"Dek hari ini mas ada tugas keluar kota selama seminggu,kamu tidak apa-apa kan di rumah sendirian bersama Renata !?" tanya Dimas saat selesai berpakaian
"kok lama sih mas kan biasanya cuma sehari ataupun dua hari mas sudah pulang "jawab Hanum
"kali ini pekerjaan mas mas banyak sayang jadi terpaksa deh mas harus
tinggal lama di sana untuk menyelesaikan pekerjaan "ucap dimas meyakinkan istrinya itu
Hanum hanya bisa mengangguk mengiyakan apa yang suaminya katakan
"tapi kenapa ya perasaanku tidak enak seperti akan terjadi sesuatu pada mas Dimas " batin Hanum menatap suaminya yang beberapa kali bercermin melihat penampilan nya tidak seperti biasanya
"ayo dek kita sarapan takut nanti mas terlambat " ucap dimas membuyarkan lamunan Hanum
"iya mas" jawab Hanum lalu mengangkat putri kecilnya dari dalam boksnya
"sini papa yang gendong putri papa yang cantik ini" ucap dimas mengambil Renata dari gendongan Hanum
Bayi cantik berusia Enam bulan itu menggapai-gapai wajah papanya
"sayangnya papa makin cantik aja sih kamu nak" ucap dimas mencium pipi gembul putrinya
Renata terkikik geli karena terkena kumis tipis milik papanya
Hanum tersenyum melihat interaksi suami dan putrinya itu
Dimas mendudukkan putrinya di kursi khusus milik Renata
Hanum mengisi piring suaminya dengan nasi goreng dan telur ceplok kesukaan Dimas
Dimas memakan sarapannya Denga lahap sedangkan Hanum menyuapi putrinya dengan bubur bayi yang tadi di buatnya
Setiap hari Hanum seperti itu semenjak baby nata sudah bisa di beri makan pendamping
Hanum akan makan setelah bayinya kenyang atau baby Nata sudah tidur
Setelah sarapan Dimas berpamitan untuk ke kantor
Tidak lupa Dimas membawa koper pakaiannya yang sudah di siapkannya semalam
"loh kapan mas dimas siapkan koper pakaiannya !?" tanya Hanum keheranan
"semalam sayang waktu kamu sudah tidur,mas tidak meminta kamu menyiapkannya karena mas tau kamu pasti kelelahan seharian mengurus baby Nata
iya ngak sayang!?" jawab dimas lalu mencuil pipi putrinya lalu menciumnya
"oh gitu ya mas" jawab Hanum tidak ingin berdebat dengan suaminya itu
"ya sudah mas berangkat sekarang ya takut nanti mas di tinggalkan rombongan " ucap dimas
Hanum mengambil tangan suaminya lalu menciumnya dengan takzim
"iya mas hati-hati di jalan ya,kalau sudah sampai berkabar ya" jawab Hanum
Dimas mencium kening istrinya itu lalu beralih ke kepucuk kepala putrinya
Setelah itu dimas pun masuk kedalam taksi online yang sudah dipesannya karena sudah menunggunya di depan rumah
Dimas tidak membawa mobil yang biasa di pakainya ke kantor setiap hari karena jika Dimas keluar kota pasti akan menggunakan taksi online untuk membawanya kebandara
setelah Dimas pergi hanum kembali kedalam rumah untuk sarapan dan membereskan rumah setelah itu dia akan menidurkan putri cantiknya
Agar leluasa untuk mencuci pakaian kotornya
Hanum mendudukkan kembali putrinya ke kursi khusus dan memberikan biskuit bayi agar baby nata anteng menunggu sang mama sarapan
Sore hari menjelang Hanum menggeliatkan tubuhnya terbangun dari tidurnya saat mendengar suara azan Azhar berkumandang
Hanum menoleh pada putrinya yang masih tidur dengan lelap
Hanum segera masuk kedalam kamar mandi untuk mandi sore serta berwudhu mumpung putri cantiknya masih tidur
Benar saja sesaat setelah hanum selesai sholat renata terbangun tapi tidak menangis malah bermain dengan kedua kakinya dan berceloteh ria dengan bahasanya
"mamamamam pruftttt mamammam" celoteh baby Nata
"eh anak mama sudah bangun ya sayang " ucap hanum mengajak bayinya berbicara dan baby Renata pun tersenyum bahkan terkekeh karena lucu melihat wajah mamanya yang di buat lucu di depan wajahnya
"mamammaam" ucap baby Nata menggapai-gapai wajah cantik ibunya itu
"putri mama haus ya sayang !?" tanya Hanum pada bayinya
"nenenenen mammamam" ucap baby nata
"nau nenen ya sayang !?" ucap Hanum sudah menggendong putrinya itu
Baby nata mengerjap-ngerjapkan matanya dan terlihat sangat lucu
Hanum pun memberikan asi pada putri cantiknya itu
Setelah bayinya Kenyang Hanum memandikan putrinya dan mengganti pakaiannya
"em putri mama sudah sangat harum ini" ucap hanum mencium perut putrinya
Baby nata terkekeh geli saat Hanum mencium perut gembulnya
Hanum keluar dari dalam kamar dan hendak kedapur Hendak membuat susu ibu menyusui karena pagi tadi dia lupa untuk meminumnya
Namun saat akan melangkahkan kakinya ke dapur tiba-tiba saja foto pernikahannya dengan dimas jatuh karena paku yang ditempati untuk menyantolkan bingai foto tersebut terlepas dari tembok
Kaca frame foto itu pecah berkeping-keping
Hanum segera menyimpan bayinya dalam boks tempat baby nata biasa bermain
Setelah merasa putrinya aman di dalam boks hanum segera membersihkan pecahan kaca itu
Mbok nah yang mendengar itu tergopoh-gopoh mendekati majikannya kedalam rumah
Namun saat mbok nah ingin melarang Hanum untuk menyentuh pecahan kaca itu jemari telunjuk hanum terkena pecahan kaca dan berdarah
Darah dari jari tangan hanum menetes mengenai wajah dimas di foto itu
"firasat apa ini mbok!? astaghfirullah " ucap Hanum pada mbok Nah
Wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya karena dia juga tidak tau apa yang nyonya rasakan
"perbanyak istighfar nak biar hati kamu jadi tenang " jawab mbok nah
Mbok Nah segera membersihkan pecahan kaca itu lalu membuangnya karena mbok nah talut hanum terkena lagi pecahan kaca ataupun dirinya sendiri
"nak hanum ini fotonya mau diapakan nak!?" tanya mbok Nah
"taruh di bufet aja mbok" jawab Hanum yang sibuk membersihkan luka dijari tangannya
Perasaan Hanum semakin tidak karuan, fikirkannya selalu tertuju oada sang suami karena hari sudah hampir malam tapi Dimas belum juga menghubunginya
"mbok hanum bisa minta tolong!?" tanya hanum pada mbok Nah
"mau minta tolong apa nak Hanum !?" tanya mbok nah wanita paruh baya yang seusia dengan ibunya di kampung
"tolong buatkan Hanum susu ibu menyusui ya mbok soalnya asi hanum sedikit seret " jawab hanum dan di balas anggukkan kepala oleh mbok Nah
Tak lama mbok nah datang dengan segelas susu di tangannya
Hanum meminum susunya hingga tandas karena hanum berharap asinya lancar dan putrinya akan selalu kenyang
Malam hari menjelang setelah sholat Maghrib hanum duduk ditepi ranjangnya mengusap dadanya yang terasa berdenyut kencang
Perasaannya masih sama seperti sore tadi terasa tidak nyaman dan was-was seperti telah terjadi hal yang sangat buruk
Hanum meraih ponselnya yang disimpannya diatas nakas samping temat tidurnya
Hanum mengecek ponselnya dan membuka aplikasi hijau karena ingin tau apakah sang suami memberinya kabar tapi hanum kecewa tak ada pesan satu pun dari dimas
Hanum mencoba menghubunginya namun tidak aktif
Saat perasaannya semakin khawatir pada sang suami yang tidak ada kabarnya sedikitpun tiba-tiba ada pesan masuk dari sahabatnya Jamila
Jamila mengirimkan sebuah pesan dan video pernikahan,
"num coba deh perhatikan mempelai prianya dia sangat mirip dengan suami kamu deh atau aku yang salah mengenali orang!?" tulis Jamila pada pesannya
karena penasaran dengan kata-kata dipesan Jamila hanum pun membuka video itu
Dan betapa terkejutnya hanum saat melihat isi video itu karena orang-orang yang ada dalam video itu Hanum sangat kenal
...****************...
Hai semua assalamualaikum....
Mampir disini juga ya di karya ku yang terbaru
Semoga kalian suka ceritanya 🙏🏻🙏🏻
Mohon doa,saran dan dukungannya 🥰🥰🥰
Karena penasaran dengan kata-kata dipesan Jamila hanum pun membuka video itu
Dan betapa terkejutnya hanum saat melihat isi video itu karena orang-orang yang ada dalam video itu Hanum sangat kenal
Ya dalam video ijab kabul itu Hanum sangat mengenalnya, bagaimana tidak mengenalnya jika sudah membersamainya selama dua tahun ini
Mereka pacaran selama setahun hingga memutuskan untuk menikah dan masa pernikahan mereka sudah hampir setahun dan sudah di karuniai malaikat kecil sebagai penyemangat dan pengikat mereka dalam tali pernikahan
Hanum terus saja memperhatikan video yang mila sahabatnya kirim
Hanum juga dapat melihat disana kedua mertua dan adik-adik iparnya juga ada di sana
"kenapa kalian begitu jahat padaku,apa salahku "ucap Hanum dengan suara bergetar menahan isakan tangisnya
Setelah yakin dengan video yang hanum lihat
Hanum mengirim pesan pada sahabatnya itu
"dari mana kamu dapat video itu mil!?" tanya Hanum
Tak menunggu lama jamila membalas pesan hanum
"tadi itu aku menemani adikku Jesika ke acara pernikahan kakak temannya dan aku dapat kejutan saat melihat mempelai prianya adalah suami kamu" balas Jamila lalu mengirimkan sebuah foto dirinya yang berlatar belakang pelaminan dimana dimas duduk bersanding dengan wanita lain dengan wajah sangat bahagia
Hati Hanum seperti di iris sembilu rasanya sangat perih suami yang begitu di cintainya dan di hormatinya tega mengkhianatinya
Menghancurkan mahligai pernikahan yang mereka bangun bersama
Jamilah kembali mengirimkan beberapa foto yang memperlihatkan jika di sana keluarga suaminya sedang tersenyum bahagia diatas penderitaan Hanum
"baiklah jika itu mau kalian,aku akan mengikuti permainanmu mas juga keluargamu
Selama ini aku bertahan saat ibu dan adikmu semena-mena terhadapku dan menghina keluargaku tapi sekarang aku tidak akan lagi bertahan di hidupmu karena penghianatanmu
Aku akan mengumpulkan banyak bukti hingga suatu hari nanti saat aku dan putriku pergi kamu akan sangat menyesal " ucap Hanum pada dirinya sendiri
Dihapusnya air matanya yang begitu kurang ajarnya terus saja mengalir membasahi pipinya tanpa permisi
Ponsel hanum berdering tiada henti
Segera hanum melihat siapa yang meneleponnya
Ternyata yang menelponnya adalah sahabatnya Jamilah
"halo num assalamualaikum " ucap Jamilah
"waalaikumsalam mil"jawab Hanum yang suaranya terdengar sangau karena habis menangis
"kamu yang sabar ya num!! Jangan pernah terbersit di benak kamu untuk melakukan hal-hal yang merugikan diri kamu sendiri ingat num Renata masih sangat membutuhkanmu
Lelaki brengsek seperti itu tidak pantas untuk kamu tangisi num
Saranku sih selamatkan harta benda yang memang hak kamu dan anakmu jangan sampai pelakor itu yang menikmatinya nanti" ucap Jamilah memperingatkan sahabatnya itu
"iya mil, makasih Udah mengingatkan aku "jawab Hanum yang masih sesekali terisak
"iya num,kamu jangan merasa sendirian ada aku yang selalu ada untukmu
Jika kamu butuh bantuan jangan sungkan-sungkan untuk menghubungiku ya num!!
Ingat kamu harus kuat ada putri kecilmu yang masih sangat membutuhkanmu " ucap Jamilah
"iya mil sekali lagi terimakasih ya" jawab Hanum
"ya sudah sekarang kamu lebih baik istirahat jaga kesehatan dan kewarasan kamu,kamu tidak usah memikirkannya cukup kamu memikirkan bagaimana kamu dan Renata kedepannya
Ingat ya num jangan berbuat hal dapat merugikan dirimu sendiri
Jangan juga terlihat lemah didepan mereka kamu harus kaut num kamu harus bisa berdiri diatas dirimu sendiri " nasehat Jamilah panjang lebar karena dia takut sahabatnya itu berbuat yang tidak-tidak dan melukai dirinya sendiri
"iya mil ,makasih ya karena kamu selalu ada untukku dan juga Renata " jawab Hanum terharu karena di saat suami dan keluarga suaminya mengkhianatinya, menyakiti hatinya begitu dalam ada Jamilah yang selalu mendukungnya
"iya Num, sekarang kamu istirahat jangan lupa minta petunjuk pada sang pemilik hidup agar kamu tau apa yang harus kamu lakukan
Biarkan mereka berbahagia dia atas penderitaanmu di saat ini tapi aku yakin suatu hari nanti mereka akan menuai apa yang mereka semua telah tabur
Allah SWT tidak tidur dan tuli,doa istri yang terzolimi pasti akan terkabul " ucap Jamilah lagi
"iya mil, sekali lagi makasih udah menguatkanku"jawab Hanum
"iya num sama-sama,kalau gitu aku tutup dulu ya
Assalamualaikum " ucap Jamilah berucap dalam dan hanum pun segera jawab salam dari sahabatnya itu
Hanum menoleh melihat putrinya yang terlelap di dalam boksnya,hanum beranjak dari duduknya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu dan laksanakan sholat isya yang tertunda karena kegalauan hatinya
Tapi setelah berbicara dengan sahabatnya Jamilah,hanum merasa lebih tenang dan dapat mengendalikan emosinya
Setelah sholat hanum mengumpulkan semua berkas-berkas penting termasuk sertifikat rumah dan tanah yang mereka beli untuk masa depan Renata putri mereka
Hanum tidak ingin Dimas dan keluarganya menikmati itu semua kelak
Apalagi gundik suaminya,hanum yakin suatu saat nanti suaminya akan membawa pulang gundiknya karena melihat ke akrabannya dengan keluarga suaminya
Setelah mengumpulkan semua berkas-berkas penting di satu tas Hanum segera menghubungi temannya dulu yang bekerja sebagai pengacara pribadi di kantor tempat hanum dulu bekerja
"Halo Assalamualaikum Num!!" jawab seorang pria dari seberang sana
"waalaikumsalam Mas Damar "jawab hanum
"tumben num kamu menghubungi aku setelah sekian purnama, bagaimana kabar kamu!?" tanya pria yang bernama Damar
"aku ingin minta tolong sama kamu "ucap Hanum
"kalau aku bisa bantu,pasti akan akau bantu" jawab Damar
"aku ingin menitipkan berkas-berkas penting ku "jawab Hanum
Damar tidak menjawab di mencerna apa yang hanum katakan,wanita cantik nan Solehah yang menggetarkan hatinya tapi karena rasa segannya membuat hanum menikah dengan pria lain
"mas mas Damar kamu masih disitikan!? Kamu dengar aku kan !?" tanya Hanum
"iya num aku masih disini dan mendengarkan kamu tapi kenapa kamu ingin menitipkan berkas-berkas penting kamu ke aku!?" tanya damar penasaran
"nanti aja mas aku menceritakan semuanya saat kita bertemu "jawab Hanum
"baiklah kapan kamu ingin bertemu denganku!?" tanya Damar
"kapan mas punya waktu !?" Hanum balik bertanya pada Damar
"besok aku bebas,jadi kamu tentukan saja jam berapa kita bertemu juga dimana kita akan bertemu " jawab damar
"baiklah nanti aku akan memberikan kabar kapan dan dimana kita bertemu " ucap Hanum
"baiklah aku tinggu kabar dari kamu "jawab damar setelah itu mereka pun mengakhiri panggilan telepon mereka setelah saling mengucapkan salam
Hanum mengirim pesan pada Jamilah apakah dia punya waktu besok untuk menemaninya menemui Damar
"waalaikumsalam Num,besok siang aku bisa menemani kamu bertemu mas Damar soalnya besok pagi aku menemani pak Subagya meeting di restoran hotel xx jadi kamu bisa bertemu dengan Mas damar disana saja biar aku langsung menunggu kalian datang"balas Jamilah
Sengaja Hanum mengajak Jamilah menemaninya karena Hanum tidak ingin jadi fitnah jika bertemu Damar berdua saja walaupun ada Baby Nata bersama mereka
Hanum pun mengirimkan pesan pada Damar dan mengatakan apa yang jamilah katakan
Damar pun menyetujuinya
Hanum turun dari ranjang dan mendekati boks tempat bayinya berada
Hanum mengangkat tubuh putri kecilnya dan meletakkannya di kasur empuknya
Hanum ikut merebahkan tubuhnya di samping tubuh putrinya,membaui aroma tubuh bayinya sebagai penenang jiwanya yang tidak sedang baik-baik saja
Tak lama Hanum pun tertidur bersama putrinya
Ke esokan harinya Hanum menyiapkan semua apa yang akan di bawanya begitu pun dengan keperluan bayinya saat mereka di luar nanti
tok tok tok
"nak hanum ini susunya mbok sudah buatkan" ucap mbok nah
Hanum yang mendengar panggilan mbok nah segera beranjak dari kursi meja riasnya dan membuka pintu kamarnya
Di depan pintu kamar mbok nah berdiri dengan nampan berisi susu dan roti bakar selai coklat kesukaan hanum
"makasih banyak ya mbok padahal nggak usah bawakan hanum kekamar mbok" ucap Hanum merasa tidak enak hati
"nggak apa-apa nak hanum, lagian ini sudah jam berapa nak hanum belum sarapan jadi mbok berinisiatif untuk buatkan sarapan
Mbok juga sudah buatkan non Nata bubur Tim "jawab mbok Nah
Hanum merasa terharu begitu perhatiannya Art nya itu padanya juga putri kecilnya
"sekali lagi makasih banyak ya mbok" ucap sinta tersenyum manis pada mbok Nah
"sama-sama nak hanum,kalau begitu mbok kembali kedapur ya masih banyak pekerjaan yang harus mbok selesaikan " jawab mbok nah
"iya mbok sebentar lagi saya keluar sama baby Nata" ucap hanum dan di jawab anggukkan kepala oleh mbok nah
Kini mbok nah kembali bertempur di dapur membersihkan semua peralatan yang sudah di pakainya untuk memasak tadi
Di kamar hanum
Hanum meminum susu dan memaka n roti bakar buatan mbok nah itu sambil menunggu putri tercintanya terbangun
Setelah baby Nata bangun hanum segera memandikannya dan memakaikannya pakaian
"cantik banget sih anak Mama "ucap hanum pada putrinya itu
Baby Nata hanya diam menatap mamanya
Hanum terkekeh kecil melihat ekspresi wajah putrinya terlihat sangat serius
"hari ini kita akan jalan-jalan sayang,kita bertemu dengan Tante mila dan om dimas
Nggak apa-apa kan sayang!? Setelah itu kita jalan-jalan ke mall Nata maukan menemani mama jalan-jalan hari ini!?" hanum berbicara pada bayinya iti dan Wajah baby Nata jadi sembringah dan tersenyum memamerkan gusinya yang masih kosong tapi terlihat sangat lucu
Baby nata berusaha untuk mendudukkan tubuh mungilnya dengan susah payah Hingga berhasil duduk dan bertepuk tangan
Hanum mengangkat putrinya itu lalu menciumnya
Baby nata terkekeh karena geli dengan perlakuan mamanya
"ayo sayang kita go" jawab Hanum
"bobobo" celoteh baby Nata menggoyangkan kakinya dalam gendongan mamanya
"mbok Hanum dan Nata keluar dulu ya" ucap hanum berpamitan pada mbok Nah
"iya nak hanum, memangnya nak hanum mau kemana !?" tanya mbok nah
"Hanum mau belanja keperluannya nata mbok yang sudah mulai habis" jawab hanum sedikit berbohong karena hanum tidak ingin jika dia mengatakan sesuatu pada Artnya itu suatu hari nanti tanpa sengaja mbok nah keceplosan dan mengatakan pada dimas atau keluarga Dimas
"iya nak Hanum hati-hati di jalan" jawab mbok nah
"iya mbok makasih,kami berangkat ya". jawab hanum lalu mengucapkan salam dan keluar dari dalam rumah karena taksi online pesanannya sudah menunggu mereka
Sesampainya di tempat mereka janji bertemu hanum mencari keberadaan jamilah sahabatnya
Tak lama hanum sudah melihat Jamilah melambai-lambaikan tangannya kearah hanum
Bergegas Hanum menghampiri nya dan ternyata di sana sudah ada Damar
"maaf telat tadi jalannya macet" ucap hanum merasa tidak enak hati karena dia datang terlambat sedangkan dia yang buat janji bertemu dengan dua orang sahabatnya itu
"nggak apa-apa num kan kami memang sudah sejak pagi disini jadi kami nggak begitu terburu-buru sedangkan kamu kan datang dari rumah yang jaraknya ya lumayan jauh " jawab Damar menenangkan Hanum
"loh mas Damar juga lagi ada meeting di sini juga!?" tanya hanum heran
"iya tadi kebetulan aku itu ketemuan dengan klien disini juga "jawab Damar
"oh begitu!?" jawab hanum manggut-manggut
"hai anak cantiknya tante mila" ucap Jamila mengulurkan tangannya pada baby Nata dan nata menyambut uluran tangan Jamila Dengan antusias
"lebih baik sekarang kita pesan makanan dulu kalian pasti belum makan siang kan!?" ucap Damar dan di jawab anggukkan kepala oleh kedua wanita cantik di depannya itu
Damar tersenyum menanggapi anggukkan kepala kedua sahabatnya itu
Damar pun memanggil pelanyan untuk mencatat apa saja kedua sahabatnya itu ingin pesan
Setelah menuliskan pesanan mereka bertiga sang pelayan meninggalkan ketiganya
Baby nata yang sedang asik bermain dengan Tante Jamilah nya membuat Hanum ikut tersenyum
"num apa benar suamimu selingkuh !?" tanya damar
hanum menghela napas panjang lalu mengangguk lalu menatap Jamilah
"tadi aku sudah cerita Sama mas damar juga memperlihatkan video juga foto-foto Pernikahan suamimu pada mas Damar " jawab Jamilah karena dia tau arti dari tatapan sahabatnya itu
"Trus sekarang apa yang akan kamu lakukan kedepannya num!?" tanya damar
Belum sempat hanum menjawab pertanyaan Damar makanan pesanan mereka sudah datang dan Damar meminta pada pelayan untuk membawakan satu kursi untuk anak bayi agar mereka bisa leluasa untuk makan
Tak berapa lama pelayan yang Damar minta membawa kursi bayi sudah datang dan meletakkan kursi bayi itu di dekat Hanum
Hanum pun mendudukkan putrinya di kursi bayi itu lalu mengambil biskuit bayi dari dalam tas perlengkapan baby Nata lalu menyerahkannya pada bayi cantik itu
Dengan senang hati baby nata menerima makanan itu dari mamanya dan mulai menyiapkannya kedalam mulutnya sendiri
Hanum juga meletakkan botol susu putrinya si meja kursi bayi itu karena baby Nata sudah pintar memegang dotnya sendiri
Setelah merasa bayinya sudah anteng Hanum mulai memakan makanannya sesekali hanum menoleh dan membatu putri kecilnya itu
Damar pun sesekali memperhatikan mereka dan itu tidak luput dari pengamatan mata jeli Jamilah
Jamilah mengulum senyumnya karena tau dari tatapan mata Damar pada sahabatnya itu ada cinta yang begitu besar
Setelah makan Hanum mulai mengutarakan maksud dan tujuannya memanggil Damar untuk bertemu dengannya
"ini mas semua berkas-berkas pentingku yang ingin kutitipka pada mas karena hanya mas damar orang yang sangat aku percaya selain jamilah
Tapi jika aku menitipkan ini oada Jamilah aku takut suatu saat nanti mas dimas akan datang mengusik jamilah
Sedangkan pada mas damar aku rasa mas dimas tidak akan berani
" jawab hanum
Ini juga mas, Hanum ingin mas menyimpan buku tabunganku,ini tabungan untuk Renata
Aku tidak ingin mas dimas menemukannya dan mengurus habis isi tabunganku ini dan memakainya untuk keperluan dan kepentingan gundiknya " ucap hanum lagi lalu menundukkan kepalanya menahan amarah yang menyeruak didalam dadanya
"tapi bagaimana dengan kebutuhan kamu num!?" tanya Damar
"aku ada sedikit pegangan mas,dan aku akan meminta hakku dan juga hak putriku pada mas dimas aku tidak akan membiarkannya gundiknya itu menikmati sendiri gaji mas Dimas, apalagi sekarang mas dimas sudah naik jabatan " jawab hanum
"dari mana kamu tau jika dimas sudah naik jabatan sekarang !?" tanya damar dan Jamilah mengangguk
"kebetulan teman ku satu kantor dengan mas Dimas dan gundiknya ini adalah sekretarisnya sendiri " jawab hanum
Pagi tadi setelah sholat subuh hanum mencoba mencari informasi tentang dimas pada teman-temannya kantor suaminya itu dan kebetulan ada beberapa teman kuliah nya dan Jamilah dulu yang bekerja sekantor dengan Dimas
Awalnya hanum terkejut karena suaminya sudah beberapa bulan ini menduduki jabatan baru dan bermain serong dengan sekretarisnya sehingga sang sekretaris hamil
Mungkin itu alasan mengapa dimas menikahi Siska sekretarisnya plus simpanannya itu
"kamu yang sabar ya num, karena sesuatu yang di dapatkan dengan cara merebut itu tidak akan pernah bertahan lama dan berakhir bahagia " ucap Jamilah menyenangkan hati sahabatnya itu
"kamu jangan merasa sendirian ya num ada kami yang selalu berdiri di sisimu , selalu siap membantumu" ucap damar juga
mata Hanum berkaca-kaca melihat kedua sahabatnya itu begitu tulus membantu dan memberinya dukungan
Setelah semua selesai hanum dan Jamilah ke mall yang tidak jauh dari tempat mereka bertemu untuk berbelanja keperluan Baby Nata agar mbok nah tidak curiga
Setelah berbelanja, jamilah mengantarkan Hanum untuk pulang karena Baby nata sudah mulai rewel
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!