Brukk..
Hei culun lu jangan lupa kerjain tugas ini semua." ucap jenita, salah satu siswi populer di SMA Garuda.
Tapi inikan tugas kelompok jen." jawab siswi dengan penampilan cupu dan kacamata yang bertengger di wajahnya semakin menambah kesan cupu dan kutu buku. Dia adalah Nana Syaira.
Udah lo kerjain aja, tapi awas kalau lo sampai ngadu sama guru ya." ancam jeni dan ia pun meninggalkan nana.
Huft.. Sabar na, sekolah tinggal beberapa bulan lagi." batin nana.
Di paekiran sekolah, jeni melihat keberadaan cowok idamannya sedang bercengkrama dengan temannya pun segera menghampiri.
Ken, anterin aku pulang dong. Kebetulan aku gak dijemput nih." ucap jeni manja bahkan ia pun mencoba menggapai lengan lelaki itu.
Sorry gak bisa." belum sempat jeni menyentuh lengan lelaki itu, ia langsung naik ke motor sport nya dan pergi begitu saja.
Keenn." teriakan jeni tak di hiraukan.
Lelaki itu adalah kendra aditama. Siswa paling populer yang memiliki sifat cuek dan dingin apalagi terhadap cewek cewek yang selalu ingin mencari perhatiannya.
Lu mending nyerah aja jen." sahut aldo yang selalu menjadi saksi bagaiman sahabatnya kendra menolak untuk didekati siswi siswi di sekolah.
Jenita hanya bisa menghentakkan kaki dan pergi dengan hati kesal karena selalu ditolak oleh kendra.
Keesokan harinya...
Duh, mudah mudahan pak karim belum tutup gerbang nya." nana yang terlambat bangun pun begitu tergesa gesa untuk sampai ke sekolah. Semalaman ia mengerjakan tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan bersama dengan jenita.
Melihat gerbang yang hampir ditutup, nana pun melajukan motor maticnya lebih cepat tanpa melihat keadaan sekitar, namun
Ckiitttt.. Bruk
Dua motor baru saja bertabrakan didepan gerbang. Nana yang terlambat mengerem pun menabrak samping motor sport mewah yang ia bisa ketahui siapa pemilik motor tersebut. Walaupun tidak membuat keduanya terjatuh namun bagian depan motor nana tepat mengenai samping motor sport milik kendra. Bergegas nana pun turun dari motor nya.
Maaf, saya tidak sengaja." ucap nana sambil menundukkan kepala nya.
Ck, mata udah 4 aja masih gak ngeliat aja." kesal kendra
Apa maksud kamu?" nana mengangkat wajahnya karena ia jelas mendengar kendra menyebutnya mata 4. Saat melihat wajah kendra secara langsung nana sempat terpesona dengan wajah tampan kendra.
Cepet minggir." kendra menggeser badan nana yang menghalangi jalannya. Lalu ia pun segera masuk ke area parkiran sekolah.
Nana yang tersadar sudah ditinggal kendra pun segera menaiki motornya untuk masuk ke area parkiran.
Sombong banget tuh cowok, tapi untung juga sih dia gak permasalahin motornya yang aku tabrak." geruti nana sambil berjalan menuju kelasnya.
Ssst.sst.. Tumben telat." nana yang kaget pundak nya di tepuk pun refleks menepis pemilik tangan tersebut.
Aduh na sampe di pukul segala ni tangan gue." protes aldo
Eh maaf al, aku refleks." setelah tahu itu aldo nana pun segera menundukan kepalanya
Yaelah na, tiap diajak ngobrol lo nunduk mulu sih." kesal aldo karena ia sudah sering menegur nana tapi responnya selalu seperti itu.
Maaf al, aku duluan." bukannya menjawab ucapan aldo nana justru memilih menghindar.
Astaga susah banget deketin tuh cewek." aldo memang memiliki ketertarikan pada gadis berpenampilan cupu tersebut, karena hanya nana siswi yang selalu tampil apa adanya dan tidak banyak bertingkah.
Ekhmm, ngapain lo disini. Ini bukan area kelas lo." tegur kendra yang selalu melihat aldo berkeliaran di area kelasnya.
Hehe biasa ken usaha gue." aldo pun segera pergi menuju kelasnya di lantai 1.
Cupu, mana tugasnya?" jenita menghampiri nana yang baru saja duduk dikursinya.
Ini." nana pun memperlihat tugas yang sudah ia kerjakan sendiri.
Bagus, inget lo jangan sampai ngadu yah." ancam jeni yang hanya di angguki saja oleh nana.
Tak lama kendra pun masuk ke dalam kelas. Jenita yang melihat nya pun segera menghampiri.
Hai ken, kamu udah selesaiin tugas dari pak joko?" tanya jeni
Hmmm." jawab kendra
Aku juga udah selesai ken. Tapi tugas ini aku kerjain sendiri ken abis si cupu males gak mau ngerjain tugasnya." adu jenita
Bukan urusan gue, sekarang lo pergi." ketus kendra
Nana yang diam diam memperhatikan interaksi jenita dan kendra hanya menggelengkan kepalanya. Ia sungguh kasihan melihat jenita yang selalu mengejar kendra, padahal sudah jelas kalau kendra enggan untuk didekati.
Jam istirahat..
Nana yang selalu membawa bekal dari rumah pun, hari ini terpaksa untuk pergi ke kantin, karena ia tidak sempat untuk menyiapkan bekalnya.
Saat akan keluar dari kelas, langkahnya terhalang oleh tubuh seseorang.
Makanya na, jangan nunduk terus." aldo yang berdiri di hadapan nana pun tersenyum
Permisi al, aku mau lewat." ucap nana
Mau kemana na, tumben lagi ini keluar kelas pas istirahat?" tanya aldo heran karena ia tau nana selalu membawa bekal
Mau ke kantin." jawab nana sambil menggeser tubuhnya kesamping agar bisa melewati aldo
Eh tunggu na." aldo menahan nana dengan memegang pergelangan tangan nana, namun diluar dugaan nana menepis kasar cekalan aldo karena ia tidak suka kontak fisik dengan laki laki.
Sadar dengan apa yang diperbuatnya, nana pun meminta maaf dan langsung melangkah pergi dengan terburu buru.
Aldo pun hanya menghela nafas melihat sikap nana yang selalu menghindarinya.
Sesampainya di kantin, nana pun segera memesan makanan dan minuman. Setelah selesai nana pun segera membawa makanan tersebut ke taman belakang sekolah karena suasana kantin terlalu ramai untuknya.
Baru setengahnya nana menyantap makan siangnya, tiba tiba ia dikejutkan dengan kedatangan jenita dan dua temannya.
Culun, lo berani banget yah berurusan sama kendra." ucap jeni sambil berkacak pinggang
Maksud kamu apa jen? Aku gak ngerti." jawab nana bingung
Jangan berlaga gak tau apa apa deh lo." ucap salah satu teman jeni
Lo sengaja kan tadi pagi nabrakin motor butut lo ke motor kendra!" tuding jeni
Itu aku gak sengaja jen. Lagipula aku sudah minta maaf sama kendra." jawab nana santai, ia pun melanjutkan makan siangnya yang tertunda tanpa menghiraukan tuduhan jenita.
Tapi baru satu suapan yang masuk ke dalam mulut nana, jenita tanpa rasa kasihan malah mengguyur kepala nana menggunakan air minum di samping nana.
Nana hanya mampu memendam rasa kesalnya dengan memejamkan mata dan menghela nafas kasar.
Lo pasti mau tebar pesona sama kendra kan?" tuduh jenita lagi
Aku bahkan gak berniat untuk dekat dengan dia, jangan asal tuduh kamu jen." balas nana berdiri sambil mengelap sisa air di wajahnya.
Alah lo jangan munafik deh. Muka pas pasan aja lo berani buat caper sama kendra." nana yang kesal dwngan tuduhan jenita pun berniat pergi dari pada harus meladeni jenita.
Melihat nana yang hendak pergi membuat jenita geram, hingga akhirnya ia mendorong nana dengan keras dan membuat nana yang tak siap akan hal itu pun terjatuh. Tangan nana pun tergores batu kerikil hingga terluka.
Kamu apa apain sih jen." protes nana kesal dan berusaha untuk bangkit sambil menahan sakit
Inget jangan berani berani lo caper sama kendra lagi." jeni kembali mengancam dan ia pun pergi meninggalkan nana yang sudah terluka karena perbuatannya.
Jenita, emang beneran si nana cupu caper sama kendra?" tanya sofi teman jenita yang tadi ikut melabrak nana.
*flashback
Ken kantin yuk." ajak aldo yang menghampiri kendra ke dalam kelas
Hmm ok." kendra dan aldo pun berjalan beriringan menuju kantin
Balik sekolah nanti anter gue ke bengkel dimas." ucap kendra
Emang kenapa motor lo?" tanya aldo heran
Motor gue ketabrak." jawab kendra
Serius lo? Siapa yang nabrak lo? Lo gak minta tu orang tanggung jawab emang?" balas aldo
Cewek yang sering lo samperin yang nabrak." jawaban kendra sedikit membuat aldo berfikir terlebih dulu.
Maksud lo nana? Ko bisa ken?" tanya aldo beruntun
Bisalah, namanya juga kecelakaan." jawab kendra santai
Tanpa mereka sadari, obrolan mereka dicuri dengar oleh jenita yang memang ingin menghampiri kendra.
*off*
Nana yang merasa penampilannya berantakan pun, meminta izin untuk pulang dengan alasan sakit. Setelah mendapatkan izin dan mengobati luka di tangannya, nana pun segera menuju kelas untuk mengambil tasnya.
Saat masuk ke dalam kelas nana melihat keberadaan kendra dan aldo disana. Mereka yang sadar dengan kedatangan nana pun menghentikan obrolan mereka sejenak.
Bahkan aldo pun bangkit dan menghampiri nana yang sedang merapikan buku bukunya dan bersiap untuk pulang.
Na, lo kenapa? Terus mau kemana?" tanya aldo yang melihat baju nana basah dan lengan yg terbalut perban luka.
Aku gak apa apa, maaf al aku mau lewat." aldo yang menghalangi jalan keluar nana masih tetap diam.
Lo sakit? Mau pulang?" pertanyaan aldo pun hanya dijawab anggukan oleh nana
Yaudah ayo gue anter aja." aldo pun segera meraih pergelangan tangan nana dan nana pun kembali menepis dengan kasar bahkan nana sedikit berteriak karena lagi lagi aldo menyentuh tangannya.
Gak perlu al." bentak nana kesal
Tapi na." ucapan aldo terhenti ketika kendra menepuk pundak nya.
Kendra yang sedari tadi melihat interaksi keduanya pun akhirnya turun tangan ketika suasana sudah tidak baik.
Udah al biarin dia pergi." ucapan kendra pun berhasil membuat aldo menggeser tubuhnya.
Melihat ruang untuk lewat pun nana bergegas pergi.
Tunggu." nana kembali menghentikan langkahnya
Ini buat nutupin baju lo yang nerawang." kendra memberikan jaketnya kepada nana.
Nana yang melihat keadaan bajunya pun terpaksa menerima jaket tersebut. Dan ia pun segera melangkah dengan terburu buru.
Hari ini benar benar hari yang buruk." batin nana
Hari berlalu dengan cepat, tiba saat nya nana untuk memghadapi ujian sekolah di hari terakhir. Nana benar benar bersyukur bisa melewati waktu 2 tahun di SMA Garuda ini dengan lebih baik walaupun ia sering dikatai cupu bahkan nana tidak mempunyai teman dekat disana. Tapi ia senang karena hari hari itu sudah ia lalui.
Nana memang anak pindahan saat masuk ke SMA Garuda. Selesai ujian akhir, biasanya siswa siswi alan merayakannya dengan berkumpul bersama teman teman dekat mereka, namun hal itu tidak berlaku bagi nana. Karena begitu kelas selesai, nana langsung pergi menuju parkiran motor untuk segera pulang. Baru saja nana hendak menyalakan motor nya, tapi aldo datang menghampiri nana.
Na tunggu." sapa aldo dan nana pun tidak jadi menghidupkan mesin motornya.
Ada apa al?" nana pun turun dari motor nya
Gue mau minta maaf na soal yang tempo hari." ucap aldo dengan raut wajah menyesal
Mendengar itu, nana pun kembali mengingat hari buruk yang membuat ia sangat menghindari untuk bertemu dengan aldo dan kendra.
Iya ga apa apa al, aku juga minta maaf karena udah kasar sama kamu." nana sadar karena sebetulnya hari itu ia sedang kesal pada jeni yang sudah menuduhnya yang tidak tidak bahkan berbuat kasar padanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!