"Pada saat itu aku berpikir bahwa aku telah mati,"
"Tetapi..."
"Saat aku membuka mataku..."
"Apa ini...? Ini di mana..? Bukankah aku di tabrak dari mobil saat melintas?" Gumamnya sambil memperhatikan keadaan sekitar
"Nona Reina, akhirnya nona bangun," ucap sang pelayan sambil membuka tirai
"Tunggu, pelayan itu memanggilku nona Reina ...? Sepertinya aku tidak asing dengan nama ini humm.. Tapi siapa ya ...?" Gumam gadis itu sambil memandang cermin
"Reina... Reina... Akhirnya kamu bangun," Ucap sepasang suami istri yang seperti mengkhawatir putrinya
Tiba-tiba seorang laki-laki berambut pirang dan mata biru yang terang masuk ke dalam kamar tersebut dan bertanya
"Reina akhirnya kamu bangun, Apa kamu baik-baik saja Reina ? Apa kamu ingat kami ?" Tanya anak laki-laki berambut pirang itu
"Kakak sangat menghawatirkanmu," Ucapnya sambil memeluk erat Reina
'Sebentar nama yang tidak asing ini... dan mereka orang tuanya... jangan-jangan aku berada di dalam novel yang aku tulis ketika aku berada di bangku sekolah,' Ucapnya di dalam hati dengan murung
"AKHHH... KENAPA JADI SEPERTI INI," Teriaknya di dalam hati sambil mengacak rambutnya
Novel yang aku tulis menceritakan 3 orang pangeran kerajaan Lavina, Duke, dan putra keluarga Marquess Halmiton yang merupakan kakak dari tokoh antagonis yang jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Elena yang merupakan putri dari keluarga Baron Elsdon dan si tokoh antagonis yang berasal dari keluarga Marquess Reina Elice Halmiton yang mencintai duke namun mati dengan tragis di bunuh oleh orang yang di cintainya yaitu dengan memenggal kepalanya, karena menggunakan cara licik untuk membunuh sang tokoh utama wanita karena dekat dengan duke dia memilih seorang duke dibandingkan tunangannya seorang pangeran.
Aku dipanggil Reina itu berarti aku pemeran antagonis yang akan mati di sini ... Apa yang harus aku lakukan dengan nyawa sebagai taruhan ....?
Tunggu kalau aku tidak terlibat dengan pertunangan dan juga tidak terlibat dengan tokoh utama, bukankah pasti hidupku akan aman dan bisa hidup dengan tenang kan?
Namun yang ingin aku hindari ternyata.....
"Reina, maukah kamu minum teh denganku besok aku tidak menerima penolakanmu?" ucap sang pangeran pertama sambil tersenyum dingin
"Reina, maukah kau menemaniku ke kota hari ini? Ada beberapa buku baru di toko buku hari ini," ucap sang duke sambil mengulurkan tangan
"Reina, bisakah kamu menemani kakak di pesta dansa nanti? kakak sangat kesepian kalau pergi sendirian," ucap sang kakak dengan tatapan memelas
"Reina, apa kau suka manisan aku membuatnya untukmu? Kalau kamu tidak mau tidak apa," ucap pangeran ketiga dengan dingin namun malu-malu
"Reina, apakah kamu tau kenapa aku menemui mu ? kamu tidak membaca suratku kan ? jadi aku datang langsung kesini," ucap pangeran kedua sambil menggenggam tangannya
HEEEEE.... Kenapa menjadi seperti ini?
"Kenapa mereka berbicara dengan lembut denganku dan memperlakukanku dengan lembut?"
"Tunggu bagaimana dengan tokoh utama perempuannya tidak mungkin mereka tidak tertarik dengannya?"
"Dimana kehidupanku yang tenang dan kehidupanku yang damai?"
"Apakah aku bisa dengan tenang menjalani hidupku di tengah-tengah mereka?"
"Apakah aku akan mati lagi di kehidupan ini di tangan karakter yang aku tulis?"
"Di umurku yang muda?"
Bukankah ini tidak adil dewa? Kalau kamu bisa mendengarku tolong berikan aku kehidupan tenang dan jauhkanlah aku dari mereka aku hanya ingin hidup tenang sampai tua nanti
REINKARNASI REINA
"Nona Reina, ini sudah waktunya bangun," Ucap Olivia yang merupakan pelayan Reina sejak Reina kecil sambil membereskan kamar
"Hah...sebentar lagi," Ucap Reina sambil menguap
"Nona Reina, anda harus bangun kalau tidak anda akan telat untuk sarapan bersama keluarga anda," ucap Olivia dengan kesal sambil menarik selimut dari Reina
"Baiklah... baiklah aku bangun," Ucap Reina sambil mengusap usap matanya
"Padahal aku ingin tidur lebih lama lagi," Gerutu Reina sambil turun dari tempat tidurnya
'Namaku Naomi, aku sudah berada di sini selama 3 bulan setelah kematianku karena kecelakaan, aku pikir setelah aku mati aku akan mendapatkan ketenangan, tetapi....ketika aku membuka mataku aku sudah berada di dalam tubuh seorang gadis bernama Reina Elice Halmiton yang merupakan tokoh antagonis novel yang berjudul tuan putri tercinta,'
'Novel yang menceritakan tokoh perempuan utama dengan sifat polos, lembut dan disenangi semua orang sedangkan si tokoh antagonis yang sangat boros, di benci orang, kasar dan akan mati ketika penobatan putra mahkota serta pengumuman calon ratu,'
'Dan untuk merubah takdirku yang malang ini dan kehidupanku yang tenang. Aku harus membatalkan pernikahan dengan putra mahkota, dan berusaha tidak bertemu dengan laki-laki yang menyukai tokoh utama dan tidak bertemu dengan tokoh utama perempuan setelah itu aku akan pergi ke tempat yang jauh, membangun sebuah bisnis kecil dan hidup dengan tenang itu adalah rencanaku yang sempurna untuk tidak mati di kehidupanku kali ini,' Gumam Reina sambil menatap keluar jendela
"Nona, bukankah sebaiknya anda pergi sarapan di ruang makan sekarang, kenapa anda melamun? dan setelah itu anda harus menemui tunangan anda tapi aku dengar kalau tunangan anda adalah seorang putra mahkota," ucap Olivia sambil tersenyum
"Eh... benarkah?" tanya Reina dengan terkejut dan kebingungan
"Tentu saja nona, saya dengar katanya anda akan bertunangan dengan putra mahkota dan katanya dia sangat tampan dan keren, kalau nona menikah pasti akan bahagia," ucap Olivia sambil tersenyum
'Apanya yang bahagia, itu adalah penyesalan seumur hidup,' ucap Reina di dalam hati sambil menggenggam tangannya
"Hah .... aku sama sekali tidak tertarik dengan itu," ucap Reina dengan sinis sambil berjalan keluar kamar di ikuti oleh Olivia
"Bagaimana mungkin nona tidak akan bahagia putra mahkota adalah orang yang tampan, berbakat dan memiliki posisi yang hebat," ucap Olivia sambil tersenyum
'Bagaimana aku akan bahagia kematianku saja 10 tahun lagi' ucap Reina di dalam hati dengan muram
Sesampainya di ruang makan tuan Marques Gladavin Halmiton dan nyonya Marquees Natalie Halmiton yang merupakan orang tua dari Dalbert Charles Halmiton dan Reina Elice Halmiton menunggu Reina dan Dalbert ke ruang makan .
"Putri dan putra ibu yang manis, akhirnya ada disini semua," ucap nyonya Natalie sambil tersenyum lembut
"Ibu aku sudah besar sampai kapan ibu mau memanggilku seperti itu?" tanya Dalbert dengan muka merah
"Bukankah itu imut kak?" sindir Reina sambil tersenyum
"Kamu tidak boleh berkata seperti itu Reina," ucap Dalbert dengan tatapan kesal
"Adikku lain kali bisakah tidak membuat orang menunggu, kalau kau seperti itu terus nanti tidak akan ada yang mau menikah dengan mu," Ucap Dalbert sambil tersenyum
"Aku tidak percaya itu akan terjadi, kalaupun terjadi aku tidak mau," ucap Reina sambil tersenyum sinis
'Sejak aku datang ke dunia ini, mereka sangat terkejut akan perbedaan sifatku karena mau bagaimana pun aku sangat berbeda dengan Reina yang berada di novel aslinya tapi bagi mereka ini adalah sebuah pertanda baik, dan mereka sudah terbiasa dengan sifatku,' gumam Reina sambil tersenyum.
"Reina, setelah sarapan putra mahkota akan datang berkunjung ke mansion kita jadi kamu harus menemaninya karena dia adalah tunangan mu," ucap tuan Gladavin sambil tersenyum
"Ayah, bisakah ayah batalkan pertunangan ini, aku tidak ingin menikah dengan pangeran?" tanya Reina dengan tatapan memelas
Seketika mereka semua yang berada di ruang makan menjadi hening Karena terkejut dengan perkataan Reina yang ingin membatalkan pertunangannya dengan putra mahkota.
'Kenapa mendadak hening begini?' ucap Reina di dalam hatinya sambil memperhatikan sekitarnya
Apakah Reina berhasil membatalkan pernikahan?, Apakah reaksi dari ayah, ibu dan kakaknya ? Apakah putra mahkota akan setuju ?
Reinkarnasi Reina
"Reina apa kamu serius dengan yang kamu katakan?" tanya tuan Marques dengan tatapan terkejut setelah mendengar perkataan putrinya
"Tentu aku serius ayah, karena aku merasa bahwa aku dan putra mahkota tidaklah sebanding," ucap Reina sambil menatap sang ayah dengan tatapan sedih
'Semoga karena kata-kataku barusan dia memutuskan untuk membatalkan pernikahanku dengan putra mahkota itu, karena aku sangat ingin hidup dengan tenang,' ucap Reina di dalam hati sambil tersenyum kecil
"Reina kenapa kamu tersenyum senyum seperti itu? Apa kamu sakit? Apa perlu kakak panggilkan dokter?" ucap Dalbert sambil menatap khawatir
"Ah.... tidak apa-apa kok kak, aku baik-baik saja aku hanya teringat dengan buku yang aku baca kemarin," ucap Reina sambil tersenyum kaku
'Kalau aku bilang aku tau apa yang akan terjadi aku akan di anggap gila, dan juga tidak mungkin aku bilang kalau aku adalah reinkarnasi aku bisa di anggap gila,' ucap Reina di dalam hati sambil memakan makanan yang di berada di meja makan
"Benarkah? Tapi kamu yakinkah ingin membatalkan pertunangan ini, dia adalah orang baik yang bisa membahagiakanmu loh ditambah lagi putra mahkota dan kakak telah lama berteman jadi kakak sangat mengenalnya dia bukan orang yang tidak baik kok," ucap Dalbert sambil tersenyum
"Aku sangat yakin kakak, aku hanya merasa kalau aku bukanlah orang yang pantas untuk putra mahkota, lagi pula aku sudah sangat-sangat senang bisa berada di dalam keluarga ini," ucap Reina dengan tatapan yang sedih
Semua orang di dalam ruang makan terkejut dan hening akan yang di ucapkan oleh Reina, tiba-tiba mereka semua tersenyum.
"Maafkan ayah karena tidak memberi tau mu tentang pertunangan ini sejak awal, ayah pikir kamu akan senang mendengar hal ini," ucap sang ayah dengan lembut sambil tersenyum
"Dan ibu juga meminta maaf kepadamu karena ibu tidak memikirkan perasaanmu, ibu tidak akan memaksamu untuk bertunangan dengan orang yang tidak kamu cintai dan jika ayahmu menjodohkan mu dengan laki-laki yang tidak kamu cintai ibu akan membuatnya menderita," ucap sang ibu sambil tersenyum
'Eh... Aku tidak menyangka kalau kata kataku membuat reaksi ayah dan ibu seperti itu dan juga aku tidak menyangka keluarga ini begitu hangat, padahal sejak aku datang ke keluarga ini rasanya dingin ternyata aku salah karena aku sama sekali tidak bisa memahami perasaan mereka,' ucap Reina di dalam hati sambil tersenyum
"Kakak juga sangat senang berada di keluarga ini karena kakak memiliki adik yang sangat manis, dan jika Reina tidak ingin bertunangan maka kakak tidak akan memarahi mu karena ini adalah keputusanmu, kakak pasti akan melindungi dirimu walaupun harus mempertaruhkan nyawa kakak," ucap Dalbert dengan semangat yang membara
'Apa benar ini keluarga Halmiton yang aku baca di novel rasanya tidak ada yang mirip dengan yang berada di novel ditambah keluarga ini adalah keluarga yang hangat dan sangat menyayangi putri mereka,' ucap Reina di dalam hati dengan perasaan terpaku melihat keadaan yang ada di sekelilingnya
"Kakak, tidak perlu sampai mempertaruhkan nyawa kakak kok," ucap Reina sambil tersenyum kecil menatap kakaknya
'Aku rasa alur novel ini sudah sedikit berubah, dan ada kemungkinan aku bisa hidup dengan tenang,' ucap Reina di dalam hati sambil tersenyum bahagia
Setelah sarapan selesai Reina keluar dari ruang makan dengan perasaan yang bahagia karena bisa membatalkan pertunangannya dengan putra mahkota.
Tidak lama setelah itu putra mahkota dan asisten pribadinya datang ke kediaman Marques Halmiton untuk membicarakan tentang pertunangan dan semua orang di dalam kediaman itu berkumpul untuk menyambut putra mahkota.
"Putra mahkota selamat datang di kediaman Marques," ucap tuan Marques Halmiton sambil tersenyum
"Saya sangat berterima kasih kepada Tuan Marques karena telah menyambut saya," ucap putra mahkota dengan lembut sambil tersenyum dingin
'Aku tidak menyangka dia lumayan tampan tapi, aku tidak boleh tergoda karena dia tampan kalau aku tergoda aku bisa mati dengan tragis nanti,' ucap Reina di dalam hati dengan perasaan muram
'Dia wanita yang lumayan menarik, masa mau membatalkan pertunangan denganku sedangkan semua perempuan berbondong-bondong ingin bersamaku,' ucap putra mahkota di dalam hati sambil tersenyum kecil dan melihat ke arah Reina
'Aduh aku merinding di lihat oleh laki-laki sadis itu,' ucap Reina di dalam hati
Tuan Marques dan putra mahkota berserta asistennya pergi menuju ruang tamu untuk membahas pertunangan sedangkan nyonya Marquees pergi untuk membantu pelayan menyiapkan teh .
Reina dan Dalbert pergi ke ruangan minum teh agar tidak mengganggu pembicaraan tuan Marques dan putra mahkota.
Namun karena mereka berdua penasaran dengan yang dibicarakan mereka pergi untuk menguping pembicaraan tuan Marques dan putra mahkota.
"Putra mahkota,saya berniat untuk membatalkan pertunangan putri saya dengan anda, hal ini dikarenakan putri saya tidaklah cukup baik untuk anda dan juga dia adalah perempuan yang ceroboh saya merasa dia bukanlah orang yang pantas untuk anda," ucap tuan Marques sambil meminum teh yang baru saja di bawakan oleh nyonya Marquees.
"Tuan Marques kenapa begitu tiba-tiba? Tapi saya tidak berniat untuk membatalkan pertunangan dengan putri anda tuan Marques," ucap putra mahkota sambil tersenyum
"Dan bukankah lebih baik, membiarkan putri anda menjalankannya terlebih dahulu daripada menolaknya secara langsung," ucap putra mahkota sambil tersenyum dingin
'Apakah aku akan kembali ke alur novel dan mati dengan mengenaskan?' ucap Reina sambil menatap pembicaraan tuan Marques dan putra mahkota di balik pintu
Apakah Reina bisa membatalkan pertunangan dengan putra mahkota? Apakah yang akan di katakan tuan Marques? Apakah yang akan Reina lakukan dengan pertunangan yang tidak setuju di batalkan?
REINKARNASI REINA
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!