NovelToon NovelToon

Love Story

Bab 1

**Kling kling kling**

Alarm berbunyi menunjukan pukul 5:30 pagi, waktu nya Bianca bangun untuk bersiap kerja shift pagi.

Ya jika Shift pagi, Bianca akan bekerja mulai jam 7 pagi hingga pukul 3 sore. bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket cukup untuk membiayai diri nya dan menyisihkan sebagian untuk Ibu dan adik nya yang tinggal di kota lain.

...----------------...

"Hai Ca lemes banget hari ini" sapa Sky manager yang bertugas pagi ini

"Ehmm enggak Pak, karna tidur kemalaman jadi belom kenyang tidur nya hehe, ntar minum kopi juga segeran lagi"

..."Kenyang itu makan Ca bukan tidur, ada ada aja kamu" jawab Sky sambil menarik kedua sudut bibir nya"hehe iya iya Pak , kan kiasan aja , permisi pak"...

Sambil melontarkan senyum kaku Bianca pun pamit sambil bersiap memulai pekerjaan nya

    *****

"Mbak Nia aku duluan ya" pamit Bianca pada rekan sesama kasir nya yang hanya di balas anggukan

Melewati lorong dalam toko, Bianca melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berjongkok sambil memegang kepala nya

"Bu.. Ibu kenapa ?" Tanya Bianca dengan Ragu

"Kepala saya muter mbak, boleh tolong belikan air mineral ? Saya mau minum obat" pinta nya tanpa membuka mata nya sangking pusing yang ia rasa.

"Ibu duduk dulu ya, bisa berdiri gak bu kita ke depan cari tempat duduk dulu"

"Bisa, tapi tolong tuntun saya ya mba, kalo buka mata kepala saya keliyengan" jelas si ibu sambil mengangkat tangan kanan nya ke arah wanita muda yang di depan nya

"ayo Bu saya bantu, ikutin saya Bu"

Sambil berjalan ke luar toko Bianca melirik ke arah security meminta bantuan nya

"Pak imam tolong jagain Ibu ini ya saya mau belikan minum dulu"

Sambil berlari kecil ke arah lorong minuman serta membayar nya dan segera kembali ke ibu yang ia tolong tadi

"Ibu kesini naik apa, sendirian aja bu?" tanya pak imam

"iya saya baru datang ke rumah anak saya, rencana nya saya mau belanja buat stok kulkas di rumah nya jadi saya kesini pesan taksi online"

Ya, Tadi Pagi Ibu yang berusia sekitar 50an namun tetap memiliki paras cantik itu baru saja tiba di kediaman anak sulung nya, Ia tinggal di daerah Tangerang bersama Suami dan putri bungsu nya.

"minta anak nya jemput aja Bu, bahaya kalo vertigo pulang sendirian, harus ada yang pegangin di mobil" saran pak imam

"hemm mbak, boleh tolong ambilkan handphone saya dan hubungin nomor anak saya ?" pinta si ibu pada Bianca yang terlihat ragu akhir nya tetap mengambil handphone si ibu dan menghubungi nama yang di sebutkan tadi

Sambil gugup menunggu jawaban seseorang di sebrang sana Bianca menggigit bibir bawah nya.

"Halo Ma"

"Ha.. Halo , hemm Pak ini Ibu nya sakit , sekarang lagi ada di supermarket xxx bisa di jemput sekarang gak?"

"Terus gimana keadaan Ibu saya ?" tanya si lelaki yang kebingungan mendengar orang lain yang memberi kabar tentang ibu nya

"vertigo nya kambuh Pak, sudah minum obat sekarang sedang duduk sama saya, Bapak bisa jemput sekarang ?" jelas Bianca pada pria tersebut, ya tadi si Ibu menjelaskan kalau ia memiliki penyakit vertigo yang kadang suka kambuh tiba-tiba dan selalu membawa obat vertigo di tas nya.

Pria itu pun melirik jam di tangan nya "Saya sedang di luar kota, walaupun saya jalan sekarang mungkin butuh 3 jam perjalanan.

mba, saya boleh minta tolong ?" Diam sejenak, merasa tidak enak meminta bantuan ini tapi apa boleh buat.

"Tolong antarkan ibu saya pulang ke rumah, saya akan pesan kan taksi online, temani ibu saya sampai saya pulang, nanti akan saya berikan imbalan" pinta Agam

Ya Pria yang sedari tadi berbicara dengan nya bernama Agam.

Visual Bianca

Visual Agam

Visual Mama Agam

Bab 2

Sesampai nya di rumah Agam, Bianca merebahkan Wanita itu di kasur.

"Ayo Bu rebahan dulu"

sambil menarik selimut sampai ke perut Ibunya Agam, Bianca pun mengambil minyak kayu putih di tas nya dan mengoleskan nya di kening dan leher belakang Ibu yang ia temani itu, tentu saja dengan seijin Ibu tersebut.

Bianca pun melayangkan pandangan nya melihat sekeliling kamar yang ukuran nya lebih besar dari kamar kosan nya, sambil menghayal" kerja apa ya biar aku bisa beli rumah seperti ini" gumam nya dalam hati

Rumah besar dan mewah yang selalu ia khayal kan suatu saat jika nasib baik datang pada nya atau ada pangeran dari negri dongeng yang bersedia menikahi nya agar bisa merasakan hidup kaya dan bisa tinggal di rumah mewah, hmm gak harus mewah sih setidak nya bagus

Tidak lama ia pun teringat sesuatu, ibu nya pun sering mengalami vertigo kalau kurang tidur di tambah perut kosong.

"Bu, Ibu mau makan? mau saya pergi belikan makanan? Ibu mau makan apa? " tanya nya pelan

"Di meja makan ada makanan, boleh tolong ambilkan ? " pinta Ibu Agam. Ya kepala nya sudah mulai berangsur membaik berkat obat yang ia minum walau masih pusing namun tidak muter seperti sebelum nya.

Bianca yang kembali dari dapur dengan membawa nampan berisikan makanan yang ia ambil di meja makan dan teh hangat yang ia buat. Ia pun membantu Ibu Agam makan.

......................

Di tempat lain Agam pun menelepon sepupu nya yang tinggal tidak jauh dari kediaman rumah nya.

"Halo Lea, bisa segera ke rumah mas gak ? Mama di rumah lagi sakit, tolong temani dulu sampai mas pulang, mas masih di jalan pulang habis seminar, bisa kan? " Pinta Agam pada sepupunya

" Mas pelan-pelan kenapa sih ngomong nya" kesal pada sepupu nya yang berbicara tanpa jeda

" Aku lagi ada jadwal operasi mas sebentar lagi tapi setelah ini aku usahain langsung ke rumah mas, gimana? Oh iya tante sakit apa mas ? Udah panggil dokter? " jawab Lea yang sama panjang nya tanpa titik koma.

"Vertigo nya kambuh, sudah minum obat dan sebenar nya sudah ada yang menemani, entah lah tadi ada wanita yang membantu mama di supermarket. Kamu tahu mama paling gak suka di periksa dokter" Jelas Agam pada sepupu nya yang di balas anggukan oleh Lea, padahal tidak bisa di lihat oleh Agam karna mereka hanya telpon biasa.

"ya sudah ya mas selesai operasi aku usahain langsung ke rumah mas"

Sambungan telpon nya pun langsung di tutup oleh lea tanpa sempat Agam mengucapkan terimakasih

......................

Setelah hampir dua jam tertidur Ibu Agam pun terbangun dan mulai segar kembali, sakit kepala nya sudah sembuh, ia pun melirik ke arah gadis yang duduk bersandar di sofa kamar nya sedang tertidur juga.

Lea pun keluar dari arah kamar mandi yang berada di kamar tersebut, ya lea yang sudah tiba 10 menit yang lalu melihat tante dan seorang gadis sama - sama tertidur, tidak mau mengganggu ia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya sepulang dari rumah sakit untuk menjaga tante kesayangan nya itu.

"Tante, udah gak pusing lagi tan ?" Lea pun naik ke atas kasur dan duduk di samping Ibu Agam sambil memeluk nya

"Sudah sayang, kamu kok disini?"

"Ih tante gak kangen aku apa, emang aku gak boleh kesini liat tante" sambil memajukan bibir nya Lea pun semakin mempererat pelukan nya karna sudah lama Lea tidak bertemu dengan tante nya itu

"Tadi mas Agam yang nelpon aku minta kesini jagain tante" Lea pun memberikan kode pada tante nya mengarahkan pandangan nya ke arah gadis yang tidur nya mulai terusik karna suara Lea

"Tan itu siapa" Tanya Lea penasaran

Bab 3 "Pertemuan Pertama"

"Huaam" Bianca pun terbangun dan kaget melihat kedua orang di depan nya sedang menatap diri nya

"Ehh, maaf Bu saya ketiduran" bianca yang menggaruk kepala nya walau tidak gatal dan membetulkan posisi duduk nya

"Tidak apa nak, kamu pasti kecapean habis bekerja malah Saya repotin , nama kamu siapa? " tanya Ibu Agam

"Bianca (baca: Bianka) , biasa di panggil Ca, Ibu udah sehat ?"

"Sudah, panggil tante saja, tante Sandra" pinta nya , entah mengapa Sandra sangat nyaman dengan Bianca walau baru mengenal nya.

"Oh iya kenalin, ini keponakan tante , Lea. Lea perkenalkan ini Bianca gadis yang menolong tante tadi"

"Hai, aku Lea. Makasih ya udah nolong dan jagain tante, maaf banget jadi merepotkan dan ganggu kerjaan kamu" ucap Lea

" Iya terimakasih ya Ca, udah nolongin tante, untung ada kamu tadi" Sandra pun berjalan mendekati Bianca dan duduk di sebelah nya

"Kamu udah lama kerja di sana?" sambung Sandra berbasa basi karna ia memang senang dan ingin mengenal gadis itu

"Iya Tante, kak Lea sama-sama, saya juga senang bisa membantu, saya jadi teringat mama saya di kampung. Hem iya Tante semenjak lulus SMK saya bekerja di sana, sekitar 6 tahun,Tan" jawab Bianca dengan lembut dan sopan membuat Sandra semakin menyukai nya.

Sandra pun berpikir sejenak merapatkan bibir nya

"Berarti Usiamu 24 tahun dong ? Wah masih muda ya cantik lagi, mau gak tante kenalin sama anak tante ?" goda Sandra dan di sambut tawa oleh Lea.

Bianca pun terkejut sambil tersipu malu dan hanya membalas dengan senyuman

"Hei beneran Tante mau kenalin kamu sama anak Tante, mau yaa, kalian kenalan aja dulu, anak tante baik kok" bujuk Sandra yang memang sedang mengharapkan agar anak sulung nya itu segera menikah mengingat usia nya yang akan memasuki umur 32 tahun

Entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan jika menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya

Tersadar dari lamunan nya Bianca pun menjawab pertanyaan tadi dan hendak pamit pulang, ya sudah ada yang menemani Tante Sandra jadi Bianca memilih pamit pulang.

" Hehe Tante, saya mah bukan siapa siapa gak pantas kenal sama anak Tante" sambil tersenyum kaku karna ia tidak mau terlihat kepedean

"Oh iya Tante, Kak Lea, saya ijin pamit pulang ya, sudah mulai gelap di luar, permisi" Bianca pun berdiri dan menundukan kepala nya ke arah Sandra namun tangan nya di tahan oleh Lea

"Ehh mau kemana, makan dulu ya, aku bawain makanan dan minuman karna tahu ada yang menemani tante di sini"

Sandra pun mengangguk tersenyum dan segera mengajak Bianca ke meja makan

"Mah. kok mama malah disini bukan nya istirahat di kamar" Cemas Agam yang baru saja sampai dan melihat mama nya yang berdiri hendak keluar menuntun seorang gadis di samping nya

Bianca pun mengangkat pandangan nya melihat pria tampan dengan postur badan yang tinggi menghampiri nya, eh tidak, maksud nya menghampiri wanita di samping nya , ah lagi lagi Bianca kepedean

"Agam, udah pulang nak, mama udah sembuh kok, sudah di rawat oleh Bianca. oh iya kenalin ini Bianca yang sudah menolong mama tadi"

Agam pun hanya mengangguk

"Ayo Agam sekalian kita makan sama sama, Lea bawa banyak makanan" Ajak Sandra yang kasian melihat anak nya pulang sehabis perjalanan jauh padahal anak nya baru berangkat jam 12 siang tadi yang arti nya baru sampai tempat tujuan dan harus langsung kembali saat mendengar kabar mama nya yang mendadak sakit

"Tante saya pamit pulang aja ya, permisi"

Bianca yang hendak berjalan melewati Agam terhenti saat Agam menyuruh nya berhenti.

"Tunggu! Terimakasih sudang menolong Ibu saya"

Agam pun mengeluarkan dompet nya dan mengeluarkan sepuluh lembar uang merah

"Ini ambillah"

Bianca yang kaget melihat uang yang di berikan pada nya langsung menggoyangkan tangan nya, menolak uang tersebut walau ia tahu jumlah nya sangat banyak bagi nya, ya Bianca yang sedari awal memang tidak mengharapkan imbalan apapun, ia memang memiliki hati yang tulus untuk menolong orang lain

"Tidak usah Pak, saya senang bisa membantu orang lain, saya permisi" pamit Bianca pada semua

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!