Disebuah rumah kecil sederhana, seorang laki-laki berusia 20 tahun sedang duduk di kursinya sambil membaca buku, dia sudah melakukan hal itu sejak dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Tidak beranjak dari tempat duduknya, terdapat tumpukan buku di dekatnya, sepertinya dia sudah membaca lebih dari selusin buku.
"Saat aku bekerja, aku merindukan waktu istirahat, saat diberi waktu libur seperti ini, aku kebosanan." Dia menghela nafas panjang, meskipun dia tidak keberatan membaca ratusan buku, tapi membaca buku yang sama puluhan kali juga membosankan.
Saat dia menghela nafas bosan, ada banyak gadis muda yang baru pulang sekolah yang sengaja lewat depan rumahnya dan berjalan hanya untuk sekedar melihatnya, karena terlalu fokus memikirkan kehidupan, dia tidak terlalu mengerti tentang hal yang romantis.
Jika dia membaca novel atau manga yang berbau romance, dia akan merasa kalau itu adalah racun yang sangat mematikan untuk dibaca. Saat dia melihat ke arah para gadis itu sekilas, gadis-gadis itu langsung berteriak dan berlari dengan wajah yang memerah. "Apakah aku semengerikan itu? dasar rasis, jika tidak suka setidaknya jangan berteriak, bagaimana jika aku dipukuli?"
Mau tidak mau dia mengeluh walaupun hanya dia yang bisa mendengarnya, menutup bukunya dan menaruhnya diatas buku lainnya, dia menutup matanya dan bersandar ke kursi. "Mari kita tidur untuk saat ini, aku terlalu malas untuk makan siang, nanti saja sekalian dengan makan malam." Dia pun menutup matanya dan mulai tertidur.
Tapi...
Gelap, Itu satu-satunya hal yang bisa diingat oleh Ley saat dia melintasi batas antara kehidupan dan kematian bukannya dia tidak ingat kehidupan sebelumnya. Meskipun dia melupakan hampir 98% ingatan sebelumnya. Fakta kalau kehidupannya benar-benar menyedihkan mungkin adalah alasan kenapa dia tidak ingat sebagian besar ingatannya, dibuang oleh keluarganya sendiri saat usianya sembilan tahun karena kehilangan uang, Ley dituduh secara sepihak.
Itulah alasan kenapa dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya, melanjutkan hidup dijalan dan makan ditempat sampah atau bahkan tidak makan sama sekali, setelah kehidupan berat untuk beberapa bulan, akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang layak, kuli bangunan sampai usianya 20 tahun. Ley harusnya sedang istirahat sekarang (Bukan istirahat dari bekerja), Namun, disinilah dia terbangun, di tempat yang berbeda, hutan yang lebat dan gelap.
"Ugh kepalaku, aku ingat aku sepertinya ketiduran... tunggu, kenapa suaraku berbeda?" Ucap Ley dengan sedikit kerutan di wajahnya, tidak bisa tidak sedikit terkejut mendengar suaranya yang seperti anak-anak.
Dia duduk dan melihat ke sekeliling, semua yang terlihat hanya pohon besar.
Takdir membawanya ke tempat yang sama sekali asing, di dunia yang tak dikenalinya. Usianya yang sebelumnya 20 tahun kini kembali ke awal, menjadi anak berusia 5 tahun. Tubuhnya kecil, tetapi pikirannya tak pernah merasa lebih tua.
"Ini sebenarnya cukup lucu, bagaimana aku akan bertahan hidup dengan tubuh sekecil ini?" Melihat telapak tangannya sendiri dengan kesal. "Seharusnya sama seperti di novel, bukankah aku mati atau dilemparkan ke dunia lain? mana cheat ku?"
Tiba-tiba saja muncul layar transparan di depan matanya.
-STATUS-
-Nama: Ley
-Usia: 5 (20) tahun
-Jenis kelamin: Laki-laki
-Tier: 0 (0%)
-Gelar: Tidak ada
Dengan bibir berkedut, menarik nafas untuk menenangkan dirinya. "Sungguh sial, ini hanya seperti ini, bagaimana dengan shop, inventaris, misi dan hadiah pemula?" Tidak ada jawaban dari sistem, sepertinya sistemnya hanya untuk menunjukkan status saja.
Hutan tempat dia berada disebut sebagai hutan kematian (Ley masih belum tahu namanya), dan itu sesuai dengan reputasinya yang mengerikan. Di sini, bahaya mengintai di setiap sudut, dan hanya yang paling kuat yang bisa bertahan.
Ley melihat sekeliling sebelum berdiri dan berjalan disekitar, tidak terlalu jauh karena masih belum tahu apakah hutan ini berbahaya atau tidak, bagaimanapun kehati-hatian adalah awal menuju puncak, tentu saja terlalu hati-hati dan tidak berani mengambil resiko juga merupakan hal bodoh. Tapi dia hanya manusia biasa sekarang ini, jadi lebih baik hati-hati daripada mati lebih awal.
Setelah selesai mondar-mandir seperti orang bingung di sekitar, dia mengambil kesimpulan. "Sungguh? aku merasa sepertinya tempat ini jauh dari peradaban, aku juga mendengar beberapa geraman monster." Mendesah pahit, dia kembali duduk di tempat awalnya. "Tier 0, itu berarti aku bisa menaikkan Tier ku, tapi apa yang dapat memicunya?"
Ya, begitulah kilas balik beberapa bulan yang lalu, betapa menyedihkannya, tanpa sistem yang bisa diandalkan, tanpa hadiah pemula, hanya makan rumput dan daun atau binatang kecil. Tapi itu beberapa bulan yang lalu, sekarang dia sedikit gembira karena tiba-tiba saja seekor burung yang terbakar jatuh dari langit dan burung itu sekarat, ini pasti keberuntungan, lalu Ley merawatnya dengan batu sampai burung itu istirahat dengan damai. Dan pemberitahuan senyap dari sistem yang bodoh yang tidak Ley ketahui.
[Tier Level UP]
[Tier 3 (29%)]
Saat Ley dengan gembira akan mengolah burung itu, dia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, mungkin sekarang dia kembali menjadi anak berusia 5 tahun, tapi mentalnya yang berusia 20 tahun masih aktif, dengan pengalaman menjadi kuli bangunan disebuah proyek pembangunan gedung, tidak diragukan lagi dia bermental cukup kuat.
[Terdeteksi tubuh Host sangat lemah, meningkatkan kualitas tubuh secara paksa]
Terengah-engah dan tidak tahu dengan pemberitahuan senyap dari sistem, Ley menggertakkan giginya dan berbaring di tanah menahan rasa sakit. "Terkutuk, apakah aku terkena kutukan?" Saat Ley terus mengeluh, Sistem terus bekerja.
[17%]
[29%]
"Berapa lama aku harus menahan rasa sakit tidak logis ini?" Keluhan yang tidak berguna karena sistem tidak berhenti.
[44%]
[58%]
Akhirnya setelah beberapa saat, Ley terbiasa dengan rasa sakitnya sehingga dia tidak terganggu dengan rasa sakit ini dan mulai mencabut semua bulu burung berapi itu, itulah yang dia sebut, karena dia tidak tahu kalau itu Phoenix. "Lupakan rasa sakit dan mulai makan, makan adalah kebahagiaan semua makhluk." Ngomong-ngomong burung berapi (Phoenix) itu kini tidak tertutup oleh api lagi setelah mati.
"Bagaimana aku bisa memanggangnya tanpa api?" Keputusasaan kembali menyerang Ley, dia kemudian menatap langit yang mulai gelap seperti orang yang paling menderita di dunia ini. "Dunia ini sama sekali tidak masuk akal, apimu akan mati setelah kau mati, jadilah berguna sedikit dan terus menyala. Bukankah tadi kau terbakar? kenapa kau tidak matang terpanggang apimu sendiri?" Luapkan kekesalannya dan mulai mengeluh kepada burung api itu.
Untuk pakaian yang digunakan, Ley menggunakan kaus hitam dengan leher panjang dan berlengan panjang, dengan celana jeans hitam yang tidak terlalu ketat dan tanpa alas kaki. Itu adalah pakaian yang Ley gunakan sebelum bereinkarnasi ke dunia ini.
Setelah merenung dan meratapi nasibnya, Ley menggigit burung berapi (Phoenix) itu dengan susah payah. "Aku merasa menjadi seorang nenek moyang." Setelah berhasil merobek daging burung itu, dia mengunyahnya dan menelannya. "Sangat sulit menjadi primitif, bahkan primitif yang ada di vidio pun tidak sepertiku, benar-benar menyedihkan."
Setelah berhenti mengeluh dan terus makan daging itu mentah-mentah, sistem berhasil meningkatkan tubuh Ley, dia tetap tidak tahu, hanya saja dia sedikit merasa aneh karena dagingnya tidak sekeras sebelumnya, tapi kenapa dia harus peduli? karena itu dia lanjut makan, makan adalah kebutuhan dan kebahagiaan.
[100%]
[Selesai meningkatkan tubuh Host, memberikan EXP yang tertunda, memperbarui Tier, Tier saat ini Tier 3 (29%)]
Ley masih tidak menyadarinya, yang dia rasakan hanyalah dia menjadi semakin lapar, jadi dia makan seperti orang kelaparan dan menghabiskan seluruh daging burung terbakar itu, burung itu setidaknya memiliki lebar 5 langkah tanpa merentangkan kedua sayapnya, 8 langkah dari kepala sampai ujung ekornya, ekor bukan bulu ekornya.(Harap di mengerti, ini hanya hayalan penulis.)
"Yah, akhirnya aku kenyang, tubuh kecil ini sedikit merepotkan karena tidak tahan lapar sedikit saja, tapi burung berapi ini cukup enak."
Berbaring di tanah dengan puas, dengan kebosanan, dia akhirnya melihat sistem bodohnya. "STATUS!"
-STATUS-
-Nama: Ley
-Usia: 5 (20) Tahun
-Jenis kelamin: Laki-laki
-Tier: 3 (29%)
-Gelar: Tidak ada
Terbatuk. "Apa ini? apakah aku bisa naik level hanya dengan makan...? Tidak tunggu, tadi aku merawat burung berapi itu, mungkinkah sama saja seperti sistem di novel lainnya? jika aku merawat monster, aku akan naik level?"
Jika saja Phoenix yang malang ini mendengarnya, dia pasti akan meludahinya, bajingan mana yang merawat dengan memukul kepalanya dengan batu, sungguh tidak berperikemonsteran. Phoenix tadi sebenarnya masih merupakan Phoenix muda, itu belum dewasa jadi EXP yang diberikan tidak terlalu banyak.
"Sistem ini terlalu biasa saja, bahkan tidak mengirimkan pemberitahuan, sungguh tidak canggih."
Kau terlalu banyak mengeluh, mungkin itulah balasan Sistem setelah dituduh secara sepihak.
"Kalau begitu, ayo rawat beberapa monster... yang kecil." Untuk melihat seberapa kuat dia sekarang, Ley dengan bodohnya melompat ke depan dengan lompat kuat, dan hasilnya...
"Ugh, menanam pohon itu bagus, tapi jangan menanam sembarangan."
Yap, dia menabrak pohon dengan keras, setelah menggosok wajahnya, dia berjalan ke... sayangnya itu ke inti hutan ini. Dalam perjalanannya, dia melihat beberapa monster yang tidak terlalu besar, tapi itu masih sebesar bayi, dan dia membunuhnya.
Sebagai orang yang suka menabung, Ley tidak melihat Statusnya, tapi dia juga tidak menyadari pemberitahuan senyap dari sistem. Mau bagaimana lagi, sistem memberikan pemberitahuan senyap, bukan notifikasi mengambang di depan mata.
Ley terus berjalan ke kedalaman hutan, dia kadang makan buah yang tampak aneh yang membuat sistem muncul seperti...
[Mendapatkan kemampuan kekebalan terhadap racun...
[Kekebalan terhadap racun meningkat...
[Kekebalan terhadap racun meningkat...
[Kekebalan terhadap racun meningkat...
Itu terus seperti itu sampai sepuluh kali, Ley makan apapun yang terlihat seperti buah dalam perjalanannya, tidak menyadari kalau buah itu beracun.
"Wah, jamur ini memiliki rasa pedas alami, ini hebat." Jamur yang Ley makan memiliki rupa seperti jamur pada umumnya, hanya saja warnanya sangat merah dan ada sedikit warna gelap.
"Woh, jamur ini memiliki rasa asam manis, semuanya adalah milikku."
Kemudian Ley terus makan jamur yang menurutnya terasa enak, tidak mengetahui kalau sebenarnya jamur itu beracun, untungnya kekebalannya terhadap racun sudah berada di tingkat dimana dia bisa mengonsumsi racun seperti makanan dan minuman biasa.
"Jika saja ada apel, hidupku pasti akan sangat bahagia, siapa yang akan menolak apel yang merah, indah dan bulat?"
Ley kemudian terus berjalan sambil melihat ke sekeliling, melihat apakah ada kemungkinan ada pohon apel.
"Apakah aku harus membuat seperti teknik dari Anime, manga atau novel yang kuingat? kalau dipikir-pikir, aku hampir tidak ingat tentang kehidupanku sebelumnya."
"Tapi sebelum itu, aku harus makan, ada banyak daging di sini, di kehidupan sebelumnya aku sangat jarang makan daging, mungkin sebulan sekali atau mungkin dua bulan sekali, itupun hanya sate. Rasanya sangat enak, aku jadi lapar."
Mengusap bibirnya, Ley dengan semangat berjalan menyusuri kedalaman hutan, mulai merencanakan untuk makan daging sebanyak mungkin.
Kemudian Ley merasakan bulu kuduknya berdiri, dia berhenti dan mulai mengamati sekitarnya, kewaspadaan bisa terlihat di wajahnya.
"Aku merasakan kalau hal yang tidak menyenangkan akan terjadi." Dia kembali berjalan tapi dengan kewaspadaan, semakin sunyi keadaan, semakin bahaya menurutnya, karena ini adalah alam liar.
"Biar ku tebak, aku pasti masuk kedalam inti hutan ini, begitulah nasib sial dari kebanyakan protagonis dalam novel, semoga saja tidak ada..."
Baru saja mengatakan itu, seekor serigala hitam dengan aura darah di sekitar tubuhnya menerkamnya, untungnya dia melompat ke depan.
"Wah, aku hampir menjadi makanan setelah makan, itu tidak akan lucu jika terjadi karena anjing besar ini pasti akan mendapatkan bonus jika memakanku, karena aku belum mencerna semua daging yang aku makan."
Sepertinya serigala darah itu mengerti apa yang Ley katakan, ukurannya yang bahkan lebih besar dari beruang (normal) jelas menandakan kalau dia adalah serigala yang bangga, tapi bocah manusia ini memanggilnya anjing, sungguh lidah yang tajam. Dia kembali menyerang Ley dengan cepat, apakah Ley panik? ya tentu saja.
"Dasar anjing gila, apakah aku pernah tidak sengaja menginjak ekor mu saat kau tidur?"
Ley terus berlari dengan gerakan zig-zag tidak karuan, kemudian dia menyadari sesuatu. "Idiot sekali, aku adalah pemain RPG kelap-kelip di kehidupan sebelumnya, pikirkan beberapa karakter dan tiru gerakannya... sial, aku lupa."
Berguling kedepan dan bernafas berat. "Siapa yang senjatanya seruling itu? sial padahal dia gadis yang cantik, bagaimana bisa aku melupakan karakter cantik itu."
Setelah berusaha untuk mengingat sambil terus menghindar, Ley akhirnya ingat sedikit gerakannya, tidak ada suling jadi dia hanya menggunakan tinjunya.
Saat serigala itu menerjang ke depan, Ley dengan tenang menghindar dan bergerak ke samping, menarik nafas dan tinjunya, kemudian lepaskan nafas dan tinjunya ke arah leher serigala itu sekuat mungkin.
Tidak memiliki efek, Ley terus bergerak dan mencari kesempatan untuk kembali memukul dan menendang leher serigala itu, sampai akhirnya usahanya membuahkan hasil.
Leher serigala itu sedikit berubah bentuk, sepertinya mengalami sedikit keretakan. Setelah beberapa kali pukulan dan tendangan lagi, sepertinya itu berhasil menghancurkan tulang tenggorokan serigala itu, terbukti karena dia terlempar dan tersungkur.
"Percuma, meskipun ingat, aku hanya ingat saat dia meniup seruling nya."
Terengah-engah, Ley masih waspada terhadap serigala itu, serigala itu tidak mati setelah terlempar sedikit, tapi dia berdiri dengan goyah, dan hampir ambruk, tidak ingin menyia-nyiakan musuh (daging enak) yang melemah.
Ley berlari ke depan dan melakukan tendangan ke titik dia melepaskan serangan berturut-turut, setelah itu, akhirnya serigala itu ambruk bersama dengannya yang kelelahan.
Setelah mengalahkan serigala itu, Ley berbaring di tanah terengah-engah, hampir pingsan tapi dia menahannya dengan pemikiran tentang bagaimana caranya makan daging ini nantinya.
"Jika saja... jika saja aku membawa korek api, itu pasti akan sangat membantu, atau sistem ini memiliki fitur SHOP, tapi sistem ini sepertinya sistem palsu."
Setelah mengeluh beberapa saat, Ley menutup matanya dan mulai menenangkan nafasnya, perlahan-lahan kelelahannya menghilang.
Dia mulai terjatuh kedalam keadaan pingsan, setelah beberapa saat, akhirnya dia pingsan, hanya beberapa menit dari pingsan, dia kembali kedalam keadaan sadar.
"Whoa." Ley kemudian memaksa dirinya untuk kembali sadar setelah pingsan beberapa menit.
"Aku harus makan, di kehidupanku sebelumnya aku sangat miskin dan sial, dan sekarang aku masih miskin dan sial, maka aku makan sesuka hati."
Saat Ley akan memakan daging serigala itu, dia berhenti. "Tapi tunggu sebentar, ini anjing... kan?"
Dia masih belum menyadari kalau itu serigala, kemudian dia melihat seluruh tubuh serigala itu.
Melihat tubuh serigala itu dari samping, atas, bawah. Bahkan melihat keempat kakinya dan kepalanya, juga beserta dengan matanya, masih belum yakin.
Ley kemudian membuka mulut serigala itu, menghitung giginya dan mengukur ukuran giginya, baru kemudian dia yakin kalau itu adalah serigala.
"Ini serigala, pantas saja sebesar ini, tapi sepertinya dia terluka sebelum aku bertarung dengannya, untungnya aku merawatnya dengan baik, waktunya makan."
Kemudian Ley melanjutkan merawat (memakan) serigala itu, bagaimana cara dia memakannya padahal serigala itu berbulu? mudah, gigit saja dengan kuat sampai robek kemudian makan bagian dagingnya.
Daging serigala itu memiliki rasa yang amis, Ley kemudian teringat akan jamur dengan berbagai macam rasa, dia pergi untuk memetik beberapa dan memakan daging serigala itu bersamaan dengan jamur.
"Aku adalah chef jenius, rasanya menjadi mengagumkan."
Ley terus makan seperti orang yang kelaparan dan kesurupan, tidak membiarkan mulutnya tidak penuh dengan daging dan jamur, bahkan seekor singa pun akan malu dengannya kalau soal makan.
"Inilah kebahagiaan, sungguh kebahagiaan. Tidakkah para Vegan itu mengerti kalau daging adalah anugerah? mengapa mereka ngotot untuk tidak makan daging? aku merasa kasihan kepada nenek moyang manusia yang sudah berjuang untuk menjadi yang tertinggi di dalam rantai makanan."
Ley lanjut makan tanpa peduli dengan sekitarnya, bahkan saat dia mendengar suara lolongan serigala, dia tetap makan.
"Lolongan serigala? lupakan, makan terlebih dahulu, jika serigala itu datang, maka itu berarti lebih banyak daging untukku." Dengan itu, Ley terus makan.
Setelah beberapa saat kemudian...
"Aku kenyang, aku masih ingin makan tapi aku tidak bisa, ini penyiksaan. Padahal daging ini enak, aku bertanya-tanya bagaimana jika dipanggang."
Bersandar di pohon, Ley menatap ke langit yang kini sudah gelap karena sudah malam, ekspresinya seperti seolah dia mendapatkan pencerahan, ini cukup lucu karena sekarang dia memiliki penampilan seseorang anak berusia 5 tahun.
"Sekarang sepertinya aku harus mencari tempat tinggal yang dekat dengan air, terlalu merepotkan untuk pergi jauh-jauh hanya untuk mandi atau buang air."
Memikirkan tentang tempat tinggal, Ley merenung dan melamun. "Yah, mari kita pikirkan tentang itu nanti, tempat tinggal akan datang dengan sendirinya."
"Oh benar, mari kita lihat tabunganku dulu, tadi aku membunuh cukup banyak monster ditambah serigala ini, berapa kira-kira tabunganku sekarang?"
Dengan mengatakan STATUS! di kepalanya, tabel status muncul di depan mata ley. (Sekarang akan diringkas hanya menjadi -Tier saja, terlalu merepotkan menulis nama, usia dan jenis kelamin.)
-STATUS-
-Tier 4 (92%)
Terperangah, mengucek matanya.
"Bukankah ini terlalu... sedikit? membunuh burung kebakaran aku langsung ke Tier 3, tapi sekarang hanya meningkat 1, Burung kebakaran itu, jangan bilang kalau itu Phoenix?"
Akhirnya dia sadar juga, jika penduduk dunia ini tahu dia membunuh Phoenix, mungkin saja dapat dipastikan kalau orang-orang itu akan merekrutnya ke bawah sayap mereka.
Setelah menyesuaikan diri dengan kekuatannya, Ley mencoba beberapa hal seperti memukul batu yang tidak bersalah sampai hancur.
"Wow, bukankah ini akan sangat hebat jika aku memilih kekuatan ini di kehidupan sebelumnya, bayangkan aku memaku tanpa palu melainkan menggunakan tinjuku."
Setelah beberapa saat mengingat masa lalu yang tidak terlalu ingat, Ley mulai memikirkan tentang banyak hal seperti jenis monster dan tingkat kekuatan di dunia ini, dia merasa akan merepotkan baginya jika dia tidak tahu tentang tingkat kekuatan calon musuh dan musuhnya.
"Jadi begitulah, kupikir aku harus benar-benar mempelajari cara membedakan tingkat kekuatan dan ras semua makhluk, untung saja aku cukup sering membaca kitab suci dan melihat rekaman legenda. Walaupun aku tidak ingat kebanyakan dari mereka, itu cukup."
Jadi Ley mulai bersila dan menarik nafas dalam-dalam untuk memasuki mode meditasi, dia ingat untuk merasakan energi perlu merasa energinya sendiri, setelah beberapa saat, dia bisa merasakan energinya sendiri dan energi di sekitarnya. "Semuanya abu-abu."
Bahkan sekarang jika Ley menutup mata, dia masih bisa melihat sekitarnya, hanya saja semuanya berwarna abu-abu, hanya energi yang akan memiliki warna, itu tergantung dengan unsur apa energi itu terikat, jika itu hanya energi murni dari alam, itu akan berwarna biru dengan sedikit putih.
Masih belum puas, Ley terus melakukan hal itu dan menyebarkan energinya ke jarak yang lebih jauh, dia tidak menyadari kalau ini tidak normal.
Setelah itu Ley mulai menyesuaikan diri dengan Skill barunya, seperti mengawasi monster kecil, monster terbang, monster yang berenang dan beberapa monster yang hanya berdiam diri. Oh jangan lupakan tentang monster yang sedang kawin juga.
Mari kita uraikan tentang Tier Vs Rank kekuatan dunia ini, di dunia ini ada Rank F, E, D, C, B, A, S. (SS, SSS, Demi God, Low God, Middle God dan High God. Hanya dimiliki oleh ras monster dan ras selain manusia untuk saat ini.) semuanya memiliki - dan +, di sini kita anggap kalau - itu berarti tingkat rendah bukan kurang dan + adalah tingkat lanjut, tinggi atau puncak. Contohnya, A-, A dan A+. Dan untuk kekuatan Ley sendiri yang disebut dengan Tier, itu seperti ini, Tier 1 sampai 16. Itu juga sama-sama memiliki - dan +, hanya saja bedanya bukan - dan + tapi 0%, 50% dan 100%. Bukankah jika 100% secara otomatis Tier akan meningkat? tidak, anggap seperti ini, 100% itu jumlah dari angka 100, untuk menaikkan Tier, dia harus di angka 101, maka 100% belum berarti Tier Ley akan meningkat. Dan untuk perbandingan, kekuatan Ley terpisah dari dunia ini dimana semua penduduk dunia ini yang membangkitkan kekuatan mereka disebut orang yang mendapatkan berkah dari Gaia, sedangkan Ley tidak. Untuk Tier 1 itu setara dengan F sampai E, dan Tier 2 setara dengan D sampai C, 3 setara dengan B sampai A, 4 setara dengan S. Karena seperti sebelumnya, membunuh Phoenix yang merupakan Beast legendaris hanya meningkatkannya ke Tier 3 dan Serigala Darah beserta monster kecil lainnya hanya bisa meningkatkan 1 Tier. Itu menunjukkan kalau peningkatan kekuatan Ley lebih sulit karena kekuatannya lebih kuat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!