NovelToon NovelToon

Gadis Cantik Tuan Arman

Bab 1

Pagi hari yang cerah,

Suara alarm dari ponsel Alina membangunkan gadis cantik itu,

Dia langsung bergegas bangun dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka.

Di dapur sang ibu sudah Maria sudah lebih dulu bangun untuk memasak nasi,sedangkan sang Ayah pak Arya sedang bermain-main dengan burung-burungnya di depan rumah.

Setelah cuci muka Alina langsung bergegas membantu sang ibu di dapur.

"Selamat pagi Bu,masak apa Bu hari ini ??" Tanya Alina,

"Pagi juga nak,ini ibu mau masak semur ayam kesukaanmu" jawab sang ibu.

"Waaahhh pasti enak,sini bu sini Alin bantu ya Bu"kata Alina.

"Kamu bantu aduk-aduk dulu sayurnya itu ya ibu mau bangunkan kakakmu dulu" jawab Bu Maria.

"Siap booss" jawab Alina.

Bu Maria akhirnya berjalan menuju kamar sang anak sulungnya si Angga yg masih setia bergulung dibawah selimut tebalnya.

"Angga,,Anggaaa,,,!!! Bangun nak sudah pagi,katanya hari ini kamu ada acara meeting di kantor" teriak Bu Maria dari luar kamar sambil ketuk pintu kamar sang anak.

"Iya buu ini Angga sudah bangun" teriak Angga dari dalam kamarnya.

"Ya sudah cepetan mandi terus sarapan,itu ibu sudah masak makanan kesukaan kamu dan adikmu" kata Bu Maria,

"Iya Bu"jawab Angga

Bu Maria kembali berjalan menuju dapur,

"Gimana Lin,apa sudah matang itu sayurnya"tanya Bu Maria pada anak gadisnya,

"Sudah bu,ini tinggal masukin ke wadah aja" jawab Alina,

"Ya sudah kamu sekarang mandi dan bersiap ke kantor ya,kan kamu masih anak baru di tempat kerjamu,jangan sampai telat nanti" kata Bu Maria

"Okee siaaappp komandan" jawab Alina sambil menaruh tangan kanannya di jidatnya,

Alina bergegas mandi dan bersiap untuk ke kantor,

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi,

Pak Arya dan keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan,

Setelah sarapan mereka bubar dan akan berangkat ke tempat kerja masing-masing,

Sebelum berangkat Alina dan Angga pamitan kepada ke dua orang tuanya dan mencium tangan sang ibu dan ayah terlebih dahulu.

Baru mereka menuju ke garasi,

Sang ayah menaiki mobil Fortuner kesayangannya dan berangkat menuju tempat kerjanya di kantornya Polda metro jaya karena sang ayah berprofesi sebagai komisaris polisi.

Angga dan Alina pun juga akan berangkat ke kantor masing-masing,

"Kak Angga,Alina nebeng kakak ya,males bawa mobil sendiri kak"ucap Alina pada sang kakak,

"Iya kelinci bawel,tapi dengan syarat kamu harus traktir kakak makan siang nanti,hahahahaha"jawab sang kakak,

"Huh dasar kakak gak ada akhlak,masak adiknya nebeng harus pakek imbalan,kalau bukan karena kakak sendiri udah aku banting"gerutu Alina

"Alinaaa,kakak dengar kamu ngomong apa"kata Angga

"Ampun kisanak"jawab sang adik sambil mengatupkan kedua tangannya didepan wajahnya sambil cengengesan.

Akhirnya mereka berdua berangkat ke kantor bersama,karena arah kantor mereka searah.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menitan Alina tiba di depan loby kantor dan turun,sebelum masuk kantor Alina Pamitan dan mencium tangan sang kakak terlebih dahulu,lalu turun dari mobil dan masuk ke kantornya dan menuju ke meja kerjanya sebagai sekretaris seorang CEO tuan Arman Ardana.

Setibanya di meja kerjanya Alina langsung menyalakan komputernya dan mengecek jadwal sang CEO hari ini sebelum beliau datang.

Setelah semua jadwal sang CEO selesai Alina menyempatkan menghubungi sang kekasih untuk mengabarkan kalau dia sudah ada di kantor.

Alina "selamat pagi sayang"

Davin"selamat pagi juga sayang,kamu sudah di kantor. ??"

Alina "sudah,ini sudah duduk manis di meja kerja "

Davin " ya sudah, selamat kerja ya yang,semangat kerjanya,,,ini q juga baru nyampek kantor"

Alina "iya,kamu juga semangat ya kerjanya"

Davin "iya sayang "

Di saat Alina masih membaca pesan dari sang kekasih,tiba-tiba sang boss datang,

"Ehem,,,keruangan saya sekarang" ucap sang boss yang baru saja datang dengan asistennya Robby,

"Baik tuan"jawab Alina dengan kagetnya

Sementara diruangan sang CEO

"apa jadwal saya hari ini" tanya Arman pada sang sekretaris,

Alina membacakan semua jadwal sang boss hari ini,

"Siapkan berkas meeting dengan PT.AJBS sekarang" kata Arman dingin

"Baik tuan" jawab Alina sambil keluar dari ruangan sang boss.

"Ya Tuhan apakah setiap hari aku harus selalu berhadapan dengan manusia kulkas itu Tuhan,,!!" Ucap Alina dalan hati.

Setelah semua berkas meeting siap Alina kembali mengetuk ruangan sang boss,

"Masuk" jawaban dari dalam ruangan itu,

Aline berjalan ke meja Arman dan meletakkan semua berkas yang dibutuhkan untuk Arman meeting.

Setelahnya Alina pamit kembali ke mejanya,

Tapi tiba-tiba dia hentikan oleh sang boss

"Tunggu dulu,,,duduk," kata Arman

Alina menghela nafas dan duduk "apa masih ada lagi yang tuan butuhkan,??" Tanya Alina

"Setelah ini kamu ikut saya meeting dengan tuan Seno" jawab Arman dingin,

"Baik tuan"jawab Alina,

Jam 10.00 mereka berdua pergi ke tempat meeting yang sudah disepakati dengan diantarkan oleh sopir kantor,karena sang asisten sedang ada urusan lain Arman meeting hanya bersama Alina,

Diperjalanan mereka hanya saling diam, Alina menatap keluar jendela mobil,dan Arman sesekali mencuri pandang pada Aline,

"Kalau dilihat-lihat,cantik juga si Alina ini" batin Arman,

Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu,saat Arman memendang Alina bertepatan Alina menoleh ke arahnya,

Arman langsung membuang muka dan

Jantung Arman berdegup kencang tapi sebisa mungkin dia biasa saja,

"Apa ada yang salah dengan penampilan saya tuan sehingga tuan memandang saya seperti itu ? " Tanya Alina terheran

"Tidak ada,saya tadi cuman gedung di seberang sana" elaknya

"Ooohhh" jawab Alina sekenanya

"Dasar kulkas aneh"batin Alina 

Tanpa terasa mereka sudah sampai di tempat meeting,

Mereka masuk menuju ruang VIP di tempat itu.

Disana sudah terlihat tuan Seno dengan sang asisten,

"Selamat siang tuan Seno,maaf kami sedikit terlambat" sapa Arman pada kliennya itu,

"Ah tidak apa-apa tuan Arman,saya juga baru sampai" jawab tuan Seno

"Perkenalkan ini sekretaris saya Alina" Arman memperkenalkan sekretarisnya pada tuan Seno,

Mereka saling jabat tangan,

"Alina" ucap Alina memperkenalkan diri

"Saya Seno dan ini asisten saya Rama" jawab tuan Seno memperkenalkan dirinya dan sang asisten.

"Mari kita mulai meetingnya tuan" kata Arman memulai meeting,

Asisten tuan Seno mempresentasikan tentang proyek kerja sama yang akan mereka lakukan,

Dan kesepakatan kerja sama pun terjadi,

Jam menunjukkan pukul 12.00 siang dan sudah masuk jam makan siang,

Setelah meeting selesai mereka melanjutkannya dengan makan siang bersama.

Setelah semua urusan selesai mereka berdua kembali ke kantor.

Sesampainya di kantor Alina langsung menuju ke meja kerjanya dan Arman ke ruangannya.

"Jangan lupa nanti malam kamu harus mendatangi pesta ulang tahun pernikahan dari tuan Vano di hotel xxx" isi pesan dari Robby sang asisten sekaligus sahabatnya

Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 dan sudah waktunya semua karyawan pulang,

Alina pun bersiap untuk pulang,tapi tiba-tiba suara bariton seorang Arman mengagetkannya,

"Nanti malam pukul 19.00 saya jemput kamu,temani saya ke acara pesta klien" ucap Arman,

Alina hanya bengong karena kaget dengan permintaan sang CEO,

Arman berlalu begitu saja tanpa kata apapun,

"Huuhhh dasar kulkas,apa tidak bisa gitu kalau ngajak orang ke pesta itu ngomongnya yang baik gituuuu!!" Gerutu Alina dalam hati.

Bab 2

Hotel xxx

Terlihat Arman berjalan masuk ke lobby hotel ditemani oleh sang sekretaris Alina,

Alina terlihat sangat cantik dan anggun menggunakan gaun warna hitam tanpa lengan,dan rambutnya ditata rapi keatas sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang putih mulus,

Semua mata tertuju pada dua orang yang baru saja masuk itu,

"Selamat ulangtahun pernikahan tuan Vano,maaf kami datang agak sedikit terlambat,karena jalanan lumayan padat,suatu kehormatan untuk saya mendapatkan undangan di hari spesial anda tuan" ucap Arman,

"Terima kasih tuan Arman,suatu kehormatan juga bagi saya karena kedatangan tamu terhormat seperti anda tuan" jawab tuan Vano

"Anda terlalu berlebihan tuan" jawab Arman dengan senyum manisnya

Melihat itu Alina membatin "bisa senyum juga manusia kulkas ini ternyata,gitu kan terlihat seperti manusia normal boss,hihihihi"

"Selamat ulang tahun pernikahan tuan" ucap Alina pada tuan Vano

"Terima kasih Bu Alina" ucap tuan Vano

"Selamat menikmati hidangan yang ada tuan Arman dan Bu Alina,saya permisi menemui tamu yang lain dulu" ucap tuan Vano lagi

"Baik tuan" jawab Arman

Sepeninggalan tuan Vano,Arman dan Alina menuju ke meja minuman untuk mengambil minum,setelahnya Alina pamit kepada Arman untuk pergi ke toilet,

"Tuan,saya permisi ke toilet sebentar ya,,!!" Ucap Alina

"Iya,,,,saya tunggu di meja sana ya" jawab Arman

"Baik tuan,saya permisi dulu"pamit Alina.

Setelah selesai dari toilet,waktu perjalan menuju ke tempat pesta tanpa sengaja Alina melihat Davin sang kekasih bergandengan mesra dengan seorang wanita yang dia kenal,yaitu Dania sang sahabat keluar dari lift lantai itu,

Akhirnya Alina tidak jadi kembali ke pesta dan mengikuti sang kekasih diam-diam.

Ternyata mereka menuju ke sebuah kamar di hotel itu,

Tanpa terasa air mata Alina mengalir begitu saja,

Alina segera mengambil HP nya dang menghubungi sang kekasih,

Alina "hallo sayang,,kamu lagi ngapain ,,??"

Davin "hallo sayang,ini aku lagi nyantai aja di rumah,lagi nungguin mama katanya minta diantar ke supermarket sayang"

Alina "oohhh ya udah kalau gitu,kamu hati-hati ya di jalan"

Davin " iya sayang"

Alina menutup telponnya dan tangisnya semakin menjadi,

Air matanya tidak mau berhenti mengalir,

Tanpa sadar Arman sudah berdiri di belakang Alina,

Arman memberikan sapu tangan kepada Alina yg masih menangis sesenggukan,

"Laki-laki seperti itu tidak pantas kamu tangisi,masih banyak laki-laki diluaran sana yangebih baik dari dia,hapus air matamu dan tunjukkan padanya kalau kamu bukan wanita bodoh yang bisa dia permainkan" ucap Arman pada Alina

Alina menerima sapu tangan tersebut dan menghapus air matanya,dan tanpa sadar dia bersandar di dada bidang sang CEO sambil menangis.

"Temui laki-laki itu dan putuskan hubungan kalian,saya akan menemani kamu"ucap Arman kembali.

Alina langsung menghapus air matanya menatap Arman dan menganggukkan kepalanya.

Setelah membenahi penampilannya dan menetralkan hatinya Alina berjalan menuju nomor kamar yang ditempati sang kekasih untuk memadu kasih dengan Dania,

Alina mengetuk pintu tersebut beberapa kali,

Dan setelah beberapa menit pintu terbuka dan menampakkan seorang Dania di sana dengan menggunakan Hem kebesaran milik Davin,

Dania shock dan mematung didepan pintu,

Alina langsung nyelonong masuk dan menemukan Davin yang berada di ranjang dibawah selimut terlihat sudah telanjang dada,

"Ternyata ini yang kamu lakukan di belakangku Vin,kenapa harus dengan sahabatku Vin,kenapa bukan orang lain saja ?"ucap Alina dengan dada naik turun menahan emosi

Davin shock dan mematung ditempat melihat kehadiran Alina,

"Bukan begitu sayang,maafkan aku sayang,dia yang merayuku,bukan aku,,sayang kamu harus percaya denganku,,aku khilaf sayang" ucap Davin sambil berdiri dan melilitkan selimut itu pada tubuhnya dan berjalan menuju Alina dan ingin memeluk Alina,

Tapi Alina langsung menghindar dan berkata "cukup,jangan ucapkan kata-kata sayangmu itu,,,itu sangat menjijikkan,,,dan jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu,,,mulai hari ini kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi,,jangan pernah hubungi aku lagi ataupun temui aku" ucap Alina sambil berlalu pergi meninggalkan Davin yang diam mematung,

Tiba-tiba dia dihentikan oleh sang sahabat Dania,

"Alina,maafkan aku,aku tidak bermaksud mengkhianati persahabatan kita,tapi aku dan Davin saling cinta" ucap Dania sang sahabat

"Perjuangkanlah cinta kalian,sekarang kalian tidak perlu diam-diam lagi dalam menjalin hubungan,,semoga kalian bahagia" jawab Alina dan langsung berlalu pergi meninggalkan Davin dan Dania,

Di depan kamar Arman sudah menunggu Alina,

Lali Arman mengajak Alina kembali ke pesta untuk berpamitan dengan tuan Vano,

"Tuan Vano,mohon maaf saya mau permisi pulang dulu,karena Alina sedikit tidak enak badan" pamit Arman pada tuan Vano,

"Oohhh Baik tuan tidak apa-apa,,semoga Alina lekas membaik,terima kasih atas kehadirannya tuan,terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir ke acara saya" jawab tuan Vano

"Sama-sama tuan,saya permisi dulu" ucap Arman

Arman dan Alina berjalan menuju mobil dan segera berlalu pergi dari sana,

Di perjalanan Alina hanya diam dan memandang jalanan lewat jendela mobil,

Arman melirik Alina dan mulai berkata,

"Alina,kalau kamu belum baik-baik saja,kamu besok boleh ambil cuti dulu"

Alina langsung menoleh dan menggelengkan kepalanya,

"Tidak tuan,saya baik-baik saja,saya akan tetap bekerja besok pagi" jawab Alina sambil memaksakan untuk tersenyum.

"Baiklah kalau itu maumu" jawab Arman,

"Kenapa sesakit ini melihatmu bersedih seperti itu untuk laki-laki lain Alina" batin Arman

"Aaahhhh mikir apa sih aku ini" Batin Arman lagi

setelah beberapa menit

"Sudah sampai,kamu segera istirahat,,jangan terlalu bersedih untuk laki-laki bajingan seperti dia" ucap arman

"Baik tuan,saya permisi dulu,, terimakasih sudah mengantarkan saya pulang" jawab Alina.

"Sudah sepantasnya seperti itu,karena saya yang mengajakmu,dan saya minta kalau diluar kantor jangan panggil saya tuan,,cukup Arman saja" ucap Arman dengan nada lembut

Alina mengerutkan alinya,

"Haaahhh si kulkas bisa selembut ini ternyata kalau ngomong" batin Alina dan segera menjawab "tapi itu tidak sopan tuan"

"Ini perintah,,jangan membantah,,panggil Arman saja atau apapun se enaknya kamu" jawab Arman dengan nada kembali dingin

"Baru aja di puji,eeehhh udah balik lagi ni kulkas" batin Alina lagi

"Baiklah,,,saya panggil mas aja gimana,,??,, mas Arman gitu" jawab Alina sambil cengengesan,

"Mas Arman,lucu juga hahaha" batin Arman 

"Haahh,,,, terserah kamu saja" jawab Arman sekenanya

"Ya sudah saya turun dulu ya mas,,,mas Arman hati-hati di jalan ya" ucap Alina sambil turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.

Di perjalanan menuju apartemen Arman memikirkan panggilan yang diberikan Alina sambil senyum-senyum sendiri.

Bab 3

Kediaman keluarga Sanjaya

Di kamar Alina merebahkan tubuhnya setelah bersih-bersih dan ganti baju,

Dia memainkan ponselnya dan membuka galeri,disana banyak foto-foto dirinya dengan Davin,dan juga foto-foto dirinya dengan sang sahabat Dania.

Alina mulai menghapus satu per satu foto-foto mereka,tanpa terasa air matanya kembali menetes kala mengingat momen bahagia mereka.

Tapi dia segera menghapus airmatanya dan menguatkan dirinya sendiri.

"Mungkin ini memang sudah jalannya,terima kasih Tuhan karena sudah membuka semua kebusukan mereka" batin Alina

Lalu dia segera memejamkan matanya dan mulai terlelap.

Keesokan paginya Alina sudah rapi dengan setelan kantornya,dia berjalan menuju meja makan untuk sarapan bareng keluarganya,

Sang ibu melihat mata sang putri terlihat sembab,

"Alina,kenapa matamu sembab,apa kamu menangis semalam,,??"tanya sang ibu

"Aahhh tidak kok Bu,mungkin karena kurang tidur aja semalem"elak Alina

"Jangan bohong,ayah tidak pernah mengajarkan anak-anak ayah untuk berbohong" sahut sang ayah

Alina menarik nafasnya dalam lalu berkata "Alina putus sama Davin yah"jujur Alina

"Kenapa putus,apa Davin menyakitimu sampai kamu putus dan menangis,,??" Sahut Angga sang kakak

"Iya,Davin selingkuh sama Dania kak,kemarin malam pas aku nemenin pak Arman ke pesta anniversary klien di hotel xxx,aku melihat Davin sama Dania masuk ke salah satu kamar di hotel itu,yaahhh terus aku putusin aja lah,,!!" Ucap Alina sambil menahan sakit di hatinya.

"Dania sahabat kamu itu dek,,??" Tanya Angga

"Iya kak,itu yang membuat aku sakit hati banget kak,kenapa harus sahabat aku sendiri,kenapa bukan orang lain saja,,!!" Ucap Alina sambil memaksakan tersenyum.

Setelah sarapan dan mengobrol ringan meraka berpamitan untuk berangkat ke tempat kerja masing-masing.

Alina minta nebeng lagi sama sang kakak,di perjalan mereka ngobrol ringan sambil bercanda,

"Dek,,kamu sekarang udah jomblo niihh,mau gak Kaka kenalin sama temen kakak,,??" Goda sang kakak

"Iiiihhhh segitu tidak lakunya kah adikmu ini sampai-sampai nyari pacar aja harus dicariin sama kakak,,??" Ketus Alina

"Hahahahaaaaa" Angga tertawa mendengar jawaban dari sang adik

"Teruusss aja ketawa,aku doain Kakak sebentar lagi juga jadi jomblo !!"jawab Alina kesal

"Eeehhhh mulutnya kalau ngomong suka nglantuurr,,,!!" Ucap Angga

"Rencananya bulan depan Kakak mau ngelamar Viona dek,gimana menurut kamu,,??" Ucap Angga lagi

Alina membelalakkan matanya sambil tepuk tangan kegirangan,

"Yang bener kak,,waahhh aku bakalan ada temenya curhat dech dirumah kalau ada kak Viona nanti,,!!gaaasss lah kak,aku setuju kok,kan kak Viona juga orangnya tu baik banget,,!!" Dukung Alina

"Oke dek,nanti malam Kakak mau bicara lah sama ibu dan ayah, gimana-gimananya nanti" jawab Angga

Alina hanya manggut-manggut

Tanpa terasa mereka telah sampai di depan kantor Alina,

Alina pun segera pamit pada sang kakak dang masuk ke kantor,

Setibanya di meja kerjanya Alina kaget melihat ada coklat dan bunga di meja kerjanya.

Disitu ada kartunya dan ternyata itu semua dari Davin yang ingin meminta maaf pada Alina.

Tanpa menunggu lama Alina langsung membuang semua barang-barang pemberian Davin itu,dan itu sedikit merusak moodnya.

Selang beberapa saat nampak Arman dan sang asisten keluar dari lift khusus petinggi perusahaan.

"Selamat pagi tuan Arman dan tuan Robby" sapa Alina pada sang atasan

"Pagi juga" jawab Arman dan Robby bersamaan seperti paduan suara saja dan ada sedikit senyum di bibir Arman,

Robby yang melihat sikap sang atasan sekaligus sahabatnya itu terheran,

"Tu mulut gak salah apa bisa senyum gitu" batin Robby.

Lalu Arman dan Robby masuk ke ruangan Arman sang CEO

Sampai di dalam ruangan sang sahabat Robby langsung mencerca sang sahabat dengan banyak sekali pertanyaan.

"Ar gue lihat si Alina itu cantik juga yaaa,,,kayaknya pas dech buat di jadiin bini,,!!"goda Robby pada sang sahabat

Arman menatap tajam kearah Robby,

"Biasa aja"jawab Arman singkat

"Oke kalau menurut loe si Alina itu biasa aja,biar buat gue aja lah,mau gue jadiin bini gue aja,,!!" Goda Robby lagi

"Berani lho macem-macem sama Alina,gue pecat loe jadi sahabat gue" jawab Arman kesal

"Hahahahahaaaa" tawa Robby seketika pecah mendengar jawaban sang sahabat

"Kalau loe suka sama Alina,mending loe pepet trus tuh si doi,jangan sampai keduluan yang lain,,gue lihat-lihat Alina cewek yang baik,," ucap robby

"Gue sendiri masih bingung sama perasaan gue,setiap kali gue ngelihat Alina sedih,hari gue kayak sakit gitu,terus kalau denger ada cowok yang Deket sama dia kayak gue gak rela gitu,dan saat gue ada dideket dia rasanya nyaman banget pengen sama-sama terus gitu,tapi gue belum yakin itu perasaan apa" ucap Arman

"Huuuhhhh itu namanya loe udah jatuh cinta sama Alina bro" jawab kesal Robby

"Loe kalau soal kerjaan jago,ngelawan musuh jago,giliran urusan cewek bego" batin Robby

"Tapi gue belum yakin"jawab Arman

"Terserah loe deh" kesal Robby sambil berlalu pergi meninggalkan sang sahabat yang sudah linglung

Di depan meja Alina Robby berhenti,

"Lin di suruh si bos ke ruangannya tuh" ucap Robby tiba-tiba pada Alina

"Iya pak baik,tapi kira-kira ada apa ya pak kok tiba-tiba pak boss panggil saya,,??" Jawab Alina

"Mana gue tau,kangen kali"jawab Robby sekenanya

"Rasain loe gue kerjain,mau ngomong apa loe kalau sudah di ruangan berdua sama Alina,hahahah" batin Robby sambil senyum-senyum dan berlalu pergi

sementara Alina mengetuk ruangan sang atasan,

"Masuk" jawab Arman dari dalam

"Permisi tuan,kata pak Robby tuan memanggil saya,,ada apa ya tuan.?" Tanya Alina

Arman mengerutkan alisnya

"Dasar Robby sialan,terus gue harus ngomong apa sama Alina,sedangkan kemarin Alina sudah memberi tahuku kalau hari ini tidak ada meeting apa-apa atau pertemuan-pertemuan dengan klien" batin Arman

"Ah iya Alina,saya mau minta tolong sama kamu,besok kan weekend,saya diminta mama saya pulang kerumah,kamu bisa bantu saya pura-pura jadi pacar saya,,??" Ucap Arman tiba-tiba mempunyai ide seperti itu

Alina mengernyitkan keningnya

"Apa tuan tidak salah bicara,,??" Tanya Alina

"Tidak,saya tidak salah bicara dan saya serius" jawab Arman

"Eeemmmm apa harus begitu ya tuan"jawab Alina

"Saya akan membayar kamu lebih untuk tugas ini"ucap Arman

"Eeemmmm bukan masalah uang tuan,tapi----"

Belum selesai Alina menjawab Arman sudah memotongnya,

"Apa kamu keberatan,,??"

"Aaaa tidak tuan,baiklah saya bersedia"jawab Alina

"Baguuss," sahut Arman

"Besok saya jemput kamu jam 10.00 pagi" ucap Arman lagi

"Baik tuan"jawab Alina

"Kalau begitu saya permisi lanjut kerja lagi tuan" pamit Alina dan keluar dari ruangan sang atasan.

"Pak Arman kesambet apa ya tiba-tiba nyuruh gue pura-pura jadi pacarnya,entar kalau ketahuan pacar aslinya bisa mampus gue" batin Alina

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!