NovelToon NovelToon

Aku Bukan Penghianat

01.

" Di sini saja ya Za , kerja sama Daddy ". Daddy Mahesa terus merengek seperti anak kecil , ketika anak bungsunya juga ingin bekerja di tempat yang jauh.

Bagaimana ia tidak sedih , putrinya dari pernikahan pertamanya pun sudah jauh tinggal di luar negeri bersama suami dan keluarga kecilnya.

Kini si bungsu pun ikut - ikutan ingin menjauhinya juga. Dengan alasan ingin lebih mandiri.

" Oh ayolah Dad , Za bukan anak kecil lagi, mau cari pengalaman, kalau kerja sama Daddy , Kak Dzaki ..yang ada aku cuma di suruh duduk manis , apa gunanya semua ilmu yang aku dapat dengan susah payah Dad , sia - sia nanti ".

" Dan lagi Za cuma pergi ke Bandung, tidak ada satu jam kalau Daddy naik kereta cepat ".

" Di sana juga Za ikut Om Bagas , jadi jangan kuatir , Kak Zaki juga pasti akan menjaga putrimu Dad ". Jelas Iza panjang lebar berharap sang Daddy luluh.

Mommy Aisyah sendiri pun sudah kehabisan kata - kata , ia menyerah sudah , bujukannya pun tidak mempan pada Faiza.

" Meski kamu sudah dewasa tetap bagi Daddy kamu putri kecil kami , Aca sudah di luar negeri, kamu juga mau ninggalin Daddy sama Mommy di sini hanya berdua ". Daddy Mahesa masih belum memberikan restunya.

Di rumah yang besar itu sungguh Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah akan kesepian, putra kembarnya sudah berumah tangga, dan sudah tinggal di rumah mereka masing - masing.

" Baguslah, jadi Daddy dan Mommy bisa pacaran terus tanpa ada yang menganggu ". Faiza terkekeh

" Kamu ini ". Mommy Aisyah sampai memukul bahu Iza pelan.

" Loh benar kan apa kata Za , biar mata Za tidak ternoda lagi , kalau teman sebaya Za selalu nonton drama korea yang katanya banyak adegan romantis itu , Za tidak perlu karena tiap hari selalu lihat secara live kemesraan Momny dan Daddy ".

" Ya memang harus gitu sayang , biar rumah tangga awet sampai tua , kamu perlu mencontoh kami ". Ujar Mommy Aisyah.

" Ya itu nanti kalau Za sudah punya suami, sekarang kan belum...kalian hanya membuat Za iri saja ".

" Atau gini saja , Daddy bikin Mommy hamil lagi , biar Za punya adek, jadi kalian ada mainan baru ". sungguh Iza sangat geli mengucapkan itu, kedua orang tuanya sudah punya cucu tapi ia malah menyarankan untuk punya anak lagi.

" Anak kamu Mas , bagaimana bisa ia menyuruh aku hamil lagi , apa enggak malu sama menantu - menantuku , di kira balapan nanti ". Kali ini Mommy Aisyah menarik hidung Faiza.

" Boleh juga usul kamu , kalau Daddy sih masih sanggup , orang pabriknya kan masih beroperasi, Kan Daddy masih sering mengunjunginya meski tidak tiap hari , cuma tidak menghasilkan produk saja ,karena di tutup sama KB ". kelakar Daddy Mahesa.

" Mas Biannnn ". Tekan Mommy Aisyah.

" Iya sayanggg , mau buat sekarang?".

Melihat Mommy Aisyah melototkan matanya membuat Faiza dan Daddy Mahesa tertawa.

" Yang benar saja , kalian ini...". Mommy Aisyah menggeleng - gelengkan kepalanya. Ia ikut tersenyum, ketegangan antara Faiza dan suaminya tadi cair sudah.

" Jadi gimana Dad...Mom...boleh ya , please ".

Daddy Mahesa membuang nafasnya pelan." Baiklah , Daddy akan menuruti keinginan kamu ".

Faiza langsung melonjak kegirangan. " Benarkah Dad....aaaaaaa terima kasih Dad , Daddy memang yang paling ngerti aku deh ".

" Tapi ada syaratnya ".

" Yahhhh kok pake syarat sih Dad ". Faiza kembali cemberut.

" Kamu harus tinggal di rumah Om Bagas , titik tidak pake koma ".

" Ini semua demi kebaikan kamu sayang , jadi kami lebih tenang meninggalkan kamu di sana ".

" Tapi , Za tidak mau merepotkan Om Bagas dan Tante Vivi Dad, Mom ".

" Atau kita beli rumah saja , kita bisa tinggal di sana untuk menemani Iza , iya kan Mom....Dzaki pasti tidak masalah jika kita pindah sementara di sana ".

" Daddyyyyy , itu sama saja ...kalau seperti itu tidak ada bedanya dengan aku tinggal di sini ".

" Nah itu tau ". Daddy Mahesa memang sengaja melakukan itu agar Faiza mau menyetujui syaratnya.

" Baiklah baiklah , lebih baik aku tinggal di rumah Om Bagas, tidak masalah , kan ada Yasmin ,dari pada di intilin sama Daddy dan Mommy ". bibir Iza mengerucut , Daddy Mahesa malah tertawa kencang.

" Kapan Daddy dan Mommy bisa antar kamu ?".

" Di antar juga Dad ?? aku udah kayak anak TK saja , padahal mau bekerja ".

" Tidak ada penolakan sayang ".

" Iya iya , Za nurut kok...seminggu lagi ya Dad , Za harus mempersiapkan sesuatu dulu ".

" Apa itu , apa Daddy bisa bantu ?".

" Tidak perlu Dad , Za benar - benar ingin melakukannya sendiri , biar bisa menikmati momentnya ".

Itulah Faiza , meski ia terlahir dari keluarga kaya raya tapi tidak menjadikannya gadis yang manja. Iza ... sapaan gadis itu ,ia bahkan lebih suka orang tidak tau dia anak siapa. Karena ia ingin mendapatkan teman yang benar - benar tulus padanya, makanya ia ingin bekerja di tempat perusahaan orang.

Hari yang di tunggu pun tiba , keluarga Daddy Mahesa di sambut sangat baik dan hangat oleh keluarga Papa Bagaskara bersama sang istri , Mama Viana.

Mereka saling berpelukan, begitupun dengan Iza dan Yasmin , anak ke dua Papa Bagas.

" Zaaaaaaa ". ucap Yasmin cukup memekakkan telinga semua orang yang ada di sana.

" Yasmin !!!! tekan Mama Vivi.

" Opppsss , sorry Ma , kelepasan...kangen berat sama gadis cantik satu ini ". Yasmin nyengir saja ketika melihat pelototan mata dari Mama Vivi....Iza sendiri malah tertawa kecil .

" Biarkan saja Jeng Vivi , kami sudah tidak kaget lagi, Yasmin kan punya suara 8 oktaf ".

" Eh , Tante Aisyah bisa aja , maaf ya Tan terlalu kenceng tadi ngomongnya ".

" Loh itu tadi kamu ngomong toh Yas , Tante kira kamu teriak tadi ". Mommy Aisyah kenbali terkekeh.

" Tanteeeee ". rengek Yasmin manja." Pa , Ma..Tan ,Om...aku boleh bawa Iza ke kamarku tidak ".

" Bawa saja Yas , nanti dia juga akan tinggal di sini sama kamau ". ujar Mommy Aisyah.

" Waahhhh berita bagus itu , kenapa kamu tidak cerita padaku Za , ayo kamu harus menjelaskannya ". Yasmin menarik tangan Iza menuju kamarnya.

Di atas tangga Yasmin dan Faiza bertemu dengan Muzaki , kakak Yasmin yang baru keluar dari kamarnya.

Deg......dia....

Hai semuanya....mampir lagi ya di karya aku yang baru , jangan lupa , othor butuh dukungan kalian.

Tanpa kalain othor bukan apa - apa........Happy Reading 👍🏻

02.

" Kak , masih ingat dong sama Iza?". Ucap Yasmin.

" Hem ". Balas Zaki , lalu melewati kedua gadis yang mukanya di penuhi banyak pertanyaan.

Asem banget sih mukanya Kak Zaki , sok sok an enggak kenal.gitu , negur kek ..senyum kek...ini malah diem aja kayak patung pancoran . Gerutu Iza dalam hati.

" Enggak jelas banget , kakak gue bukan sih ".

" Benar Yas , apa Kakak elo ketuker kali waktu kuliah di luar negeri ". Sambung Iza...ia juga heran , dulu Kak Zaki sungguh hangat bahkan suka sekali mengajaknya untuk mengobrol.

" Mungkin Za , untung masih tampan , dah ah ayo masuk , biarkan saja.. Kak Zaki lagi banyak pikiran kali ".

Tampan ??? Iza tentu setuju dengan ucapan Yasmin.

Bukan tampan lagi Yas , gue aja sampai ngiler lihat dia tadi, jadi kepengen gigit deh....ihhhh gemesnya Kak Zaki...

" Za...hai Za, malah bengong , kenapa ?? Terpesona ya sama ketampanan Kak Zaki?

" Iya , Eh tidak....apaan sih Yas ".

" Ha...ha..ha...elo salah tingkah Za , jadi benar nih tebakan gue, tenang Za gue dukung kok kalau elo jadi kakak ipar gue ". Yasmin tersenyum meledek.

" Baik , gue pegang janji elo ya Yas , awas aja kalau kamu enggak bantu gue buat dapetin Kak Zaki ".

" Ha..ha..ha..iya iya , pasti gue bantu , tapi tidak gratis ya ".

" Dih ada udang di balik batu nih ternyata ". cibir Iza , ternyata Yasmin kurang ikhlas dalam membantunya .

" Jaman sekarang mana ada yang gratis sih Za , kencing aja bayar tadinya dua ribu sekarang malah naik jadi tiga ribu , heran gue padahal yang keluar sama , air kencing juga ". gerutu Yasmin tidak jelas.

" Idihhhh apa yang elo omongin sih Yas , malah bahas air kencing ".

" Eh iya ya....gara - gara elo nih Za ".

Dua gadis itu terus saja bercengkerama, tawa mereka pun terdengar sampai keluar kamar , karena Yasmin memang tidak menutup rapat pintu kamarnya.

Zaki yang baru saja kembali dari dapur pun hanya menggelengkan kepalanya. Yasmin itu rusuh dan berisik , dan sekarang akan di tambah satu orang lagi , bagaimana nanti jadinya rumah ini dengan adanya dua perusuh.

Zaki berhenti sebentar di depan kamar adiknya , dari celah pintu ia bisa melihat Iza yang tertawa lepas karena guyonan dari Yasmin yang terus saja nyerocos tak berhenti bicara.

Sejenak matanya tidak berkedip menatap gadis itu, gadis yang sudah bertahta di hatinya , tapi sayangnya ia hanya seorang pecundang yang tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya.

Makin dewasa kamu makin cantik Za , dan aku benar - benar tidak bisa berpaling dari mu , akankah nanti jika aku ungkap perasaan ini kamu akan menerimanya, atau malah bertepuk sebelah tangan....aku takut Za..

Dengan memasang muka dingin Zaki berharap bisa menyamarkan kegugupannya kala berhadapan dengan Iza , jantungnya berdetak sangat cepat, ia pasti akan malu jika Iza mengetahuinya.

Tanpa di duga Iza menengok ke arah pintu yang terbuka , matanya dan mata Zaki pun bertemu , Iza pun tersenyum manis , tapi dengan cepat Zaki memutus pandangan itu dan dengan langkah cepat ia masuk ke dalam kamarnya.

" Gila , jantung ku kenapa begini, sial.....kalau begini terus bagaimana aku bisa menyatakan cinta pada Iza ....cemen kamu Zak ". Zaki memaki dirinya sendiri.

Di ruang tamu ,Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah pub berpamitan , mereka menitipkan putrinya pada Papa Bagas dan Mama Vivi.

" Kenapa tidak menginap di sini saja sih jeng ".

" Maaf ya , kami sudah pesan kamar di hotel , biar Iza saja yang bermalam di sini , pasti Yasmin tidak akan membiarkan Iza keluar dari kamarnya ".

" Benar itu jeng ". dua orang Mama yang masih terlihat cantik itu pun terkekeh bersama.

" Aku nitip Iza ya Gas ".

" Tenang saja Bi , Iza sudah seperti putriku sendiri ". jawab Papa Bagas.

" Terima kasih, Baiklah kami pamit ya , besok tolong bilang pada Iza untuk menemui kami di hotel karena kami akan langsung pulang dan tidak mampir lagi ke sini ".

" Kenapa buru - buru sekali sih ?".

" Kasihan Dzaki kalau di tinggal , istrinya baru saja melahirkan anak ke dua mereka , jadi aku harus ikut turun tangan mengurus perusahaan ".

" Baiklah kalau begitu hati - hati , sering- seringlah main ke sini Bi ".

" Gantian dong Gas , jangan aku saja ,kalian juga harus main ke kota , akan aku kenalkan dengan cucu- cucu ku ".

" Aku jadi iri , entah kapan Zaki mau menikah dan memberikan kami cucu seperti kamu Bi ".

" Jangan terlalu di paksa, pasti akan tiba waktunya nanti ".

Setelah berpelukan , Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah langsung pergi dari rumah Papa Bagas.

Paginya ....

Suasana meja makan kini terlihat makin rame di tambah adanya Iza di sana.

" Ayo nambah Za !".

" Tidak Tan , terima kasih....bisa gemuk aku nanti ". tolak Iza ketika Mama Vivi akan menambahkan lagi makanan ke dalam piring Iza.

Sedang Zaki makan dalam diam , ia fokus menatap makanannya .

" Kalian mau berangkat dengan Papa apa dengan Zaki , Yas ...Za ?". tanya Papa Bagas.

" Kami berangkat sendiri Pa , kalau berangkat sama Papa , seluruh karyawan kantor akan tau kalau aku anak Papa , kami kan dalam misi penyamaran, Kak Zaki kan juga begitu ".

Zaki memang ikut bekerja di perusahaan Papa Bagas , tapi ia juga tidak memperkenalkan dirinya pada karyawan kantor bahwa dia adalah putra dari Papa Bagas.

Sebagai pewaris perusahaan nantinya, ia ingin menjadi pimpinan yang benar - benar bisa di andalkan , bukan hanya karena menyandang nama besar sang Papa.

Bahkan Zaki rela bekerja dengan posisi dari bagian yang rendah , dan itu pun atas kemauannya...hanya orang- orang kepercayaan Papa Bagas yang tau bahwa Zaki adalah putranya.

" Baik , tapi ingat ...jangan kecewakan Papa ya Yas , awas kalau kamu buat onar di sana ".

" Enggaklah Pa , di sana kan Yas mau bekerja bukan mau main ".

" Sudah sana berangkat , hati - hati ya ". pesan Mama Vivi.

" Kami pergi dulu Pa Ma ". pamit Yasmin.

" Om...Tante..". pamit Iza.

" Panggil Papa dan Mama kalau kamu sedang berada di rumah ya Za ". pinta Mama Vivi.

" Baik Tan...eh Ma ". Mama Vivi pun tersenyum manis , ia bahkan sampai memeluk Iza

Semoga kamu benar- benar jadi anak menantuku...berjodoh dengan Zaki...aamiin. do'a Mama Vivi dalam hati.

" Mama , anaknya sendiri malaah tidak di peluk ". rengek Yasmin.

" Kemarilah !". Mama Yasmin membuka tangannya , lalu Yasmin masuk ke dalam pelukannya, alhasil ketiga perempuan itu berpelukan di dekat meja makan.

" Kapan sampai kantormya kalau kalian terus berpelukan seperti itu, berangkat sana Yas , Za....sekarang giliran Papa buat pamitan dan peluk Mama , kamu enggak usah ikut - ikutan ya Zak ". ucap Papa Bagas , membuat ketiga perempuan itu tertawa geli.

Bersambung...

Semoga ceritanya bisa menghibur kalian.

Jempol dan Comment nya ya....Othor tunggu...

03.

Yasmin dan Iza langsung menghadap ke HRD...karena hari sebelumnya mereka telah melalui serangkaian tes masuk ,meski itu hanya formalitas saja , tapi Iza dan Yasmin benar - benar melakukannya dengan baik.

Mereka berdua lulus dengan hasil yang memuaskan , bahkan nilai Iza jauh di atas semua para pelamar yang datang .

Bersama Iza dan Yasmin , ada tiga lagi karyawan baru yang di terima , dua orang laki - laki dan satu perempuan.

" Eh kalian sudah sampai di sini rupanya , padahal aku dan Ica sudah berangkat pagi , tapi ternyata ada yang lebih pagi dari kami ". Ucap Yasmin menyapa ke tiga teman seangkatannya.

" Aku takut telat Yas , bahkan dari semalam aku bolak balik melihat jam , aku agak ngantuk ini karena kurang tidur ". Adisti menjawab sambil terkekeh.

" Sama , aku juga takut telat , aku malah bangun dari jam 4 ". Ucap Saka. Laki - laki berkulit putih , tampan dan seumuran dengan Iza , sepertinya ia juga fresh graduate.

" Kamu juga pasti sama kan Ram ?" tanya Iza.

" Biasa saja , aku memang terbiasa bangun pagi , dan juga ini bukan pengalaman pertama bagi aku , jadi ya tidak terlalu kagetlah ". Mereka manggut - manggut mendengar penuturan Rama , yang memang lebih dewasa di antara mereka berempat.

Tak lama datanglah Pak Abu memberi interuksi pada mereka. Yasmin berada satu divisi dengan Rama. Sedangkan Iza satu divisi dengan Adisti dan juga Arsaka.

Setelah mendatangani kontrak kerja , mereka semua di antar ke divisi mereka masing - masing.

" Pak Bagus , saya membawa anak baru untuk divisi anda , perkenalkan diri kalian masing - masing , ini Pak Bagus kepala divisi kalian ". Ucap Pak Abu .

Tampan.... gumam Adisti , ia langsung terpesona pada ketampanan Pak Bagus. Sedang bagi Iza , Kak Zaki lah yang menurutnya paling tampan.

" Saya langsung pamit Pak Bagus ".

" Ya , terima kasih Pak Abu ".

" Sama - sama Pak ". Laki - laki paruh baya itu keluar dari ruangan Pak Bagus.

" Seperti apa yang di katakan Pak Abu tadi , perkenalkan diri kalian ". Perintah Pak Bagus , suaranya sungguh merdu di telinga Adisti.

" Nama saya Adisti Pak , umur saya dua puluh tiga tahun , dan saya masih jomblo loh Pak ". Sela Adisti , ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu dengan cepat

Iza hampir saja tertawa begitupun dengan Saka , mereka berdua tidak mengira, gadis yang tadinya malu- malu itu kenapa berubah tiba - tiba , Adisti jadi genit seperti ini.

" Saya tidak tanya tentang status kamu, sekarang kamu ". Tunjuk Pak Bagus pada Iza.

" Nama saya Faiza ". cukup nama yang ia sebutkan , ia tidak mau di permalukan seperti Adisti.

" Kalau saya Arsaka Pak ". Arshaka langsung menyebut namanya ketika mata Pak Bagus tertuju padanya.

" Baik ,selamat bergabung di divisi saya , saya harap kalian bekerja dengan sungguh - sungguh , saya tidak akan mentolerir jika kalian tidak becus dalam bekerja ".

" Iya Pak ". Jawab ketiganya kompak.

" Kalian langsung ke meja kalian masing - masing, di sana sudah ada nama kalian ".

Iza, Adisti dan Saka menurut saja , mereka langsung keluar setelah membukukkan badan tanda memberi hormat pada Pak Bayu.

" Cantik sekali kamu Za , apa benar kamu anaknya Pak Bagas , kalau itu benar aku harus bisa mendapatkan kamu ".

" Hanya kamu yang pantas menjadi istri seorang Bagus Wiraguna.....apalagi kamu sangat cantik Za , kita pasti akan jadi pasangan yang serasi ". Pak Bagus terus berbicara sendiri , jujur pada pandangan pertama dia sudah mengagumi kecantikan Iza.

Desas desus putri dari Pak Bagas yang bekerja di perusahaan itu sudah tersebar , entah siapa yang menyebarkannya. Tapi mereka semua tidak tau apa isu itu benar , karena mereka semua juga tidak bagaimana rupa putri Pak Bagas itu , karena selama ini Pak Bagas memang menyembunyikan identitas putra dan putrinya.

Begitupun dengan Zaki , mereka juga tidak tau kalau Zaki putra satu - satunya dari Pak Bagas .

Iza dan kedua temannya fokus kerja , karena mereka akan memberi kesan baik di hari pertama mereka bekerja.

Saat istirahat, mereka pergi ke kantin bersama, sudah seperti geng anak baru...mereka bersama karena belum mengenal baik karyawan lain.

Maaf ceritanya pendek , othor lagi enggak bisa nulis banyak, lagi nungguin anak othor yang kecelakaan lalu lintas hari ini...sekarang sedang di rawat di rumah sakit....mohon do'anya 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!