NovelToon NovelToon

Sakura After Winter (Jaemin Harem)

Satu

Jaemin membawa surat lamaran kerja untuk melamar pekerjaan sebagai baby siter dari anak pengusaha, sebelum menekan bel dirinya dihampiri rasa gugup dan pikiran hal hal negatif seperti tuan muda yang nakal, berandalan, dan susah di atur. Dengan mengumpulkan keberanian, jaemin menekan bel untuk menandakan jika ada tamu yang menunggu di luar, sesaat jaemin menunggu, seorang pria mengenakan baju satpam bertanya kepada jaemin.
Satpam
Satpam
"Ada yang bisa saya bantu Nona?" dirinya menatap jaemin dengan mimik wajah bertanya.
Jaemin
Jaemin
"Saya ingin melamar pekerjaan sebagai baby sitter, apakah Tuan Donghae berada di mansion?" jaemin merasa sedikit kurang nyaman karena pangilan 'nona'.
Jaemin
Jaemin
"omong omong, bisa kau panggil aku jaemin, karena aku seorang pria" melihat mimik wajah nya yang menunjukkan raut terkejut
Satpam
Satpam
"ah, maafkan saya, omong omong apakah anda sudah membuat janji kepada Tuan Donghae?"
Jaemin
Jaemin
"Saya belum membuat janji untuk bertemu, saya mendapatkan lowongan kerja dari internet "
Satpam
Satpam
"Bisakah saya melihat kelengkapan surat lamaran pekerjaan?"
Jaemin
Jaemin
"silahkan" jaemin menyerahkan berkas lamaran pekerjaannya kepada satpam
Satpam
Satpam
"baiklah, bisakah berkasnya saya cek terlebih dahulu?"
Jaemin
Jaemin
"silahkan, apakah nanti ada sesi interview?"
Satpam
Satpam
"kemungkinan ya, tapi itu keputusan Tuan besar"
Satpam mengecek kelengkapan surat lamaran pekerjaan
Satpam
Satpam
"surat lamaran pekerjaan anda sudah memenuhi syarat, bisakah saya mengecek anda terlebih dahulu, apakah anda membawa benda yang berbahaya?" Ucap satpam mengecek apa yang jaemin bawa.
Satpam
Satpam
"anda sudah lolos ke tahap ini, mari ikuti saya"
Jaemin mengikuti instruksi satpam untuk mengikutinya, saat memasuki mansion, jaemin tidak henti hentinya menatap takjub dengan nuansa modern, walaupun modern tidak meninggalkan kesan mewah di dalamnya, perpaduan warna hitam dan putih yang begitu kontras
*TOK TOK TOK*
Satpam
Satpam
"Tuan, ada pemuda yang ingin melamar sebagai baby sitter"
Donghae
Donghae
"Masuk"
Cklek Suara pintu terbuka
Satpam
Satpam
"Taun, ini pemuda yang ingin melamar pekerjaan"
Donghae
Donghae
"baiklah silahkan duduk di depan saya"
Jaemin duduk di depan Tuan besar, rasa takut mulai menghantuinya
Donghae
Donghae
"Kenapa anda memilih melamar sebagai baby sitter, di tambah lagi umur anda masih muda?"
Jaemin
Jaemin
"saya memilih untuk menjadi seorang baby sitter karena saya ingin menerapkan ilmu psikologi saya langsung ke anak anak"
Donghae
Donghae
"oke, anda seorang lulusan S1 psikologi di universitas Neo, apakah anda tidak merasa di rugikan jika anda memilih pekerjaan ini"
Jaemin
Jaemin
"Tidak tuan, saya tidak di rugikan sama sekali" menjawab dengan mantap
Donghae
Donghae
"saya suka semangat mu, ini adalah pertanyaan terakhir dan penentuan keterima apa tidak" memberikan jeda sejenak
Donghae
Donghae
"Anda di sini kalau sudah di terima sebagai baby sitter, harus stay di dekat anak saya 24 jam, apakah anda sanggup ananda Jaemin?"
Jaemin
Jaemin
"Ya, saya siap, kapanpun saya siap"
Donghae menyerahkan berkas kontrak kerja, dan jaemin membaca terlebih dahulu lalu jaemin menandatangani kontrak kerja sebagai baby sitter
Donghae
Donghae
"Anda sekarang sudah resmi menjadi baby sitter, satu lagi jaemin, anda tidak mengasuh anak kecil, tetapi mengawasi anak saya yang sudah dewasa bagaimana"
Jaemin
Jaemin
"saya siap"
Donghae
Donghae
"baiklah anda sekarang boleh langsung bekerja sekarang, semoga anda betah di sini jaemin"
Donghae
Donghae
"bibi tolong antar kan jaemin ke kamar khusus untuk baby sitter"
pembantu 1
pembantu 1
"ya tuan, mari nona saya antarkan"
Jaemin
Jaemin
"ya terimakasih" jaemin merasa merasa kurang nyaman untuk panggilan 'nona. pembantu dan jaemin keluar untuk menuju ke kamar yang disediakan oleh tuan Donghae
Orang 1
Orang 1
"Nah, ini adalah kamar anda, kalau anda membutuhkan sesuatu anda bisa datang ke kamar saya, anda tinggal lurus saja nanti di samping dapur ada kamar dengan pintu berwarna putih, itu adalah kamar saya, saya tinggal dulu ya" ucap bibi paruh baya yang ramah
Jaemin membuka pintu kamar cukup luas untuk ukuran seorang baby sitter, jaemin merebahkan tubuhnya di ranjang dan memikirkan bagaimana nanti ia akan menggunakan pakaian apa.
Jaemin
Jaemin
"hah, semoga nanti berjalan dengan ku pikirkan"

Dua

Saat jaemin mengemasi barang-barangnya, rasa dahaga menyerang tenggorokannya, dirinya menuju ke dapur untuk mengambil air untuk menghilangkan rasa dahaga di tenggorokannya, saat dirinya ingin berjalan kembali dirinya tidak sengaja menabrak seorang pemuda.
Jaemin
Jaemin
"ah, maafkan saya, atas keteledoran saya" Mengambil handphone yang terlempar di dekat kakinya
Winwin
Winwin
"tidak apa, ini juga kesalahan ku" Menatap jaemin yang wajahnya masih asing
Winwin
Winwin
"Tidak perlu seformal itu, apa kau teman dari Jeno, atau renjun?" merasa heran, karena Jeno atau renjun selalu membawa teman yang sama, apakah dia teman baru mereka
Jaemin
Jaemin
"maafkan saya, karena ketidak sopanan saya, maaf siapa itu Jeno dan renjun?"
Winwin
Winwin
"eh, lalu kau siapa?" Dirinya merasa aneh dengan gerak gerik jaemin
Jaemin
Jaemin
"saya jaemin, saya baby sitter baru di sini"
Jaemin
Jaemin
"kalau saya boleh tau, anda siapa ya?"
win win sedikit terkejut dengan apa yang di katakan jaemin
Winwin
Winwin
"nama ku winwin aku anak pertama dari ayah Donghae, kau tidak perlu terlalu formal kepadaku" jedanya
Winwin
Winwin
"Jeno dan renjun adalah anak ke empat dan ketiga, oh iya apakah kau sudah mulai bekerja jaemin?"
jaemin terkejut karena orang yang dia asuh sudah di usia matang
Jaemin
Jaemin
"iya tuan muda, ada yang bisa saya bantu"
Winwin
Winwin
"ikuti saya, saya ingin memberikan sesuatu kepadamu, ngomong ngomong apakah kau sudah tahu apa saja tugasmu sebagai baby sitter, yah aku tahu ini bukan baby sitter tapi lebih ke arah asisten ?"
Jaemin
Jaemin
"iya tuan muda, saya tahu tuan, karena Tuan Donghae sudah memberikan peraturannya"
Winwin
Winwin
"bagus ikuti aku"
langkah mereka menuju ke sebuah kamar yang memiliki pintu bertuliskan winwin, jaemin pikir itu adalah kamar winwin
Winwin
Winwin
"duduklah di depanku, bisakah kau membantuku untuk memberi tanda silang di bagian data yang berwarna merah?" winwin sedikit memohon
Jaemin
Jaemin
"dengan senang hati tuan muda" jaemin mengerjakan yang sesuai arahan yang diinginkan winwin
Akan tetapi jaemin tidak menyadari jika atensi winwin hanya tertuju padanya, jaemin terlalu fokus untuk mengerjakan apa yang winwin perintah
Winwin
Winwin
'ayah memang tidak gagal dalam memilih asisten ' bergumam
Saat sedang memandang wajah jaemin, terdengar suara pintu yang terbuka, ah pasti itu ulah adiknya yang sudah tahu,
Jeno
Jeno
"winwin Hyung, apakah kau" ucapan pemuda tersebut terpotong saat atensi dirinya melihat jaemin yang menurut nya sangat cantik ini
Jeno
Jeno
"apakah kau jaemin?"

Tiga

Jeno terkesima dengan paras cantik Jaemin, Jeno terus menatap jaemin dengan tatapan memuja, yang membuat jaemin salah tingkah.
Winwin
Winwin
"bisakah kau tidak menatap nya seperti itu, kau membuat nya tidak nyaman"
Jeno
Jeno
"maaf kan aku, tapi kau jaemin benar"
Jeno mendekati jaemin untuk lebih leluasa memandang jaemin yang menurutnya cantik
Jaemin
Jaemin
"Ya nama saya jaemin, ada yang bisa saya bantu tuan muda"
Jeno
Jeno
"oh, tidak perlu formal, nama ku Jeno, panggil saja Jeno, kalau ku lihat kita seumuran"
Jeno mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan jaemin, dan di terima baik oleh jaemin, Jeno sedikit merasakan kulit jaemin yang halus, membuat Jeno sedikit salah tingkah.
Jaemin
Jaemin
"bukankah itu tidak sopan?"
Jeno
Jeno
"kalau tidak ada ayah, atau bunda, tidak perlu, berapa umurmu jaemin?"
Jeno mengubah topiknya agar tidak merasa ada rasa cangung di antara mereka
Jaemin
Jaemin
"umur ku 24 tahun, apakah kau sama Jeno" Jaemin sedikit gugup, bagaimana pun Jeno adalah tuan mudanya
Jeno
Jeno
"wow, kita memiliki umur yang sama, kau tidak perlu secangung itu, apa kau menerima pekerjaan ini?"
Jaemin
Jaemin
"Tidak, aku rasa itu pilihan awal ku"
Jaemin
Jaemin
'yah walau aku kira aku akan mengasuh bayi, atau balita, ternyata yang aku asuh pria yang sudah matang, omong omong berapa saudara mereka?' * batin jaemin
Win win yang merasa dirinya di abaikan sedikit jengah dengan kelakuan adiknya yang memonopoli jaemin, bisakah dirinya juga memberikan waktu berbicara kepada jaemin.
Sebuah ide muncul di benak win win
Winwin
Winwin
"Jeno, bukankah kau sedang melakukan proyek di kota bersama Jaehyun?, bukan?"
Jeno
Jeno
"CK, aku bosan di sana, jaehyun Hyung hanya fokus saja, aku kemari karena penasaran bagaimana baby sitter yang di pilih ayah"
Winwin
Winwin
"tapi bukankah sama saja, nanti kau di cari jaehyun"
Jeno
Jeno
"malas Hyung, biar renjun saja yang ke sana"
Winwin
Winwin
"Bukankah renjun sudah di perusahaan sejak pagi, kau saja yang pemalas.."
Winwin
Winwin
"kembali atau Hyung telfon ayah, karena Jeno pulang saat pekerjaan nya belum selesai "
Jeno
Jeno
"tapi Hyung" Jeno sedikit merasa di ancam, walaupun dia tidak ingin kembali, tetapi dirinya tidak mau perhatian jaemin di rebut oleh adik, atau kakaknya
Saat kepergian Jeno, jaemin berhenti sejenak dari pekerjaan yang winwin berikan kepadanya
Jaemin
Jaemin
"tuan muda, bolehkah saya bertanya?"
Winwin berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan yang jaemin berikan
Winwin
Winwin
"panggil saja Hyung jaemin, seperti yang Jeno panggil untuk ku, apa yang ingin kau tanyakan?"
Jaemin
Jaemin
"Tapi bukankah itu kurang sopan?"
Winwin merasa perutnya di gelitik yang membuat dirinya ingin tertawa, bagaimana ada seorang sepolos jaemin
Winwin
Winwin
"Tidak, kau tidak perlu formal saat bersama saudaraku "
Jaemin
Jaemin
"kalau aku tahu, berapa saudara yang winwin Hyung punya"
Winwin
Winwin
"eh bukankah kau sudah tahu?"
Jaemin menggelengkan kepalanya, karena sebelumnya dirinya tidak di beri tahu oleh Tuan donghae
Winwin
Winwin
"aku mempunyai enam saudara, aku anak pertama, jaehyun anak ke dua, Renjun dan Jeno adalah anak kembar, tapi lebih tua renjun, sungchan, dan Ji-Sung. Sekarang Ji-Sung dan sungchan masih mahasiswa.
jaemin terkejut, bukankah dirinya lebih cocok di sebut asisten dari pada baby sitter
Jaemin
Jaemin
"kenapa Tuan Donghae mencari baby sitter, bukan asisten?"
Winwin
Winwin
"aku kurang tau kalau masalah itu, akan tetapi ayah sengaja karena tugasnya sedikit lebih berat daripada seorang asisten"
Winwin
Winwin
'semoga pilihan ayah tidak salah ' gumam winwin
*
**
***
NovelToon
Hallo!, yang mau mampir, ini tentang jaemin harem, yang berlatarbelakang kerajaan 😊
Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!