NovelToon NovelToon

BELOVED MAFIA

Prolog

Disuatu malam yang sunyi dikota yang sepi, terdengar derap langkah dua orang yang berlari dengan terburu-buru menjauhi sesuatu, mereka berlari menjauhi sekelompok orang yang mengejar mereka. Yang satunya seorang gadis dengan pakaian seorang putri yang mewah, sedangkan satunya lagi pria yang memakai jubah dengan tudung yang menutupi kepalanya.

Mereka berlari sekencang yang mereka bisa, dibawah guyuran hujan yang membasahi tubuh mereka. Saat...

BRUK....

Sang gadis terjatuh dari larinya di jalanan sepi yang gelap dan cukup licin, sang pria pun juga ikut menghentikan langkah nya dan membantu adiknya berdiri.

" Hah.. Hah.. Kak.. Kakak, kau tidak bisa berlari lagi. " ucap sang gadis dengan nafas tersengal-sengal.

" Sedikit lagi Cristi, sedikit lagi kita akan sampai. Kapal nya tinggal dekat dari sini, disana paman Roy sedang menunggu kita. " Namun sang kakak berusaha untuk menguatkannya.

Ia pun membantu adiknya berdiri dan mamapahnya perlahan, saat mereka hendak melangkah lagi, Sang kakak mendengar derap langkah lain yang menuju kearah mereka. Karena hal itu, ia pun segera menggendong adiknya dan berlari menjauh sekuat tenaga, membuat luka ditangannya pun kembali mengeluarkan darah.

" Kakak, turunkan aku. Luka mu terbuka lagi. " ucap sang gadis dengan sangat khawatir.

" Ini tidak sebanding dengan keselamatan mu. " jawab sang kakak.

" Tapi.... "

" Jangan khawatir, kita akan segera sampai. "

Gadis itu sangat khawatir dengan keadaan kakaknya, dibandingkan dengan takut jika tertangkap orang-orang itu, ia lebih takut jika harus kehilangan kakaknya. Satu-satunya keluarga nya yang tersisa.

Gadis itu menangis dalam dekapan kakaknya, memeluknya dengan erat seolah mereka akan terpisah jika ia tidak memeluknya.

Saat mereka kemudian sampai di tepi pantai yang tersembunyi, susana disana sesepi jalan yang baru saja mereka lewati dengan kabut yang menyelubungi sekitarnya, membuat pandangan kabur dan tidak jelas. Hanya ada seolah pria paruh baya yang melambaikan tangannya kepada mereka dari atas kapal dengan senter di tangannya, sang kakak pun segera menghampiri nya dan naik ke atas kapal yang sama.

" Tuan, Nona. Syukurlah kalian baik-baik saja. " ucap pria paruh baya itu benar-benar bersyukur.

" Kami baik, paman. Sebaiknya kita lekas pergi dari sini, sebelum orang-orang itu mengetahui nya. " ucap sang kakak kemudian sambil menurunkan adiknya.

Pria paruh baya itu mengangguk dan langsung meminta sang kapten untuk menjalankan kapal itu, mereka pergi menjauh dari kota mereka, negara mereka.

Sang gadis menatap sendu kotanya, tempatnya lahir dan dibesarkan, juga.... kota yang telah memisahkan dirinya dengan orang tuanya. Air mata tak kuasa lagi dibendung, dia menangis terisak ketika mengingat semua hal yang sudah terjadi dalam waktu yang sangat singkat dalam hidupnya.

Ketika sebuah tangan menyentuh pundaknya, ia pun berbalik. Didepannya sosok yang selama ini ia rindukan, kakak yang selama ini ia cari, datang menjemput nya pergi dari tempat yang sudah membuatnya sangat putus asa.

Ia langsung memeluknya dengan sangat erat dan meluapkan semua perasaan nya kepada Sang kakak.

Sang kakak pun, ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan keluarga nya. Meski begitu, ia pun juga senang karena adik kesayangan nya ini masih bisa ada didepannya.

" Jangan khawatir, kita akan membalasnya. Atas semua yang sudah ka lakukan kepada kita. Kita akan kembali jika kita sudah mempunyai kekuatan itu. " ucap Sang kakak sambil mengusap kepalanya dengan lembut.

Adiknya pun hanya menganggukkan kepalanya dalam pelukan yang hangat itu, tidak ada juga yang bisa ia lakukan disana selain kabur sekarang.

eps 1 [Shine...]

*** Shine pov

Pagi itu aku terbangun dari tidur ku, saat sinar matahari menyusup masuk melalui jendela kamarku. Aku segera bangun dari atas tempat tidurku yang nyaman dan pergi membersihkan diri. 15 menit kemudian aku keluar dan memakai pakaian ku, saat ini umurku sudah 19 tahun, aku bersekolah di kampus yang menjadi impian semua orang.

Dimana hanya orang-orang berbakat saja yang diterima disana, sisanya iya.... sudah pasti mereka masuk ke sana karena orang tua mereka kaya raya. Dibanding dengan kedua orang tua ku yang langsung bisa lulus dengan mudah, aku lebih suka menikmati masa sekolah dan juga masa remaja ku dengan bebas.

Lagi pula mereka juga bilang kalau aku tidak perlu melakukan apa yang belum mau kulakukan, Iyah bukan berarti aku tidak bisa lulus dengan mudah seperti mereka. Bahkan aku bisa dibilang murid paling jenius di sekolahku.

" Kakak, sudah bangun belum?!! Ibu bilang cepat sarapan!! " teriakan seseorang memanggilku dengan lantang dari luar sana.

" Iya, sebentar!! "

Itu suara teriakan adikku, namanya Kalisa Tasiana Egnis Crawless. Anak yang cerewet dan juga manja, meski kalau sudah serius sangat menyeramkan.

Oh, iya. Kalian pasti sudah tahu siapa aku saat mendengar nama adikku kan. Benar, namaku Shine Brillian Ifana Crawless, Putra sulung keluarga Crawless. Kami anak dari Anastasia dan Damian, aku yakin kalian sudah mendengar nya jadi tidak perlu aku kenalkan.

Kami adalah keluarga terkaya nomor 1, iya itu menurutku ku, entahlah. Tapi rata-rata semua orang tahu siapa itu keluarga Crawless saat mendengar nya, bahkan saat kami keluar negeri pun mereka tetap mengenali kami jika mendengar nama itu.

Benar-benar menjengkelkan, karena hal itu lah semua wanita selalu saja mencari celah untuk deket denganku.

Sebagai seorang pria, aku bisa dibilang adalah yang paling beruntung. Aku lahir di keluarga yang sangat menyayangiku, hidup tanpa kekurangan uang sedikit pun, dan juga memiliki banyak orang yang rela mati hanya untuk melindungiku.

Tapi kalau urusan wanita, aku sama sekali tidak tertarik. Apalagi jika wanita itu selalu menempel kepada ku seperti perangko, mungkin sifat ini menurun dari ayahku.

Dan kalian pasti tahu semua keluarga yang dimiliki ibuku kan? yang merupakan teman-temannya juga. Akhirnya anak-anak mereka semua juga menjadi sepupuku.

Aku juga meneruskan pekerjaan ayah dan ibuku, bukan mengurus perusahaan. Itu masih dipegang oleh mereka berdua, tapi apa yang ada baliknya. Iya, aku juga menjadi seorang Mafia, aku belajar banyak hal demi memperoleh izin memiliki Mafia ku sendiri.

Sebenarnya Mafia ku hanya penggabungan dari dua Mafia itu sendiri, ibuku yang merupakan Leader dari Darkness Angel dan ayahku yang merupakan Leader dari Blood Demon King. Saat keduanya digabungkan dibawah kepemimpinan ku, mereka berubah menjadi 'The King'. Itu adalah kelompok yang paling ditakuti di dunia.

Aneh juga jika kubayangkan, berapa banyak kedua anggota jika digabungkan. Entahlah aku tidak pernah menghitung mereka, aku terlalu malas untuk melakukan itu.

Iya, aku adalah pria yang cukup pemalas jika disuruh melakukan sesuatu tanpa keinginan ku, itu karena kehidupan ku yang terlalu sempurna.

Setelah selesai bersiap, aku pun segera keluar dari kamar dan turun utk sarapan. Sebenarnya, ini hari pertama ku di sekolah yang ku sebutkan tadi, aku baru saja kembali dari Negara C untuk bersekolah, dan akhirnya sekolah ku dipindahkan kembali ke kota ku, di Negara S.

Saat aku sampai dibawah kulihat Ayah dan adikku sudah duduk di meja makan, mengobrol dengan riang seperti menemukan sesuatu yang baru, sedangkan ibu sedang membantu para pelayan menyiapkan sarapan.

" Pagi semuanya. " sapaku kepada mereka.

" Pagi. " jawab ayah dan ibuku.

" Pagi kak. " jawab adikku.

" Bagaimana tidurmu, Sayang?? " tanya ibu kemudian.

" Iyah, senyenyak biasa. " jawabku dengan senyum lebar diwajahku.

Ibu membalasku dengan senyuman yang sangat lembut dan hangat. Ibuku ini sangat menyayangi ku dan adikku, dia sangat lembut saat sedang biasa. Tapi berubah menjadi Harimau saat sedang diusik, seperti adikku.

Bahkan tidak hanya itu, penampilan mereka sangat mirip, hanya saja adikku memiliki warna mata seperti ayah kami. Sedangkan aku lebih mirip dengan ayah tapi mataku mirip dengan milik ibu, seperti bertukar bola mata.

" Apa kau akan sekolah hari ini, Shine?? " tanya ayah ditengah makan kami.

Aku pun menganggukkan kepalaku dan menjawab. " Iya, begitulah. "

Mendengar hal itu, kulihat adikku seperti tersadar dengan sesuatu kemudian menatapku, " Ingat jangan sampai kakak tidur dikelas. " dan ia berkata seperti itu dengan wajah dibuat-buat serius sambil membuka lebar kedua tangannya didekat wajahnya.

Dan ayahpun kembali membalasnya, " Memang nya kenapa kalau tidur dikelas?? Ibumu dulu juga sering melakukan nya, bahkan dia sering tidur diatap sekolah. "

" Oh, ya ampun, jangan bahas itu lagi. " sahut ibu sambil ikut duduk bersama kami, sementara ayah dan Kalisa terkekah geli satu sama lain.

Iya, ayah dan ibu selalu membahas masa lalu mereka, dan itu sangat menarik bagiku. Masalalu mereka berbeda dari orang biasa, bukan hanya karena mereka Mafia saja. Meskipun jujur aku sangat terkejut ketika tahu ibu pernah diculik sebelum ayah dan ibu tahu kalau ibu sedang mengandungku.

Salah-salah aku malah tidak akan lahir, kan?

" Jadi dengan siapa kau akan pergi, Shine?? " tanya ibu mengalihkan percakapan.

" Iya, yang pasti dengan sepupu-sepupu lucknut itu. " jawabku sambil memakan makanan ku, sedangkan ibu yang mendengar jawabanku mengehela nafas panjang. Pasti karena panggilan yang kukatakan.

" Kakak, jika kak Arca mendengarnya kau akan dipukul. "

" Tinggal ku pukul lagi."

Arcane Levon Alger Chornelin, dia adalah kakak sepupuku. Anak dari paman Prensais dan bibi Cassandra, dia punya saudari kembar bernama Achilla Delana Castilla Chornelia. Mereka tidak terpisahkan satu sama lain, jadi keduanya selalu bersama kemanapun sejak kecil, mereka juga berumur 19 tahun, sama seperti ku.

Setelah selesai sarapan, aku pun segera berpamitan dengan orang tua ku dan juga Lisa.

" Aku berangkat ya. "

" Hati-hati dijalan, sayang. " ibuku menyahuti ucapanku yang langsung pergi tanpa melihat kebelakang lagi.

" Iya. "

Aku langsung mengambil salah satu dari koleksi mobilku untuk kubawa kesekolah. Jika kalian bilang kenapa aku tidak bersama Lisa.

Lisa masih sekolah di Royal Garden Highschool, bersama dengan Raisa dan Morgan. Raisa itu anak dari paman Jeffry dan bibi Cavita, sedangkan Morgan anak dari paman Adrian dan bibi Veronica.

Iya, Kira-kira seperti itulah para sepupu absurd ku, dan masih ada lagi sih. Tapi aku terlalu benyak menjelaskan nantinya, jadi lain kali saja. Cukup lama berada dijalan, mengendarai mobil menembus jalanan kota yang masih belum terlalu ramai.

Dan setalah sekitar beberapa menit berlalu, aku pun sampai disekolah ku. Starlight Univercity, sekolah ini adalah salah satu dari sekolah yang dimiliki keluarga ku selain Royal Garden Highschool.

Aku membawa mobilku masuk kedalam sekolah, nampak semua orang memperhatikan ku yang memasuki sekolah. Mungkin karena mobilku yang mewah, atau apalah, aku tahu itu kesombongan tapi itulah adanya. Dan untuk berbagai alasan, aku merasa akan sangat terbebani disini. Bukan dengan pelajaran nya, tapi dengan para wanita yang ada disini.

Aku hanya berharap ada seseorang yang tidak seperti mereka yang hanya mencari popularitas atau harta, seseorang seperti ibuku misalnya. Apa ada?

Kubuang pikiran itu sesaat kemudian, akan sulit mencari perempuan seperti itu.

Ku parkiran mobilku diparkiran sekolah, dan keluar dari dalam mobil menemui para sepupuku yang telah menunggu di samping mobil mereka sendiri. Seperti yang aku duga, para wanita itu berteriak histeris karena melihat kami berkumpul, apalagi saat aku datang, benar-benar merepotkan.

Nama : Shine brillian Ifana Crawless.

Umur : 19 tahun.

Sifat : -- Jika sama temen/ keluarga : Baik, datar, sedikit pemalas, kadang sedikit dingin.

-- Kalo sama orang lain : Dingin, datar, kejam.

Ket : Anak pertama Anastasia dan Damian, Leader The King, Cowo/menantu idaman semua orang.

eps 2 [Shine...]

Nama : Mia Audecina

Umur : 18 tahun.

Sifat : Tegas, pemarah, pedulian.

Ket : Teman tokoh wanita utama kita, ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa.

*** Author pov

Akhirnya Shine sampai di sekolah barunya. Namun baru juga dia menginjakkan kali disana, dia sudah benar-benar dibuat merasa risih dengan tatapan dan teriakan semua perempuan yang berkumpul di sekitar nya. Mereka mengelilingi nya dan juga para sepupunya di parkiran seolah melihat seorang selebriti, padahal baru hari pertama sudah seperti ini, apalagi seterusnya pikirnya.

" Hai bro, kenapa tidak berkunjung saat sampai?? " tanya seorang pria yang tidak lain adalah salah satu dari sepupunya itu.

Dia adalah Aristide Navis Leonardo, anak dari Justic dan Rina. Sifatnya itu... Benar-benar mirip dengan ayahnya.

Sementara Shine hanya menghela nafas lelah dengan wajah datarnya, " Malas ah. "

Dan itu langsung ditimpali oleh Achilla," Iyah, itu adalah Shine kita. "

" Iya, begitulah. " sahut saudara kembarnya pula, Arcane.

" Ngomong-ngomong, kerumunan ini mau diapakan?? " tanya Aris ditengah mereka kemudian.

" Terserah. " dan dijawab Alvin singkat, anak dari Zaroon dan Astrid.

Sedangkan Kevin, anak dari Ryuzen dan Katania diam saja, pendiam seperti ayahnya.

Lalu mereka dikejutkan dengan suara seseorang yang datang dari belakang kerumunan para mahasiswi yang ada disana.

" Apa yang sedang kalian semua lakukan?!! " teriak gadis berambut ungu muda, Mia Audecina.

Para mahasiswi itu pun segera memberi jalan dan melihat siapa yang berteriak seperti itu diantara mereka. Mia, muncul dari belakang para mahasiswi itu dengan tampak tegas seolah tidak bisa dibantah. Dia adalah ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, atau bisa dibilang dia adalah orang yang mengurus berjalannya kampus itu.

Mia dikenal galak dan juga tegas, dia tidak pernah mau dibantah siapapun. Terbukti dengan keberhasilan dan juga semua pencapaian kampus, itu semua berkat usahanya selama ini dan akan tetap seperti itu.

Bukan berarti dia belajar dgn tenang-tenang saja, terkadang ada juga para murid yang tidak suka kepada nya mengatakan hal-hal buruk, tetapi Mia sama sekali tidak pernah memikirkan nya, selain itu ia juga bertugas menjaga kedisiplinan semua Mahasiswa disana.

" Hemm... Dia tidak seperti para mahasiswi yang berisik itu. " batin Kevin sambil meliriknya.

Mia pun berjalan melewati orang-orang yang berkumpul disana dengan wajah serius, ia bahkan tidak mempedulikan bisik-bisik dari para mahasiswi yang ada di sana, mau pun para mahasiswa yang berteriak kepadanya.

" Hei, lihat dia. Si ketua dewan yang sok itu. "

" Kau benar dia benar-benar angkuh. "

" Dasar tidak tahu malu. "

" Hei, Mia. Tolong Terima cintaku."

" Mia, kau keren sekali. "

Begitulah sekiranya teriakkan-teriakan dari mereka...

" Berisik!! Kalian semua diam!!." Namun Mia membalas mereka dengan tatapan yang tajam.

Mendengar itu membuat semua orang tidak bicara sedikit pun, hening yang ada hanya suara dedaunan pohon yang tertiup angin. Mia pun beralih kepada kumpulan Shine yang dari tadi diam dan memperhatikan.

" Kalian anak baru?? " tanya Mia langsung keintinya.

" Benar. " jawab Achilla sambil tersenyum santai.

" Lalu... Kenapa kalian diam saja disini, kenapa tidak langsung pergi ke ruang kepsek. Asal kalian tahu karena mereka semua mengerumuni kalian, membuat parkiran ini penuh dan sulit dilalui. "

" Iya, salah mereka malah berkerumun seperti ini. " ucap Aris terdengar acuh tak acuh.

Mia pun menjadi kesal karena mendengar nya. " Kalian... " geramnya yang kemudian dipotong sebelum diselesaikan.

" Iya, iya sudahlah. Kenapa kau marah-marah begitu?? "

Pandangan semua orang pun langsung terarah kepada asal suara itu, lebih spesifiknya seorang gadis yang ada di belakang Mia. Saat itu suasana kembali ribut oleh teriakan para laki-laki disana.

" Ah.... Oliv, aku mencintaimu!!. "

" Oliv, kau cantik sekali!! "

Itulah teriakan para pria kepadanya. Iya, namanya Oliviera zia Florence.

" Hai!! apa kalian semua baik-baik saja?? " ucap nya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum hangat. Sangat berbeda dengan Mia yang tegas dan berkesan angkuh.

Senyuman nya berhasil membuat mereka semua semakin terpana dengan kecantikan Oliv, dia mahasiswi yang sangat ramah dan periang. Disukai oleh semua orang, baik mahasiswa maupun mahasiswi yang ada.

Dan sepertinya bukan hanya mereka semua yang terpukau, tapi begitu juga dengan Shine dan yang lainnya. Oliv pun berjalan mendekati Mia yang sedang menatapnya.

" Oliv, apa yang kau lakukan disini?? Bukankah kau bilang mau ke perpustakaan?? " tanya Mia, yang mana sikapnya langsung berubah 180° ketika bertemu dengan Oliv.

" Astaga, kau ini. Bagaimana aku bisa membaca dengan tenang jika kalian semua berteriak seperti itu. " gerutu Oliv sambil mengerucutkan bibir nya terlihat kesal.

" Ah, soal itu...maaf. "

" Hehe.... Lagipula, aku juga ingin melihat mu bergulat, tapi malah melihatmu beradu mulut. Menyebalkan. "

" Ehh... Jadi sebenarnya kau datang kesini untuk menenangkan ku atau mengajak ku bergulat, hah!! "

Mia menjadi kesal lagi karena Oliv bicara seperti itu, Oliv sendiri memperlihatkan ekspresi bingung tapi kemudian tertawa. Tawa yang indah seperti gemerincing lonceng terdengar dari gadis itu.

" Hahaha.... Ya ampun, kau lucu sekali saat marah. "

" Kau kenapa sih?? "

" Aku datang kesini untuk menghentikan mu, dari membuat orang lain merasa takut. "

" Haah!! . "

Mia nampak tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Oliv, sedangkan para mahasiswa mengangguk dan menunggu apa yang dimaksud oleh nya.

" Apa kau pikir aku manakuti mereka?? " tanya Mia tidak terima dengan tuduhan itu.

" Benar, setidaknya tersenyum lah sedikit. Atau kakak ini akan membuatmu tertawa tidak berhenti. " sahut Oliv dengan ekspresi nakal.

" Tidak akan. " tolak Mia pula sambil melipat kedua tangannya dan membuang wajahnya kearah lain.

" Oh, begitu. Kau tidak mau mendengarkan ku, kalau begitu.... "

Oliv langsung beralih kebelakang Mia, membuatnya bingung sesaat dengan apa yang akan dia lakukan. Namun pertanyaan itu langsung hilang, ketika..... Oliv mulai menggelitik pinggang Mia dan membuatnya tertawa karena tidak tahan.

" Hahahaha... Hentikan.. hahaha, Oliv dasar kau hahahaha... "

" Hehe.. Kau berani meragukan kakak ini, maka ini lah akibatnya. "

Beberapa saat kemudian, Oliv pun berhenti menggelitik Mia yang sudah lelah karena tertawa. Wajah Mia memerah karena malu, dia tertawa sangat kencang ditengah-tengah kerumunan itu, tidak mungkin ada yang tidak melihatnya.

Sementara Oliv masih menatapnya dengan santai dan kemudian berkata, " Nah, sekarang kau bisa kembali ke kelas. Sebentar lagi bel berbunyi, loh. "

" Kau jahat sekali kpdku, huh. " Mia pun pergi meninggalkan Oliv sambil menghentakkan kalinya kesal.

Oliv hanya menghela nafas dan kemudian kembali bicara kepada semua orang yang ada disana, " Semuanya tolong bubar, ya. Soalnya sebentar lagi masuk. "

" Baik. " jawab mereka serempak.

Semua orang pun akhirnya bubar dengan teratur sesuai keinginan Oliv, dan mereka tidak memprotes sama sekali, sangat berbeda dengan saat Mia yang melakukan nya. Saat semua orang bubar Oliv pun berjalan mendekati Shine dan yang lainnya.

" Iyah, dia benar-benar sangat mudah marah. Aku selaku temannya memohon maaf kepada kalian. " Oliv sedikit membungkukan tubuhnya kepada mereka dan tersenyum dengan manis.

" Tidak masalah. " jawab Shine kemudian, dia memperhatikan Oliv dengan seksama.

" Nah, mari perkenalkan lagi. Karena aku sudah tahu nama kalian, jadi kali ini aku saja yang memperkenalkan diri ya. " ucapnya, Oliv pun menaruh tangannya didadanya dan mulai memperkenalkan dirinya. " Namaku Oliviera zia Florence, kalian bisa memanggil ku Oliv. " lanjutnya.

" Kalau begitu, salam kenal Oliv. " sahut Alvin yang langsung mengulurkan tangan sebagai penghormatan, tentu saja itu disambut dengan baik oleh Oliv.

" Jadi, apa kau sudah punya pacar?? " tanya Aris pula dengan tiba-tiba.

" Ehh.... "

Oliv terkejut dan tidak menjawabnya karena terlalu bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu, dan ia juga terkejut ketika Arcane yang langsung memukul Aristide karena itu.

BUK.....

" Ugh... Apa yang kau lakukan Arca?? " tanyanya yang kemudian menoleh kearah Arcane dengan ekspresi kesal.

Sementara Arcane memasang ekspresi gelap diwajahnya dan berkata, " Kau benar-benar sangat tidak tahu malu. "

" Aku kan hanya bertanya. "

" Kau seharusnya tidak bertanya saat kau baru saja bertemu. "

Akhirnya pertengkaran kecil pun terjadi diantara mereka berdua, yang lainnya menatap mereka dengan wajah datar, sudah terbiasa. Sementara Oliv menatap mereka dengan pandangan yang sangat tertarik karena keakraban mereka.

Tanpa sadar, ia pun kembali tertawa karena hal itu. " Hahahah.... Kalian benar-benar akrab, ya. "

" Iyah, soalnya kami sudah bersama sejak kecil. Dan kami semua jadi saudara sepupu. " ucap Kevin datar.

" Iyah, dan maaf karena pertanyaan konyol saudara kami ini. " lanjut Achilla pula masih meliriknya, karena tingkah konyol yang dilakukan Aristide tadi.

Tapi Oliv sama sekali tidak mempermasalah- kan hal itu, " Ouh, begitu. Tidak apa-apa, dan untuk jawaban pertanyaan itu. Aku tidak punya. " ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Benarkah, kalau begitu apa kau mau menjadi pacar ku?? " ucap Aris yang langsung bersemangat mendengar itu.

Oliv terlihat memikirkan itu sejenak, kemudian... " Mmm... Sayang sekali, kau bukan tipeku. " dia menjawab seperti itu.

Kali ini mereka semua tertawa karena baru saja ada seseorang yang menolak Aristide, apalagi mengingat dia sudah tahu siapa mereka. Aristide hanya menunjukkan wajah lesu karena penolakan itu. Sampai Oliv pun mengalihkan percakapan itu...

" Baiklah, cukup bicara nya. Mari ikut aku keruangan kepsek. "

Tanpa banyak bertanya lagi, mereka pun langsung mengikuti Oliv ke tempat yang ia maksud. Selama perjalanan pun Oliv menjelaskan detail sekolah tanpa terlewat sedikit pun, seperti pemandu yang benar-benar sudah ahli.

Selama perjalanan itu juga, mereka melihat kalau Oliv adalah sosok yang ramah kepada semua orang, tanpa memandang siapapun orang itu, benar-benar membuat mereka kagum.

Hampir setiap orang yang berpapasan dengan mereka pasti akan menyapa Oliv lebih dulu, dan Oliv pun juga balas menyapa mereka dengan sopan. Dia murid yang menyenangkan.

Shine juga terus memperhatikan setiap gerak gerik nya, dia terlihat sangat tertarik kepadanya. Setidaknya untuk sekarang, dia belum menunjukkan tanda-tanda seperti orang yang hanya mengincar harta atau popularitas.

Disisi lain... dia merasa kalau dia pernah bertemu dengannya. Perasaan familiar yang aneh.

 

Nama : Oliviera zia Florence.

Umur : 18 tahun.

Sifat : baik, ramah, periang.

Ket : Mahasiswi idola sekampus.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!