NovelToon NovelToon

Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Awal kepindahan

Saat itu hari hari terasa indah,kami tinggal di desa terpencil di salah satu dusun diujung jawa barat

keluargaku yang hidup dengan sederhana,ibuku seorang ibu rumah tangga, beliau dimasanya adalah seorang yang anggun,pintar,dan pandai beradaftasi dengan lingkungan sekitar,pantas saja beliau seperti itu karena beliau lulusan pendidika sekolah guru dan termasuk sudah dalam jajaran lulusan pendidikan tinggipada masanya,

sedangkan ayahku seorang wiraswastawan,seorang pekerja keras yang ulet dalam usahanya dan tidak sedikit pula mempunyai beberapa teman yang selalu datang berkunjung ke rumahku,

Aku anak pertama dengan dua orang adik yang satu hampir seumuran denganku perempuan juga,hanya selisih umur satu tahun, sedangkan adikku yang bungsu dia laki laki,baru berumur 2 tahun pada waktu itu

Usiaku pada saat itupun masih bocil bocilnya yaitu umur 4 tahun dan adikku yang kedua usia 3 tahun,sedangkan yang bungsu laki laki usia masih bayi

Di pagi hari itu kulihat kedua orangtuaku sedang berkumpul membicarakan sesuatu yang penting,jelas saat itu aku tidak tahu karena berhubung masih bocil,dan esok paginya aku melihat ibuku sedang berkemas kemas

"Neng!,dede!"begitulah panggilan ibu dan bapakku kepada kami ,ya katanya sih panggilan sayang

"Kita sekarang pindah ke jakarta ya nak,ikut bapak"ucapnya

Ya,aku sebagai anak kecil yang belum mengerti hanya diam saja,menurut saja saat aku digantikan pakaianku oleh ibuku,begitu juga adikku pun sama denganku digantikan pula pakaiannya

Pagi itu berangkatlah kami sekeluarga menuju kota jakarta yang dimaksud ibuku,kami akan meninggalkan kampung halaman,tempat aku dan adikku dilahirkan dan dibesarkan,saat aku tidak mengerti apa yang kurasa sedih atau senang,aku dan kedua adikku menurut saja kemana mereka pergi,kamipun sebelumnya berpamitan terlebih dahulu dengan keluarga dan kerabat kerabat,

Dan saat itu kami sebenarnya masih mempunyai nenek yang begitu sedih melepas kepergian kami,beliau hanya menciumiku dan adik adikku lalu dengan terpaksa iapun melepas kami dengan tatapan sedih melambaikan tangannya dari kejauhan sampai aku tidak melihatnya lagi lambaian tangannya,karena kami pergi semakin jauh dengan mengendarai becak,

Dan pada akhirnya sampailah kami di stasiun kereta karena kami pergi dengan menggunakan alat transfortasi kereta,ya menurut kedua orangtuaku itulah alat transfortasi yang biaya ongkosnya relatif murah dan terjangkau dikantong bapakku.

"Tuut!

"Tuut!

"Klinnong!klinong!

"Juss...juss...

Suara kereta itu benar benar memekakkan telinga,namun aku dan adikku yang seperti kembar karena tubuh kami hampir sama dan orangtua kami memakaikan kami pakaian yang sama katanya supaya tidak syirikkan,kami berjingkrak jingkrak gembira melihat kereta yang panjang dengan 15 gerbong berjalan merambat dan berhenti tepat didepan kami,

lalu ayahku memegang lenganku dan lengan adikku serta menggendong tas ransel dipunggungnya yang kekar sedangkan ibuku membawa adikku yang bayi dan satu tentengan tas kecil berisi beberapa pakaian,

maka masuklah kami kedalam kereta itu dan alhamdulillah mendapat tempat duduk tidak terpisah saling berhadapan,setelah terdengar pengumuman bahwa kereta akan berangkat,kamipun dipimpin eh bapakku untuk membaca doa,

Nguuung!

jess...,gujess,tuut!...tuut!...tuut! Mendengar suara kereta itu dan kereta yang kami tumpangi itu perlahan lahan merambat melaju dengan santainya membuat kami lambat laun mengantuk karena telah dipaksa bangun saat kami tidur untuk pergi lebih awal,di pagi buta tadi,akhirnya kamipun tertidur

Aku tersadar setelah tubuhku merasa diusap oleh bapakku

"Hoauemm...aku menguap,aku membuka mataku dan terlihat olehku bapakku sedang memegang tempat bekal yang sudah diisi makanan oleh ibuku,

aku disuapi oleh bapakku dan begitu juga bapakkupun menyuapi adikku bergantian,sungguh bagiku ayahku adalah seorang ayah yang sabar dan telaten membantu ibuku dalam mengurus aku dan adikku karena ibuku terlihat repot mengurus adik bayi danang

"Bu!,kamu makan dulu,nanti lapar,kamu juga kan menyusui dante juga,makan dulu"ucap ayahku lembut

"Ya ampun pak,nanti aja lah,aku mana bisa makan sambil menggendong begini"elak ibuku

"Ya sudah, bapak suapi ya"

Aku lihat bapakku mulai menyuapi ibuku bersama aku dan adikku ,heum...aku bangga dengan kasih sayangnya kepada kami

beberapa jam lamanya perjalanan kami menuju jakarta memang terasa sangat melelahkan tapi akhirnya aku merasakan kereta tiba tiba berhenti dikota yang kami tuju

Kamipun turun perlahan lahan seperti pada awal kami naik begitu juga saat kami turun dari kereta ayahku yang menuntun aku dan adikku dan ibuku tetap menggendong danang,

setelah kami turun kamipun berjalan meninggalkan stasiun kereta menuju halte untuk menunggu bis yang akan mengantar kami ke tempat yang kami tuju

"Cengkareng,kali!..kali!..kali!,ayo!,pak,bu!kosong...ayo!ayo!ayo...naik!pak!teriak kondektur itu gaduh sekali,dia lalu menarik tangan bapakku dan reflek akupun tertarik beserta adikku,akhirnya kamipun naik ke bis itu diikuti oleh ibuku,

"Kosong?!...kosong?!..gimana bang!,kosong apanya,penuh begini"ucap bapakku menggerutu

"Eh, pak!kalau mau kosong naik taksi!ucap kenel itu keras

"Huu!!..tahu tuh si kenek,katanya kosong nggak tahunya penuh begini,kasihan tuh bawa bayi dan anak kecil!"ucap salah seorang penumpang lain yang bersimpati

Tapi mungkin ada penumpang seorang pria dewasa dia menawarkan kebaikannya dengan memberikan tempat duduknya pada ibuku,sontak bapak dan ibuku dengan senang hati menerima tawaran darinya dan tak lupa mengucapkan terimakasih padanya,dengan menganggukkan kepalanya pria itu tersenyum dan iapun langsung berdiri ditempat bekas ibuku tadi,

Bispun dengan cepat dilajukan oleh pak supir,aku dipangku oleh bapakku dan adikku duduk dipangkuan ibuku yang masih menggendong adik danang

"Kiri bang,stopp,pir!bapakku berteriak,dan bispun berhenti lalu kamipun turun, karena menurut bapakku, kami telah sampai ditempat tujuan

"Pak,masih jauh nggak kontrakannya,kaki ibu udah pegal nih"

"Iya bu,sebentar,itu!sudah kelihatan rumahnya"sahut bapak,lalu kamipun dibawa oleh bapak kerumah itu dan kamipun ikut bersama dengan mengekor dibelakang tubuhnya

"Ceklek!,kreekk...suara pintu yang dibuka oleh bapak,ibuku mengedarkan pandangannya kesekeliling rumah

"Pak,ini kontrakan satu rumah?, berapa pak sebulannya?"

"Ya,ibu nggak usah memikirkan itu,masalah bayaran rumah biar menjadi urusan bapak,karena memang sudah tanggung jawab bapak,sekarang kalian istirahat saja ,kebetulan bapak belum beli perabotan rumah,ini juga kebetulan diberi pinjaman tempat tidur oleh yang punya rumah,lumayan untuk sementara,nggak apa apakan bu,besok baru kita kepasar buat beli keperluan yang kita butuhkan"

"Iya pak nggak apa apa yang ada saja dulu,ibu sudah lelah kaki ini ,kalau soal itu besok bisa dibicarakan lagi"

"Euugh,mam?...mam?...mam?...eumm,...rupanya adik dante terbangun

"Eummm..anak ibu udah bangun?,kamu haus ya sayang?ya udah mimi dulu ya"

Kemudian ibu masuk kedalam kamar dan ia merebahkan tubuhnya diatas dipan dengan beralaskan kasur kapuk yang sudah agak lepek atau tipis itu

Ia memberi asi pada adik dante sambil sesekali menepuk nepuk tubuhnya dan menidurkannya

Namun aku dan adikku masih diruang depan menemani bapak yang tengah membersihkan lantai supaya bersih bisa untuk tempat tidur kami bertiga,karena situasi perekonomian kami pada waktu itu yang memang masih sulit

Namun ketika kami baru saja ingin merebahkan tubuh untuk melepaskan penat,terdengar suara pintu diketuk

"Tok!Tok!Tok!

Lalu bapak beranjak dan bangun untuk membuja pintu

"Siapa ya?"tanya bapak

"Saya pak,bu eni,yang punya rumah

"Oh iya,sebentar ya"

"Cekleek!

"oh,ibu?ada perlu apa ya bu,silahkan masuk!"ucap bapak dengan sopan dan santun

"Ah,iya pak terimakasih sudah disini saja,saya hanga ingin memastikan kalau bapak sekeluarga sudah sampai disini"

"Iya bu,alhamdulillah,barusan kami sampai di tempat ini"

"Oh iya,isterinya dimana pak?"

"Ah,...iya isteri saya ada sedang dikamar menidurkan anak kami yang bungsu"

"Ini,anaknya yang dua,sudah sekolah"tanya bu eni lagi

"Alhamdulillah sudah bu,yang pertama ini tetehnya kelas dua dan yang kedua baru kelas satu sekolah dasar,kalau yang bungsu masih usia sebelas bulan"jelas bapak

"Lho saya kira yang dua ini kembar,ternyata tidak kembar toh"

"Iya bu,mereka memang hampir sama tapi tapi mereka tidak kembar tapi hanya selisih satu tahun"

"Ooh...iya seperti kembar,tapi mereka sekolahnya semua akan saya pindahkan kesini bu",dimana sekolah yang dekat ya bu?"

"Oh ada pak,kalau di depan jalan Sekolah negeri ada,tapi harus menyebrang jalan besar dulu pak,rawan!tapi ada juga sih sekolah madrasah islam pak,enggak jauh dari sini,bisa dengan jalan kaki karena dekat juga jaraknya,tinggal lurus saja"

"Oh begitu ya bu"

"Iya pak,karena sudah malam saya permisi, maaf kalau kedatangan saya mengganggu istirahat kalian,permisi pak"ucap ibu itu pamit pada bapak

"Ya bu,terimakasih"

Kemudian ibu eni pergi,bapak pun menutup pintu kembali masuk kedalam rumah,maka bapakpun merebahkan tubuhnya,dan akupun ikut pula merebahkan tubuhku tidur bersama bapak dan adikku yang sudah tertidur duluan dengan nyenyaknya.

hari pertamaku dijakarta

"Breemmm!.....,breng,!...breng,!...breng!

"Dreun!

"dreun!

"dreunn!

Begitulah suara kebisingan ditempat yang kini kami tempati,padahal aku merasakan baru ini diwaktu pagi suasana dijalan sudah seramai itu,hingga membangunkan aku dari tidurku

Kubuka mataku,aku menatap kesampingku hanya ada adikku dan masih tertidur, sedangkan bapakku sudah tak ada di tempatnya lagi,aku berusaha mencari ayahku kedalam rumah,kedapur,dan ternyata kulihat ayahku sedang membantu ibuku mencuci pakaian di kamar mandi

"eumm,....ayahku yang rajin dan selalu ingin meringankan pekerjaan ibuku",itu yang ada dalam benakku saat itu

lalu aku menoleh kedapur yang masih bersebelahan dengan kamar mandi,kulihat ibuku sedang memasak sambil memangku adikku yang anteng saja walaupun dibawa ibu sambil memasak

"Neng,kamu sudah bangun?" dengan bahasa jawa baratnya yang halus

"Sumuhun bu"jawabku (artinya iya bu)

"Ibu,nitip raina heula nya sakeudap",pan ibu nuju masak kangge sarapan sadaya yeuh,eneng kan tos gugah"("ibu nitip adiknya dulu sebentar kan ibu sedang masak untuk sarapan semuanya,nih,eneng kan sudah bangun")

Dan aku hanya mengangguk saja,lalu ibukupun meninggalkan masakannya sebentar dan menaruh adik aku di dikasur kapuk dalam kamar,akupun duduk disamping adikku sambil aku berusaha menjaganya,saling berceloteh dengannya,ibuku segera beranjak lagi kedapur menyelesaikan tugasnya yang sempat tertunda

Saat aku sedang menjaga adikku tiba tiba datang adikku yang kedua lalu menghampiri kami

"Teh,ibu kamana?"(teh,ibu kemana)tanyanya

"Nuju masak didapur"(sedang masak didapur)jawabku,mendengar jawabanku,adikkupun ikut duduk didekat adikku dante,hingga posisi kami saling berhadap hadapan,dan adikkupun saling berceloteh ria menggoda goda adik dante,entah karena terlalu kasar adikku dede ini menngodanya ,

entah kenapa adikku dante menangis makanya aku menegur adikku dede

"Tuh!kan dante jadi nangis,emang dikumahakeun neumbe,ku maneh?"(emang di apain barusan sama kamu?")tanyaku

"Iih...teu dikumaha mahakeun,ari maneh,yeuh tah rasakeun"(nggak diapa apain,nih rasakan")jawab adikku lalu dia mencubit tanganku,akupun membalas mencubit dia lagi,hingga kami berdua saling mencubit saling menjambak dan mungkin karena kegaduhan kami,terdengar suara ibu menghampiri kami yang tengah saling menjambak rambut sambil saling menangis

"Ei...e...eh!ari maraneh keur naraon lain ngajagaan adina malahka pada ribut bae pagaweannana nya teu baleuner"("kalian lagi pada ngapain,bukannya jagain adiknya malah pada berkelahi kerjaannya nggak ada yang benar")tegur ibuku, lalu memisahkan kami yang masing masing sedang menangis,ibuku menggendong adik dante karena terdengar dia menangis mungkin mendengar suara kami berisik,dan ibuku sedang berusaha mendiamkannya,

tak lama terlihat bapak datang dan mengangkat aku dan adikku mendudukkan kami di dipan beralaskan kasur itu,kemudian bapak memberi nasihat padaku dan adikku dede,hingga kami terdiam dari tangis kami,dasar masih bocil mungkin aku dan adikkupun kembali rukun lalu bermaun bersama dipelataran depan rumah

Disaat kami berdua sedang bermain,tiba tiba kami dikejutkan oleh segerombolan anak anak seusia kami, kurang lebih jumlahnya ada tujuh orang pada,perempuan empat orang anak dan dua orang anak laki laki waktu itu menghampiri kami dan memaksa untuk berkenalan,dengan menggunakan bahasa dialek betawi

"Hei!loe lagi pada ngapain,loe anak baru ya,kenalan dong"ucap mereka

Sudah pasti waktu itu kami berdua ketakutan apalagi saat itu kami belum mengerti bahasa mereka,maklum dari kampung baru ke kota jadi kami benar benar tidak mengerti bahasa yang mereka ucapkan

Aku dan adikku hanya bergidik

"Teh,abdi sieun"("teh,aku takut")ucap adikku dede

"Muhun,teteh genan sien nyarios naon sih maranehna,teu ngartos("benar teteh juga takut,pada ngomong apa sih mereka,nggak ngerti")jawabku

Lalu kamipun lari masuk kedalan rumah memanggil ibu dan bapakku,namun anak anak itu malah ikut masuk mengejar aku dan adikku,hingga membuat ibuku terlihat datang tergopoh gopoh melihat keadaanku dan adikku tengah berlari berteriak karena dikejar oleh mereka

"Ieu aya naon,meni rame,neng,dede?,ari eta saha?"("ini ada apa,ramai sekali,terus itu siapa?")sahut

Ibuku bertanya pada aku dan adikku,aku dan adikku hanya menggeleng saja sambil bersembunyi dibalik tubuh ibuku

Lalu terdengar ibuku malah tertawa,dalam pukiranku waktu itu,padahal menurutku apanya yang lucu"

"Hihi...eneng,dede,kunaon sieun,maranehna teh hoyong wawuh, sareng eneng sami dede,entos atuh kaditu kenalan"

("kenapa harus takut?,mereka itu ingin kenal dengan eneng dan dede,sudah dong kesana kenalan")ucap ibuku

Ibu lalu menjelaskan pada anak anak itu kalau aku dan adikku tidak mengerti bahasa yang mereka ucapkan makanya aku dan adikku takut dan lari,mendengar ucapan dari ibuku merekapun tertawa mengerti juga,tak lama mereka pun pergi sambil meninggalkan kami sambil mengucapkan sesuatu yang juga belum aku mengerti bahasanya,dan ibuku hanya mengangguk sambil tersenyum pada mereka

"Ceuk maranehna enjing bade disampeur ameung,ceunah"("kata mereka,besok akan datang mau ngajak main,katanya")ucap ibuku,hingga aku dan adikku mengerti

"Sudahlah,kalian mandi dulu lalu kita sarapan tuh ibu sudah siapkan didalam,kalian ambil sendiri ya,tidak usah pada manja,soalnya kan kalian lihat sendiri ibu sedang repot mengurus adik kamu yang masih kecil ini"

"Iya bu"ucap aku dan adikku,kami mengerti dan kamipun sudah diajarkan untuk mandiri tidak merepotkan siapa siapa

Sesuai perintah ibuku kamipun mandi bersama tapi bapakku membantu menyiapkan pakaian untuk kami pakai selepas mandi nanti,

selesai mandi kamipun duduk di tikar yang sudah disediakan oleh bapak untuk kami bersama makan walau hanya dengan makanan seadanya hanya sayur sup dan goreng tempe menurutku

Masakan ibuku terasa enak hingga terkadang aku minta nambah pada ibuku,

Aku dan adikku menurut orang lain seperti kembar karena usia kami kebetulan hampir sama dan dalam masalah berpakaian orangtuaku selalu membelikan kami jenis pakaian yang sama hanya saja yang membedakan pada warnanya supaya tidak tertukar,begitu menurut ibuku,

terkadang aku sering saling berebut kalau yang dibelikan ibuku itu hanya ada satu tapi akhirnya aku juga yang harus mengalah,dengan alasan aku yang lebih tua jadi harus mengalah sama adiknya,tapi aku memang sayang pada adikku yang satu ini walaupun dua mempunyai karakter yang jutek alias judes dan galak tapi adikku dede ini bersifat tomboy dan berani,sering kali aku saat disekolah dibully oleh teman teman pria hingga aku menangis maja adikku dede ini dengan berani menghadang mereka melindungi aku hingga mereka lari kocar kacir

seperti biasa sepulang sekolah aku dan adikku bersama pulang dengan hanya berjalan kaki dan kamipun sampai di rumah terlihat beberapa anak perempuan sedang duduk diteras rumah dan berbicara dengan ibuku,

"assallamualaikum"seperti biasa aku memberi salam pada ibuku

"waalaikum salam"jawab ibuku,lalu aku meraih tangan ibuku dan mencium punggung tangannya,begitu juga adikku melakukan hal yang sama denganku

"nak,kalian sudah pulang,ini teman teman kamu datang mengajak kalian main,tapi kalian ganti baju dulu,sesudah itu makan dulu baru boleh main ya"begitu perintah ibuku

"ya bu"jawabku,kebetulan aku dan adikku sudah mengerti bahasa indonesia jadi walau ibuku berbicara bahasa indonesia,aku dan adikku sudah mengerti

Sesuai perintah ibuku,akupun mengganti bajuku dulu,lalu makan setelah makan karena sudah ditunggu beberapa temanku aku dan adikku segera menghampiri mereka dan kamipun setekah izin dengan ibuku,dengan bersuka ria aku dan adikku berlari mengikuti teman temanku bermain di tempat yang lebih luas

Begitulah keakrabanku dengan teman temanku,sampai tidak ingat waktu kami bermain hingga waktu telah beranjak sore,kulihat ibuku dari kejauhan rupanya menyusul aku dan adikku ke tempat kami bermain,karena melihat ibuku melambaikan tangannya untuk menyuruhku supaya lekas pulang,aku dan adikkupun berlari menghampiri ibuku untuk segera pulang

Ibuku memang memang benar benar mendidik kami untuk berdisiplin yang tinggi,karena ibuku pernah menjadi seorang pengajar di suatu sekolah islam dikampungku makanya tak sulit bagiku bika ada pekerjaan sekolah yang dijadikan pekerjaan rumah oleh guruku disekolah maka pasti nilaiku selalu diatas rata rata ya karena aku selalu dibantu oleh ibuku dalam mengerjakan setiap ada pekerjaan rumah

sore makin merambat malam,terdengar suara ketukan pintu ternyata bapakku sudah pulang dari berdagangnya,ibuku menyambutnya dan memberinta minum serta menyiapkan makan malamnya

"bu,anak anak belum tidur?"

"belum pak,mereka sedang mengerjakan PR nya,paling sebentar lagi juga kecapean mereka tidur dengab sendirinya"sahut ibuku

"makan dulu pak"

"iya bu,bapak juga memang sudah lapar"

Lumayan lama aku mengerjakan tugas sekolahku,aku melihat adikku dede sudah tertidur dan akupun merebahkan tubuhku juga karena mata sudah mulai terasa berat,tapi aku mendengar lamat lamat suara ibu dan bapakku sedang membicarakan kepindahan rumah lagi,karena penasaran aku menguping sedikit pembicaraan mereka

"bu,kita besok harus pindah lagi kerumah kontrakan lain,bapak sudah bayar itu rumahnya jadi besok kita sudah siap siap"

"lha,kumaha atuh pak,pundah pindah wae atuh,emang didieu kunaon?"("lho,gimana sih pak, pindah pindah saja,memang disini kenapa?"

"supaya anak anak sekolahnya nggak perlu nyebrang jalan besar,lama lama bapak khawatir bu,kalau disana kan lebih dekat dan nggak perlu menyebrang segala"

"ya sudah pak,kalau itu sudah menjadi kemauan bapak,ibu menurut saja"

Lalu akupun sudah tak ingat lagi karena pandanganku sudah kabur,aku merasa aku tertidur,akupun sudah tak ingat lagi apa yang dibicarakan oleh kedua orangtuaku malam itu

Pindah kontrakkan lagi

Seperti yang kudengar semalam sayup sayup karena aku mendengarnya dalam keadaan mengantuk ternyata memang benar,buktinya pagi ini kulihat ibuku sedang berbenah benah pakaian dan perabotan rumahtangga yang kami punya,

"Neng,dede,kalian pada mandi kata bapak kita akan pindah lagi,ayo cepat!"perintah

ibuku,saat itupun aku dan adimku yang belum mengerti menurut saja kemauan kedua orangtuaku ntah mengapa kami harus pindah tempat lagi padahal ditempat itu aku sudah mulai punya banyak teman,tapi akhirnya aku harus berpisah lagi

Ketika akan pergi kamipun berpamitan terlebih dahulu dengan para tetangga dekat dan akupun bersalaman dengan teman teman baruku yang sudah mulai mengenalku karena dalam satu bulan kami tinggal ditempat itu lumayan sudah mulai mengenal satu sama lain, namun kami harus meninggalkan tempat itu mungkin ada alasan tertentu dari kedua orangtuaku

Kepindahan kami mungkin agak membuat mereka terasa berat juga melepas kami terbukti mereka ikut membantu menaikkan barang barang perabotan milik kami dan mereka meminta kami untuk main kesitu lagi, walaupun kami sudah tidal tinggal di tempat itu lagi

"Bu,!sesekali main kesini ya,walaupun sudah pindah, jangan lupakan kami disini"begitu kata ibu yang punya kontrakkan dan semua tetangga ditempat itu

"Iya,insyaallah ,nanti lain waktu kami main kesini,kalau gitu kami pamit ya"ucap ibuku

Dan kamipun naik kemobil losback yang akan membawa kami pindah,aku duduk bersama bapakku dibelakang bersama barang barang perabotan yang tidak banyak,sedangkan ibu dan dede serta dante duduk didepan samping supir

Tidak memakan waktu lama mobil pun berhenti dan menepikan mobilnya dan kulihat bapak menunjuk nunjuk rumah yang katanya akan kami tempati

Aku dan adikku masuk melihat kedalam rumah kontrakkan itu lumayan besar sih,mungkin alasan itulah yang membuat ayahku memutuskan untuk pindah kerumah itu,supaya kami lebih leluasa karena adanya kamar dua pintu cukup untuk kami mempunyai kamar sendiri,

Kamipun sudah lebih dulu masuk melihat lihat kedalam rumah itu,bapakpun menyusul kami sambil membawa barang perabotan yang dibantu oleh supir itu masuk kedalam rumah yang baru

"Pak!,sudah semua ya"ucap supir itu

"Ya bang terimakasih ya,nggak ngopi dulu nih"ucap bapak

"Nggak pak,terimakasih ,saya mau langsung ada yang mau saya antar pindahan lagi,bang,mari bang!" Ucapnya

"Iya,sama sama"ucap bapakku

Maka pergilah supir losbak tadi karena sudah selesai tugasnya mengantar kami

Kemudian bapakpun masuk kedalam rumah itu setelah menyelesaikan pembayaran untuk ongkosnya pada supir itu

"Pak,sepertinya ini rumah sudah lama kosong ya"

"Iya bu,menurut yang punya ini rumah dulu memang pernah ditempati oleh keluarganya sendiri tapi setelah suaminya meninggal,isterinyapun karena mengalami defresi berat semenjak ditinggal suaminya iapun menyusul suaminya meninggal juga,makanya rumah ini kosong tidak ada yang menempati,

"Lha,memang anak anaknya nggak mau tinggal disini daripada kosong kan?"tanya ibuku

"Ya gimana bu,mereka semua ke tiga orang anaknya perempuan sudah mempunyai rumah sendiri sendiri dari suaminya,mungkin daripada kosong nggak ada yang ngurus akhirnya ya dikontrakkan ke kita,rumah ini lumayan besar tapi biaya kontrakannyapun terjangkau dengan kantong bapak"

"Pantas saja rumah ini besar tapi ruangannya kotor karena nggak ada yang mengurusnya"

"Kalau soal itu gampang bu,nanti bapak bantu membersihkannya"

Aku dan adikku kebetulan hari itu tidak pergi kesekolah dan ibuku sudah meminta izin pada guru wali kelas disekolahku,melihat kedua orangtuaku sibuk membersihkan rumah baru yang akan kami tempati,dan mereka menata nata barang barang kami serta perabotan rumahtangga milik ibu,aku menjaga adik dante

"Hufft!alhamdulillah selesai juga akhirnya bu"ucap.bapak

"Huhh!lumayan pak cape juga ibu hari ini,istirahat dulu ah pak"ucao ibu sambil mendudukkan bokongnya di tempat duduk yang sudah ditata oleh bapak tadi,mungkin karena efek kelelahan ibukupun tertidur tidak menghiraukan kami,yang dari tadi pagi semenjak pergi dari rumah kontrakkan yang lama,kami tidak sempat sarapan karena memang pindahannya saat hari masih pagi sekali

"Pak!,dede lapar"ucap adikku yang kedua

"Oh dede belum sarapan kan ya?,maaf ya tadi karena pergi terlalu pagi sampai ibu kamu nggak sempat masak,tapi tenang aja selagi bapak disini semuanya aman,nanti bapak yang masak,kalian tunggu disini ya,jaga dante dulu jangan kalian tinggal ya"ucap bapak,

lalu kulihat bapak bergegas keluar rumah entah kemana tapi tak lama bapak sudah membawa tentengan,ternyata barusan bapak kewarung membeli mi instan dan beberapa telur untuk dimasak agar kami bisa makan,selama bapak memasak

Aku dan adikku dede menjaga adikku dante,

sementara kudengar bapak sedang sibuk berkutat dengan kerjaannya memasak mie instan dan telur untuk kami sarapan ,

Menghabiskan waktu untuk beberapa menit bapak terlihat menyiapkan makanan itu yang tampak mengepul dan mencium aromanya, perutkupun tak bisa diajak kompromi lagi

"Kruukk...kruukk..."aduuh aku juga lapar pak"ucapku,

namun bapak hanya tersenyum kemudian dengan telatennya bapak menyuapi kami,aku dan adikku merasa senang rasa lapar kami terobati dengan masakan bapak,padahal bapak hanya mengolah bahan telur menjadi omelet saja sedangkan mie instan hanya direbus saja dimasak dan dihidangkan dalam satu mangkok agak besar sehingga cukuplah untuk makan beberapa porsi

"Huaoum!...tiba tiba kulihat ibu menguap dan terjaga dari tidurnya,

"Waw! ..sudah pada sarapan ya ?kok nggak ngajak ngajak?,siapa yang masak nih,bapak ya?kok nggak bangunin ibu sih pak,harusnya kan ibu yang masak,gara gara ibu ketiduran malah jadi bapak yang masak maafkan ibu ya pak?"ucap ibuku bertanya bertubi tubi

"Ibu,nanyanya satu satu dong,bapak jadi bingung yang mana yang harus bapak jawab duluan,lagipula nggak apa apa kan ibu yang cantik!,bapak hanya membantu sedikit saja, karena anak anak sudah mengeluh lapar makanya bapak beli mie instan saja yang praktis pasti bapak bisa memasaknya,lagian bapak kasihan melihat ibu tidurnya nyenyak banget"

"Ah!..iya pak, mungkin karena ibu semalam kurang tidur pak sekali lagi maaf ya pak"ucap ibu lagi

"Iya bu,sekarang ibu sarapan, dulu ,nanti sakit lagi,kan kasihan dante masih minun asi ibu"

"Iya pak,ibu sarapan dulu kalau gitu"

Lalu kulihat Ibu makan dengan lahapnya mungkin masakan bapak enak atau mungkin karena ibu lapar entahlah?

Berhubung aku dan adikku tidak sekolah,kami bermain melihat keadaan di teras rumah baru kami,tak sulit bagi kami yang masih anak anak menemukan teman untuk bermain kebetulan saat aku dan adikku keluar untuk bermain lompat tali saat itu menggunakan karet yang dibuat oleh ibuku

beberapa anak lainnya berdatangan menghampiri kami dan mengajak kami berkenalan lalu bermainlah kami dengan teman teman baru kami seolah kami sudah mengenal lama dengan mereka

Karena terlalu asyiknya bermain kulihat hari terlihat sudah sore akupun cepat cepat mengajak adikku pulang sebelum disusul oleh ibuku

"Teh!,aku nggak mau pulang,aku masih pengen main"rengek adikku

Tapi aku terus berjalan sambil sebelah tanganku sedikit menarik tangan adikku

"Besok lagi,nanti kita dimarahin oleh ibu,kamu mau dimarahin terus dipukul sama ibu?ucapku padanya lalu melepaskan tangannya kemudian meninggalkannya

Mendengar ucapanku nanti dipukul,adikkupun berlari mengikutiku,dan betul saja ibuku sudah berdiri di ambang pintu akan bersiap siap menyusulku,tapi karena aku dan adikku sudah datang iapun memperlihatkan senyumannya

"Nah,begitu dong,jangan sampai ibu nyusul kalian sedang main,ingat kalian ibu izinkan main asalkan kalian sudah pulang sebelum mau magrib ya"

"Iya bu"

"Sekarang kalian cepat mandi,ini sebentar lagi magrib,dan kalian mengaji di rumah bu haji nani ya,supaya kalian pintar mengaji"

Aku pikir pikir memang sekarang aku sudah sekolah dasar kelas dua tapi belum bisa mengaji

"Iya bu,nanti aku mengaji"

"Ya ,ajak adik kamu dede ya"

"Iya bu"ucapku lagi

Kebetulan waktu sudah menunjukkan pukul 18 lewat 10 menit,sudah terdengar azan berkumandang dan kamipun bersiap siap akan pergi mengaji,dari luar teman temanku yang baru berteriak memanggilku dan adikku untuk bersama sama pergi kemasjid.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!