Nadya sangat bahagia ketika mendapatkan telepon kalau dirinya mulai besok bisa bekerja di maskapai yang dia inginkan
Cita-cita yang diinginkan oleh Nadya sejak masih kecil
Untuk merayakannya, Nadya mengundang Risky dan Tika untuk datang ke sebuah cafe
"Ok! Aku tunggu di sana ya" ucap Nadya
Nadya sangat bahagia mempunyai sahabat seperti Risky dan Tika
Semenjak orang tuanya meninggal yang dia miliki sekarang hanya Risky dan Tika
Sesampainya di Cafe, Nadya langsung memesan 3 es teller dan 3 nasi goreng
"Hai Nad! Sudah lama nunggunya?" Tanya Risky yang baru saja tiba
"Nggak kok"
Nadya memberitahukan kepada Risky kalau dirinya mulai besok sudah bekerja di maskapai yang dia inginkan
"Selamat ya! Semoga sukses selalu dan jangan lupa sama aku"
"Apa aku ketinggalan berita?" Tanya Tika
"Mulai besok, Nadya sudah berkerja di tempat yang dia cita-cita kan dari dulu" jawab Risky
Risky langsung memeluk kedua sahabatnya dengan tersenyum bahagia
Tak lama kemudian makanan dan minuman telah tiba dan mereka langsung menikmatinya
"Nadya terima kasih sudah di traktir. Sukses selalu buat kamu" ucap Tika dan Risky yang berpamitan pulang
Nadya bangkit dari duduknya dan akan berjalan menuju parkiran
Tiba-tiba Hujan yang sangat deras datang dan membuat Nadya untuk duduk kembali
Jam menunjukkan pukul 9 malam dan hujan belum reda juga
Akhirnya Nadya nekat berlari menuju parkiran mobil dan ia langsung melajukan mobilnya
Brakkk
Nadya langsung menghentikan mobilnya ketika ada wanita muda yang tiba-tiba muncul di depan mobil Nadya
Nadya turun dari mobil dan melihat wanita itu sudah bersimbah darah
"Astaghfirullah!"
Nadya membopong tubuh wanita langsing itu dan memasukkannya ke dalam mobil
"Bertahanlah Nona! Aku akan membawamu ke rumah sakit"
Nadya melajukan mobilnya dengan sangat kencang agar secepatnya sampai di rumah sakit
Tak butuh waktu lama untuk Nadya sampai di rumah sakit
Nadya langsung menaruh wanita itu ke ruang UGD. Setelah menaruhnya Nadya meninggalkan wanita itu sendirian tanpa Nadya sadari bahwa wanita itu telah meninggal dunia
"Dokter Sukma!?" Teriak perawat itu
Ya, wanita yang tertabrak itu bernama Sukma Anggita dan ternyata Sukma juga seorang dokter anak
"Cepat panggilkan dokter Ardi!!"
Ardi yang baru saja akan duduk sangat terkejut dengan teriakkan perawat itu
"Dokter Sukma..."
Belum selesai bicara, Ardian langsung berlari ke ruangan Sukma
Perawat itu langsung menggandeng tangan Ardi dan membawanya ke ruang UGD
Jantung Ardi seketika berhenti berdetak ketika melihat calon istrinya yang akan dia nikahi telah terbujur kaku
Hanya tangisan dan teriakan yang keluar dari mulut Ardi
Mereka semua sangat terkejut dengan teriakkan seseorang dokter yang terkenal baik dan ramah di rumah sakit ini
"Dokter Ardi! Tabahkan hatimu" ucap Dokter Kery
Dokter Kery memerintahkan perawat untuk segera memandilam jenazah dokter Sukma
Ardi memandangi wajah wanita yang sangat ia cintai selama 3 tahun ini
Setelah selesai memandikan jenazah Sukma, mereka membawa jenazah ke rumah Sukma sebelum di makamkan
"Dokter Ardi! Anda mau kemana?" Tanya Dokter Kery
Ardan yang gelap mata langsung masuk dan melajukan mobilnya dengan sangat kencang
"Akan aku cari siapa yang membuatmu seperti ini sayang"
Ardi memberhentikan mobilnya di depan rumah sakit dan ia langsung meminta rekaman cctv
Betapa terkejutnya ketika ia melihat Nadya yang hanya menaruh Sukma di ruang UGD tanpa memanggil dokter
"Tunggu saja pembalasanku Nona!"
Ardi meminta Aska untuk mencari keberadaan Nadya
Aska mengambil ponselnya dan menghubungi Ardi. dan ia memberitahukan kalau telah berhasil menemukan keberadaan Nadya
"Cepat kamu laporkan dia ke polisi" ucap Ardi
Aska langsung menghubungi polisi agar segera menangkap Nadya
Di sisi lain saat ini Nadya sudah bersiap untuk berangkat kerja
"Semoga Mbak yang kemarin lekas sembuh dan ayo Nadya kita berangkat" ucap Nadya
Saat Nadya membuka pintu, dirinya sangat terkejut dengan kedatangan 2 orang polisi dan 1 orang yang tidak dikenal yang sudah ada di hadapannya
"Selamat pagi, Apakah benar anda yang bernama Nadya Tiara ?" Tanya polisi
"Iya Pak, itu saya. Ada apa ya?" Nadya bertanya balik
Polisi langsung memborgol tangan Nadya dan membawanya ke kantor polisi
"Pak lepaskan saya! Apa salah saya?" tanya Nadya dengan bibir yang gemetar
Plaaakk
"Pembunuh!! Seharusnya kamu yang mati bukan adikku!" Pekik Eka yang merupakan kakak kandung Sukma
Eka mencekik leher Nadya sampai sulit bernafas
"L-lepaskan aku tidak bisa bernafas"
Aska meminta Eka untuk melepaskan tangannya
Polisi langsung memasukkan Nadya ke dalam penjara.
"Itulah balasanmu karena telah membunuh Sukma!" Teriak Eka
"Sukma? Sukma siapa? Atau jangan-jangan?"
Tubuh Nadya langsung lemas ketika mengetahui wanita yang dia bawa kerumah sakit telah meninggal dunia
"Bukan aku yang membunuhnya! Dia yang tiba-tiba muncul di depan mobilku!" Ucap Nadya yang membela diri
Nadya tidak mau jika dirinya yang dituduh sebagai pembunuh Sukma
Nadya sangat yakin kalau bukan dirinya yang menabraknya
Tapi saat itu hanya ada mobilnya yang ada disana, apalagi dengan adanya kabut jadi Nadya tidak tahu dari arah mana Sukma datang
"Pembunuh!!" Teriak Eka sekali lagi
"A-aku bukan pembunuh" jawab Nadya sambil menangis
Disaat Nadya sedang menangis, Ardi berjalan masuk ke dalam kantor polisi
Ardi melihat jelas wajah pembunuh calon istrinya
"Aska! Kemarilah" panggil Ardi
"Iya Tuan, Ada apa?"
"Lepaskan wanita itu karena aku akan memberikan hukuman sendiri dan buat surat perjanjian agar dia mau menikah denganku" ucap Ardi dengan suara bariton nya
Ardi juga meminta disurat perjanjian itu. Nadya harus selalu menuruti dan menyerahkan hidupnya untukku
Setelah itu Ardi meminta agar Aska segera membawa Nadya ke rumahnya
Aska merinding dengan apa yang dikatakan oleh Ardi
Bagaimana bisa lelaki yang ramah berubah menjadi lelaki yang dingin
Nadya masih saja menangisi nasibnya yang gagal menjadi pramugari impiannya
"Papa, Mama! Aku bukan pembunuh" ucap Nadya
Aska yang baru saja selesai membuat surat perjanjian, ia kembali lagi ke kantor polisi untuk bertemu dengan Nadya
"Nona Nadya, ada yang ingin bertemu dengan anda." Polisi langsung membuka pintu sel
Nadya sangat bahagia ketika mendengar ada yang ingin bertemu dengannya
"Siapa yang ingin bertemu denganku? Apakah Risky dan Tika?"
Nadya berjalan mengikuti polisi menuju ruang pertemuan dan polisi mempersilahkan Nadya untuk duduk
Nadya melihat lelaki yang tadi bersama dua orang polisi
"Ada apa Tuan ingin bertemu denganku?" Tanya Nadya
"Panggil saya Aska "
"B-baik Tuan Aska"
Nadya merasakan detak jantungnya berdetak kencang saat Aska duduk dihadapannya
"Apakah dia suami Sukma?" Batin Nadya
Aska memberikan dokumen dan meminta Nadya untuk membaca
"Silahkan dibaca! Jika anda setuju silahkan tanda tangan dan jika tidak setuju saya tidak memaksa" ucap Aska
"Ini maksudnya apa? Siapa Tuan Ardi?" Tanya Nadya
Aska hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Nadya
Nadya membaca kembali dokumen yang dimana Ardian akan membebaskan dirinya
"Jadi Tuan Ardi ingin membebaskan aku?" Tanya Nadya
"Iya dan itu tidak gratis " jawab Aska
Nadya mengulang kembali dengan membaca dokumen itu
"Apa? Tuan Ardi ingin menikah denganku?"
Nadya tidak percaya dengan yang dia lihat. Bagaimana bisa lelaki yang tidak pernah dia kenal mengajaknya menikah
"A-aku tidak mau" jawab Nadya
Aska tersenyum dan memberitahukan kalau ini kesempatan terakhir untuk Nadya bisa keluar dari penjara
Nadya mengingat cita-citanya belum kesampaian dan dia tidak mau jika berpisah dengan kedua sahabatnya
"Baiklah, Tuan. Saya mau menikah dengan Tuan Ardi"
"Anda yakin?" Tanya Aska
Nadya menganggukkan kepalanya dan Aska langsung menyodorkan bolpoin agar Nadya segera tanda tangan
Ada satu dokumen yang tidak Nadya baca dan langsung ia tanda tangani
Setelah itu Aska membawa Nadya ke dalam mobilnya
"Tuan, apakah aku boleh pulang dulu?" Tanya Nadya
Aska tidak menjawab perkataan Nadya dan segera Aska membawa Nadya ke rumah Ardi
"Silahkan turun, Nona" ucap Aska
Nadya turun dan melihat rumah yang sangat cantik mewah sekali Bedan dengan rumahnya yang sederhana
"Ini rumah siapa?" Tanya Nadya
"Rumah Tuan Ardi dan ayo sekarang kita masuk karena Tuan Ardi sudah menunggumu"
Nadya masuk dan melihat beberapa pelayan yang memandangnya dengan sinis
Apalagi dengan Eka yang saat ini sedang berada di rumah Ardi
Plaaakkk
"Siapa yang membebaskan dia?!" Teriak Eka sambil menampar pipi Nadya
"Aku yang membebaskan dia!" jawab Ardi yang keluar dari kamarnya
Ardi tersenyum tipis saat memadang wajah Nadya
Jantung Nadya berdetak kencang saat melihat lelaki yang berwajah tampan dengan tubuh sixpack yang nanti akan menjadi suaminya
"Maafkan dia, ayo sekarang ikut ke kamarmu" Ardi menggandeng tangan Nadya
Eka yang tidak terima langsung meninggalkan rumah Ardi
Ardi masih menggandeng tangan Nadya dengan mesra
"Duduklah"
Nadya tidak menyangka kalau Ardi tidak seperti yang dia bayangkan
"T-tuan Ardi saya minta maaf. Bukan saya yang membunuh Nona Sukma" ucap Nadya dengan menundukkan kepalanya
"Nadya, aku sudah memaafkan mu dan setelah ini kamu akan menjadi istriku. Kamu mau kan menjadi istriku?" Tanya Ardi
Nadya mendongakkan kepalanya dan menatap wajah Ardi
Cupppp
Ardi langsung mencium bibir Nadya dengan lembut
"Ayo lekas ganti pakaian dan setelah ini ada beberapa pelayan yang akan membantumu berdandan"
Nadya masih duduk mematung karena ciuman yang diberikan oleh Ardi secara tiba-tiba
"Setelah kita menikah aku akan membuatmu hidup seperti di neraka" batin Ardi
Nadya ingin sekali memberi kabar bahagia ini kepada dua sahabatnya tetapi Aska telah menyita ponselnya saat akan ke rumah ini
"Nona Nadya, silahkan anda mandi dulu" pinta pelayang yang baru saja masuk ke kamarnya
Setelah mandi, dua pelayan segera memakaian kebaya pengantin ke tubuh Nadya
"Anda cantik sekali Nona" ucap salah satu pelayan
Nadya tersenyum tipis saat mendengar pujian dari kedua pelayan itu
Jam menunjukkan pukul 5 sore dimana para tamu undangan telah tiba di rumah mewah Ardi
Ardi hanya mengundang kerabat dekatnya saja
Pak penghulu meminta Ardian untuk menjabat tangannya
"Saya terima nikah dan kawinnya Nadya Tiara Bin Alm Erwin Prasetyo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"
Hanya hitungan detik sekarang Nadya telah resmi menjadi istri Ardi
Nadya sangat bahagia karena bisa menikah dengan seorang dokter tampan
Ardi tertawa terbahak-bahak dengan beberapa kerabatnya yang tidak di kenal oleh Nadya
"Aku tinggal dulu, istriku sudah menantiku" ucap Ardi
Ardi menghampiri Nadya yang berdiri sambil menikmati makanan yang tersedia di pernikahannya
"Ayo sayang kita ke kamar" ajak Ardi
Ardi menggandeng tangan Nadya dengan lembut
Banyak kerabat yang heran dengan sikap Ardi yang lembut kepada seseorang yang telah membunuh calon istrinya
Setibanya di kamar
Ardi langsung mendorong tubuh Nadya sampai tersungkur ke lantai
"Aska! Bawa dan ikat dia!" Perintah Ardi
Aska dan beberapa anak buah Ardi langsung mengangkat dan mengikat Nadya di atas tempat tidur
"M-mas Ardi, apa yang kamu lakukan?" Tanya Nadya
"Hahahaha! Sekarang kamu telah menjadi tawananku"
Ucapan Ardi membuat Nadya ketakutan. Nadya tidak percaya bagaimana bisa Ardi yang lembut kepadanya sekarang menjadi monster
Plakkkkk
Plakkkkk
Berkali-kali Ardi menampar Nadya sampai ujung bibirnya mengeluarkan darah
"Aku tidak akan memaafkan mu dan aku akan membalas perbuatanmu!"
"T-tuan! Aku tidak membunuh Nona Sukma. Percayalah kepadaku. Saat itu...
Cetar
Cetar
Cetar
Ardi melayangkan sabuknya ke arah tubuh Nadya yang terikat
"S-sakit... Tolong aku!"
Ardi tidak menghiraukan tangisan Nadya dan dia masih terus mencambuk Nadya sampai akhirnya Nadya jatuh pingsan
Setelah puas mencambuk Nadya, Ardi keluar dan mengunci pintu kamar Nadya
Ardi tidak memperbolehkan siapapun masuk ataupun memberi makan Nadya
Ardi masuk kedalam kamarnya dan langsung membersihkan tubuhnya
"Itu belum seberapa Nadya. Aku akan membuatmu lebih menderita lagi" ucap Ardi di bawah guyuran shower
Tengah malam Nadya terbangun dan merasakan tubuhnya sangat sakit dan perih
Air mata mengalir membasahi pipi Nadya. Nadya mengira kalau dirinya tidak akan bangun lagi
Sekarang Nadya baru menyadari kalau Ardi membebaskannya karena ingin balas dendam kepadanya
Nadya mencoba melepaskan ikatan yang ada di tangannya, tetapi sayang ikatan itu terlalu kuat
Andaikan waktu bisa diputar pasti ia akan lebih memilih hidup di penjara daripada disiksa oleh Ardi
Ceklek
Nadya memejamkan matanya saat suara pintu ada yang membukanya
"Nona, aku akan melepaskan ikatanmu" ucap pelayan
"Jangan! Nantinya Bibi dimarahi oleh Tuan Ardi"
Pelayan itu tersenyum sambil melepas ikatan Nadya
"Obati dulu lukamu dan ini ada roti, lekaslah makan. Bibi keluar dulu"
"Bi, siapa nama anda? Kenapa anda baik kepada saya?
Bibi memberitahukan kepada Nadya kalau dirinya bernama Asih
Setelah itu Bi Asih mengunci pintu kamar kembali
Bi Asih merupakan pelayan tertua yang ada di rumah Ardi. Dan Bi Asih juga yang merawat Ardi waktu kecil
Ardi merupakan anak tunggal dan kedua orangtuanya telah meninggal dunia karena sebuah kecelakaan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!