NovelToon NovelToon

Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Bab. 1 Terjerat Sang Perebut Tahta

"Mas ...."

Selia menatap Harry dengan linangan air mata membasahi pipi. Ia menangis sembari memeluk selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Tatapan penuh amarah pun bisa ia lihat dari mata suaminya yang kini tengah memukuli pria disampingnya. Ia kedapatan oleh Harry tidur bersama kakak iparnya di sebuah kamar asing yang belum pernah ia masuki sebelumnya.

Pukulan demi pukulan Harry berikan pada sang kakak namun pria yang menjadi kakaknya itu justru menyeringai tanpa bersalah sedikitpun.

"Mas, aku bisa jelasin. Ini nggak seperti yang kamu lihat," lirih Selia namun Harry tidak mendengarkan perkataannya.

Harry terus melayangkan pukulan ke wajah sang kakak melampiaskan amarah yang membuncah didalam dada.

Setitik air mata menetes dari sudut mata Harry melihat wanita yang ia cintai tidur dengan kakaknya sendiri. Ia benci penghianatan, Ia juga benci Istrinya menghianati dirinya.

"Istrimu datang padaku dan naik keatas ranjangku. Lalu, apakah aku harus mengabaikannya?" tanya Kakak Harry itu.

"Bajjingan! Kamu nggak pantas disebut Kakak, Hiro!" Harry kembali melayangkan pukulannya kewajah sang kakak tanpa menatap Selia sedikitpun.

Rasa kecewa pada sang istri membuatnya enggan menatap wanita itu. Semakin menatap Selia semakin sakit hatinya karena penghianatan wanita itu.

Selia menggelengkan kepala. "Apa yang dia katakan nggak benar, Mas. Aku dijebak. Aku nggak tahu kenapa aku bisa ada di kamar ini," kata Selia berusaha menjelaskan apa yang terjadi tidak seperti yang Harry lihat dan Hiro katakan.

Hiro tersenyum miring menatap Selia disebelahnya yang sedang berusaha menjelaskan kemudian menyeringai menatap Harry yang menghentikan pukulannya.

Hiro menarik Selia dan menciumnya dengan paksa mengabaikan Selia yang memberontak memukuli dirinya.

Tatapan Harry semakin berapi-api siap membakar sang kakak yang telah meniduri istrinya. Kembali ia melayangkan pukulannya kewajah Hiro dan menendang pria itu hingga memuntahkan darah.

"Hentikan!"

Teriakan pria paruh baya menghentikan Harry yang memukuli kakaknya. Mereka saling memberi tatapan membunuh dan Hiro mengusap darah dimulutnya. Semakin terlihatlah seringaian dibibir pria itu.

"Ada apa ini?" tanya pria paruh baya itu menatap Hiro dan Harry bergantian. Namun ia terkejut melihat menantunya ada di kamar Hiro.

"Selia kenapa kamu di kamar Hiro?" tanya pria paruh baya itu.

Selia masih menangis. Apa yang terjadi pada dirinya membuatnya syok dan terpukul. Ia hanya dijebak namun Harry sama sekali tidak mempercayai perkataannya. Pria itu lebih percaya dengan apa yang dilihat dari pada apa yang ia jelaskan.

Meski ia terbangun dalam keadaan polos diranjang yang sama dengan Hiro namun Selia yakin tidak ada yang terjadi antara dirinya dan pria itu.

"Aku dijebak, Pa, aku juga nggak tahu kenapa aku bisa ada di sini," lirih Selia menatap ayah mertuanya itu.

Mama Mona menghampiri Selia dan merangkul wanita itu membawa sang menantu keluar dari kamar Hiro.

"Bersihkan tubuhmu, Selia, kita akan membahas masalah ini," titah Mama Mona dan Selia hanya mengganggukan kepala.

*

*

Selia menatap Harry saat memasuki ruang keluarga di mana semua anggota keluarga sudah berkumpul. Sesaat tatapan mereka saling bertemu namun Harry lebih dulu memutus tatapan itu.

"Mas," lirih Selia menghampiri Harry dan menyentuh tangan pria itu.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!"

Harry menepis tangan Selia yang menyentuh tangannya dan memalingkan wajah enggan menatap sang istri yang sedang menangis di hadapannya.

Hati Selia terasa sakit Harry menolak disentuh olehnya seolah dirinya ini adalah seseorang yang sangat menjijikan.

"Aku mencintai kamu, Mas, dan aku nggak mungkin menghianati kamu. Semua yang Kak Hiro katakan itu bohong aku nggak pernah datang padanya dan aku juga nggak pernah naik keranjangnya. Aku dijebak, Mas, aku mohon percaya sama aku," lirih Selia menjelaskan pada Harry namun pria itu justru tidak mempercayainya.

Harry menghidupkan televisi yang sudah terhubung dengan CCTV rumah dan menayangkan Selia yang sedang berjalan menaiki tangga lalu berhenti didepan kamar Hiro dan memasukinya.

Setelah Selia masuk kekamar Hiro wanita itu tidak lagi keluar hingga pagi Harry datang dan memergokinya.

"Apa yang aku lihat sudah jelas membuktikan bila kamu telah menghianati aku, Selia. Kamu tidur dengan Hiro disaat aku pergi ke luar kota, bahkan kamu sendiri yang mendatangi Hiro ke kamarnya. Aku nggak nyangka ternyata kamu wanita murahan yang menginginkan dua orang pria sekaligus," kata Harry membuat Selia menggelengkan kepala sebab apa yang pria itu katakan tidak benar.

Selain tidak mempercayai dirinya, Harry juga telah menghina dirinya dan melukai hatinya dengan perkataan pria itu.

"Mas, apa yang kamu katakan itu nggak benar. Aku nggak menghianati kamu dan aku juga bukan wanita murahan. Aku mohon, Mas, percaya sama aku. Aku nggak membohongimu, aku sangat mencintai kamu," lirih Selia menangkup kedua telapak tangannya dihadapan Harry.

Harry bangkit dari duduknya dan menatap Selia yang memohon padanya. Ia sangat mencintai Selia namun pengkhianatan yang sudah wanita itu lakukan tidak bisa dimaafkan.

Selia sudah tidur dengan kakaknya, menyerahkan tubuhnya dan bertukar peluh. Bahkan di leher Selia masih nampak jelas jejak percintaan yang Hiro buat.

"Aku nggak bisa memaafkanmu, Selia. Kamu sudah menghianatiku dan aku akan menceraikanmu," kata Harry kemudian hendak pergi namun kakinya langsung dipeluk oleh Selia.

"Aku mohon jangan ceraikan aku, Mas, aku nggak pernah menghianati kamu. Aku mencintai kamu," lirih Selia menangis deras namun Harry yang sudah terlanjur kecewa padanya melepaskan tangan Selia dan meninggalkan wanita itu.

"Mas!" panggil Selia namun Harry terus melangkahkan kakinya pergi dari ruangan itu.

Mama Mona menghampiri Selia dan membantu wanita itu duduk disofa. Menggenggam tangan Selia Mama Mona menguatkan wanita itu.

Ia dan suami tidak berpihak pada siapapun dan menyerahkan semua keputusan pada anak dan menantunya. Namun mereka masih berharap bahwa semua ini hanyalah salah faham dan mereka masih bisa bersatu.

Selia menatap Mama Mona yang menggenggam tangannya. "Mama percaya kan sama aku kalau aku nggak menghianati mas Harry?" tanya Selia.

"Mama nggak tahu," jawab Mama Mona langsung memalingkan wajahnya.

Celia menatap ayah mertuanya dan bertanya hal yang sama. "Papa juga nggak tahu, Sel," jawab Papa Louis.

Selia merasa dadanya sangat sesak. Orang-orang terdekatnya bahkan tidak ada yang mempercayai dirinya. Semua bukti memberatkan dirinya dan menganggap ia benar-benar telah berselingkuh.

Dari sudut ruangan, Hiro yang sejak tadi memperhatikan mereka tersenyum penuh kemenangan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Wajah lebam karena pukulan Harry sama sekali tidak terasa sakit baginya karena yang ia rasakan hanyalah rasa puas telah menghancurkan rumah tangga Selia dan adiknya.

"Sejak awal memang aku yang seharusnya menjadi CEO, bukan Harry," gumam Hiro.

*

*

Terima kasih buat yang sudah mampir, jangan lupa dukungannya dan semoga betah ya baca novel ini sampai tamat.

Salam : Author Tri Haryani

Bab. 2 Aku Membencimu, Hiro!

Selia Salsabila gadis yatim piatu yang sudah 3 tahun tinggal bersama keluarga Barayav pasca kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya .

Seiring kebersamaannya dengan keluarga Barayav, Selia mengenal Hiro dan Harry namun sikap kedua pria itu yang berbeda membuat Selia nyaman bersama Harry dan mencintai pria itu hingga memutuskan menikah satu bulan yang lalu.

Disaat Selia dan Harry sedang sama-sama menikmati manisnya pernikahan, sebuah wasiat kakek Harry dibacakan bila sesungguhnya perusahaan yang dikelola keluarga Barayav 68% saham milik kakek Selia dan siapa pun yang menjadi suami Selia dialah yang akan memimpin perusahaan.

Hal itu menguntungkan Harry sebagai suami Selia dan merugikan Hiro yang sudah lebih dulu mengelola dan mengembangakan perusahaan.

Berbagai bentuk protes sudah Hiro lakukan namun wasiat sang kakek tidak bisa diganggu gugat. Selia dan perusahaan sudah menjadi satu paket komplit yang tidak bisa dipisahkan.

*

*

"Kak Hiro, tunggu!"

Selia mengejar Hiro yang baru saja pergi dari ruang keluarga. Ia ingin Hiro menjelaskan pada Harry apa yang sebenarnya terjadi agar suaminya itu tidak salah paham dan tidak menceraikan dirinya.

"Aku mohon, Kak, tolong jelaskan sama mas Harry kalau nggak ada yang terjadi diantara kita. Aku mencintainya, Kak, aku nggak mau bercerai dengannya," lirih Selia masih mengikuti Hiro namun pria itu mengabaikannya. Bagi Hiro itu bukan urusannya dan itulah yang ia inginkan.

Melihat Harry yang sedang menuruni tangga Hiro menghentikan langkah kakinya dan berbalik menarik pinggang Selia kemudian mencium paksa wanita itu.

"Emmpp--"

Selia memukul dan mendorong dada Hiro agar melepaskan ciumannya namun pria itu justru memperdalam ciumannya dan menyeringai saat melihat Harry mengepalkan kuat tangan dan menatap marah padanya.

Hiro tidak peduli bila Harry akan memukulnya lagi dan melayangkan tinju ke wajahnya karena yang ia inginkan hanyalah posisi CEO diperusahaannya.

Selia merasa sangat hancur. Hiro memperlakukannya seperti seorang jallang didepan suaminya sendiri. Harga dirinya jatuh, martabatnya direnggut. Dan Harry semakin kecewa padanya.

Meski menangis deras Hiro tetap tidak melepaskannya dan terus memagut bibirnya memperjelas bila diantara dirinya dan Selia memang memiliki hubungan.

Hiro menghempaskan Selia kelantai dan meninggalkan wanita itu setelah melihat Harry pergi melewatinya.

"Kejam! Kamu benar-benar kejam! Aku benci kamu, Hiro!"

Teriakan Selia tidak didengarkan oleh Hiro. Pria itu terus melangkah menuju kamarnya dan meraih ponsel yang sejak tadi ia tinggalkan.

Terlihat dua panggilan tak terjawab dari sekretarisnya yang memberitahu bila ada meeting bersama Harry dan direksi lainnya.

Mengancing kemeja yang ia kenakan dan menatap cermin didepannya Hiro melihat wajahnya yang lebam. Menyentuh hidungnya yang hampir patah ia kembali menyeringai. Awal yang sangat baik untuk dirinya dan ia akan menikmatinya.

Hiro Barayav, pria ambisius yang sudah sangat lama menginginkan posisi CEO diperusahaannya namun Harry lah yang menempati posisi itu setelah menikahi Selia.

Dengan pengalaman dan kemampuannya Hiro merasa dirinya lah yang pantas menjadi CEO dibandingkan dengan Harry namun apalah daya wasiat sang kakek tidak bisa diganggu gugat.

Ibarat kata dirinya yang berjuang namun Harry yang menikmati hasilnya dan ia tidak terima itu semua.

Bagaimanapun caranya ia akan merebut posisi CEO dari Harry meskipun harus menghancurkan rumah tangga sang adik karena sejak awal dirinyalah yang seharusnya menjadi CEO.

*

*

Selia mendatangi Harry ke ruang kerja pria itu dengan membawa laporan pemasaran dari divisi yang ia pimpin sekaligus ingin menjelaskan lagi apa yang terjadi diantara dirinya dan Hiro.

"Letakan dimeja dan keluarlah," titah Harry tanpa menatap Selia sedikitpun dan menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

Selia hanya diam berdiri di hadapan Harry menatap sang suami yang tidak mau menatapnya padahal Ia ingin kembali menjelaskan.

"Mas_"

"Kamu boleh keluar," usir Harry dengan halus karena tidak ingin diganggu Selia.

Ia sengaja menyibukkan diri berkutat dengan pekerjaannya agar bisa sedikit melupakan pengkhianatan yang dilakukan Selia padanya. Ia tidak menyangka bila Selia tega menghianatinya bahkan terang-terangan berciuman dengan Hiro didepannya tanpa memikirkan bagaimana perasaannya.

Mata Selia berkaca-kaca melihat Harry sangat mengacuhkannya bahkan tidak ingin mendengarkan lagi penjelasan darinya.

Melangkah pelan keluar dari ruangan Harry, Selia menyandarkan punggungnya di dalam lift dan menangis disana memegangi dadanya yang terasa sakit. Tidak ada yang percaya bila dirinya tidak berselingkuh.

"Bagaimana lagi aku harus menjelaskan sama kamu, Mas. Aku mencintai kamu dan aku nggak menghianati kamu," lirih Selia dengan dada yang begitu sesak.

Ia harus bisa membuktikan bila dirinya tidak berselingkuh dan semua yang terjadi padanya adalah perbuatan Hiro termasuk dirinya yang mendatangi kamar pria itu.

Satu-satunya kunci ialah Hiro namun pria itu sudah pasti tidak akan bicara dan menjelaskan semua yang terjadi pada Harry.

Selia mengusap air matanya saat pintu lift terbuka dan melangkah keluar menuju ruangannya.

Betapa terkejut Selia saat masuk ke dalam ruangannya sudah ada Hiro yang menunggu dirinya. Pria itu tersenyum miring padanya kemudian bangkit dari duduk dan menghampirinya.

"Mau apa kamu kemari?" tanya Selia yang sudah sangat membenci Hiro. Karena pria itu Harry salah paham padanya dan karena pria itu Harry menggugat cerai dirinya.

Selia melangkah mundur saat melihat Hiro semakin mendekatinya. Ia takut bila Hiro akan melakukan sesuatu padanya seperti yang sudah-sudah.

"Aku hanya ingin melihat adik iparku yang akan bercerai dengan adikku," jawab Hiro menarik dagu Selia agar wanita itu menatap padanya.

Hiro menatap mata Selia yang memancarkan kesedihan dan luka namun ia sama sekali tidak merasa iba padanya. Tujuannya hanya satu dan ia tidak akan terpengaruh dengan apapun itu.

"Setelah kalian resmi bercerai kamu akan menikah denganku," sambung Hiro kemudian melepas kasar tangannya dari dagu Selia.

"Aku nggak mau nikah sama kamu! Aku benci kamu, Hiro!" teriak Selia dengan penuh amarah.

Ia tidak sudi menikah dengan Hiro yang sudah menjebak dan memfitnahnya. Ia juga tidak sudi hidupnya dikekang dan disetir pria itu.

Hiro menyeringai mengabaikan teriakan Selia dan menghitung mundur didalam hati kemudian mendorong tubuh Selia kesofa dan mengungkungnya, mencumbu wanita itu dengan kasar. Tepat saat itu pintu ruangan terbuka dan munculah Harry bersama papa Louis.

"Benar-benar murahan! Aku nggak nyangka wanita yang aku nikahi itu seorang jallang!" maki Harry.

Selia menggelengkan kepala. Ia masih terkejut Hiro tiba-tiba mencumbunya dan lebih terkejut lagi saat menyadari Harry menyaksikannya.

"Mas, ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Aku bukan wanita seperti itu," jelas Selia.

"Kamu memiliki suami tapi bercumbu dengan pria lain. Kalau bukan wanita murahan lalu apa? Kamu benar-benar jallang, Selia!"

*

*

Jangan lupa dukungannya.. 😍

Bab. 3 Diceraikan

Selia masih berada dibawah kungkungan Hiro menatap sendu pada Harry berharap pria itu mempercayai dirinya dan menolongnya. Namun apa yang dilihat Harry benar-benar membuat pria itu kecewa.

Selia dan Hiro memiliki hubungan dibelakangnya, mereka tidur bersama bahkan bermesraan di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Itu yang Harry lihat, belum yang tidak terlihat. Mungkin saja mereka melakukan hal yang lebih parah dari apa yang ia lihat ini.

Tadinya Harry dan papa Louis mendatangi ruangan Selia untuk membahas keputusan Harry yang akan menceraikan wanita itu. Namun, mereka justru kembali melihat perselingkuhan antara Selia dengan Hiro.

"Mas, aku mohon percaya sama aku," lirih Selia namun Harry hanya diam menatap penuh kekecewaan pada Selia.

"Kancing bajumu lepas, Sayang, aku benarkan ya," kata Hiro membenahi kancing baju Selia yang terbuka dibagian dada.

Selia ingin melepaskan diri dari Hiro namun tubuh dan tangannya dikuasai pria itu. Ia tidak bisa bergerak apa lagi memberontak.

Tangan Harry terkepal kuat, dadanya bergemuruh penuh amarah melihat wanita yang ia cintai disentuh Hiro dengan leluasa. Ia tidak rela, ia juga tidak terima Selia menghianatinya sejauh ini.

"Mulai saat ini kamu bukan istriku lagi, Selia!" kata Harry membuat Hiro bersorak didalam hati dan menerbitkan seringai penuh kemenangan.

Pria itu mendudukkan tubuhnya dan melepaskan Selia yang langsung bersimpuh memohon pada Harry.

"Aku mohon, Mas, jangan ceraikan aku. Aku mencintai kamu dan aku nggak menghianati kamu," lirih Selia memohon pada Harry.

"Omong kosong! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kamu tidur dengan Hiro dan berselingkuh di belakangku!"

Selia menggelengkan kepala dengan air mata membasahi pipi. "Apa yang kamu lihat itu nggak benar, Mas, aku nggak pernah melakukan itu."

"Semua bukti sudah jelas kalau kamu memang selingkuh dengan Hiro, dan kamu nggak usah mengelaknya!" kata Harry.

Sementara Hiro duduk bersandar menonton pertengkaran Selia dan Harry. Inilah yang ia inginkan Harry menjatuhkan talak pada Selia dan mereka bercerai. Setelahnya ia akan menikahi Selia dan menempati posisi CEO diperusahaan.

Tamparan keras mendarat di wajah Hiro membuat pria itu menoleh pada sang Mama yang baru saja datang dan menamparnya.

"Banyak wanita diluar sana yang bisa memuaskanmu dan nggak seharusnya kamu menggoda Selia dan merusak rumah tangga adikmu!" hardik Mama Mona yang marah pada putra sulungnya itu.

Sebagai seorang wanita ia bisa merasakan apa yang Selia rasakan. Dituduh selingkuh dan tidak dipercayai bahkan dihina sungguh semua itu sangat menyakitkan. Namun mama Mona juga tidak sepenuhnya berpihak pada Selia karena wanita itu terbukti selingkuh.

Mama Mona akan bersikap netral baik pada Hiro, Harry maupun pada Selia.

Bisa saja Selia benar-benar selingkuh atau bisa juga Hiro sengaja melakukannya untuk menghancurkan rumah tangga Harry dan mencapai tujuan pria itu.

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan," balas Hiro dengan tenang. Bagi Hiro apa yang ia lakukan adalah benar. Ia hanya ingin merebut posisi yang seharusnya ia tempati.

"Meniduri Selia dan menghancurkan rumah tangganya itu bukan tindakan yang bisa dibenarkan dan Papa menentang tindakanmu itu!" kini Papa Louis turut berbicara dan menyuarakan kegeramannya pada putra sulungnya.

Hiro menatap kedua orang tuanya bergantian. "Aku nggak butuh benar atau salah, karena yang aku inginkan hanyalah posisi CEO!"

"Tapi tindakanmu itu merugikan orang lain. Kamu menghancurkan rumah tangga Selia dan adikmu!"

"Aku nggak peduli karena sejak awal akulah yang seharusnya menjadi CEO!"

*

*

"Harry, bukannya kamu sangat mencintai Selia?Apa kamu yakin akan menceraikannya?" tanya Mama Mona pada Harry yang sedang menyusun pakaian ke dalam lemari.

Pria itu mengangkut semua pakaiannya dan memindahkan ke kamar lain yang akan ia tempati. Ia tidak sudi tidur seranjang dengan Selia yang sudah disentuh kakaknya, lagi pula ia sudah menjatuhkan talak pada wanita itu dan akan segera memproses perceraiannya.

Keputusan pisah ranjang itu Harry ambil sendiri tanpa persetujuan Selia yang kini tengah menangis sendirian dikamarnya.

"Meski aku mencintai Selia tapi dia sudah menghianati aku, Ma. Aku nggak terima dan aku akan tetap menceraikannya," jawab Harry menatap mamanya sebentar kemudian lanjut menyusun pakaiannya.

"Mama tahu Selia sudah menghianati kamu, tapi apakah kamu nggak akan memberi kesempatan buat dia membuktikan dirinya nggak bersalah. Mama nggak mau kamu menyesal karena sudah menceraikan wanita yang kamu cintai yang ternyata nggak menghianati kamu. Mama masih berharap kalian bisa bersama karena Selia juga mencintai kamu," kata Mama Mona menasehati putra bungsunya.

"Nggak ada yang perlu dibuktikan lagi, Ma, Selia sudah terbukti menghianati aku. Dan keputusanku sudah bulat. Aku akan tetap menceraikan Selia dan aku sudah menalaknya," balas Harry dan Mama Mona tidak bisa berbuat apa-apa.

*

*

Selia mendatangi ruangan CCTV dirumah keluarga Barayav untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya malam itu.

Ia benar-benar tidak sadar bila malam itu masuk kedalam kamar Hiro bukan kamarnya. Selia merasa saat itu dirinya juga tidak mabuk tapi kenapa bisa ia terbangun di kamar Hiro? Apa yang sebenarnya terjadi?

Namun Selia harus menelan kekecewaan karena mencari bukti dirinya tidak bersalah sangat sulit ia dapatkan. Tidak ada CCTV yang menayangkan dirinya dijebak dan tidak ada saksi yang menyatakan bahwa dirinya dan Hiro tidak melakukan apa-apa dikamar itu.

Selia menangis dan menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Disaat seperti ini ia jadi merindukan kedua orang tuanya yang telah tiada. Ia hanya sendiri disini, tidak ada yang mempercayai dirinya apa lagi menolongnya.

Suami dan kedua mertuanya percaya bahwa dirinya telah berselingkuh.

"Ayah, ibu," lirih Selia menangis dalam kesendiriannya.

Seharusnya ia dan Harry sedang menikmati masa-masa pengantin barunya bukan justru penderitaan yang ia rasakan.

Kalau bisa memilih Selia tidak ingin memiliki saham apapun yang menjadi bumerang untuknya.

"Mas Harry," lirih Selia saat melihat suami yang sudah menalaknya menghampirinya dan menyerahkan selembar kertas perceraian yang harus Selia tanda tangani.

"Tanda tangani sekarang juga," kata Harry tanpa menatap Selia sedikitpun.

Ingin ia mempertahankan Selia namun penghianatan yang sudah wanita itu lakukan selalu terbayang olehnya. Dan setiap kali mengingatnya setiap kali itu juga ia merasakan sakit.

Dengan derai air mata Selia menerima kertas yang Harry berikan dan menorehkan tinta diatas namanya.

Ia memang belum bisa membuktikan bila dirinya tidak bersalah namun Selia berjanji ia akan terus berusaha untuk membuktikannya. Ia tidak pernah menghianati Harry, ia juga tidak pernah menyerahkan tubuhnya pada Hiro.

Semua yang Harry lihat hanyalah skenario yang Hiro buat untuk menghancurkan rumah tangganya.

*

*

Jangan lupa dukungannya.. 😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!