NovelToon NovelToon

Pewaris Tahta Surgawi 2

Bab 01

Di pagi hari yang cerah, terlihat ada dua orang bocah kecil yang sedang bermain riang di taman belakang yang berada di wilayah istana megah, tepatnya di alam Surgawi.

Kedua bocah kecil itu, bermain di bawah pohon besar yang tampak rimbun dan juga besar. Sedangkan tak jauh dari kedua bocah kecil itu berada, tampak dua orang wanita cantik, yang sedang duduk di bawah pohon besar tersebut.

Kedua wanita itu terlihat asik berbincang bincang sambil memperhatikan kedua bocah kecil yang bermain dengan begitu girang.

"Hati-hati mainnya! Jangan saling membahayakan". teriak salah satu wanita cantik bergaun putih yang sedang duduk di bawah pohon besar itu, kepada kedua bocah kecil yang tidak lain adalah anak anaknya.

Dan wanita cantik bergaun putih tersebut adalah Qian Xue.

"Benar anak-anak apa yang dikatakan oleh ibu Qian Xue! Kalian jangan berlarian nanti bisa terjatuh." timpal wanita bergaun merah yang sedang duduk bersama seorang pria tampan di sampingnya.

Dan wanita bergaun merah itu, tak lain adalah Ling Ling, yang memiliki sifat tegas dan sulit mengendalikan emosinya.

Kedua wanita itu, memiliki paras yang teramat sangat cantik yang luar biasa. Sedangkan pria tampan yang berada di sampingnya, terlihat begitu gagah dan tinggi sempurna. Tubuhnya kekar dan berahang tegas. Dan dia adalah sang tokoh utama kita, yaitu Chen Feng.

Chen Feng tersenyum melihat kearah kedua bocah kecil itu yang tampak sangat bahagia. Hingga tak lama kemudian, kedua bocah kecil pun berlari mendekati Chen Feng.

"Ayah ayah! Lihatlah kedua ibu kami! Mereka berdua selalu melarang kami untuk melakukan sesuatu." adu kedua bocah kecil itu dengan nada sangat imut, sambil memeluk manja tubuh gagah dari Chen Feng.

"Bukan melarang anak anakku! Akan tetapi, kedua ibumu takut, jika terjadi sesuatu hal kepada kalian. Dan itu semua, mereka lakukan karena mereka sangat menyayangi kalian berdua." jelas Chen Feng sambil mencubit gemas pipi mungil dari kedua anaknya itu.

Mereka bertiga saling tertawa melihat tingkah lucu dari kedua bocah kecil tersebut, hingga tak lama berselang, tiba-tiba saja langit di atas istana milik Chen Feng mendadak menjadi gelap gulita. Diiringi dengan suara gemuruh serta kilatan petir yang datang silih berganti.

Orang-orang yang berada di kota itu menjadi ketakutan. Mengetahui hal itu, seluruh para pejabat serta prajurit tinggi bawahan dari Chen Feng pun langsung melesat ke udara, tepat di atas istana kerajaan milik Chen Feng.

"Ada apa ini? Apakah itu pertanda! Akan datang musuh baru untuk kerajaan surgawi kita? Apakah kedamaian yang selama ini ada akan kembali menghilang?" tanya para bawahan Chen Feng sambil mendongak ke atas langit.

"Kalian semua tenanglah! Jika itu musuh, pastinya kita akan dapat menahannya sekuat apapun musuh itu, yang terpenting sekarang. Kita harus menjaga keselamatan untuk para anggota keluarga Tuan, karena mereka, yang lebih dulu kita utamakan. Kalau memang ini adalah serangan dari musuh-musuh baru untuk kerajaannya Surgawi kita." jelas komandan iblis Fan Mo kepada para rekannya.

"Benar apa yang dikatakan oleh komandan iblis Fan Mo. Keselamatan dari anggota keluarga tuan adalah prioritas utama kita.Jadi musuh sekuat apapun yang datang! Maka kita harus mengutamakan keselamatan anggota keluarga Tuan." para pejabat tinggi kerajaan surgawi milik Chen Feng.

Dan tak lama berselang, muncullah 3 lebah penyerap Qi yang hadir di tengah-tengah mereka semua.

Lalu mereka yang melihat kehadiran ketiga lebah penyerap Qi, keempat komandan iblis pun langsung mendekati ketiga lebah penyerap Qi tersebut.

"Saudaraku? Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apakah benar musuh baru akan muncul untuk mengusik ketenangan dan kedamaian kerajaan surgawi milik tuan?" tanya komandan iblis Dixin kepada ketiga lebah penyerap Qi.

"Bukan! Ini bukanlah musuh baru yang datang saudaraku." jawab Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

"Lantas apakah ini saudara Chen Xiao?" tanya komandan iblis Fan Mo menatap penasaran.

"Ini semua adalah jalan baru yang telah terbuka untuk kakak Chen Feng." jawab si lebah penyerap Qi berwarna hijau.

"Benar! Ini adalah cara langit untuk menjemput kakak pertama dari alam surgawi. Sepertinya alam surga sudah bukan tempat yang cocok lagi untuk kakak tinggal, karena kekuatan yang dimiliki oleh kakak sudah terlalu besar untuk ditanggung oleh alam surgawi ini, oleh sebab itu langit telah membuat jalan yang baru untuk kakak Chen Feng." jelas Chen Nan si lebah penyerap Qi berwarna kuning.

"Apa apa yang kau katakan saudara lebah? Bukankah itu artinya tuan akan meninggalkan kita semua?" tanya Fan Mouji menatap tak percaya.

"Tidak tidak! Jika tuan pergi meninggalkan kita. Lalu bagaimana nasib kita selanjutnya?" tanya para seluruh bawahan istana surgawi milik Chen Feng.

"Kalian semua apa yang kalian ucapkan? Seharusnya kalian bangga terhadap kakak pertama. Karena kakak pertama telah naik ke tingkat yang belum pernah kalian tembus. Kita harus bangga terhadap kakak pertama karena kita memiliki pemimpin yang amat sangat luar biasa kekuatannya seperti kakak Chen Feng!" seru Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

"Benar yang diucapkan oleh saudara lebah. Ini adalah suatu kebanggaan besar untuk istana surgawi milik kita." timpal keempat komandan iblis membenarkan perkataan Ketika lebah penyerap Qi.

______

Sedangkan di taman belakang istana, tepatnya di mana Chen Feng dan istri serta anaknya berada. Sedang terjadi pembicaraan yang begitu serius.

"Suamiku! Suamiku haruskah kau pergi meninggalkan kami?" tanya Qian Xue menatap sedih.

Sementara di samping mereka,Ling Ling hanya diam sambil memandang tajam ke arah Chen Feng.

Hingga detik Kemudian, dari kening yang Chen Feng, keluarlah si bayi api hitam kecil yang sekarang telah berevolusi menjadi api hitam yang berkobar-kobar.

Begitu pula dengan serigala salju, yan juga keluar dari dalam kening Chen Feng dengan asap dingin yang tampak berwarna putih seperti es.

"Chen Cen dan Chen Lou memberikan hormat kepada ibu Qian Xue dan ibu Ling Ling. Maaf atas kelancangan dari Chen Cen ibu. Tapi sudah saatnya Ayah harus pergi dari alam surgawi ini, demi memenuhi tanggung jawabnya kepadaku. Karena sejak awal kami bertemu dulu, tepatnya sebelum ayah bertemu dengan ibu-ibu sekalian! Ayah sudah memiliki janji dan tanggung jawab terhadap Chen Cen, jadi maafkan sekali lagi kepada ibu berdua. Karena ayah harus pergi sekarang juga." mohon Chen Cen kepada kedua ibunya.

"Benar istri-istriku, apa yang diucapkan oleh Chen Cen, Saat ini juga aku harus pergi. Tapi tenanglah! Karena suatu saat aku pasti akan kembali lagi ke alam surgawi ini untuk bersatu dengan kalian semua. Dan alasan kepergianku kali ini, karena aku ingin mengetahui siapa diriku yang sebenarnya, begitu pula dengan asal usul dari Chen Cen dan Chen Lou.Jadi maafkan aku, karena aku harus pergi." ucap Chen Feng dengan berat hati sambil melihat kedua istrinya yang sudah memasang wajah yang sedih.

Lalu, detik kemudian, Ling Ling pun merubah raut wajannya.

"Aku sudah menduga jika hari ini pasti akan terjadi!" sarkas Ling Ling sambil mengambil kedua anaknya dari dalam pelukan Chen Feng.

Setelah itu, Ling Ling pun memberikannya kepada Qian Xue.

"Baiklah. Kami akan mengizinkanmu pergi. Tapi ingatlah satu hal Suamiku! Jangan pernah lagi kau berani bermain gila atau pun sampai mencari istri lain di dunia yang baru itu. Karena jika kau sampai kau melakukan hal tersebut, maka aku tidak segan segan akan menghabisimu." ancam Ling Ling sambil membenarkan kerah baju yang dikenakan oleh Chen Feng.

Bab 02

Mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya Ling Ling, Chen Feng hanya bisa tersenyum tipis. Lalu tiba tiba suara gemuruh serta kilatan petir semakin keras terdengar hingga serasa seluruh bangunan istana surgawi milik Chen Feng bergetar hebat.

"Ayah! Ayo cepat pergi!" teriak si bayi api hitam kecil lalu melesat terbang keatas udara.

Melihat hal itu, dengan cepat Chen Feng pun juga melayang ke udara secara perlahan sambil memandangi kedua istrinya dan kedua anaknya. Kemudian seluruh anggota kelompok Chen Feng langsung ikut melesat dan mendekati tuannya itu sambil berkata.

"Tuan! Bolehkah kami mengikutimu?" tanya mereka semua termasuk keempat komandan iblis, yang juga berkata demikian sambil memberikan hormat kepada Chen Feng.

"Saudara saudaraku! Maaf, karena kali ini kalian tidak bisa ikut pergi bersamaku. Aku mempunyai tugas untuk kalian, agar kalian semua menjaga istri dan juga anak-anakku sampai aku kembali nanti." tolak Chen Feng secara halus.

Kemudian tiba-tiba dari atas langit keluar sebuah lingkaran berwarna hitam dengan daya hisap yang mengerikan, lalu daya hisap itu mulai bereaksi dan hanya menghisap Chen Feng, Chen Cen, Chen Lou dan tiga lebah penyerap Qi, Mengetahui dirinya akan segera meninggalkan alam surgawi, Chen Feng pun segera memberikan beberapa gulungan kitab ilmu bela diri kepada para saudara-saudaranya itu.

"Terimalah dan berlatihlah, ketika aku kembali nanti, aku ingin melihat kalian sudah menjadi lebih kuat lagi. Dan kitab itu juga sebagai modal kalian untuk menjaga seluruh anggota keluargaku. Sedangkan untuk kalian para istri-istriku dan anak-anakku, aku pasti akan kembali untuk bersatu bersama kalian." ucap Chen Feng menatap sedih

Hingga detik kemudian, Chen Feng pun tiba-tiba menghilang dari mata semua orang yang memandang kearah dirinya.. Melihat hal tersebut, seluruh istri istri Chen Feng hanya bisa merelakannya pergi karena masa ini sudah menjadi hukum atau aturan di dunia seni beladiri.

______________

Kini Chen Feng, bersama Chen Cen, Chen Lou dan ketiga lebah penyerap Qi pun, telah memulai perjalanan baru mereka menuju ke dunia yang baru. Tepatnya ke alam yang lebih tinggi dari ketiga alam yang sudah berhasil Chen Feng takhlukkan.

Hingga tak berselang lama, terdengar suara Chen Cen yang berkata kepada ayahnya.

"Ayah! Terowongan spesial ini memiliki hukum aturan ruang dan waktu yang begitu kuat. Jadi kita harus bekerja sama untuk melawan hukum aturan ruang dan waktu yang ada di dalam terowongan ini. . Dan terakhir kali aku melewati terowongan spesial ini, aku sampai mengorbankan seluruh kultivasiku agar tidak dimusnahkan oleh hukum aturan ruang dan waktu. Jadi aku harap, ayah dan para saudara yang lainnya, bersiap siaga untuk menerima tekanan dan serangan agar tetap bisa bertahan." ucap Chen Cen si bayi api hitam kecil memperingatkan mereka semua.

"Anakku! Mendengar ucapan yang kau katakan barusan. Berarti kamu memang bukan berasal dari ketiga alam ini. Anakku! Sekarang dapatkah kau menjelaskannya sekarang kepada ayah, tentang asal usulmu yang sebenarnya? Begitu juga dengan kalian para saudara-saudara lebahku! Dapatkah kalian juga menceritakan asal-usul dari kalian kepadaku?" tanya Chen Feng menatap penasaran.

Setelah itu Chen Feng pun menggerakkan tangannya, lalu membuat segel di tangannya untuk mengaktifkan pertahanan ruang dan waktu miliknya, diikuti oleh para anggota yang lain.

"Baiklah ayah. Nanti ketika kita sudah keluar dari terowongan spesial ini, maka aku pasti akan menceritakan secara menyeluruh tentang asal-usul ku kepada Ayah." jawab ucap Chen Cen si bayi api hitam kecil.

"Benar kakak, benar apa yang dikatakan oleh Chen Cen. Nanti ketika kita berhasil keluar dari terowongan spesial ini, maka kami juga akan menceritakan tentang asal-usul kami, serta tentang alam yang sedang kita tuju di balik terowongan ini." timpal ketiga lebah penyerap Qi itu.

Lalu mereka semua pun bergandengan tangan, guna membuat sebuah pertahanan untuk melindungi diri mereka dari serangan hukum aturan ruang dan waktu yang ada di dalam terowongan spesial itu.

Butuh waktu yang panjang untuk mereka melewati terowongan spesial tersebut, hingga pada akhirnya dengan usaha keras mempertahankan diri mereka, kini Chen Feng dan para keluarganya itu pun dapat berhasil keluar dari dalam terowongan spesial tersebut.

Lalu, terlihat dibalik terowongan spesial itu memiliki pemandangan hijau yang amat sangat menyegarkan mata. Chen Feng yang melihat pemandangan disekitarnya itupun, langsung bertanya kepada Chen Cen.

"Apakah ini adalah alam tempat asal usul kalian berasal? Coba rasakan, bukankah energi murni ini sangat menyegarkan tubuh kita? Bahkan kekuatan ku yang telah terkuras saat berada di terowongan spesial, kini sudah kembali terisi tanpa aku perlu bermeditasi terlebih dahulu." tanya Chen Feng menatap tersenyum.

"Benar ayah. Dan itu semua bisa terjadi, dikarenakan ayah merupakan salah satu orang yang telah terpilih dan kekuatan ayah memiliki aturan ruang dan waktu. Dahulu kala kekuatan yang ayah miliki termasuk kekuatan utama yang ada di alam 100 dunia ini." jawab Chen Cen si bayi tapi hitam kecil menjelaskan.

"Apa..! Alam 100 dunia! Ayah belum pernah mendengar tentang alam seperti itu. Apakah memang benar, jika alam ini merupakan asal usul kalian semua berasal? " tanya Chen Feng menatap terkejut.

"Benar kak. Benar yang kakak ucapkan. Kami memang berasal dari alam 100 dunia ini, dan lebih tepatnya lagi, kami bertiga berasal dari alam binatang kuno legendaris dan kami juga merupakan keturunan utama dari alam bintang kuno legendaris itu, hanya saja karena kami telah melakukan suatu hal yang ditentang keras oleh ras kami, maka kami semua pun dibuang oleh pemimpin dari ras kami." jelas Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

"Lalu bagaimana dengan Chen Lou? Apakah kamu juga berasal dari alam binatang kuno legendaris ini?" tanya Chen Feng menatap penasaran.

"Benar ayah! Aku memang berasal dari alam binatang kuno legendaris, tepatnya di alam serigala kuno es salju. Dan aku juga terbuang ke tiga alam, karena telah melakukan kesalahan yang ditentang oleh rasku sebelumnya. Aku tidak menyangka, jika dalam hidupku ini aku dapat kembali ke alam seratus dunia ini. Sungguh ini semua rasanya seperti mimpi." jawab Chen Lou si serigala es salju.

"Lalu bagaimana denganmu anakku? Pastinya kamu memiliki derajat yang lebih tinggi di alam 100 dunia ini bukan?" tanya Chen Feng kepada Chen Cen.

"Benar ayah. Aku berasal dari alam lima kekuatan utama, di alam 100 dunia ini ayah. Aku berasal dari alam api surgawi. Dan tempat itu, merupakan tempat di mana seluruh api surgawi dilahirkan, tempat yang amat sangat tidak dapat dijangkau oleh para kultivator dengan kekuatan yang biasa-biasa saja. Hanya parah leluhur dari alam 100 dunia ini yang dapat memasuki alam api surgawi, itu pun harus mengalami luka yang amat sangat parah. Bahkan tidak sedikit yang meregang nyawa di alam api, Dan dahulu kala ada beberapa orang dengan kekuatan yang amat sangat luar biasa dapat memasuki alam api surgawi milikku, mereka ingin mengambil api surgawi untuk dijadikan salah satu kekuatan milik mereka dan akulah salah satu target dari mereka, aku bertarung dengan beberapa orang-orang kuat itu sampai beberapa hari, walaupun pada akhirnya aku dapat mengalahkan mereka tapi aku juga mengalami kerugian yang amat sangat luar biasa hingga terjatuh sampai ke alam bawah tempat ayah tinggal." ucap Chen Cen si bayi api hitam kecil menceritakan masa lalu yang pernah dia alami.

Chen Feng yang mendengar kisah kedua anaknya dan para saudaranya pun, menjadi tercengang.

"Wah...! Ternyata kalian memiliki sejarah yang luar biasa dan konflik yang tidak sederhana, aku bangga memiliki kalian. Kalau begitu apa tujuan kita sekarang? ke mana arah yang harus kita ambil untuk melangkahkan kaki pertama kali di alam 100 dunia ini? Aku sungguh penasaran bagaimana kekuatan-kekuatan dari para kultivator di alam 100 dunia ini." ucap Chen Feng tersenyum semangat.

"Tunggu ayah! Sabar dulu, karena walaupun ayah kuat. Tetapi aku rasa kekuatan itu belum cukup, jadi kita harus mengambil cara yang aman sekarang ayah, sebab saat ini ayah masih berada di ranah alam roh dewa tingkat akhir puncak, jadi ayah harus menembus alam dewa abadi. Sebab ayah memiliki kualifikasi untuk memenangi pertarungan dengan para kultivator kultivator dari tingkat rendah dan menengah untuk menjadi lawan ayah. Karena jika ayah telah mencapai alam dewa abadi ayah telah setara dengan para kultivator kultivator di kekuatan utama di alam 100 dunia ini." jelas Chen Cen si bayi api hitam kecil.

"Benarkah begitu? Lalu apakah kami juga harus berkultivasi untuk meningkatkan kekuatan kami juga? Agar kita dapat bersaing dengan para orang yang mencari masalah dengan kita?" tanya ketiga lebah penyerap Qi.

"Benar apa yang kamu ucapkan anakku, kalau begitu baiklah. Sepertinya daerah ini cukup tertutup, dan cocok bagi kita untuk berkultivasi, aku yakin tidak ada yang akan dapat mengganggu kultivasi kita." ucap Chen Feng kepada mereka semua.

Setelah itu, Chen Feng pun membuat segel di tangannya dan melempar kan beberapa bendera formasi di tingkat suci untuk mendukung pertahanan mereka ketika mereka sedang berkultivasi.

Bab 03

Tidak lama kemudian, akhirnya Chen Cen, Chen luo serta ketiga lebah penyerap Qi sudah selesai dalam berkultivasi. Lalu mereka semua pun mulai menatap kearah Chen Feng, yang masih belum selesai dengan kultivasinya.

"Dari aura yang ayah keluarkan, seperti nya sebentar lagi ayah akan segera menerobos." gumam Chen Cen kepada para saudaranya.

"Ya benar yang kakak katakan. Sepertinya ayah memang akan segera menerobos ke ranah alam dewa abadi." timpal Chen Lou setuju.

"Seumur hidup hanya kakak lah yang dapat melakukan hal seperti ini. Bahkan hanya dalam rentang waktu sepuluh tahun, kakak telah mencapai ke ranah alam dewa abadi. Padahal para Kultivator kultivator lain yang sangat berbakat, harus berusaha melakukannya dalam kurun waktu ratusan tahun. Benar benar bakat yang begitu mengerikan." puji Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

"Sekarang! Ayo masukkan aura sejati milik kita untuk menanamkan aura dari alam seratus dunia ini." ajak Chen Nan si lebah penyerap Qi berwarna kuning kepada para saudaranya.

Mendengar apa yang ajakan Chen Nan, membuat mereka semua segera mengeluarkan aura sejati milik mereka dan langsung mentransferkan nya ke dalam tubuh Chen Feng.

Hingga tak lama kemudian, aura sejati yang diperlukan oleh Chen Feng pun telah selesai dimasukkan oleh para keluarganya itu. Lalu mereka kembali menatap lekat kearah Chen Feng.

"Kini kita tinggal menunggu kakak selesai bermeditasi, setelah itu kita akan segera pergi menjelajahi alam 100 dunia ini." ujar Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

Mendengar perkataan Chen Xio, mereka semua pun hanya mengangguk mengerti, hingga selang beberapa waktu, akhirnya Chen Feng pun telah berhasil menyelesaikan meditasinya. Lalu tubuh Chen Feng tampak melayang ke atas udara, dan fenomena alam di sekitar tempat di mana mereka berada pun menjadi terdistorsi, gemuruh angin menerpa di sekitar tempat mereka, diselingi dengan awan petir yang mulai menyambar nyambar.

"Benar saja apa yang kamu katakan Chen Cen. Ternyata kakak memanglah orang yang dapat membuat semua alam menjadi iri kepadanya, bahkan langit di alam 100 dunia ini pun sangat iri melihat bakat dari kakak, sehingga ia pun mencoba untuk memusnahkan kakak." ucap Chen Mou si lebah penyerap Qi berwarna hijau.

"Yah benar apa yang dikatakan oleh Paman Chen Mou, jika diperlukan maka kita akan membantu ayah." timpal Chen Luo bersiao siaga.

Sementara itu, Chen Feng pun mulai membuka kedua matanya. Saat mendengar suara petir yang saling menyambar nyambar. Lalu Chen Feng tersenyum menyeringai sambil menatap keatas langit.

"Cih...! Berusaha ingin menghentikanku! Kalian bahkan belum layak untuk melakukannya." ucap Chen Feng geram dan langsung melesat ke atas awan.

Setelah itu Chen Feng pun segera melayangkan pukulan-pukulan ganasnya ke arah petir petir itu yang berusaha menyerang dirinya. Hingga tidak lama berselang, akhirnya Chen Feng dapat berhasil memenangkan pertarungannya melawan awan petir yang ada di langit di alam 100 dunia itu.

Melihat keberhasilan yang dia dapati, Chen Feng tersenyum senang, lalu dia langsung menyerap esensi sejati dari hilangnya serangan-serangan kilatan petir yang membumbung tinggi di awan-awan tersebut, hingga tidak ada tersisa sedikitpun esensi esensi sejati yang berterbangan di atas awan.

Kemudian Chen Feng menuju turun menemui seluruh anggota keluarganya yang saat ini sedang menatap takjub kearah dirinya.

"Ayah! Ayah benar-benar sangat hebat. Ayah adalah makhluk terhebat yang pernah aku temui" puji Chen Cen si bayi api hitam kecil berteriak memuji.

"Terima kasih anakku. Ini semua juga berkat bantuan mu dan bantuan kalian semua, yang telah menjadikan aku bisa sehebat ini. Kalau sudah seperti ini, pastinya kultivasiku telah cocok untuk bersaing di alam 100 dunia ini bukan?" tanya Chen Feng kepada mereka semua.

"Tentu ayah! Tentu. kultivasi milik ayah saat ini bahkan sudah sebanding dengan para kultivator yang ada di dataran Tengah ataupun dataran tinggi, dan itu artinya ayah telah mampu bersaing melawan kultivator di tempat tersebut." jawab Chen Cen menjelaskan.

"Benarkah! Wah, kekuatan kakak ternyata sudah bertambah sangat hebat. Dan aku yakin, tidak akan ada banyak kultivator kultivator yang dapat bersaing dengan kakak, lalu di masa depan kakak hanya perlu berlatih lebih keras lagi, agar kakak bisa bersaing dengan para klan klan utama yang ada di alam 100 dunia ini." jelas Chen Xiao si lebah penyerap Qi berwarna merah.

"Kalau begitu tunggu apa lagi! Ayo kita pergi dari tempat ini menuju tempat di mana adanya kehidupan ataupun kota kota kecil. Aku sudah sangat penasaran, seperti apa alam 100 dunia ini." ajak Chen Feng yang langsung melesat ke langit luas diikuti oleh seluruh anggota keluarganya itu.

_________

Di tengah perjalanan, dari atas udara Chen Feng melihat ada beberapa orang yang sedang menggunakan kereta kuda, sedang dihadang oleh beberapa orang yang memakai topeng di wajahnya.

Lalu terlihat jika para penghadang itu sedang memegang golok di tangan mereka masing masing. Chen Feng yang melihat kejadian itu pun segera melesat turun dan bersembunyi di balik dahan dahan pepohonan.

"Kalian! Cepat serahkan harta benda kalian dan wanita yang ada di kereta kuda itu!" tungkas salah seorang yang memakai topeng di wajahnya.

"Siapa kalian? Berani sekali kalian menghadang rombongan keluarga Su kami. Apakah kalian tidak takut akan kemarahan dari patriark keluarga Su kami." jawab pengawal dari keluarga Su itu menatap tajam.

"Cih...! Terlalu banyak omong, cepat kalian lakukan apa yang kami minta, atau jika tidak maka kami akan membunuh mereka semua!" ancam pria itu kembali.

"Tidak! Kami tidak akan menuruti permintaan kalian."

"Kurang ajar! Kalian semua cepat ambil harta benda mereka dan juga wanita yang ada di dalam kereta kuda itu!" titah salah satu orang dengan jubah hitam bertopeng yang tampaknya ia adalah ketua dari kelompok orang bertopeng itu.

Mendengar apa yang diperintahkan oleh ketua mereka, membuat para orang-orang dengan jubah dan memakai topeng itu segera melesat ke arah anggota dari keluarga Su dengan niat membunuh yang sangat mengerikan.

Melihat serangang yang dilancarkan untuknya, komandan dan pengawal dari keluarga Su langsung memerintahkan kepada bawahannya untuk melawan para komplotan orang-orang berjubah yang memakai topeng di wajahnya tersebut

Lalu seluruh pengawal dari keluarga Su pun mencabut pedang milik mereka dan langsung melesat ke arah orang-orang berjubah dan memakai topeng di wajahnya.

Hingga detik kemudian, pertempuran di antara kedua kubu itu pun tidak dapat terhindarkan lagi. Bunyi nyaring dari pedang dan golok yang saling bertabrakan bergema di sekitar arena pertarungan tersebut.

Walaupun terlihat imbang, tapi tampak terlihat jelas jika orang-orang dari kelompok berjubah yang memakai topeng di wajahnya itu lebih unggul dari pada kelompok keluarga Su. Dan benar saja, tidak lama kemudian para pengawal dari keluarga Su dapat ditaklukan oleh orang-orang bertopeng tersebut.

Melihat hal itu, komandan dan pengawal dari keluarga Su langsung melapor kepada wanita yang berada di dalam kereta kuda milik keluarga Su.

"Nona! Kondisi semakin gawat nona. Nona harus segera pergi dari tempat ini, biar kami yang melawan para penjahat itu untuk memberikan jalan kepada nona agar nona bisa pergi dari tempat ini." ucap komandan dan pengawal.

"Tidak! Tidak mungkin aku pergi meninggalkan kalian semua. Aku adalah nona dari keluarga Su. Mana mungkin aku meninggalkan anggota keluargaku yang sedang berjuang mati-matian hanya untuk menyelamatkanku. Aku juga ingin berjuang bersama kalian." tolak nona dari keluarga Su sambil keluar dari kereta kuda miliknya.

Melihat kehadiran dari nona keluarga Su. Para kelompok pria berjubah dan bertopeng itupun langsung tersenyum jahat.

"Oh..! Akhirnya keluar juga nona muda dari keluarga Su. Sekarang menyerahlah kalian! Karena kalian tidak akan mungkin menang melawan kami" ucap ketua dari kelompok orang berjubah hitam dengan memakai topeng di wajahnya.

"Apa kau bilang! Menyerah! Cih, lebih baik aku mati daripada aku menyerah dari keluarga Fei milik kalian. Jangan kalian kira aku tidak tahu kalau kalian itu berasal dari keluarga Fei." sarkas nona dari keluarga Su itu.

"Hebat hebat! Sungguh hebat nona dari keluarga Su ini, ternyata kabar yang beredar memang tidak salah, jika nona dari keluarga Su memang terkenal dengan kepintarannya. Bahkan kami yang sudah menekan aura asli dari keluarga Fei kami, tapi kau pun masih bisa melihat jelas di mata nona Su, sekarang aku menaruh hormat kepada nona Su." ucap ketua dari kelompok berjubah yang memakai topeng di wajahnya sambil menangkupkan kedua tangannya tanda memberikan hormat.

"Sudah tidak perlu berbasa-basi lagi" sarkas nona dari keluarga Su sambil mencabut pedang miliknya.

"Wah, kalau begitu baiklah. jika nona menantang kami, maka aku minta maaf! Jangan salahkan aku kalau aku bertindak kasar kepada nona dari keluarga Su kalian.." ucap ketua dari kelompok berjubah hitam dan langsung melesat ke arah nona dari keluarga Su tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!