Didalam sebuah kamar kini terlihat dua orang pria dan juga wanita yang sedang duduk namun dengan posisi saling membelakangi, bahkan ekspresi dari sang wanita yang sangat kesal dengan pria tersebut.
" Cih, kenapa sih hidup gua harus begini, apes mulu dah." decak kesal si wanita karena ia dipaksa menikah dengan seorang pria yang sangat ia benci.
" Eh, nenek lampir, yang harusnya ngomong gitu bukan elu tapi gua." sahut pria tersebut yang menjawab perkataan wanita tersebut dan tak menerimanya.
Dan dua orang tersebut yang bernama Mira Pratiwi dan juga Adit Wijaya itupun yang sedang bergaduh tersebut pun, sudah dinikahkan oleh kedua orang tua mereka, dan melangsungkan pernikahan mereka tadi sore.
Mereka menikah karena sebuah perjodohan, yang membuat awal-awal anak-anak merekapun sampai dibuat kaget apalagi Adit, ia sama sekali tidak terlintas dalam benak dan pikiranya untuk menikah semuda ini, ditambah kini ia menikah dengan seorang wanita yang super galak di sekolahnya yaitu Mira Pratiwi seorang ketua OSIS di Sma Pelita Jaya yang sekarang sudah berstatus sebagai istri sahnya.
Wanita itu sebenarnya adalah gadis yang sangat cantik, Mira sendiri memiliki rambut panjang berwarna coklat serta memiliki hidung mancung dengan bulu rambut yang lentik, dan tak hanya itu juga Mira juga memilki kelebihan ditubuhnya yang memiliki tubuh layaknya seorang model profesional, lansing layaknya gitar spanyol namun berisi dibagian beberapa aset pentingnya.
Namun sayangnya sifat Mira tidaklah mencerminkan kecantikan dirinya,karena Mira memiliki sifat yang sangat galak yang membuat semua orang akan berpikir dua kali untuk bisa berdekat denganya, apalagi sebagai ketua OSIS ia selalu tegas dan tak tanggung-tanggung memberi hukuman terhadap murid-murid bandel yang ada disekolah PELITA JAYA.
Namun itu juga tak terlalu jauh dari Adit, Adit juga memiliki paras yang tampan dan juga memiliki tubuh yang atletis dan sedikit kekar, yang membuat para wanita yang melihat pasti akan dibuat klepek-klepek dibuatnya, apalagi ia sangat terkenal oleh para wanita yang ada di sekolah tersebut.
Namun itu semua tidak berlaku dengan Mira, meskipun Adit memiliki paras tampan di atas rata-rata, namun itu semua tidak membuat seorang wanita yang bernama lengkap Mira Pratiwi itu tertarik pada pria tersebut yang kini sudah sah menjadi status suaminya.
Dan alesan Mira tidak tertarik dengan pria tersebut, karena kebandelanya disekolah, hal itulah yang membuat mira tidak tertarik dengan Adit, yang ada malah Adit lah yang selalu membuat Mira selalu kesal terhadap kelakuan nya, karena itulah Mira sangat membencinya.
Namun apalah dayanya sekarang nasi sudah menjadi bubur, kini orang yang ia benci sudah sah menjadi suaminya beberapa jam yang lalu, yang amal nakal di sma PELITA JAYA.
" Udahlah sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi kita sekarang, sebaiknya lu terima aja takdir ini." Ujar A****dit bersuara.
Mira pun tidak sema sekali mendengar perkataan pria tersebut, dia masih tenggelam dalam pikirannya yang memikirkan bagaimana nasib kedepannya bersama pria yang sudah berstatus suaminya tersebut.
TOK-TOK!
Terdengar ketokan suara pintu yang berhasil mengalihkan pandangan mereka.
" Dit, mama boleh masuk?." tanya seorang wanita paruh baya di balik pintu kamar mereka.
Adit yang mendengar suara mamanya tersebut pun langsung mempersilahkan untuk masuk.
" Masuk aja, mah, gak dikunci kok!." sahut Adit kepada ibunya tersebut.
Dan ibunya Adit yang bernama Melisa pun langsung masuk kedalam, dan langsung meliat menantu wanitanya tersebut yang nampak murung dan seperti masih belum menerima Adit sebagai suaminya, Melisa pun kini langsung melangkahkan kakinya dan langsung mendekat ke arah menantunya.
" Kamu kenapa Mir?, kok murung gini?." tanya Melisa yang memegang pundak sang menantu.
" Ahh...gak kok mah, aku gak apa-apa." Jawab Mira yang sedikit canggung memanggil wanita itu dengan sebutan mama.
" Yakin, gak apa-apa?." tanya kembali Melisa untuk memastikan.
Dan Mira hanya mengangguk sebagai jawabanya.
" Yaudah kalau gitu, sekarang kalian ganti pakaian, habis itu segera kebawah yah, kita makan malam sama-sama."
" iyah, mah." jawab Adit dan Mira bersamaan.
Setelah mendapatkan jawaban dari kedua anaknya, Melisa pun kini langsung kembali keluar dari kamar mereka.
" Udah cepetan gih, ganti baju semua orang nunggu." ucap Adit kepada Mira untuk terlebih dahulu mengganti pakaiannya.
Dan sekian ucapan Adit kepada Mira lagi-lagi wanita itupun tidak menjawab, dan hanya diam saja sembari menundukan kepalanya, dan melihat wanita itu Adit pun langsung menghela nafasnya lalu mulai mendekati Mira yang sejak tadi melamun.
" Elo dari tadi terus ngelamun sampai-sampai ucapan gua dan pertanyaan gua gak lu jawab, kenapa?, masih belum menerima pernikahan ini?." tanya Adit.
Meskipun Adit sudah mendekat dan ucapan sudah jelas, lagi-lagi Mira hanya diam seribu bahasa, dia masih terus-menerus kepikiran bagaimana nasib dirinya kedepannya nanti.
" Yaudah,kalau lu emang gak suka dan gak nerima pernikahan ini, yah gua tinggal ngomong aja sama mama-papah biar bisa mengakhiri pernikahan ini." ucap Adit dengan sangat jelas.
Yang membuat wanita itupun sontak mendongak menatap Adit.
" Lo, gila ya Dit?!, pernikahan aja belum ada satu hari dan baru beberapa jam ini, tapi Lu udah mau cerai gitu?." ucap Mira dengan nada galak dan seriusnya.
" Yah, elo lagi ngapain dari tadi diam terus?."
" Gua dia dari tadi bukan karena belum nerima ini semua, Dit, tapi gua lagi mikir masa depan dan kehidupan kita nantinya akan bagaimana."
Adit yang mendengar kata kita dari mulut gadis tersebut pun membuat dirinya tersentuh , rupanya sedari tadi Mira sedang memikirkan kehidupan mereka, dan tidak sesuai pikirannya yang ia pikir Mira itu tidak menerima pernikahan mereka yang membuatnya terus melamun.
" Udah, lo gak usah mikirin itu, gua janji sebagai suami lu, kehidupan dan masa depan kita akan baik-baik aja." ucap Adit yang bersungguh-sungguh.
" Tapi, Dit..."
Belum sempat Mira menyelesaikan ucapannya, Adit lebih dahulu langsung menyuruh Mira untuk bergegas berganti pakaian nya.
Dan dengan sedikit berat hati, Mira pun hanya bisa patuh dan langsung berdiri melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi untuk berganti pakaian pernikahan nya.
Dan saat Mira sudah sampai didalam kamar mandi, dan hendak manarik rel seletting gaunya iapun sedikit kesusahan, Mira pun terus berusaha untuk membukanya dan menurunkan rel seletting gaunya tersebut, namun sudah berbagai cara ia gunakan masih tetap susah dan ia masih belum bisa membukanya, yang membuat rel seletting itu hanya bisa turun dibagian pundaknya saja, Mira juga sempat berniat untuk meminta bantuan kepada adit namun ia urung niatnya tersebut, karena takut kalau Adit akan melihat tubuh polosnya.
Mira pun kembali berusaha, namun disaat Mira berusaha untuk membuka rel seletting nya, dari arah luar pun terdengar suara ketukan pintu dan suara Adit memanggilnya.
" Mir, lama amat, lu gak apa-apa kan didalam?." ucap Adit yang sedikit khawatir karena Mira sangat lama hanya untuk berganti pakaian saja.
" iyah gua gak apa-apa, gua baik-baik aja." ucap Mira berbohong.
" Yaudah kalau gitu cepatan keluar, tadi mama kesini lagi manggil kita berdua lagi."
" iyah bentar..."
Setengah jam pun sampai, dan Mira pun masih berada dikamar mandi dan Mira masih belum dapat membuka gaun pengantinya tersebut, karena susah sekali untuk membukanya dan harus meminta bantuan, mau tidak mau Mira pun meminta bantuan kepada Adit, untuk menarik rel seletting nya tersebut.
Mira pun kini menongolkan sedikit kepalanya dibalik pintu, dan memanggil Adit untuk meminta bantuan nya.
" Dit..." panggil Mira.
Dan Adit yang tengah bermain gems di pinggir ranjang pun, kini langsung meletakan hpnya saat mendengar panggilan Mira tersebut.
" Apa?." tanya Adit sembari mendekati Mira.
" Eh...gue boleh minta tolong gak?." ucap Mira malu-malu.
" Minta tolong apa?." ucapnya datar.
" Tolong, b-bantuin gue buat lepasin gaun ini."
Dan karena Mira memanggilnya hanya untuk menurunkan/melonggarkan rel seletting gaunya, Adit tanpa basa-basi langsung mendekati dan masuk kedalam kamar mandi, Mira yang melihat Adit mendekat dan hendak masuk kedalam kamar mandi langsung membuat jantungnya berdetak tak karuan.
" Mana sini?, biar gue bantu."
Mira dengan cepat langsung membalikan badannya membelakangi adit, dan wajah Mira pun kini sudah memerah karena ini adalah pertama kalinya bagi dirinya, meminta bantuan apalagi meminta bantuan untuk membuka pakaiannya kepada seorang pria.
Meskipun Adit adalah suaminya, namun Mira masih belum terbiasa apalagi pernikahan nya ini sangat mendadak bagi dirinya, dan sementara itu Adit pun kini sedang membantu Mira melepaskan gaunya.
Dan saat Adit sedang menurunkan rel seletting nya Mira pun seketika langsung membulatkan kedua matanya, dengan wajahnya yang sangat merah.
Adit pun kini langsung membulat kedua matanya juga, ia baru pertama kali melihat kulit punggung Mira yang mulus beserta putih, bahkan Adit sampai menelan salivanya seketika melihat punggung yang sudah sah menjadi istrinya tersebut.
Karena tidak mau terbawa nafsu, Adit pun dengan segera langsung menyenderkan badannya.
" sudah..." ucap Adit yang langsung berlalu pergi.
Melihat Adit yang pergi begitu saja, membuat Mira heran, padahal Mira sudah berpikiran yang enggak-enggak kepadanya Adit.
Karena tidak mau ambil pusing, Mira pun melanjutkan kegiatanya dan mengganti pakaiannya.
Beberapa menit kemudian kini Mira pun sudah keluar dari kamar mandi, dengan menggunakan celana jeans panjangnya dan kaos putihnya.
Meskipun hanya memakain pakaian simple, itu tidak membuat kecantikan Mira meluntur, justru dengan pakaian itu membuat Mira malah semakin cantik saja.
Bahkan Adit saja yang melihat Mira keluar pun, dibuat terpesona dengan kecantikanya Mira, sampai-sampai tidak sadar Adit pun langsung memujinya.
" Cantik..." puji Adit yang membuat wajah keduanya langsung memerah.
Dan berhubung keduanya sudah berganti pakaian, Mira dan Adit pun langsung bergegas keluar dari kamar dan langsung turun kebawah, ke arah meja makan.
Dan diarea meja makan kini sudah terlihat, kedua orang tua. Adit dan Mira yang sudah berkumpul, melihat kedua anak-anak mereka turun dari tangga membuat kedua orang tua tersebut langsung Tersenyum.
TO BE CONTINUE.
Satu pasangan tersebut kini mulai turun kebawah dan bergabung bersama keluarga mereka di meja makan, mereka semua pun langsung mekan malam bersama dengan hanya berbincang ringan saja.
Dan setelah selesai makan malam, Adit pun kini pamit kepada kedua orang tuanya beserta mertuanya untuk kembali ke kamar mereka bersama mira.
" tumben, dit, baru juga jam segini udah mau ke kamar aja, udah ngebet aja nih pengantin baru." ledek adam papahnya adit.
Adit yang diledek oleh papanya tersebut Langsung mendengus kesal, dan karena tidak ingin meladeni papahnya Tersebut Adit pun dengan cepat langsung mengandeng tangan mira.
Dan mengajak istrinya itu kembali ke kamarnya, begitu sampai dikamar Adit pun langsung mengambil hpnya dan langsung ke balkon kamarnya untuk menyibukan dirinya berkutat dengan alat tipisnya itu.
Dan sedangkan mira, ia kini tengah bingung apalagi adit dengan cueknya langsung pergi ke balkon, yah mira juga tidak peduli dengan adit maupun kemanapun pria tersebut itu bukan urusan nya sama sekali.
Dan karena jam masih belum larut malam mira pun bingung harus melakukan apa, dan diapun hanya memutuskan untuk menonton tv saja dengan rileks santai dan rebahan di kasur nyaman milik adit.
Sampai tak terasa kini pukul sudah menunjukan jam 11 malam, dan karena mira sudah mulai sangat bosan dan juga pukul sudah larut malam ditambah matanya yang sudah berat, mira pun langsung memejamkan matanya dan langsung tertidur dengan keadaan tv yang masih menyala.
Dan sedangkan adit yang kini sudah selesai bermain gemsnya, kini dirinya pun mulai masuk kedalam, bibir Adit pun langsung tersenyum saat dirinya melihat mira tertidur dengan keadaan tv yang masih menyala.
" hah...nin anak bisa-bisanya di tidur dengan tv yang masih menyala kek gini."
Adit pun langsung mematikan tvnya, dan langsung menuju kasurnya bersiap untuk tidur.
Namun sebelum tidur dengan sangat perhatian nya, Adit pun langsung menyelimuti mira sampai setengah badan supaya wanita tersebut bisa merasa nyaman dalam tidurnya.
Setelah menyelimuti mira iapun kini mulai mengamati wajah cantik mira, sambil tersenyum.
" jadi gini yah, rasanya kalau punya bini muda, selamat malam istri galaknya adit!." gumam adit.
Setelah puas mengamati, dan juga mengucapkan selamat malam kepada mira yang tengah tertidur, iapun kini tertidur disamping mira.
Pagi hari yang cerah pun telah tiba, Adit pun yang masih tertidur pulas harus diganggu, karena dibangunkan oleh suara teriakan singa betina yang bukan lain adalah mira istrinya.
" Adittttttttt!, *lo ngapain disini, hah*!." Teriak mira yang terkejut, karena saat dirinya terbangun ia harus dikagetkan dengan sosok lelaki yang tidur disampingnya, yaitu adit, mira lupa kalau dirinya dan Adit sudah menikah.
" *ck, apaan...sih mir?, pagi-pagi buta kek gini udah teriak aja*." ucap kevin sembari mengucek kedua matanya, dan segera membuka matanya melihat ke arah mira.
" *lo, ngapain disini, hah*?!." sahut mira dengan ekspresi galaknya.
" *hah?, apaan sih, ini kan kamar gua*."
Mendengar adit bahwa ini adalah kamarnya, mira pun sedikit berpikir dan kembali mengingat, sembari matanya mulai melihati area kamar tersebut.
Dan ternyata benar setelah mira sudah mengecek seluruh kamar, iapun sadar kalau dirinya sedang berada di kamar prianya Tersebut, dan baru ingat kalau dia sekarang sudah sah menjadi istrinya adit kemarin siang.
" *hihi...yah maaf gua lupa*." ucap mira sambil nyengir kudanya.
Adit yang melihat tingkah mira di pagi kali inipun, langsung berdecak kesal, dia tidak habis pikir dengan mira bisa-bisanya dia lupa kalau dirinya sudah menikah dengan adit padahal pernikahan mereka tidak lama berselang baru saja kemarin siang.
" *hahhh ....jam berapa sekarang*?." tanya adit kepada mira.
Mira pun dengan segera langsung membuka hp dan melihat jam berapa sekarang, begitu dibuka Mira pun langsung membulatkan kedua matanya kaget, saat dirinya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
Yang berarti mira telah kesiangan pertama kalinya, biasanya mira akan bangun pukul enam tapi karena ada beberapa kendala dan juga kegiatan dirinya di dalam keluarganya ditambah dirinya sudah menikah, membuatnya dirinya harus tidur larut malam meskipun, itupun Mira sedang asik nonton flm kesayanganya sampai-sampai dirinya sampai tidak ingat waktu.
Dengan buru-buru, dan tanpa berlama-lama lagi mira pun langsung bangkit dari ranjang, dan langsung mengambil handuk dan bergegas masuk kedalam kamar mandi.
Melihat mira yang begitu terburu-buru, membuat adit sampai menggelengkan kepalanya, karena dirinya sudah terbiasa dengan bangun kesiangan seperti ini.
Sekitar lima belas menit kemudian, mira pun kini sudah keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuhnya yang hanya memakai handuk saja, yang membuat Adit sampai melongo.
Dan mira pun tidak menghiraukan tatapan adit dan hanya acuh saja, dan malah menyuruh adit untuk segera mandi.
" *lo, kenapa diam aja, cepetan mandi*!."
Mira sama sekali tidak menyadari kalau adit diam itu, sedang melihati tubuh polos Mira yang hanya dibaluti oleh handuk saja.
Melihat suaminya itu hanya diam dan bengong saja, membuat mira sedikit kesal terhadapnya.
" *ditttt!, lo dengerin gua, gak, sih*!?." sentak mira, yang sukses menyadarkan adit, Adit pun dengan bergegas langsung beranjak pergi kedalam kamar mandi karena dia tidak mau diamuk oleh mira.
Dan didalam kamar mandi adit masih terbayang dengan tubuh mira, meskipun hanya melihat sebagai itu berhasil membuat adit bergairah.
Ketika adit sedang asik melamun, iapun harus kembali dikagetkan dengan suara panggilan dan teriakan mira dari luar.
" ditttttt, *lo ngapain sih?, ayo cepatan sebentar lagi akan masuk kelas ini*." teriak mira, meskipun masih jam setengah tujuh lewat lima belas menit tetapi mira sudah mengatakan kalau sebentar lagi akan masuk sekolah, yah karena memang mira adalah ketos dan dirinya juga sangat aktif dan rajin disekolah jadi tidak heran kalau mira selalu datang lebih awal.
Adit yang sudah tersadar, langsung melanjutkan mandinya dengan cepat, dan selang beberapa menit Adit pun selesai dengan mandinya, dan langsung segera keluar dari kamar mandi.
Dan kali ini gantian mira yang dibuat melongo oleh adit, yang keluar dari kamar mandi hanya memakain sehelai handuk saja, bahkan mira pun bisa melihat jelas tubuh adit yang kekar dan berotot.
Mira pun kini sempat menelan salivanya saat melihat bentuk tubuh dari adit, namun itu hanya berlangsung beberapa detik saja setelah itu mira pun langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
" *aditttt, lo ngapain sih keluar hanya pakai sehelai handuk kek gitu*!."
Adit pun yang mendengar ocehan dan teriakan dari mira pun, hanya bisa menutup kedua telinganya.
" *berisik ah, lagian kan gua baru beres mandi dan gua juga lupa bawa baju ganti*." ucap adit dengan santai.
Dan sedangkan mira dia terus-terusan menutup wajahnya, dan karena dia tidak ingin melihat tubuh adit lagi, mira pun memutuskan untuk segera keluar dari kamar dan menunggu suaminya itu, dari luar.
Dan setelah keluar dari kamar, baru mira bisa berani membuka mata dan juga wajahnya, dan juga langsung mengelus dadanya.
" *gila si adit, bisa-bisanya dia gak pake baju dihadapan gua*." gerutu mira, tanpa ia sadar ia juga sudah melakukan seperti tadi kepada adit.
Selang beberapa menit, akhirnya Adit pun keluar dari kamar, dan langsung melangkahkan kakinya ke arah meja makan.
Di meja makan kini sudah ada mira serta kedua orangtuanya, dan Adit pun langsung menyapa mama dan papahnya.
" *pagi mah, pah*." sapa adit.
" *pagi juga, dit, kok kamu cuman nyapa mamah sama papa doang?, istri kamu enggak*?." ujar melisa.
Adit pun kini melirik ke arah mira yang sedang makan sambil menundukan kepalanya.
" *pagi mir*."
" *pagi juga, dit*" sahut mira, tanpa melihat ke arah adit.
Mira sengaja tidak melihat ke arah adit, karena dia takut kebayang tentang bentuk tubuh adit.
" *loh kok begitu nyapanya sih, ditt*."
" *terus harus gimana, mah*?." tanya adit sambil duduk.
" *yang romantis dong ditt, Gimana sih kamu gitu aja kok gak tau*."
" *ah, enggak ah mah, terlalu alay*." ucap adit.
Adit pun kini langsung segera sarapan, dia tidak mau meladeni mamanya itu, karena menurut adit omongan itu sangatlah alay.
Dan setelah selesai sarapan adit dan mira pun berpamitan untuk segera pergi ke sekolah.
" *mah pah, adit dan mira berangkat sekolah dulu ya*." ucap adit sambil menyium tangan papahnya yang langsung diikuti oleh mira.
" *iyah hati-hati dit, jagan ngebut-ngebut naik motornya kesian menantu mamah*." ucap melisa sembari berpesan kepada anaknya tersebut.
Adit pun hanya mengangguk sebagai jawabannya, setelah itu mira dan Adit pun langsung segera keluar dari rumah.
Dan Setelah sampai garasi untuk mengambil motornya, iapun sadar kalau hanya 1 helm saja yang ia punya.
" *waduh, mir, gua lupa kalau gue cuman punya satu helm aja, gimana ini*?." tanya adit.
" *yah mana gue tau lah*." jawab Mira tanpa melihat ke arah adit.
melihat mira yang sejak tadi tidak mau melihat/mengarah kepadanya, membuat adit sedikit heran.
" *lo kena sih, mir, dari tadi gua perhatiin lu gak mau ngeliat ke arah gua*."
" *gue, gak apa-apa udah ah cepetan berangkat gua gak mau telat*." ucap mira, ia tidak mungkin bisa jujur karena kalau dia sampai jujur atau mengatakanya pasti adit akan menertawakan nya.
Karena mira tidak mau berkata jujur, Adit pun hanya bisa menggidikan kedua bahunya saja.
" *yaudah lu aja nih yang pake*." ucap adit sembari memberikan helm nya kepada mira.
" *terus lo, gimana*?."
" *udah gak apa-apa, udah biasa gue*." jawab adit.
Tanpa berpikir lama, mira pun langsung menerima dan memakai helmnya adit.
Namun ketika sedang mengenakan helm adit, mira sedikit kesulitan, saat ingin menguncikan helm nya, melihat mira yang kesusahan Adit pun mulai membantunya.
Dan saat adit sedang menguncikan helm nya, tanpa sengaja kini kedua mata merekapun saling bertemu dan saling memandang beberapa detik, sebelum akhirnya mira pun tersadar dan langsung memalingkan wajahnya.
" *udah ayo berangkat*." ucap mira.
Adit pun kini langsung menaiki motornya yang langsung disusul oleh mira, dan saat sudah naik dimotor iapun harus bingung dengan bagaimana dan dimana ia berpegangan.
" *udah siap*?." tanya adit.
Dengan sedikit bingung Mira pun menjawab sudah, karena mira sudah siap Adit pun langsung menyalakan motornya, dan langsung berangkat ke sekolah.
TO BE CONTINUE.
Ditengah perjalanan menuju sekolah, adit melirik kaca spion motornya dan melihat mira yang seperti kebingungan untuk berpegangan ke arah mana, adit pun kini memiliki ide jahil, dan langsung menambahkan kecepatan motornya.
Tentu saja tindakan adit ini, membuat mira kaget, dengan reflek cepat mira pun langsung memegang/memeluk pinggang adit.
Adit pun langsung Tersenyum penuh kemenangan saat mira istri galaknya itu memeluk dirinya, karena memang sedari tadi adit menunggu momen seperti ini.
Setengah jam kemudian merekapun kini sudah sampai didekat sekolah, adit menurunkan mira sedikit jauh dari sekolah, karena tidak ingin ketahuan oleh semua murid kalau dirinya berangkat bebarengan dengan adit, apalagi hubungan pernikahan mereka amat sekali dirahasiakan.
" stop-stop, disini aja gua." ucap mira sembari menepuk pundak adit.
" hah?, ngapain harus turun disini?."
" lu, lupa? gua gak mau pernikahan kita diketahui orang, udah sikap kayak biasa aja kalau udah didalam sekolah."
" yaelah, gak apa-apa kali gua kalau mau di publish mah." ucap adit dengan santai.
" idih, ogah banget gua kalau sampai dikeluarin dari sekolah, udah sana pergi." pinta mira kepada adit, dan Adit pun mau tidak mau hanya bisa patuh kepada istri galaknya tersebut.
Sebenarnya adit tidak tega menurunkan mira dijalanan seperti ini, namun karena mira yang meminta dan memohon iapun tidak bisa berbuat apapun selain menuruti keinginan nya.
Begitu adit sekarang sudah sampai di area parkiran diapun langsung melihat ketiga sahabatnya yang sudah ada disana.
" wihhh... akhirnya bos muda kita datang juga." ucap temanya adit yang bernama taka.
Adit memiliki tiga sahabat yaitu, bima, taka dan juga jerry, ketiganya itu sudah berteman lama dengan adit dan sudah bersama sejak jenjang dasar, bahkan mereka sudah mengenal character masing-masing dari mereka.
" dit, lu gak pake helm kesini?." tanya bima yang merasa heran karena tidak biasanya Adit kesekolah tidak mengenakan helmnya.
" sengaja gue buka dijalan." jawab adit berbohong.
" kalian bertiga kenapa pada disini?." tanya adit.
" hari ini semua guru pada rapat, jadi kita semua bebas hari ini." ucap jerry memberitahu, jika hari ini sekolah mereka bebas karena semua guru sedang mengadakan rapat.
" hah!, serius lu Jer?." tanya adit yang masih tidak percaya.
" lah ngapain gua bohong gak manfaatnya buat gua, lu liat aja noh." ucap jerry menunjukan tanganya ke arah para siswa dilapangan yang sedang bermain basket.
" anjir lah tau gini gua lebih milih gak masuk sekolah." ucap adit, merasa menyesal ke sekolah jika tidak ada kegiatan belajar seperti ini, ini bukanlah rajin namun meskipun kegiatan belajar mengajar seperti biasa adit dan teman-temanya sering berbolos.
" iya gua juga nyesel, tapi yah...udah terlanjur sampai." ujar taka, jika menyangkut soal bolos membolos, taka dan adit lah jagonya, karena mereka berdua sering bolos bersama.
Sementara bima dan jerry, mereka berdua terbilang jarang untuk bolos sekolah, karena mereka berdua adalah anggota osis di sma pelita jaya ini.
Saat adit sedang asik mengobrol dengan ketiga temannya, Adit pun kini melihat mira yang baru saja tiba, melihat itu Adit pun merasa kasian, coba aja jika dia tidak menurunkan mira di tengah jalan mungkin mira sudah tiba disekolah sedari tadi.
Tapi apa boleh buat itu adalah kemauan nya sendiri, jelas Adit pun sudah tida bisa melarangnya.
" eh, Mira tumben baru datang." sapa jerry kepada mira.
" iya, gue kesiangan." jawab mira.
Mira dan Jerry memang sudah dekat, tetapi hanya sebagai teman saja tidak lebih, jadi wajar saja kalau jerry dan Mira terlihat begitu akrab.
" lo, kenapa masih ada disini, Jer, kenapa gak pada masuk? jangan bilang kalau lu mau bolos lagi sama si adit ." ucap mira sembari melirik ke arah adit.
Mendengar namanya dibawa-bawa apalagi tentang keburukan nya karena sering kebolosan nya, Adit pun hanya diam saja, apalagi melihat tatapan mengerikan yang dilontarkan wanita itu kepadanya membuat dirinya tidak berani untuk melawannya.
" enggak mir, ini kebetulan semua guru sekarang pada rapat jadi hari ini kita bebas dan banyak waktu luang." jawab jerry menjelaskan.
" oh gitu, kirain gua lu mau bolos sama si adit." setelah mangatakan itu, mira pun langsung beranjak pergi meninggalkan mereka.
( kek punya dendam pribadi ae lu ama gua, untung lu istri gua) batin adit.
Berhubung hari ini bebas Adit pun langsung mengajak ketiga teman mereka, untuk bermain basket, kebetulan mereka berempat sudah tidak berolahraga dan bermain basket seperti dulu.
Ketiga temanya itu dengan kompak langsung menyetujui ajakan dari adit, mereka berempat itupun kini langsung menuju lapangan.
Tepati sebelum mereka bermain, mereka terlebih dahulu meletakan tas mereka didalam kelas, setelah menyimpan tas mereka, merekapun langsung segera pergi kelapangan.
Namun saat ditengah perjalanan menuju ke lapangan, Adit pun menabrak seseorang yang sedang membawa buku, hingga membuat orang itu terjatuh dan buku-bukunya pun berserakan.
" awww..." teriak orang tersebut meringis kesakitan.
Adit pun dengan segera langsung membantu orang tersebut, namun ketika membantu orang tersebut iapun langsung memerahi adit.
" lo, punya mata gak sih!?."
Mendengar suara makian orang tersebut membuat adit tersentak, kemudian dirinya langsung melihat ke arah orang tersebut.
Dan ternyata orang yang ia sudah tabraki adalah mira istrinya sendiri.
( mampus gua di maki-maki sama singa betina) batin adit, yang awalnya ingin membantu sekarang adit malah berniat untuk kabur begitu tau kalau orang yang ia tabrak adalah istri galaknya.
Namun begitu adit ingin kabur, mira terlebih dahulu sudah memegang kerah belakang baju Adit.
" mau kemana lo...hah!." sentak mira dengan tatapan tajamnya.
Mendengar sentakan dari wanitanya tersebut membuat sekujur tubuh adit bergetar, meskipun adit dan mira adalah suami-istri namun hubunganya itu tidak berlaku didalam sekolah.
" g...gue..." ucap kevin gagap, tidak bisa berkata apa-apa lagi.
" sekarang, lu bawa buku-buku itu dan bawa semua buku itu keruang osis." perintah mira.
Sementara ketiga teman adit yang melihat adit dimarahi dan disuruh sama ketos galak itupun, langsung kabur karena takut mereka disuruh adit untuk membawa buku-buku yang banyak itu.
Karena sudah tidak ada pilihan lain bagi adit, Adit pun akhirnya menuruti perintah dari mira, Adit pun langsung memungut buku-buku yang berserakan tersebut.
Setelah itu dia langsung membawanya menuju ruang osis, dengan diawasi langsung oleh mira dari belakang.
Setelah adit mengantarkan semua buku itu keruang osis sesuai dengan perintahnya mira, Adit pun langsung berniat untuk langsung segera menuju lapangan, namun tiba-tiba mira menahan adit.
" apalagi sih, mir?, kan gue udah tanggung jawab." tanya adit
" yah, untuk masalah ini memang sudah selesai, tapi masalah waktu dijalan menuju kesekolah kita tadi itu yang belum selesai." ujar mira sembari memberikan tatapan horor kepada adit.
" emang kenapa? , emang apa yang gue lakuin dijalan?, perasaan gak masalah sama sekali." elak adit, yang berpura-pura tidak tau,atas kejahilannya.
" oh, jadi lu pura-pura gak tau yah!." ucap mira sembari perlahan mendekati ke arah adit.
Melihat wanita itu mendekat ke arahnya, sontak membuat adit melangkah mundur secara perlahan, dan ketika mira sudah sangat dekat kepada adit dengan cepat dan tidak banyak omong, Mira pun langsung mencubit perut adit.
" awwww..., sakit mir." Adit pun dibuat meringis kesakitan, akibat cubitan mendadak dari mira.
" rasain, emang enak, siapa suruh tadi lu ngerjain gua hah?!." ucap mira yang begitu bahagia melihat adit yang meringis kesakitan dibuatnya.
" iyah-iyah maaf, habis lo nya gak mau meluk gua." ujar adit berterus terang.
Dan mira yang mendengar kejujuran dari Adit pun langsung melototinya, Mira pun kembali bersiap untuk mencubit kembali perut adit namun sayang adit dengan cepat langsung kabur dari dirinya.
TO BE CONTINUE.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!