zanie asha si gadis manis bermata sipit bulu mata yang cantik dengan mata hitam pekat dengan hidung sesuai porsinya bibir yang sedikit tebal merah alami
membuat ia tampak manis dengan hijab yang selalu menutupi rambut indah panjang sepinggangnya itu
hari harinya hanya ia isi dengan membantu perkerjaan rumah, menyapu mengepel sampai memasak,
ia tidak tau harus berbuat apa selain membantu orang tuanya dengan mengerjakan pekerjaan rumah
ia tidak merasa kesusahan karna ia suka melakukannya !
sampai saat ia di pertemukan dengan laki laki yang ia
tidak tau siapa, tiba tiba pamannya memperkenalkannya sebagai calon suaminya dengan dalih..
"daripada kamu menyusahkan orang tua ? tidak bisa memberikan apa yang mereka mau? mending kamu menikah sama dia zan hidup kamu terjamin dia sudah memiliki rumah dan mobil kamu bisa hidup enak!!
siapa tau kamu juga bisa memberikan kehidupan yang layak untuk orang tua kamu? apa kamu suka liat orang tua kami susah?? gara gara ngurus kamu yang
tidak bisa apa apa?" kata paman zani
kata kata yang pamannya bicarakan menjadi pertimbangan dipikirannya yang labil, dia berpikir
"paman benar, aku disini tidak bisa memberikan
orang tuaku kebahagiaan yang ada aku beban? apa aku Terima saja lagi pula kalo aku nikah sama dia mungkin bisa mengurangi beban orang tua?? iya itu benar" batin zani,
ia seakan mendapatkan jalan hidup kekebahagiaan!
ia tidak tau saja apa yang dia putus kan akan mengubah jalan hidupnya dan mempunyai resiko yang akan dia hadapi kedepannya
"zani bunda tidak akan memaksamu jika kamu belum siap, kamu harus pikirkan matang matang atas apa
yang kamu putuskan bunda tidak mau kamu menyesalinya dikemudian hari zan" ucap lembut bunda zani , ia tidak mungkin memaksakan kehendaknya atas hidup anaknya,
"bunda," jawab zani dengan pelan dia bingbang memutusakan antara menerima atau tidak
"apakah dengan menikahinya aku bahagia dan lepas dari tanggung jawab bunda? " lanjut zani menatap manik bundanya dengan mata berkaca kaca , seraya menggenggam tangan bundanya,
dilihat dari apa yang dia jalani selama ini dengan
kesederhanaan, hiruk pikuk perkampungan, rumah yang sederhana ia tau hidupnya hanya seorang anak dari petani yang hanya mempunyai beberapa petak sawah,
"sayang.. jika kamu yakin ini yang terbaik untuk kamu maka insya Allah, mintalah sama allah apapun keputusanmu minta sama Allah mudahkan dan lancarkan segalanya nak.!" ucap bunda dengan air mata yang mulai menetes membelai kulit pipi halus bundanya..
"bunda maafkan zani yang selama ini selalu merepotkan bunda dan ayah, zani belum bisa memberikan kebahagiaan untuk kalian maafkan zani bunda! " zani bersimpuh dengan menenggelamkan kepalanya kepada pangkuan bundanya
"hiks.. zani harap apa yang zani putuskan membawa zani dalam kebahagiaan ya bunda hiks hiks.. selama ini zani menyusahkan kalian, zani tidak bisa memberikan kalian kebahagiaan, hiks maafkan zani bunda, maafkan zani hiks.. " zani menangis dengan tergugu gugu sampai tak sadar di ambang pintu
ayahnya mendengan semua apa yang istri dan anaknya katakan,
"maafkan ayah zani, ayah tidak mampu memberikanmu kehidupan yang layak putri kecil ayah! " batin ayah zani sambil meneteskan air mata
merasa lebih tenang ia mulai menghirup rakus oksigen ke paru"nya yang sesak akibat menangis tadi
"zani..! " panggil ayah zani masuk ke kamar putrinya yang sudah tenang dengan mata merah sedikit bengkak sisa tadi..!
"ia ayah.. " jawab zani dengan suara pelan sedikit serak..
dipandangan nya putri kecilnya yang sekarang menjelma menjadi gadis cantik yang memiliki sifat yang lembut bahkan tidak pernah sekalipun ia menolak jika di perintah oleh orang tuanya..
perlahan tangannya terulur pengisap sisa air mata yang masih tertinggal di pipi mulus anaknya..
"ayaah.. . aku..
"Ayaah.. aku.. " zani menjeda ucapannya
rasanya semua kata yang ingin dia ucapkan tercekat di tenggorokan nya seolah ada penolakan dalam dirinya tapi dia harus segera memutuskan kan
sedangkan disisi lain..
seorang laki laki yang sedang menunggu berita
apakah lamarannya diterima atau tidak ia tidak tau
ia adalah Deni Wijaya yang memantapkan hatinya untuk menemui seorang anak wanita yang diperkenalkan oleh tetangga di tanggerang
yang mengatakan dia mempunyai satu keponakan yang cantik dan masih remaja, dan memang dia sedang mencari calon istri yang mau segera di nikahkan, karna tuntuan orang tuanya,
maka disinilah ia jauh dari kota memasuki perdesaan, ia rela datang jauh dari tangerang menuju perkampungan demi melihat wanita yang dikenalkannya lewat tetangganya yang ternyata paman dari si wanita itu
"paman apakah dia akan menerimaku sebagai calon suaminya? aku hanya takut pulang dengan tangan kosong? " tanya deni pada seorang pria dewasa di samping nya yang tak lain adalah paman zani
"tenanglah paman yakin dia akan menerimamu, lagian disini juga untuk apa toh dia tidak sekolah dan juga tidak bekerja, dia hanya seorang anak perempuan yang hanya berdiam diri dirumah, sudah sabar lah pasti bentar lagi pada keluar,! " ujar paman zani yang juga sebernarnya merasa was was
dia berharap keponakannya itu menerima deni sebagai calonnya agar bisnis yang ia jalani ikut terciprat uang calon besan kakak nya dan akan menambah ramai orang yang pakai jasanya,
dia tau bahwa bapak dari deni adalah orang yang sedikit lebih berpengaruh di kota itu,!
"ehmm.. " deheman ayah zani membuyarkan lamunan mereka atensinya beralih pada sosok pria paruh baya yang sedang mengarah pada mereka
yang sedang duduk di kursi teras yang berharap hadapan,
"ehm nak deni maaf menunggu lama, tadi bapak berbicara dulu pada putri bapak mungkin ini adalah hal tabu untuknya, walaupun memang beberapa yang pernah ke rumah tapi ini yang pertama kali untuk zani, jadi dia sedikit gugup, " sesal ayah zani
karna sudah terlalu lama ia meninggalkan
tamunya
"oh tidak apa apa pak saya memaklumi, saya juga sama gugupnya dengan zani, saya juga kesini hanya sendiri tapi, kalo seandainya saya diterima sebagai menantu bapak mungkin nanti akan saya bawa sekaligus orang tua saya,
sekalian saya lamar anak bapak" ucap deni dengan nada sedikit gugup dan berharap akan ada kabar gembira yang akan dia bawa pulang..!
"aah ia nak, ehmm.. gini nak deni boleh menanyakan langsung pada putri saya karna semua keputusan ada di anak saya, sebentar... bunda.. " panggil ayah zani pada istrinya.. "tolong bawa zani ke depan" lanjut nya..
tak lama datanglah bunda zani dengan mengampit lengan zani yang begitu cantik walapun hanya dengan memakai gamis warna Sage hijab cantik berwarna putih tulang yang terlihat cantik di pakai
zani sedikit liptin yang ia oleskan pada bibirnya
agar terkesan fresh dan itu terlihat sangat cantik
dimata deni, sampai ia lupa cara berkedip
sampai suara membuyarkan pandangan nya
"nak deni.. " tepukan pelang yang di berikan aya zani pada deni karna sedari tadi ia panggil tidak ada jawaban..
"ah iya Pak, hehe.. maaf saya terlalu terpesona" ceplos deni tanpa melihat sekitar dan dapat ia liat ada senyum dari bibir zani walau hanya senyuman tipis
"mas dani Ak aku..!? "
"mas deni Ak aku.."
"sini nak duduk dulu, dengar..
Ayah tidak akan memaksamu semua apa yang kamu putuskan akan ayah dukung, dan ingat.. ayah tidak mau kamu menerima lamaran ini hanya karna kamu
merasa beban ayah.. tidak nak? " ucap ayah zani menjeda, ia juga tidak mau, anak nya berpikir seakan
zani beban untuk nya,
bahkan dia merasa bersyukur mempunyai putri yang benar-benar berhati lembut,,
"zani ayah sayang padamu, ayah tidak mau kamu
memutuskan hanya memikirkan kami, pikirkan kebahagiaan kamu ayah janji apapun keputusan mu ayah akan selalu dukung kamu, kamu putri ayah nak.." ucap ayah zani dengan nada tegas tapi juga lembut..
ia hanya menegaskan akan apa yang dipilih anaknya itu yang terbaik untuknya..
semua mata memandang zani dengan segala pikiran masing-masing..!
"aku berharap pulang dengan membawa kabar bahagia, " batin deni, ia juga sudah jengah dengan
orang tua nya yang selalu memojokannya,
"Terima zan Terima cepat, sulit sekali bilang mau saja, apa susahnya biar bisnis ku maju.. " batin paman zani
ia juga mengharapkan lamaran ini di Terima dan dia akan mendapatkan sesuatu dari seseorang,
"ehmm.. "
" zani...!!? mau Ayah.. " ucap zani dengan nada sedikit tak yakin tapi dia mencoba meneguhkan perasaannya
Degg..!
"Kamu yakin nak.. " tanya ayah jadi sekali lagi untuk
meyakinkan dan menegaskan apakah itu keputusan yang tepat zani ambil
"apakah ada keterpaksaan di keputusanmu?? " lanjut lagi,
"tidak ayah aku yakin, untuk menerima lamaran mas deni untuk menjadi calon suami zani ayah, " jawab zani ia sudah memikirkan ini dengan segala resiko
yang akan dia hadapi kedepannya,
dia hanya berharap pernikahan nya nanti akan dipenuhi kebahagiaan, walaupun dia belum tau
sifat, akhlak calon suaminya seperti apa?
"Alhamdulillah..!! " jawab serentak ayah , bunda, deni dan pamannya..
"akhirnya diterima juga..! bang bikin pesta megah bang, buat semua warga kampung sini iri sama kamu bang keluarga kita kan sering dijadiin bahan ejekan
karna tidak punya..! nak den" tanya paman zani dengan menggebu gebu, dia akan memperlihatkan
kepada orang-orang yang selalu meremehkan keluarga nya..!
dan memang di kampung nya terdapat keluarga mantan tunangan zani yang gagal menikah,
dua bulan sebelum acara pernikahan zani membatalkan pernikahan itu karna dia baru tau bahwa calon suaminya selingkuh dengan sahabat nya
dan mirisnya ..
keluarga dari mantan tunangan zani menyalahkan
keluarga abang nya , karna telah mempermalukan pihak mereka atas kegagalan acara pernikahan mereka..!
pihak mantan tunangan zani mengatakan bahwa zani yang terlalu kekanak-kanakan dengan mengambil
keputusan sepihak..!
dan itu terjadi beberapa bulan kebelakang, dan ini adalah saatnya mereka membungkam semua
ucapan mantan tunangan keponakannya
yang selalu mengatakan bahwa zani tidak akan pernah mendapatkan laki-laki yang akan menikahinya...! itu pikir paman zani
balik ke masa kini
"alhamdulillah makasih zani sudah menerima mas
untuk jadi calon suamimu, nanti aku janji akan membawa orang tuaku kemari untuk meresmikan hubungan kita, dan seperti nya besok aku akan langsung pulang pak, untuk mengabari dan mempersiapkan lamaran nanti, " ujar deni ia bahagia
dan bersyukur zani menerima lamarannya
dan dia akan membawa kabar gembiran ini pada orang tuanya!!
"ya sudah nak, tolong jaga anak ayah dan bahagiakan dia ya nak..! ayah harap kamu tidak mengecewakan ayah dan anak ayah.. " pesan ayah zani
"iya Pak insyaallah akan aku bahagiakan anak bapak dan jaga anak bapak dengan baik,! " jawab lugas deni tanpa gugup dan penuh keyakinan...
hyy guys outhor harap kalian suka ya.. sama cerita ini
tinggalkan komentar saran, biar bisa outhor perbaiki
salam anak rebahan...!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!