~ngggggggg
Bunyi suara pesawat take off yang di tumpangi oleh sepasang suami istri baru yang saling bercengkerama sambil bergandengan tangan di kursi penumpang. Keduanya terlihat sangat bahagia dan menantikan momen tersebut.
"Alhamdulilah. Setelah menanti beberapa bulan akhirnya kita menikah sayang" kata sang suami sembari mengecup punggung tangan istrinya.
"Iya hubby. Aku sangat bahagia dan setelah resepsi pernikahan kita di negaramu. Pada saat yang sama aku akan tinggal bersamamu di negara yang asing bagiku dan meninggalkan keluargaku di Indonesia" ucap sang istri ekspresi senang namun terlihat sedikit sedih juga.
"Kamu jangan sedih sayang. Kamu masih bisa kok telfonan atau video call sama keluargamu dan kita juga bakalan sering mengunjungi mereka suatu saat nanti" hibur sang suami sambil mengelus kepala istrinya.
Ziyad Adnan Al-Farisi dan Shanum Afnan Al-Farisi adalah nama sepasang suami istri berbeda negara tersebut. Ziyad berasal dari negara Malaysia sedangkan Shanum berasal dari negara Indonesia. Cinta sejati mereka membawa keduanya sampai ke tahap sekarang ini. Walaupun banyak perbedaan diantara mereka berdua tetapi cinta mereka lebih besar dari semua perbedaan itu.
Malam resepsi pernikahan di Kuala lumpur, Malaysia
Dekorasi bunga-bunga berjatuhan sambil menyaksikan Shanum dan Ziyad bergandengan tangan menuju ke pelaminan. Terlihat banyak wajah yang asing bagi Shanum ikut hadir memeriahkan resepsi pernikahannya. Resepsi pernikahan Shanum dan Ziyad telah dilakukan di Indonesia juga.
"Hubby, aku sangat gugup ditatap oleh tamu-tamu yang hadir" kata Shanum kepada Ziyad sesampainya duduk di kursi pelaminan.
"Tenang sayang. Sebagian dari mereka itu kerabatku. Justru aku bangga memperlihatkan betapa cantiknya istriku" kata Ziyad sambil tersenyum dan memegang tangan Shanum yang dingin karena saking gugupnya.
Disisi lain, ada beberapa kerabat dari Ziyad bercengkrama sambil memerhatikan kedua mempelai.
"Ternyata istri nak Ziyad cantik juga ya. Tidak sia-sia juga dia menikahi gadis dari negara lain" antusias seorang wanita berumur 40-an dengan dandanan yang menor kepada beberapa kerabat yang berkumpul.
"OMG Tante. Cewek modelan begitu Tante bilang cantik. Maaf Tante sepertinya perlu periksa mata Tante ke dokter" sinis seorang gadis yang tak kalah menornya sambil menatap sinis kearah Shanum namun Shanum tidak melihatnya.
"Raniaaaa. Jaga sopan santunmu pada tantemu"sentak seorang wanita yang dikenal sebagai mama dari Rania sendiri.
"Mama lupa. Gara-gara gadis itu, rencana perjodohan kak Ziyad dengan kak Kayla tidak jadi"kata Rania dengan mulut tak bisa dijaga.
Mendengar hal tersebut, seorang gadis yang bernama Kayla hanya bengong dan menatap kedua mempelai dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.
"Dasar anak nakal, benar-benar tidak bisa dibilangin. Kamu hanya memperkeruh suasana dan hal yang tak seharusnya dibahas kamu bahas disini. Dasar anak kurang ajar. Sini ikut mama pulang. Kayla kamu juga ikut pulang dan sebelum pulang minta maaf ke Tante Farida dulu"geram mama Rania dengan ekspresi marah sambil meninggalkan tempat tersebut setelah Rania meminta maaf kepada tantenya dan minta izin kepada suaminya.
Di sisi lain, seorang pria muda dengan setelan jas yang tak kalah menawannya dibandingkan pengantin pria. Sosok tersebut menatap lekat si pengantin wanita dengan senyum tipisnya.
"Hai bro. Kamu tergoda ya dengan istri Ziyad sehingga kamu menatapnya seperti itu" goda seorang pria muda bernama Haris Aayad Zaidan dengan nada bercanda. Haris merupakan sepupu Ziyad dari pihak ibu.
"Nggak lah bro. Aku takjub aja. Kak Ziyad benar-benar hebat. Diantara kita berlima persepupuan dia yang pertama menikah dan menikahnya juga dengan gadis dari negara lain" elak pria muda yang bernama Farhan Atthaya Al-Farisi yang merupakan sepupu Ziyad dari pihak ayah.
"Betul sekali. Ngomong-ngomong setelah ini giliran siapa nih?" tanya Haris sambil tersenyum geli
"Pasti aku dong. Soalnya aku sudah ada calon tau" kata pria muda yang lain bernama Azka Ahmad Zaidan sambil cengengesan yang merupakan sepupu Ziyad dari pihak ibu.
"Bro kamu jahat. Kamu tidak pernah mengatakan kepada kami" kata Haris meninju pundak Azka dengan perlahan.
Sebelum mereka melanjutkan pembicaraan. Pria muda lain yang diketahui bernama Bara Atthaya Al-Farisi mengajak mereka untuk menyantap makanan yang sudah disiapkan diatas meja depan mereka. Bara merupakan sepupu Ziyad yang paling tua dari pihak ayah sehingga ia yang paling dewasa dan berwibawa.
Waktu berjalan dengan cepat, resepsi pernikahan Ziyad dan Shanum telah selesai dengan meriah dan penuh kenangan. Mereka menuju kamar pengantin dengan perasaan sedikit lelah dan tentunya berbunga-bunga juga.
Beberapa hari setelah Shanum tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia sudah terlihat akrab dengan mertua dan adik perempuan suaminya. Dalam beberapa hari ini, mereka pergi berbelanja bersama dan pergi jalan-jalan menelusuri tempat-tempat yang indah di kota Kuala lumpur. Ziyad dan Shanum pun telah berbulan madu di sebuah villa milik Ziyad yang sangat mewah dekat pantai. Pokoknya hari-hari yang bahagia menyelimuti sepasang suami istri baru tersebut.
Kini Shanum sedang berdandan natural di depan meja rias sementara Ziyad mengganggu Shanum dengan cara mengikat rambut Shanum berbentuk bintang yang berantakan sehingga membuat sang empu kesal sedangkan Ziyad hanya tertawa terbahak-bahak. Mereka sekeluarga akan mengunjungi beberapa rumah kerabat Ziyad.
“Kamu jahat. Pergi sana kamu siap-siap juga. Nanti mama datang ke kamar kalau kita terlambat” pinta Shanum sambil memanyunkan bibirnya yang pink merona tanpa lipstik.
“Pria hanya butuh 5 sampai 10 menit saja kalau bersiap-siap. Tapi perempuan lamaaaa sekali bisa sampai berjam-jam. Aku sekarang hanya ingin melihat istriku yang cantik ini berdandan” kata Ziyad sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang berjejer rapi.
“Kalau kamu terus merhatiin aku, kapan selesainya. Aku kan malu kalau diperhatiin terus hubby” malu Shanum sambil memakai blush on dengan tipis.
“sepertinya kita batalin aja berkunjung ke rumah kerabat-kerabatku” gumam Ziyad tiba-tiba sambil berpikir dan meletakkan tangannya dikedua bahu istrinya.
“Eh kenapa? Kok tiba-tiba mau dibatalin. Nanti mama dan papa marah loh”kata Shanum sontak memalingkan wajahnya menatap Ziyad.
“Soalnya aku nggak rela wajah cantik istriku dilihat orang lain. Aku hanya ingin wajah ini hanya terlihat olehku seorang” kata Ziyad alay sambil mencubit kedua pipi Shanum dengan perlahan.
“Aduh hubby. Riasanku bakalan rusak” manyun Shanum sambil memperbaiki riasannya yang rusak ulah suaminya sendiri yang jahil.
“Aku memakai riasan supaya aku tidak mempermalukanmu di depan kerabatmu hubby. Kan hanya kamu yang bisa memiliki aku seutuhnya”sambung Shanum sambil memegang tangan Ziyad dengan lembut.
“Ziyad, Shanum. Apa kalian sudah siap?” teriak seorang wanita yang dikenal sebagai mamanya Ziyad.
“Bentar lagi ma” balas Ziyad dengan suara yang keras juga karena masih ada di dalam kamar.
“ayo cepat sana siap. Tuhkan tadi udah dibilangin” kata Shanum sambil berdiri dan dandanannya juga selesai.
“tolong dipakaikan dong sayang” goda Ziyad sambil tersenyum tengil.
“Aduh hubby cepat. Jangan bercanda lagi. Nanti mama benar-benar marah” kata Shanum sambil mencubit lengan ziyad dengan perlahan.
Ziyad pun segera bersiap-siap sambil tertawa kecil karena reaksi Shanum yang terlihat lucu saat digoda olehnya.
Rumah Pak Ahmad Al-Farisi (Paman Ziyad dari pihak ayah)
Ziyad berserta keluarga dan istrinya tiba di rumah pamannya. Tuan rumah pun menjamu mereka dengan sangat baik sehingga Shanum merasa senang dengan kerabat Ziyad yang menerimanya dengan baik.
Saat mereka berbincang, tiba-tiba muncul dua gadis muda dari lantai dua rumah tersebut.
“Kayla.. Rania.. ayo duduk disini sayang” seru Pak Ahmad yang merupakan ayah dari kedua gadis tersebut.
Kayla dan Rania hanya duduk di antara ayahnya tanpa membalas ucapan ayahnya sedangkan Shanum merasa aura dari salah satu gadis tersebut menatapnya dengan sinis namun ia tidak memperdulikan dan melemparkan senyum kepada kedua gadis tersebut.
“ini anak perempuan pertama paman namanya Kayla Ahmad Al-Farisi sedangkan yang kedua namanya Rania Ahmad Al-farisi.” ucap Paman Ahmad sambil memperkenalkan kedua anaknya kepada Shanum dengan bangga.
Shanum berdiri untuk berjabat tangan kepada Kayla dan Rania namun hanya Kayla yang membalas jabat tangannya sedangkan Rania merasa acuh tak acuh sehingga ayahnya sendiri yang menyuruh Rania untuk menjabat tangan dengan Shanum dalam keadaan terpaksa. Ibu dari Rania mengerti kenapa anaknya bersikap seperti itu hanya melotot dan memberi kode kepada Rania untuk menjaga sikapnya yang kurang sopan.
Beberapa saat kemudian, Shanum, Kayla, dan adik perempuannya Ziyad yang bernama Amirah Adnan Al-Farisi duduk bersama di ruang tamu sedangkan keluarga yang lain sedang bercengkrama di ruang yang lain begitupun Ziyad sedang menerima telfon dari seorang klien di teras rumah.
“Umur kamu berapa tahun?” basa basi Kayla sambil memulai obrolan dengan Shanum.
“Aku 20 tahun, dan kamu?” jawab Shanum sambil tersenyum.
“Wah kita seumuran. Usiaku juga 20 tahun” jawab Kayla dengan tersenyum manis.
“Kalau kamu tidak keberatan, apa boleh aku meminta nomor hpmu? Aku hanya ingin berteman denganmu” kata Kayla sambil menyodorkan hpnya kepada Shanum.
“Boleh kok” jawab Shanum sambil mengetik nomor hpnya di hp Kayla.
“Ok thanks. Apa aku boleh chat kamu kapan saja?” Tanya Kayla lagi setelah Shanum mengambalikan hp milik Kayla.
“iya boleh. Kapan pun kamu mau” jawab Shanum dengan senang hati karena memiliki teman baru yang seumuran dengannya.
...****************...
Satu bulan berlalu, Ziyad mulai bekerja kembali di perusahaannya. Ziyad merupakan seorang CEO di perusahaan yang dulunya milik ayahnya namun Adnan Al-Farisi yang merupakan ayahnya Ziyad mewariskan perusahaan tersebut kepada putranya yang berumur 25 tahun dengan alasan karena ingin beristirahat dan menghabiskan masa tuanya bersama keluarganya. Ziyad memiliki beberapa cabang perusahaan kontruksi dan makanan di Malaysia bahkan di luar negeri. Saking sibuknya, ia hampir tiap hari lembur di kantor dan waktu bersama istrinya sangat sedikit.
“Besok, aku ada dinas di luar kota selama seminggu karena ada masalah yang tiba-tiba muncul di perusahaan cabang di kota Johor Bahru. Maaf sayang, akhir-akhir ini aku sangat sibuk dan waktu kita bersama hanya sedikit. Tapi setelah ini aku nggak bakalan sibuk lagi” kata Ziyad sambil memegang tangan Shanum sambil duduk di kasur mereka dengan ekspresi sedih dan merasa bersalah.
“Ga papa hubby. Aku mengerti kok” kata Shanum dan memeluk Ziyad dengan erat meskipun dalam hatinya merasa berat melepaskan suaminya.
“Betapa beruntungnya aku memiliki istri yang sangat pengertian dan sangat cantik sepertimu sayang” kata Ziyad sambil membalas pelukan Shanum dan mencium dahi Shanum dengan sayang.
Shanum terdiam dan menikmati pelukan suaminya yang membuatnya sangat nyaman. Kalau boleh jujur, Shanum sangat rindu dengan momen-momen bersamanya dengan suami tercintanya tapi apa boleh buat. Itu sudah resikonya menikah dengan CEO yang sangat sibuk tapi dia tetap bersyukur dan mendukung suaminya.
Detik kemudian, terdengar suara pesan masuk di hp milik Shanum. Ziyad mencoba melepaskan pelukan Shanum, namun Shanum tidak mau melepaskannya.
“Sayang.. itu hp kamu bunyi dapat pesan dari seseorang. Kamu tidak mau membukanya sekarang?”tanya Ziyad dengan penasaran karena ada chat yang masuk di hp milik Shanum di waktu hampir tengah malam.
“Nanti aku balas hubby. Aku tidak mau momen kita berdua berakhir begitu saja” jawab Shanum sambil mencium pipi Ziyad dengan malu-malu.
Ziyad merasa gemas dengan tingkah Shanum dan pada akhirnya mereka menghabiskan waktu berjam-jam sambil berbincang tentang rencana masa depan mereka.
Keesokan harinya, Ziyad berangkat ke Johor Bahru. Kini, Shanum hanya duduk di sofa kamarnya sambil memainkan hp setelah kepergian Ziyad. Tiba-tiba dia teringat dengan pesan yang kemarin belum dilihatnya.
“Astaga. Ini kan pesan dari Kayla” ucap Shanum sambil membaca pesan dari Kayla
KAYLA:
Assalamu Alaikum
Hi, Shanum. Kamu lagi apa?
Kamu lagi sibuk ya?
Setelah Shanum membaca pesan dari Kayla, dia segera membalasnya.
ME:
Selamat siang Kayla. Maaf aku sangat telat balas karena ada urusan penting yang perlu aku selesaikan tadi malam. Sekali lagi maaf ya.
Shanum membalas pesan dari Kayla sambil mengingat kejadian yang terjadi pada malam itu bersama suaminya dan seketika membuatnya malu dan mulai rindu kepada Ziyad. Lamunan Shanum tiba-tiba berhenti ketika mendapatkan balasan dari Kayla.
KAYLA:
Syukurlah kamu nggak apa-apa. Aku ingin bertanya sesuatu padamu karena penasaran.
ME:
Terima kasih atas perhatiannya. Apa yang ingin kamu tanyakan?.
KAYLA:
Apa kak Ziyad tau kalau kita saling mengobrol?
ME:
Oh itu. Aku belum sempat mengatakannya. Kenapa?
KAYLA:
Apa dia sedang bersamamu sekarang?
ME:
Tidak. Hari ini Ziyad ada tugas dinas di luar kota untuk seminggu ke depan.
KAYLA:
Okay. Saya tidak tahu aku harus memberitahumu tentang hal ini
ME:
Ada apa Kayla? Kamu membuatku penasaran akan hal itu
KAYLA:
Aku nggak tahu, mungkin kamu pernah mendengarnya dari kak Ziyad atau keluarganya. Aku ingin mengatakan ini supaya kedepannya kamu jangan salah paham padaku.
ME:
Aduh Kayla. Kamu membuatku tambah penasaran nih
KAYLA:
Apa kamu tahu jika aku dan kak Ziyad pernah dijodohkan? Kami saat itu hampir bertunangan juga.
Tiba-tiba Shanum sedang offline dan belum sempat membaca pesan terakhir dari Kayla sedangkan Kayla menunggu balasan dari Shanum dan telah mengirim beberapa chat setelahnya.
Sekarang ini, Shanum tiba-tiba merasa mual dan pusing. Ia segera berlari menuju kamar mandi yang ada di kamarnya dan memuntahkan semua isi perutnya. Setelah agak mendingan, Shanum kembali ke kasurnya dan berbaring, namun dia kembali merasa mual dan berlari ke kamar mandi. Setelah kembali, dia segera pergi memberi tahu ibu mertuanya namun belum sempat mengatakannya, Shanum tiba-tiba pingsan di depan ibu mertuanya. Ia pun dilarikan ke klinik terdekat dan membuat mertuanya sangat panik.
Next?
Kini Shanum diperiksa oleh dokter dan tiba-tiba membuka matanya. Dokter pun bertanya sedikit tentang perasaan yang dialami oleh Shanum setelah pasiennya sadar.
“Ibu mertua nona menemukan nona pingsan di depannya” kata dokter ketika melihat Shanum sadar dari pingsannya.
“Ibu mertua saya dimana sekarang dok?” tanya Shanum yang masih dalam keadaan pucat
“Beliau sedang menunggu di ruang tunggu. Apa boleh tahu gejala yang nona alami akhir-akhir ini?" Tanya dokter untuk memastikan diagnosanya.
“saya tiba-tiba mual dan merasa pusing dok. Saya tidak makan yang aneh juga dari tadi pagi” jawab Shanum sambil menjelaskan yang dialaminya.
“Tanggal berapa biasanya nona datang bulan?” tanya kembali dokter perempuan tersebut.
“Tanggal 6. Kira-kira saya sudah telat 10 hari dok” jawab Shanum sambil mengingat-ingat tanggal kapan dia menstruasi bulan kemarin.
“Sepertinya nona sedang hamil. Silakan nona periksa lebih lanjut ke dokter kandungan”usul dokter tersebut.
Shanum terdiam beberapa saat. Dia tidak percaya dengan kemungkinan yang terjadi pada dirinya. Betapa bahagianya jika dia benar-benar hamil. Namun jika dia benar-benar hamil, dia akan memberikan kejutan kepada Ziyad dan keluarganya.
Ketika ibu mertuanya bertanya dengan hasil pemeriksaannya, Shanum menjawab jika dia tidak apa-apa dan hanya butuh istirahat namun dia tidak tega menyembunyikan hal tersebut kepada ibu mertuanya tetapi demi memberikan kejutan. Shanum belum bisa mengatakannya kepada siapapun.
Keesokan harinya, Shanum memberanikan dirinya ke dokter kandungan untuk memastikan jika dia benar-benar hamil atau tidak. Dia telah mencoba menggunakan testpack dan hasilnya positif namun dia akan benar-benar percaya setelah memeriksanya secara langsung ke dokter kandungan.
“Selamat Anda sedang hamil 3 minggu, nona” kata dokter kandungan sambil menatap layar monitor yang menampilkan isi dari kantung rahim milik Shanum.
“Alhamdulillah. Terima kasih banyak dokter Sarah” ucap Shanum sambil tersenyum dan mengusap perutnya yang masih rata dan menatap monitor yang masih seukuran biji jagung.
Sesampainya di rumah. Shanum segera menelfon Ziyad melalui video call menanyakan kabarnya dan berusaha untuk tidak mengatakan mengatakan jika dirinya sedang hamil.
“Assalamu Alaikum. Apa kabar hubby?” tanya Shanum seketika setelah Ziyad mengangkat panggilannya.
“Wa Alaikum salam. Aku sangat merindukanmu sayang” jawab Ziyad dengan ekspresi sedih
“Aku juga merindukanmu hubby. Jangan tunda kepulanganmu yah. Beberapa hari lagi kan hari ulang tahunmu”ucap Shanum sambil tersenyum manis
“Oh iya hehehe. Hampir lupa aku. Aku bakalan balik di malam hari sehari sebelum ulang tahunku” kata Ziyad sambil cengengesan
“Ok hubby. Aku akan menunggumu kepulanganmu” kata Shanum
Ziyad dan Shanum video call sampai mereka tertidur dan entah siapa yang mematikan panggilannya terlebih dahulu.
...****************...
Sehari sebelum hari ulang tahun Ziyad, kerabat dari Ziyad berkunjung ke rumahnya untuk ikut merayakan ulang tahun Ziyad pas pukul 12 malam. Keluarga Kayla dan sepupu laki-laki Ziyad yang bernama Farhan dan Bara juga turut hadir.
Kayla mengetuk pintu kamar Shanum dan membuat Shanum terkejut akan kehadiran Kayla namun dia tetap mempersilakan Kayla masuk tanpa pikir panjang dan duduk di sofa yang terdapat di kamarnya.
“Kamu barusan datang?” tanya Shanum kepada Kayla yang telah duduk di sofa dengan nada masih canggung
“Beberapa menit yang lalu. Rania, ayah, dan ibuku juga datang berserta sepupu-sepupu yang lain” jawab Kayla sambil memikirkan sesuatu
“Oh begitu. Ayo kita keluar. Aku mau menyambut mereka” ajak Shanum sambil berdiri namun tangannya ditahan oleh Kayla.
“Aku ingin membicarakan sesuatu berdua denganmu. Makanya aku langsung datang ke kamarmu” kata Kayla sambil memandang sekeliling kamar Shanum dan Ziyad serta memikirkan sesuatu
“Apa itu Kayla?” tanya Shanum sembari duduk kembali,namun Kayla hanya melamun
“Kayla. kamu nggak apa-apa?” tanya Shanum kembali sambil menguncang tangan Kayla secara perlahan
“Eh. Aku nggak apa-apa kok”jawab Kayla sambil terkejut karena tersadar dari lamunannya yang entah apa itu.
“kamu bisa mengatakannya sekarang”ucap Shanum penasaran dan merasa ada yang aneh dengan tingkah Kayla.
“Apa kamu marah padaku setelah aku mengatakan itu?” tanya Kayla dengan ekspresi yang tiba-tiba sedih
“Marah padamu? Mengatakan apa? Aku nggak marah kok”jawab Shanum sambil kebingungan.
“Tentang pesan aku kirim beberapa hari yang lalu. Aku melihat kamu tidak membacanya dan mengabaikannya”kata Kayla dengan ekspresi murung.
“Astaghfirullah. Maafkan aku Kayla. Aku lupa karena hari itu tiba-tiba aku merasa tidak enak badan dan setelah itu aku lupa melihatnya kembali” kata Shanum dengan perasaan bersalah dan membuka aplikasi chatnya bersama Kayla.
Shanum memperlihatkan pesan dari Kayla yang sudah tenggelam karena banyaknya pesan yang masuk dari keluarga Shanum dari Indonesia dan segera mungkin dia membaca chat dari Kayla tersebut dalam hati.
“Oh kamu perempuan yang hampir dijodohkan dengan Ziyad. Hal ini, Ziyad sudah mengatakannya padaku beberapa bulan yang lalu jika dia dijodohkan dengan sepupunya tetapi karena aku sudah ada disisi Ziyad pada saat itu sehingga perjodohannya dibatalkan” kata Shanum dengan perasaan tidak tenang.
“Oh begitu. Baguslah jika kak Ziyad sudah mengatakannya terlebih dahulu “ kata Kayla dengan ekspresi tidak puas
Flashback on
Kayla menunggu balasan chat dari Shanum yang tak kunjung dibalas sejak 30 menit yang lalu. Ia menatap layar hpnya dan dengan kesabaran setipis tisu dia menghentakkan ponselnya dengan keras di kasurnya.
“Dasar wanita yang tak tau diri. Sombong sekali dia. Apa dia kira aku benar-benar ingin berteman dengannya? Menjijikkan sekali. Sampai mati pun aku tidak sudi berteman dengannya” monolog Kayla dengan amarahnya yang meluap-luap sambil
“Aku harus merebut kembali kak Ziyad dari wanita itu. Jika wanita itu bisa, tentu aku harus bisa juga merebut kembali yang seharusnya menjadi milikku. Aku harus merencanakan sesuatu sesegera mungkin sebelum cinta mereka terlalu dalam” kata Kayla sambil mondar-mandir memikirkan rencana untuk menghancurkan pernikahan Ziyad dan Shanum secepat mungkin.
Flashback off
Shanum dan Kayla terdiam beberapa saat dan merasa canggung. Shanum mematahkan kecanggungan tersebut dengan alasan jika ingin ke toilet dan Kayla menjawabnya dengan anggukan.
Sementara Shanum di dalam toilet, Kayla berdiri dan berjalan mengelilingi kamar Ziyad dan Shanum. Seketika atensinya tertuju pada foto bentuk persegi yang terletak diatas meja nakas disamping tempat tidur Shanum dan betapa terkejut Kayla ketika melihat foto berbentuk persegi kecil tersebut namun tiba-tiba suara pintu toilet terbuka dan dia secepat mungkin meletakkan foto tersebut ditempat semula dan kembali duduk di sofa seolah tidak terjadi apa-apa.
“Aku sudah selesai. Ayo kita keluar”ajak Shanum sambil merapikan ujung dressnya yang terlihat agak kusut.
“ayo” jawab Kayla dengan singkat sambil memikirkan foto tersebut.
Saat ini, pekerjaan Ziyad di kota Johor Bahru telah selesai dan meskipun dia sangat capek namun dia tetap memutuskan untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga dan istrinya tercinta. Sekarang Ziyad menuju ke toko perhiasan yang mewah untuk dihadiahkan kepada istrinya.
Beberapa menit kemudian, Ziyad mendapatkan toko perhiasan yang membuatnya tertarik dan sesegera mungkin menuju ke lemari perhiasan dan saat memilih perhiasan untuk istrinya, tiba-tiba dia mendapatkan pesan dari seseorang. Entah siapa yang mengirim pesan kepada Ziyad karena setelah melihat notifikasi pesan nomor baru di ponselnya dia hanya membaca pesan tersebut sekilas dan tanpa buang-buang waktu, Ziyad menghiraukan pesan tersebut dan meletakkan ponsel kembali kedalam saku celana jeansnya.
Setelah memilih sebuah kalung yang begitu cantik dan elegan untuk istrinya, Ziyad melanjutkan perjalanannya ke beberapa toko untuk memilih hadiah untuk mama, papa, dan adik perempuannya.
Disisi lain di petang hari, setelah berbincang dengan kerabat suaminya. Shanum segera menuju dapur untuk membuat kue ulang tahun untuk suami tercintanya sedangkan yang lainnya sedang mengerjakan dekorasi untuk ulang tahun Ziyad. Kayla pun ikut nimbrung untuk membatu Shanum untuk membuat kue namun Shanum menolaknya dengan sopan.
“Kamu mau buat kue untuk kak Ziyad? Sini aku bantu kamu” tanya Kayla sambil melihat Shanum yang sedang menyiapkan bahan untuk membuat kue.
“Terima kasih. Biarkan aku sendiri yang membuatnya. Aku ingin membuat kue untuk suamiku dengan hasil kerjaku sendiri” jawab Shanum dengan perasaan tidak enak
“Yaudah. Pasti kak Ziyad bakal senang kalau istrinya sendiri yang bikin” ucap Kayla sambil menyembunyikan kekecewaannya.
Kayla tetap berdiri di samping Shanum yang sedang menyiapkan loyang yang berbentuk hati. Namun tiba-tiba Kayla berkomentar tentang loyang tersebut.
“Kenapa kamu tidak pakai loyang berbentuk bulat atau persegi aja. Supaya terlihat seperti kue ulang tahun pada umumnya” komentar Kayla dengan sok tahunya
“Maaf Kayla. Aku sudah merencanakan menggunakan loyang berbentuk hati ini beberapa hari yang lalu dan aku sudah memikirkan dekorasinya. Karena ini special untuk suamiku. Aku ingin menggunakan bentuk kue dan dekorasi sesuai yang aku rencanakan”jelas Shanum yang merasa bahwa Kayla sedikit menyebalkan namun ia tetap tersenyum dengan tulus mengira bahwa Kayla hanya bermaksud membantunya.
Kayla hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecut. Setelah merasa bosan ia meninggalkan dapur tersebut dan berniat bergabung dengan kerabat yang lain di ruang tamu yang sedang mengerjakan dekorasinya.
“Sombong amat. Jika bukan karena kamu. Sekarang yang berada diposisimu adalah aku. Hanya aku yang cocok dengan kak Ziyad. Aku harus melakukan balas dendam malam ini pada wanita itu” geram Kayla dalam hati sambil tersenyum jahat dan berjalan menuju ruang tamu.
Dalam perjalanan ke ruang tamu, tak sengaja Kayla melihat Farhan duduk sambil bermain game di teras belakang rumah. Dia langsung mendaratkan bokongnya di kursi yang kosong di samping Farhan namun mata Farhan tetap fokus di layar ponselnya.
“Wah Kak Farhan lagi bermain game ya?” tanya Kayla memulai percakapan
“Hmmm” jawab Farhan degan berdehem pelan
“Eh. Tadi aku lihat kakak curi-curi pandang ke arah Shanum loh” kata Kayla frontal yang sontak membuat Farhan kehilangan fokus dan menutup aplikasi gamenya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!