NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Pria Beristri

Aldila Khumaira

Dila menghembuskan nafas lelah nya setelah beberapa jam berlari mengejar menyelamatkan diri serta barang-barang berharga nya dari amukan si jago merah.entah datang dari mana api yang menyala begitu besar itu hingga membuat Dila harus pontang- panting sendirian tanpa ada keluarga yang menolong nya.panas nya terik matahari siang ini membuat para warga juga enggan keluar dari istana mewah mereka masing-masing hingga tanpa sadar jika ada salah satu dari warga mereka membutuhkan pertolongan saat itu.bukan hanya kaki saja yang terasa lelah melangkah tetapi tenggorokan Dila juga ikut-ikutan berdenyut setelah berteriak histeris sampai puluhan kali hingga berhasil mengundang seluruh warga berkumpul di halaman rumah nya tadi.jangan lupa kan juga ada banyak noda hitam yang menutupi wajah nya sampai membuat kulit putih nya tidak terlihat lagi.

Kini semua sudah berubah menjadi arang hitam menyisakan kerangka rumah yang sudah tidak kokoh lagi untuk di jadikan pondasi kuat dan sewaktu-waktu bisa roboh tanpa ada yang bisa memprediksi nya.

" Terimakasih sudah bersedia menampung Aku di sini Mbak,maaf jika kehadiran Aku membuat repot Mbak beserta keluarga." ucap Dila terus- menerus merasa sungkan.bagaimana tidak, Setelah dua jam lebih berdiri melamun di dekat pos security tiba-tiba saja datang seorang perempuan cantik yang merupakan salah satu warga di sekitar sini menawarkan bantuan berupa tempat tinggal sementara kepada Dila.wanita tersebut bahkan terus saja memohon dan membujuk Dila agar mau ikut tinggal bersama dia di rumah mewah nya.banyak yang hidup berkecukupan atau kaya di komplek perumahan ini tetapi hanya wanita cantik ini lah yang berinisiatif membawa Dila menginap di rumah nya.Dila yang sebatang kara di dunia ini menjadi alasan utama dari penolong baik hati ini.

" Iya sama-sama Dila,Mbak sama sekali tidak merasa di repot kan oleh kehadiran Kamu di sini.alhamdulillah Kamu bisa selamat dari kebakaran itu tanpa kekurangan sedikit pun." Jeni tersenyum manis kepada Dila yang masih belum membersihkan tubuh nya dari pekat nya noda hitam yang menempel di tubuh mungil nya.walaupun jarang berinteraksi dengan Dila dan jarak rumah mereka juga tidak terlalu dekat, tetapi Jeni sudah mengenal Dila jauh sebelum ibu nya meninggal dan kecantikan gadis cantik ini membuat Jeni merasa iba jika terus membiarkan Dila tidur di pos security depan sana.apalagi di dalam pos security itu ada beberapa pria yang bertugas menjaga perumahan ini agar tetap aman dan nyaman.Ia yakin Dila pasti akan merasa risih berada di tengah pria tersebut atau mungkin saja hal buruk akan kembali menimpa gadis cantik ini.

Mendengar ucapan Jeni tadi, membuat Dila juga ikut tersenyum dengan nafas yang masih memburu kencang.ia masih begitu merasa lelah dengan aksi yang ia lakukan tadi.bahkan jantung nya saja memompa dengan begitu kuat sampai ia bingung sendiri bagaimana cara untuk menetralkan nya.

" Sekali lagi terimakasih banyak ya Mbak,apa keluarga Mbak nggak marah jika Aku menginap di sini?" tanya Dila masih saja cemas karena tidak mau Jeni mendapatkan masalah besar setelah berbaik hati menolong diri nya.

Jika boleh meminta Dila tentu nya tidak mau berada di dalam rumah ini.Dila yang sehari-hari menghabiskan waktu di luar sana untuk bekerja keras agar bisa makan dan membiayai kuliah nya sama sekali tidak berhubungan baik dengan keluarga Jeni.rumah ini terlalu mewah untuk menampung diri nya yang begitu sederhana ini.apa kata orang nanti jika melihat ia keluar dari rumah mewah ini.Dila hanya tidak mau ada mulut julid tetangga yang mengatakan jika ia sedang memanfaatkan situasi ini.Dila tidak serendah itu yang rela menghalalkan kan segala cara demi mencapai puncak kemewahan.tabungan yang ia miliki masih cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Hati dan isi kepala Dila terus saja merasa tidak tenang.namun Jeni terlalu pandai mengambil hati nya hingga membuat ia tidak berani lagi untuk melakukan penolakan.

"Mbak di sini hanya tinggal bersama suami Mbak saja, keluarga Mbak tinggal di rumah mereka masing-masing.suami Mbak pasti menerima kehadiran mu di sini karena sebenarnya dia juga orang baik yang suka menolong sesama.jangan takut dan bersikap lah sewajarnya nya saja ,anggap saja ini juga rumah Kamu sendiri." kata Jeni sambil menatap ke arah Dila.

" Lebih baik kita masuk dulu ya Dil,Kamu juga harus membersihkan diri Kamu dulu." sambung Jeni mengajak Dila melangkah masuk ke dalam rumah mewah nya

" Iya Mbak." Jawab Dila lirih.dalam hati gadis ini sangat berharap agar tidak terjadi masalah di kemudian hari atas apa yang ia dapat kan sekarang.toh kuliah nya juga sudah selesai hanya tinggal menunggu waktu untuk mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan uang begitu banyak.

Dila melangkah sambil membawa dua koper besar berikut dua tas besar yang sengaja ia tumpukan di atas koper tersebut agar memudahkan pekerjaan untuk memindahkan koper berat itu.di dalam rumah yang begitu mewah ini terasa sangat sepi sekali.lantai marmer mahal yang menyala di bawah telapak kaki Dila membuat gadis ini terpukau melihat nya.beruntung Jeni tidak melihat sikap lucu Dila ini karena wanita tersebut berjalan terlebih dahulu dengan Dila yang mengekor di belakang nya.cukup banyak ruangan yang mereka lewati untuk sampai ke kamar yang akan di tempati oleh Dila.

Setiap ruangan yang ada di dalam rumah mewah ini memiliki ciri khas tersendiri.pantas saja perempuan ini tidak merasa bosan di rumah sendirian karena memang suasana rumah yang begitu adem sekali.membuat pikiran pun menjadi tenang.Jeni akhirnya menghentikan langkah kaki nya di sebuah pintu berwarna coklat tua.ia buka secara perlahan pintu tersebut hingga beberapa detik kemudian tampak lah seluruh isi kamar yang masih terlihat gelap tanpa berpenghuni.Jeni menyalakan lampu kamar dengan keadaan pintu yang sudah terbuka lebar.semua yang ada di kamar tamu ini terlihat sangat mewah berbanding terbalik dengan kamar milik Dila yang ada di rumah nya dulu.

" Dila,ini kamar yang akan Kamu tempati selama tinggal di sini Mbak harap jangan sungkan untuk melakukan apapun yang Kamu inginkan.anggap aja Mbak adalah keluarga Kamu sendiri."Jeni mempersilahkan Dila untuk masuk ke dalam ruangan yang cukup besar ini.meskipun hanya sebagai kamar untuk tamu tetapi luas ruangan ini tak jauh beda dari luas kamar yang lain nya.

" Sekarang Mbak punya teman jika sedang berada di dalam rumah.Kamu pindah nya jangan terburu-buru ya Dil,suami Mbak juga jarang sekali di rumah karena sibuk dengan pekerjaan nya.semoga saja Kamu betah dan yang nyaman ya selama tinggal di sini." Lagi dan lagi Jeni tersenyum lembut kepada Dila.jika saja perempuan ini tidak datang menawarkan bantuan kepada Dila.entah seperti apa nasib Dila saat ini.

" Terimakasih banyak untuk segala kebaikan Mbak kepada Aku.semoga saja yang maha kuasa membalas semua yang sudah Mbak berikan kepada Aku." balas Dila merasa terharu.

" Amin! Sekarang Kamu mandi dulu sekalian rapikan pakaian Kamu ke dalam lemari di ujung sana.Mbak tinggal mau ke dapur dulu ya." kini Jeni sudah berdiri di samping Dila sambil mengelus pelan pundak gadis cantik yang nasib nya sangat miris sekali.

"Baik Mbak." Jeni meninggalkan Dila sendirian di dalam kamar nya.meskipun ini adalah merupakan rumah dia bersama suami nya.tetapi Jeni sudah tidak boleh sembarangan untuk masuk ke dalam kamar ini lagi.Dila juga butuh privasi yang sama sekali tidak boleh tersentuh oleh pihak luar.

Pintu kamar sudah tertutup rapat oleh tangan Jeni.kini wanita yang sudah menyandang status sebagai seorang istri dari CEO kaya bergegas menuju ke dapur.rencana nya ia akan membuat makan malam untuk suami tercinta.ia sengaja tidak meminta bantuan kepada Dila karena cukup mengerti bagaimana kondisi gadis itu saat ini.

Halo semua nya..Jumpa lagi di karya terbaru author yang masih amatiran ini...Jangan bosan untuk membaca nya dan setelah selesai membaca jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar lalu klik tombol Vote dan terakhir kasih rate ⭐⭐⭐⭐⭐atau 10 juga boleh 🤣🤣

Don't forget ya bestiie...

Bertemu untuk yang pertama kali

Sementara itu Dila masih saja terus menatap kagum interior kamar yang ia tempati saat ini.kedua tangan nya merentang di udara dan detik berikutnya menimbulkan bunyi yang begitu kuat.lelah itu lah yang ia rasakan saat ini.walaupun demikian Dila sadar sekali harus segera membereskan pakaian yang bisa terselamatkan oleh diri nya dari kobaran api yang menyala.ada juga beberapa berkas penting yang sangat ia butuhkan kelak berikut dengan sekotak perhiasan peninggalan dari sang ibu.

Ia pikir kamar ini harus segera rapi seperti semula agar pemilik rumah tidak merasa ilfil terhadap keberadaan nya di sini.

" Hanya barang ini yang bisa Aku selamat kan." batin Dila dengan mata yang berkaca-kaca.bahkan album foto kenangan masa kecil nya dulu sudah menjadi abu karena Dila terlambat untuk menyelamatkan nya.entah kenapa semenjak kepergian sang Ibu dari samping nya,Dila merasa jika hidup nya semakin merosot ke bawah sampai membuat ia lelah sendiri untuk naik lagi.

Tangis yang sejak tadi ia tahan akhirnya pecah juga kala bayangan wajah cantik ibu nya melintas di pelupuk mata.

Tak pernah terbesit di benak Dila akan menjadi yatim piatu di usia yang masih begitu muda sekali.tak ada satu pun kerabat yang bisa ia andalkan saat ini.dulu Dila pernah bertanya kepada ibu nya kemana perginya sang Ayah.bukan nya senang mendengar jawaban yang ibu nya berikan, justru Dila semakin bersedih hati mendengar bagaimana ayah nya tega tidak mengakui nya di hadapan kedua orang tua nya dan memilih tetap melanjutkan perjodohan yang sudah orang tua ayah nya putus kan.bisa di katakan pernikahan orang tua nya sama sekali tidak di setujui oleh pihak keluarga dari sang ayah.ibu nya juga menceritakan bagaimana perlakuan buruk mereka dulu kepada sang ibu dan bahkan pernah mengancam almarhumah ibu nya agar menggugurkan kandungan nya waktu itu.karena tak mau kehilangan bayi nya ,ibu dari Dila memilih bersembunyi di tempat aman sampai berhasil melahirkan Dila ke muka bumi ini.

Siang tadi si jago merah berhasil melahap 10 rumah warga tanpa bersisa sedikit pun.Dila yang baru pertama kali menemukan kejadian seperti ini masih saja merasa takut jika kejadian seperti itu bisa terulang kembali dalam hidup nya.untung saja ia lekas menyadari nya.jika tidak, Mungkin saja saat ini Dila sudah ikut-ikutan menjadi arang menyusul sang ibu yang sudah terlebih dahulu meninggalkan nya di fatamorgana ini.

" Apa Aku cari kontrakan besok pagi,Aku tidak mungkin menyusahkan orang lain terlalu lama.suami Mbak Jeni juga belum tentu suka dengan kehadiran Aku di sini."pikir Dila lagi,uang tabungan nya masih cukup untuk membiayai kehidupan nya beberapa bulan ke depan,semua hasil kerja keras nya ia tabung demi kebutuhan hidup, sedangkan biaya kuliah sampai semester akhir berikut dengan wisuda nya tidak pernah ia pikir kan karena mendapat kan biaya siswa dari pihak kampus.

" Mau tinggal di cafe juga nggak mungkin." batin Dila, pikiran nya menerawang jauh,kenapa bisa musibah ini datang secara bersamaan.sehari sebelum kejadian naas ini terjadi.Dila sudah kehilangan pekerjaan nya akibat pemilik cafe yang sudah tidak bisa lagi menggaji karyawan dan akan pindah ke kota kelahirannya.mencari tempat yang lebih strategis lagi demi menghindari persaingan yang begitu ketat juga kotor.

Setelah tersadar dari lamunan panjang nya,Dila si gadis cantik ini bergegas membereskan semua pakaian ke dalam lemari.setelah ini ia harus mandi membersihkan seluruh tubuh yang begitu kotor terkena arang puing-puing bangunan.

Beberapa jam telah berlalu begitu saja.Arki sudah sampai di depan rumah nya dan saat ini sedang memarkirkan mobil mewah nya di garasi depan.begitu keluar dari mobil nya.Arki tidak berhenti menatap sepasang sendal jepit yang sudah berwarna hitam pekat.istri nya jelas tidak akan pernah mau menggunakan sendal seperti itu.jorok dan sudah tidak layak lagi untuk di pakai.apa ada maling yang berani masuk ke dalam rumah mereka?

Berjalan sambil membawa tas kerja nya.Arki masih merasa penasaran dengan keberadaan sendal hitam pekat itu.

Sebenarnya tadi Arki kesulitan untuk masuk ke kompleks perumahan nya sendiri.di depan gang sana ada banyak mobil pemadam yang masih sibuk menyemprot kan air di rumah yang paling ujung.Arki harus bersabar menunggu sambil memijit pangkal hidung nya.rasa nya sangat lelah sekali melawan kemacetan tadi.Arki tiba-tiba saja teringat akan sosok seorang gadis cantik yang hampir setiap pagi ia lihat di depan rumah yang sudah terbakar itu.

Gadis yang mampu menarik perhatian seorang Arki Jhon Wibisono.gadis yang hidup mandiri tanpa ada kedua orang tua di samping nya.cerita ini sayup-sayup ia dengar dari bapak-bapak komplek perumahan sewaktu mengadakan acara di salah satu rumah warga.

" Jeni! Mas pulang." teriak Arki dari pintu depan.tumben sekali istri nya itu tidak berdiri menyambut kepulangan nya.

" Iya Mas,Aku lagi masak." balas Jeni sedikit menaikkan nada suara nya agar bisa terdengar oleh sang suami.Arki yang mendengar suara itu hanya tersenyum tipis.walaupun terjadi banyak masalah dalam rumah tangga mereka tetapi Arki masih begitu menghargai sang istri.

Arki sudah berada di dapur dan mendapati istri nya yang tengah sibuk di depan kompor.ada banyak bahan makanan yang berada di sekeliling nya dan itu semua dalam jumlah yang begitu banyak.

" Tumben masak nya banyak sekali?" tanya Arki keheranan.

" Eh Mas! Iya ini Aku sengaja masak untuk porsi tiga orang.Kamu tau kan Mas di komplek kita ini baru saja terjadi kebakaran.Dila gadis yatim piatu yang rumah nya ikut terbakar sengaja Aku bawa menginap di sini.kasihan dia tidak tau mau menginap di mana lagi.barang- barang milik nya juga banyak yang di lahap si jago merah." jelas Jeni sambil tersenyum ke arah suami nya.tetapi satu tangan nya masih sibuk mengaduk makanan yang ia masak dalam panci besar.

" Jadi sendal jepit hitam itu punya dia?" Arki malah kembali bertanya tanpa menanggapi ucapan dari istri nya.

Jeni mengangguk kan kepala sebagai jawaban atas apa yang di tanyakan oleh suami nya.

" Boleh ya Mas jika Dila menginap di rumah kita beberapa hari ke depan,sampai dia menemukan kontrakan yang cocok untuk diri nya." Jeni juga sudah mendengar sebelum nya bahwa Dila sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi.untuk itu lah alasan nya mengapa ia membujuk keras Dila agar menginap di rumah saja untuk sementara waktu.jika ingin tinggal selama nya juga tidak masalah,toh Jeni tidak akan pernah kekurangan apapun jika hanya membantu memberikan makanan gratis untuk Dila.

" Kenapa harus Kamu bawa ke sini? Memang nya dia sudah tidak punya kenalan yang lain?" Arki bertanya dengan wajah datar nya.jika boleh jujur,Arki merupakan pribadi yang tertutup dan sulit bagi nya untuk membagi kisah rumah tangga nya kepada orang lain.jika Dila tinggal di sini.maka sudah pasti gadis itu akan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga nya nanti.

" Dia yatim piatu Mas, untuk sementara waktu biarkan saja dia di sini.toh anak nya juga baik dan selama ini nggak pernah bikin malu kompleks kita." melihat suami nya masih belum menyetujui keinginan nya tersebut.Jeni kembali membuka suara agar bisa meluluhkan hati pria dingin itu.

" Dengan ada nya Dila di sini,Aku jadi punya teman untuk memasak atau pun membereskan rumah.Aku tidak akan kesepian jika tinggal kerja sama Mas." sungguh kejam dan tega sekali jika Arki mengusir Dila dari rumah nya saat ini.toh dia juga sudah terlanjur masuk ke dalam rumah ini setelah menghadapi musibah pahit itu .

" Terserah Kamu saja.Mas mau mandi dulu ya." sebelum pergi dari dapur,Arki mengusap perlahan kepala istri nya seraya melabuhkan ciuman hangat di kening Jeni yang sedikit berkeringat akibat bertempur di depan kompor.Arki sama sekali tidak merasa risih dengan pemandangan itu.ia masuk ke dalam kamar sambil membawa pakaian ganti yang sudah di siapkan oleh istri di atas ranjang tempat tidur.

Setelah kepergian Arki dari dapur,kini giliran Dila yang keluar dari kamar dan sedang berjalan menuju dapur rumah.

Ia berbincang dengan Jeni lalu membantu segala sesuatu yang bisa ia bantu tentunya atas seizin dari Jeni.Dila keluar dengan hanya memakai piyama tidur lengan pendek serta celana sebatas paha.sangat seksi sekali dan Jeni sama sekali tidak mempermasalahkan nya.toh ia juga memakai pakaian seksi karena memang sudah terbiasa dan tidak nyaman jika beraktivitas di dapur menggunakan pakaian tertutup.

Canda tawa terdengar saling bersahut-sahutan dari dapur mewah ini.tanpa mereka sadari ada Arki yang sedang berdiri melipat tangan di dada memperhatikan kedua wanita ini.bola mata Arki menatap ganas ke arah Dila yang terlihat sangat seksi walaupun hanya dari belakang saja.

" Mas!" seru Dila lirih ketika tidak sengaja berpapasan dengan sorot mata Arki.

" Iya." jawab Arki singkat tetapi bola mata nya masih sibuk mengintimidasi penampilan Dila.gadis cantik yang selama ini mencuri perhatian sekarang sudah berada di depan mata.tak mau pikiran nya terus tertuju kepada Dila.Arki akhirnya beranjak dari dapur dan lebih memilih menunggu di dekat sofa ketika kedua wanita itu masih sibuk dengan urusan masakan.ia juga sadar bahwa kehadiran nya di sana membuat canggung Dila yang mendadak diam dan hanya mendudukkan kepala.berbanding terbalik dengan keceriaan nya tadi jauh sebelum kedatangan nya di ketahui oleh gadis tersebut.

" Luar biasa." batin Arki tersenyum miring.

Halo guys...

Ayo jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar untuk cerita terbaru author..

Pencet juga tombol Vote serta like nya nya ya teman-teman.

Dukungan kalian semua membuat author semakin bersemangat untuk menulis kelanjutan nya..

Sambung malam nanti ya guys...😬😬🤣🤣😍😍😍

Panas dingin

Dila tertunduk getir menatap isi piring nya.sorot mata tajam itu sengaja ia hindari karena merasa sangat tidak nyaman.berada di tengah orang asing membuat Dila gemetaran menahan rasa canggung yang menghimpit diri nya.

" Dila! Kenapa makanan nya nggak di makan?" tanya Jeni kepada Dila.sejak tadi ia sudah memperhatikan Dila yang hanya mengaduk makanan nya tanpa ada yang masuk ke dalam mulut nya.

Lembut nya nada suara dari Jeni membuat Dila mau tak mau mengangkat kepala nya dan terlihat jika Jeni sedang tersenyum hangat ke arah nya.

" Iya Mbak,tadi masih panas makanan nya.ini seperti nya sudah dingin dan bisa untuk di makan."balas Dila asal karena tidak berani mengatakan alasan yang sebenarnya.pria yang ada di hadapan nya saat ini bisa semakin mengamuk jika mendengar kejujuran hati nya sehingga membuat Dila menjadi tidak berani menatap wajah pria itu untuk selama-lamanya nya.

Pokok nya Dila harus segera keluar dari rumah ini.mencari pekerjaan yang bisa membuat hidup nya sejahtera.berdiri di atas kaki nya sendiri tanpa harus berutang Budi kepada orang lain. meskipun ada perhiasan peninggalan sang ibu tetapi Dila tidak berniat untuk menukar dengan uang.hanya perhiasan itu satu-satunya peninggalan sang ibu dan akan ia jaga sampai titik darah penghabisan.

" Rumah itu mau Kamu jual saja atau bagaimana Dil?" tanya Jeni berusaha mencairkan suasana yang terasa menegangkan.

" Mm...Aku belum tau juga Mbak,sayang aja rasa nya jika di jual karena di sana ada banyak kenangan indah antara Aku dan Ibu,tetapi untuk merenovasi nya menjadi rumah layak huni,Aku juga belum mampu." ungkap Dila dengan hanya menatap ke arah Jeni.

" Oh.." Jeni ber oh ria tanpa berani masuk terlalu jauh ke dalam kehidupan Dila.

" Kalau Kamu butuh bantuan bilang saja sama Mbak,uang suami Mbak tidak akan habis jika hanya menolong memperbaiki rumah Kamu." Jeni menatap suami nya meminta persetujuan.sedangkan lelaki itu hanya berdehem dengan tatapan mata masih tertuju kepada Dila.

" Tidak perlu Mbak,Aku akan berusaha sendiri untuk rumah kami.terimakasih atas bantuan Mbak selama ini." Dila merasa sungkan jika kembali mendapatkan pertolongan dari Jeni.ia sangat hapal sekali mengenai harga bahan bangunan yang pasti akan menghabis kan biaya yang cukup besar dan Dila sudah pasti tidak akan mampu melunasi semua biaya yang sudah terpakai.biar lah seperti ini terlebih dahulu sampai keuangan nya memungkinkan untuk membangun kembali rumah peninggalan orang tua nya.

Setelah makan malam selesai di laksanakan,Dila mengambil alih semua pekerjaan dapur dengan hati yang senang.

"Tidak perlu menatap seperti itu kepada Aku, ingat posisi mu di rumah ini." Arki tiba-tiba saja berkata di belakang telinga Dila.entah sejak kapan dia berada di posisi ini,yang jelas saat ini jantung Dila sedang tidak baik-baik saja dengan kedua kaki yang terasa lemas tak bertulang.

" Iya Mas ." jawab Dila spontan,meskipun kebingungan dengan maksud dari ucapan pria tersebut, tetapi Dila tetap menjawab secepat mungkin agar pria ini segera pergi dari dapur ini.

Pekerjaan Dila selesai dengan cepat sehingga membuat wanita ini bisa segera masuk ke dalam kamar nya.istirahat itu adalah yang ia butuhkan sekarang,sebelum esok pagi datang menyapa dan ia berencana ingin melihat keadaan rumah nya sekalian juga mencari pekerjaan.

Dila berjalan menuju kamar nya,gadis ini tidak berani menoleh kemana pun karena keadaan yang sudah sepi.tidak ada asisten rumah tangga di sana karena semua di kerjakan sendiri oleh Jeni.

Dila sudah sampai di depan kamar nya,tapi sebelum membuka pintu tersebut Dila mendengar suara yang membuat tubuh nya menegang.

" Terus Mas...Lebih kuat lagi." Dila memutar kepala menatap ke arah sofa.tak sengaja Dila melihat Arki yang tengah menyusu kepada istri nya.

Dila berusaha keras menelan Saliva nya dengan dada yang terasa sesak.

Cukup lama ia terdiam di tempat hingga pada akhirnya tersadar kembali,ia harus segera masuk ke dalam kamar nya.

Brak...

Keras nya bunyi suara pintu tertutup membuat Arki dan Jeni tersadar dan Arki segera menjauh dari tubuh istri nya.Arki segera bangkit lalu berjalan menuju ke kamar mereka meninggalkan Jeni yang masih terbuai akan permainan mulut nya tadi.

" Mas! Nanti kita lanjut kan di kamar saja,Dila pasti sudah melihat semua yang kita lakukan tadi." kata Jeni tapi tak di hiraukan oleh suami nya.tanpa bisa di lihat lagi oleh Jeni jika sang suami saat ini sedang tersenyum miring dengan segala isi pikiran nya.rasa yang dulu pernah ia paksa hadir di antara mereka perlahan sirna beriringan dengan fakta mengejutkan yang ia dapat beberapa waktu yang lalu.

Biasa nya wanita ini selalu menolak jika Arki ingin meminta hak nya.namun malam ini berbanding terbalik,dia sedang menginginkan belain dari suami nya karena sudah terlalu lama berpuasa.baju yang sudah berantakan ia abaikan begitu saja bergegas menyusul sang suami yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar.namun apa yang ia duga ternyata salah besar.Arki ternyata tidak berada di kamar dan Jeni bisa menebak jika Arki pasti berada di ruang kerja yang bersebelahan dengan kamar yang di tempati oleh Dila.

Jeni memilih berganti pakaian dinas super seksi koleksi kebanggaan nya,setelah itu baru menghampiri sang suami.pasti Arki tidak akan menolak kedatangan nya karena memang selama ini yang ia tahu bahwa pria tersebut begitu mendambakan diri nya.

Di dalam kamar nya.

Dila segera pergi ke toilet untuk membasuh muka nya.ini mungkin akan mengurangi rasa gugup nya.setelah di rasa jantung nya sudah mulai terasa aman.ia merangkak naik ke atas tempat tidur demi bisa melupakan adegan dewasa yang sudah mengotori kesucian mata nya.

" Bisa-bisa nya mereka melakukan itu di tempat terbuka.bikin Aku penasaran saja di buat nya." gumam Dila masih berusaha menutup rapat kedua mata nya.

Belum sempat Dila menggapai mimpi indah.tiba- tiba saja ia teringat kepada sang sahabat yang belum sempat ia kabari tentang keadaan nya saat ini.segera saja ia meraih ponsel lalu mengetik kan pesan singkat agar sang sahabat tidak cemas memikirkan keadaan nya.

" Aku baik-baik saja Maisya! Kamu tidak perlu mencemaskan keadaan ku.besok kita bertemu dan Aku akan menceritakan semua nya kepada mu."setelah memastikan pesan nya terkirim dan berubah centang dua.Dila kembali menyimpan ponsel di samping bantal nya dan ia kembali berbaring menarik selimut agar menutupi sebagian tubuh nya.

" Enak saja Kamu bilang seperti itu,Aku sudah sejak tadi seperti induk ayam kehilangan anak nya.di mana Kamu tinggal sekarang dan kenapa tidak meminta Aku untuk menjemput Kamu.menginap lah di kontrakan ku agar kita bisa bertukar cerita tanpa ada gangguan."begitu lah pesan balasan yang di dapat kan oleh Dila dari sahabat nya yang bernama Maisya .karena masih belum merasa mengantuk,Dila akhirnya berbalas pesan dengan sahabat nya tersebut hingga larut dan akhirnya tertidur sendiri, sementara ponsel yang masih menyala berada di dalam dekapan gadis berambut hitam lurus ini.

" Mas Arki ganteng sekali." Dila mengigau dalam tidur nya.bayangan aktivitas panas yang di lakukan oleh pasangan suami istri itu membayangi tidur nya malam ini.tanpa bisa ia cegah lagi sesuatu di bawah sana sudah terasa basah dan mulut Dila tidak berhenti memanggil nama Arki dalam mimpi nya.

" Mas Arki...Lagi Mas ." pinta Dila mengejang kuat sampai tubuh nya tersentak hebat dengan keringat membanjiri kening nya.di bawah sana sudah basah kuyup dan Dila seperti merasa kepuasan tersendiri atas apa yang ia alami tadi.

Deg...

" Dasar Dila! Bisa-bisa nya Kamu memikirkan suami orang." Dila menggerutu tidak habis pikir dengan diri nya sendiri .rasa nya malu sendiri mengingat kegilaan nya tadi.tapi sungguh rasa itu begitu membuat nya melayang tinggi sampai lupa bahwa ia belum memiliki pendamping hidup untuk mendapatkan kenikmatan tersebut.

" Mas Arki..." Dila tertawa kecil setelah mengucapkan nama tersebut.

Halo guys...Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar dan pencet tombol like juga vote nya ya..

Selama sayang untuk kalian semua nya..😍😍🥰😍😍😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!