebut pun sontak mengernyitkan dahi, karena merasa familiar dengan namanya, dan samar-samar aku mengingat nya.
"Begitukah, jadi ia adalah Player rank A+" Batin ku yang samar-samar mengingat karakter Louis dan mengetahui sedikit deskripsi karakter nya. Aku pun juga melirik ke arah yang lainnya, karena murid yang lainnya pun mengetahui identitas asli dari Louis yang seorang player dan terbilang masih cukup aktif dalam menerima misi.
"Uahhhh mereka benar-benar melihatnya dengan terang-terangan." Batinku seraya memasang ekspresi gentir melihat murid-murid yang lainnya berbinar-binar menatap Louis. Walaupun begitu aku cukup memaklumi nya, karena peringkat A+ terbilang cukup tinggi dan tidak semua orang bisa mencapai tingkat tersebut dengan mudah.
"Itu saja perkenalan singkat dariku. Mengingat ini adalah hari pertama, jadi kita tidak akan memulai pelajaran atau pelatihan terlebih dahulu. Sebagai gantinya sebagai wali dari kelas ini aku mempunyai tugas untuk memberikan edukasi kepada murid." Jelas Louis panjang lebar. Aku yang mendengar itu sontak bernafas lega, karena entah mengapa mendengar penjelasan nya berarti sama saja dengan tidak ada pelajaran apapun untuk hari ini.
"Pertama kali mungkin akan menjadi momen yang istimewa, mengingat bahwa setiap orang mungkin memiliki perasaan yang berbeda-beda. Beberapa mungkin merasa antusias dan sulit tidur karena kebahagiaan yang meluap, sementara yang lain mungkin merasa cemas. Atau mungkin semua merasa sangat senang karena berhasil diterima di akademi bergengsi ini. Bahkan di antara kita, ada yang merasa gembira karena dapat bertemu kembali dengan orang-orang yang dicintai. Setiap perasaan yang kita alami adalah valid dan menambah keistimewaan dari hari pertama ini." Jelas Louis terdengar seperti bercanda, namun raut wajah yang ia tunjukkan berbanding terbalik dengan itu.
"Tetapi ingatlah dengan sungguh-sungguh dalam benak hati kalian, Elysium berbeda dengan tempat-tempat sebelumnya yang kalian kenal. Saya ingin mengingatkan kalian sekali lagi untuk memahami hal ini dalam hati masing-masing, bahwa di sini tidak ada waktu untuk hubungan asmara atau hal serupa. Di Akademi ini, kalian akan mengalami pertempuran dan menghadapi situasi yang menakutkan, untuk menyadarkan kalian akan kekejaman dan kengerian dunia saat ini." Ujar Louis tersenyum lebar seraya mengeluarkan aura yang membuat para murid bergidik ngeri dan bahkan ada yang sampai pucat.
"Tidak, daripada disebut senyuman, itu lebih mirip dengan menyeringai." Batin ku yang seketika bulu kudukku berdiri ketika mendengar nya. Tentu saja, aku sudah mengetahui ini akan terjadi, tapi mengingat situasi yang akan ku alami kedepannya benar-benar harus penuh persiapan.
"Entah mengapa, rasanya aku akan mati dalam jangka waktu singkat jika tidak berhati-hati. Aku benar-benar harus melewati semua ini?" Gumam ku seraya menghela nafas gusar menutupi wajahku yang mulai gelap.
"Oh ya, aku hampir lupa, yang terakhir... dalam hal tujuan di akademi ini. Satu-satunya ukuran keberhasilan kalian semua adalah prestasi akademik yang kalian capai singkat nya nilai yang kalian peroleh. Seluruh Guild di dunia ini hanya akan menghargai kalian berdasarkan pencapaian yang kalian raih. Tentu saja, akademi juga mengikuti prinsip yang sama. Akademi akan menilai kalian dengan ketat dan tegas. Jadi, jika ada di antara kalian yang tidak berhasil lulus, maka persiapkan diri kalian untuk mencoba lagi tahun depan." Jelas Louis Mengakhiri penjelasan nya, atau lebih tepatnya salah satu dari edukasi panjang yang akan ia sampaikan.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!