NovelToon NovelToon

Sinner:Revenge And Kill

Awal

Sa gimana rasanya?lo pasti seneng ya sa?enak ya sa?ceritain dong?" cemoohan terus keluar dari mulut temannya

Tatapan jijik selalu terpancar

"Dasar sasa udah anak pembunuh lagi hahahaha". sasa terbangun dari tidurnya dengan napas terengah engah ketika Hiperventilasi nya mulai kambuh sasa membutuhkan kantong kertas untuk bernafas,hidupnya bergantung pada kantong kertas yang dipakainya.

"Gue udah bosen hidup gini terus,gue juga mau bahagia kaya orang-orang" tangis sasa.

"hahahah Udahlah nangis juga gak guna,hidup gini banget ya ampunnn" tawa sasa

Ini rutinitas sasa tiap pagi ketika bermimpi buruk nangis lalu tertawa.

Sasa bersiap berangkat sekolah seperti biasa dengan membawa motor,dengan jarak sekolah kurang lebih 15 menit dari rumahnya.

SMA Perwira tempat Sasa menempuh sekolah tempat para anak orang berpengaruh bersekolah,Sasa sendiri tidak peduli dengan anak anak itu yang penting mereka diam tak menggangu.

"Sombong banget si Sa,minimal sapa lah kita kita yang lagi duduk duduk ini,,ya gak?" oceh anak perempuan dengan rambut pirangnya,tatapan sinis keluar dari mata Sasa

"Dih miskin tapi bangga,gue bakal korek semua masa lalu lo sa biar gue bisa pegang kelemahan lo dan lo tunduk sama gue" gumam cindy dengan rambut pirangnya.

Sing dong Ding dong bel berbunyi menandakan jam pelajaran dimulai.

Dan para siswa dan siswi masuk ke kelasnya masing masing

"Selamat pagi teman-teman"sapa Ibu Fita Purnamasari wali kelas XII ipa 3

"Selamat Pagi bu"

"Hari ini dari jam 7.30 sampai jam 10.00 kami para guru akan mengadakan rapat untuk mengurus dan merencanakan jadwal ujian akhir semester 1 kalian,jadi jam pelajaran akan kosong ya,untuk itu kalian diberi tugas untuk membaca buku boleh di perpustakaan atau e-book,oke terima kasih atas perhatiannya ,oh iya untuk ketua kelas tolong diabsen ya nanti kalau sudah diantar keruang guru terima kasih"

"baik bu"jawab Yesi Anggraeni selaku ketua kelas

"yesss" seru anak sekelas

"Gue ke kantin aja lah ya,pengin batagor hihi"gumam sasa

Tidak hanya sasa yang pergi ke kantin anak lain juga bahkan nyaris hampir satu kelas pergi ke kantin

Setelah sampai dikantin sasa mulai memesan

"Bu,pesan batagor ya 1 porsi jangan pakai pare, dimakan disini"

"oke siap neng"

"Halo sa" sapa Riki

"oh ya Halo"

"Dingin banget sa" ucap Riki,Sasa hanya melirik tak peduli kearah Riki.

"Ini neng pesannya udah jadi" datang ibu kantin sambil membawa pesanan Sasa

" oh iya makasih ya bu".

"Sa nanti jalan yuk"ajak Riki

"gak makasih" jawab Sasa ketus

"ayolah"Riki mulai memohon

"apasi anjing sok imut banget najis"batin Sasa.

Riki mulai keterlaluan dia membujuk Sasa sambil memegang megang tangan Sasa.

"Ayolah sa" sambil memegang pinggang Sasa.

Brukkk

"Gue tau ya Lo suka sama gue,tapi caranya gak gini,loh tuh ngelecehin gue namanya, gak usah sentuh sentuh gue ya!"Bentak Sasa dengan nada tinggi.

Seluruh kantin yang melihat kejadian itu menoleh dan mulai berbisik bisik soal kelakuan Riki.

Riki dengan amarah yang memuncak pergi dari kantin.

"Gue gak terima dia berani bentak gue didepan banyak orang"kata Riki dengan nada tinggi kepada teman temannya.

"Gue harus balas dendam gimanapun caranya,gue gak bisa diem gini aja harga diri gue diinjek-injek gini" ucap Riki sambil memukul mukul tembok

"Bener bro Lo harus balas dendam" jawab salah satu teman Riki yaitu Tomo.

Sekolah sudah berakhir hari ini dan Sasa hendak pulang,dia pergi ke tempat parkir khusus motor dan ketika dia hendak menaiki motonya dia melihat memo tertempel di spedometer "Sialan Lo,awas Lo!!"

Sasa tak peduli tentang memo itu dia meremas memo itu dan membuangnya.

Trauma Yang Terungkap

Hari ini Sasa berangkat sekolah seperti biasa di menaiki motor, setelah sampai disekolah dan hendak masuk ke kelas Sasa dihadang Cindy dan teman temannya yang berjumlah dua orang dia Luna dan Mira

" eh pada tau gak sih dikelas kita ada anak pembunuh loh

" Cindy berkata pada Luna dan Mira.

Tubuh Sasa langsung membeku "Gimana mereka tahu?,gue mati Matian nyembunyiin ini semua dan malah bocor ditangan si centil itu?" batin Sasa.

"eh Sasa Lo gak usah pura-pura gak denger ya!" kata Cindy sambil menatap tajam Sasa.

"Kalo Lo gak mau rahasia ini kebongkar lo harus temuin gue pulang sekolah nanti" ancam Luna.

Sasa hanya diam tak menjawab dia memiliki trauma besar akibat dibully dan dilecehkan oleh pamannya sendiri. Seharian disekolah Sasa tidak keluar kelas sama sekali dia hanya berdiam diri dikelas memikirkan bagaimana jika rahasianya terbongkar dan dia dibully lagi, Sasa sudah bosan pindah sekolah karena dibully puluhan kali dia harus pindah sekolah dan tentu membutuhkan biaya yang besar.

Bayang bayang cemoohan orang terdengar di telinganya

"kenapa nggak ngelawan pas di lecehin"

"pasti dia nikmatin kan?"

"apa sebenarnya dia yang minta sama pamannya"

"pasti dia yang nyuruh ayahnya buat bunuh adiknya sendiri".

Sasa tak bisa bernafas Hiperventilasi nya kembali kambuh sasa buru buru mencari kantong kertas yang ia bawa untuk menyambung hidup.

Cindy kembali datang ke kelas dan memberikan sebuah memo berisi alamat tempat mereka akan bertemu sepulang sekolah nanti. di memo tertulis nama sebuah klub "Sugar klub" ruang no 18.

sepulang sekolah dalam keadaan masih memakai seragam sekolah Sasa memberanikan diri untuk datang ketempat yang sudah ditentukan oleh Cindy.

Ketika Sasa memasuki Klub itu Sasa lega dikarenakan dia di sambut baik oleh wanita yang berjaga di dekat pintu dan ada cctv jika ada sesuatu yang terjadi padanya akan ada orang lain yang melihat

"Loh kok aneh ya ada ya klub sepi gini?" tanya Sasa dalam hati.

Sasa mencoba mengabaikan firasat tak enak dan meyakinkan diri untuk bertanya kepada wanita penjaga di sana

"Permisi mba,kalau mau keruang nomor 18 sebelah mana ya" tanya Sasa.

" oh ruang 18 ya mba?mbanya lurus aja nanti belok kiri."jawab pegawai itu dengan ramah.

"oke mba makasih ya"kata Sasa,sambil melirik name tag didepannya

"Lurus lalu belok kiri"gumam Sasa

"oke nama mbanya tadi Tasya Agustina,jika terjadi apa-apa gue bisa langsung cari bukti dan hubungin dia" batin Sasa.

Ketika Sasa menoleh kearah Wanita tadi,wanita tadi sedang menelepon seseorang dan mengatakan"Dia sudah disini" Sasa mengabaikan kecirigaannya lalu pergi.

Ketika sudah sampai di ruangan 18 dan Sasa masuk ruangan 18 sudah penuh asap rokok milik Cindy,Mira dan Luna

"Hallo Aneisha Angelina"sapa Cindy dengan wajah judes

Sasa tak menjawab dan membalas melotot kepada Cindy

"eh jangan gitu dong mba angel eh Sasa ya?hahahaha" oceh Luna.

"oh iya gue mau tanya nih sa? gimana rasanya jadi anak pembunuh? hahahaha" Cindy,Luna dan Mira tertawa bersamaan

"Lo jangan berani ngancem gue ya gue udah Dateng ke sini nurutin semua permintaan loh ya,lo udah janji kalau gue kesini lo ga bakal bongkar rahasia gue" kata Sasa dengan mata yang memerah.

"aduh aduh Sasa,kalau gitu gak akan gue bongkar rahasia busuk Lo itu tapi itu juga tergantung sikap lo ke gue sih hahaha"kata Cindy

"Oh iya ada yang mau ketemu sama lo,katanya dia suka sama lo, silahkan duduk tuan putri" kata Cindy sambil mempersilahkan Sasa untuk duduk

"Kalau gitu gue duluan ya,good luck,ayoo guyss"kata Cindy begitu bersemangat

"let's goo" dua budak Cindy menjawab.

"Tuan putri udah di dalam,sisanya Lo yang urus"bisik Cindy kepada seorang pria dan teman temannya.

"oke makasih ya" sambil membuka pintu ruangan karaoke.

Betapa terkejutnya Sasa ketika melihat Riki yang masuk ke ruangan karaoke "Ngapain Lo kesini?" tanya Sasa panik.

"oh halo tuan putri" sapa Riki teman temannya.

Trauma yang Terulang

Betapa terkejutnya cindy melihat Riki dan teman temannya masuk ke ruang klub.

"Ngapain lo kesini?" tanya Sasa panik

"oh Halo tuan putri"sapa Riki dan teman temannya.

"Jadi gini sa,gue sebenernya suka sama lo"goda Riki

"wah bos kita ternyata suka nya cewe kampungan gini?" tanya Tomi sambil tertawa

"diem brengsek!!" jawab Riki dengan nada tinggi

" Wahhh ampun bos hahaha" jawab Tomi diiringi tawa jahatnya.

"Jadi gimana lo mau gak sama gue?" Tanya diki dengan memepet tubuh mungil Sasa.

cuihhh

seluruh orang diruangan mematung betapa terkejutnya mereka melihat sasa meludahi wajah Riki

"Gue gak sudi sama cowok brengsek kaya lo!" Bentak Sasa.

"Anjir berani banget dia " celetuk Dion

"Kalo gue jadi lo gue bakal bales tu anak " hasut Adit

"Lo emang cewe kurang ajar ya gue udah baik baik sama lo dan lo berani nginek-injek harga diri gue didepan temen-temen gue?!" Kata Riki dengan matanya yang mulai memerah

"Lo bilang kaya gini baik? lo tuh brengsek Riki,kalo lo suka sama gue lo gak seharusnya memeperlakukan gue kaya gini!!" Jawab Sasa tegas.

"Oke gini aja lo semua keluar sekarang!" Perintah Riki " oke bos siapp!" Jawab ketiga budak Riki. Ketika Tomi,Adit dan Riki sudah keluar dari ruangan, Riki mulai mendekat kearah Sasa dengan mata nakalnya.

"Oke sa gue minta maaf ya" kata Riki sambil memohon,Sasa hanya mendengarkan dengan gemetaran tanpa menjawab sepatah kata pun

"Oke sekarang lo minum ini aja dulu biar tenang" kata riki Sambil menyerahkan sebotol Jus jeruk kesukaan Sasa "abis loh ditangan gue" batin Riki. Bodohnya Sasa dia masih percaya pada Riki dia meminum Jus jeruk tanpa ragu

"Glekk....glek...glek...."

"Mampus lo" kata Riki sambil berdiri dan tertawa

"Apa maksud lo?"tanya Sasa linglung

"Emang cantik aja gak cukup,cantik cantik tapi bodoh "kata riki sambil tertawa

Setelah perkataan Riki kepala Sasa mulai pusing dan akhirnya pingsan

"Dasar bodoh,lo kira gue bakal baik sama orang yang udah nginek-injek harga diri gue gak akan mimpi!!"

"Lo semua masuk sekarang!"perintah Riki kepada ketiga temannya yang menunggu diluar ruangan

"Aduh bos lo apain dia?"tanya Adit

"Gue kasi obat tidur" kata Riki dengan nada santai

"Parah si sumpah" kata dion sambil memakan kripik

"Sekarang gue perintahin bawa dia ke hotel Shinning deluxe room nya,gue udah check-in kamar disana,tinggal masuk aja"

"Oke deh siap bos,tapi emang gapapa?" Tanya dion sambil mengangkat tubuh Sasa yang sudah lemas

"Emang kenapa dia gak akan bisa lawan emang dia punya apa ?dia gak akan pernah bisa lawan gue dan harta gue!"jawab Riki

Ketiga temannya hanya mengangguk tanpa perlawanan"

...----------------...

Ketiga teman Dion membawa Sasa ke hotel dengan menaiki Taxi dengan posisi Adit disamping supir,Tomi dan Adit di kursi belakang dengan posisi Dion menggendong Sasa.

"Itu siapa mas ko pingsan gitu?"tanya supir taksi

"Ini adik saya pak dia lagi sakit"jawab Dion

"Oh gitu ya mas,saya pikir masnya culik anak gadis"jawab supir taksi dengan diiringi tawa bercanda.Seketika Tomi,Adit dan Dion tegang karena perkataan supir taksi tadi.

"Enggak lah pak kita anak baik baik"jawab Adit

"Iya mas saya hanya bercanda,ini tujuannya mau kemana?"tanya sopir taksi

"Tolong anterin ke hotel shinning" kata Dion,supir taksi mengangguk

...----------------...

Setelah sampai di hotel shinning mereka bertiga turun dari taksi dan langsung mengambil kartu deluxe room dimeja resepsionis.

"Mba deluxe room atas nama Riki Adiguna" kata Adit

"Iya pak ini kartunya,jika nanti ada yang dibutuhkan boleh langsung telfon ke bagian resepsionis pak" kata petugas resepsionis dengan ramah

"Iya"jawab ketiganya dengan kompak.Mereke bertiga menaiki lift dan samapi dilantai tempat ruang VIP berada .

"kita tidurin di kasur aja lah,cepet dong buka pintunya pegel nih tangan gue" kata Dion

"Iya sabar "jawab Adit

Mereka masuk keruang hotel dan takjub dengan ruang hotel yang sangat mewah

"Wah anjir besar banget ni kamar yang disewa Riki bener bener orang kaya ya gila sihhh" kata Tomi dengan mata berbinar binar

"Iya emang Riki kaya,ini gak sewaa ini emang punya Riki " kata Adit

"wahh gila gilaan" kata Tomi keheranan

"Emang Lo miskin "tambah Adit

"Sialan Lo!" jawab Tomi

sementara itu Dion meletakkan Sasa di ruang hotel di atas kasur

"Udah deh ayo kita pergi,kita ke bar aja gue traktir"kata Dion

"Asikk okeee" jawab Toni dan Adit serentak

Tidak lama setelah Tomi,Adit dan Dion pergi Riki datang keruang VIP

"Dasar bodoh , gue ini Riki Adiguna apapun yang gue inginkan pasti akan gue dapetin"Kata Riki sambil melirik Sasa

...----------------...

Pagi hari tiba dengan awan gelap yang menyelimuti langit seperti perasaan Sasa ketika dia membuka mata dan melihat tulisan di kaca yang berada disampingnya " makasih semalem dari Riki "

"Heh Riki brengsek apa yang udah dia lakuin ke gue?gue dimana?"tanya Sasa

Ketika Sasa hendak pergi ada selembar kertas diatas nakas

Sa gimana paginya?seger kan?

ini gue Riki kalau Lo mau cari tahu apa yang gue lakuin sama lo semalem silahkan ,yang pastinya apa yang Lo pikirin udah kita lewati.Gue tau cewe keras kepala dan sok jual mahal kayak Lo bakal mikir untuk masukin gue ke penjara atau balas dendam,dan silahkan ketika lo nyoba laporin gue gue bakal sebar video kita semalem, gue juga gak peduli uang receh lo itu gak akan bisa ngelawan gue.

makasih semalem

-Riki-

Hati Sasa hancur,sesuatu yang berharga dalam dirinya sudah hilang dan direnggut oleh pria yang tidak tahu malu.

"Apa salah gue?" kata Sasa sambil menangis histeris "Ini gimana?gue harus gimana?Ayahh ini gimana?"rengek Sasa dengan putus asa

Sasa keluar kamar hotel dengan kaki yang gemetaran dan mata yang terus mengalirkan butir hangat ,puluhan tamu hotel melihat ke arah Sasa dengan tatapan penuh tanya,Sasa yang masih syok akhirnya pingsan dan dilarikan kerumah sakit.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!