NovelToon NovelToon

MEMILIKI MU

Part 1

Marsheena Aurora seorang gadis berparas cantik, siapapun pasti akan terpesona melihatnya. Sheena, biasa dia dipanggil. Mempunyai segalanya karna memang Sheena terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya. Tapi walaupun begitu Sheena gadis yang sangat sederhana rendah hati dan tentunya baik hati.

Mempunyai orang tua kaya tidak membuatnya menjadi gadis yang angkuh. Sheena anak semata wayang dikeluarganya. Sheena mempunyai dua sahabat yang sangat menyayanginya, Rianti dan Bianca. Mereka sudah bersahabat dari semenjak masih di SMP.

Dan sekarang Sheena, Rianti, dan Bianca baru saja mendapatkan gelar sarjana. Ayah Sheena sangat ingin Sheena melanjutkan studi keluar negri tapi Sheena bersi keras ingin bekerja dan melanjutkan studinya dari hasil keringatnya sendiri. Ayah Sheena tidak dapat membantah keinginannya itu.

Sheena memilih bekerja tapi bukan di perusahaan ayah nya. Rianti memang sudah punya usaha sendiri semenjak mereka masih kuliah. Rianti mengelola usaha salon yang memang sudah besar milik ibunya. Sedangkan Bianca bekerja di perusahaan milik keluarganya.

Sore hari nya mereka berkumpul disebuah caffe karena memang sudah janji dari awal.

Sheena “Ri, mana Bianca ko belum datang” tanyanya yang baru datang melihat sahabatnya menunggu seorang diri.

Rianti “Sebentar lagi kayanya. Dia udh dijalan”

Pelayan memberikan menu dan menuliskan pesanan mereka. Dan yang ditunggu pun datang.

Bianca “Dah lama?” dengan terburu buru karena dia yang datang terakhir dari sahabatnya.

Sheena “Baru ko”

Di tengah tengah perbincangan mereka ada dua orang pria datang di sebelah meja mereka.

Kevin dan Revan. Dua orang kakak beradik yang tampan dan juga mapan. Kevin dan Revan tinggal diluar negri dan baru pulang ke tanah air.

Mata Kevin terpana saat melihat seorang gadis yang cantik yang sedang duduk bersama temannya. Kevin terus memperhatikan Sheena.

“Cantik” batin Kevin

Revan yang dari tadi memperhatikan kakaknya menepuk pundak Kevin.

Revan "Pesen dulu bro,"

Kevin terkejut oleh adiknya dan langsung memesan kopi kepada pelayan.

Mata Kevin tak lepas memandang Sheena. Sheena yang sadar ada yang memperhatikannya sudah merasa tidak nyaman.

“Kak Kevin, kak Revan” teriak Bianca, yang ternyata Kevin adalah teman David kakaknya Bianca.

“Hey, Bi,” ucap Revan.

Kevin melambaikan tangan dan tersenyum.

Bianca “Kapan pulang kak?” tanyanya

Kevin “Baru kemarin” jawabnya.

Bianca "Oh iya, guys kenalin ini kak Kevin dan kak Revan teman SMA nya Bang David” tuturnya memperkenalkan Kevin dan Revan pada sahabatnya.

Bianca “Kak ini Sheena dan Rianti sahabat aku” tambahnya lagi.

Mereka saling berjabat tangan. Sheena dan Kevin berjabat tangan dan saling bertatapan. Ada perasaan berbeda di hati Kevin saat berjabat dan memandang Sheena.

Bianca "Gabung sini aja kak” ajaknya pada Kevin dan Revan.

Sheena mulai salah tingkah karena sadar dari tadi Kevin memperhatikannya. Pesanan pun datang dan mereka menikmati sore itu.

DI RUMAH KEVIN

“Sheena” batin Kevin, “Nama yang cantik, apa yang ada di gadis ini, mengapa membuat ku tertarik” katanya dalam lamunan.

Tok tok tok

Seketika lamunannya buyar mendengar pintu kamarnya ada yang mengetuk.

“Vin, turun ada Om Darwin ingin bertemu ” kata Dahlia mamanya Kevin.

Om Darwin adalah teman papah Kevin. Orang tua Kevin berniat menjodohkannya dengan anak om Darwin. Kevin tidak bisa menolak keinginan mama papanya.

Sesampainya di ruang tengah Kevin menyalami Darwin. Terlihat sudah ada Revan dan papa nya disana.

Darwin "Main-main lah ke rumah om, kalo sudah disini,” ucapnya.

Kevin "Iya om” jawabnya.

Alex “Vin, apa kamu sudah siap bertemu dengan calon istri mu?”

Revan "Akhirnya kakak ku akan menikah juga,” celetuknya

Kevin “Diam kau,” timpalnya sambil menjitak Revan.

Semua orang tertawa.

Darwin "Kalo kamu sudah siap kita persiapkan pertemuan keluarga," ucap Darwin.

Kevin hanya terdiam, sebenarnya ia belum siap untuk menikah. Dan tidak mau dijodohkan. Tapi tidak bisa menolak keinginan orang tuanya yang akan menjodohkannya dengan anak Om Darwin.

Kevin pernah dekat dengan seorang wanita tapi kandas di tengah jalan karna wanita itu memilih pria lain. Dan sampai sekarang luka itu masih belum sembuh padahal sudah lima tahun semenjak kejadian itu.

Setelah Om Darwin pulang.

Dahlia “Kenalilah dulu, siapa tau cocok,” ucapnya.

Namun Kevin hanya terdiam. Tidak menyaut perkataan mamanya itu.

Alex “Lebih cepat lebih baik Vin, kamu sudah cukup pantas untuk menikah. Apalagi yang kau tunggu?” tambahnya.

Kevin hanya diam mendengar itu.

Revan "Kalo ga mau biar aku saja kak. Anak nya om Darwin cantik lhoo…” godanyapada kakaknya.

Kevin “Emang lo udah ketemu?”

Revan "Belum," sambil cengengesan.

Kevin masih teringat dengan Sheena gadis yg ditemuinya sore tadi.

DI RUMAH SHEENA

Sheena baru pulang kerumah setelah jalan bersama sahabatnya. Sheena keluar dari mobilnya. Lalu mobil ayahnya menyusul dibelakangnya. Tahu mobil ayahnya baru saja berhenti Sheena menunggu ayahnya. Ayah keluar dari mobil dan menyapanya.

Ayah “kamu baru pulang Sheena?” Tanyanya.

Sheena “Iya ayah, tadi ketemu Rianti dan Bianca dulu pulang kerja,"

Ayah “Ayo masuk !!" ajaknya.

Sheena pun masuk kedalam rumah bersama ayahnya.

Ayah “Ada yang ingin ayah bicarakan dengan mu,” ucapnya dengan serius.

Sheena “Ada apa ayah?” penasaran.

Ayah “Tentang perjodohan mu dengan anak nya teman ayah. Apa kamu sudah siap untuk dipertemukan dengan anaknya teman ayah itu?”

Sheena “Maaf ayah Sheena belum siap,” jawabnya.

Sheena “Sheena baru mulai bekerja dan Sheena masih ingin menikmati masa-masa bersama ayah. Sheena masih ingin mengejar mimpi Sheena ayah,” tambahnya lagi

Ayah “Baiklah kalo mau mu begitu,” sambil memeluk anaknya yang sangat disayanginya itu.

Sheena “Ayah terbaik," ucapnya sambil memeluk ayahnya juga.

Pagi pagi sekali Sheena sudah pergi ke kantornya karna ada meeting. Perusahaan tempatnya bekerja ada bos baru yg baru datang dari luar negri yakni anak dari pemilik perusahaan tersebut.

Sesampainya dikantor Sheena segera menyiapkan berkas berkas yang dibutuhkan untuk meeting pagi ini.

Bos baru pun datang. Semua karyawan menyambutnya dengan hormat.

Ketika sheena melihat bos barunya, dia sedikit kaget karna bos barunya itu pria yang baru dikenalkan sahabatnya kemarin sore di caffe.

Sheena “Anda?" terkejut melihat bos barunya.

Kevin “Sheena," sama kagetnya.

“Kamu kerja disini? Mmm dunia begitu sempit ya?”

Sheena “Iya Pak, saya akan menjadi sekretaris anda disini,” jawabnya.

Kevin “Oke, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Mana berkas berkas penting perusahaan ini. Tolong siapkan !" pintanya.

Sheena “Ini pak. Sudah saya siapkan”

Meeting pun berlangsung.

Ada perasaan berbeda di hati Kevin saat berdekatan dengan Sheena. Ada rasa yang aneh yang menyelimutinya. Getaran yang dulu pernah dia rasakan dengan kekasihnya dulu.

Kevin tidak tau bahwa Sheena yang dijodohkan dengannya. Dan Sheena pun begitu, tidak tau kalau Kevin yang dijodohkan dengannya. Karena Kevin beranggapan gadis yang dijodohkannya itu gadis anak orang kaya yang pasti manja dan hanya bergantung pada harta orang tuanya.

Sheena memang memiliki orang tua yang kaya. Tapi Sheena senang jika dia mandiri. Dia senang melakukan semuanya sendiri. Dan ingin memulai dari nol untuk mencapai kesuksesannya.

Meeting pagi itu pun selesai. Semuanya kembali ke ruangannya masing masing.

Kevin “ Sheena bisa keruangan ku?"

Sheena “Baik Pak,”

Setelah diruangan Kevin.

Kevin “Bisa bantu saya dengan berkas berkas ini!"

Berkas dimeja Kevin memang agak berantakan.

Sheena “ Baik pak,”

Kevin tersenyum. Dia menyadari kalau sudah mulai menyukai Sheena. Kevin sangat senang Sheena ada di dekatnya terus seperti ini.

Sheena membereskan berkas berkas itu dan menyusunnya ke dalam map. Setelah beres.

Sheena “Ini pak. Bapak tinggal menandatanganinya. Setelah itu nanti saya akan antarkan berkas nya ke bagian keuangan dan personalia.” Jelas Sheena

Kevin “Terima kasih, Sheena, apa kamu bisa temani saya makan siang nanti?" Ajaknya.

Sheena “Bisa Pak,”

Sheena keluar ruangan Kevin, dan kembali ke mejanya.

Waktunya makan siang yang ditunggu tunggu Kevin pun tiba. Dia ingin kenal lebih dekat dengan Sheena. Mereka makan siang di caffe dekat kantor.

Kevin “Aku tidak sangka kamu bisa jadi sekretaris aku Sheena. Padahal kemarin kita bertemu."

Sheena "Iya Pak saya pun kaget tadi pas melihat bapak jadi bos baru dikantor,ll”

Kevin “Kalo diluar kantor ga usah bilang bapak. Panggil Kevin aja,”

Sheena “Apa tidak kurang sopan kalo panggil nama?”

Kevin “Nggak lah.. Kita kan klo diluar teman," "Aku inginnya lebih dari teman," dalam hatinya.

Sheena ”Baiklah….”

Mereka pun mengobrol dengan serunya siang itu. Sepertinya Sheena mulai menyukai sosok Kevin ini. Ternyata bosnya selain tampan dan tajir, baik hati dan juga asik.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

# hay readers... mohon untuk tinggalkan jejaknya dengan like n comment yaa.... oh ya jangan lupa juga untuk vote n follow.... terimakasih semua 🖤🖤🖤 #

Part 2

Kevin sangat menikmati hari harinya bekerja di perusahaan papanya. Ya karena ada Sheena tentunya. Setiap hari bertemu dengan gadis yang disukainya membuatnya senang dan bisa melupakan masa lalunya.

Tapi sampai saat ini Kevin belum berani menyatakan perasaannya pada Sheena.

Kevin “Sheena apa kamu ada acara setelah pulang nanti?”

Sheena “Saya mau bertemu Rianti dan Bianca pak. Ada apa ya Pak?”

Kevin “Tadinya saya ingin mengajak mu ke suatu tempat. Tapi ya sudah kalo kamu sudah ada acara.”

Sheena “Baik Pak. Mungkin besok saya bisa?”

Kevin” Oke, besok saja kalo begitu,"

Ada perasaan kecewa hari ini kevin tidak jadi ngajak sheena jalan. Tapi dia mengerti kalo Sheena akan bertemu dengan sahabatnya karena sudah lama mereka tidak bertemu.

Di sebuah caffe

Bianca “Sheena, ga nyangka ternyata lo kerja di perusahaan Kak Kevin “

Sheena “Haha. Iya juga ya. Padahal waktu itu baru aja lo kenalin ke gue,”

Bianca “ Kak Kevin itu kan ganteng tajir baik lagi. Apa lo ga punya rasa gitu ke dia,”

Sheena “Apaan si lo, dia kan bos gue,”

Rianti “Bisa aja kan percintaan bos dan sekretarisnya kaya di sinetron..”

Sheena “Ahh bisa aja lo. Dasar korban sinetron,”

Mereka pun tertawa barengan

Bianca “Tapi bukannya lo udah dijodohin bokap ya Sheen?”

Sheena “ iya tapi gue bilang gue belum siap ketemu sama cowok yg dijodohin sama gue ke bokap,”

Rianti” Kalo lo dijodohin, Kak Kevin buat gue aja ya.. Kan ganteng,”

Bianca “Ganteng dikit udah nyamber aja lo,"

Rianti “Biarin..”

Dan ketiga sahabat itu melepas kangen karna sudah beberapa bulan ini tidak ngumpul bareng karna kesibukan masing masing.

Di perjalanan pulang tiba tiba mobil sheena mogok. Dia keluar dari mobil dan mencari bengkel terdekat dan ternyata tidak ada.

Sheena “Ah sial pake mogok lagi,”

Mau telepon tapi ponselnya mati karena kehabisan baterai. Tiba-tiba ada mobil mendekat. Ternyata Kevin yang keluar dari mobil itu.

Kevin “Ada apa Sheena? Ada yang bisa aku bantu?"

Sheena “Mobil ku tiba tiba mogok nih."

Kevin “Oh ya sudah biar supir aku yang urus. Kamu aku antar pulang. Udah malam juga.”

Sheena “Apa tidak merepotkan?"

Kevin “Tidak sama sekali,”

Sheena “Baiklah. Makasi ya Vin,”

Kevin “Sama-sama,”

Senangnya hati Kevin bisa mengantarkan sheena pulang. Kevin membukakan pintu mobil untuk Sheena dan memerintahkan supirnya untuk mengurus mobil Sheena.

Di perjalanan.

Kevin “Tadi jalan kemana aja sama Rianti dan Bianca?”

Sheena “Cuman makan makan aja di cafe,"

Kevin “Oh. Gak dijemput pacar?”

Sheena “Aku gak punya pacar,”

Kevin ”Masa cewe cantik kayak kamu gak punya pacar?”

Sheena “Dibilangin gak percaya. Ya udah,”

Kevin “ Iya, iya percaya. Mau langsung pulang atau mau kemana dulu nih?Biar aku anter,”

Sheena “Langsung pulang aja,”

Karena sering bertemu Sheena dan Kevin jadi semakin dekat. Sheena juga sudah mulai suka dengan bosnya itu. Keduanya saling menyukai tapi tidak berani mengungkapkan perasaan mereka. Mereka masih ingat dengan perjodohan orang tua mereka.

Di kantor

Kevin “Apa jadwal saya hari ini?”

Sheena “Anda ada janji dengan Mr. Smith Pak,"

Kevin “ Oke. Kamu ikut dengan saya,”

Sheena “ Baik Pak,”

Di kantor mereka memang bersikap professional. Tidak mencampurkan urusan pribadinya. Pertemuan dengan Mr. Smith sudah selesai dan mereka bergegas kembali ke kantor.

Ketika menuruni tangga tiba tiba kaki sheena terkilir. Kevin yang melihat itu langsung khawatir dan langsung menggendong Sheena ke mobil.

Sheena kaget, jantungnya serasa berdetak cepat saat Kevin menggendongnya. Pipinya merah merona.

Kevin “Kamu gapapa?”

Sheena ”Kaki aku sakit banget,” rintihnya.

Kevin ”Kita ke rumah sakit sekarang,”

Sheena “Nggak usah ke rumah sakit,"

Kevin “Harus ke rumah sakit nanti kaki kamu kenapa-napa”

Sheena “Ini Cuma terkilir Vin, di urut urut dikit juga udah gapapa,”

Kevin “Nggak kita ke rumah sakit aja,”

Sesampainya di rumah sakit sheena langsung ditangani dokter. Dan setelah selesai Kevin mengantarkan sheena pulang.

Sheena “Makasi ya Vin"

Kevin “Iya sama sama. Besok kalo masih sakit ga usah masuk aja. Istirahat aja dulu,”

Shena “Oke Pak bos”

Kevin “Kalo ada apa-apa telepon aku aja,”

Sheena ”Iya. Makasii ya."

Di kamar Sheena

Sheena “Ada apa dengan ku? Kenapa aku menyukai Kevin. Aku merasa nyaman kalo lagi sama dia. Tapi bagaimana dengan perjodohan itu kalo aku menyukai orang lain? Haruskah aku bilang pada ayah bahwa aku menyukai orang lain?” batin Sheena.

Drrrt drrrt drrrttt

Terlihat ada pesan masuk dari Kevin

Kevin :

“Sudah baikan”

Sheena tersenyum dan segera membalasnya.

Sheena :

“Sudah”

Kevin :

“Istirahat jangan banyak bergerak biar cepat sembuh”

Sheena :

“Iya bos kevin”

Kevin :

“Nanti malam aku boleh kerumah mu”

Sheena :

“Ya boleh lah”

Kevin :

“Oke. Kalo gitu sampai jumpa nanti malam”

Sheena tersenyum senang diperhatikan orang yang dia sukai. Tapi masih ada yang mengganjal dalam hatinya. Tentang perjodohan dengan anak teman ayahnya. Sheena takut menyakiti hati Kevin kalo nanti dia menjalin hubungan dengan Kevin. Tapi Sheena juga tidak mau dijodohkan dengan orang yang tidak dicintainya.

Apa yang harus Sheena lakukan. Bagaimana kalau dia mengecewakan ayah nya? Banyak pertanyaan menyelimuti hati Sheena.

Bayang bayang Kevin menghiasi pikirannya. Rasanya ingin cepat cepat bertemu lagi dengan pria pujaan hatinya itu.

Dengan kaki yang masih sakit Sheena berjalan ke ruang tamu menunggu Kevin datang. Tak lama kemudian suara mobil terdengar dari luar. Ternyata benar Kevin yang datang.

Bi Imah pelayan di rumah Sheena membukakan pintu dan mempersilakan Kevin masuk.

Kevin membawa satu buket bunga dan coklat kesukaan Sheena. Langsung diberikan pada Sheena bawaannya itu. Sheena terlihat sangat senang.

Sheena “Ngerepotin banget pake bawa bunga sama coklat segala. Kaya ke pacar aja,”

Kevin “Kan bentar lagi jadi pacar. Suka gak?”

Sheena “Paan sii? Suka banget. Makasii ya”

Kevin “ Iya. Makan dong coklatnya”

Sheena membuka bingkisan coklatnya dan memakan coklatnya. Tanpa menawari kevin. Kevin yang melihatnya hanya tersenyum bahagia.

Sheena “Mau?”

Kevin "Emang boleh? Emang rela bagi bagi?"

Sheena “Ya boleh dong,”

Keduanya tertawa.

Kevin ”Ayah mu kmna?”

Sheena ”Ayah lagi ada urusan ke luar kota,”

Kevin “Oh gitu,”

Sheena “Kenapa nanyain ayah aku?”

Kevin “Mau minta anak gadisnya buat dijadiin istri aku,”

Sheena “Haha ada ada aja,”

Suasana hening seketika. Sheena teringat perjodohan yang selama ini membuat dilema di hatinya. Kevin juga sama kepikiran perjodohan orang tuanya. Tapi Kevin merasa ada yang berbeda kalau lagi deket sama Sheena, hatinya merasa senang dan nyaman.

Kevin memegang tangan sheena. Dan keduanya saling menatap dalam.

Kevin “ Sheena, aku suka sama kamu dari pertama kali aku melihat mu” dalam hatinya.

Entah kenapa ia belum berani mengatakan bahwa dia menyukai gadis yang ada di depannya sekarang.

Sheena “Vin, bisa lepasin tangan aku ga??"

Kevin kaget dan tersadar dari lamunannya.

Kevin “Oh iya maaf,”

Keduanya diam sejenak. Merasa canggung untuk meneruskan obrolan mereka. Sesaat suasana hening.

Kemudian ……

Meaaww meeaaww meeaaww

Pushi kucing kesayangan Sheena keluar menghampiri sheena dan langsung naik ke pangkuannya.

Shenaa “Pushi” sambil membelai dan mengusap usap kepala pushi dengan lembut. Pushi diam dan terlihat sangat nyaman.

Kevin “Kamu penyayang kucing juga ya,”

Sheena “Ini kucing pemberian ibu.. hadiah untuk ulang tahun ku..” sambil terus membelai badan pushi dan mengajak seolah olah kucing itu ngobrol dengan suara khas anak kecil. “Halo aku pushi, aku kucing kesayangannya Sheena,” dan terus sambil memainkan kucing kesayangannya.

Sheena terlihat sangat cantik dan lucu dimata Kevin saat itu. Dan tanpa sadar …

Kevin “Cantik… lucu…”

Sheena “Baru nyadar kalo aku cantik dan lucu? Ini bawaan dari lahir,"

Kevin “Maksud aku kucingnya yang cantik dan lucu. Uuuhhh pede banget siii” dengan sedikit tertawa..

Sheena “ Ihhh dasar,” kesal

Kevin “Emang ibu kamu kemana Sheen?”

Sheena “Ibu udah ga ada,” dengan sedih

Kevin “Maaf, aku ga tau dan menanyakan itu”

Sheena “Gapapa kok, nyantei aja,”

Mereka terus menikmati malam kebersamaan mereka sampai akhirnya Kevin berpamitan karna sudah terlalu malam.

Sesampainya dirumah Kevin langsung mengirimkan pesan pada Sheena.

Kevin :

“Sheen, aku udah nyampe rumah, kamu istirahat ya. Mimpi indah”

Sheena :

“ok”

Sedikit kecewa karena Sheena membalasnya singkat jauh dari harapan Kevin. Kemudian Kevin langsung masuk ke dalam rumahnya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

#jangan lupa like n comment nya ya... terimakasih 🖤🖤🖤#

Part 3

Pagi harinya di meja makan dirumah Kevin. Terlihat sudah ada revan dan mamanya sedang menikmati sarapan mereka. Kevin baru saja duduk di meja makannya.

Mama “Vin, gimana udah dipikirkan dengan baik tentang perjodohan itu, kapan kamu siap bertemu dengan calon menantu mama nak? Mama udah ga sabar pengen nimang cucu dari kamu?"

Kevin “Mah.. Apa harus secepat ini? Gimana kalo dia punya pacar?”

Mama “Mama udah tanyakan ke Om Darwin dan katanya dia belum punya pacar. Apa salahnya kenal dulu?"

Kevin “Iya nanti mah. Kevin berangkat dulu," tidak mau melanjutkan percakapan yang membuatnya tidak nyaman.

Revan “Ikut,”

Kevin “Kemana?”

Revan “Ya ke kantor,”

Kevin “Ngapain?”

Revan “Emang gak boleh ikut ke kantor keluarga? Males dirumah, lagi gak ada kuliah hari ini,”

Kevin “Ya udah. Tapi jangan buat masalah,”

Tanpa mendengarkan kakaknya Revan langsung masuk keluar dan masuk dalam mobil.

Di kantor

“Pagi pak”

Semua karyawan menyapa Kevin.

Revan terus mengikuti Kevin dan ketika tepan di depan ruangan Kevin dia melihat Sheena.

Revan “Kamu Sheena temennya Bianca yang waktu itu ketemu di caffe kan?”

Sheena “Iya”

Sheena masih ingat Kevin dan Revan dikenalkan Bianca waktu itu.

Revan “Oh ternyata kamu sekretaris Bang Kevin, salam kenal yah aku Revan adeknya Bang Kevin.”

Kevin “Ayo masuk jangan ganggu orang kerja,” dengan merasa kesal melihat adiknya mengganggu Sheena.

Revan “Sampai nanti ya, Sheena,” sambil di tarik Kevin masuk ke ruangannya.

Kevin memeriksa berkas berkas yang ada di mejanya. Sedangkan Revan bermain game di sofa yang ada diruangan.

Kevin mengangkat gagang telepon

Kevin : Sheena tolong siapkan dokumen meeting untuk siang ini.

Sheena : Sudah saya siapkan pak.

Kevin : Proposal untuk klien baru kita udah disiapkan juga?

Sheena : Ini sedang saya kerjakan pak.

Kevin : Oke

Menutup teleponnya.

Revan keluar karena merasa bosan diruangan kakaknya.

Revan “Sheena, aku ingin kopi pantrynya dimana ya?"

Sheena “Mau saya buatkan pak?"

Revan “aAhh gak usah panggil pak panggil Revan aja oke, aku bukan bos kamu,”

Sheena “Baik pak eh Revan. Aku buatin aja sekalian aku buatin buat pak Kevin”

Sheena pergi ke pantry untuk membuat kopi, Revan mengikuti Sheena dari belakang karena malas untuk kembali keruangan kakaknya.

Di pantry

Sheena mengambil dua cangkir di dalam lemari dan mengambil toples gula di kulkas.

Revan “Mau aku bantuin gak?”

Sheena “Gapapa biar aku aja,”

Revan “Tapi aku mau bantuin kamu,” sambil mengambil gelas cangkir di tangan Sheena dan meletakkan nya di meja.

Sheena “Baiklah kalo maksa,”

Di sisi lain Kevin mencari adiknya yang menghilang dari ruangannya. Dan dilihat Sheena juga tidak ada di mejanya. Kevin sedikit curiga. Ternyata benar saja ia melihat mereka berdua di pantry. Kevin merasakan sesak bisa dibilang dia merasa cemburu melihat kedekatan Revan dan Sheena.

Tidak sengaja sendok untuk mengocek kopi yang dipegang Sheena terjatuh dan dengan berbarengan Revan dan Sheena menunduk mengambil sendok itu. Tentunya kepala mereka saling berbenturan.

Sheena “Awwww”

Revan mengusap usap kepalanya yang memang sakit juga. Kevin tadinya mau menghampiri Sheena tapi tidak jadi karena Revan lebih dulu mengelus elus kening sheena yang tadi terbentur kepala Revan , keduanya saling tatap. Kevin sangat cemburu kesal dan marah. Tapi dia memilih kembali keruangannya dengan wajah merah padam karena kesal dan marah.

Revan “Kamu gapapa?”

Sheena ”Gapapa kok," sambil menyingkirkan tangan Revan di keningnya.

Revan “Sorry. Reflex aja tadi takut kamu kesakitan,”

Sheena “Gapapa. Ini kopinya nanti keburu dingin,”

Revan “Oh iya”

Sheena membawakan kopi yang tadi dibuatnya untuk Kevin dan dibawanya menuju ruangan bosnya bersama dengan Revan. Diletakannya kopi itu di meja Kevin.

Kevin “Saya gak nyuruh kamu buat kopi,” jutek

Sheena “Tadi saya sekalian ke pantry Pak,” merasa aneh karena Kevin menjawab dengan jutek.

Kevin “Saya nggak nyuruh kamu buat kopi. Saya nyuruh kamu siapkan proposal. Siapkan proposal sekarang dan bawa kopi ini dari atas meja saya,” dengan nada marah.

Sheena “Baik Pak,” penuh tanya kenapa bosnya berbeda padahal tadi pagi biasa saja.

Sheena keluar dari ruangan Kevin dan kembali ke mejanya melanjutkan pekerjaannya sedangkan kopinya dia minum sendiri.

Revan “Kenapa bang? Kok marah sama Sheena Padahal Cuma buatin kopi?”

Kevin hanya melihat adiknya dengan tatapan marah. Revan pun terdiam dan main game di ponselnya lagi takut kakaknya semakin marah.

Jam istirahat

Revan “Sheen, makan siang bareng aku yuk” ajaknya.

Sheena “boleh”

Mereka pergi menuju kantin kantor yang berada di lantai 1 gedung. Ketika mereka sedang duduk dan memesan makanan tiba tiba kevin datang dan duduk disebelah sheena.

Sebenarnya Kevin masih kesal dengan ulah adiknya yang mendekati sheena tapi masih dia tahan. Takut kelihatan bodoh di depan sheena kan nanti jadi buat sheena ilfeel.

Kevin “Sheen, tolong pesenin makan dong”

Sheena “Ok, “

Kevin “Sama minumnya juga,"

Sheena langsung pergi memesankan makanan untuk Kevin.

Kevin “Jangan ganggu Sheena,”

Revan “Kenapa? Abang suka? Kan udah dijodohin?"

Kevin ”Dia sekretaris ku,” masih kesal tapi tidak bisa menjelaskan kenapa dia kesal dan berbicara itu pada adiknya.

Tapi Revan tahu sekali kakaknya sedang menyukai Sheena.

Di rumah Sheena

Selesai mandi Sheena mengeringkan rambutnya.

Drrrttt.. drrrttt… drrrttt

Panggilan masuk di hp Sheena dari Revan

Sheena : Halo

Revan : Sheena, bisa keluar ga?

Sheena : Bisa. Ada apa Van?

Revan : Cuma mau ngajak ngopi ngopi aja. Oke kirim alamat kamu. Bentar lagi aku jemput ya.

Sheena : Oke

Sheena menutup teleponnya dan bersiap untuk menemui Revan.

Revan dan Sheena sudah saling tukar no hp waktu makan siang dikantin kantor sebelum Kevin datang tadi siang.

Drrtt drrrttt drrrttt.

Terlihat Kevin mengirimkan pesan, kemudian Sheena membukanya.

Kevin :

“Aku boleh kerumah ga?”

Sheena :

“Boleh. Tapi aku mau pergi”

Kevin kecewa dan tidak membalas lagi. Tapi bagaimana lagi dia belum menyatakan perasaanya dan dia tidak bisa menuntut karna bukan siapa siapanya Sheena.

Di rumah Kevin

Kevin berjalan keruang tengah rumahnya dan melihat Revan.

Kevin “Mau kemana udah rapi,”

Revan “Ketemu temen,”

Mama Dahlia yang baru saja keluar dari kamarnya juga bertanya pada Revan.

Mama “Pulangnya jangan malam malam!"

Deg.

Kevin teringat balasan Sheena yang katanya mau pergi. Kevin berniat membuntuti Revan. Dengan memakai kaos oblong dan celana selutut dia langsung mengambil jaket dan menuju mobil nya.

Revan sudah pergi didepannya. Kevin membuntutinya dari belakang. Dan ternyata benar Revan menuju rumah Sheena. Sebenarnya Revan tahu kalau kakaknya membuntutinya. Karena lihat dari kaca mobil ada mobil kakaknya dibelakang. Revan tersenyum melihat kelakuan kakaknya.

Sampai dirumah Sheena., Revan menelepon Sheena memberitahukan bahwa dia sudah ada didepan rumahnya.

Sheena keluar dan masuk ke dalam mobil Revan. Kevin terus mengikuti mereka sampai mobil mereka pun berhenti di sebuah café. Revan keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Sheena. Mereka berjalan memasuki café. Mereka duduk dan memesan kopi di café itu.

Kevin juga memasuki kafe itu dan duduk dibelakang meja Sheena dan Revan. Revan mengetahui hal itu dan menoleh kebelakang. Kevin menutup mukanya dengan buku menu yang ada di mejanya dengan terbalik. Revan tersenyum.

Revan “Sheen, kamu udah punya pacar?” tanyanya.

Sheena “Belum,”

Revan “Atau punya seseorang yang kamu suka gitu?” seakan mengintrogasi Sheena.

Sheena “Ada sii.. Seseorang yang aku suka. Tapi aku ga tau dia punya perasaan yang sama atau ga. Mmm kalo kamu udah punya pacar?”

Revan “Emang siapa orang nya? Sama aku juga belum punya.”

Sheena “Kepo kamu haha,” tertawa.

Revan “Ihh serius,”

Sheena “Mau tau aja ih,"

Makanan pesanan mereka datang. Kevin yang dari tadi ada di belakang mereka pastinya mendengar percakapan Sheena dan Revan.

Kevin “Berharap orang itu aku," batinnya sambil senyum dan masih belum yakin.

Sheena dan Revan asik mengobrol. Membuat Kevin semakin kesal. Pesanan Kevin datang dan tiba tiba kopi yang masih panas itu tersenggol siku tangan Kevin dan tumpah mengenai tangan kanannya.

Kevin “Arrgghh,,,,"

Sontak Sheena terkejut melihat ke arah yang bersuara ternyata Kevin.

Sheena “Kevin...” Setengah berteriak.

Sheena langsung menghampiri kevin dan langsung mengelap tangannya pakai tisu yang ada di depannya sambil meniup tangan Kevin. Tangan Kevin terlihat memerah karna terkena kopi panas tadi. Sebenarnya tidak terlalu parah karna kopinya juga tidak terlalu panas. Tapi Kevin senang dengan perlakuan Sheena saat itu.

Tak lama kemudian Sheena melepaskan tangan Kevin sadar kalau dia dilihat banyak orang disana.

Revan “Sheen, kamu pulang sama bang Kevin ya, aku harus ke tempat teman ku dulu,”

Sheena mengangguk dan Revan pun pergi. Revan sengaja menyuruh Sheena pulang bersama Kevin. Kejadian tadi membuat Revan berpikir kalau Sheena juga menyukai abangnya.

Sheena dan Kevin masih di café itu. Sheena memesankan minuman lagi untuk Kevin.

Sheena “Beneran udah gapapa? Tapi itu tangan kamu masih merah Vin,"

Kevin “Gapapa. Aku kan kuat,"

Sheena “Ya udah kalo udah gapapa. Makan makanannya keburu dingin,"

Mereka menghabiskan makanannya dan pulang.

Sampai rumahnya Sheena masih tertidur di dalam mobil. Kevin tidak berani membangunkannya, Kevin mengelus pipi sheena dan tersenyum melihat Sheena tertidur nyenyak di sebelahnya. Kevin dengan setia menunggu Sheena yang sedang tertidur. Tidak lama kemudian Sheena terbangun.

Sheena “Ehh udah sampai,”

Kevin “Udah dari tadi nona,”

Dilihat jam tangan Sheena jam menunjukan jam sebelas malam.

Sheena ”Hah udah malem banget, aku masuk dulu ya,”

Kevin “Iya sana masuk lanjutin lagi tidurnya,”

Sheena “Makasih, Vin,”

Kevin pergi dari rumah Sheena dan langsung pulang kerumah.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

like commentnya ya... makasiihh 🖤🖤🖤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!