NovelToon NovelToon

Hot Baby King Mafia

1. Tawaran Keperawanan.

Suara dentuman keras musik berirama disko yang dimainkan oleh DJ diatas panggung bergema diseluruh penjuru Bar.

Terdengar sampai kedalam ruang ruang VIP dan VVIP Bar. Disalah satu ruangan VVIP Lux tampak seorang pria bertubuh tinggi besar, berusia kisaran pertengahan empat puluh tahun duduk di sofa bersama seorang gadis muda yang mengenakan seragam waiters Bar.

Mereka tampak bicara serius,seperti sedang melakukan sebuah transaksi jual beli.

Itu bisa dilihat dari bagaimana bersemangatnya si perempuan muda memberi penawaran mengenai barang yang akan dia jual.

Si perempuan adalah Isabella Dawson, seorang gadis muda berusia 23 tahun yang sudah bekerja selama 6 bulan diBar tersebut.

Sementara pria yang sedang dia ajak bicara atau yang sedang melakukan transaksi dengannya adalah Edgardo Van Hook,pria berusia pertengahan empat puluh yang masih sangat gagah dan tentu saja menawan, serta kaya raya. Karena dia adalah pemilik perusahaan minuman keras kelas atas, yang hasil produksinya sudah diimport diberbagai negara di dunia.

Tapi sekarang antar Isabella dan Edgardo bukan sedang membicarakan transaksi mengenai bisnis minuman, meski mereka berada diBar kelas atas serta Isabella adalah waiters disana. Melainkan mereka berdua sedang membicarakan transaksi ranjang dan belum mencapai kesepakatan, karena harga yang diminta oleh gadis bernama Isabella ditolak oleh Edgardo, begitu pun sebaliknya.

"100 juta untuk satu malam, bagaimana?"Edgardo memberikan. Penawaran yang langsung ditolak tegas oleh gadis muda itu karena tidak sesuai dengan harga yang dia ingin kan.

" No!" Isabella menggeleng,menolak jumlah uang yang ditawarkan Edgardo.

" 1 milyar untuk semalam, tanpa kurang sepeser pun! Karena saya masih perawan."Dia menambahkan, menyebutkan harga yang dia berikan kalau pria itu inginkan. Tidur dengannya.

Bukannya terkejut atau senang, mendengar kalau gadis muda calon teman tidurnya itu masih perawan pria itu malah tersenyum smrik, terlihat meremehkan dan jelas tidak percaya pada yang dikatakan oleh gadis muda itu.

" Perawan? Hah!!" Cibirnya sinis, mengulang apa yang barusan dikatakan oleh Isabella.

" Iya, itu benar tuan, saya masih perawan. anda akan jadi pria pertama yang akan tidur dengan saya. Tapi sebelum kita melakukannya berikan saya 1 milyar,baru saya akan ikut anda pergi malam ini." Dia menjawab tegas untuk cibiran yang dilontarkan Edgardo barusan membuat pria itu tanpa sadar memaki gadis dihadapannya dalam hati.

Dasar Gadis Gila!!

Dia pikir uang di dunia ini dihasilkan oleh kakek buyutnya apa?!Pria itu menggerutu dalam hati sambil.menatap tajam kearah gadis berpakaian waiters pendek itu kesal.

Bagaimana dia tidak kesal, kalau sekarang gadis itu mematok harga untuk tubuhnya, diluar akal sehat pria normal, hanya untuk semalam.

Dia marah dan kesal, bukan karena tidak punya uang sebanyak itu.Bukan!

Uangnya sangat banyak.Bahkan kalau dihitung kekayaannya, mungkin tidak akan habis digunakan untuk 3 turunan.

Karena dia adalah Edgardo Van Hook,selain seorang pengusaha sukses di bidang minuman keras. Dia juga pria yang dijuluki King Mafia, karena menguasai hampir 2/3 dunia hitam dikawasan Asia.

Tapi mengeluarkan 1 milyar untuk satu malam dengan iming iming keperawanan, itu adalah pilihan bodoh!

Bagaimana mungkin gadis seusia dia dengan penampilan nyaris sempurna dari ujung kepala sampai ujung kaki dan bekerja ditempat seperti ini,pasti masih perawan.

Itu benar benar tidak mungkin. Nonsen!

Meski, jujur sebagai seorang pria normal dia sangat tertarik ingin tidur bersama gadis itu sejak pertama kali melihat nya tadi saat mengantar minuman keruangan itu. Tapi kalau dia harus membayar sejumlah satu milyar supaya bisa merasakan tidur bersama perempuan muda yang mengaku bernama Isabella Dawson dan masih perawan. Sepertinya Edgardo memilih untuk tidak saja.

Kecuali...kurang dari itu, sepertinya dia akan memikirkan ulang karena jujur saja melewatkan kesempatan untuk bisa tidur dengan wanita muda berpenampilan nyaris sempurna seperti itu dia rasa sayang.

" Tidak, aku tidak mau memberikan 1 milyar, itu terlalu mahal. Bagaimana kalau..200 juta." Pria itu mengangkat dua jarinya untuk menekankan jumlah yang sedang dia tawarkan.

Tapi lagi lagi gadis bernama Isabella itu menggelengkan kepalanya, menolak tawaran kedua yang diberikan pria itu.

" 300." Edgardo menambahkan jumlah jari yang dia tunjukan, tapi gadis muda itu tetap menggelengkan kepalanya.

" Baiklah, ini penawaran terakhir dan termahal yang aku berikan untuk perempuan yang aku tiduri selama ini, jadi kau harus bangga karena aku membayar mu sangat mahal, hanya untuk satu malam."

Tapi belum sempat Edgardo mengatakan berapa penawaran yang dia berikan Gadis itu sudah lebih dulu menggeleng kan kepalanya, menolak tawaran pria itu.

" Maaf tuan, berapapun yang anda tawarkan, kalau tidak 1 milyar saya tidak akan menerimanya.Karena 1 milyar itu adalah harga mati. Kalau sekarang anda tidak mau memberikan saya uang sebanyak itu. Sepertinya saya harus mencari orang lain saja yang mau membayar sejumlah itu."

Isabella tau sebenarnya mencari pria hidung belang kaya raya yang mau membayar dia sebanyak itu sangat sulit, bahkan dari sekian banyak pria yang sudah pernah dia dekati selama ini. Hanya pria dihadapannya ini yang paling kaya, juga paling menarik kalau harus menjadi partner ranjang nya untuk yang pertama kali.Tapi ternyata membujuk sosok Edgardo Van Hook yang terkenal dingin dan sangat menarik itu sangat sulit.

Bahkan kalau tidak dia sangat butuh uang itu secepatnya , dia ingin menyerah saja.

" Begitu? Lalu...Bagaimana caraku mengetahui kau masih perawan atau tidak sekarang , sebelum aku memutuskan setuju membayar sejumlah yang tidak bisa ditawar itu . Apa kau berniat menunjukan surat keterangan keperawanan dari dokter?" tanya pria itu dengan wajah serius.

" Tidak! Saya yakin orang seperti anda pasti tetap meragukannya. Dan hanya akan membuat saya malu nanti." balas Isabella.

" Lalu?"

" Dibanding surat keterangan dokter yang belum tentu bagi anda asli. Saya menawarkan pada anda untuk tidur bersama." balas Gadis itu lagi.

Tapi bukannya marah atau kesal, seperti sebelumnya kali ini pria itu malah tergelak keras, menertawakan tawaran Isabella.

" Hahaha.....Tidur bersama?"

" Apa yang aneh dengan tidur bersama bukannya itu yang anda inginkan sejak awal bulan tuan?!" balas Isabella dengan raut yang terlihat tersinggung kali ini karena tawarannya malah ditertawakan sampai tergelak oleh pria itu.

" Tidur bersama. Apa yang kau pikirkan mengenai kata itu, barusan waktu mengajakku. Apa tidur berdua diatas kasur, begitu?Kalau iya, aku tidak perlu." Jawabnya menolak tawaran Isabella.

" Bukan! Tentu saja bukan itu yang saya maksud. Saya bukan anak kecil yang tidak tau apapun mengenai hubungan antara lawan jenis.Yang saya maksud tidur bersama itu adalah berhubungan se*s."

Kali ini Edgardo balik terdiam ,dia seperti sedang berpikir.Membuat Isabella sangat berharap kalau kali ini dia berhasil membuat pria dihadapannya tersebut tertarik melakukannya, supaya rencana dia mendapatkan uang satu milyar yang dia perlukan tercapai.

Setelah jeda terdiam, Edgardo kemudian bicara menjawab ajakan yang ditawarkan Isabella.

" Baik. Ayo kita berhubungan se*s. Tapi...aku tidak akan memberimu sepeser pun kalau ternyata kau sudah tidak perawan. Bagaimana? Deal?!" Dia bertanya yang dijawab anggukan yano ragu oleh Isabella.

" Deal!"

2. Siapa Dia?

Tuk! Tuk! Tuk!

Edgardo mengetuk ketukkan jari telunjuknya kesandaran sofa yang dia duduki,sambil menatap kearah jendela lebar yang mendominasi ruang tamu utama di Mansion megah miliknya. Dimana selain dia ada Mario, pria yang merupakan tangan kanannya, serta Antoni, seorang pria lain yang merupakan asisten pribadi kepercayaannya.

Mereka sedang melaporkan mengenai organisasi Black Dragon yang dia pimpin serta bisnisnya di reel,selain bisnis dunia bawah yang membuat dia kaya raya seperti sekarang.

Meski sedang bicara dengan mereka berdua ,tapi pikirkan Edgardo tidak fokus Sebab saat itu dia sedang teringat pada sosok Isabella Dawson, gadis muda yang tadi malam sudah membuat penawaran gila bersamanya.

" Jadi...tuan Edgar, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan pihak distributor minuman keras dari Macau?" tanya Anton asistennya.

Edgardo mengernyit cukup dalam, kebiasaan pria itu saat ada sesuatu yang sangat serius sedang dia pikirkan,membuat Antoni yang melihatnya langsung berpikir kalau Edgardo tidak suka dengan saran yang barusan dia berikan.

Khawatir dengan reaksi buruk yang akan diberikan Edgardo, Antoni langsung menunduk. Tidak berani lagi menatap kearah sang bos besar.

" Dia benar benar sangat berani. Apa benar dia masih perawan?"

Reflek Antoni mendongak menatap lagi kearah Edgardo tapi ternyata pria itu hanya bergumam, tidak sedang bicara padanya. Hingga Antoni menatap kearah Mario yang ikut bingung mendengar apa yang baru saja dikatakan Edgardo dihadapan mereka berdua.

" Ya, tuan. Siapa yang sangat berani mengusik anda?" Mario bertanya dengan wajah penasaran.

Mendengar pertanyaan Mario, Edgardo tersadar dari pikirannya mengenai Isabella yang sejak tadi tanpa sadar membuat dia sudah tidak fokus, pada keberadaan dan apa yang dikatakan oleh dua anak buahnya itu.

" Oh! Itu...." Buru buru Edgardo merubah ekspresi wajah dan postur duduknya, agar terlihat serius berwibawa seperti biasanya.

" Kalau boleh kami tau. Apa yang barusan tuan Edgar maksud? Apa mengenai calon sekutu baru kita di dalam organisasi Black Dragon. Atau mengenai rencana import minuman keras milik kita ke Macau?" Antoni bertanya, mewakili Mario yang juga ikut penasaran apa yang tadi dimaksud Edgardo, pemimpin dan bos besar mereka.

" Bukan keduanya.Tadi aku hanya sempat ingat dengan sesuatu yang terjadi tadi malam diBar." jawab Edgardo sambil mengibaskan tangannya, sebagai tanda kalau mereka berdua jangan memikirkan serius apa yang tadi sempat dikatakannya

" kejadian diBar tadi malam? Apa sesuatu yang serius?Apa ada orang yang berniat jahat pada anda tadi malam, tuan?" Mario yang sejak tadi diam, jadi ikut menimpali dengan wajah cemas.

Pria itu khawatir saat dia sedang tidak bersama Edgardo, sesuatu yang buruk sudah terjadi pada pria yang menjadi bos mereka tersebut.

" Haaah!"

Edgardo menarik nafas keras, dia merubah posisi tubuhnya untuk terlihat kalau sedang serius saat menjawab kekhawatiran Mario barusan.

" Sudah aku bilang.Aku baik baik saja.Tidak terjadi apa apa diBar tadi malam. Apa kau pikir meski aku hanya pergi kesana sendiri, tanpa satu orang pun ikut. Akan ada yang berani menggangguku,begitu Mario?!"

Edgardo menatap tajam kearah mereka berdua bergantian. Dia tau apa yang dua pria kepercayaan itu khawatirkan, sebagai orang yang berstatus pimpinan geng Mafia besar seperti Black Dragon, pasti banyak orang yang ingin mencari kelemahannya agar bisa membunuhnya.

Tapi meski usianya sekarang sudah diatas kepala 4. Sikap waspada dan hati hati tidak pernah lepas, sebab semua sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging baginya.

Karena itu, ketika ada seorang gadis muda cantik menawarkan diri padanya dengan iming iming masih perawan, Edgar tidak begitu saja mengiyakan. Bahkan dia banding tertarik secara seksual pada gadis bernama Isabella yang memang cantik.Edgar malah merasa curiga pada gadis itu.

Karena itu meski tadi malam sudah bilang deal pada Isabella.Edgardo tidak langsung serta merta mengajak gadis itu ke hotel untuk berhubungan s*ks,dia malah pura pura seolah sudah ada janji lain tadi malam. Lalu mengatakan pada Isabella kalau dia baru bisa tidur bersama gadis itu satu Minggu lagi,setelah dia pulang dari perjalanan bisnisnya.

" Tapi lain kali anda harus lebih berhati hati pergi sendiri seperti tadi malam tuan Edgar, sebab dari informan kita.Musuh bebuyutan kita, Oliver Dawson, ketua Tiger Head sudah bebas dari penjara."

Edgardo kembali mengernyitkan dahi mendengar apa yang baru saja dikatakan Mario. Kali ini dia mengernyit karena serius ingin tau mengenai kebenaran berita yang baru saja dikatakan Mario, tangan kanannya mengenai Pemimpin kelompok yang dikenal dengan nama Kepala Harimau.

Sebab selama beberapa dekade ini, antara kelompok Mafia yang dia pimpin dan kelompok Mafia Tiger Head ada dendam masalalu yang tidak bisa tuntas, kecuali salah satu dari mereka berdua mati.

" Siapa yang mengatakan itu?" Edgar bertanya serius.

" Gagak Hitam,informan yang biasa bekerja untuk kita tuan." jawab Mario.

Mendengar siapa yang mengatakannya, Edgardo diam.Diamnya kali ini menandakan kalau dia percaya pada berita itu. Meski seperti kata Mario barusan kalau berita itu belum seratus persen benar.Sebab informasi mengenai kebebasan Oliver, sang ketua Mafia Tiger Head, pasti akan sangat dirahasiakan oleh kelompok mereka agar tidak ada yang tau. Terutama dari musuh kelompok itu.

" Begitu? Tapi sepertinya itu benar, bukan?" Mario mengangguk, membenarkan dugaan Edgar.

" Iya, saya yakin itu benar. Karena itu,saya harap mulai sekarang. Kemanapun anda pergi ,jangan lagi selalu sendiri seperti akhir akhir ini karena kalau ketua Tiger Head sudah bebas dari penjara, kemungkinan besar keselamatan anda juga terancam.Meski anda kuat, tapi pihak mereka sangat licik.Jadi...sebaiknya anda waspada tuan."

Yang dikatakan Mario tidak salah, kalau hanya menghadapi Oliver,sang ketua Tiger Head secara langsung,sudah bisa dipastikan Edgardo pasti akan menang. Tapi cara bertempur kelompok mereka bukanlah seperti itu, melainkan berusaha mencari celah dari kelemahan pihak musuh. Terutama kelompoknya yang merupakan musuh bebuyutan mereka sejak pertama kali kelompoknya dan kelompok Tiger Head berdiri.

Karena sekarang mereka sedang membicarakan mengenai kelompok Mafia Tiger Head,musuh bebuyutan mereka. Tiba tiba Edgardo kembali ingat dengan sosok Isabella Dawson. Sebab menurut Edgardo kehadiran gadis muda itu tadi malam saat menghampirinya di Bar, terasa tidak biasa dan sangat mencurigakan. Membuat dia sampai tidak bisa lupa pada sosok gadis itu sampai detik ini.

Lalu sekarang dengan adanya berita kebebasan Oliver, sang ketua Tiger Head, dia jadi merasa semakin curiga pada sosok Isabella dan niat perempuan itu mendekatinya.

" Karena kita sedang membicarakan Oliver. Bisa kau suruh orang untuk menyelidiki gadis bernama Isabella Dawson yang aku temui diBar Atlantis tadi malam." Perintahnya pada Mario, yang memang khusus membantu dia menangani masalah organisasi Mafia yang dia pimpin.

" Seorang perempuan tuan, Edgar?" Mario bertanya dengan wajah bingung, mendengar nama yang baru saja disebutkan oleh Edgardo.

" Tentu saja seorang perempuan, Mario! Apa kau pikir aku memalsukan nama laki laki menjadi perempuan! Begitu, tuduh mu?! Dasar sialan!" Edgardo memaki marah, mendengar pertanyaan Mario yang terdengar ambigu ditelinganya.

3.Bagaimana Ibu saya Dok?

Tap Tap tap

Isabella berlari tergesa gesa di sepanjang lorong rumah sakit. Sekitar satu jam lalu dokter Anderson, dokter spesialis kanker yang menangani ibunya menelpon, mengatakan kalau kondisi ibu nya tiba-tiba mengalami penurunan.

Tanpa mengganti pakaiannya,dia bergegas memesan taksi untuk pergi kerumah sakit.

Untung saja kondisi lalu lintas dini hari itu lengang, jadi kerumah sakit yang biasanya memakan waktu lebih dari satu jam dari Bar tempat dia bekerja, bisa ditempuh supir taksi hanya sekitar 45 menit saja.

Setelah menyerahkan ongkos kepada supir taksi yang mengantarkan dirinya,tanpa meminta lebih dulu uang kembalian dari si supir, Isabella bergegas berlari disepanjang lorong rumah sakit khusus kanker itu menuju ruangan tempat ibunya selama ini dirawat.

Sampai didepan ruangan tempat perawatan ibunya,dia berpapasan dengan dokter Anderson yang sepertinya memang sedang menunggu dia datang untuk bicara.

" Dok, bagaimana kondisi ibu saya?" Isabella bertanya dengan suara bergetar ketakutan. Dia takut kalau waktu dia sedang dalam perjalanan kerumah sakit tadi, ternyata ibunya tidak bisa diselamatkan lagi. Kalau sampai benar itu terjadi, Isabella tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya nanti karena harus sendirian tanpa ibunya, yang merupakan satu satunya orang yang sangat dia cintai di dunia ini.

" Isabella,kau baru pulang dari Bar?" Dokter Anderson bertanya dengan menatap penampilan Isabella yang saat itu hanya mengenakan dress mini seragam waiters yang melekat erat ditubuh indah gadis muda itu.

" Oh!"

Mendengar pertanyaan dokter Anderson, secara reflek Isabella berusaha menarik bagian bawah gaunnya yang punya model sangat rendah hingga hampir tidak bisa menutupi bagian dadanya.Dia juga menarik bagian bawah bajunya,berharap dengan melakukan itu rok bajunya menjadi panjang, hingga tatapan lekat dokter Anderson tidak lagi fokus pada penampilan dirinya sekarang.

" Maaf saya tadi terburu buru datang kemari,jadi tidak sempat untuk berganti pakaian. Jadi... bagaimana kondisi ibu saat dok? Apa sudah membaik?" Buru buru dia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan kondisi ibunya pada dokter spesialis kanker yang sudah berusia sekitar setengah abad, dengan rambut yang sudah banyak dipenuhi uban serta mulai menipis dibagian tengah kepalanya.

Meski tidak muda lagi dan tidak terlihat menarik, tapi Isabella sering melihat dokter itu menatap dirinya dengan nakal.

Kalau tidak karena dokter Anderson adalah dokter yang menangani ibunya,jujur saja Isabella enggan bertemu juga bicara dengan pria itu.

Tapi sekarang ini,dia tidak bisa bersikap sok suci lagi kepada para lelaki yang menatap lapar padanya, seperti yang dilakukan dokter Anderson sekarang. Sebab dia butuh mereka untuk membuat kondisi ibunya tetap baik baik saja.

Karena dengan uang dari para lelaki hidung belang diBar, dia bisa membayar rumah sakit dan membayar biaya obat untuk ibunya. Meski masih dibantu oleh dokter Anderson yang memberikan 10 persen potongan biaya perawatan dan obat untuk ibunya.

Jadi saat dokter Anderson memberikan tatapan nakal kearahnya atau kadang dengan sengaja menyentuh dirinya. Isabella hanya diam, pura pura tidak tau apa yang dilakukan dokter paruh baya itu.

Dia berusaha bersikap wajar dengan berpikir itu sebagai balas budi atas kebaikan dokter tua itu, karena sudah merawat ibunya dengan baik selama ini.

" Dari Bar? Apa kau masih bekerja sebagai pramusaji minuman diBar Atlantis, Isabella?" Dokter Anderson bertanya sambil kembali menelisik tubuh Isabella dari atas kebawah dengan tatapan yang jelas jelas kotor.

" Iya, Dok. Saya masih bekerja disana. Oh iya bagaimana kondisi ibu saya sekarang? Ditelpon tadi dokter bilang kalau kondisi ibu saya tiba tiba drop. Padahal tadi pagi saat saya berkunjung kemari, beliau terlihat baik baik saja. Ada apa sebenarnya dok? Tolong katakan,jangan ada yang dokter sembunyikan."

Raut wajah Isabella terlihat sedih, memikirkan kondisi ibunya dan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada satu satunya keluarga yang dia miliki di dunia ini. Hingga dia mengabaikan tatapan nakal dokter Anderson padanya.

" Kondisi ibumu sejam yang lalu memang sempat drop lagi. Itu karena penyakit kanker yang dideritanya sudah semakin gawat.Sepertinya obat yang biasa dia konsumsi sekarang mulai tidak terlalu memberi efek lagi, karena itu ibumu mengalami drop."

Isabella tertunduk mendengar penjelasan dokter Anderson, dia sedih dan bingung karena tidak tau lagi, apa yang harus dilakukannya sekarang.

Sebelumnya ketika ibunya mulai dirawat dirumah sakit,dokter Anderson sebagai dokter ahli kanker yang menangani kondisi ibunya sudah menyarankan kepadanya agar dia segera melakukan operasi saja, bukan kemoterapi atau menggunakan obat obatan seperti sekarang. Tapi operasi transplantasi hati,karena kanker hati yang diderita ibunya memerlukan uang yang tidak sedikit dan Isabella tidak punya uang sejumlah yang diperlukan sebagai biaya.

Jadi...untuk mengurangi penderitaan ibunya selama sekitar 6 bulan ini, dia hanya bisa memberikan perawatan diruang sakit seperti sekarang sambil berharap dia akan segera mendapatkan uang sejumlah yang dibutuhkan ibunya. Agar perempuan yang sangat dicintainya itu tidak menderita sakit lagi seperti sekarang.

" Begitu.Jadi...saya harus bagaimana dok? Apa yang harus saya lakukan agar ibu saya baik-baik saja?" Meski tau jawabannya Isabella tetap bertanya lagi, karena berharap kali ini dokter Anderson bisa memberikan jawaban yang ingin dia dengar dan bisa menyelesaikan semua permasalahan mengenai ibunya, tanpa harus dia menjual diri pada pria kaya hidung belang di Bar seperti rencananya semula.

" Kalau ingin ibumu bisa sembuh, kita harus melakukan transplantasi hati sesegera mungkin Isabella.Tapi...seperti yang sudah aku katakan ketika pertama kali kau membawa ibumu kemari,biaya untuk melakukan transplantasi tidak sedikit.Ratusan juta sampai satu milyar tergantung seberapa berat kondisinya. Jadi ...apa kau sudah punya biaya sebesar yang aku katakan itu?"

Isabella langsung menggeleng lemah ke arah dokter Anderson dengan wajah yang semakin muram, membuat dokter ahli kanker itu terdengar menghela nafas keras.

" Hah! ini sulit, Isabella. Aku mungkin bisa membantumu memberikan 20 persen biaya yang dibutuhkan untuk operasi ibumu. Tapi....itu tidak bisa aku berikan secara gratis. Aku ingin kau tidur denganku sebagai balasannya, bagaimana apa kau mau, Isabella?"

Isabella hanya terdiam mendengar yang dikatakan dokter Anderson,20 persen dari biaya yang dibutuhkan untuk operasi ibunya itu bukan termasuk jumlah sedikit, masih berkisar ratusan juta. Tapi...apa gunanya 20 persen, karena sisanya dia tidak punya sepeserpun.

Jadi... Saat ini dia harus mengecewakan dokter Anderson, dengan menolak tawaran pria itu yang ingin mengganti 20 persen biaya pengobatan ibunya agar dia mau tidur bersama pria tua itu.

Bukan karena dia sok jual mahal. Tidak , sama sekali tidak. Karena sekarang dia tidak perduli siapa pria yang akan menidurinya untuk pertama kali.Dia hanya butuh pria yang sanggup membayarnya sejumlah biaya operasi untuk ibunya. Itu saja yang dia inginkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!