NovelToon NovelToon

Istri CEO Yang Di Sia Siakan

keputusan

   ☘️☘️☘️☘️☘️☘️🍀🍀🍀🍀

 Brumm ,,,,,,

      Brum,,,,,,

 suara mobil Alphard keluaran terbaru berhenti di depan kawasan luas Rumah Bagaskara. yang kelihatan megah itu seperti istana dan terlihat beberapa bodyguard yang sala satunya membuka pintu mobil itu terlihat seorang perempuan paruh baya nampak terlihat masi awet mudah berkisaran empat puluhan

Terdengar suara bel pintu utama berbunyi saya dan Tuan mudah segerah beralih ke pintu tersebut dan langsung membuka pintu tersebut.

" ma,, mama" ucap Bagaskara yang mengetahui kedatangan Astrid yang baru tibah di Indonesia .viola segera mengambil ahli koper yang di bawak oleh sala satu Bodyguardnya itu.

" singkirkan tangan kotor mu itu jagan sampai menyentuh barang bawaan saya" ucapnya dengan nada yang ketus, baru pertama kali ini viola bertatapan langsung dengan nyonya besar di rumah ini kebetulan beliau baru pulang dari Singapura.

"baik nyonya Saya permisi" ucap viola degan suara yang pelan segerah viola rapikan kamar yang di atas sebelum viola merapikan kamar diatas.

" Bagas dengan cepat mengatakan kepada viola untuk membersihkan kamar yang di atas untuk di tempati oleh mamanya sendiri. dan ingat viola jika mamaku ini tidak ingin melihat sekecil apapun debu yang tertinggal di dalam kamar itu "ucapnya Bagas terhadap viola.

begitu kamar sudah viola rapihkan sesuai permintaan Tuan Bagas segerah beralih ke dapur untuk menyediakan 2 cangkir teh hangat serta cemilan untuk di sajikan di ruangan tamu di saat itu ibu dan anak itu ketawa bahagia sekali nampak dari raut wajah mereka terlihat sangat bahagia sekali.

viola segerah menghidangkan 2 cangkir teh hangat dan cemilan yang viola bawak dari dapur dan menghidangkan nya di hadapan mereka berdua.

" em,,, permisi yonya, Tuan ini teh hangat nya serta cemilannya Tuan, nyonya silahkan di minum dan dimakan cemilannya "ucap viola sambil meletakan cangkir teh hangat itu berserta cemilan tersebut.

"Hey kamu,,, ? ucapnya Astrid dengan nada yang tak suka terhadap viola,viola pun berbalik badan dan menunduk pandangan tersebut " i..iya nyonya memanggil saya"ucap viola degan suara bergetar " kamu emang siapa lagi yang berkerja di rumah anakku

ini Ha,, selain kamu dan pak, Agus "ucapnya Astrid dengan viola degan wajah yang judes serta ingin mencecar.

 " kesalahan apa lagi yang saya perbuatan ya allah" batinnya menohok dengan wajah yang lusuh dan siap menerima semua jawaban dari majikannya ini. " sudah berapa lama kamu berkerja di rumah anakku ini, Ha..." ucapnya Astrid dengan waja yang tak suka.

"sudah 4 tahun ini nyonya" ucapnya viola degan suara yang gemetar

"kelihatan nya kamu ini bukanlah wanita yang berpendidikan sehingga anak saya memberanikan memperkerjakan kamu di rumah nya ini..." ucap Astrid.ta lama kemudian Bagas menghampiri mamanya yang sedari tadi mencecar kesalahan viola ,

"sudahlah ma,,, ngak usah di ributkan lagi Bagas memperkerjakan dia sebagai asisten rumah tangga itu karena dia adalah seorang anak yatim piatu ma"

ucapnya Bagas dengan waja yang dingin terhadap viola.

"kamu ini ya Bagas kan mama sudah merekomendasikan seorang asisten yang sudah berpengalaman luas dalam hal beres beres rumah, memasak dan sebagainya bukan kayak dia ini yang nggak becus membersihkan pekerjaan rumah" ucapnya degan wajah yang tak suka terhadap viola.

."waja viola terus menunduk dan tak berani menatap wajah orang tua majikannya yang matanya hampir sempurna melotot hinga hampir terjatuh dari kelopak matanya.. " ucapnya viola.

'" kamu dengar tidak apa yang saya tanyakan barusan ?"ucapnya Astrid dengan nada ketuanya

" iya nyonya saya dengar maafkan saya nyonya ,dan juga Tuan muda jika semua pekerjaan saya kurang memuaskan orang tuanya Tuan sekali lagi maafkan saya Tuan dan tolong jagan pecahkan saya, Tuan Bagai mana nantinya saya Tidak bisa membayarkan uang sekolah adik saya lagi nanti Tuan"

ucapnya viola dengan wajah yang sendu memohon agar tidak di pecat dari pekerjaan nya sekarang ini.

tampa sadar orang tua majikan viola memperhatikan tanda merah yang ada di leherku ini,

" oh selain kerjaan kamu tidak becus ini rupanya kamu adalah wanita yang tidak benar" Hardiknya Astrid terhadap Viola.

" reflek viola langsung menutupi bekas tanda merah itu degan rambut panjang viola"dengan waja yang sendu dan tak terasa buk tiran Benin ini mengalir dari kedua pipi mulus nya viola.

"Tanda merah apa itu Hardiknya sekali lagi" oleh Astrid .

" degan cepat. Bagas menengah kan nya dan membelah viola kali ini karena ini adalah kesalahan yang tak di sengaja oleh Bagas saat kejadian yang memalukan itu"

Pada malam itu Bagas yang pulang dari kerjanya pulang dengan keadaan mabuk berat dan di sertai keringat yang bercucuran di wajah nya. seketika viola meng rangkulnya dan membawa Tuan mudanya itu ke dalam kamar nya tampa sadar Bagas segerah men cengkal lengan tangannya viola.

" Tu,, tuan tolong lepaskan tangan saya tuan"ucapnya viola degan sekuat tenaga viola ingin melepaskan diri dari cengkraman tangan Bagas yang sangat lah kuat itu disertai efek obat Perangsang serta bauk alkohol yang menyengat di Hembusan mulutnya Bagas majikan mudanya itu.

" temani saya dulu Zaneta " Ucapnya Bagas yang tak sadarkan diri itu. Dengan keringat yang berdebu debu Bagas melepaskan satu persatu kancing baju kimono yang di kenakan oleh viola malam itu,

Dengan sekuat tenaga yang viola kumpulkan saat itu ingin sekali melepaskan diri nya namun ia kala dengan kekuatan yang di miliki oleh Bagas seketika Bagas melemparkan tubu viola ke atas kasur miliknya dengan kasar.

"Tolong tuan jangan lakukan itu " viola me ron tak Ron tak dan tampak seketika buliran bening hangat mengalir deras di pipinya viola.

pupus la sudah harapannya serta kehilangan kesucian nya yang ia jaga kan sedari dulu kini telah di rebut paksa oleh Majikan nya sendiri ya itu Bagaskara .

Yang memperlakukannya viola secara kasar sehingga ia meracau dengan tidak benar.

" kenapa kamu melakukan itu Zaneta apa kurangnya aku Ha hingga kamu tega bermain gila sama Bima " ucapnya kepada viola sehingga ia melampiaskan seluruh rasa cemburu terhadap kekasih nya itu dan menganggap kalau viola itu adalah Zaneta kekasihnya Bagas yang ia cintai selama ini.

Seketika viola bangun di pagi hari dan merasakan sakit di bagian sensitifnya serta baju yang di kenakan nya berhamburan ke sembarangan tempat.

viola dengan cepat memungut baju yang ia kenakan dan segeralah memakainya baru saja viola hendak memungut pakainya saat itu la Bagas bangun dan degan waja yang terkejut.

" Vi.. ola kamu ngapain ada di dalam kamar ku ini " ucapnya Bagas dengan dengan terbata bata dan seketika ia mengingatkan kejadian semalam yang ia lakukan terhadap viola.

sedang kan viola menangis sejadi jadinya saat melihat darah yang ada di atas seprai kasur milik Tuan nya itu.

" euaaaaa... hik hik " tangisnya yang di dengar oleh Bagaskara

" maaf kan aku viola maaf atas kejadian semalam karena aku melakukan semua itu di luar kendali ku sendiri " ucap Bagas terhadap viola.

Seketika itu viola menatap waja majikan nya itu dengan sorotan kebencian yang meluap lupa. terhadap Bagaskara

" Apa maaf yang kamu katakan setelah kamu merebut apa yang ada pada diriku ini Ha... majikan seperti apa yang telah tega merampas kesucian seorang anak yatim piatu ini'' cecar viola dengan nafas yang tersendat sendat itu.

" Dengar viola aku akan pertanggungan jawab atas apa yang telah aku lakukan kepada dirimu jika sampai kamu hamil " ucapnya terhadap viola, menunduk dan merangkul kedua kakinya itu dan terus saja menangis karena rasa perih yang ia rasakan saat itu

" Jika sampai kamu memberitahukan ini semua kepada mamaku maka jangan harap kamu mendapatkan simpati dari mamaku itu " ucapnya yang berlalu meninggal kan viola sendiri di kamarnya itu.

Ketika viola hendak menyediakan sarapan pagi itu Bagas berpesan kepada viola jika mamanya akan tiba pagi ini .

  "dan kamu jangan menampakan waja yang sedih sambut la mamaku itu dengan baik "

ucapnya yang segera mengambil sepiring sarapan di atas meja tersebut.

 " Baik Tuan " ucapnya viola dengan waja yang sendu. kejadian malam itu berhasil membuat viola kehilangan kesuciannya

" Hey kalian berdua kenapa melamun " tan nyanya Astrid terhadap anaknya dan juga Asisten rumah tangganya tersebut.

" Tidak nyonya, Tidak ma.." jawab mereka secara serentak berhasil membuat mata Astrid membulat secara sempurna.

" Yakin ta ada yang kamu sembunyikan dari mama Bagas" ucapnya Astrid dengan waja yang menanti jawaban dari anaknya itu.

"Tidak ma... " ucap Bagas dengan berhati-hati

."Pokoknya ya Bagas. mama tak ingin melihat wajanya lagi seketika itulah viola dengan cepat di pecat kan oleh mamanya Bagas.

"Maafkan saya viola" ucap Bagas dan memberikan uang pesangon terhadap viola

 " tapi Tuan saya mohon jangan pecat kan saya Tuan saya tidak tau harus kerja ke mana lagi" ucap viola dengan waja memohon.

" Lantas saya di pecat lalu bagai mana dengan hasil Tespek ini Tuan yang menandakan garis dua merah yang tertara di tespek itu"ucap viola dan seketika dilihat oleh mamanya Bagaskara.

 " Apa semua ini Bagas jagan katakan jika kalian melakukan hal yang tak seharusnya kalian lakukan" ucap Astrid kepada anaknya itu degan waja yang memerah menahan semua amarah dan menunggu jawaban dari anaknya itu

 " maaf kan Bagas ma,, Bagas melakukannya dengan ke tidak sengajaan saat malam itu" ucap Bagas degan waja yang menunduk dan siap menerima ocehan mamanya itu.

" mama,,, tidak ingin masalah ini terdengar oleh telinga orang laen walaupun mama sempat membenci pembantu sialan ini Bagai mana pun kamu Bagas harus segeralah Bertanggung jawab atas apa yang telah kamu perbuat kan terhadap viola "

ucapnya Astrid degan wajah yang ta suka terhadap viola bagaimana pun Astrid tidak pernah mengajarkan anak nya untuk lari dari sebuah tanggungjawab.

 " maksud mama Bagas harus menikahinya " ucap Bagas ke pada mamanya itu.

 " ya Bagas kamu harus bertanggung jawab atas ke hamilan viola meski pernikahannya hanya hanya di ketahui oleh para kerabat terdekat saja '' ucap Astrid terhadap Bagas

" Baik la ma Bagas akan segera menikahi viola " ucapnya sambil menatap tajam dengan viola degan wajah yang sulit di artikan.

 " dengar viola sebelum aku menikahi mu kamu harus menandatangani surat perjanjian setelah anak itu lahir maka saya akan segera menceraikan kamu, dan tenang saja soal anak itu biar saya yang bertanggung Jawab semua yang menjadi keperluannya kelak"

 ucap Bagas yang di dengarkan oleh viola dengan sangat jelas.

pagi itu setelah ijab Kabul selesai viola dan Bagas resmi menjadi sepasang suami istri dan pernikahan nya yang sederhana itu hanya di hadiri para kerabat terdekat saja.

 " mas" pangil viola secara pelahan terhadap Bagas yang sudah menjadi suaminya itu.

 Dengan cepat Bagas mengalihkan pandangannya Terhadap viola yang sedari tadi memanggil kan dirinya

" Mas biar saya aja yang tidur di sofa itu " ucap viola kepada suaminya itu.

dengan cepat bagas melemparkan bantal dan selimut itu kepada viola seketika viola terkejut degan perilaku suaminya sendiri.

"Ingat ya kamu itu tidak ada sedikitpun ruang di hati ku untuk menerima kamu sepenuhnya menjadi istriku dan jangan lupa degan perjanjian kita " Ancam nya kepada viola dengan sorotan mata seperti elang yang mengi cari mangsanya sendiri.

" ia mas" ucap viola dengan air mata yang membasahi pipinya yang mulus itu seketika viola memungut bantal dan selimut itu yang tadinya di lemparkan oleh Bagas ke lantai.

Tidak Akan Ada Malam Pertama

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

hari sudah di sambut oleh teriakan sang mama mertua serta adik iparnya yaitu Della yang sudah mengetuk pintu kamarnya mas Bagas sedari tadi.

" viola ,,, viola bangun kamu cepat sediakan kami sarapan di atas meja " pekik nya mama mertuaku.

seketika aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan wajah serta menguncir kan rambutku yang tergerai panjang itu dengan asalan gulungan saja dan terlihat lengkungan leher yang terekspos itu.

Kemudian gegas aku turun dari tangga menuju dapur di sana sudah terlihat mama mertua ku serta adik iparku yang menatap sinis ke arah ku saat ini.

" Hebat ya kamu baru saja sehari menjadi istri dari anakku sudah mulai merasa menjadi nyonya besar dan melupakan semua kewajiban kamu sebagai menantu yang berbakti kepada mertua mu ini " cecarnya dengan jari yang menunjuk ke waja ku saat ini

  " iya ini ma,, ngak tahu malu sekarang mentang mentang sudah menjadi istri dari kakakku ini sudah seenak aja bangun kesiangan" ucap della yang menambah suasana ke tegangan di pagi hari ini

" cepat sana mbak sediakan kami sarapan yang enak awas ya jika sarapan itu tak sesuai dengan lidah kami maka siap siap kamu akan menghabiskan di depan kami berdua " ucapnya sekali lagi

dan si saat itu aku melihat mas Bagas turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapih di baluti jas berwarna hitam serta celana jins berwarna senada .

Viola memperhatikan suaminya itu sesaat dengan senyuman yang tidak di sadarkan oleh viola.

viola menyediakan sarapan pagi dengan nasi goreng serta roti panggang yang di olesi dengan selai cokelat,, dan empat cangkir susu coklat yang panas.

setelah itu tak ada lagi percakapan di antara kami sehingga hanya suara dentingan sendok yang saling beradu diatas meja makan itu.

"Ma,,aku sudah kenyang " ucapnya

mas bagas yang hendak berlalu pergi ke kantor .

 sedari tadi viola hanya diam dan memandang lekat Posture tubuh suaminya terlihat sekali Aura seorang CEO mudah yang tampan dan mempunyai hati sedingin es .

" eh mbak kenapa bengong Ha " sentak Della kepada viola segerah viola merapikan semua bekas sarapan pagi dan seperti biasanya viola membersihkan rumah, nyapu, ngepel, dan sebagainya

Baru saja viola ingin istirahat tiba tiba terdengar suara Mama mertuanya yang memangil viola untuk ke ruangan tengah bersama Della.

" viola " pekiknya mama mertua ku itu dengan suara ciri khas nya yang cempreng hampir membuat gendang telingaku sakit.

" iya ma ada apa " jawab viola dengan suara yang pelan.

" Dengar ya viola nanti sore selepas Bagas pulang kantor bersama Zaneta nanti kamu jangan memberitahu kan identitas mu yang asli kepada Zaneta paham kamu viola " ucapnya mama mertua ku itu

 " iya ma viola paham kok" ucapnya viola dengan suara yang tersendat karena menahan air mata

" Oh ya Della temani mama ke salon hari ini karena mama ingin keliatan cantik di depan calon menantu mama nanti " ucap Astrid kepada anak gadis nya itu.

". Iya ma... Della juga ingin ke salon dan sekalian juga kita ke mall ya ma " ucap Della dengan waja yang senang

" dan kamu viola tugas kamu yaitu masak yang enak serta bersihkan rumah hingga bersih dan rapih " ucap Astrid kepada menantunya itu.

" Tapi ma viola adalah istri sah nya mas Bagas dan viola sedang mengandung cucunya mama dan kenapa mama bilang jika mas Bagas akan menikahi Zaneta ma "

 ucap viola dengan waja yang sembab karena tidak sanggup mendengar ucapan mereka Yang dari tadi membicarakan tetang Zaneta yang akan menjadi calon menantu ke sayangnya mama mertuaku itu tanpa terasa air mata jatuh mengalir di pipinya viola.

" denger ya Viola jangan lupa status kamu itu dulu adalah seorang pembantu karena anak saya bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukannya kepada dirimu itu"

ucap Astrid kepada viola dengan waja yang jutek.

" sudah la ma Untuk apa kita membahas dia lagi yang penting kita ke salon dan mempercantik diri serta shopping" jawab della dengan wajah yang tidak suka berlama-lama menghadapi wanita yang tidak tahu diri ini.

Dengan gaya yang sombong serta angkuh mama mertua dan adik ipar ku ini pergi saja dan membiarkan aku sendiri. tampa melihatku sedikit pun.

" Astaghfirullah ya allah apa la sala dan dosa hamba Mu ini sehingga mama mertuaku dan adik iparku berniat ingin menikah kan lagi suamiku kepada wanti tak laen " batin viola .

selepas kepulangan mama mertua serta adik iparku ke rumah dan di iringi oleh mas Bagas yang ternyata menggandengkan seorang perempuan laen yang di sebut sebagai ke kasihnya serta calon istrinya yaitu Zaneta.

Zaneta perempuan yang berparas cantik berkulit putih dan elegan kelihatan sekali bawa ia adalah wanita kalangan atas jika dilihat mereka memang sera sih.

" Silakan duduk Sayang Wah Kamu kelihatan cantik sekali malam ini ucapnya Astrid kepada Zaneta dengan waja yang tersenyum sempurna.

" Terima kasih tante" ucapnya Zaneta kepada Astrid dengan balasan senyuman serta pembicaraan yang mengarahkan tetang pernikahan Zaneta serta mas Bagas.

" Oh ya Tante Zaneta membawakan sebuah brownies kesukaan tante" ucap Janeeta kepada Astrid kebetulan sebelum pulang tadi kami membelikan brownies itu untuk tante.

" terima kasih sayang sudah membeli kan tante brownies ke sukaan nya tante banget ini " ucap Astrid dan di balas senyum simpul di waja Zaneta.

"iya ni mas kapan rencana nya mau menikahi mbk Zaneta ini. " ucap Della kepada kakaknya itu.

 namun tidak ada respon dari Bagas sendiri terhadap Zaneta apa lagi kejadian di masa lalu yang saat ini membuat Bagas merasa kecewa terhadap mantan kekasihnya sendiri

 yang telah berselingkuh di belakang Bagas selama ini bersama bima teman rekan bisnis nya itu.

"Oh ya Bagas kapan rencana nya kalian akan menikah " ucap mama mertuaku dengan waja yang Antusias seketika sukses membuyarkan lamunan Bagas sedari tadinya .

"kalau soal itu Bagas belum ada pikiran untuk menikah sama Zaneta ma.. " ucapnya Bagas seketika membuat Zaneta merasa dirinya tidak di cintai lagi sama Bagas

" maksudnya apa mas kamu tidak ingin apa menikahi apa kamu sudah ada perempuan lain selain aku " cecarnya Zaneta dengan memayungi bibirnya itu mengharap jika Bagas suda lupa dengan kejadian kemarin saat di klub yang mana dirinya kepergok saat sedang berduaan bersama bima.

" bukan seperti itu sayang tunggu waktunya tiba nanti karena akhir akhir ini banyak sekali pekerjaan yang masih tertunda di kantorku itu kamu tau sendiri kan " ucap Bagas Secara perlahan dan tidak ingin membuat hati kekasihnya itu tersakiti

" Baik la Mas aku akan menunggunya sampai waktu nya tiba nanti dan aku ingin acara pernikahan kita di rayakan secara meriah untuk desain ner bajunya aku ingin desainer terkenal di kota ini serta bulan madu kita nanti di Thailand" ucapnya Zaneta dengan waja yang bahagia.

tampa mereka sadari semua pembicaraan mereka terdengar jelas di telinganya viola seketika itu la viola ingin memberi tahu kan kepada Zaneta jika ia adalah istri sah nya mas Bagas saat ini.

namun langka nya terhenti oleh Della yang sedari tadi mengawasi nya " ingat ya mbak apa yang di katakan mama sebelum nya jika mbak masi ingin berada di rumah ini " ancamnya kepada kakak iparnya itu.

" Mas apa yang dikatakan perempuan itu tadi apa benar kamu akan menikahi nya dan kalian akan berbulan madu ke Thailand sedangkan aku" ucapnya yang terhenti seketika viola menangis tersedu seduh

"Aku istri sah mu mas dan sekarang aku sedang mengandung anakmu" ucapnya viola lagi dengan waja yang sembab akibat menangis tadi.

" Emangnya siapa kamu berani mengatur kehidupan ku ini dengar ya viola pernikahan kita ini hanya sebuah keterpaksaan saja dan jangan lupa Perjanjian yang telah kita sepakati itu "ucapnya dengan rahan mengeras

" Oh ya dan ingat jangan harap kamu memohon kepada saya untuk berbulan madu juga ke Thailand jagan mimpi dan tidak ada akan malam pertama di antara kita dengarkan itu viola" cecarnya Bagas kepada istrinya itu

( selamat membaca ya guys 😉)

Drama pagi

                       ☘️☘️☘️☘️☘️☘️

 " Jangan berbaring di tempat tidurku!" larang Bagas saat melihat Viola berbaring di kasur lebar itu.

 " Aku cuma numpang berbaring saja mas, " balas Viola lalu bergegas duduk di pinggir kasur .

" Kamu kan sudah ada tempat di sana . itu sudah sangat bagus dan sangat empuk buat kamu. " Bagas menunjuk sofa empuk itu yang kamu tidur kan semalam tadi.

  Tak banyak protes , Viola bergegas duduk lalu merapikan bekas tidurnya dengan menepuk- nepuk kasur lembut. perempuan itu tampa menoleh kearah suaminya lalu berpindah ke sofa yang tadinya di tunjuk oleh suaminya itu.

" Kamu gak pantas tidur di kasurku dan hanya perempuan yang aku cintai saja yang bisa tidur bersamaku di atas kasur ini, "gerutu bagas pelan namun masi bisa di dengar jelas oleh istrinya itu.

Viola hanya membuang napas kasar menatap langit-langit kamar itu tak lama Viola mengeluarkan suara dengkuran halusnya.

" Dasar kebo, baru rebahan sudah tertidur, " gumam Bagas sambil melirik ke arah istrinya.Tak lama dia pun membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu tertidur .

    Keesokan harinya. .......

Setalah mandi dan usai melaksanakan sholat subuh viola membaca novel di atas sofa tempat dia tidur, sedangkan Bagas lari pagi berkeliling kompleks bersama mama mertua serta adik iparku Della. beberapa menit ada suara kaki yang menuju ke arah kamar itu.

     "Hey Viola ! kamu bantu tuh bik Marni dan Inem tu memasak . jangan enak- enakan santai gitu dong apa lagi kamu sedang hamil besar harus banyak banyak bergerak biar nanti persalinan kamu itu lancar "perintah mama mertuaku pelan tetapi penuh dengan penekanan.

 " Tapi ma, Viola bawaknya ingin membaca novel sebentar saja , " Tolak Viola dengan sopan terhadap mama mertuanya.

"Wah enak saja ! kamu pikir kamu bos apa di rumah ini hah ? Jangan lupa kalau kamu itu dulunya adalah pembantu juga di rumah ini "

ucapnya sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

 Viola bergegas memutuskan novel dan meletakannya di nakas,

ia berlalu meninggal kan mama mertua yang masi berdiri do depan pintu kamar.

" Enak saja dia mau bersantai- santai di rumah ini dia fikir dia itu siapa Hah !" gerutu mama mertuanya sambil berjalan ke arah kamarnya.

Di dapur bikin Marni dan inem mereka berdua sibuk memetik san membersihkan lauk- pauk yang akan di masakan nanti ketika Viola sampai di dapur seketika

" Eh non mau ngapain non viola ke dapur,! " tannya bik Marni dan inem secara serentak

 "Oh ya bik ada yang bisa saya bantu bik ke betulan saya sedang bosan di dalam kamar bik " ucapnya viola sambil tersenyum kecil kepada bik Marni dan inem.

 "Anu non tapi non kan sedang hamil besar kami takut nanti ada kenapa - kenapa sama non viola " ucapnya inem dan Marni secara perlahan.

" iya non ini sudah menjadi perkerjaan kami" sahut Marni lagi.

" Tapi mama menyuruhku membantu bik Marni dan inem untuk memasak, "balas viola dan mengambil ahli sayuran tadi yang di petik oleh bik Marni yang akan di masak sayur capcay, udang crispy, dan sambal dabu dabu

beberapa menit kemudian, makanan sudah siap di atas meja capcay,udang crispy, dan sambal dabu-dabu dan siap untuk di nikmati.

Tak lama mama mertuaku dan serta suamiku dan adik iparku ngumpul di meja makan untuk menyantap makanan tersebut.

mendengar jawaban viola bik Marni dan inem hanya mangut - mangut saja seusai memasak semuanya.dan tampa komentar sedikit pun di meja makan semuanya makan dengan lahap.

gegas viola duduk sejenak karena kelelahan di usia ke hamilan tuannya itu ia mengusap- usap perutnya yang Mem buncit besar itu dan berkata kepada san anak yang kini masi ada di dalam rahimnya itu.

" sehat- sehat terus ya anak nya mama meski mama sudah melahirkan mu kamu harus menjadi anak yang kuat , meski mama dan papamu akan berpisah " tak terasa butiran bening mengalir bebas dan membasahi wajah viola.

Tiba - tiba kami di kejutkan dengan kedatangan mamanya Zaneta yaitu Sinta yang datang tampa memberikan kabar terlebih dahulu kepada kami semua.

" oh halo jeng Sinta, apa kabar" sapa mama mertuaku sambil mengulurkan tangan serta di sambut dengan baik oleh mama nya Zaneta.sambil tersenyum

" Allhamdulillah baik jen Astrid" jawabnya sambil tersenyum dan memperlihatkan barisan gigi nya yang putih.

Tampa di sadari tiba- tiba Zaneta memandangi perut Viola yang suda membesar itu.

" wah sekarang kehamilan mu sudah mulai membesarnya di mana suami itu sampai sekarang kok aku gak pernah melihat suami disini atau jangan - jangan kamu hamil di luar nikah " cecarnya Zaneta secara bertubi-tubi

kini Viola tidak ingin lagi jika dirinya terus di tindas oleh kekasihnya suaminya itu.

" jaga ya ucapan kamu itu jangan seenak- enak memfitnahi diriku dan kamu tidak perlu Tau mau aku hamil dengan siapa itu bukan urusan mu. "jawab viola secara lantang.

" Waw,,,,,, waw.... sudah berani ya kamu menjawab pertanyaanku hah,! kamu jangan lupa sebentar lagi aku yang akan menjadi istri satu satunya mas Bagas dan akan menjadi nyonya di rumah ini dan kamu salah satu ART di sini yang akan aku pecat secara tidak hormat. " jawabnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

seketika itu Viola tidak lagi menangap omongan Zaneta ia pergi dan melewati Zaneta yang sedari tadi mengancam kan Dirinya.

Dengan sebal dan menghentak- hentak kan kakinya ke lantai dan sambil ngedumel sendiri dasar pembantu s*alan gerutu nya.

" Lo kamu itu sedari tadi kemana saja sayang! " ucap mamanya Zaneta.

" ehm.. abis dari toilet ma. " jawabnya sambil tersenyum dan melihat sekeliling ia sedang mencari- cari sosok mas Bagas yang ternyata tidak ke lipatan sedari tadi.

" oh ya tante, mas Bagas apa sedang tidak ada di rumah tan, " tannya Zaneta kepada mama mertua aku itu.

" belum sayang palingan sebentar lagi Bagas pulang dari kantor nya sama papanya Denis, kebetulan papanya Bagas baru pulang dari Australia, " jawabnya mama mertua ku itu dengan senyuman yang mengembang di biru nya itu.

" wah ini adalah sebuah kabar yang gembira jeng kita dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan soal pernikahan anak kita nanti jeng," ucapnya jeng Sinta mama nya Zaneta kepada mama mertuaku.

" iya jeng ini memang kabar yang mengembirakan untuk kita semua" jawab mama mertuaku itu.

Seketika aku di bikin ter kejut dengan apa yang di kata kan oleh mama mertuaku yang meyatakan bawah papa mertuaku akan tiba ke rumah ini.

(selamat membaca ya guys Semoga menghibur ke seharian kita 😇)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!