NovelToon NovelToon

MY EMPEROR

01|Prolog

Disebuah mansion tepatnya di salah satu kamar mewah dengan interior bergaya Eropa, terlihat seorang gadis cantik yang masih menggunakan piyama tidur meringkuk didalam selimutnya, enggan untuk bangun.

Gadis itu adalah Zhu Xia, seorang gadis berumur 20 tahun yang sudah lama hidup sendiri karena orang tuanya meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan tunggal. Semenjak orangtuanya meninggal Zhu Xia tumbuh menjadi gadis dewasa yang harus disibukkan dengan mengurus perusahaan orang tuanya hingga lupa pada dirinya sendiri.

Toktok

Suara pintu diketuk.

Zhu Xia enggan untuk membuka pintunya, dia ingin bermalas-malasan dikamar dan sesekali meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk itu.

"Zhu Xia, ayo bangun. Banyak berkas yang harus kamu tandatangani" ucap seorang pria paruh baya bernama Chen, dia adalah sekretaris yang membantu Xia mengurus perusahaannya.

Sudah Zhu Xia duga jika itu adalah paman Chen. Tak bisakah dia menandatangani berkas sialan itu sendiri?.

"Aku ingin libur sehari saja" Teriak Zhu Xia dari dalam kamar.

"Tidak bisa Xia'er, kamu harus bangun sekarang" Tegas paman Chen.

"Huft, baiklah. Tunggu aku dibawah" ucap Zhu Xia yang dituruti oleh paman Chen.

Zhu Xia bangun dengan gontai ke arah kamar mandi yang masih ada didalam kamarnya. Zhu Xia ingin menghilang sehari saja untuk tidak melihat berkas-berkas dan wajah para klien itu.

Dua puluh menit berlalu, kini Zhu Xia sudah siap akan berangkat bekerja. Dia menggunakan setelan kemeja putih dengan celana hitamnya, rambutnya yang bergelombang berwarna hitam kecoklatan ia biarkan terurai sebahu. Wajah nya yang cantik dan iris mata tajam yang berwarna violet menambah kesan tegas sekaligus anggun dimata semua orang.

Ting

Zhu Xia keluar dari lift yang ada didalam rumahnya karena dia malas untuk menggunakan tangga.

"Ayo. Kita pergi paman" ucap Zhu Xia ketika tepat didepan paman Chen.

"Sarapan dulu Xia'er, kamu mau pingsan nanti, aku tak akan tanggung jawab jika nanti kamu pingsan" ucap paman Chen.

"Iya nona, ayo makan dulu" ucap bi Yenny orang yang sudah mengurusnya sedari kecil.

"Baiklah, aku makan" ucap Zhu Xia pasrah.

Zhu Xia memakan sarapannya dengan cuek tak ada raut wajah apapun selain menatap datar. Bukan marah, tapi memang sifat Zhu Xia seperti ini, mungkin karena tuntutan pekerjaan yang sudah merubahnya.

Setelah menyelesaikan sarapannya Zhu Xia bergegas pergi meninggalkan mansion nya menuju perusahan, dengan paman Chen yang menyetir.

Sedari tadi paman Chen terus berceloteh tentang jadwal-jadwal yang harus terpenuhi oleh Zhu Xia. Meski tangannya sedang menyetir dan fokus pada jalanan tapi tidak dengan mulutnya yang terus berceloteh kesana kemari.

"Apa kau mendengarnya Zhu Xia, aku sudah menjelaskan jadwal mu hari ini" ucap paman Chen mengakhiri celotehannya.

Merasa tak ada jawaban dari sang empu, paman Chen melirik sekilas kearah Zhu Xia dan menghela napasnya panjang. Dia sudah menjelaskan panjang lebar kegiatan apa saja yang harus di selesaikan oleh Zhu Xia, tapi lihatlah Zhu Xia malah memasang earphone di telinganya dengan mata terpejam.

Paman Chen sudah terbiasa dengan pemandangan disampingnya, Zhu Xia selalu tidak mendengarkannya ketika dia menjelaskan rentetan jadwalnya.

Paman Chen memaklumi sikap Zhu Xia karena dari umur 18 tahun dia sudah menggantikan tempat ayahnya menjadi pimpinan perusahaan ternama, itu sangat sulit sebab menjadi pimpinan perusahaan besar bukanlah segampang membalikkan telapak tangan. Zhu Xia sempat menolak posisi itu, namun jika bukan Zhu Xia yang menjadi pimpinannya maka perusahaan itu akan hancur, karena para petinggi perusahaan hanya menginginkan pimpinan yang sedarah dengan pimpinan sebelumnya. Itulah sebabnya bukan paman Chen yang menggantikan posisi itu. Ya, paman Chen adalah orang yang sangat dipercaya didalam keluarga Zhu dia sudah bersahabat sangat lama dengan Zhu Hendrik ayah dari Zhu Xia.

Tak berselang lama akhirnya Zhu Xia dan paman Chen sampai di depan gedung yang menjulang tinggi. Zhu Xia turun dari mobilnya dengan memakai kacamata hitam dan sepatu high heels berwarna hitam, penampilannya hari ini sangat monokrom tapi itu lah yang memberikan aura tegas tersendiri bagi seorang Zhu Xia.

Zhu Xia dan paman Chen menapaki lantai pertama dari gedung itu, banyak karyawan yang menundukkan pandangannya dan sesekali menyapa Zhu Xia dan paman Chen. Zhu Xia hanya menanggapinya dengan senyumnya yang tipis.

"Ini berkas yang harus kamu tandatangani Zhu Xia" ucap paman Chen menyodorkan setumpuk berkas ke meja Zhu Xia.

Zhu Xia hanya bisa menghela napas panjang, baru Lima menit dia memasuki ruangan dan duduk di kursinya, dia sudah harus dihadapkan dengan berkas-berkas yang terus bertambah dan memusingkan.

Zhu Xia menerima berkas itu dan membaca setiap lembar yang terpampang di dalam berkas itu tanpa melewatkan sedikitpun.

Alis Zhu Xia mengernyit.

"Ada apa dengan perusahaan Yos'sa group? Mereka ingin bermain-main dengan ku ya?" ucap Zhu Xia tersenyum smirk.

"Jika kau tak ingin menandatangani nya, lebih baik jangan" ucap paman Chen, dia sudah tahu betul jika ada yang mencari masalah dengan Zhu Xia maka akan berakhir tragis.

"Berapa saham kita yang ada di Yos'sa group?" ucap Zhu Xia menatap berkas yang di pegangnya dengan tajam.

"Emm sekitar 60%, Xia'er sebaiknya kau jangan melakukannya lagi. Kau tahu itu bisa saja menjadi boomerang untuk mu" Nasihat paman Chen.

"Paman, mereka sudah keterlaluan. Lihat, bagaimana mereka bisa seberani itu menuliskan perjanjian di berkas sialan ini" ucap Zhu Xia.

"Ya kau benar" ucap paman Chen setuju. Yos'sa group memberikan perjanjian yang timpang sebelah dimana perusahannya yang akan untung sedangkan perusahaan Zhu Xia yang akan buntung.

Zhu Xia tahu perusahaannya tidak mudah untuk di hancurkan namun jika dia menandatangani berkas ini maka lambat laun perusahannya akan mengalami kebangkrutan.

"Tarik semua saham kita dari Yos'sa group, dan akuisisi perusahaannya" ucap Zhu Xia mutlak.

"Tapi Xia'er, itu tidak mudah" Ucap paman Chen, memang benar adanya perusahaan Yos'sa group adalah perusahaan terbesar ke tiga di negaranya dan menjadi urutan ketiga dibawah perusahaan Zhu Xia, jadi tidak akan semudah itu mengakuisisinya meski dia yakin mereka akan berhasil.

"Aku yakin kita mampu, jadi ini perintah" Ucap Zhu Xia dengan menekankan kata terakhir yang dia ucapkan.

"Huft, baiklah sesuai keinginanmu" ucap paman Chen pasrah, Zhu Xia sama saja dengan Hendrik keras kepala dan tak kenal belas kasihan.

Ceklek

Suara pintu dibuka.

"Bisakah kau mengetuk dulu sebelum masuk?" ucap paman Chen dingin.

"Hehe maafkan aku paman, bukankah sudah biasa aku seperti itu" ucap seorang pemuda yang lebih tua 1 tahun dari Zhu Xia, dia adalah Yangyang kekasih Zhu Xia.

"Sebaiknya kau menghilangkan kebiasaan buruk mu itu" ucap paman Chen sinis, dia memang tak suka dengan hubungan Zhu Xia dan Yangyang.

"Kenapa kau kemari?" Zhu Xia bersuara.

"Hei, memangnya aku salah mendatangi kekasih ku sendiri hmm?" ucap Yangyang dengan berjalan menghampiri kursi Zhu Xia.

Cup

Yangyang mengecup singkat kening Zhu Xia. Zhu Xia balas mencium pipi Yangyang. Merasa mendapatkan kecupan di pipinya, Yangyang terkekeh geli.

"Apa kau lelah hmm?" tanya Yangyang mengelus surai Zhu Xia.

Bersambung...

02|Kecelakaan

"Apa kau lelah hmm?" Tanya Yangyang mengelus surai Zhu Xia.

Zhu Xia mengangguk lucu dengan mengerucutkan bibirnya, tampak menggemaskan. Siapa yang tahu jika sosok yang dianggap dingin, tegas dan tak kenal belas kasihan malah justru terlihat manja dan rapuh?.

Zhu Xia tetaplah seorang gadis, dia juga mempunyai sisi manja dan ingin di perhatikan. Hanya kepada Yangyang dan paman Chen lah Zhu Xia bisa memperlihatkan sisi lain dari dirinya.

"Ya sudah kamu istirahat dulu saja ya" Ucap Yangyang yang masih senantiasa mengelus surai milik Zhu Xia.

Zhu Xia menggeleng cepat.

"Tidak bisa, kau lihat. Berkas-Berkas ini tak ada habisnya" Keluh Zhu Xia menyandarkan kepalanya di perut keras milik Yangyang yang berdiri di depannya.

Yangyang mengangkat tubuh mungil Zhu Xia, mengambil alih kursi Zhu Xia untuk dia duduki dan mendudukkan Zhu Xia di pangkuannya.

"Xia'er, lupakan kertas-kertas ini. Apakah kamu ingin jalan-jalan hmm?" Tanya Yangyang dengan mengelus pipi Zhu Xia.

Zhu Xia mengambil tangan Yangyang yang ada di pipinya dan menggenggamnya diatas paha.

"Sepertinya aku tidak bisa, ini semua tanggung jawab ku. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja" Ucap Zhu Xia merenggut sedih.

Yangyang menggeram marah, dia menggendong Zhu Xia ala bridal style dan membawanya menuju lift.

"Mau kau bawa ke mana Xia'er?" Tanya paman Chen menghentikan langkah Yangyang diambang pintu keluar ruangan.

"Bukan urusanmu" Ucap Yangyang dan pergi begitu saja.

"Tapi, Zhu Xia pekerjaanmu masih banyak" Teriak paman Chen. Zhu Xia sama sekali tak menghiraukan teriakan paman Chen dia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Yangyang.

"Apa kau tak punya kesibukan?" Tanya Zhu Xia mendongak melihat wajah tampan kekasihnya itu.

Langkah Yangyang berhenti dan mengecup singkat kening Zhu Xia.

"Tidak, aku sengaja ke sini untuk datang membawamu jalan-jalan" Ucap Yangyang tersenyum miring.

'Lebih tepatnya membawa mu ke neraka' batin Yangyang.

Zhu Xia mengangguk paham, dia juga ingin sekali menghilang dari pekerjaannya sehari saja. Jadi dia tak mempermasalahkan mau di bawa kemana oleh Yangyang, toh Yangyang adalah kekasihnya.

Yangyang mendudukkan Zhu Xia di kursi setir dan membuat Zhu Xia kebingungan.

"Kenapa kau mendudukkan aku di kursi setir?" Tanya Zhu Xia.

"Kita akan berada di mobil yang berbeda" Jawab Yangyang santai dan malah membuat Zhu Xia semakin bingung.

"Tapi kenapa?bukankah kita bisa satu mobil yang sama?" Tanya Zhu Xia.

"Sudah, tak usah banyak tanya. Itu karena aku akan pergi dulu ke suatu tempat" Ucap Yangyang.

Bukankah Yangyang yang mengajaknya jalan-jalan?, Tapi kenapa sekarang dia malah meninggalkannya?.

Yangyang tahu apa yang dipikirkan gadis ini, tak bisa begitu mudah dibohongi apalagi dengan alasan yang tidak jelas. Tapi dia harus melakukannya.

Tringtring

Suara dering handphone Zhu Xia.

"Ya ada apa bi?" Tanya Zhu Xia yang ternyata yang menelponnya adalah bi Yenny.

"A-anu non, bisakah nona pu-pulang sekarang?" Pinta bi Yenny dengan suara bergetar.

"Bibi kenapa? Kenapa Xia harus pulang sekarang?" Tanya Zhu Xia.

"Di-dirumah banyak perampok" Ucap bi Yenny dan panggilan pun terputus.

"Hallo bi?" Ucap Zhu Xia.

"Sial" gumam Zhu Xia ketika sambungan teleponnya terputus, dia mencoba menelpon balik. Namun, handphone bi Yenny tidak aktif.

"Ekhem, kenapa sayang?" Ucap Yangyang dengan raut wajah khawatir, namun percayalah matanya tak menunjukkan kekhawatiran itu sendiri.

"Entah, bibi bilang dirumah banyak perampok" Ucap Zhu Xia.

"Sudah sebaiknya, kita pergi kerumah mu. Aku akan pakai mobil yang ku siapkan satu lagi" Ucap Yangyang dan langsung berlari kearah mobil lain tanpa memberikan kesempatan bagi Zhu Xia berbicara.

Masa bodoh, dengan satu mobil bersama atau tidak. Saat ini bi Yenny lah yang ia khawatir kan, bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya?.

Mobil Zhu Xia melaju dengan kecepatan tinggi dia ingin cepat-cepat sampai dan melihat apa yang terjadi sebenarnya. Sedangkan Yangyang mengikutinya dari belakang.

"Tunggu, paman Chen. Bagaimana aku memberitahunya?" Ucap Zhu Xia mengacak-acak rambutnya prustasi.

Zhu Xia mengambil earphone-nya untuk menelpon paman Chen.

"Hallo paman, paman bisakah kau batalkan semua jadwalku? Tadi bibi Yenny menelpon ku dan mengatakan jika dirumah ada banyak rampok" Ucap Zhu Xia ketika panggilan nya tersambung.

"Apa? tapi bagaimana bisa? Penjagaan dirumah sangat ketat, tidak mungkin dengan mudah di bobol" Ucap paman Chen mengernyit bingung di seberang telepon.

"Yang dikatakan bi Yenny memang seperti itu, oleh sebab itu paman cepat menyusul ku ya" Ucap Zhu Xia.

"Baiklah" Ucap paman Chen.

"Damn" Gumam Zhu Xia ketika melihat lampu merah di depannya, dia buru-buru menginjak pedal rem.

Namun apa ini? remnya tidak bekerja dan mobilnya masih melaju dengan kecepatan tinggi. Zhu Xia panik ketika dia mulai menerobos lampu merah.

"Hah, bagaimana ini. Kenapa remnya bisa blong?" Racau Zhu Xia.

Otak Zhu Xia bekerja dengan cepat, yang memberikan mobil ini kepadanya adalah Yangyang, dia juga memaksanya untuk tetap di mobil ini dan tidak mau satu mobil bersama. Tapi apa benar Yangyang? Kekasihnya mengkhianatinya?.

"Shit, bodoh. Kenapa dia melakukan ini?" Ucap Zhu Xia dengan cairan yang membasahi pelupuk matanya.

Tiintiin

Suara klakson berbunyi keras.

Zhu Xia menoleh ke arah sumber suara dia melihat mobil truk dengan muatan berat melaju dari arah samping mobilnya, Zhu Xia ingin menghindar dengan melajukan lebih cepat kecepatan mobilnya.

Brak

Brak

Namun nahas keberuntungan tak berpihak padanya, karena ketika dia melajukan kecepatan mobilnya lebih cepat. Zhu Xia malah justru menabrak mobil lain yang ada di depannya dan truk yang ada disamping nya menabrak belakang mobilnya hingga mobil Zhu Xia terbalik.

Darah mengucur deras dari pelipisnya, kakinya sangat sakit karena terjepit.

Kesadaran Zhu Xia masih ada.

"A-aku ben-ci hah hah kau Yangyang si-alan" Napas Zhu Xia terengah dan menutup matanya berharap rasa sakit yang mendera nya dapat hilang.

Entah Zhu Xia harus bersedih atau bersyukur. Zhu Xia sedih dia harus meninggalkan paman Chen dan bibi Yenny mungkin untuk selamanya tapi disisi lain dia juga bersyukur dapat terlepas dari tuntutan pekerjaannya dan mengetahui akal busuk kekasihnya ralat bajingan itu.

"Z-zhu Xia, kau baik-baik saja? Kenapa bising sekali?" Tanya paman Chen di seberang telepon dengan nada bergetar.

Ya, sambungan teleponnya masih tersambung dan belum di matikan oleh Zhu Xia ataupun paman Chen.

"Xia'er kau jangan membuatku takut, kenapa dengan yangyang? X-Xia'er aku mohon jawab" Ucap paman Chen panik.

Bersambung...

03|Pindah Dimensi

Zhu Xia mengerjapkan matanya beberapa kali, apa dia masih hidup? Bukankah dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya?.

"Kenapa aku masih hidup? Tunggu apa ini di rumah sakit?" Tanya Zhu Xia menelisik ke semua arah kamar yang ia tempati. Tapi jika dilihat, ini bukan interior rumah sakit, dan apa yang terjadi dengan pakaiannya? Dia sekarang memakai baju seperti gaun?. Banyak sekali pertanyaan dalam benaknya.

"Euh, kenapa badanku kaku sekali?" Ringis Zhu Xia ketika hendak bangun dari tidurnya.

"Y-ya dewa. Putri sudah sadarkan diri" Teriak kaget seseorang yang baru keluar dari kamar mandi yang ada di kamar itu.

Zhu Xia terkejut kaget, dia bukan hanya terkejut karena teriakan orang itu namun juga terkejut dengan caranya berpakaian menurutnya sangatlah aneh.

"Tuan putri, anda sudah sadar huhu...saya mohon jangan tidur lagi hiks" Ucap seseorang itu duduk dibawah ranjang Zhu Xia, memperhatikan setiap gerakan Zhu Xia dengan penuh rembesan air mata di pipinya.

Zhu Xia menarik selimutnya menutupi tubuhnya dan mundur menghindari orang itu yang hendak menyentuhnya.

"S-siapa kau? Kau alien?" Tanya Zhu Xia karena pakaian orang itu sangat aneh.

Orang yang ditanya pun hanya bisa mengerjapkan matanya kaget, siapa alien?.

"Tuan putri tak mengenal hamba? Hamba hien dayang pribadi anda tuan putri" Ucap orang itu yang ternyata bernama Hien, dia adalah dayang pribadi Yueyin Zhu Lian, yang saat ini tubuhnya ditempati oleh Zhu Xia.

"Menyingkir, kau jangan merusak bumi kami. Aku tahu kau datang ke bumi untuk menghancurkan populasi kami kan? Kau alien menjijikan" Racau Zhu Xia yang sudah terlalu banyak menonton film tentang alien.

Hien menggeleng kuat dan berlari keluar kamar, dia berlari dengan meneriaki nama yang tidak dia kenal.

Dengan susah payah Zhu Xia menutup pintu kamarnya, Zhu Xia tidak tahu bagaimana mengunci kamar ini jadi dia hanya menutup pintunya saja.

Zhu Xia menyusuri setiap inci didalam kamar ini, dia melihat ada cermin berbentuk bundar dan menghampirinya.

Zhu Xia melotot kaget ketika melihat wajahnya, meski cermin tersebut terlihat buram tetapi Zhu Xia masih dapat melihat wajahnya. Ini bukan wajahnya, ini wajah orang lain. Dia meraba pipinya yang terlihat chubby kemerahan, bibirnya berwarna pink yang seksi dan matanya yang lebar berwarna violet, oh dan jangan lupakan hidung mungilnya yang mancung. Sungguh pahatan sang Dewi. Rambutnya kini berubah menjadi sepunggung.

"Astaga, what the hell? Ini bukan aku, tunggu" Ucap Zhu Xia.

Plakk

Aww

"Ternyata sakit, tapi kenapa bisa aku ada ditubuh ini?" Ucap Zhu Xia mengelus pipinya sendiri yang terlihat memerah akibat ditampar dengan keras oleh dirinya sendiri.

Mata Zhu Xia melotot kaget ketika mengingat sesuatu.

"Apa aku berpindah jiwa?" Pekik Zhu Xia.

"Astaga, rencana apa lagi yang akan kau rencanakan tuhan?" Racaunya.

Brakk

Suara pintu dibuka dengan keras dari luar.

Zhu Xia berjingkat kaget. Alien itu datang lagi, dan lihat sekarang mereka membawa banyak pasukan. Sudah Zhu Xia duga mereka memang benar alien yang bisa dilihat dari pakaiannya, dan tunggu? Apa dia berpindah jiwa kedalam tubuh anak alien? Oh tidak ini bencana.

Zhu Xia mundur beberapa langkah ketika langkah mereka mulai mendekatinya.

"Lian'er kamu sudah bangun nak, akhirnya dewa memberkati mu" Ucap seorang wanita paruh baya dan hendak memeluknya.

"Stop, kalian jangan main-main dengan ku. Aku tahu kalian alien kan? Apa rencana kalian membawa ku kesini, dengar ya meski hidupku tak bahagia tapi aku tak mau berpindah ke tubuh alien, ya aku akui ini sangat cantik" Racau Zhu Xia dengan meraba wajahnya dan tersenyum aneh.

"Tabib, apa yang terjadi dengan putri ku. Kenapa dia berbicara aneh seperti itu?" Ucap pria paruh baya yang ada disamping wanita tadi.

"Izin menjawab yang mulia, saya tidak tahu karena saya belum memeriksanya" Ucap sang tabib menunduk takut.

"Cepat periksa putriku" Titah pria paruh baya itu.

"Tidak...kalian, jangan menyentuhku. Aaaa paman Chen, bawa aku pergi dari para alien aneh itu" Teriak Zhu Xia melarikan diri ketika tabib itu hendak menyentuh pergelangan tangannya.

Zhu Xia berlari tak tentu arah, napasnya sudah tersengal. Tubuhnya lunglai karena memang dia baru bangun dari tidur.

"Kenapa tubuh ini lemah sekali, haish...anak alien kok lemah" Ucap Zhu Xia menepuk pundaknya beberapa kali berharap mendapat dorongan.

"Tuan putri" Teriak para prajurit.

"Astaga, mereka masih mengejar ku. Aku harus pergi dari rumah ini, kenapa besar sekali rumahnya. Lebih besar dari rumah ku. Haish" Ucapnya kesal dengan menghentakkan kakinya.

Zhu Xia terus berlarian kesana kemari dia sesekali melihat kebelakang untuk memastikan langkahnya lebih cepat dari para alien yang mengejarnya.

Dug

Zhu Xia menabrak benda keras didepannya membuatnya terhuyung kebelakang, jika tidak ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya untuk menahannya agar tidak jatuh.

Zhu Xia mendongak.

"Astaga, tampan sekali" Ucap Zhu Xia refleks menutup mulutnya ketika melihat wajah alien tampan didepannya bahkan Yangyang pun kalah.

"Lian'er kenapa kau berlarian kesana kemari hmm? Bukankah kau baru sadarkan diri?" Tanya pemuda yang masih memeluknya.

"Sadar kan diri?" Beo Zhu Xia mengerjapkan matanya lucu, bukankah tadi yang dikatakan alien yang bernama Hien itu dia bangun dari tidur?.

"Iyah, kau baru sadar kan diri" Ucap pemuda itu.

"Ta-tapi bukankah aku baru bangun dari tidur, ali–ah maksudku hien yang bilang" Ucap Zhu Xia tergagap.

"Haha, Iya kau baru bangun tidur setelah 2 tahun lamanya" Ucap pemuda itu terkekeh dan mencubit hidung mungil Zhu Xia gemas.

Mata violet itu melotot kaget.

"2 tahun? Astaga, itu tidur apa mati suri?" Kaget Zhu Xia.

"Kau ini, sudah sekarang ayo ke kamar mu. Aku akan meminta tabib memeriksa mu" Ucap pemuda itu dengan menggendong Zhu Xia ala bridal style.

Zhu Xia sudah dibaringkan di kasur kamarnya.

"Bagaimana keadaan putri saya tabib?" Tanya wanita paruh baya yang Zhu Xia yakini adalah ibu dari pemilik tubuh ini.

"Keadaan tuan putri sudah membaik, hanya saja tubuhnya masih lemah. Jadi hamba menyarankan jika tuan putri agar istirahat penuh" Ucap tabib Zhou

"Syukurlah nak, kamu sudah sadar dan membaik. Ibu sangat prustasi ketika melihat mu terbaring tak sadarkan diri selama 2 tahun" Ucap wanita paruh baya itu menangis dengan menggenggam tangan mungilnya Zhu Xia.

Zhu Xia panik, dia paling tidak tega ketika melihat orang yang menangis.

"Emm, hehe sudahlah b-bu aku sudah tidak apa-apa kan?"ucap Zhu Xia tersenyum lebar dengan canggung.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!