NovelToon NovelToon

Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

Mahasiswa Pindahan

    Erina Johnson adalah seorang Queen Bee di kampusnya dan ia juga merupakan putri tunggal dari salah satu keluarga konglomerat negara ini sekaligus pemilik kampus ini. The Johnson adalah salah satu keluarga konglomerat yang membentangkan sayapnya pada berbagai bidang bisnis hingga menjadi sangat terkenal di dunia perbisnisan. Salah satunya adalah universitas terkenal ini, berbagai mall besar dan banyak gedung perkantoran di sekitarnya.

    Erina memiliki banyak lingkaran pertemanan dengan anak orang kaya lainnya, diantaranya ada Eric dan Rayhan yang tergila-gila padanya, mereka terus mencoba untuk mendekati dan merayunya agar Erina mau memberikan kesempatan untuk mereka menjadi pacarnya, tapi Erina tidak pernah mau memberikan kesempatan pada mereka hingga saat ini. Namun meskipun demikian mereka tidak pernah menyerah untuk mengejarnya. Erina yang cantik, sexy, manis dan memiliki latar belakang keluarga yang sangat bagus hampir bisa dibilang sempurna ini memiliki sifat yang buruk. ia dan teman-temannya suka membully mahasiswa baru maupun para mahasiswa biasa yang menarik perhatian mereka. Tidak ada yang berani melawan mereka selain para profesor di kampus ini, oleh karena itu mereka bisa dibilang selalu melakukan apapun yang mereka inginkan di kampus ini.

Hari ini jam pelajaran pertama,

Profesor mengajak seorang mahasiswa baru yang terlihat memakai kacamata, masker dan topi meskipun ia sudah berada di ruangan kelas ber-ac ini.

"Selamat pagi semuanya, hari ini kita kedatangan seorang mahasiswa baru, ia mahasiswa pindahan dari kampus di luar negeri. Silahkan perkenalkan dirimu di depan teman sekelasmu" ujar profesor dari podium tempatnya mengajar seperti biasanya.

"Selamat pagi, perkenalkan namaku Jonathan kalian bisa memanggilku Jo" ujar mahasiswa baru bernama Jonathan ini yang langsung kembali diam tanpa kata setelah benar-benar hanya memperkenalkan dirinya saja tanpa mengutarakan kalimat basa-basi apapun lagi.

"Oke, kamu bisa duduk di samping nona Hanna, dia peringkat teratas di kelas jadi kamu bisa menanyakan apapun padanya nanti. Nona Hanna tolong angkat tanganmu" ujar sang Profesor memberikan arahannya.

Sementara itu,

di pojokan kelas Erina dan teman-temannya tampak menyeringai senang karena telah menemukan target baru mereka. Dari sudut pandang mereka mahasiswa baru itu terlihat seperti seorang kutu buku yang sangat sederhana dan akan sangat pas unduk jadi target bully mereka selanjutnya.

"Anak baru ini akan menjadi mainanku selanjutnya, ugh dia terlihat seperti seorang kutu buku yang sangat jelek! dia pasti menutupi wajahnya karena hal itu" ujar Rayhan mengejek sambil tersenyum simpul

"Dia targetku, kalian tidak boleh melakukan apapun sebelum aku mulai, mengerti?" ujar Erina memberikan perintahnya pada gengnya itu,

"Ini akan menyenangkan" ujarnya lagi sambil tersenyum penuh makna saat melihat mahasiswa baru itu berjalan ke arah tempat duduk yang telah disarankan oleh profesor mereka itu.

Semua mahasiswa tahu kalau Erina dan kawan-kawan akan membully setiap mahasiswa baru yang datang ke kampus ini, jadi sudah jelas bahwa tidak akan ada yang bisa lolos dari bidikan geng anak-anak kaya nakal ini karena semua ini sudah seperti tradisi bagi mereka untuk membully pendatang baru.

Setelah jam pelajaran berakhir,

Di Lobi kampus tempat loker pribadi masing-masing mahasiswa. Jonathan tampak berjalan menyusuri lobi itu untuk menemukan dimana lokasi loker pribadinya, namun tiba-tiba saja ada seseorang yang dengan sengaja mendorongnya hingga ia terjatuh ke lantai keramik lobi itu.

"Ini adalah lokerku, dasar kutu buku" ujar orang itu yang tidak lain adalah Erina yang kemudian dengan sengaja menginjak tas Jonathan, lalu ia menuangkan susu yang diminum oleh salah satu temannya itu ke atas tas selempang milik Jonathan yang baru saja ia injak di lantai.

"Jangan pernah berani-beraninya kamu berjalan tanpa membungkuk dihadapanku" ujar Erina lagi dengan sombong dan penuh percaya diri seperti biasanya.

Semua geng berandalan kaya itu tertawa melihat apa yang sedang terjadi di depan mereka seolah ini adalah tontonan terbaik yang bisa mereka lihat.

Jonathan merasa kesal sekaligus marah karena apa yang barusan dilakukan oleh gadis ini sudah benar-benar diluar batas wajar. Namun dengan segala upaya ia berusaha keras untuk menahan emosinya agar tidak kalah oleh apa yang dilakukan oleh para pembully ini lakukan.

"Berlututlah di depanku lalu buka maskermu!" ujar Erina berteriak di hadapan semua orang yang menyaksikan perbuatannya itu

Jonathan hanya menatapnya dengan tenang tanpa sedikitpun terintimidasi atas apa yang sudah ia lalui sampai saat ini. Matanya terfokus menatap mata Erina seolah ia sedang berusaha melakukan sesuatu hanya dengan tatapannya itu.

"Berani sekali kau menatapnya seperti itu, dasar kurang ajar!" ujar Rayhan sambil mencoba memukul Jonathan namun dihentikan oleh Erina

"Mundur Ray, jangan ikut campur" ujar Erina lalu ia berdiri di depan pria kutu buku yang sedang ia bully ini dan berkata,

"Beraninya kamu menatapku seperti itu" ujar Erina sambil memelototi kutu buku itu, namun tanpa sadar ia terus menatap mata si kutu buku itu.

    Ada beberapa perasaan samar yang begitu familiar ia rasakan, seolah ini bukan pertama kalinya ia menatap mata coklat yang begitu jernih ini. Orang-orang disekitarnya menyadari keanehan ini karena untuk pertama kalinya mereka melihat Queen Bee kampus mereka itu menatap seorang mahasiswa baru begitu lama dan tanpa melanjutkan kegiatan bullyingnya. Ini benar-benar pertama kalinya ini terjadi. Sampai salah seorang temannya mengintrupsinya,

"Aku bilang cepat lepaskan masker yang kamu gunakan itu, jika tidak mau maka bersiaplah untuk merasakan neraka mulai dari sekarang..." ujar Erina penuh dengan ancaman

"Tidak, Aku tidak akan melakukannya" sahut Jonathan dengan dinginnya tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Erina, namun saat ia hendak pergi,

"Beraninya kamu berkata tidak padaku. Apa kamu tahu siapa aku? Aku adalah pemilik tempat ini" ujar Erina sedikit tercengang pada awalnya karena untuk pertama kalinya ada orang yang berani menentangnya secara terang-terangan selain para profesor kampus ini.

Saat Jonathan berdiri Eric dan Rayhan mencoba untuk menyerangnya karena berani melawan perintah dari Erina, namun dengan sangat cepat Jonathan menghindar dan mundur satu langkah, lalu sebelum mereka bisa menyerangnya lagi seorang profesor datang dan memarahi mereka.

"Apa yang sedang terjadi?!" teriak profesor itu sambil menatap para berandalan kaya pembuat onar itu.

"Jika saya melihat hal ini lagi maka saya akan langsung mengajukan keluhan dan peringatan kepada orang tua kalian" ujar profesor itu memberikan peringatan tegas pada mereka semua karena ia sudah sangat paham bagaimana kebiasaan buruk geng ini yang suka membully para mahasiswa baru, akan tetapi pihak kampus tidak bisa memberikan tindakan tegas pada mereka. Semua itu karena Erina adalah putri dari pemilik kampus ini dan teman-teman nakalnya yang lainnya juga memiliki background keluarga yang berpengaruh juga baik di bidang politik dan sosial.

Mendengar apa yang profesor itu katakan, Erina hanya bisa memutar bola matanya kesal lalu pergi bersama dengan gengnya sambil memelototi si kutu buku itu. Sementara Jonathan memilih untuk segera pulang ke apartemennya, dan hari pun berganti malam...

Jonathan

Di kamar apartemen Jonathan pada malam harinya,

Jonathan duduk di sofa panjang yang ada di kamarnya dan membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka karena ia tahu seseorang akan segera mendatanginya saat ini. Bagaimana dia bisa mengetahui bahwa seseorang akan mendatanginya tanpa ada orang yang memberitahunya? Tidak perlu heran karena ini hanyalah salah satu dari kemampuan khusus yang ia miliki.

Jonatan sebenarnya berasal dari sebuah keluarga yang memiliki pengaruh yang sangat kuat hingga tidak ada satupun orang yang berani dengan terang-terangan melawan keluarganya ini. Namun keluarga Jonathan bersifat sangat misterius sehingga setiap anggota keluarga yang belum secara resmi muncul ke publik tidak akan ada yang mengenali siapa sebenarnya mereka, hanya orang-orang pentinglah yang bisa mengenal mereka yang belum diperkenalkan ke permukaan.

Setiap anggota keluarga ini memiliki kemampuan khusus yang sangat misterius yang mengalir langsung di dalam darah mereka. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi bisa dibilang bahwa meraka adalah super human. Tentunya ini bersifat sangat rahasia dan tidak ada orang yang tahu selain dari anggota keluarga ini saja dikarenakan mereka semua sangat ketat dan bahkan akan melakukan tindakan yang sangat kejam untuk tetap menjaga kerahasiaan ini dari manusia lainnya. Jika ada yang tidak sengaja mengetahui rahasia dari keluarga ini maka seluruh anggota keluarga ini tidak akan segan-segan untuk membunuh orang itu demi membuatnya tutup mulut.

"Apa kamu mendapat masalah disana? ingat untuk terus memastikan untuk menyembunyikan 'dirimu'. Kamu tahu apa yang terjadi di sekolahmu yang terakhir setelah kamu sedikit lepas kendali kan?" tanya seorang pria yang baru saja masuk ke kamarnya dan ia memiliki wajah yang memiliki beberapa kemiripan dengan Jonathan.

"Aku ingat kak, tapi aku coba mengontrol diriku lebih baik lagi. Disana penuh dengan anak-anak pengganggu. Mereka membully semua pendatang baru seenak jidatnya" ujar Jonathan pada pria itu yang tidak lain adalah kakaknya,

"Kak Arlan, kenapa kamu memindahkanku kesana? aku bisa belajar di suatu tempat di kampus pinggiran kota. Setidaknya itu akan jadi lebih baik daripada ini" ujar Jonathan lagi.

"Itu bukan aku, ini keputusan dari ayah. Bertahanlah disana. Lakukan ini sebagai pelatihan untuk dapat mengontrol dirimu dan juga kekuatan yang kamu miliki diantara para manusia normal karena jika sampai kita kehilangan kendali maka itu akan menjadi skenario terburuk untuk kita. Kamu yang terlahir paling kuat selama 100 tahun terakhir dari perjalanan keluarga ini tapi kamu juga menjadi anggota keluarga yang paling tidak stabil, maka teruslah berhati-hati di luar sana." Ujar Arlan menasehati adiknya ini

Jonathan hanya memutar bola matanya sambil mendengus pelan.

"Baiklah, Walaupun aku sebenarnya lelah untuk bersembunyi dan berpura-pura tidak terjadi sesuatu. Tapi beritahu saja pada ayah dan ibu bahwa aku baik-baik saja dan jangan beritahu apapun tentang Universitas ini... Aku akan menanganinya sendiri" Ujar Jonathan pada Arlan kakaknya.

"Btw, aku suka penampilan barumu ini... Kutu buku hahaha" sahut kakaknya sambil tertawa

"Shut up bro!" ujar Jonathan sambil menyipitkan matanya karena merasa terganggu oleh ejekan kakaknya ini

"Kamu sudah melakukan yang terbaik dengan menyamar seperti ini... Kakak berharap kamu selalu ingat bahwa terakhir kali di Hongkong ada seorang gadis yang hampir bisa mengikutimu, untungnya dia tidak bisa melihat wajahmu saat itu" ujar kakaknya lagi sebelum ia pergi dari sana.

Jonathan sedikit merenung setelah mendengar itu, ia mengingat sedikit tentang kejadian di masa lalu dimana ia menolong seorang gadis yang hampir saja disingkirkan oleh anggota keluarga yang ada di Hongkong. Semua itu terjadi karena secara tidak sengaja gadis itu mengetahui rahasia keluarga ini saat ia melarikan diri dari para penculik yang telah menculiknya kala itu. Namun sepertinya saat ini takdir sedang bermain dengan dirinya sendiri, bagaimana tidak? setelah pergi dari Hongkong pindah ke Los Angeles, ia kini bertemu kembali dengan gadis yang ditolongnya waktu itu. Lebih parahnya lagi gadis itu tidak lain adalah si Queen bee yang membullynya hari ini.

"Dia tidak melihat wajahku saat itu, tapi aku dengan jelas dapat mengingat wajahnya dengan jelas" ujar Jonathan berbicara dalam pikirannya sendiri.

"Jaga dirimu. Jangan membuat kekacauan dalam masa pelatihanmu ini karena tidak ada yang akan datang menolongmu disana jadi berhati-hatilah" sebuah suara bergema di dalam kepala Jonathan yang membuatnya sedikit mengernyitkan keningnya karena suara itu tidak lain adalah suara ayahnya yang di transmisikan melalui kekuatan telepatinya.

"Ya ayah, aku akan selalu berhati-hati" sahutnya membalas telepati dari ayahnya itu kemudian ia merebahkan dirinya di sofa dan tertidur setelah beberapa menit memejamkan matanya.

Keesokan harinya,

Eric dan Rayhan yang sedang asik mengganggu beberapa mahasiswa tiba-tiba melihat kearah Jonathan yang baru saja masuk ke area kantin memakai masker lagi yang langsung membuat mereka kesal lagi melihatnya.

"Kenapa kau tidak juga melepaskan maskermu kutu buku sialan?!" tanya Eric setengah berteriak pada Jonathan

"Bajingan ini memang harus diberikan pelajaran agar bisa mengerti perintah yang kita berikan" sahut Rayhan sambil bersiap untuk memukul Jonathan

"Stop! Dia adalah targetku. Untuk pertama kalinya ada yang berani menantangku" ujar Erina sambil menyeringai dan mengambil sebotol saos, ia membukanya sembari berjalan mendekati Jonathan dan saat ia sudah dekat ia memanggilnya,

"Hey kutu buku..." ujarnya lalu saat si kutu buku yang menjadi targetnya itu menoleh ia langsung menuangkan saos itu ke wajahnya hingga saos itu menutupi wajah dan bajunya si kutu buku itu tanpa peringatan lagi. Jonathan terkejut dengan apa yang baru saja terjadi dan sebelum ia bisa bereaksi Erina berkata,

"Jangan sok bersikap keren di hadapan mahasiswa lain. Tempat ini adalah milikku, jadi jika kamu tidak mau mendengarkan apa yang aku perintahkan maka bersiaplah untuk merasakan neraka" ujar Erina lalu Eric dan Rayhan mengambil beberapa piring makanan kearah si kutu buku itu.

Saat Jonathan hendak menghentikan mereka, tiba-tiba kedua pria itu malah langsung main tangan dan memukulinya hingga membuat mahasiswa lain ketakutan melihat kejadian itu. Jonathan dipukuli habis-habisan oleh kedua orang itu tanpa memperdulikan orang-orang yang ada disekitar mereka, tidak hanya itu saja... Mereka juga melemparinya dengan segala macam barang yang dapat dijangkau oleh tangan mereka.

"Hey Erin, tidakkah ini sudah terlalu berlebihan? aku rasa kamu harus segera menghentikan mereka atau ini akan berubah menjadi masalah besar" ujar salah seorang teman Erina yang bernama Wendy.

Sementara itu Jonathan terus berusaha menahan emosi dan pikirannya agar tetap terkendali pada titik ini. Karena jika ia melawan maka kedua pria ini paling tidak akan dirawatdi rumah sakit selama beberapa bulan lamanya seperti yang terjadi di sekolahnya yang sebelumnya, ia terus mengingat perkataan kakaknya semalam. Jonathan berfokus untuk melindungi kepalanya saat tengah dipukuli meskipun tetap beberapa kali pukulan itu berhasil mengenai wajahnya hingga masker yang ia gunakan mulai berlumuran darah.

Si Kutu Buku ini Tampan

"Berlutut!" teriak Rayhan sambil menendang kaki Jonathan dibantu oleh Eric yang mendorongnya hingga lutut Jonathan bertumpu di lantai, kemudian mereka melepaskan dan langsung melemparkan masker yang digunakan oleh Jonathan ke sembarang arah.

Semua orang terkejut saat melihat wajah yang tersembunyi dibalik masker itu. Banyak dari mereka merasa kasihan melihat Jonathan yang tidak akan diberi ampun oleh geng berandalan kaya yang menguasai kampus ini. Apalagi mereka semua sangat menyayangkan jika wajah setampan itu harus babak belur dihajar habis-habisan.

"Aku rasa aku harus melakukan sesuatu sekarang. aku tahu Rayhan dan Eric akan menghajar siapapun tanpa ampun" gumam Wendy dalam hatinya lalu ia langsung menengahi semua kekacauan itu agar tidak terjadi sesuatu yang tidak  mereka inginkan.

"Kalian berhenti! sebelum semuanya terlambat dan menjadi masalah yang sangat besar dan tidak bisa kita selesaikan lagi" ujar Wendy kepada mereka semua

Kalian bisa bilang bahwa Wendy adalah satu-satunya orang yang bisa melihat dan merasakan rasa sakit yang dialami oleh orang lain di geng ini. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena teman-teman pembullynya ini dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dan tidak pernah mau mendengarkan orang lain. Wendy mendekati Jonathan dan mencoba untuk membantunya.

"Apa kamu baik-baik saja? biar aku membantumu pergi ke klinik kampus" ujar Wendy dengan tulus menawarkan bantuan padanya,

"Aku baik-baik saja" ujarnya saat ia berdiri secara perlahan sambil menatap mereka semua, ia mengambil tasnya di lantai dan berjalan perlahan meninggalkan kantin itu dengan segala kondisinya saat ini tanpa bantuan siapapun.

"Sepertinya hanya dia yang berbeda di geng berandalan itu, terlihat hanya satu orang yang masih memiliki akal sehatnya" gumam Jonathan dalam hatinya sambil berjalan pergi sebelum pihak kampus datang kemari.

Rayhan masih ingin mencoba menghentikan Jonathan agar tidak pergi dari sana namun tiba-tiba saja kaca lebar yang melapisi dinding-dinding kantin itu pecah secara bersamaan hingga membuat seluruh mahasiswa yang ada disana berteriak ketakutan dan merunduk melindungi diri serta menutupi telinga mereka sendiri karena suara kaca pecah itu.

Saat pihak kampus mengetahui seluruh kejadian ini, mereka langsung menyelidiki insiden ini dan memberikan peringatan kepada mereka semua. Setelah mengetahui detail insiden ini, seorang profesor yang bernama prof Leon saat ini menjadi pelindung dari Jonathan atas kesepakatan seluruh komite kampus itu agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Itulah kenapa Erina dan gengnya bisa mendapatkan peringatan keras karena telah membully Jonathan saat itu. Tapi tentu saja Rayhan dan Eric merasa belum puas dan tidak merasa jera untuk berurusan dengan si kutu buku tampan bernama Jonathan ini. Ya, semua orang di kampus ini kini tahu kalau kutu buku pendatang baru ini ternyata memiliki wajah yang luar biasa tampan. Inilah yang menjadi alasan kenapa Rayhan dan Eric merasa lebih terganggu dan merasa iri pada si kutu buku pendatang baru ini.

Malam harinya,

Kamar Apartemen Jonathan,

Jonathan duduk di kasurnya sambil membersihkan dan mengobati seluruh lukanya lagi. Wajahnya datar seperti tidak merasakan sakit sama sekali saat mengoleskan obat pada luka-lukanya itu. Setelah semuanya selesai, ia memandangi dirinya sendiri di cermin yang ada di kamarnya itu dan bergumam,

"Cukup sepadan, setidaknya aku sudah bisa menahan diriku selama itu..." ujar Jonathan pada pantulan dirinya sendiri di cermin.

Beberapa hari kemudian di dalam kelas,

"Jose, aku ingin mengatakan sesuatu padamu..." ujar Wendy saat mereka berjalan menuju tempat duduk mereka biasanya.

"Apa?" sahut Joselyn duduk sambil menoleh kearah Wendy penasaran

"Aku rasa ada yang aneh, ingat saat Jonathan itu dipukuli habis-habisan oleh Ray dan Eric tapi ia menolak untuk aku antar ke klinik?" tanya Wendy sambil memperhatikan Jonathan yang duduk di kursi barisan depan saat ini.

"Ya... Lalu?" Sahut Joselyn singkat menunggu jawaban dari Wendy,

"Aku rasa dia bukan manusia biasa, lihat lah... Bagaimana bisa dia sudah baik-baik saja hanya dalam 2 hari?" ujar Wendy yang membuat Joselyn menyipitkan matanya saat mendengar ucapan sahabatnya itu,

"Omong kosong macam apa itu Wen? apa kamu membenturkan kepalamu di suatu tempat huh?" sahut Joselyn dengan nada malas.

"Tidak, bukan begitu... Lihatlah dia terlihat sangat tampan kan, tidakkah kamu berpikir bahwa ia terlihat seperti para vampir tampan yang terlihat di film-film itu? Maksudku dia terlihat sangat menarik..." ujar Wendy lagi dengan penuh antusiasme.

"Kenapa dia bisa begitu tampan? menyebalkan" gerutu Lucas dalam hatinya karena ia merasa cemburu setelah mendengar Wendy memuji wajah tampan si kutu buku pendatang baru itu yang faktanya memang memiliki wajah yang sangat tampan.

Erina mendengarkan semua percakapan mereka dan entah mengapa ia merasa terganggu dan sepertinya terasa ada sedikit perasaan seperti cemburu yang ia rasakan saat mendengar sahabatnya itu memuji si kutu buku Jonathan itu.

"Oh sialan, pendengaran yang sangat sensitif ini sangat menggangguku sekarang" gumam Jonathan pada dirinya sendiri karena ia bisa mendengar setiap hal yang dibicara oleh mereka meskipun jaraknya sangat jauh karena ini adalah salah satu kemampuan khusus yang ia miliki.

Beberapa hari berlalu begitu saja...

Hingga pada suatu malam,

Erina tiba-tiba terbangun di tengah malam karena ia mendapatkan mimpi buruk, tangannya bergetar dan keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Napasnya memburu dan tatapan matanya menerawang jauh.

Erina PoV.

Aku berusaha untuk mengatur napasku yang tak beraturan setiap kali mengingat kejadian menyeramkan di malam itu. Meskipun semua hal menyeramkan itu telah terjadi 5 tahun lalu tapi itu tetap menghantuiku melalui mimpi meskipun tidak setiap hari aku mendapatkan mimpi buruk ini... Satu hal yang masih bisa aku ingat dengan jelas adalah mata bening yang berkilauan itu, mata indah yang dimiliki oleh orang yang menyelamatkanku kala itu meskipun wajahnya sepenuhnya ditutupi kain selain bagian matanya. Namun aku langsung pingsan setelahnya sehingga aku tidak dapat mengingat apapun yang terjadi malam itu dan aku terbangun di sebuah rumah sakit Hongkong kala itu.

Erina bergumam pada dirinya sendiri lalu ia beranjak bangun dari tempat tidurnya karena ia merasa sangat haus saat ini.

"Kenapa aku tidak bisa melupakan kejadian malam itu meskipun sudah 5 tahun lamanya?" ujar Erina pada dirinya sendiri

Ketika ia sedang minum di dapurnya, ia teringat sorot mata karismatik yang sangat menawan itu namun entah mengapa tiba-tiba si kutu buku yang sudah ia bully itu terlintas dalam pikirannya di waktu yang bersamaan.

"Tidak mungkin" gumam Erina sambil menggelengkan kepalanya,

"Bagaimana mungkin si kutu buku itu adalah orang yang tidak dikenal yang telah menolongku? Itu tidak mungkin karena 'orang-orang itu' sangat aneh dan tidak mungkin mereka hanya manusia biasa" gumam Erina lagi

Ini sudah 5 tahun lamanya setelah insiden itu terjadi. Aku tidak ingat dengan jelas detailnya, yang aku ingat saat itu aku melihat 'mereka' bertarung di sebuah desa terpencil di tengah hutan setelah aku melarikan diri dari para penculik itu. Entah apa alasannya tapi saat mereka melihatku menyaksikan kejadian itu semua, tiba-tiba mereka mengejarku hingga aku tidak sadarkan diri dan berakhir terbangun di rumah sakit.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!