"Siapa sebenarnya kamu?"
"Nggak tahu".
"Dari mana asalmu?"
"Nggak tahu".
"Apakah kamu benar benar sangat kaya?"
"Aku telah mengatakannya sepuluh ribu kali,di Bank Swiss".
"Berapa banyak?"
"Sebuah angka yang panjang aku juga nggak tahu detailnya ".
"Hei,tolong,aku benar benar sudah tidak memiliki uang lagi untuk menghidupimu, bisakah kamu pergi ke bank dan mengambil sedikit uang?"
"Akun sudah di bekukan"
"Kamu...."
Muchen menatap frustasi pria tua yang sedang mengunyah paha ayam di depannya.dia tidak bisa berkata apapun pria tua itu mengaku sangat kaya tetapi uang itu tidak bisa di gunakan.hal ini membuatnya sangat tertekan,namun Muchen tidak bisa mengusirnya karena dia telah banyak mengajarkan Muchen banyak keterampilan, seperti keterampilan bela diri dan kemampuan khusus.Muchen hanya perlu bertanggung jawab untuk menyediakan makanan minuman dan hiburan lainnya.
melihat pria tua itu makan dengan senang hati,seekor ayam panggang sekarang hanya tersisa beberapa tulang bahkan Munchen sendiri tidak rela memakanya.
"Ah!"pria tua itu berdiri menepuk perutnya yang sedikit buncit dan bersendawa kenyang"Ayam panggang ini lumayan enak lain kali bawakan aku dua ekor lagi".
"Tidak mungkin!"Muchen tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tidak marah,gajinya sehari hanya 100 ribu sama sekali tidak cukup untuk membeli dua ekor ayam.
Pria tua itu mendengar keluhan Muchen dan memandangnya dengan sinis:"Anak kecil,selama satu setengah tahun ini aku telah mengajarimu seni bela diri yang bisa kamu pakai seumur hidup.apa masalahnya jika aku makan beberapa ayam milikmu aku bahkan tidak meminta kamu buat Carikan pelacur untuk bermain denganku!Berapa banyak uang yang di habiskan?setiap hari mengeluh terus.apakah kamu belum pernah mendengar bahwa masalah yang dapat di selesaikan dengan uang bukanlah masalah besar?"
"Intinya aku nggak punya uang!"Muchen melambaikan kedua tangannya.
"Ehm..."Pria tua itu terdiam sejenak,lalu mengangkat wajah tau yang penuh kerutan,"uangku di Bank nggak mungkin selalu di bekukan,setelah di cairkan kamu akan menjadi orang terkaya di dunia."
"Pergi mati sana,siapa yang percaya! Aku nggak mau bicara omong kosong lagi denganmu,aku masih harus bekerja".Muchen menatap ke arah pria tua itu dengan penuh amarah lalu membalikkan badannya dan pergi.
"Tunggu sebentar,majalah yang aku pesan mana?"Tiba tiba si pria tua itu berteriak
"Brak!" Muchen mengeluarkan dua majalah dari dalam tasnya dan melemparnya ke pria tua itu.pria tua itu menangkapnya, melihat gadis di majalah dengan pose yang sangat menarik tanpa busana dia sangat senang,"Wah.aku suka wanita seperti ini".
"....."Tanpa mengucapkan apapun Muchen meninggalkan ruang bawah tanah
Ini adalah ruang bawa tanah apartemen yang di sewa oleh muchen untuk tempat tinggal pria tua itu.
Mengenai pria tua itu,Muchen hanya bisa mengatakan bahwa dirinya antara senang dan sedih.Dulu saat ia di kelilingi oleh belasan preman dan di pukuli pria tua itu muncul dan menyelamatkannya.Lalu berkata ingin mengajarkannya ilmu bela diri tetapi dengan syarat dia harus menghidupinya.
Waktu berlalu dengan cepat,satu setengah tahun berlalu begitu saja.dalam setahun ini Muchen di latih oleh pria tua itu menjadi seorang ahli.pria tua itu menilainya sebagai seorang yang jenius dalam ilmu bela diri tetapi kecepatan dan reaksi agak lambat dan akan sulit menghadapi para master.
Saat keluar dari ruang bawah tanah tempat yang di tuju oleh Muchen adalah pabrik Elektronik Branch.pabrik ini tidaklah besar,melainkan sebuah perusahaan kecil swasta.
Muchen sudah bekerja disini selama satu bulan karena terlalu lelah dan harus lembur hingga tengah malam,Muchen berencana untuk mengambil upahnya dan berhenti bekerja
Saat berjalan di jalanan perumahan tiba tiba terdengar suara teriakan.Muchen mendongak dan melihat beberapa preman sedang mengelilingi dua gadis.
Muchen melihat dua gadis itu dan merasa simpati,apalgi Muchen sepertinya mengenal beberapa preman itu sehingga dia menghampirinya.
Setelah beberapa langkah Muchen terkejut,kedua gadis itu bukanlah orng lain melainkan teman sekelasnya yaitu Clara Taylor dan Bella Walton.
"Ngapain kalian?pergi sana!"Teriak Bella dengan suara keras dan wajahnya pucat.Dia sangat ketakutan Bahkan gadis di sampingnya juga sangat ketakutan.
"Buat apa?Kita ingin meniduri kalian!Gadis kecil,kamu begitu cantik,maukah kalian bermain dengan kami, aku tahu kalian adalah siswi dari sekolah menengah wister beberapa bulan lagi kalian akan menghadapi ujian nasional kalian pasti merasa tertekan sekarang,ayo lepaskan tekanan kalian bersama kami,hahahaha....."salah satu pria dengan rambut berwarna pirang terus menatap tubuh kedua gadis itu,hingga air liurpun mengalir keluar.
mendengar kata kata kasar yang keluar dari mulut mereka kedua gadis itu semakin ketakutan.tidak ada orang yang berjalan di sekitar komplek perumahan dan mereka terjebak di sebuah gang kecil.Bahkan jika mereka berteriak tidak akan ada orang yang mendengarnya
"Sana tangkap mereka!"Kata Alex dengan gembira.Beberapa orang sangat bersemangat setalah mendengarnya
"Alex"Tiba tiba terdengar suara seketika beberapa orang itu segera berhenti dan melihat ke arah suara tersebut
"Brengsek,siapa kamu? Beraninya memangil kak Alex dengan nama cari mati yah kamu!"salah satu pria dengan rambut berwarna merah menatap dan menunjuk Muchen yang berjalan mendekati mereka sambil memarahinya.
"Plak!"Tiba tiba pria berambut merah merasa wajahnya seperti terbakar dan ketika dia melihat sekelilingnya dia tidak menyangka yang menamparnya adalah kak Alex "Ah,Kak Alex kenapa kamu....?
Tidak hanya mereka Clara dan Bella juga menatap Alex dengan wajah berkerut.Bagaimana dia memukul orangnya sendiri?
"Sial,cepat minta maaf pada kak Muchen". Orang lain mungkin belum pernah bertemu Muchen tapi Alex pernah bertemu dengannya bahkan pernah di pukul Muchen hingga menangis jejeritan.alex berbicara sambil gemetaran dan berjalan ke arah Muchen,"hehe,kak Muchen,ternyata kamu yah aku kira siapa.kak Muchen adikku ini nggak tahu apa apa,kamu bisa menghukumnya sesuai kemauanmu hehe..."ucap alex mengangguk dan membungkukan badanya ke arah Muchen dengan hati hati.Muchen menatap dingin ke arah Alex dan pada saat itu saudara saudaranya baru sadar orang yang datang ini adalah bos besar kak Alex.
"Kak Muchen!" "Kak Muchen!". beberapa pria berjalan mendekat dengan sopan terutama pria berambut merah yang telah memarahi Muchen,tubuhnya bergetar takut Muchen akan mengambil nyawanya.
"Muchen! Bukankah dia teman sekelas kita,Muchen?"Ucap Bella yang baru saja tersadar dan terkejut melihat ke arah Muchen
"Iya,itu dia"ucap Clara dengan suara lembut
Tidak heran jika Bella awalnya tidak mengenal Muchen .sudah lebih dari sebulan Muchen tidak pergi ke sekolah. bahkan sebelumnya Muchen juga sering bolos sekolah.
"Apa yang kalian lakukan?"Tanya Muchen sambil menatap kearah Alex dingin
"Dung"tiba tiba Alex tersentak dengan memutar otaknya dengan cepat. sembari dengan segera mengakat kepalanya dan tertawa menatap Muchen."hehe,kak Muchen,kami akan membawa mereka untuk kamu.kami tahu kamu sangat lelah mempersiapkan ujian masuk universitas.jadi kami mencarikan beberapa wanita untuk melepaskan stres kamu haha,tak di sangka kamu sudah datang jadi kami tidak perlu lagi mencari kamu.
Muchen menatap Alex dingin sambil berkata "dia adalah teman sekelasku".
"Deg"Alex dan anak buahnya terkejut,bahkan sampai gemetar mendengar perkataan Muchen
"Kak Muchen kami,kami ngak tahu!kami melihat mereka cantik jadi kami berpikir untuk menangkap mereka dan memberikannya untukmu tanpa mengetahui status mereka.kak Muchen kami salah,kami salah!" ucap alex sambil gemetar
"semua wanita cantik akan kamu tangkap dan berikan padaku?"Ucap Muchen sambil menatap Alex dingin
"Ah,ya benar". Ucap alex dengan tergesa gesa
"Kalau begitu,aku melihatmu lumayan tampan pasti ibumu tidak jauh berbeda,bawalah ibumu datang dan melayaniku"Kata Muchen dengan tenang
"Deg"Keringat membasahi kepala Alex,"Ini kak Muchen ibuku di luar kota,kak Muchen jika tidak ad perintah lain kami akan pergi dulu"selesai berkata ia langsung pergi dengan terburu buru bersama dengan anak buahnya
"Hahah!"Bella tidak bisa menahan tawa lagi.clara pun menutup bibir dengan tangannya dan mulai tertawa
Muchen melirik kearah Clara kemudian langsung berbalik dan pergi
"Muchen,tunggu sebentar" ucap Clara
Muchen berhenti dan berkata dengan nada santai "Ketua kelas,ada apa?"
"Kamu .."Clara yang melihat Tingkah laku Muchen merasa kesal."Muchen kamu sudah bolos sekolah begitu lama jika kamu nggak kembali ke sekolah Bu Mira sudah tidak bisa melindungi mu lagi!"
"Peduli amat"Muchen mengangkat bahunya dan masih terlihat santai.
"Aku adalah ketua kelasmu,tentu saja aku harus mengatur mu!"ketika Clara melihat wajah santai Muchen suaranya menjadi pelan
Muchen terseyum ambigu:"sudah hebat menjadi ketua kelas?Aku pikir pasti ada alasan lain di balik ini bukan?"
"Apa.."Clara menatap Muchen dengan matanya yang lebar
"Apa kamu menyukaiku?".Ucap Muchen tanpa pikir panjang
"Aku.."
Clara terkejut ketika mendengar perkataan Muchen barusan dia tidak menyangka Muchen mengatakan pertanyaan seperti itu padanya.wajahnya seketika memerah takut Bella salah paham lalu dia berkata "Hmmm,Kamu itu terlalu percaya diri,siapa bilang aku suka kamu?,Bella ayo kita pergi." lalu mereka pergi dari sana
Sementara itu Muchen langsung berbalik dan pergi dari sana
"Clara,dia adalah peringkat pertama sekabupaten waktu itu kan?"Tanya Bella ketika dia membayangkan Muchen yang begitu sembrono dan berkelakuan layaknya preman
"Dia orangnya" Clara menjawab dengan penuh amarah.
"Clara apakah kamu benar benar menyukai Muchen?"
"Ah.."Kedua pipi Clara memerah seperti buah persik"Bagaimana mungkin! ngak, ngak!"
"Lalu mengapa kamu merasa malu?"Tanya Bella lagi
"Aku.."Seketika Clara tidak tahu bagaimana menjelaskan,wajahnya semakin memerah
Hal ini membuat Bella semakin yakin sekaligus terkejut
Clara mengangkat kepalanya dan melihat wajah Bella yang terkejut.Dia tahu Bella salah paham,Tapi bagaimana dia menjelaskannya dengan baik.
"Tenanglah Clara aku nggak akan mengatakan pada siapa pun,kita adalah teman baik jadi kamu tenang saja!"Bella tahu Clara adalah orang yang susah mengungkapkan perasaannya
"Bella aku akan memberitahu tetapi kamu tidak boleh beritahu kepada orang lain"Ucap Clara malu saat menatap Bella
"Yah"Bella menganggukkan kepalanya dengan kuat
"Sebenarnya...aku..aku menyukai seseorang tapi bukan Muchen"Ucap Clara dengan pelan
"Ah ..kalau begitu siapa?"Bella terkejut sejenak
"Ya...Bella jangan marahi aku yah pas aku kasih tahu"Clara menatap Bella gugup dan wajahnya cemas
"Aku sangat penasaran!cepat katakan saja,apa dia mantan pacarku!"Tanya Bella langsung
"Ah .nggak.bukan dia adalah teman onlineku"ucap Clara dengan suara pelan
"Apa!teman online?Clara kamu..Tunggu sebentar,kalian pernah bertemu? pernah ke hotel nggak?"Mendengar teman online pikiran Bella langsung melayang kemana mana
"Ah..Bella kamu,apa yang kamu katakan?"Clara yang mendengar perkataan Bella sangat malu"Nggaklah bukan seperti yang kamu bayangkan, kami bahkan belum pernah bertemu"
"wahh..Kamu membuatku terkejut!"Mendengar perkataan Clara Bella langsung merasa lega.
"apakah kalian sudah pernah video call? Apakah dia sangat tampan?"
"Nggak"Clara menggelengkan kepalanya
"Haa..Nggak video call,Nggak ketemu, dan kamu langsung suka sama dia? Belum tentu dia laki laki Clara, Kamu bukan orang yang bertindak sembarangan seperti ini!" ucap Bella dengan maraha
"Tenang saja dia pasti seorang pria dan dia tipe yang aku suka. Sudahlah Bella kamu nggak perlu khawatir lagi aku tahu batasnya". Ucap Clara teguh sambil melihat Bella
"Bagaimana aku bisa tenang? Begini saja berikan aku namanya aku akan mencari tahu siapa dia"kata Bella dengan tegas
"Ini.."
"Kenapa? Tidak rela.baiklah Clara setelah ini jangan mencariku dengan alasan apapun".Ucap Bella dengan marah
"Bella...Kamu..Baiklah aku akan kasih ke kamu tapi kamu nggak boleh katakan bahwa ini dari aku,kalau nggak dia akan marah" Clara melihat Bella marah terpaksa dia mengalah karena Bella adalah satu satunya sahabat Clara
"Heheh...Begitu dong.tenang saja aku lebih ahli dalam hal ini dari pada kamu. Ayo cepat kita berangkat". Mereka berdua pun pergi dari sana
Sementara itu di pabrik Elektronik Branch
"Bayu,Kamu harus memberikan tanah itu kepadaku! Aku sudah pesan semua perangkat"kata Direktur Aldi dengan tatapan memohon kepada sambil menatap pria berambut panjang di depanya.pria tersebut adalah Bayu dia adalah manajer departemen di sky paradise property
"Ah, Aldi aku nggak bisa membuat keputusan untuk tanah itu.aku memang berjanji kepadamu tapi ada orang yang mengeluarkan 8 miliar jadi bosku berencana memberikan tanah itu kecuali kamu menawar harga yang lebih tinggi lagi, kalau tidak aku juga tidak bisa berbuat apa apa"Bayu melambaikan tangannya,bahwa dia juga merasa putus asa dengan keputusan ini.
"8 miliar,!siapa itu?" mendengar hal itu Aldi merasa terkejut.
"Hehe,ini adalah rahasia industri jadi aku tidak bisa kasih tau.awalnya bosku berencana menjualnya langsung kepada orang itu tapi aku berhasil membujuknya untuk tidak melakukannya.sekarang hanya bisa melihat kamu apakah ingin menaikkan harga atau tidak"Kata Bayu sambil menatap Aldi
"8 miliar..Bayu, bisa kurangi sedikit? Aku tidak memiliki banyak modal lagi" pada dasarnya bisnis Aldi tidaklah besar laba tahunanya hanya beberapa miliar saja dan semua modalnya di putarkan di peralatan material sehingga tidak banyak modal yang dapat di gunakan.
"Aduh sulit sekali kalau begitu.."Bayu mengigit bibirnya saat dia akan berkata terdengar suara ketukan pintu.Bayu membuat gerakan tangan yang berarti"Urus saja dulu" Aldi mengangguk kemudian berkata
" silahkan masuk"
Pada saat pintu terbuka mata Bayu berbinar setelah melihat orang yang datang di depan matanya ada seorang gadis yang berpakaian sederhana namun sangat cantik
Lili menatap sekilis kearah Bayu kemudian dia menatap Aldi dengan mata cantiknya .Aldi segera menunjukkan raut wajah yang tidak sabar kemudian berkata:
"Apa tujuanmu datang kesini?"
"Paman, Ibuku meminta aku untuk meminjam uang dari paman.."Suara lembut lili memberikan perasaan takut dan cemas
"Aku nggak punya uang!"Teriak Aldi dengan tidak sabar sambil memandang lili dengan tajam " Aku sudah katakan sebelumnya,jangan berikan uang lagi kepada orang yang akan mati,dia tidak bisa di selamatkan !"
"Nggak,Ayahku masih bisa di selamatkan,selama dia minum obat setiap hari itu bisa menjamin kelanjutan hidup ayah dan aku percaya akan ada keajaiban, paman mohon pinjamkan aku uang?" Air mata lili mengalir mendengar perkataan pamanya
"pergi sana memberimu uang sama saja dengan membuangnya ke air, apalagi sekarang ini adalah saat saat penting dimana aku memerlukan uang" kata Aldi dengan nada dingin
Sementara itu Bayu yang berada di samping sedari tadi memperhatikan Lili dengan senyum yang jahat di sudut bibirnya
Lili yang mendengar ucapan pamannya tidak lagi memohon dia cuman bisa menangis dan berbalik pergi
Setelah lili pergi Bayu tersenyum dan berkata "Aldi apakah gadis itu keponakanmu?"
"Ya,tapi keluarganya adalah orang miskin aku tidak ingin berurusan dengan mereka"ujar Aldi dengan marah
Begitu mendengar perkataan Aldi bola mata Bayu berputar " Hehe..Aldi sebenarnya hubungan aku dengan bos sangat dekat, aku bisa membujuk dia untuk menjual tanah itu kepadamu dengan harga 8 miliar"
"Ah,Benarkah?Bagus sekali. Bayu aku tau kamu pasti nggk akan membiarkanku begitu saja" Aldi merasa senang mendengar perkataan Bayu
Bayu tersenyum jahat dan berkata"Namun ada satu syarat.!"
"Syarat? Bayu kamu katakan saja selama bisa membuatku untuk mendapatkan itu aku akan menyetujui apapun yang kamu minta"ucap Aldi tanpa pikir panjang
"Jadi kamu bisa meminta keponakanmu yang tadi untuk menemani aku malam ini, itu seharusnya tidak sulitkan?"Ucap Bayu dengan senyum jahat
"Deg.!"Aldi merasa tegang mendengar perkataan Bayu bagaimana pun juga lili adalah keponakannya sendiri.dia tentu tidak ingin memberikan keponakannya kepada orang seperti Bayu terlebih lagi ia mengetahui Bayu orang yang seperti apa.tapi demi tanah itu Aldi hanya bisa pasrah.Aldi tertawa palsu kemudian dia berkata
"Hehe..Bayu ini harus dia yang setuju yah, kalau dia tidak setuju aku nggak mungkin menculik dia dan memberikannya padamu bukan?"
"Ini..Tentu saja, tapi melihat dia sepertinya sangat membutuhkan uang jadi aku pikir dia akan setuju.aku menyerahkan masalah ini kepadamu, tenang saja asalkan dia setuju sertifikat hak atas tanah itu akan berada di tanganmu besok pagi" kata Bayu dengan senyum jahat
"Baik, Kamu tenang saja aku pasti akan menyelesaikan masalah ini!"Ucap Aldi dengan semangat setelah mendengar perkataan Bayu
"Bagus, Kamu hubungi dia sekarang"kata Bayu dengan tidak sabar dia tidak bisa menunggu terlalu lama lagi
"Bayu sekarang nggak bisa.kamu pikirkan saja dia baru saja pergi jika sekarang memanggilnya kemari dan mengatakan ini dia pasti tidak akan setuju.Tunggu sampai dia pulang dan memberitahu ibunya bahwa dia nggak mendapatkan pinjaman dari aku,saat melihat wajah ibunya yang sedih dan melihat ayahnya yang berbaring di tempat tidur pasti dia akan merasa bingung dan sedih,saat itu aku akan menelponnya dia pasti akan setuju"Kata Aldi sambil terseyum melihat Bayu yang sangat kegirangan
"Bagus tak kusangka kamu pintar juga, baiklah aku akan menunggu satu hari lagi"Ucap Bayu dengan pasrah kemudian dia berbalik dan pergi dari sana
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!