Di keramaian malam banyak para pekerja kantoran berlalu lalang menuju kerumah masing-masing. Iyan, budak korporat yang duduk di kantor ditengah gelap malam dengan penerangan dari cahaya layar komputer. Ketika pegawai lain sudah pulang menuju rumah,ia masih berkutat dengan kumpulan berkas yang menumpuk tinggi.
"hoam, akhirnya selesai juga"ucap Iyan seraya meregangkan tubuhnya yang kaku setelah lama di posisi yang sama dan diambil secangkir kopi di meja yang sudah dingin.
Iyan membereskan semua berkas dan perlengkapan nya untuk bersiap pulang,diambil cangkir kosong untuk mengisi kembali secangkir kopi sebelum pulang. Berdiri dari tempat duduk, badannya hampir jatuh jika ia tidak mengambil pegangan di meja sebagai tumpuan.
Seperti air mengalir di hidungnya,Iyan mengusap air tersebut namun yang tercium adalah bau seperti besi berkarat.Seolah dunia bergetar,Iyan tidak mampu lagi menahan badan nya dan seluruh tubuhnya terjatuh ke lantai yang dingin dimalam hari.
Nafasnya semakin berat dan tersengal, tubuhnya terasa dingin meski udara malam tidak sedingin itu. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, sementara kulitnya menjadi pucat, seolah darahnya tidak mengalir dengan semestinya.
Matanya mulai terpejam, dan suara-suara di sekitar terasa semakin jauh, seolah ia mendengar semuanya melalui tirai kabut. "Aku tak bisa bertahan lagi," pikirnya, tubuhnya terasa begitu rapuh, seakan tak ada lagi energi yang tersisa. Suara dunia yang bergetar itu semakin mereda, dan tubuhnya terkulai tak berdaya di atas lantai yang dingin.
Diwaktu bersamaan ditempat berbeda, seorang gadis dengan gaun China klasik terbaring di atas ranjang dengan wajah pucat. Disampingnya duduk wanita dewasa cantik yang mulai menua dengan tatapan sayup menatap gadis muda di ranjang. Mata wanita itu bengkak dengan hidung dan mata merah,seolah ia sudah menangis sangat lama.
"Qingyan bangun sayang"bisiknya lirih menatap sendu putri bungsunya yang terbaring lemah di ranjang cukup mewah.
Seolah tuhan mendengar ratapan kasih sang ibu,perlahan kelopak mata gadis yang terbaring itu mulai bergerak dan sedikit demi sedikit mulai terbuka menatap ke atas dengan pandangan kosong.
Melihat putri nya sadar,wanita itu sekaligus ibu dari gadis bernama Qingyan mulai tersenyum menatap putri nya.
"syukurlah,sayangku sudah bangun"ucap ibu Qingyan yang dibalas tatapan bertanya tanya dari sang anak.Disisi lain Qingyan yang baru bangun dan menemukan dirinya ditempat aneh serta adanya wanita yang tiba tiba menjadi ibu nya. Seolah gambar berjalan didalam otaknya, potongan potongan adegan bergabung membentuk cerita lengkap kehidupan gadis Qingyan yang ditempati oleh Iyan.
Melihat alis berkerut sang anak, seolah menahan rasa sakit yang mendalam. Ibu Qingyan langsung keluar dengan berteriak memanggil tabib,tak lama setelah ibu Qingyan pergi. Iyan atau yang sekarang disebut Qingyan hanya bisa menghela nafas panjang meratapi nasib nya.
"argh aku tidak menyesal mati cepat tapi kenapa matinya ketika gaji ku belum dibayar"ucapnya kesal, mengingat perusahaan tempat ia kerja. Hampir tiap hari lembur dan dijanjikan gaji berkali lipat tapi hampir 2 bulan tidak dibayarkan.
Menghela napas panjang untuk kedua kali nya, Qingyan mulai sedikit bisa menenangkan pikiran nya yang kacau dan hanya bisa menerima nasibnya menjadi putri bungsu yang manja. Sebelumnya kedua orangtuanya meninggal ketika ia wisuda,ketika orang lain setelah wisuda berkumpul bahagia,ia berkumpul ditengah warga dengan pakaian hitam.
Sebelum Ares benar benar pergi,Tuhan berkata bahwa nenek Ares sudah bahagia dengan kehadiran Ares kedunia tidak perlu berusaha membahagiakan nya. Ares di berikan kesempatan kedua seperti permintaan nya namun bukan di dunia yang sama dengan nenek nya melainkan dunia lain.
Dimana ini?
Tiba tiba terbangun di hutan yang luas seperti hutan di Amazon namun nyaman tidak terlalu lembab dan udara segar,berbeda dengan kota yang jarang ada pohon dan banyak polusi.
Tidak peduli dimana aku,aku harus bertahan hidup
Kruyuuk
Baru saja bertekad,perut Ares meminta jatah untuk diisi. Dengan tubuh yang baru dan kehidupan yang baru ini,Ares berusaha untuk menikmati nya.
Berjalan menyusuri hutan yang lebat ditambah dengan keadaan perut kosong,sungguh tidak mengenakan.
Andai saja ada sup hangat dengan segelas susu
Ares terkejut bukan main,baru saja terbayang dipikirkan nya sebuah sup hangat dan segelas susu hangat entah dari mana muncul di depan Ares secara ajaib.
"Jangan bilang!" Ares berusaha kembali membayangkan sebuah panah hitam yang sangat kuat,dan benar saja sebuah panah hitam muncul di samping sup dan susu hangat.
"Gila!tapi keren"ucap Ares dengan nada tidak percaya namun penuh kekaguman,baru pertama kali melihat sihir secara langsung.
Tanpa menunggu lama Ares langsung makan,karena rencana Ares setelah tau dirinya punya sihir adalah membangun sebuah rumah walaupun ditengah hutan dan yang pasti nya harus menemukan tempat yang pas.
Melanjutkan perjalanan yang ditunda sebentar, menyelusuri setiap detail hutan dan memberikan sebuah tanda goresan di pohon tertentu sebagai tanda kalau Ares tersesat, walaupun tidak terlalu berguna tapi nanti kedepannya mungkin jadi sangat berguna.
Menyelusuri sebuah sungai dengan air terjun,Air nya sangat jernih saking jernih nya bisa melihat ikan yang berenang kesana kemari.
Dan seperti nya perjalanan mencari tempat sudah selesai,Ares melihat sebuah tempat yang nyaman tidak terlalu jauh dari sungai. Selain strategis di perairan, tempat itu juga sangat cocok untuk bercocok tanam dengan tanah subur nya ditambah perlindungan setiap sisi hutan yang membuat nya seperti dipagari oleh alam.
"Bagus,aku bisa makan ikan tanpa pergi jauh,bahkan bisa bercocok tanam dan poin plus nya tempat nya aman"ucap Ares dengan senang
Seperti kejadian awal,Ares mulai berkonsentrasi membangun sebuah rumah dengan sihir walaupun cukup menguras energi untuk Ares si penyihir pemula. Keringat dingin mulai keluar,dengan sedikit gemetar Ares menggertakan gigi nya.
Sebuah rumah mulai terbentuk didepan Ares yang kini memejamkan matanya karena terlalu sulit membangun rumah, sedikit demi sedikit mulai terbentuk dan akhirnya nya semua nya terbentuk.
"Hosh hosh hosh"nafas ares tersengal sengal seperti orang yang habis olahraga berat dan sangat melelahkan namun ketika melihat hasilnya rasa lelah Ares mendadak hilanh karena terbayar dengan hasil rumah yang sederhana namun nyaman.
Sebuah rumah dengan bahan dasar kayu dilengkapi dua lantai,rumah impian yang selama ini Ares mau namun akhirnya sekarang jadi kenyataan.
Memasuki rumah,Ares di sambut dengan berbagai furniture yang sudah lengkap mulai sofa dapur bahkan dilantai dua terdapat dua kamar kosong. Sesuai lah dengan harapan Ares, walaupun depan rumah nya masih kurang rapi mungkin besok baru di perbaiki karena perjalanan yang agak lama Ares sedikit lelah dan sudah lapar lagi.
"sempurna"ucap Ares dengan senyum puas melihat kulkas berisikan bahan makan mentah, walaupun tidak cukup untuk waktu lama tapi dalam waktu dekat sudah tersedia makanan sudah lebih dari cukup.
karena kehabisan energi untuk membangun rumah,Ares langsung menyalakan kompor meracik semua bahan untuk di jadikan makanan. Ares bisa saja pakai sihir dan langsung jadi karena sihir membuat makanan hanya memakan sedikit energi namun sayang cita rasa buatan sendiri hasil susah payah dengan usaha sendiri lebih nikmat dibanding kan makanan jadi.
Pertama memasak nasi jadi ketika sayur matang nasi juga sudah matang.Menyiapkan teplon dengan sedikit minyak,Ares memasukan potongan bumbu dari perpaduan kaum bawang sedikit cabai,bau harum tercium bakso kecil masuk sekira nya sedikit kecoklatan masukan air tunggu mendidih. masukan potongan sawi hijau ke dalam didihan air,masukan garam dan penyedap rasa. masakan sederhana ala Ares jadi.
Sesuai perkiraan sayur sudah matang dan begitu pula dengan nasi nya, untuk lauk mungkin di menu makan selanjutnya karena Ares sudah sangat kelaparan.
"hmm enak"ucap Ares menikmati makanan buatan nya sendiri, walaupun sederhana namun rasanya entah kenapa sangat enak.
Ditengah hutan yang sunyi tak jauh dari rumah Ares,sebuah goa gelap tiba tiba mengeluarkan cahaya namun menit kemudian cahaya itu menghilang entah kemana.
Pagi yang cerah di awal kehidupan Ares yang kedua,bunyi burung bersautan dengan gemericik air membuat suasana nya damai walaupun agak ramai namun sangat menenangkan.
melangkahkan turun dengan baju tidur nya,Ares mengambil sebotol air minum dengan suhu sesuai ruangan. walaupun di kulkas ada air dingin Ares lebih memilih air biasa saja untuk mengawali pagi,membuka pintu menatap sekeliling membuat senyuman di tarik di wajah Ares.
"hmm huft,luar biasa"ucap Ares dengan bahagia menatap hijaunya daun dipohon yang sangat indah ditambah pemandangan sungai mengalir bahkan jika ke atas sedikit terdapat sebuah air terjun yang tak kalah indah.
"udara pagi memang menyegarkan"ucap Ares dengan tersenyum,kembali masuk Ares mulai menyiapkan sarapan. untuk sarapan Ares mengambil dua lembar roti tawar diolesi selai coklat dan segelas susu hangat, setelah sarapan Ares mandi dan bersiap untuk petualangan hari ini.
sebuah busur hitam dibawa dengan anak panah yang cukup,ditambah bekal makanan untuk perjalanan nanti dan air minum.
"sip, sekarang aku butuh peta. tapi bagaimana caranya aku mendapat kan peta?"ucap Ares dengan sedikit bingung,jika pakai sihir haruslah di bayangkan dahulu sedangkan Ares tidak tau harus membayangkan apa untuk mendapatkan peta.
"ya sudah lah berangkat dahulu,nanti disetiap jalan kasih tanda agar bisa pulang sekalian buat peta"ucap Ares, sebelum pergi Ares membuat perlindungan untuk rumah nya agar tidak ada binatang buas masuk ke dalam.
petualangan di dunia baru di mulai, menyusuri hutan seperti kemarin namun dengan persiapan yang cukup matang. pakaian Ares saja sudah lebih baik dari kemarin,kemarin Ares mengenakan pakaian mewah namu sudah rusak sedangkan hari ini Ares memakai pakaian sederhana namun nyaman untuk bergerak,rambut hitam panjang nya diikat menjadi satu ke belakang.
Hanya perasaan saja atau memang terjadi,Ares merasa hutan hari ini lebih sunyi kalau dibandingkan kemarin.Setiap bertemu hewan dengan cepat hewan itu bersembunyi.
tik tik tik
Cuaca yang cerah berubah mendung mulai menurunkan air, dengan cepat Ares mencari tempat berteduh dan untungnya tidak jauh dari tempat Ares terdapat sebuah goa.
"hujan nya aneh banget,padahal tadi cerah tanpa tanda tanda hujan eh tiba tiba udah hujan aja"keluh Ares menatap ke langit yang gelap.
kaki Ares mulai pegal,minta untuk istirahat. namun ketika Ares ingin duduk sebuah telur agak besar menggelinding ke arah nya.
"eh ini telur apa?"tanya Ares menatap telur putih bersih namun ukuran jauh dari rata rata telur ayam.
menyalakan api sebagai penghangat dengan sihir nya,dan kebetulan Ares merasa lapar. melihat ke arah telur yang seperti nya enak di makan,Ares mulai memunculkan wajan dan minyak serta bumbu Royco kesukaan Ares.
memanaskan wajan dengan minyak,uap panas mulai keluar Ares mulai memecahkan telur nya namun sayang telur nya susah di pecahkan seperti mau mecahin batu.
pakai sihir bisa gak ya?
memusatkan mana ke tangan,dan mengarah kan nya ke telur. telur yang susah di pecahkan tiba tiba di selimuti cahaya dan mulai retak.
eh ini?!
cahaya mulai menghilang,menatap telur yang di dalamnya terdapat sesuatu gelap yang bergerak ingin keluar. sebuah kepala kecil keluar diikuti kaki dan sayap,Ares yang penasaran menatap denhan serius dan sampai semua tubuh mahluk itu keluar.
"naga?!"ucap Ares dengan kaget,kenapa bisa ada naga dan bukankah naga hanya mitos!?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!