Pagi nona, siang ini anda memiliki jadwal bertemu dengan produser matthew.
"Baiklah, mana berkas yang harus saya tanda tangani?"
"ini nona dan ini cv bodyguard yang anda sewa, dia ada luar sekarang"
"ok, suruh dia masuk"
"baik"
Tak butuh berapa lama seorang pria masuk ke dalam ruangan dan berdiri tegak dihadapan Hailey. Ia pun memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki bodyguard tersebut.
"Arlo Benjamin, sudah membaca kontrak kerja nya?"
"sudah nona"
"ada point yang ingin kamu tanyakan?"
"tidak ada"
"kamu akan tinggal bersamaku di apartemen, dan kamu tidak boleh jauh dariku, aku sudah membayar mu jadi jika ada point yang kamu langgar kamu harus membayarnya!"
"baik nona"
Hailey bukan tanpa alasan menyewa bodyguard, beberapa minggu lalu dia mendapatkan teror yang menyeramkan, apartemen nya dimasuki orang yang tak dikenal yang mengaku fans dari salah satu artisnya, dia meminta Hailey agar artis tersebut mendapat peran penting di salah satu produksi film, Hailey tinggal sendirian, dia tidak pernah tinggal bersama bodyguard nya dalam 1 apartemen sehingga pada saat kejadian beberapa minggu lalu menjadi trauma buat Hailey.
Dan kini dia menambah bodyguard untuk mendampinginya kemana pun dia pergi
"baik lah apa kamu bisa langsung kerja hari ini?"
"bisa nona"
"ok ikut saya ke lokasi syuting"
"baik nona"
Arlo orang yang dingin, dia hanya bicara seperlunya saja, tapi dia orang yang sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Arlo mengikuti Hailey menuju lokasi syuting, dia menemui produser matthew untuk mempertimbangkan artisnya untuk proyek film selanjutnya.
Selesai urusan Hailey dengan Produser Matthew, dia kembali ke kantor. Hailey memperkenalkan bodyguard nya yang lain.
"ini Lucas, Bodyguard saya juga, dia bertugas diluar, jika kamu ingin bertanya terkait masalah pekerjaanmu bisa bertanya padanya.
"baik nona"
Hailey memasuki ruangan nya diikuti langkah Arlo, dia merasa kurang nyaman tapi dia harus membiasakan dengan itu.
Hari mulai gelap, Hailey telah menyelesaikan kerjaannya. Dan sekarang waktu nya pulang. Arlo mengikuti Hailey sampai di lobby
"Arlo" panggil seseorang. Hailey dan Arlo pun menoleh ke arah suara seorang wanita cantik dan sexy yang berada disebrangnya. Arlo hanya melihat dingin wanita tersebut, dia tidak menunjukkan reaksi apa².
Sementara Hailey yang melihat itu hanya melirik Arlo lalu melanjutkan langkahnya.
"Kamu bisa bawa mobil?"
"bisa nona"
"Seminggu ini kamu bawa mobil, Pak Nino akan ambil cuti seminggu, berikan kunci nya padanya pak" ucap Hailey.
"iya nona, ini kuncinya" pak Nino memberikan kunci mobil kepada Arlo
"Pak Nino, selamat berlibur ya, salam untuk keluarga" ucap Hailey
"terimakasih nona, nanti saya sampaikan salam nya" Pak Nino adalah supir Hailey yang sangat setia, dia sudah bekerja 10tahun pada keluarga Hailey. Awalnya dia dulu adalah supir Ayah Hailey, karena Hailey butuh supir dia mengambilnya dari ayah nya
Mereka pun beranjak pergi menuju apartemen Hailey. Baru beberapa meter dia mengendarai mobil, wanita yang memanggil Arlo tadi berada tepat didepan mobil dan itu membuat Arlo mendadak menghentikan mobil. Hailey melihat ke arah depan ada sosok wanita tersebut disana.
"jika kamu memiliki urusan pada nya, selesaikan lah, 5menit saya akan tunggu dimobil" ucap Hailey.
"tidak ada, kami sudah selesai" ucap Arlo singkat. Dia memundurkan mobil, dan mengarahkannya ke sisi kosong lalu melajukan mobil nya.
Hailey melihat kejadian ini, membuatnya ingin bertanya pada Arlo, akan tetapi ia urungkan karena itu urusan pribadinya. Di dalam kontrak kerja yang ia buat pun ada point dimana tidak boleh mencampuri urusan pribadi kedalam pekerjaan, termasuk bertanya "siapa tadi? Mau apa dia?" pertanyaan² itu yang ada di kepala Hailey saat ini.
Sampailah mereka di sebuah apartemen mewah milik Hailey. Apartemen Hailey berada di lantai 30 dan di lantai tersebut hanya terdapat 2 apartemen termasuk milik Jingga.
Mereka pun masuk kedalam apartemen Hailey. Didalam apartemen ada seorang wanita paruh baya "ini bu Diana, dia ART disini, ini Arlo bodyguard baru saya yang akan tinggal bersama kita" Hailey memperkenalkan mereka berdua.
"tolong tunjukan kamarnya ya bu, setelah mandi saya tunggu kamu disitu" Hailey menunjuk meja makan
"baik nona".
Hailey meninggalkan mereka berdua menuju kamar nya.
"mari tuan saya tunjukan" ucap bu Diana
"baik, terimakasih" ucap Arlo sambil mengikuti bu Diana.
"ini kamar nya tuan, didalam sudah ada kamar mandinya". Jelas bu Diana
Arlo mengangguk "baik, bisa tunjukan layout apartemen ini?
"baik tuan"
"didepan kamar tuan ini adalah kamar tamu, disetiap kamar apartemen ini memiliki kamar mandi, yang paling pojok sini kamar tamu istimewa nona dulu, tapi mereka sudah putus jadi tidak pernah dipakai lagi, mari kita kembali ke ruang tamu, ini ruang tamu, disamping pintu masuk tadi ada powder room dan disamping ruang tamu sini ada ruang makan, di depannya sini dapur bersih, dapur kotor ada disamping sini, itu kamar saya, dan ini servis area nya, kita kembali ke ruang makan, terakhir disebelah kiri sini ruangan paling besar adalah kamar nona, gimana tuan sudah hapal?" Bu Diana menjelaskan layout apartement Hailey.
"ok bu, terimakasih" Arlo pun kembali ke kamar untuk mandi dan membereskan barang nya.
Usai Arlo bersih² dia pun keluar menuju meja makan sesuai perintah Hailey dia menuju kesana. Dimeja makan terlihat bu Diana menyiapkan makanan untuk Arlo dan Hailey.
Hailey belum keluar dari kamarnya. Arlo pun masih menunggu, dia tidak duduk melainkan berdiri di jendela besar yang berada di ruang tersebut, dia mengamati melihat ke bawah dan ke samping, apartemen Hailey memiliki 2 gedung, yang 1 nya berada tepat disamping gedung apartemen milik Hailey
"Apa Lucas tinggal digedung sebelah?" tanya Arlo pada bu Diana.
"iya, kok tuan tau?" tanya bu Diana
Dia menganggukkan kepala nya. Tak berapa lama Hailey pun keluar dari kamarnya. "Duduk" Hailey mempersilahkan duduk Arlo. " Selama kamu disini batas area mu hanya sampai disini, untuk area ku, kamu boleh kesana jika aku yang minta atau dalam keadaan darurat. Ini acces card apartemen ku simpan lah, yang memiliki nya hanya kamu dan bu Diana dan pastinya saya juga memilikinya sebagai pemilik apartemen ini, tolong jaga kepercayaan saya".
"baik nona"
"silahkan" Hailey mempersilahkan Arlo menyantap hidangan yang sudah disiapkan bu Diana.
Beberapa menit kemudian *tingtong* bel apartemen berbunyi
Bu Diana pun membukakan pintunya. Hailey melihat Lucas masuk dan membawa sebuah Tab ditangan nya. "maaf nona" sembari menyerahkan tab tersebut kepada Hailey.
Hailey pun mengambil tab tersebut, kemudian membaca nya. Setelah membacanya dia mengembalikan kembali tab tersebut. "kita tunggu mereka menelpon ku"
Benar saja tidak butuh waktu lama ponsel Hailey berbunyi.
"Halo"
"halo nona Hailey, maaf apa anda sudah membaca berita hari ini?"
"sudah"
"maaf jika kami sedikit lancang mem publish isi chat Oliver dengan kekasihnya dan itu sedikit membawa namamu" ucap agency baru oliver, oliver adalah mantan Hailey, dia dulu berada di naungan agency milik Hailey tapi ketika mereka putus, Oliver memutuskan untuk keluar dari agency, dan dia pindah ke agency lainya
" tidak masalah, saya sudah tidak memiliki hubungan apa² lagi dengannya, tp tolong cepat dibereskan, karena gara² berita ini semua jadi tau kalau saya pernah menjalin hubungan denganya."
selama 3 tahun mereka berpacaran tidak ada orang luar yang tau kalau mereka sedang berpacaran bahkan hanya beberapa orang saja yang tau di dalam agency
"bukan kah waktu itu saya sudah pernah katakan kalau berhati² dengan wanita itu, tapi kalian mengabaikannya, menganggap saya cemburu terhadapnya, sayang sekali artis berbakat seperti oliver harus jatuh karena skandal ini" ungkap Hailey.
"maaf sekali lagi waktu itu kami salah paham, dan kami akan segera menyelesaikan masalah ini" ucap mereka.
"baik lah kalau begitu"
"terimakasih" mereka pun menutup telpon nya.
Hailey berpacaran dengan Oliver sebelum oliver menjadi sangat terkenal, Dalam menjalin hubungan, Hailey tidak pernah lihat status pasangannya, yang penting dia merasa nyaman, dan saling mencintai.
Oliver meninggalkan Hailey bukan karena orang ketiga, melainkan beberapa orang disekitar nya, yang mengetahui hubungan mereka, dan mereka terus mengatakan bahwa diri nya adalah benalu jika terus bersama Hailey, dia akan merusak reputasi Hailey dikalangan papan atas. Dia menyadari bahwa dirinya tidak ada apa² nya dibanding Hailey, sosial mereka berbeda, terlebih lagi dia dulu adalah artis baru yang bernaung dalam agency milik hailey, dia takut orang lain berpikir jika karirnya suatu hari nanti naik itu berkat Hailey, pada kenyataan nya dia sendiri yang berjuang atas karirnya tersebut.
Hailey hanya membantu support dari belakang selebihnya dia berjuang sendiri. Oliver juga bukan orang yang tidak tau terima kasih, tapi buatnya mencintai Hailey dulu tidak lah membuatnya nyaman di pandang rendah orang lain. Hatinya sangat mencintai Hailey, tapi dia memilih mundur karena berada disampingnya pun bukan pilihan tepat baginya.
<<<<<<
2 tahun yang lalu
"kemana dia, kenapa sudah 2 hari ini tidak ada kabar" gumam Hailey
Hailey memutuskan untuk mencarinya ditempat dimana hanya dia dan Oliver tau.
Benar saja dia melihat Oliver menenggak beberapa minuman keras, duduk lemas tak berdaya.
Hailey menghampiri nya "apa yang terjadi padamu?"
Oliver melihat Hailey datang dan menyunggingkan bibir nya "ciiih... nona Hailey Faye sudah datang, apa nona ingin menemani ku minum?" oliver mengayunkan tangannya ke arah Hailey.
Hailey yang melihat nya menjadi emosi dan sedih "siapa lagi yang menyakiti hatinya?" tanya nya dalam hati.
Hailey menyingkirkan botol minumam yang sudah diminum oliver, dia mencium aroma alkohol yang sangat kuat dari badan Oliver.
"apa yang terjadi padamu?" tanya Hailey penasaran
"Apa kah aku salah mencintaimu? Apakah aku harus bertahan di sampingmu? Apakah aku sehina itu Harus menerima hinaan ini? Mengapa mencintaimu begitu menyakitkan"
Hailey bingung dengan apa yang diucapkan kekasih nya itu, "siapa yang menyakiti hatinya hingga dia seperti itu?" Batinnya. Dia ingin memeluknya tapi oliver menolak nya
"Cukup, tinggalkan aku dan jangan pernah kembali padaku, kita putus!" ucap Oliver
Sontak Hailey terkejut mendengar keputusan Oliver "siapa lagi yang menyakiti hatimu oliver? Ayo kita bicara" sembari menggandeng tangan oliver
tapi seketika itu juga oliver menepisnya kuat, hingga membuat Hailey terjatuh "aauu" pekik Hailey.
"tidak ada yang perlu dibicarakan lagi kita putus" Oliver meninggalkan Hailey dalam keadaan kaki dan sikutnya terluka.
Hailey masih penasaran dengan apa yang terjadi, buat dia kata putus dari orang yang berada dibawah pengaruh alkohol tidak lah relevan "aku akan menemuinya lagi besok" gumam nya
>>>>>>>
Ke esokan harinya
Oliver datang menemui Hailey dikantor dalam keadaan sadar dan dengan tatapan matanya yang dingin.
Oliver melihat Hailey mengganti plaster luka di siku nya membuatnya merasa bersalah telah mendorong nya semalam.
"aku ingin membatalkan kontrak eksklusif agency, aku akan keluar dari sini"
Hailey membesarkan matanya melihat Oliver, sementara Oliver semenjak datang tadi tidak melihat matanya
"ada apa sebenarnya denganmu Oliver?"
"aku hanya tidak ingin merepotkanmu?"
"Hah? Apa maksudnya?"
"bukan sudah jelas ku katakan pada mu semalam kalau aku ingin putus dari mu"
"kenapa?" Hailey masih bingung dengan keputusan Oliver
Oliver hanya diam. Hailey mendekati Oliver "apa aku memiliki salah padamu? Atau kamu sudah tidak mencintaiku lagi?
"ya aku sudah tidak mencintaimu lagi, aku sudah muak sama semua ini, mencintaimu menyesakkan hatiku, aku tidak ingin bersama mu lagi" Oliver pergi meninggalkan kantor Hailey
Mendengar itu hati Hailey hancur seperti tersayat sembilu, air matanya tak terbendung, dia menangis keras didalam kantornya.
Sementara didalam mobil Oliver pun tak kalah keras menangis nya bahkan dia berteriak di dala sana, terisak isak seperti sesak di dalam dada nya. Dia masih sangat mencintai Hailey tapi dia juga tidak bisa menahan rasa sakit yang diterima jika harus terus berada di sampingnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!