Aladdin adalah sebuah cerita dongeng yang berasal dari Timur Tengah. Kisah tersebut adalah salah satu cerita dalam Seribu Satu Malam, dan salah satu cerita paling terkenal meskipun bukanlah bagian dari teks Arab asli. Karya tersebut ditambahkan pada kumpulan cerpen pada abad ke-18 oleh Antoine Galland asal Prancis, yang mengambil cerita tersebut dari pembuat cerita Maronit Suriah, Youhenna Diab, yang juga dikenal sebagai Hanna Diyab,
Secara pribadi, saya menyukai kisah ini dan kemudian berpikir untuk membuat cerita tentang aladdin, tentunya dengan ide cerita dan latar belakang jaman yang berbeda, kisah yang di buat lebih moderen dan lebih masuk akal, dengan konflik percintaan yang berbeda pula, bumbui dengan persahabatan, pertikayan, dan juga rasa persaudaraan yang insyaallah akan dapat menghibur para pembaca sekalian.
Sebuah kisah tentang Aladdin yang menjadi pengusaha sukses berkat bantuan jimmy, kemudian jatuh cinta pada 2 wanita, yaitu jassmine dan putri jasmin, dimana kedua wanita itu sangatlah berbeda.
Salah satu dari mereka hidup sederhana di dunia yang kejam, dan yang lainnya hidup bahagia di dalam istana bak putri raja, namun aladin hanya bisa bersama dengan 1 wanita saja.
Seperti apa kisah aladin di jaman moderen?
Seperti apa kehidupannya?
Seperti apa kisah cintanya?
Siapakah yang akan bersama dengan aladin pada akhirnya?
Sebelum memulai kisahnya mari baca kisah ALADDIN dalam cerita dongeng untuk sekedar mengenang kembali dan sebagai referensi kisah yang saya buat berbeda dengan kisah dongen rakyat yang sudah beredar luas di masyarakat, kalian bisa langsung skip aja kalau ingin langsung masuk ke ceritanya ya!
Berikut adalah kisah aladdin dalam kisah dongeng yang di kutip dari laman dongengceritarakyat.com
Dahulu kala, di sebuah kota di Irak yaitu baghdad, seorang ibu tinggal bersama anak laki-lakinya yang bernama aladin.
Suatu hari, datanglah seorang laki-laki mendekati aladin yang sedang bermain, laki-laki itu mengakui aladin sebagai keponakannya, ia mengajak aladin pergi ke luar kota dengan ijin sang ibu untuk membantunya.
Jalan yang ditempuh sangatlah jauh, aladin mengeluh kelelahan pada pamannya namun, dia malah dibentak dan disuruh untuk mencari kayu bakar, dengan ancaman jika aladin menolak dia akan dibunuh.
Beberapa hari berlalu, akhirnya aladin sadar bahwa laki-laki itu bukanlah pamannya, melainkan seorang penyihir jahat.
Setelah kayu bakar terkumpul, penyihir tersebut kemudian menyalakan api dengan kayu bakar dan mulai mengucapkan mantera.
” Abakadabrah....”
“Kraakkkkkkk”
Terdengar bunyi keras disertai dengan terbelahnya tanah menjadi sebuah gua, dalam lubang gua itu terdapat tangga sampai ke dasarnya.
”Ayo turun! Ambilkan aku lampu antik di dasar gua itu” Seru si penyihir
“Tidak, aku takut turun kesana.” Jawab aladin
Aladin menemukan lampu ajaib yang diminta penyihir,
penyihir itu kemudian mengeluarkan sebuah cincin dan memberikannya kepada aladin.
” Ini adalah cincin ajaib, cincin ini akan melindungimu.” Kata si penyihir
Akhirnya aladin menuruni tangga itu dengan perasaan takut, setelah sampai di dasar dia menemukan pohon-pohon berbuah permata dan emas, setelah buah permata dan lampu yang ada disitu dibawanya, dia segera menaiki tangga kembali. Tetapi pintu gua telah tertutup sebagian.
“Cepat lemparkan lampunya!” seru si penyihir.
“Tidak! Lampu ini akan kuberikan setelah aku keluar dari gua ini.” Jawab aladin.
Setelah berdebat, si penyihir menjadi tidak sabar dan akhirnya.
” Brakkk!”
Pintu lubang ditutup oleh si penyihir dan kemudian dia meninggalkan aladin terkurung didalam gua bawah tanah. Aladin menjadi sedih dan duduk termenung.
” Aku lapar, dan aku ingin bertemu dengan ibu.” Ucap aladin.
Aladin merapatkan kedua tangannya dan mengusap lampu antik itu, tiba-tiba sekelilingnya menjadi biru dan asap membumbung, bersamaan itu muncul sosok sebesar raksasa, aladin sangat ketakutan.
Jin keluar dari lampu wasiat aladin
“Maafkan saya telah mengagetkan tuan, saya adalah jin penunggu wasiat, mulai saat ini semua permintaan tuan akan hamba turuti.” Kata sosok raksasa yang ternyata jin penunggu lampu wasiat.
“Jika demikian tolong buka pintu gua ini, aku ingin keluar.”
“Baik Tuan. Abakadrabah.” Jawab si jin lampu.
”Brakkk.” Tiba-tiba pintu gua terbuka lebar.
Aladin segera keluar dengan mambawa permata, emas dan lampu ajaib yang ditemukannya didalam gua, setelah berada diluar aladin segera mengusap kembali lampu wasiat ditangannya, asap berwarna biru kembali membumbung.
” Semua permintaan tuan akan hamba turuti.” Ucap jin yang keluar dari lampu wasiat.
“Aku ingin segera kembali ke rumah, aku khawatir ibuku mencemaskan ku.”
“Baik. Cringg.”
Tiba-tiba didepan aladin terhampar sebuah permadani mewah, sejenak Aladin bingung dengan adanya permadani tersebut.
“Silahkan tuan naik keatas permadani, lalu ucapkan terbang, maka permadani ini akan mengantarkan tuan kemanapun yang tuan inginkan.”
Walaupun masih bingung aladin segera menaiki permadani yang terhampar dihadapannya, dengan ragu kemudian dia berkata.
” Terbang ke baghdad.”
Dengan cepat permadani bersama dengan aladin melesat terbang menuju baghdad.
Setelah tiba dirumahnya aladin menceritakan semua hal yang dialaminya kepada ibunya.
” Kenapa si penyihir itu menginginkan lampu kotor ini yah?” Kata ibu Aladin sambil menggosok membersihkan lampu.
”Syuutt”
Asap biru membumbung keluar dari dalam lampu wasiat, asap itu membentuk sebuah sosok raksasa yang merupakan jin penunggu lampu wasiat.
” Silahkan ibu sebutkan keinginan ibu, maka segera akan saya wujudkan.” aladin yang sebelumnya sudah pernah mengalami hal yang sama segera memberi perintah.
” Kami sangat lapar, tolong siapkan makanan untuk kami.”
Dalam waktu singkat Jin itu membawa makanan yang lezat-lezat dan kemudian menyuguhkannya dihadapan aladin dan ibunya.
” Jika ada hal yang diinginkan kembali, panggil saya dengan mengusap lampu wasiat.” Kata si jin lampu.
Demikian hari, bulan, tahun pun berlalu, bermodalkan emas dan permata yang dia dapatkan dari gua, aladin dan ibunya membuka usaha perniagaan yang maju berkembang. Aladin yang sudah beranjak menjadi pemuda menjalani hidup bersama ibunya dengan bahagia.
Suatu hari lewatlah rombongan kerajaan yang membawa tuan putri jasmine yang merupakan putri semata wayang dari raja baghdad, didepan toko milik aladin. Aladin sangat terpesona dengan kecantikan dari Putri Jasmine.
Aladin kemudian menceritakan keinginannya kepada Ibunda tercintanya untuk memperistri Putri Jasmine.
“Tenang Aladin, Ibu akan berusaha.”
Ibu aladin kemudian pergi ke istana raja baghdad dengan membawa permata-permata milik aladin.
” Baginda, ini adalah hadiah untuk baginda dari anak laki-kakiku aladin.”
Raja amatlah senang dengan pemberian tersebut.
“Wah.. anakmu pasti seorang pangeran yang tampan, besok aku akan datang ke istana kalian dengan membawa serta putriku.”
Setelah tiba di rumah, ibu segera menggosok lampu dan meminta jin untuk membuat sebuah istana yang lebih indah dari istana raja baghdad dalam satu malam.
Aladin dan ibunya segera pergi ke atas bukit dimana jin membuat istana untuk mereka, benar saja diatas bukit terlihat sebuah istana yang sangat megah berkilauan terkena cahaya, dan sudah lengkap dengan prajurit dan pelayan istana.
Esok harinya raja baghdad dan Putrinya datang berkunjung ke istana aladin yang sangat megah.
"Maukah engkau menjadikan anakku sebagai istrimu.” Tanya Raja Baghdad kepada Aladin.
Tentu saja aladin sangat gembira mendengarnya. Aladin dan putri jasmine kemudian melaksanakan pesta pernikahan di istana milik aladin.
Si penyihir ternyata mengetahui semua kejadian itu melalui bola kristal miliknya, dia lalu pergi ke istana aladin dan berpura-pura menjadi seorang penjual lampu, dia berteriak-teriak,
” Tukarkan lampu lama anda dengan lampu baru!”
Putri jasmine yang melihat lampu ajaib aladin yang usang segera keluar untuk menukarkannya dengan lampu baru.
Segera si penyihir menggosok lampu itu dan memerintahkan jin memboyong istana aladin dan putri jasmine ke rumahnya.
Ketika aladin pulang dari bekerja, ia sangat terkejut melihat istana dan istri yang sangat dicintainya raib entah kemana, aladin kemudian bertanya kepada penduduk disekitar istana, mereka berkata ada seorang pedagang lampu yang menculik putri jasmine.
Dari ciri-ciri yang diucapkan para penduduk, aladin sadar bahwa pedagang lampu adalah penyihir jahat yang pernah mengurungnya didalam gua.
Setelah mencari-cari, akhirnya aladin menemukan istana si penyihir di suatu tempat. Sesampainya di istana, Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang putri dikurung.
” Penyihir itu sedang tidur karena kebanyakan makan dan minum.” Ujar Putri Jasmine.
” Baik, jangan khawatir aku akan mengambil kembali lampu ajaib itu, kita nanti akan menang.” Jawab aladin.
Aladin mengendap mendekati penyihir yang sedang tertidur, ternyata lampu ajaib menyembul dari kantungnya, aladin kemudian mengambilnya dan segera menggosoknya.
” Singkirkan penjahat ini!” seru Aladin pada Jin penunggu lampu Ajaib.
Penyihir terbangun lalu menyerang aladin, namun jin penunggu lampu langsung membanting penyihir itu hingga tewas.
” Terima kasih sahabatku, bawalah kami dan istana ini kembali ke tempat semula.”
Sesampainya di tempat tujuan aladin dan putri jasmine hidup bahagia. Dia menggunakan harta kekayaannya membantu orang-orang miskin dan kesusahan
Kisah yang baru saja kalian baca di atas adalah kisah aladin yang sudah beredar luas di masyarakat, penasaran dengan kisah aladin yang aku buat? Baca episode berikutnya, semoga dapat menghibur ya guys! 😉
Di sebuah panti asuhan di kota sabit, jesy menceritakan kisah tentang aladin, putri jasmine, jin dan lampu ajaib kepada anak-anak, alih-alih merasa senang anak-anak justru terlihat heran, mereka saling berbisik satu sama lain dan itu membuat jesy bingung,
Jesy menarik nafas panjang, usahanya menceritakan kisah itu untuk menghibur anak-anak ternyata sia-sia, karna sepertinya mereka terlihat tidak senang, ia hendak bertanya kepada anak-anak, namun mereka bangun dari tempat duduk kemudian berlarian keluar ruangan setelah mendengar suara mobil berhenti
“ Aladdin “ Teriak anak serentak sambil berlarian ke luar
Jesy terkejut mendengar anak-anak menyebut nama aladin, ia pun segera mengikuti anak-anak, jesy memperlambat langkahnya saat melihat sebuah mobil Koenigsegg CCXR Terevita berwarna abu-abu terparkir di depan panti asuhan.
Jesy tak percaya dengan apa yang dia lihat, sebuah mobil termahal kini terparkir di depan panti asuhan yang sederhana, selain itu, mobil koenigsegg ccxr terevita juga menjadi salah satu mobil tercepat di dunia, karena mobil ini memiliki top speed melebihi 410 km/jam. Kemampuan kecepatan ini tak lepas dari pemakaian body carbon yang membuat mobil lebih ringan. Sedangkan untuk mesinnya, menggunakan mesin dual-supercharged V8 berkapasitas 4.800 cc yang bisa menghasilkan tenaga mencapai 1080 horsepower pada 7000 rpm dan torsi 1080 Nm pada 5.600 rpm.
Mobil yang menjadi impian banyak orang dan hanya bisa ia lihat dalam iklan sebelumnya, kini terparkir tepat di hadapannya,
“ Hallo anak-anak, apa kabar?” ucap aladdin sambil melambaikan tangan kemudian turun dari mobil
“ibu pengasuh paman aladdin dan paman jin datang” teriak serentak anak-anak
“ Tunggu dulu, kalian panggil aku apa tadi, paman jin?” Jimmy heran mendengar panggilannya
“ Sudahlah jin mereka hanya anak-anak” ucap aladdin sambil menepuk pundak jimmy dan tersenyum mencoba bergurau
Anak-anak pun tertawa kecil melihat wajah tak senang jimmy
“ Mereka hanya anak-anak tapi kenapa kau jadi ikut-ikutan memanggilku jin” ucap jimmy berkacak pinggang, ia sedikit marah
“ Apa...? aku memanggilmu jin?, tidak! tadi aku memanggilmu jim, benar kan anak-anak” jawab aladdin sabil melirik dan menaikan kedua alisnya, meminta dukungan pada anak-anak panti
Anak-anak kembali tertawa kecil menanggapi ucapan aladdin. Ibu dini yang merupakan ibu pengasuh keluar dari kantornya, ia berjalan menghampiri jesy yang masih menganga, terkejut dengan apa yang ia lihat,
“ sadarlah, kau ini kenapa terkejut sampai seperti itu?” ucap ibu dini sambil menepuk pundak jesy
“ ibu mereka siapa?” tanya jesy penasaran
“ kedua pria tampan itu? Mereka adalah tuan aladdin dan tuan jimmy, mereka orang yang sudah membantu kita, ingat 6 bulan lalu saat aku mengatakan panti asuhan di gusur paksa untuk di jadikan mall, sekertaris tuan aladdin datang padaku, ia membawa kami kesini dan mengijinkan kami untuk tinggal di sini, tanah dan rumah ini adalah miliknya, dia juga donatur tetap panti kita, selain itu setiap minggu mereka akan datang untuk bermain dengan anak-anak dan memastikan mereka mendapat pendidikan yang baik” ucap ibu dini menjelaskan
“ Aku tidak tahu itu ibu, sudah lama aku tidak bertemu denganmu, selama ini kita hanya bicara melalui telpon saja, baru sekarang aku datang menemui mu dan anak-anak, sejak kapan ini terjadi?”
“ Ini terjadi sekitar satu bulan setelah kami pindah” ucap ibu dini
Ibu dini pun mengajak jesy untuk mendekat pada aladdin dan jimmy yang tengah bercengkrama dengan anak-anak, aladdin sedikit kewalahan menjawab pertanyaan anak-anak yang berpikir ia menjalin hubungan dengan putri jasmine sementara tidak seorangpun dari mereka baik aladdin maupun jimmy yang mengenal putri jasmin.
“ Hallo apa kabar ibu pengasuh” ucap aladdin menyapa saat ibu dini mendekatinya, aladdin mencoba menghindari anak-anak saat mereka menghujaninya dengan banyak pertanyaan
“aku baik tuan aladdin, tuan jimmy, bagaimana kabar kalian?” tanya ibu dini
“ seperti yang kau lihat, kami semakin baik setiap waktu” ucap jimmy sambil tersenyum
“ paman jin mana hadiah untuk kami?” tanya seorang anak sambil menarik perlahan kemeja jimmy
“ Aisah kenapa kau memanggil paman jimmy dengan panggilan paman jin?” Tanya ibu dini
Aisah menutup mulutnya karna tidak menyadari ia terbawa dalam cerita yang di ceritakan jesy, semua anak-anak menunjuk ke arah jesy secara bersamaan
“jesy...” ucap ibu panti sambil menatap penuh curiga
“ ibu aku hanya menceritakan kisah aladin pada anak-anak”
“ sudahlah, mereka hanya anak-anak” ucap aladdin
“ Oh jadi itu sebabnya anak-anak mengira kau menikah dengan putri jasmin, tapi jika kau aladdin dan aku jin-nya siapa putri jasmin-nya?” ucap jimmy mengejek aladdin
Sekali lagi anak-anak menunjuk jesy secara bersamaan
“ dia? Siapa dia?” tanya jimmy penasaran
“dia putriku, kebetulan namanya putri jasmin, anak-anak aladdin dalam cerita memiliki putri jasmin, tapi aladdin yang kalian kenal ini tidak menikahi putri jasmin” ucap ibu dini mencoba memberi pengertian pada anak-anak
“ Apa itu artinya kak jesy berbohong” ucap seorang anak
“ kak jesy tidak berbohong anak-anak, hanya saja ada begitu banyak orang yang bernama aladin di dunia ini, aladin yang kak jesy ceritakan itu tinggal di negara yang berada jauh dari sini” ucap aladdin mendukung ucapan bu dini
“ Ohhh...” seru anak-anak dengan serentak
“ Lupakan soal kisah ini, siapa yang mau bermain denganku?” tanya jimmy
“Aku! Aku! Aku!” seru anak-anak saling mendahului
Jimmy mengajak anak-anak dan jesy bermain bersama sementara aladdin masuk ke ruang kerja bersama dengan ibu panti
“ bu dini aku baru melihat Jesy hari ini” ucap aladdin
“ Iya, setelah aku dan suamiku bercerai Jesy tinggal bersama ayahnya” ucap ibu dini
“ Dia di sini untuk membantumu?” tanya aladdin
“ Sebenarnya dia datang untuk mencari kakaknya, aku menikah dengan ayahnya jesy yang saat itu sudah punya seorang putri, saat menikah dia mengatakan padaku bahwa dia belum pernah berkeluarga, setelah menikah aku baru tahu bahwa suamiku mempunyai anak sejak saat itu kami selalu bertengkar, dua tahun belakangan aku baru tahu kalau setiap kami bertengkar dia melampiaskan kemarahan pada putri pertamanya aku berusaha menasehatinya namun dia malah semakin menjadi, karna itu aku putuskan untuk berpisah, anak itu tidak bersalah meski aku juga tidak menyukainya tapi dia berhak mendapatkan kasih sayang”
Ibu dini bercerita dengan wajah sedih dan matanyapun berkaca-kaca
“Ahh.. maaf kan aku tuan aladin, aku jadi menceritakan keburukan keluargaku”
“ tidak apa ibu dini, aku senang kau mau berbagi duka mu, kau bilang jesy mencari kakaknya? Memangnya dia pergi dari rumah?” tanya aladin penasaran
“ dia di usir dari rumah sekitar 1thn yang lalu, dulu dia masih tinggal di kota qua namun setiap kali ia muncul di hadapan ayahnya ia selalu di pukuli, jesy sudah mencarinya di kota qua namun tidak menemukannya, temannya mengatakan belakangan ia melihatnya di kota sabit karna itu lah dia datang ke sini”
Aladdin mengeluarkan dompet dan mengambil kartu nama, kemudian meletakannya di hadapan ibu dini
“ Ini kartu mana sahabatku detektif conon, dia adalah detektif polisi, kau bisa meminta bantuannya, hubungi dia dan beritahu namaku, dia akan membantumu tanpa ragu” ucap aladdin
“ Terimakasih tuan, kau sudah banyak membantu kami” ucap ibu dini
“ tidak bu dini, aku tidak pernah membantumu, sejujurnya bukan aku orang yang membantumu selama ini”
“jika bukan tuan lalu siapa?”
“aku memberikan tanah dan rumah ini untuk seseorang, aku tidak yakin apakah dia yang telah berdonasi menggunakan namaku, masalahnya dia adalah orang yang egois, aku fikir munggkin aku bisa percaya jika ia menjual tanah dan rumah ini yang kemudian di donasikan pada panti tapi, karna dia berbuat baik rasanya...
“aladin kita harus pergi sekarang juga” ucap jimmy dengan tergesa-gesah menerobos masuk ruang kerja ibu panti
“ Ada apa cepat katakan?” tanya aladdin penasaran
“ Dia kembali” ucap jimmy
“ apa kau serius?” tanya aladdin tak percaya
“ Iya aku serius, temanku yang bekerja sebagai pengawas bandara melihatnya turun dari pesawat beberapa menit lalu” jawab jimmy
Aladdin tersenyum bahagia kemudian berlari menuju mobilnya ia melupakan jimmy dan bergegas pergi meninggalkan jimmy di panti
“ Jika sudah menyangkut wanita dia langsung melupakan sahabatnya” ucap jimmy
“ wanita siapa? ” tanya ibu dini
“ wanita itu adalah jassmine bagi aladdin, dia kekasih, sahabat, dan juga musuhnya"
jimmy pun pamit pada bu dini, ia bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan penyambuatan kembalinya jassmine...
Aladdin menyetir dengan kecepatan penuh menuju bandara, setibanya di sana, aladdin berlari secepat yang ia bisa menuju ruang tunggu vip.
“ Ayah...” Panggil aladdin dengan nafas yang tersendat
Aladdin sangat terkejut melihat seorang wanita yang duduk di sana, dan bukan ayahnya, wanita itu tersenyum pada aladdin, ia berjalan mendekat kemudian memeluk erat dirinya.
“ kau? Lepaskan aku” bisik aladdin dengan tegas
“ teman jimmy menahan ku di sini sejak tadi, dia masih memperhatikan diriku” bisik wanita itu
Aladdin membalas pelukan wanita itu dengan erat, ia juga mencium keningnya dengan mesra seolah ia sangat mencintai dan merindukannya.
Aladdin mengambil koper milik wanita itu, merangkulnya, menuntunnya berjalan sampai ke mobil, ia kemudian membukakan pintu mobil sambil memaksakan senyumnya, setelah wanita itu duduk dengan anggun, ia menutup pintu mobil dengan kencang karna kesal, ia ikut masuk ke dalam mobil, memasang sabuk pengaman, kemudian mengemudikan mobilnya menuju rumah.
Setelah tiba di rumah, aladdin bergegas turun dari mobil, ia membukakan pintu mobil untuk wanita itu, lalu menggendongnya masuk ke dalam kamar, wanita itu membuka handle pintu, dan dengan cepat aladdin menutupnya dengan kaki. Aladdin melempar wanita itu ke atas tempat tidur, lalu mengungkungnya agar tidak bisa kabur.
“ nue di mana ayah?” Tanya aladdin dengan tegas
“ Ayah mertua masih di negara A, dia masih ada pekerjaan” Jawab nue dengan lembut
“ jika ayah tidak kembali, kenapa kau kembali?” tanya aladdin dengan ketus, melihat matanya yang mulai berkaca-kaca aladdin pun jadi tidak tega, ia melepaskan nue kemudian duduk di atas tempat tidur.
“ aku butuh uang 50jt, sore ini juga harus ada di dalam rekeningku” bisik nue dengan lembut, ia turun dari tempat tidur kemudian mengambil handuk dan pergi mandi.
“ Jika kau hanya ingin uang, kau bisa meneleponku, tidak perlu kembali ke hadapanku” teriak aladdin sambil berdiri di depan kamar mandi
Aladdin kembali duduk di atas tempat tidur, ia mengambil buku cek dari dalam laci, lalu mengisi cek itu kemudian merobeknya, ia kembali berdiri dengan memegang cek senilai 50jt di tangannya, ia berniat melemparkan cek itu pada nue saat nue keluar kamar mandi.
Aladdin mondar-mandir di depan kamar mandi, namun nue tidak juga keluar dari sana, ia yang mulai kesal berniat mengetuk pintu, tapi pintu kamar mandi terbuka sebelum aladdin mengetuknya, ia terkejut melihat nue yang keluar hanya dibalut dengan sehelai handuk yang minim, nue tersenyum sambil mengangkat alisnya, aladdin sampai menelan ludah melihat tubuh **** dan rambut nue yang basah.
Nue berjalan di hadapan aladdin dengan santainya, pandangan mata aladdin tidak bisa terlepas dari tubuh sexy itu, nue berdiri membelakangi aladdin
“ Tunggu! Kau mau apa? Jangan macam-macam denganku” ucap aladdin sedikit berteriak ketika nue hendak membuka handuknya
Nue pun berbalik dan mendekati aladdin
“ aku mau pakai baju, kenapa? Tidak boleh?” ucap nue dengan suara lembutnya.
“silahkan saja jika kau mau pakai baju, tapi apa kau tidak bisa menunggu aku keluar kamar dulu” sahut aladdin
“ Kenapa harus menunggu, bukankah kau menyukainya” ucap nue sambil tersenyum menggoda
Aladdin pun bergegas keluar dari kamar, dengan wajah tidak senang ia pergi ke dapur, ia mengambil air untuk minum karna merasa kepanasan,
“Apa kau lapar?” bisik nue di telinga kanan aladdin
Aladdin terkejut mendengar suara nue yang tiba-tiba ada dibelakangnya, ia pun menyemburkan air yang ada dimulutnya.
“kenapa kau mengagetkanku? apa kau tidak lihat aku sedang minum?” bentak aladdin kesal
Nue mengambil tisu di meja makan dan mencoba mengeringkan baju aladdin yang basah terkena tumpahan air, sementara aladdin hanya menatap nue dalam diam.
“buatkan aku makan malam, aku lapar” ucap aladdin ketus, setelah nue mengeringkan kemejanya
Nue hanya diam, namun ia menuruti perkataan aladdin, ia mengambil beberapa bahan makanan, kemudian mulai memasak. Aladdin duduk bersantai sambil menonton tv di ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan dan dapur, sesekali aladdin memperhatikan nue, namun ia berpaling saat nue melihat ke arahnya. Setelah selesai masak dan menyajikan makanan di atas meja, nue memanggil aladdin dengan cara memukul gelas kosong dengan sendok, aladdin pun mematikan tv kemudian berjalan ke meja makan.
“ Kau masak apa nue? Baunya sangat lezat” ucap aladdin santai
Dengan diam nue menyiapkan piring serta menyajikan makanan untuk aladdin, mereka pun makan malam bersama. Selesai makan, aladdin memberikan selembar cek senilai 50jt pada nue lalu pergi, ia masuk ke ruang kerja kemudian menatap foto pernikahannya dengan nue yang tergantung di sisi ruangan
“ Kenapa harus jadi seperti ini nue, dulu aku berpikir kau berbeda dari wanita lain, tapi ternyata kau sama saja, walau sudah sekian lama, aku tepat tidak bisa mengerti dirimu, kenapa kau harus sama seperti wanita lain yang menyebalkan” aladdin bicara sendiri di ruang kerjanya, ia duduk dan menyandarkan kepalanya, ia mengenang saat pertama kali bertemu dengan nue 8 bulan lalu saat itu.
flashback on.
Aladdin dan Jimmy berangkat dari kantor menuju sebuah hotel untuk rapat dengan klien yang sangat penting, namun mereka terjebak di kemacetan panjang karna kecelakaan beruntun yang terjadi sore itu, aladdin pun berinisiatif untuk pergi lebih dahulu dengan menggunakan sepeda yang ada di mobilnya.
Aladdin mengeluarkan sepeda, ia mengayuh sepedahnya keluar dari kemacetan itu, ia masuk ke jalan tikus, melewati setiap jalan-jalan kecil dengan cepat, di persimpangan jalan, tanpa sengaja aladdin bertabrakan dengan seorang wanita hingga mereka pun jatuh bersamaan, wanita itu bergegas bangun.
“Maafkan aku tuan, aku sedang terburu-buru sehingga tidak memperhatikan jalan, apa kau terluka?” Ucap wanita itu sambil mengulurkan tangan kepada aladdin untuk membantunya bangun.
Aladin hanya diam memandangi wanita itu, dia terpesona pada senyumnya yang cantik
“ hallo tuan! Kau baik-baik saja? Apa perlu ku antar ke dokter?” wanita itu melambaikan tangan di depan mata aladdin karna ia tidak bereaksi sedikit pun.
Aladdin tetap diam terpesona, ia merasa dunia menjadi hening saat menatap matanya yang indah, aladdin berpikir, sepertinya wanita itu berbeda dengan beberapa teman wanita yang ia kenal selama ini.
“ tuan! Tuan! Tuan!” wanita itu berusaha untuk menyadarkan aladdin, namun ia hanya diam dan terus memandangi wanita itu, karna kesal wanita itu pun berinisiatif untuk memukul aladdin, ia mengambil sebuah jagung dari kantong yang ia bawa, lalu melemparnya
“ aaww...” aladdin berteriak karna kesakitan, rasa sakit itu pun seketika membuatnya tersadar dari lamunannya.
“ Apa yang aku lakukan?” tanya aladdin sedikit marah
“Aku ingin membuatmu tersadar tuan, sejak tadi aku mengajakmu bicara, tapi kau malah melamun, apa kau baik-baik saja?” tanya wanita itu
“ ya! aku baik-baik saja” jawab aladdin
“ kau bisa bangun sendiri?” tanya wanita itu khawatir
“ tentu” ucap aladdin sambil berdiri,
“ Syukurlah, kalau begitu saya permisi tuan” ucap wanita itu, ia mengambil sepedanya lalu pergi dengan terburu-buru
“ hai nona jagung mu tertinggal” teriak aladdin sambil memegang jagung yang tadi wanita itu lempar
“Itu untukmu sebagai permintaan maaf” teriak wanita itu sambil terus mengayuh sepedanya semakin jauh,
aladin tersenyum mendengar ucapan wanita itu, dia mengambil sepedanya, lalu kembali mengayuh sepedanya menuju hotel brits, tempat di mana ia akan meeting.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!