NovelToon NovelToon

YOU & ME IN NOVEMBER

SENDIRIAN

“Apakah semua orang mempunyai sifat yang tangguh? Mental yang kuat? Serta yang paling penting adalah hidup bahagia dalam kehidupan sehari-hari?" ujar Livia sembari menatapi dirinya yang berpenampilan lusuh dan berantakan di sebuah cermin yang telah usang dan retak di halaman depan rumahnya.

...Ia seolah-olah tidak memiliki semangat hidup dari pancaran matanya yang berkantong gelap di bawahnya....

...Matahari mulai terbenam dan hari mulai gelap tetapi ia masih duduk melamun di lantai rumahnya sambil bergumam....

...Liburan semester Livia akan segera berakhir dan mulai besok ia akan memasuki tahun pelajaran semester keduanya di kelas 10 ini....

...Tetapi senyum manisnya tidak pernah tampak di bibir mungilnya yang merah jambu itu dari awal pertama masuk SMA....

...Ia merasa dirinya sangat kesepian karena belum mendapatkan sesosok yang dapat disebut sebagai teman yang layak menurutnya....

...Meskipun awal masuk SMA merupakan awal untuk menjalin pertemanan baru, itu bukan berarti Livia tidak akan menemukan lingkungan toxic yang sama untuk kedua kalinya....

...Kemudian gadis itu sempat bingung dengan pertanyaan aneh yang diajukan oleh dirinya sendiri dan kembali merenung....

...Tak lama kemudian sebuah pertanyaan melintas kembali di benaknya yang bersifat kebalikannya....

“Lalu apakah semua orang lemah? Mental tempe? Dan juga tak ada yang bahagia satupun?” ujarnya sambil menatap dirinya yang di cermin dengan heran.

...Dari sini ia memahami sesuatu yang sudah lama tak dimengerti olehnya dan berhasil menarik satu kesimpulan untuk dirinya dan langsung bangkit berdiri secepat kilat dan berkata,...

“OH IYA YA."

...Ia tampak seperti dibanjiri sejumlah jawaban dan motivasi....

...Senyuman tipis kini kembali mengalir di bibirnya dan rasanya sudah mengerti akan suatu hal dan kembali bersemangat....

...Ia memutuskan agar mulai besok untuk lebih aktif bersosialisasi dengan yang lain dan menambah semangat serta kepercayaan diri untuk pembelajaran....

...Sambil menepuk bagian celana yang penuh dengan debu, terdengar suara nyaring yang sudah tidak asing lagi memanggil namanya....

...Suara khas yang dapat terdengar alunan nadanya yang tinggi dari belakang rumah dan disertai suara tumisan yang mengeluarkan aroma yang mengundang perut untuk menari-nari sudah pasti mamanya....

“NAK, SUDAH MANDI BELUM? MAMA ADA MASAK BAKWAN JAGUNG KESUKAANMU NI!" teriak Mama yang suaranya melebihi toa.

“Iya Ma, ini mau mandi!" ujar gadis itu sambil bergegas masuk ke dalam rumah.

...Ia segera mengambil handuk dan pakaiannya kemudian berlari kecil sambil keriangan menuju ke kamar mandi....

...Jarak menuju ke kamar mandi sudah di depan mata dan tinggal beberapa langkah lagi agar sampai di tujuan, lalu Livia yang tinggal membuka pintu kamar mandi malah berpapasan dengan adik perempuannya yang hendak mandi juga....

“Minggir Lia, aku duluan!" ujar Livia sambil mendorong bahu adiknya ke samping dengan pelan.

...“Kakak sudah lapar nih, mau makan bakwan jagungnya,” ujarnya lagi....

“Itu urusan perut Kakak lah, gak ada hubungan sama aku mandi duluan,” ujar Lia dengan muka cuek tidak peduli.

...Suasana kakak beradik ini tidak pernah sekalipun terasa damai terlebih lagi di rumah. Aduan suara mereka di rumah tidak kalah saing dengan suara speaker di pesta....

...Terlebih lagi puncak suara tertinggi kakak beradik ini ketika si bungsu kalah dalam beradu mulut dan mulai terdengarlah tangisan yang memekakkan telinga....

...Walau tidak diadakan seleksi diantara mana yang benar dan mana yang salah, di sanalah Livia akan mulai muak mendengar ocehan mama yang seperti menyanyikan lagu sampai 3 stanza....

...Pasti ujung ceritanya juga mengatakan adik masih SMP 1 yang artinya baru tamat SD dan cenderung belum mengerti akan suatu hal....

“POKOKNYA KAKAK DULUAN. MINGGIR!" bentak si Kakak dan menarik baju adiknya untuk mencegah ia masuk.

...Kemudian adiknya merasa tersinggung dengan perbuatan kakaknya dan menjadi marah disebabkan temperamen Lia yang cenderung buruk....

...Lalu Ia mendorong bahu kakaknya dengan kasar sampai Livia pun mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh akibat dorongan adik yang seperti lembu....

...Meski Lia masih SMP 1 tetapi Ia memiliki tinggi badan yang hampir sama dengan kakaknya yang berjarak 3 tahun dan memiliki badan yang tegap dan sering latihan fisik di rumah dengan sarung tinju....

...Kini Livia hanya bisa diam menahan kesal melihat adiknya yang masuk ke kamar mandi karena tidak berniat untuk memperpanjang masalah dan tidak mau membuat keributan yang lebih besar lagi dan disitulah terdengar suara....

...“DUAK.”...

...Bantingan pintu kamar mandi sampai orang rumah menanyakan apa yang telah terjadi barusan seperti ada suara yang mau membuat rumah roboh....

...Malamnya setelah makan malam bersama keluarga, Livia masuk ke kamar untuk menyiapkan peralatan sekolah dan tidak sabar untuk bersekolah kembali setelah libur selama 1 bulan lamanya....

...Setelah beres beres, ia langung berbaring di kasurnya dan tidak lupa juga untuk mengucapkan syukur sebelum beranjak tidur dan kemudian terlelap di kasurnya dan bermimpi indah di jam setengah 10....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Keesokan paginya begitu terdengar ayam jantan mulai berkokok yang menandakan matahari sudah terbit dan suhu udara mulai hangat, disitulah Livia langsung bangun dengan sendirinya....

“HOAM ... nyam nyam ...” gumamnya sambil mengayunkan tangannya keatas dan dengan badan segar diiringi senyum manis di bibirnya mengucapkan selamat pagi untuk dirinya sendiri.

...Jarum pendek jam dinding masih belum menuju angka 6, ia sudah pergi ke halaman depan melakukan beberapa latihan kecil terlebih dahulu agar badan tetap sehat dan bugar dengan suasana sejuk dan bau rerumputan yang segar....

...Mamanya begitu membuka jendela kamarnya pun terkejut begitu melihat anaknya yang sangat berbeda hari ini....

“Wah, anak mama kok uda bangun aja sih jam segini? Mana gitu semangat lagi senamnya hihi,” ujar Mama sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.

“Hehe, iya Ma,” kata Livia sambil senyum lebar.

“PLISS ARGHH MALU BANGETT DI LIHAT MAMA,” ucap gadis itu dalam hati sambil menutup mata dan mengerutkan dahi.

...Setelah beberapa saat, Livia menyelesaikan latihannya dan duduk beberapa saat untuk menghentikan keringatnya lalu pergi mandi dan keramas....

...Di meja makan, Mamanya masih heran melihat dirinya yang berpakaian rapi dan terlihat berbeda auranya hari ini....

“Nak?” tanya Mama dengan kebingungan.

“Iya, kenapa Ma?” sahut anaknya dengan senyum manis dan pipinya yang tembem.

“Kok hari ini mukanya agak cerah sama agak putih? Pakai bedak Mama ya?” tanya Mama.

“ASTAGA ENGGA MA. Engga make bedak Mama cuman pakai sunscreen yang sudah lama beli aja biar wajahnya engga gosong sama belang kayak si Opet Upin & Ipin,” sahut Livia.

“Ahahaha tumben anak mama sekarang jadi tukang dandan, ya uda sarapan sini,” ujar Mamanya.

DARIS!

...Setelah selesai sarapan, Livia pun menyiapkan tas dan minumannya untuk berangkat ke sekolah dan mengecup tangan Mamanya lalu berpamitan....

...Livia hanya perlu berjalan kaki untuk ke sekolah dan hanya memakan waktu 5 menit untuk sampai ke tujuan....

...Di tengah perjalanan menuju sekolah, Livia yang sedang berjalan santai di pinggir jalan sambil bernyanyi tiba-tiba diklakson dari belakang....

...“TIT TIT."...

...Lalu motor tersebut melaju kencang melewati dirinya di sebuah gang kecil dan sempit....

...Kemudian ia marah karena si pengemudi membawa motor dengan kencang dan hampir mengenainya serta membuat dirinya terkejut karena diklakson yang suaranya terdengar jelek dan menyebalkan dari belakang....

“Eh? Cowok baju sekolah itu kan ... bukannya Daris ya? Teman sekelas ku kan? Awas aja ya lu!” ujar Livia dengan marah.

“Huh sabar ... baru hari pertama sekolah jadi harus ramah dan murah senyum. Sudah deh jangan marah,” ujar Livia lagi sambil menarik napas dalam-dalam dan mengelus dadanya dengan pelan.

...Setelah beberapa saat, ia sampai di sekolah dan berjalan menuju kelasnya di lantai 2....

...Lalu melihat jam dinding di kelas yang menunjukkan pukul 07.10 dan masih ada tersisa lima menit sebelum bel masuk....

...Suasana kelas yang ramai dan ribut seperti biasanya sudah tidak mengganggunya lagi dan ia hanya duduk manis di bangku depan tepatnya di depan meja guru seperti biasanya....

...Agar dapat fokus mendengarkan guru menerangkan dan dapat melihat papan dengan jelas sehingga di kelas bisa belajar dengan maksimal....

...Waktu masih tersisa beberapa menit sebelum pelajaran berlangsung, gadis itu duduk sendirian di depan tidak tahu mau melakukan apa serta tidak ada teman yang mengajak berbicara juga....

...Kemudian akhirnya ia pergi membuka ponselnya yang sudah tidak di buka sejak kemarin sore....

...Tapi ponselnya tetap sama seperti biasa, tidak ada pesan yang masuk maupun notifikasi apapun dan itu sudah hal yang sangat biasa terjadi setiap hari baik sedang sekolah maupun sedang liburan....

...Itulah mengapa ia merasa kesepian dan ia tahu betul bahwa harusnya sekarang ia pergi mencoba mencari teman untuk berbicara tetapi ia sudah terbiasa merasa diabaikan dan tidak dianggap oleh temannya ketika hari-hari biasa di kelas....

...Kemudian Livia menutup ponselnya dan memasukkan ponselnya ke kantong rok. Kebetulan bel berbunyi dan sebentar lagi guru akan berjalan masuk ke ruangan kelas yang menandakan pelajaran akan segera di mulai....

...Semua preman kelas yang berada di luar ruangan langsung segera berlari masuk ke kelas ketika melihat mata wali kelasnya yang sudah terlihat seram dari kejauhan menatapi anak muridnya yang sangat santai diluar dan nakal walau sudah di marahi berkali-kali....

...Wali kelas pun masuk ke kelas dengan raut wajah menahan marah lalu dengan sabar memulai pelajaran kembali....

...Tetapi ada satu hal yang terjadi ketika di tengah pembelajaran....

...Wali kelas mereka tiba-tiba mengusulkan sebuah ide untuk mengatur ulang tempat duduk anak muridnya agar suasana kelas tidak ribut dan rusuh....

...Karena dirinya yang tidak tahan dengan kelasnya sendiri serta sudah banyak juga komentar dari beberapa guru lain yang tidak nyaman dalam proses belajar mengajar....

...Lalu inilah kesempatan wali kelas mereka untuk mengaturnya mumpung ia masih ingat dan waktu pelajarannya masih tersisa banyak....

...Livia merasa biasa-biasa saja akan hal itu karena semuanya itu sama saja menurutnya. Ketika sampai gilirannya, ia disuruh pindah ke sudut ujung tepat di tembok dinding tetapi wali kelasnya masih mempertahankan posisi tempat duduknya di paling depan....

...Ia cuek saja dengan hal itu dan diam saja menunggu penataan tempat duduk yang masih dilakukan gurunya sampai selesai....

...Gurunya sudah mulai kebingungan untuk beberapa saat dalam mengatur dan menempatkan posisi tempat duduk kelasnya agar laki-lakinya dipisahkan dari sekumpulan preman disudut ujung....

...Lalu tidak sengaja disaat-saat tidak terduga Livia yang sedang bosan dan bertatapan dengan mata gurunya yang baru saja melihatnya juga....

“Gawat ... perasaanku sudah mulai ga enak nih, semoga tak terjadi apa-apa deh,” ucapnya dalam hati sambil memalingkan wajah dari gurunya.

...Lalu guru tersebut entah mengapa tiba-tiba menatap Livia begitu lama sambil senyum lebar dengan penuh makna dan berkata,...

“Oh gini saja, biarkan si Daris saja yang duduk di samping Livia di ujung sana. Nah, jadi semua pas deh susunan tempat duduknya."

...Lalu wali kelas merasa lega sekaligus bahagia melihat posisi tempat duduk anak muridnya sudah teratur dan tidak berkumpul disana sini membuat keributan yang akan menganggu pembelajaran....

...Tapi disisi lain, Livia yang duduk di ujung sudut dekat tembok sambil melihat si Daris dengan wajah cuek dan tidak peduli apa apa pun kaget....

“WHAT?” ucap Livia dalam hati sambil melihat si Daris berjalan menuju meja Livia dan hendak menaruh tas yang dirangkulnya ke laci meja.

...Mata Livia yang selama ini selalu datar dan sedikit sipit langsung melotot dengan bola mata yang tampak penuh melihat si Daris duduk disampingnya....

“Mana datar lagi orangnya haish ...” ucapnya dalam hati sambil menggelengkan kepala tidak tahu bisa berbuat apa lagi dan pasrah menerima nasibnya.

...Kemudian gadis itu melihat-lihat sekeliling dan memperhatikan teman-temannya yang sudah diatur ulang tempat duduknya....

...Ia menyadari bahwa semuanya duduk sesuai dengan gender dan hanya dirinya lah yang duduk dengan lawan jenis seperti ini....

...Lalu Livia syok dan langsung bertanya kepada wali kelasnya di hadapan semua orang....

...Livia yang sudah tidak kenal malu bertanya itu langsung mengangkat tangannya dan sambil berkata dengan suara yang agak keras....

“IBU GURU!” sambil berdiri di lihat oleh seisi kelasnya.

“Ya, ada apa Nak?” ujar wali kelasnya dengan lembut dan senyum manis.

“Mengapa Ibu menempatkan teman sebangku ku dengan dia? Kenapa yang lain duduk dengan sesamanya? Aku ga mau Bu," ujar Livia dengan raut wajah tidak terima dan penuh dengan kebingungan.

...Lalu wali kelasnya hanya tersenyum lebar melihatnya yang penuh keberanian itu untuk bertanya kepadanya dan ia pun menjawab,...

“Nak, kamu kan jadi juara pertama kelas di semester lalu. Ibu salut melihat kecerdasanmu dan karaktermu dari awal masuk SMA, jadi Ibu sengaja pindahkan Daris yang agak kurang berprestasi agar kamu bisa membantu dan memperbaiki dia serta yang di belakangmu Nak."

...Livia pun menunduk dan duduk kembali ke kursinya dengan diam....

...Masih ada seribu pertanyaan yang masih di cernanya dan tak lama kemudian tenggelam dalam pikirannya sendiri....

...Tiba-tiba si Daris yang terkenal sifat dinginnya dan cuek yang duduk disampingnya pun berkata sepatah dari mulutnya,...

“Bacot."

KAMU LAGI!

...Livia pun langsung menoleh kembali dengan syok melihat wajah si Daris yang dari tadi duduk dengan tatapan lurus dan tidak berinteraksi sama sekali baru mengeluarkan sepatah kata yang cukup pedas....

...Ketika mereka baru saja duduk bersama dan belum mengucapkan sepatah kata apa pun, Livia baru mendengar kata pertama sekali yang ia keluarkan tersebut dengan tidak berekspresi dan cukup menyakitkan bagi dirinya....

“Bisa-bisanya gak ngomong apa-apa dari tadi dan langsung keluar kata pertama BACOT gt? Sopan kah begitu?” ucap Livia dalam hati dengan syok dan mata melotot menatapi si Daris.

...Kemudian gadis itu diam tidak menanggapi apa pun dari situasi tersebut....

...Bel berbunyi dan les pelajaran pun mulai berganti, pasangan sebangku tersebut dari tadi tidak berinteraksi apa-apa dan hanya memilih diam....

...Ada pun Livia mencoba berinteraksi dengan teman laki-laki yang di belakang sedangkan si cuek itu pergi meninggalkan tempat duduknya dan duduk di barisan paling belakang sendirian melihat ponselnya sebentar sembari guru mata pelajaran lain belum datang ke kelas mereka....

...Melihat laki-laki cuek itu sudah pindah ke belakang, Livia pun menoleh ke arah Farhan yang duduk tepat di belakangnya,...

“Weh Far, lu kenal ga sama si Daris itu?” ujar Livia sambil menunjuk dirinya dengan suara pelan agar tak terdengar oleh si Daris.

“Oh kenal kenal, dia itu tetangga sama aku di kampung sana,” ujar Farhan.

“Oh begitu ya, cuek bener orangnya mana ngeselin lagi dia,” ucap Livia dengan jengkel.

“Ahahaha sifat dia memang begitu dari dulu jadi uda biasa kami lihatnya,” ucap Farhan dengan senyum tipis.

...Guru memasuki ruangan dan semua yang pindah dari tempat duduk segera kembali ke tempat masing-masing dengan tergesa-gesa termasuk Daris....

...Tidak ada saling bertatapan, bercanda tawa maupun berbicara di antara mereka berdua selama pelajaran maupun istirahat berlangsung....

...Livia pun sehari-hari di kelas hanya duduk dan fokus belajar dan tidak pergi bermain dengan siapa pun ketika jam istirahat....

...Padahal ia sudah berjanji akan melakukannya, tetapi suasana hatinya menjadi tidak tertarik dengan hal itu....

...Karena ketika gadis itu mau keluar ke toilet saja sewaktu jam istirahat pun harus mengatakan permisi dengan yang duduk di sampingnya untuk bisa keluar dari bangkunya....

...Seketika untuk keluar masuk saja sudah merepotkan bagi Livia apalagi Daris nya kayak patung es di film animasi Frozen ga gerak ga bicara cuma diam....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Siangnya saat sampai di rumah,...

“Ma, aku pulang ...” ujar Livia dengan lesu dan tidak bersemangat.

...Ia menundukkan wajahnya sambil berjalan masuk ke kamar....

...Mamanya yang menghampirinya sedih melihat wajah anaknya yang seperti itu....

“Ada apa Nak? Kok lesu begitu mukanya, hm? Gimana sekolahnya?” ujar Mama dengan cemas sambil membelai kepala Livia.

“Gak papa Ma, capek saja,” ujar gadis itu.

“Oh di sekolah ga terjadi apa-apa kan?” ujar Mama lagi untuk memastikan kondisi anaknya.

“Engga Ma, biasa saja kok,” ujar Livia sambil tersenyum tipis.

“Beneran ya, kalau engga Mama colek ni,” ujar Mama sambil senyum jahil.

“Ahaha jangan Ma, beneran ga terjadi apa-apa kok,” ujarnya sambil menahan tangan Mamanya yang sudah mencolek pinggulnya.

...Kini gadis itu pun tersenyum kembali dan kembali ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian....

“Hmm, nampaknya hari ini kurang semangat ya gara-gara seharian diam terus,” ucapnya dalam hati.

...Ia pun berpikir sejenak dan mencoba untuk memperbaikinya di esok hari....

...Setelah makan siang sendirian di rumah, ia pun pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan yang akan di kumpulkan 2 hari lagi....

...Di saat mengerjakan tugas, Livia mengalami sedikit kesulitan untuk mengerjakannya....

“Aduh lupa pula tadi tanya soal bagian ini sama guru, aduh!” ujarnya sambil menepuk jidatnya dengan ringan.

...Tak lama kemudian di benaknya terpikirkan sesuatu, ia tahu bahwa hari ini kelas sebelah juga memiliki mata pelajaran yang sama berlangsung dan ia langsung mencoba menghubungi teman lamanya yang berada di kelas sebelah yang bernama Rido yang pernah sekelas dengannya waktu SMP....

...Rido memperlakukan Livia dengan cukup baik dan pernah akrab dengannya cukup lama dengan canda tawa semasa SMP dimana Livia masih cenderung tertutup dan tidak punya banyak teman....

...Waktu berlalu seperti angin yang kencang, kini mereka sudah tidak berada di kelas yang sama lagi....

“Duh si Rido masih pakai nomor telepon ini ga ya di Whatsapp?” pikir Livia dengan risau sambil mengetik pesan untuknya.

...Setelah pesan terkirim, Livia menunggu balasannya sambil menggigit kuku jarinya melihat centangnya masih 1 dan sudah mau mulai pasrah....

...Tampaknya tidak ada harapan untuk bertanya pada Rido dan Livia juga sudah mulai mematikan ponselnya lalu berlanjut pasrah dengan situasinya sekarang....

...Tiba-tiba ponsel berbunyi setelah beberapa detik kemudian, Livia pun mengecek ponselnya dan terkejut melihat notifikasi ponselnya bahwa Rido sudah membalas pesan Livia dan kini ia gembira dapat menyelesaikan tugasnya dengan lancar sekarang....

...Akhirnya tugas yang cukup sulit dikerjakan telah selesai dan ia pun sudah tenang dengan tugas rumah yang tidak menghantui ia lagi dan lanjut berbaring di kasur untuk menghilangkan rasa penatnya....

...Lalu tak lama ia pun tertidur dengan lelap....

...Sorenya dimana arah jarum jam menunjukkan pukul 04.12, gadis itu pun bangun dan sudah tidak terasa lelah lagi di tubuhnya dan saat ia membuka ponselnya, ternyata Rido ada mengirim pesan kepadanya kembali di pukul 04.10....

...Pesannya tidak berisi sesuatu yang penting, itu hanyalah sekadar menanyakan kabar liburannya selama ini....

“Oh, ga kemana-mana kok. Cuma di rumah sama jalan di sekitar kampung rumahku,” balas Livia kepada chat Rido.

...Pesan Livia pun langsung centang biru setelah Livia baru saja mengiriminya pesan....

...Disitulah Rido menanyakan semua kabarnya dan bercanda tawa lewat sana....

...Setelah makan malam, ponsel Livia menjadi sedikit terisi dengan notifikasi pesan dari Rido dan gadis itu juga membalas pesannya seperti biasanya....

...Itu cukup berdampak untuk mengisi kekosongan Livia sehari-hari di rumahnya....

...Mulai dari mengajak bermain game online, berkenalan dengan teman dan saudara Rido sekaligus menanyakan keseharian Livia dan diiringi dengan bercanda tawa....

...Sesampainya tibalah waktu untuk tidur dan mereka mengakhiri pesan dan beranjak tidur....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Paginya setelah bangun tidur, Livia sudah mulai membangun kebiasaan baru untuk melakukan beberapa latihan kecil sebelum pergi ke sekolah karena tubuh akan terasa lebih segar untuk menjalankan aktivitas....

...Di tengah perjalanan menuju sekolah, hal yang seperti biasa pun terjadi,...

..."TIT,"...

...suara klakson yang keras dan jelek terdengar lagi oleh Livia....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!