NovelToon NovelToon

Kakekku

bab 1

Linda adalah janda yang baru saja melahir kan anak nya. Tanpa di temani siapa pun dia melahirkan di puskesmas terdekat. Karna sang ibu yang masih bekerja dan tidak bisa membantu linda yang akan pergi melahirkan. Suami linda meninggal di saat usia kandungan nya masih berusia 6 bulan, dan bahkan belum di ketahui oleh suami linda. Sementara ayah linda dari pertama dia tau bahwa linda tengah mengandung dia tidak pernah peduli dengan linda.

Kemudian linda segera pergi dari puskesmas tersebut sendirian dan pulang ke rumah ibu nya.

......

Setelah sampai di rumah nya linda pun beristirahat sejenak, dan kembali menemui ibu nya yang baru pulang bekerja.

"Bagaimana nak lancar lahiran nya? " tanya sang ibu pada linda.

"Alhamdulilah lancar bu bayi nya perempuan".jawab linda dan memberikan nya pad ibu nya yang bernama bu inah.

"Anak nya cantik kaya kamu lin" mata bu inah nampak berkaca kaca, antara bahagia dan kecewa saat ini ia rasakan.

"Ibu kenapa nangis? " tanya linda.

"Ibu hanya menangis bahagia, anak pertama mu perempuan. Tolong jaga dia baik baik ya apa pun yang terjadi kamu harus jaga dia" ucap bu inah dengan menatap wajah bayi mungil yang sedang ia gendong.

"Tentu saja bu aku akan lindungi dia sampai nanti dia tumbuh dewasa, linda harap dia bisa menjadi anak yang kuat! " linda menatap wajah anak nya.

"Setelah umur nya 1 tahun linda mau pergi kerja keluar kota bu, apa ibu mengijinkan nya? " tanya linda.

"Iya ibu izinkan tapi dengan satu syarat.! " jawab sang ibu.

"Syarat apa bu? " tanya linda kembali.

"Kamu tidak boleh meninggal kan anak kamu sendirian"

"Tapi bagaimana bisa aku bekerja dengan membaya lisa bu? "

"Lisa? "

"Iya aku mau kasih nama anak aku lisa, bagaimana menurut ibu? "

"Bagus! " ucap bu inah dengan mengangguk kan kepalanya.

Tiba tiba pintu di buka dengan kasar! Siapa pelakunya?

"BU" teriak pak kasmin di dekat pintu.

"Iya pak sebentar" balas bu inah sambil berteriak juga.

"Lin, ibu ke depan dulu sebentar ya sebelum bapak mu marah marah" lanjut nya, lalu pergi menghadap pak kasmin.

"Iya ada apa sih pak teriak teriak aja? "

"Mana si linda? " tanya pak kasmin pada bu inah.

"Ada di kamar nya pak lagi istirahat, dia baru pulang dari puskesmas"

"Ngapain dia ke puskesmas? " tanya pak kasmin penasaran.

"Dia kan habis lahiran pak, masa bapak gak tau anak nya lahiran" terang bu inah dengan senang karna apa yang di harap kan terwujud yaitu cucu pertama perempuan.

Pak kasmin hanya menggedikan bahu nya acuh, karna dia memang tidak perduli.

"Bapak tau gak, ternyata cucu pertama kita perempuan loh pak, anak nya juga cantik sama kaya ibu nya cantik" ucap bu inah yang sangat benar benar antusias itu.

"Bodo aku gak peduli, dan jangan pernah anak haram itu kamu sebut dengan cucu kita, aku ga mau punya cucu hasil dari dia jual diri. Ingat itu! " ucap pak kasmin dan berlalu pergi dari sana menuju kamar nya.

"Oh iya bu buat kan bapak kopi sekarang! " lanjut nya tanpa menoleh pada bu inah.

Bu inah hanya mampu menghela napas nya pelan melihat perlakuan suami nya terhadap anak nya linda.

......

Satu bulan berlalu. Kini linda sudah bisa ber aktifitas seleti biasa.

"Bu boleh titip lisa sebentar? " tanya linda.

"Loh memang nya kamu mau kemana? " bukan nya menjawab bu inah malah balik bertanya.

"Ini bu mau ke warung depan sebentar boleh kan? "

"Oh ya udah boleh, sini lisa nya biar ibu gendong" bu inah mengambil alih lisa untuk ia gendong.

"Ibu mau titip sesuatu ga? " tanya linda.

"Kaya nya ga ada" ucap bu inah.

"Oh ya sudah kalau begitu linda ke warung dulu bentar"

...........

"Eh linda udah sehat kamu? " tanya tetangga 1.

"Iya bu alhamdulilah" jawab linda sambil tersenyum ramah.

"Gimana anak nya sehat? " tanya tetangga 2.

"Alhamdulilah sehat juga bu! " sebenar nya linda sudah mulai risih dengan para tetangga karn ujung ujung nya dia akan di hina juga oleh mereka.

"Kalau begitu saya permisi dulu bu mau ke warung" pamit linda dan berlalu pergi.

Belum sempat linda jauh ia sudah mendengar kata kata yang menyakit kan.

"Kalau saya jadi bu inah udah saya usir tuh si linda, bikin malu orang tua aja, kalau ga biar saya gugurin aja tuh bayi pas masih di dalam perut" kata tetangga 1.

"Iya bener saya juga malu punya muka kalau udah jual diri kaya gitu" tambah tetangga 2.

Tanpa mengindahkan ucapan tetangga maha benar linda bergegas secepat nya pergi dari sana. Sedih? Tentu saja linda sedih, hanya saja dia tidak ingin terlihat lemah di mata mereka.

........

Sesampai nya dia di rumah linda mendengar tangisan anaknya yang berada di ruang tengah. Yang ternyata bu inah sudah tidak ada di rumah. Begitudengan pak kasmin mereka pergi entah kemana meninggalkan lisa sendiri di rumah. Linda hanya menangis meratapi nasib nya dan anak nya.

Linda langsung menghampiri lisa yang tengah menangis dan langsung menyusui sang anak dengan berlinang air mata.

"Maafin mama ya nak, mama tadi ke warung nya lama ya jadi kamu haus seperti ini" ucap lisa dengan masih menangis.

Entah apa yang di pikir kan kedua orangtua nya yang tega meninggal kan bayi nya sendiri di rumah.

Linda tidak mau terlalu banyak pikiran mungkin mereka lupa karna belum terbiasa dengan kehadiran lisa pikir nya.

"Maaf ya nak ini semua gara gara ibu, seandainya kejadian itu tidak terjadi mungkin kamu tidak akan ada di sini nak,! " linda merasa kan sesak di dada nya sesaat kejadian beberapa bulan lalu terulang kembali.

"Ibu janji akan menjaga mu dan akan selalu menyayangi kamu sayang! "

.........

Di lain tempat, tepat nya di sebuah pasar nampak pasangan paruh baya yang sedang asyik berbelanja tanpa memikir kan keadaan bayi yang mereka tinggal sendiri di rumah. Mereka adalah pak kasmin dan bu inah. Tega sekali mereka!

"Pak apa ga papa lisa di tinggal di rumah sendiri?, ko aku jadi kasian ya? " tanya bu inah yang merasa kasihan pada lisa, takutnya linda terlalu lama pergi ke warung dan terjadi apa apa pada cucu nya!

"Alah udah biarin aja, anak haram itu tidak pantas kita kasihani, biarin aja sekalian biar mati aja dia! " ucap pak kasmin tanpa melihat ke arah istri nya itu.

"Tapi pak biar gimana pun dia juga kan tetep cucu kita! Masa bapak beneran tega"

"Kamu mau bantah ucapan saya?, sekali saya bilang dia bukan cucu saya tetap sampai kapan pun dia tetap bukan cucu saya., paham?! " pak kasmin mulai terpancing emosi mendengar ucapan sang istri.

"Iya pak iya"

bab 2

Jam sudah menunjukan pukul 12 sian namun belum ada tanda tanda kedua orangtua linda pulang. Linda hanya ingin tau kemana mereka pergi dan kenapa mereka tega meninggal kan lisa sendirian di rumah.

Dan beberapa menit kemudian pak kasmin dan bu inah pun sudah pulang .

Tanpa mengucap salam pak kasmin berlalu pergi ke kamar nya.

"Bantuin ibu kamu, kasian dia ke beratan bawa barang banyak!, sama sekalian ambil baju sama ibu kamu itu buat kamu. Alhamdulilah bapak dapet rezeki tadi malem." ucap pak kasmin sebelum masuk kamar.

"Apa bapak juga belikan baju buat lisa?" tanya linda dengan hati hati. Sebab pak kasmin mudah emosi.

"Ngapain saya harus belikan barang buat dia? Memang nya siapa dia?" jawab pak kasmin yang langsung menutup pintu kamar nya rapat rapat. Memang seperti itu lah pak kasmin. Dia memang tidak pernah  mau repot, bahkan kerja pun dia tidak mau. Kata nya kalau ada istri kenapa harus suami yang kerja. Memang dasar ya pak kasmin.

"Tapi kan pak dia itu......! " ucapan nya terhenti kala mendengar suara ibu nya memanggil.

Gegas linda pergi keluar sambil menggendong lisa.

"Ibu gendong lisa aja biar aku yang bawa semua barang barang ini" ucap linda, lalu memberikan lisa pada ibu nya.

"Mmmm.... Bu boleh linda tanya sesuatu pada ibu? " tanya linda dengan hati hati.

"Boleh, mau tanya apa? "

"Kenapa ibu ninggalin lisa di rumah sendirian? "

"Kan kamu tau sendiri sikap bapak mu itu gimana, tadi bapak tiba tiba saja ngajak ibu ke pasar, terus kamu juga ibu tunggu lama sekali, jadi nya ibu tinggal saja dia di rumah sendirian. Toh dia juga gak papa kan? "

Jawab bu inah dengan santai nya, entah sejak kapan dia memang tidak terlalu suka dengan lisa.

"Bu kaya nya linda aja yang kerja deh bu, ibu urus aja lisa . Biar aku yang kerja! "

"Emang kamu mau kerja apa?, ibu gak mau ya tiba tiba kamu pulang bawa anak lagi atau lagi hamil lagi! "

"Astagfirulloh, ya ngga lah bu ga mungkin linda kaya gitu, linda juga masih punya iman! "

"Halah pake bawa bawa iman segala, nih kenyataan nya kamu tau tau aja udah bunting,. Masih aja ngelak" bu inah segera memberikan lisa pada linda dan berlalu pergi tanpa mengindahkan ucapan linda yang ingin bekerja.

"Krnapa ya semua orang banyak yang betpikir aku jual diri  padahal di sini aku juga termasuk korban. Ya tuhan dosa apa yang telah aku lakukan sehingga aku harus menghadapi semua ini" sesak rasanya dada linda, tidak ada yang mau mendengar apa yang dia ucapkan.

................

Waktu demi waktu telah berlalu, kini umur lisa sudah 2 tahun. Dan sampai sekarang pak kasmin masih tidaj pernah mau mengakui lisa sebagai cucu nya.

Hingga pada suatu hari linda sudah bertekad bulat ingin bekerja ke luar kota. Namun linda masih tetap bingung dia harus menitip kan lisa pada siapa?

Di saat linda sedang dalam ke bingungan tiba tiba pman nya datang. Entah apa tujuan paman nya kemari namun linda seolah di beri angin segar.

"Eh ada paman" linda datang menghampiri paman nya dan mencium punggung tangan paman nya.

"Bapak sama ibu ada lin?" tanya paman ali pada linda.

"Ada paman, bentar ya linda panggil kan dulu" jawab linda pada ali.

"Iya, ini anak kamu kan lin? " tanya ali lagi.

"Iya paman" lalu beralih pada anak nya "ibu masuk rumah dulu bentar ya, lisa tunggu dulu sini" lanjutnya.

Lisa hanya mengangguk. Bukan berarti lisa tidak dapat bicara! hanya saja dia memang jarang berbicara. Dia memang tipe anak yang pendiam.

"Bu, pak di luar ada paman ali"

"Ya sudah suruh dia masuk"

"Paman kata ibu masuk saja" ucap linda pada paman nya.

"Kamu juga ikut masuk ya, ada yang ingin paman sampai kan sama kamu" kata paman ali.

"Iya paman" lalu menuntun anak nya untuk ikut masuk. Walau pun dengan penuh ke bingungan namun linda tetap mengikuti saran paman ali.

Setelah semuanya kumpul di ruang keluarga, ali pun mengutarakan niat nya datang ke rumah pak kasmin.

"Begini bang, saya sudah dengar kalau linda ingin berangkat kerja tapi bingung menitip kan anak nya pada siapa. Jadi bagaimana kalau anak linda saya saja yang mengurus nya bang, kebetulan saya kan tidak punya anak perempuan! " ucap ali mengutarakan niat nya untuk mengurus lisa.

"Kalau abang sih terserah ibu nya saja, yang jelas saya izin kan anak itu ikut kamu. Bila perlu jngan bawa dia lagi ke sini! " ucap pak kasmin

Betapa terkejut nya linda mendengar ucapan pak kasmin. Apa sebegitu benci nya dia terhadap lisa? Samai secara tidak langsung dia ingin menyingkirkan lisa dari keluarga nya.

Tapi lisa bisa apa? Lisa juga sadar harus memberi nafkah anaknya.

"Baik lah lisa setuju, tapi kalau suatu saat lisa ingin pulang, linda mohon jangan halangi dia untuk pulang" linda memohon sambil menunduk karna sedih akan berpisah dengan lisa yang mungkin akan lama.

"Tentu saja, kapan pun dia ingin pulang paman tidak akan melarang nya untuk pulang, karna paman tidak punya hak untuk itu" ucap ali walau pun hati nya terasa berat dengan apa yang dia ucap kan.

"Terima kasih paman, maaf kalau linda harus merepot kan"

"Tidak papa, paman tidak merasa di repot kan sama sekali" lalu dia menatap lisa dengan sayang.

"Kalau begitu sekarang paman pamit pulang dulu ya, mungkin 2 atau 3 hari ke depan paman akan jemput kamu dan lisa"

"Baik lah paman, nanti linda akan memberi tau lisa secara perlahan. " meski berat tapi linda harus bisa menerim semua nya!.

Setelah kepergian ali, pak kasmin datang ke kamar linda untuk membicara kan lisa.

"Kenapa kamu malah berkata seperti itu? " tanya pak kasmin pada linda.

"Lisa juga berhak untuk kembali lagi ke rumah ini pak, kenapa sih sebegitu benci nya bapak sama lisa!? Sampai bapak tega membiarkan lisa tinggal jauh? "

Pak kasmin tidak menjawab, dia hanya menatap lisa yang tengah tertidur dan berlalu pergi begitu saja.

Linda hanya mampu geleng geleng kepala melihat pak kasmin yang tidak berbicara lagi..

......

2 hari kemudian, sesuai janji paman ali dia menjemput linda dan lisa di rumah nya menggunakan motor. Memang keadaan paman ali sederhana namun mampu membeli apa saja yang lisa inginkan.

Dan di sini lah lisa sekarang di rumah paman ali.

"Lisa jangan nakal ya, mama mau kerja dulu! nanti kalau pulang kerja pasti mama main lagi ke sini buat jenguk lisa ya!" walau sedih tapi linda harus tetap tegar.

"Iya ma" walau tak mengerti lisa tetap mengiyakan apa yang di katakan sang ibu.

Perlahan namun pasti akhir nya linda pergi dan berangkat kerja ke luar negeri hari itu juga.

bab 3

Hari demi hari telah berganti, tak terasa sudah 3 tahun linda meninggal kan lisa untuk bekerja. Dan kini lisa sudah 5 tahun, hidup bersama paman dari ibu nya dia tumbuh menjadi semakin mandiri. Karena tinggal lama dengan ali menjadikan ali dan sang istri orang tua angkat lisa. Lisa memanggil nya ayah bunda.

"Bunda, kapan ya mama ke sini lagi buat jenguk lisa? " tanya lisa dengan cemberut.

"Bunda juga ga tau, lisa kangen ya sama mama? " tanya bunda mira.

Lisa hanya mampu menunduk takut jawaban nya akan membuat sedih sang bunda. Selama 3 tahun bunda memang sudah menganggap lisa sebagai anak kandung nya sendiri. Begitu pun dengan lisa yang sudah menganggap mira sebagai ibu nya sendiri.

"Ya sudah nanti kita tanya ayah ya, bunda ga tau kapan mama kamu pulang,. Atau kalau ga nanti kita telpon aja ya!." ucap mira mencoba menghibur lisa. Dengan antusias lisa mengangguk cepat.

"Bunda janji ya!"

"Iya bunda janji, tapi lisa ga boleh sedih lagi ya!".

Di tengah pembicaraan itu, mira merasa bingung apakah dia harus bicara sekarang atau tidak. Akan tetapi di saat mira sedang melamun tiba tiba suami nya mengejut kan nya.

"Bunda" panggil ali

"Ahh i-iya yah kenapa?" mira sangat terkejut dengan panggilan ali.

"Bunda yang kenapa, ko kaya nya bunda dari tadi bengong terus? Kenapa? Cerita sama ayah ada apa?" tanya ali pada mira, ali khawatir takut terjadi apa apa.

"Bunda cuma bingung aja yah, apa kita jelasin aja ya sama lisa kalau dia sebentar lagi punya adik baru dan juga papa baru?" keluh mira pada ali.

"Ayah juga udah memikir kan itu sebelum nya, dan memang kita harus memberi tau kan semua nya sekarang bun. Masalah dia menerima atau tidak itu urusan nanti dan juga urusan linda. Yang penting kita cukup memberi tau nya sepeti yang linda minta."

Kebetulan lisa melewati kedua orang tersebut.

"Lisa." panggil ali.

"Iya pa ada apa?" tanya lisa.

"Sini bunda sama ayah mau bicara sama kamu nak" ucap mira.

Setelah lisa duduk.

"Ayah sama bunda cuma mau bilang kalau sebenar nya kamu sebentar lagi bakalan punya adik"jelas ali pada lisa.

Lisa terkejut dan berpikir bahwa bunda mira hamil.

"Bunda hamil?" tanya lisa yang mengira bunda mira hamil.

"Bukan bunda yang hamil tapi mama kamu sekarang dia lagi hamil." terang mira pada lisa, mira memang sudah memperhitungkan ini akan terjadi. Dan benar saja dugaan mira memang benar.

Lisa hanya diam mencerna semua yang di ucapkan bunda mira pada nya. Ada perasaan senang namun dia juga sedih, pantas saja linda tidak pernah kembali bekunjung ku rumah ali. Ternyata linda tengah hamil.

"Kenapa kamu malah ngelamun sayang?" tanya mira yang melihat lisa hanya diam dan melamun.

"Aku juga tidak tau bun, aku senang tapi juga sedih mendengar mama hamil lagi!" jawab lisa sambil kepala nya menunduk ke bawah.

"Kenapa kamu sedih?, harus nya kamu seneng dong denger mama linda hamil lagi. Berarti kamu sekarang punya 2 abang dan juga adik!" ucap mira mencoba meyakinkan lisa.

"Lisa takut mama juga jadi benci sama lisa kaya kakek sama nenek benci lisa" ungkapnya.

Lisa menangis dan menunduk. Dia tidak mau mama linda jadi membenci nya.

"Cup cup cup, bunda yakin mama linda ga akan seperti itu, dia pasti masih sayang sama kamu." mira memeluk lisa memberi ke tenangan pada lisa.

"Ayah juga yakin, kalau papa baru kamu juga bakalan sayang sama kamu" ali ikut memberi kan ketenangan pada lisa.

Lama mereka berpelukan memberi ke tenangan pada lisa . Dan tanpa di sadari 2 anak remaja datang menghampiri lisa yang sedang berpelukan.

"Loh ada apa ini?, ko pelukan ga ngajak" kata rendi anak pertama mira dan ali.

"Iya nih, ko lisa jahat sih ga ajak abang" rino anak ke dua mira dan ali ikut nimbrung.

"Heheh kan abang abang baru dateng, sebagai ganti nya sini deh biar lisa peluk." lisa bangkit dari duduk nya dan memeluk ke 2 abang nya yang sedang cemburu.

Akhir nya mereka bertiga berpelukan, lisa melepaskan pelukan mereka dan dengan antusias mencerita kan apa yang barusan dia dengar.

Sebenar nya rendi dan rino sudah tau, namun karna takut lisa akan sedih mereka pun pura pura ikut bahagia juga.

"Tapi........ " ucapan lisa menggantung.

"Tapi kenapa dek?" tanya rino!

"Sekarang lisa pengen pulang, lisa kangen mama." lisa kembali menangis.

"Apa lisa mau pulang?" tanya ali.

"Memang nya boleh lisa pulang ke rumah mamah?" bukan nya menjawab mira malah bertanya kembali.

"Ya boleh dong, kan kamu pulang ke rumah mamah kamu sendiri bukan ke rumah orsng lain" jawab mira. Sebenar nya ali takut mira tidak mengizinkan lisa pulang, tapi ternyata ali salah mira dengan lapang dada mengizinkan lisa pulang.

"Yey mamah lisa pulang," lisa berjingkrak senang marna akan pulang.

Ke empat orang yang tengah menatap lisa mereka merasa sedih. Saking sayang nya mereka pada lisa, namun mereka harus bisa ikhlas karna mereka bukan orang tua kandung nya.

"Kamu yang sabar ya, mungkin kita belum waktu nya punya anak perempuan. Suatu saat semoga ada keajaiban dari allah" ali mencoba menenangkan mira.

"Iya mas aku akan coba, karna waktu 3 tahun itu tidak sebentar. Tapi aku akan tetap mencoba ikhlas"

Ali hanya bisa tersenyum, karnasebenar nya dia pun sama. Masih belum bisa ikhlas melepas lisa, karna mereka sudah terlanjur sayang!

................

1 bulan kemudian.

Saat ini lisa sedang berada di dalam perjalanan menuju ke rumah pak kasmin dan bu inah. Di sepanjang perjalanan senyum lisa tak pernah pudar. Dia benar benar sudah sangat rindu dengan ibu nya.

"Bun apa mamah benar benar tidak akan benci aku? Apa mamah masih sayang sama aku?" tanya linda. Entah mengapa hati nya mendadak merasa tidak percaya diri lagi.

"Kamu percaya sama bunda dan ayah ya, bunda yakin mamah kamu juga pasti sedang menunggu kamu sekarang" jelas mira. Sebenar nya hati nya masih sakit mengantar lisa pulang ke rumah nya. Tapi mira mencoba ikhlas

Lisa hanya mengangguk dengan memberikan senyuman termanis nya.

Sesampai nya di rumah linda. Lisa turun di susul ke empat orang yang mengantar nya.

"Mamah...... " lisa berlari menghampiri linda yang sedang berjalan jalan di depan rumah.

"Lisa.. " linda merentangkan tangan nya dan memeluk lisa  erat. Rindu yang selama ini mereka simpan akhir nya terbayar kan dengan pertemuan mereka.

"Lisa kangen mamah"

"Mamah juga kangen lisa, maaf ya mamah ga bisa jenguk kamu sebelum nya, dan ga bisa jemput kamu juga. "

"Ga papa mah yang penting aku sudah ketemu mamah sekarang. "

"Oh iya, ini papa sayang nama nya papa raja"

"Hay, kenalin papa raja, jangan panggil om ya. Panggil aja papa"

"Iya papa, aku lisa"

"Ekh paman ali ayo masuk dulu kita nyemil dulu" ajak mira pada ali.

"Ah tidak usah, habis ini kita masih punya urusan. Jadi kita mau pulang sekarang aja." tolak mira.

"Oh iya kapan kapan aja deh" lanjut ali.

Sebenarnya bukan karna ada urusan tapi mereka masih berat hati melihat lisa.

"Ya sudah kalau begitu kita pamit pulang dulu . Permisi" pamit ali.

"Hati hati di jalan kalian! " jawab linda.

Rino hanya membalas dengan acungan jempol

❤💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!