NovelToon NovelToon

FUGITIVE Vs LOVE

DUKA CITA

...Kita sudah berusaha namun, takdir memisahkan kita.... ...

...Adele Ludwig......

Ada beberapa orang di luar sedang menguping apa yang di bicarakan oleh orang gedung tersebut.... .

Setelah itu mereka mengatur strategi dan semua mengangguk nya paham dan seorang perempuan dengan setelan hitam semua yang mereka bos dari yang menguping itu berjalan duluan.. . .

" ANGKAT TANGAN KALIAN SEMUA DI TANGKAP !!!" teriak lantang pemimpin wanita tersebut.. .

Semua mengangkat tangannya ada yang ingin lari tapi, mereka sudah di kepung mau tak mau mereka harus mengangkat tangan nya dan berbaring tengkurap....

Dan setelah pemeriksaan semua lalu, membawa mereka ke kantor polisi pusat, di sisi itu seorang perempuan cantik mengambil sebuah berkas dari anak buah nya dan menandatangani nya...

" Kau bilang tugas yang katanya sulit sudah selesai" ujar wanita itu dan langsung di balaskan anggukan oleh anak buah nya dan berjalan angkuh meninggal kan gedung tersebut...

Sosok wanita cantik, yang di idamkan seluruh pria di muka bumi ini dengan tinggi nya 168cm dan berat badan 45kg dan juga jangan lupa kaki jenjang nya menawan, walaupun dalam keadaan sulit ia tetap menggunakan hills, berjalan dengan angkuh nya dan sombong dengan rambut kuncir kuda,lipstik merah menawan, baju nya hitam di padukan dengan jaket kulit dan jeans hitam menambah aura nya keluar siapa lagi kalau bukan....

Kring...

Kring...

Kring...

" Halo" ujar nya dengan angkuh dan malas...

" Adele kau dimana? ibu mu jatuh pingsan" ujar seseorang seberang sana...

kluk...

ia mematikan HP nya sepihak dan segera berjalan cepat menghiraukan panggilan dari anak buah nya dan langsung menancapkan gas dengan sangat cepat, Yah seperti yang kalian tahu dia Adele, Adele Ludwig Smith tapi ia tak pernah menggunakan nama Smith karena keluarga ayahnya menelantarkan dia dan ibu nya sampai sampai ibunya sakit sakitan dari ia bayi sampai sebesar ini, dulu keluarga nya itu sangat baik setelah kematian ayahnya yaitu Keano Given Smith, mereka berubah seperti monster harta peninggalan ayah nya semua di rebut oleh keluarga Smith dan terpaksa mereka harus menjadi gelandangan selama 1 bulan tapi, nasib mereka berubah drastis setelah ibu nya itu Amanda Ziva Jacob itu menikah dengan seorang dagar kaya yang bernama Mike Davidson walaupun pernikahannya mereka tidak di karunia anak tapi Mike tetap menyayangi Adele dengan sepenuh hati dan menganggap itu putri kecil nya sendiri sampai Adele tumbuh dengan kasih sayang yang besar....

Sesampai di rumah sakit Citra Medika tetap di rawat ibu nya tersebut Adele buru buru turun dari mobil dan ke toilet dahulu sambil membawa paper bag, orang tua nya tidak mengetahui pekerjaan yang Adele lakukan kalau tahu bisa bisa ia tidak bisa bekerja lagi....

Yah seperti kalian tebak? pekerjaan nya seorang Adele Ludwig adalah seorang Intel atau polisi di bidang Narkotika ia hanya butuh waktu 1 tahun untuk bisa menjadi bos Intel, itu pekerjaan paling ia sukai sampai saat ini karena kenapa? yah suka ajam...

Dalam setahun ia bekerja ia selalu menjadi Intel terbaik dalam kurun waktu satu bulan ia bisa membawa penjual atau pemakan Narkotika sebanyak 10 orang dan itu bukan level bawah melainkan itu tangan kanan atau orang terdekat bos mafia, walaupun ia tak mengetahui siapa bos mafia nya, yang penting ia bisa menangkap orang terdekat nya....

Setelah berganti pakaian dan riasan ia buru buru ke ruangan dan melihat ayah tiri nya berdiri di ruangan sambil mondar mandir ada juga bibi nya, kakak nya ayah tiri nya bibi Illen yang biasa nya ia panggil...

" Bibi, Ayah gimana keadaan ibu? " tanya Adele dengan raut wajah khawatir...

" Ntahlah sayang, semoga ibu mu baik baik saja" ujar Bibi mencoba tersebut...

Beberapa menit kemudian keluar dokter dari ruangan tersebut semua pada bangun" Gimana keadaan istri saya Dok? " tanya Mike yang sangat khawatir dengan istri nya...

" Maaf kan kami pak, kami sudah berusaha namun ia sudah tiada" ujar Dokter itu dengan tertunduk semua yang mendengarkan itu terkejut bukan main apalagi Adele? di tinggal oleh Ibu kesayangan nya seketika tubuh Adele membeku mendadak...

" Enggak mungkin, istri saya enggak mungki meninggal " ujar Mike menerobos masuk ke dalam begitu juga Bibi dan Adele...

" Mama.... hiks... bangun mama, mama udah janji sama Adele agar Mama selalu sehat, kenapa Mama meninggal kan Adele Ma" ujar Adele menggoyang goyang kan tubuh Ibu nya...

" Sayang, bangun sayang, jangan tidur please" ujar Mike yang mencoba membangun kan istri nya...

Tiba tiba di situ serangan jantung Mike kambuh dan ia ambruk mendadak Bibi Illen yang melihat nya langsung memanggil dokter, Adele terkejut dan berusaha membangunkan Ayah nya...

" Dokter tolong Dokter!! "teriak Bibi Illen dengan suara kencang...

Lalu suster membawa brangkat dan menidurkan Mike dan mulai memeriksa nya dan dokter pun berbalik dan menghela nafas nya" Pak Mike sudah pergi " mendengar itu Adele sangat shock baru beberapa menit ia di tinggalkan oleh Ibu nya sekarang, Ayah tidur nya juga meninggal kan nya, Illen tertunduk di situ ia tak bisa membayangkan kenapa ini bisa terjadi? sedang kan Adele jangan di tanyakan lagi....

Setelah kejadian tersebut Adele dan Bibi Illen sudah di pemakaman kedua orang tua nya, Adele sedari menangis tak berhenti berhenti, sekarang ia sudah sebatang kara...

" Ma, Ayah kenapa kalian pergi tak mengajak aku? " ujar Adele yang masih menangis...

" Aku kesepian, bagaimana kalau aku kangen masakan Mama, bagaimana kalau aku bermanja sama Ayah, kalian berdua jahat meninggal kan aku seorang, apa aku seburuk itu sampai kalian meninggal kan ku seorang " ujar Adele yang sedang melepaskan uneg uneg nya itu...

Setelah dari pemakaman Adele selalu duduk di dalam kamar ia sudah 1 hari tidak keluar masuk kerja, komandan nya selalu menelepon nya tapi ia silent ia hanya duduk dengan lesu mata terbuka menatap kosong ke dinding rasanya ia tak hidup lagi, Bibi Illen sudah berusaha membujuk nya agar tetap kuat namun, hasil nya nihil...

Tok..

Tok

Tok..

" Adele, makan yuk? " ajak Bibi Illen kepada Adele yang tak pernah menyentuh makanan nya...

" Adele tak lapar Bi" ujar Adele dengan lesu, mata nya masih ke arah depan..

Bibi Illen hanya bisa menghela nafas nya itulah yang di keluarkan Adele dari mulutnya lalu, Bibi Illen duduk di tepi ranjang dan menatap dalam ke arah Adele...

" Adele tau, dengan Adele bersikap begini bisa membuat Ayah dan Mama sedih lho di sana" ujar Bibi Illen namun, tak di respon oleh Adele..

" Adele kamu mau bikin Mama sedih? " seketika kata kata itu sampai ke telinga nya lantas ia menggelengkan kepala nya...

" Tapi, sikap Adele begini membuat Mama dan Ayah sedih" ujar Bibi Illen.

" Adele Shock bi " baru ini ia mengeluarkan kata kata nya setelah puasa bicara selama 1 hari....

Bersambung.....

TUGAS SLUIT

...Ditinggal kan memang menyakitkan,tapi di balik itu kita akan menjalani hidup yang sesungguhnya...

...Semangat untuk semua nya... ...

...Adele Ludwig... ...

" Adele... Bibi tau kalau kamu shock, Bibi juga shock Dele... keluarga Bibi cuma ayah mu aja, selebihnya gada, dan sekarang orang terdekat Bibi murung, sampai gak mau keluar kamar, Bibi rasa nya hidup sendiri kamu tahu " ujar Bibi Illen kepada Adele...

" Bi.. Adele, tidak punya siapa siapa lagi? " ujar nya dengan miris dan mata nya mulai berkaca kaca..

" Adele gak boleh begitu,Adele masih punya Bibi" ujar Bibi memeluk Adele begitu juga Adele...

" Sudah sudah jangan nangis lagi, ayo kembali semangat" ujar Bibi melepaskan pelukannya ...

" Adele ayo makan, kau bukannya ada tugas? " tanya Bibi membuat Adele mengkerut kan kening nya...

" Tugas? " beo nya Adele yang belum paham...

" Tidak perlu tutupin lagi Dele, Bibi udah tahu" ujar Bibi membuat Adele kebingungan...

" Emang Bibi tahu apa? " tanya Adele yang mulai curiga...

" Ayolah Adele, adek Bibi tersayang " ujar Bibi mulai menggoda Adele...

" Bibi.... jawab dulu... Jangan bikin Adele kepo" ujar Adele ngegas karena di buat penasaran...

Kring ...

Kring..

Kr8ng..

Tiba tiba HP Adele berbunyi dan Adele melihat ke arah Bibi nya di balas anggukan oleh Bibi, dan lalu ia meraih HP nya dan menekan tombol hijau tersebut..

" Halo" ujar Adele dengan ekspresi biasa aja..

" Siap" jawab Adele tegas dan langsung menutup telepon nya dan melihat ke arah Bibi nya...

Sambil mengelus rambut Adele Bibi tersenyum, seketika ia tahu apa yang di maksud Bibi nya tadi...

" Sejak kapan Bibi tahu? " ujar Adele yang mulai curiga ke Bibi nya...

" Kau tak perlu tahu, sekarang Adele makan dan bertemu lah dengan komandan" ujar Bibi dan meninggalkan Adele yang masih tertegun...

" Bibi.... Berhutang pada ku ya.... " teriak Adele dari kamar sedang kan Bibi nya hanya bisa menggeleng geleng kan kepala nya...

Setelah memakan makanannya, seketika mood Adele kembali membaik walaupun tak sebaik dulu tapi, ia harus melupakan kesedihan, masih panjang perjalanan Adele ke depan...

Setelah memakai pakaian nya dan langsung pergi dengan setelan dan memakai jaket panjang dan melihat rumah nya sepi, bodoamat ia meninggalkan kediaman nya...

Saat Ia sudah mengendarai mobil lantas ada seseorang di belakang tersenyum sinis ke arah nya...

Setelah sampai di kantor kepala di reksi lalu sebelum keluar dari mobil ia melirik kalung nya itu dan ada sebuah foto keluarga cemara ia tersenyum dan mencium foto nya dan langsung keluar dengan angkuh nya...

Sesampai nya di dalam kantor direksi mereka mengobrol ringan dan tiba tiba mereka bicara pada inti nya...

" Jadi tujuan saya mengundang mu ke sini, karena bakat mu yang sangat baik dalam menangkap musuh" ujar kepala direksi memuji Adele nmun, ia sudah biasa mendapat kan pujian ia hanya santai...

" Dan dengan itu saya ada tugas yang besar untuk mu" ujar Di reksi dengan muka serius...

" Tugas mu menangkap bos mafia" ujar Kepala direksi membuat Adele melotot...

" APA? " kaget Adele...

"Saya tahu ini tugas terlalu sulit, sudah ramai Intel seperti kita terbunuh gegara mencari tahu tentang bos mafia Narkotika tersebut, tapi sayang harap kamu berhasil dan menerima ajakan saya, imbalan nya juga besar" ujar Kepala direksi, Adele hanya diam saja dengan pandangan lurus ke depan...

Melihat itu dewan direksi hanya tersenyum " Rupanya kau tidak sehebat yang ku fikirkan" ujar Kepala direksi membuat Adele menoleh dengan mata yang sengit...

" Kalau kau hebat, kau yang tangkap aja" ketus Adele, ia paling benci di remehkan...

" Saya butuh waktu, entar saya kabarin" ujar Adele dan langsung pergi meninggalkan perusahaan dewan direksi...

Bersambung

KEKESALAN

...Kangen sama orang tersayang itu wajar, tapi jangan terlalu berat ya, sakit nanti......

...Adele Ludwig......

Emang beda ya? Intel lain kalau sudah di tugas kan, pasti gak bisa bantah beda dengan Adele ia harus memikirkan nya dengan panjang karena apa? ini taruhan nya nyawa...

Adele menepikan mobil nya itu di pinggiran taman, lalu ia turun dan berjalan ke dalam taman dan duduk di sebuah kursi di sana, setelah. mendaratkan bokong nya. di kursi taman ia, tak sengaja melihat cafe seberang taman dan ada keluarga yang kelihatan nya bahagia...

Di situ ada seorang ibu yang menyiapkan makanan ke mulut anak gadis nya itu dan seorang ayah yang menyuapkan sang ibu, Adele melihat nya tanpa sadar air mata nya. jatuh, baru bener apa haru ditinggal orang tua nya ia. kembali bersedih...

" Ma, pa Adele kangen" isak Adele melihat pemandangan itu sambil menangis dan tersenyum lalu, ia segera menghapus air mata nya dan duduk dengan melihat ke arah lain tapi, gak bisa mata nya terus terfokus ke arah keluarga tersebut....

Tiba tiba ada yang terlintas di fikiran Adele dan membuat nya memikirkan " Kalau aku menyetujui nya, walaupun kemungkinan besar aku gagal tapi, aku bisa bertemu mama dan Papa nanti, kami akan bareng di sana" Batinnya Adele entah napa Intel ini menjadi pendek akal, tiba tiba ada yang tepuk pundak Adele dari belakang reflek Adele memukul nya...

" Ah... " ujar Pria itu yang di putar kan tangan nya oleh Adele...

" Aish Lo kok, kupikir siapa" ujar Adele melepaskan melihat kawan nya itu tersebut...

" Ngapain sini? " tanya teman nya Adele tak lain adalah Radit...

" Menurut lo? " ujar Adele sinis...

" Gausah sok cool ama gue, kayak siapa aja?" ujar nya sambil melihat ke sembarangan arah...

" Emang lo siapa gue? " tanya Adele yang menatap sinis ke arah Radit....

" Teman lo!" ujar nya menatap ke arah Adele sedang kan Adele menaikkan sebelah alis nya...

" Temen? gue rasa, gue gak ada teman modelan lo" ujar Adele menohok membuat Radit membulat kan mata nya...

" Dengar dengar lo dapat tugas? " ujar Radit membalikkan topik, ia malas berurusan dengan Adele kalau soal debat karena ia selalu kalah...

" Tahu dari mana? " ujar Adele kembali menatap ke arah Radit...

" Lo lupa apa kerjaan gue... pasti gue tahu semua nya, Gimana? " ujar Radit membuat Adele menghel nafas nya dan pandangan lurus ke depan..

" Entah lah Dit, gue bingung" ujar Adele sembari menatap kedalam dan melihat ke keluarga tadi...

" Itu bahaya sih Dele, rata rata orang gak bisa pulang" ujar Radit dan mata nya mulai melihat ke depan juga sambil sembarangan arah...

"Menurut lo, gue harus gimana? " Tanya Adele biasa nya ia tak pernah menanyakan saran orang lain...

" Yang mana kata hati lo aja sih Dele, gue gak bisa larang lo, itu semua lo yang harus buat dan lo harus menanggung konsekuensi nya" ujar Radit juga bingung ingin menjawab apa...

" Dan, lo juga masih terlalu muda untuk ikut misi beginian" ujar Radit melempar batu di tangan nya ke arah Danau sebelah...

" Lo meremehkan gue? " tanya Adele dengan sinis...

Radit kembali bingung, dan menatap Adele dengan tatapan bingung" Maksud lo? " ujar Radit gak paham apa maksud Adele...

" Stop, gue balik" ujar Adele memilih meninggal kan Radit, sekarang pikiran nya masih kacau ia memilih atau tidak...

Adele sudah berada dalam kamar nya sekarang ia bingung mau gimana, sampai sampai ia enggak bisa tidur gegara memikirkan itu...

Lantas, ia memilih untuk tidur dan keesokan harinya tak terasa, perasaan Adele ia baru sejenak tidur kenapa bentar udah pagi aja, ia buru buru mandi dan keluar dengan pakaian dinas nya...

" Mbok, Bibi mana? " tanya Adele sambil memakan sarapan...

" Bibi sedang ke pasar Nona " ujar pembantu di rumah nya dan langsung ke dapur...

Setelah sarapan Adele langsung pergi ke kantor nya dan tiba tiba di jalan ia mendapatkan telepon dan ia menepikan dulu mobil nya dan langsung mengangkat telepon nya..

" Iya.. "

. ..... .....

" Baiklah, OTW" ujar nya mematikan telepon nya dan segera ke TKP...

Setelah sampai ke sana dia langsung Menyamperin anak buah nya dan mulai mendiskusikan apa hal ini...

" Jadi... " ujar Anak buah nya namun, dipotong oleh Adele...

" To the point, get it" ujar Adele yang malas mendengar ocehan anak buah nya tersebut dan langsung di balaskan anggukan oleh anak buah nya...

" Di dalam sana ada anak buah dan kaki tangan Narkotika... " ujar Anak buah nya di balas kan anggukan oleh Adele...

" Kami tidak bisa memasuk ke sana karena pengawasan nya terlalu ketat,jadi kami memutus kan untuk mencari celah" ujar Anak buah Adele sedangkan Adele menatap sebuah gedung tua tersebut dengan mata tajam nya itu...

Anak buah Adele ingin melanjutkan nya namun tangan Adele telunjuk maksud nya di taruk di bibir dan tangan sebelah lagi di suruh merunduk, mereka merunduk beserta anggukan, mereka paham dengan gerakan si bos tersebut...

Rupa nya Adele melihat ada anak buah nya atau kaki tangan nya yang keluar dari gedung tersebut sambil membawa barang mencurigakan...

Setelah mereka tidak ada lago, dan Adele menyuruh berdiri seperti sedia kala " Kita hentikan sementara misi penggeledahan, kalian bisa membantu lainnya biar saya yang mengejar pria yang keluar tadi" ujar Adele namun, ada salah satu anak buah Adele yang membantah dan di tanggapi oleh Adele...

" Kenapa kita berhenti, kenapa kita tidak sedang aja" tanya anak buah nya tersebut...

" Kau mau menyerang kandang dan mati seperti anjing kelaparan " sarkas menohok Adele membuat anak buah nya kicep...

" Lakukan tugas, dan kembali lah, jika kalian gegabah saya tidak bertanggung jawab, Get it" ujar Adele di balas kan anggukan oleh semua nya lalu Adele mengkode salah satu anak buah nya dan melempar kan kunci honda nya dan segera Adele menggunakan honda agar mudah menyelinap...

Ia mengejar pria di depan dengan sangat santai sampai sampai yang di depan belum sadar dan kalian tau ia sangat lihai dalam menjaga jarak dari jauh dan dari jauh ia memberhentikan motor nya dan memilih jalan kaki karena tidak bisa naik honda karena becek dan berlobang...

Setelah mengikuti pria itu dengan sangat lama ia berjumpa dengan seorang pria yang pakaian nya lebih bagus dari nya " Mungkin wakil nya" itulah batin Adele memikirkan nya setelah transaksi mereka selesai sepertinya wakil yang di sebut Adele tuh membisikan sesuatu yang nyaris tak di dengar oleh Adele...

Dan setelah itu dengan buru buru ia pergi dan membalapkan sepeda motor dengan kencang, Adele bingung kenapa ia tergesa gesa dan yah, payah nya lagi Adele tak bisa menemukan wakil tadi...

Adele mengikuti pemberi uang dan Narkotika tersebut dan ikut gas motor nya tiba tiba terlintas pertanyaan di dalam batinnya " Apa aku ketahuan? " batinnya Adele sembari memukul stir nya dan langsung menangkap pria kabur itu...

Dan dengan teknik pembalap yang hebat Adele bisa menangkap honda tersebut dan langsung di borgol di belakang dan yah ketangkap tak lupa pula Adele memanggil anak buah nya untuk mengurus calon narapidana ini...

" Lalu Adele meraih HP pria itu dan ia mulai mengecek dan mengotak atik dan hasil nya nihil HP nya sudah di tukar Adele lantas, membanting HP tersebut di depan tersangka dan langsung menarik kerah tersangkanya yang sedang tengkurep...

" Siapa Bos mu? " ujar Adele namun pria itu masih diam dan tiba tiba pria itu menjawab...

" Lebih baik mati, daripada bos kami ketahuan" ujar Pria itu membuat Adele geram dan langsung memukuli nya sampai pingsan...

Lalu datang lah anak buah nya dan langsung menyeret tersangka tersebut dan begitu juga Adele ia kena marah oleh Komandan nya karena bertindak kasar pada calon narapidana...

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!