NovelToon NovelToon

Mengejar Cinta Cewe Matre

Episode 1

Bug

Seorang pria masuk ke ruangan mendorong seorang wanita dengan kencangnya ke lantai hingga membuat wanita itu tersungkur.

"Ada apa ini!" teriak madam kaget lalu beranjak dari tempat duduk kebesarannya.

"Tanyakan saja pada jalang mu itu yang tidak bisa memuaskan ku!" bentak Reyhan yang kesal.

"Tenang lah tuan Rey, katakan padaku dengan jelas apa yang terjadi,"

Madam mengajak Reyhan untuk duduk di sofa, untuk mengetahui apa yang terjadi pada tamu VIP yang menjadi sumber uang besar nya untuk rumah bordil miliknya.

Madam mengangkat tangannya ke udara, memberi isyarat pada anak buahnya untuk segera membawa wanita yang saat ini masih terduduk di lantai dengan air matanya yang terus mengalir karena ketakutan.

"Kau itu sudah tahu seleraku bukan? Kenapa memberikan ku wanita yang belum berpengalaman seperti itu, jangan kan melayani ku, ku cium saja dia malah menangis!" dengus Reyhan kesal sambil menuang minuman lalu meminumnya agar menenangkan kekesalannya.

"Aku minta maaf, tuan! Maklum saja dia itu masih baru. Padahal anak buah ku sudah mengajarinya, tetapi entah dia bodoh atau sengaja melakukan itu agar tuan tidak jadi menyentuh nya.

"CK, aku tidak ingin penjelasan mu. Besok aku akan kembali, jangan melakukan kesalahan lagi seperti tadi! Kau mengerti!" perintah Reyhan sambil memakai jas nya lalu segera kembali ke kantor.

Setelah Reyhan benar-benar pergi, Madam segera menuju kamar Fina untuk memberikannya pelajaran karenanya dia hampir kehilangan sumber pendapatannya.

"Ah, sakit!" rintih Fina karena saat ini rambut indahnya ditarik oleh madam dengan kencangnya.

"Kau sengaja mempermalukan ku, iya!" bentak madam melepaskan genggamannya pada rambut Fina, lagi-lagi membuat gadis itu tersungkur di lantai.

"Ampun madam! Aku mohon tolong lepaskan aku!" lirih Fina tidak mampu berucap lantang karena sekujur wajahnya penuh luka lebam akibat di siksa habis-habisan oleh Reyhan saat dia menolak untuk melayani nya.

"Jangan harap! Bawa dia ke gudang dan hukum dia seperti biasa!" perintah madam pada ke dua anak buah setianya itu.

Fina yang panik berusaha berdiri dan mengejar madam Sena untuk mengasihaninya dan membiarkannya tetap di kamar. Namun terhalang oleh kedua anak buah Sena yang sudah lebih dulu menariknya dan membawanya ke gudang.

***

Sepasang mata memperhatikan apa yang terjadi di hadapannya, mungkin bagi nya ini bukan pertama kali melihat kekejaman wanita yang merupakan bibinya.

Dia sangat jengah melihat para gadis yang tidak berdosa itu selalu di perlakukan tidak adil, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena hidupnya pun sudah rumit dengan kemiskinan yang entah kapan akan berubah nasib nya menjadi orang kaya.

"Kenapa kau kesini? Bukankah sekolahmu sudah lulus?" tanya Madam Sena yang mulai menyalakan sebatang rokok di tangannya.

"Aku ingin mencari pekerjaan, bi!" Sahut Jihan yang duduk bersebelahan dengan Sena.

"Bukankah kau bilang ingin kuliah?" sambung Sena.

"Iya, tapi biaya kuliah itu mahal. Jadi aku ..."

"Jangan pikirkan soal biaya, masih ada bibi mu ini daftar kuliah saja," sela Sena memberikan sejumlah uang untuk biaya masuk kuliahnya itu.

"Terimakasih bi, aku menyayangimu," lirih Jihan memeluk madam Sena.

"Tapi aku tidak!" balas Sena melepaskan pelukannya.

Jihan tidak pernah marah dengan sikap bibinya itu, karena dia tahu jika bibi nya sangat menyayangi nya.

***

"Kau sudah lama menunggu?" tanya Jihan pada seorang pria yang telah lama menunggu nya di sebuah cafe.

"Sedikit, tapi tidak apa-apa. Kamu sudah makan?" tanya Johan.

Johan adalah kekasih Jihan, dia adalah putra dari pengusaha tambang yang sangat kaya raya. Walaupun sebenarnya Jihan berpacaran dengannya tidak memakai hati hanya menginginkan uang nya saja, tetapi Johan sangat menyayangi Jihan.

"Belum!" sanggah Jihan.

"Pesan lah yang kamu suka, sekalian dengan ku!" tutur Jihan yang sibuk dengan ponselnya, tetapi tangan yang satunya merangkul Jihan.

Jihan pun memilih menu mie goreng dua porsi.

"Hari ini kita Mao ke mana, Jo?" ucap Jihan bersandar di bahu kekasihnya itu.

"Terserah kau saja! Oh iya aku sudah transfer sepuluh juta untuk pendaftaran kuliah mu!" jelas Johan membuat Jihan membulatkan bola matanya, dan jantungnya terasa terhenti.

"Apa? Sepuluh juta? Jo, bulan kemarin saja kami transfer aku lima juta masih ada, sekarang sepuluh juta?" cerocos Jihan mengerucutkan bibirnya berlagak kesal. Akan tetapi, jauh di dalam hatinya merasa bahagia tak terkira.

Jika saat ini tidak ada siapapun di dekatnya mungkin dia akan menari-nari seperti penari balet.

"Kenapa? Apa masih kurang? Bukan kah kah sangat menyukai uang?" tukas Johan yang saat ini mendekatkan wajah nya pada Jihan, bahkan tidak ada jarak di antara mereka.

Perlahan makin dekat, pandangan Johan turun ke bawah. Dia menatap bibir Jihan dan ingin rasanya mengecup bibir tipis berwarna pink milik Jihan.

Akan tetapi, saat sudah mendekat dan Jihan sudah menutup matanya, seolah sudah siap dengan apa yang akan dilakukan Johan terhadapnya tiba-tiba.

"Permisi tuan, nyonya, aku mengantar pesanan mie goreng tanpa sayuran dua porsi.

"Ekhm ... Baiklah, terimakasih!" balas Johan gugup dan mereka berdua pun jadi salah tingkah dengan kedatangan pelayan restoran.

"Ini yang paling akh tidak suka dengan mu, Jihan! Memilih tempat terbuka seperti ini untuk makan, aku sudah bilang lebih baik ke restoran privat saja," decak Johan yang kesal.

"Ya,ya aku salah!" ketus Jihan sambil memakan mie goreng nya dengan sedikit kesal.

Melihat Jihan yang merajuk Johan pun menghela napas berat lalu meminta maaf dan mencoba merayu kekasihnya agar tidak merajuk.

"Jangan ngambek, baby! Apa mau aku transfer lagi?" goda Johan mengangkat kedua alisnya dengan tatapan genit pada Jihan.

"Johaaaann!" rengek Jihan dengan suara meninggi karena kekasihnya itu sangat menyebalkan.

Dari kejauhan sepasang mata memperhatikan dua pasangan kekasih tersebut, sambil meminum jus alpukat tangannya meraih ponsel dan berselancar di sana, mengirimkan sebuah pesan pada tuannya melaporkan setiap apa yang dia lihat saat ini.

Sebuah pesan pun terkirim dengan cepat si penerima membuka pesan yang di kirim anak buahnya, dari mulai beberapa foto, dan beberapa kata yang berisikan aktivitas kedua pasangan kekasih tersebut.

Segera dia menelpon balik anak buahnya dan berkata.

"Bagus, terus ikuti mereka jangan sampai lengah sedikitpun, atau kehilangan jejak mereka. Jangan sampai kau ketahuan, laporkan segera jika ada yang tidak beres! Aku suka cara kerja mu, pertahankan, Aldo!" pesan madam Sena pada orang kepercayaannya.

Tut, Tut

Sambungan telepon pun terputus.

"CK, anak itu benar-benar, aku menawarkan untuk mengganti kan ku di rumah bordil ini, malah dia sibuk Gonta ganti pasangan lalu menguras uang para pria itu! Kenapa harus mengencaninya selama bertahun-tahun baru menguras habis uangnya?

"Jika dia mau akan juga bisa mencarikan pria yang paling kaya di kota ini tanpa memacarinya, sama saja kan?" gerutu Madam yang bingung melihat kelakuan keponakannya yang sangat senang bergonta ganti pasangan.

Sebagai bibi dia khawatir justru dia yang di manfaatkan pria kayak tersebut untuk menjadi pelampiasan nafsunya, namun saat ini masih aman selama Aldo belum memberikan laporan yang aneh-aneh mengenai keponakannya.

"Kau lihat clara, madam sangat mengkhawatirkan gadis munafik itu yang tidak pernah berjasa padanya. Sedangkan kau primadona di rumah bordil ini tidak pernah di anggap sepesial oleh madam," ucap Shinta yang membela Clara sahabatnya di rumah bordil itu.

"Kah tenang saja Shinta, aku akan memikirkan cara, agar Jihan menjadi santapan pria kaya di tempat ini!" decak Clara dengan senyum menyeringai.

"Kau mau apa, Clara? Jika madam tahu rencanamu kita bertiga akan habis di hukum seperti anak baru kemarin," cicit Dewi mengingatkan.

"Jika kau tidak ingin mengikuti ku, diam saja tidak usah menceramahi ku!" dengus Clara lalu meninggalkan Dewi yang hanya terdiam melihat dua sahabatnya meninggalkannya.

💓💓💓

Jihan dan kekasihnya saat ini berada di sebuah mall, Johan sangat memanjakan Jihan semua keinginan kekasihnya selalu di turuti, namun Jihan tidak ingin gegabah dan terlihat memanfaatkan Johan.

Jujur saja Jihan memang di pernah mencintai Johan hanya memberikan perhatian sebagai teman. Akan tetapi karena Johan sangat baik padanya dia tidak terlalu minta macam-macam karena tanpa di minta Johan selalu memberikannya.

"Selalu seperti ini! Menolak yang aku tawarkan padamu? Sebenarnya kau mau apa, baby? Mumpung aku masih bisa menemanimu, karena besok aku akan berangkat ke luar kota urusan pekerjaan?" ujar Johan

"Benar kau mau tahu apa yang aku inginkan?" sahut Jihan dengan tingkah seperti anak kecil lalu Johan menganggukkan kepalanya.

Jihan melayangkan tangannya ke udara, memberi isyarat pada Johan untuk mendekatkan telinganya, lalu Jihan membisikan sesuatu yang dia inginkan.

"Apa?" teriak Johan terkejut.

"Johaaaann, kamu mengangetkan ku?" gerutu Jihan.

💓💓💓

Bersambung

Kira kira apa yang di bisikin Jihan ya, sampai Johan teriak? Hello ini novel ke dua ku, jangan lupa komen, subscribe, vote sebanyak banyaknya iya, biar bisa aku lanjut🥰🙏 bay the way ini visual Jihan, cantik ya.

Episode 2

Saat ini Jihan dan Johan berada di dalam hotel, karena permintaan Jihan. Entah apa yang di dalam pikiran Jihan mengajak Johan ke hotel.

“Jihan kenapa kita ke sini?” tanya Johan kebingungan.

Jihan mengerenyitkan dahinya karena bingung kenapa Johan tidak pernah melakukan apapun terhadapnya, biasanya jika seorang pria memberikan semua keinginan seorang wanita dia akan meminta balasan atau bahkan menginginkan wanita itu. Apalagi Johan adalah seorang pria dewasa dengan umur kepala tiga sedangkan Jihan gadis berumur dua puluhan.

“Kita lihat saja apa kau bisa menolak ku kali ini!” tantang Jihan di dalam hatinya dan dia mulai dengan aksinya untuk menggoda Johan.

Tangan lentik Jihan mulai menyentuh dada bidang Johan, tatapan beralih ke wajah Johan kedua tangannya melingkar di jenjang leher Johan, semakin mendekat, perlahan Jihan memiringkan kepalanya lalu mencium bibir Johan secara perlahan sampai akhirnya Johan yang tidak merespon kini mulai membalas ciuman gadis itu dengan penuh hasrat yang terpendam.

Kedua tangan Johan meraih pinggang mungil Jihan lalu memeluknya dengan erat. Kini Johan melepaskan pautannya menatap Jihan dengan penuh hasrat.

“Kau yang lebih dulu memancingku, Jihan!” batin Johan menggendong kekasih tercinta ala bridal style, terlihat senyum man mengembang di bibir tipis mereka berdua seolah sudah siap untuk menyatukan rasa cinta yang ada di dalam diri Johan, hanya pada Johan.

Dengan perlahan Johan membawa Jihan ke tempat tidur king size lalu merebahkannya dengan kelembutan, menyibakkan rambut Jihan yang menutupi wajahnya, kemudian menindihnya lalu ******

Ah

Suara desahan yang keluar membuat Johan semakin menjadi dengan aksinya, namun di tengah permainan Johan menghentikan aksinya lalu menutupi tubuh Jihan yang sedikit terbuka karenanya dengan selimut tebal

“Johaaaaan!” lagi-lagi Jihan berteriak mendengus kesal karena hasrat nya sudah memuncak, tetapi Johan seenaknya berhenti begitu saja.

“Ya, aku masih di sini jangan berteriak! Rapikan baju mu aku ingin biara setelah menerima telepon,” gumam Johan meninggalkan Jihan yang masih terbaring dengan perasaan kesalnya.

“Huh … menyebalkan kau Johan, apa benar ya yang di katakan Dewi kalau dia tidak suka wanita? Tapi, apa iya? Tadi dia kan mencium ku, bahkan aku merasakan hasratnya yang mulai … aahhh sudahlah?!”

JIhan mengacak-acak rambutnya karena frustasi, kemudian bergegas merapikan penampilannya lalu duduk di sofa kamar hotel tersebut menunggu Johan yang masih menelpon menghadap kaca besar. Sesekali Johan menoleh ke arah Jihan namun gadis itu membuang muka seolah tidak ingin di tatap kekasihnya itu yang masih fokus bicara di telepon.

Johan tersenyum tipis melihat tingkah laku gadis manis yang terlihat sangat mungil dari kejauhan.

“Baiklah, nanti saja kita teruskan di rumah! Saat ini aku sedang sibuk!” ujar Johan langsung menutup teleponnya.

Johan menghampiri Jihan lalu duduk di samping Jihan masih sambil cengengesan, membuat Jihan semakin kesal .

“Kenapa cengengesan? Apakah ada yang lucu?” gerutu Jihan bersedekap menatap tajam johan.

“Boleh aku bertanya, Jihan? Apa alasan mu melakukan ini dengan ku? Apa kau tahu resikonya jika kita meneruskannya tadi?” Jelas Johan dengan suara lembut.

“Aku tahu!” ketus Jihan.

“Kalau kau sudah tahu kenapa nekat melakukannya? Apa kau tidak sayang dengan dirimu? Masa depan mu?” cecar Johan membuat Jihan terhenyak dengan penuturan nya.

Jihan terdiam sedikit menunduk, apa yang di katakana Johan ada benarnya juga dia tidak menyangka Johan adalah pria baik, jihan sedikit merasa bersalah dan tidak bisa membalas perkataan Johan kali ini.

“Dengarkan aku Jihan, aku memang memberikan mu segalanya. Akan tetapi aku tidak mau kau membalas ku dengan tubuhmu! Jika aku mau dari awal kita menjalin hubungan aku sudah melakukannya, tetapi ada satu hal yang membuat ku tidak bisa melakukan itu. Dan suatu saat nanti pasti kau akan tahu juga,

“Jika suatu saat kau mengetahuinya aku hanya berharap kau tidak membenciku,” Sebenarnya Johan ingin mengatakan hal itu saat ini, namun dia menunggu Jihan lulus kuliah saja.

“Johan, apakah sebenarnya kau … kau tidak suka wanita?” celetuk jihan tiba-tiba membuat Johan tersedak ludah nya sendiri.

“Apa … hahahah kau ini ada ada saja?” sahut Johan tertawa.

“Kenapa tertawa? Lalu apa yang membuatmu tidak bisa melakukannya?” desak Jihan penasaran.

“Nanti saja aku beritahu jika kau lulus kuliah,” jawab Johan.

Tiba-tiba ponsel Jihan berdering, lalu dia menerima telepon itu menjauh dari johan.

“Halo, baby! Kau di mana? Kenapa tidak menjemput ku di bandara?” ucap seorang pria dari sebrang sana.

“Nico? Kau sudah sampai Amerika? Bukankah besok kau datang?” ucap Jihan panik sesekali menoleh ke arah Johan.

“Iya, aku tahu. Tapi pekerjaan ku sudah selesai sekarang kau di mana? Aku sudah merindukanmu, baby!” rengek Nico dengan manjanya pada Jihan.

“Aku tidak bisa menemui mu sekarang karena sedang ada urusan, sekarang kau cari hotel saja dan kirimkan alamatmu,” bisik Jihan pelan.

“Apa? Kau bicara apa? Aku tidak mendengarnya?” pekik Nico karena memang suasana bandara sangat berisik.

Jihan mematikan teleponnya karena takut ketauan oleh Johan, dia pun langsung mengirimkan pesan pada Nico agar dia mengirimkan alamat hotel nya.

“Dasar pria tidak sabaran!” sungut Jihan yang masih berselancar di ponselnya.

“Siapa yang tidak sabaran, sayang?” timpal Johan tiba-tiba sudah berada di belakang Jihan.

“Apa? Ah, itu, aku sangat lapar tidak sabar ingin makan,” bohong Jihan bicara terbata-bata.

“kau mau makan apa? Tapi maaf aku tidak bisa menemanimu, karena sekarang aku harus pulang bersiap untuk berangkat besok,” ujar Johan sambil berselancar di ponselnya.

“Aku sudah transfer untuk uang jajan mu selama aku ke luar kota, karena akan lama,” ucap Johan.

“Terima kasih sayang, aku menyayangi mu!” senang Jihan sambil memeluk kekasihnya, Johan hanya tersenyum menyeringai.

***

“Bagaimana keadaan perusahaan?” tanya Antonio sambil menyantap makan siangnya.

“Perusahaan kita maju pesat, aku juga tidak menyangka jika kemampuan ku bisa membuat perusahaan papa semakin Berjaya,” terang Alex antusias.

“Bagus kau memang bisa di andalkan, putraku!” balas Antonio yang merasa bangga pada putra pertamanya ini yang selalu menurut dengan keluarga nya.

“Itu juga berkat dukungan dan doa Melani pah!” tutur Clarissa mama Alex yang sangat menyayangi menantunya itu.

“Iy, mah!” singkat Alex datar tanpa menoleh ke arah sang istri.

Melani hanya diam tertunduk, takut, dia sudah terbiasa dengan sikap Alex yang selalu dingin padanya. Tapi karena rasa cinta yang begitu besar pada sang suami, Melani selalu menutupi sifat asli Alex di depan keluarganya dia selalu berharap jika Alex akan berbalik mencintainya.

“Yasudah pah, mah, aku pamit berangkat dulu ke kantor karena ada pertemuan penting pagi ini,” pamit Alex berdiri melangkahkan kakinya keluar diikuti Melani dari belakang.

Sampai di mobil seperti biasa Alex tidak pernah berpamitan atau sekedar mengecup kening sang istri ketika akan berangkat bekerja, walaupun Melani berada di hadapannya dengan senyuman manisnya. Berbeda ketika di depan orang tuanya dia menunjukkan sikap seolah-olah sangat menyayangi istrinya.

“Alex, hati-hati di jalan!” cetus melani.

“Aku sudah tahu itu!” ketus Alex dingin tanpa menoleh, lalu masuk ke dalam mobilnya dengan memakai kaca mata hitamnya menjadikan penampilannya sangat tampan membuat siapapun akan tergila-gila melihat pria sombong ini.

Seorang ajudan menghampiri Antonio di meja makan.

“Tuan Antonio,Arthur dan Cakra sudah berada di ruangan kerja anda untuk melapor,” bisik carlos yang merupakan orang kepercayaan Antonio.

“Baiklah aku akan kesana, kau tunggulah bersama mereka,” tukas Antonio bersiap menuju ruang kerjanya.

Brakk

“Apa?! Kenapa bisa dia kabur lagi?” bentak Antonio yang geram dengan laporan kedua ajudannya itu.

“Dia selalu melangkah lebih cepat dari kami tuan, apa mungkin dia tahu jika kami selalu mengikutinya,” ujar Arthur ketakutan.

“Itu artinya kalian bodoh?! Aku tidak mau tahu cari dia lagi sampai kalian menemukannya! Kalian mengerti!”

Bug

Satu pukulan mendarat di pipi Arthur dan Cakra.

“Mengerti tuan!” ucap Arthur dan Cakra secara bersamaan.

“Pergilah?!” Sergah Antonio.

“Tenanglah tuan, aku yakin dia tidak akan pergi kemanapun dan pasti kita temukan!” tutur Carlos memberikan obat penenang untuk tuan nya itu lalu Antonio segera meminumnya.

“Terima Kasih Carlos, aku tidak mengerti sebenarnya apa maunya dia sampai membuat ku pusing tujuh keliling menghadapinya. Tapi, kau benar dia tidak akan keman-mana karena aku sangat tahu kelemahannya,” desis Antonio tersenyum menyeringai.

*

*

Bersambung

Episode 3

Ketukan pintu hotel membuat seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah selesai dengan ritual mandinya bergegas menuju pintu, tanpa rasa ragu ia pun langsung membukanya.

Sepasang mata membulat menatap seorang pria di hadapannya dengan hanya menggunakan celana boxer serta handuk di kepala dengan rambut yang terlihat setengah kering itu pun menelan kasar saliva nya, dadanya berdebar kencang bahkan semakin cepat melihat tubuh yang sempurna, kulit putih, tangan yang berotot serta perutnya yang berbentuk kotak-kotak membuat tubuhnya membeku, mengeluarkan suara pun rasanya terasa berat sampai akhirnya pria itu menarik tubuh mungil gadis yang saat ini berdiri seperti patung karena tidak bisa bergerak.

Pintu pun tertutup lalu gadis mungil nan cantik itu tersadar dari lamunannya saat pria itu menarik nya secara tiba-tiba.

“Lama sekali kau, baby. Aku sudah menunggu mu dari tadi!” bisik Nico membuat Jihan memutar bola matanya malas.

“Salah mu sendiri, kenapa kau tidak mengabari ku dulu jika ingin menyusul ku kesini?” gerutu Jihan yang mendorong tubuh Nico agar bisa lepas lalu ia menuju sofa yang berada di kamar hotel tersebut.

“Itu semua juga karena kau terus menolak ku untuk menemui mu di Amerika! Kau selalu beralasan belum siap, sibuk, bahkan tidak jarang kau sulit dihubungi menghilang seperti di telan bumi,” decak Nico sambil memakai pakaiannya di depan Jihan tanpa rasa malu, seperti nya mereka sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti itu.

“Jadi kau marah padaku? Dan menyalahkan ku atas semuanya yang terjadi? Yasudah kalau begitu kau pulang saja lagi ke negaramu jika menemui ku hanya untuk marah-marah, mengungkapkan rasa kekesalan mu padaku!” rajuk Jihan berdiri menuju pintu berniat untuk pergi.

“Hei, baby! Kenapa kau merajuk begitu? Tolong jangan seperti itu, baby ku yang manis!” rayu Nico yang saat ini memeluk Jihan dari belakang.

Namun Jihan tidak memberikan respon melainkan hanya diam, menyadari itu Nico membalikan tubuh mungil Jihan berusaha membujuk baby kesayangannya itu dan hanya satu jurus yang ampuh membuat wanitanya ini bisa luluh yaitu dengan mengajaknya belanja dan jalan-jalan.

“Baiklah aku minta maaf, jangan rusak rasa rinduku ini karena jujur saja aku sangat merindukanmu! Sebentar aku ambil kunci mobil dulu,setelah itu kita akan pergi kemana pun yang kau ingin kan,” tutur Nico lembut menangkap wajah menggemaskan Jihan lalu ia pun menganggukkan kepalanya pelan dan terlihat manja.

“Iya baby. Tapi tolong lepaskan dulu bisa-bisa nanti riasan wajahku jadi rusak!” keluh Jihan.mengerucutkan bibirnya sedikit kesal.

Mereka pun akhirnya pergi menghabiskan waktu bersama sampai lupa waktu, karena kali ini Jihan tidak membiarkan Nico menolak untuk memenuhi permintaan Jihan yang banyak mau nya itu.

“Ya ampun dia bersemangat sekali sampai aku lelah mengikutinya! Benar-benar ya jika wanita sudah belanja dan jalan-jalan dia akan lupa waktu dan lupa dengan amarahnya. Tidak apa-apa yang penting dia senang dan tidak merajuk lagi dengan ku,” ujar Nico masih mengikuti Jihan kemana pun dia melangkah walau sebenar nya dia sudah lelah.

“Baby, aku lelah dan sekarang sangat lapar! Kita makan dulu ya?” rengek Jihan yang sangat manja pada Nico tanpa menghiraukan orang-orang di sekitarnya yang saat ini memperhatikan mereka berdua, namun sepertinya mereka tidak menghiraukannya karena serasa dunia milik berdua.

“Akhirnya, aku bisa istirahat juga!” batin Nico yang menganggukkan kepalanya pelan dengan senyuman tipisnya.

Mereka pun langsung masuk ke sebuah restoran, Nico duduk diam menunggu Jihan yang sedang memesan makanan karena Jihan tahu jika Nico sudah sangat kelelahan.

Selesai memesannya Jihan membawa nampan yang berisi pesanannya, namun saat berbalik seseorang menabrak nya secara tiba-tiba membuat semua makanan dan minumannya terjatuh.

Bug

Prang

“Oh tidak! Makanan ku!” pekik Jihan menatap semua makanan dan minumannya yang berserakan di lantai.

“Apa kau tidak punya mata, hah! Lihat apa yang kau lakukan membuat seluruh pakaian ku kotor!” bentak Alex yang saat ini sedang terburu-buru ingin kembali ke kantor.

Alex berada di restoran yang sama dengan Jihan karena ia baru saja meeting dengan client nya di sana. Karena terburu-buru Alex pun tidak melihat Jihan yang baru saja berjalan ingin menuju mejanya, tetapi pria yang bernama Alex yang terkenal angkuh, dan tidak pernah mengakui jika dia berbuat salah ia pun malah berbalik memaki Jihan.

“Hei, kau yang menabrak ku duluan! Bukannya minta maaf malah membentak ku seperti it?!” dengus Jihan berbalik memaki Jihan yang terlihat tidak sekalipun takut dengan wajah garang Alex namun tidak sekalipun membuat wajah nya yang terlihat tampan itu berubah menjadi menakutkan walau saat ini sorot matanya begitu tajam pada Jihan karena dia dengan berani memaki balik dirinya di depan umum.

Nico melihat keributan itu dari kejauhan ia baru tersadar jika keributan yang terjadi itu adalah kekasihnya yang saat ini sedang berhadapan dengan seorang pria, lalu ia pun bergegas menghampirinya.

“Ada apa, baby? Dan makanan ini kenapa berserakan begini?” tanya Nico tanpa melihat pria yang ada di hadapannya.

“Dia menabrak ku membuat makanan ku jatuh semua! Tapi bukannya minta maaf malah dia membentak ku!, hiks!” rengek Bian yang menangis seperti anak kecil yang sedang di marahi ibunya sambil menunjuk ke arah Alex.

“Cih, dasar wanita manja! Menyusahkan saja!” gerutu Alex yang melangkahkan kakinya keluar dari restoran karena tidak ingin membuang waktunya percuma untuk meladeni wanita manja seperti Jihan pikirnya.

“Siapa yang kau maksud? Di sana tidak ada siapa?” ucap Nico celingukan mencari orang yang di maksud Jihan, ia pun mencari pria yang tadi dilihatnya sedang rebut dengan kekasihnya itu.

“Sudahlah! Aku sudah tidak selera makan lagi!” desisi Jihan menghentakkan kakinya pergi meninggalkan restoran di ikuti Nico.

***

“Alex kau sudah pulang? Kenapa dengan pakaian mu?” tanya Melani melihat pakaian suaminya yang terlihat kotor.

“Sudah jangan banyak bertanya, ambilkan handuk aku ingin membersihkan tubuhku!” titah Alex dengan wajah kesalnya.

“Baiklah, tunggu sebentar!” gumam melani pelan lalu segera mengambilkan handuk sebelum suaminya bertambah marah.

Setelah selesai mandi dan memakai pakaiannya Alex segera keluar dari kamar berniat pergi menemui seseorang.

“Apa kau mau pergi lagi?” tutur Melani yang sedang menyiapkan makan malam.

“Iya …’ singkat Alex tanpa menoleh ke arah sang istri.

“Bisa kah kita makan malam bersama dulu baru kau pergi, Alex?” pinta Melani sedikit ragu.

Alex memutar bola matanya malas, namun dia tidak bia terus-terusan menolak Melani biar gimana pun Alex tidak bisa terus menerus mengabaikan melani. Mereka menikah bukan karena cinta lebih tepatnya karena perjodohan antara dua keluarga yang menginginkan pernikahan mereka sebagai jembatan untuk menyatukan dua perusahaan yang di miliki masing-masing keluarga.

Namun berbeda dengan Melani yang memang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Alex, awalnya dia mengira Alex memang menginginkan pernikahan ini karena dia benar-benar mencintainya karena di wala perkenalan mereka Alex terlihat begitu baik dan menyayangi Melani. Akan tetapi setelah sebulan menikah ia pun dengan tidak ragu mengatakan jika Alex setuju menikah dengan Melani karena keuntungan kerjasama antar perusahan keluarga Melani dan keluarga Alex.

Sebenarnya tidak masalah bagi Alex jika Melani akan berkata jujur pada keluarga nya tentang perlakuannya pada sang istri selama ini, tetapi dia sangat yakin jika istrinya tidak akan berani mengatakan yang sebenarnya pada keluarganya karena Melani sangat mencintai Alex dan tidak ingin kehilangan dirinya sampai kapan pun.

“Ya, baiklah! Hanya makan malam sebentar kan?” jawab Alex dingin lalu duduk bersebelahan dengan sang istri yang menyiapkan makanan untuk Alex.

“Walaupun terpaksa. Tapi aku senang karena malam ini dia mau makan bersama satu meja dengan ku!” batin Melani sambil menatap suaminya yang saat ini sangat dekat dengannya.

“Aku sudah selesai! Boleh aku pergi sekarang?” ucap Alex dengan senyuman terpaksa.

“Pergilah! Terimakasih sudah mau makan malam bersama ku,” tutur Melani dengan senyuman indahnya itu.

Alex bergegas pergi menuju mobilnya dengan langkah yang terburu-buru, Melani melihat suaminya dari jendela rumahnya.

“Alex aku tahu kau akan kemana dan bertemu siapa? Tapi aku tidak bisa melarang mu karena jika itu aku lakukan hanya membuat kita bertengkar dan kau semakin jauh dari ku! Sampai kapan aku harus menyembunyikan ini semua dari keluarga ku yang mengira jika pernikahan ku baik-baik saja. Dan perasaan ini yang amat mencintaimu tidak bisa membuat ku memberontak sedikit pun, mungkin kah suatu saat nanti kau akan bisa mencintaiku, Alex?” gumam melani pelan dan mulai menangis karena ketidak berdaya nya menghadapi sika Alex yang selalu dingin padanya.

***

“Kita sudah sampai, baby!” tutur Nico lembut.

“Terimakasih, aku pamit ya Nico? Aku sangat senang malam ini!” balas Jihan yang turun dari mobil lalu di ikuti Nico.

“Kenapa kau tidak menginap di hotel saja dengan ku? Aku sangat merindukan mu, baby!” ucap Nico yang saat ini menyudutkan Jihan di pintu mobil yang sudah tertutup.

“Besok saja aku kesana lagi, sekarang aku sangat lelah aku harap kau mengerti!” sahut jihan.

Cup

Tanpa aba-aba Nico mencium bibir Jihan dengan lembut dengan penuh hasrat, namun masih bisa ia tahan sedikit karena jika memaksakan ia takut jika Jihan akan marah padanya lagi.

“Baiklah, aku menunggumu besok! Dan besok malam aku akan kembali ke negara ku!” jelas Nico dengan nada sedih.

“Kenapa cepat sekali? Baru saja kau sampai?” gerutu Jihan mengerucutkan bibirnya.

“kau tahu kan aku harus mengurus hotel, jika aku pergi terlalu lama nanti siapa yang akan mengurus hotel?” balas Nico yang kembali menenangkan kekasihnya.

“Ya sudah, besok kita akan melepas rindu sebelum kau berangkat, baby!” bisik Jihan sambil memeluk erat sang kekasih.

“Lihatlah wanita munafik itu shinta! Laki laki mana lagi yang dia kencani?” decak Clara yang memperhatikan Jihan sedari tadi bersama sahabatnya Shinta.

“Madam sedang tidak ada di tempat, bagaimana jika kita menjalankan rencana nya malam ini? Pasti malam ini dia akan menginap di sini untuk menggantikan madam sementara,” ucap Shinta dengan rencana liciknya.

“Ide bagus Shinta kau memang sahabat terbaik ku!” sambung Clara dengan perasaan senang.

*

*

Bersambung.

***

Maap telat up, kasian Melanjutkan harus menjalani pernikahan tanpa cinta, dan apa sebenarnya yang di rencanakan dua wanita yang merupakan wanita j*****g di rumah bordil itu untuk Jihan.

Ramaikan novel ini dengan vote yang banyak dan like jangan lupa komen🥰🥰🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!