Suara orang memukul, suara pria yang kesakitan dan juga suara hujan yang deras menyatu menjadi satu.
Hari itu adalah hari sial bagi Samuel, atau yang lebih sering disapa Sam. Dia adalah pemuda yang tampan dan baik, dia juga cerdas dan rajin di perusahaan.
Meski dia hanyalah pegawai magang, dia selalu melakukan yang terbaik, agar segera naik menjadi pegawai tetap.
Namun, karena dia terlalu lemah dan miskin, dia kalah dengan pegawai magang lain yang kaya dan memiliki orang dalam.
Bukan hanya pekerjaan Sam dia akui menjadi pekerjaannya, hingga membuat manager berkali-kali menegur Sam, kini, Sam pun dipecat karena orang itu.
Tidak berhenti sampai sana, sepulangnya Sam setelah dipecat, dia pun dipukuli oleh orang suruhan dari orang kejam itu, Haris Pratama.
“Hahahaha, itulah akibatnya jika membuatku kesal! Angel itu akan segera menjadi tunangan ku, tapi kau dengan tidak tahu dirinya selalu mencari perhatian, dasar orang miskin tidak tahu diri!“ Teriak Haris.
Sam tidak tahu dimana letak kesalahannya, apakah pegawai magang tidak boleh banyak bertanya pada sekretaris dari managernya sendiri?
Yah, memang benar Sam itu miskin. Dia bisa menjadi sarjana S1 karena beasiswa dari sebuah perusahaan, bukan karena dia pintar, tapi karena dia miskin.
Rumahnya hanyalah rumah kecil dan itupun hanya rumah sewaan, bukan rumah milik pribadi.
Orangtuanya? Meninggal karena banyak hutang.
Sekarang satu-satunya harapan Sam adalah menjadi pegawai tetap agar bisa segera melunasi hutangnya.
Namun, harapannya kini telah pupus. Dia harus mencari pekerjaan lain.
Uhuk!
Sam memuntahkan darah dari mulutnya saat tiba-tiba Haris menginjak perutnya berkali-kali.
Setelah puas melihat Sam yang hampir tidak sadarkan diri, Haris dan orang-orangnya pun pergi meninggalkan Sam sambil tertawa bahagia.
[Master baru berhasil ditemukan!]
[Mencoba mengidentifikasi master baru]
[Proses selesai]
[Nama: Samuel Angoro]
[Umur: 22 tahun]
[Level: 1]
[Penampilan: 2]
[Kekuatan: 1]
[Kecerdasan: 1]
[Kelincahan: 1]
”Apa… ini?“ Gumam Sam, pandangannya mulai kabur, dia melihat sebuah layar hologram aneh didepannya.
Ini seperti game.
Apa Sam sedang berhalusinasi?
[Anda tidak berhalusinasi!]
[Saya adalah sebuah sistem yang akan membantu anda dan membuat hidup anda menjadi lebih mudah!]
[Saya akan mengirimkan uang 888 triliun untuk anda habiskan]
APA? Itu uang yang sangat banyak!
Segala rasa sakit mendadak bisa Sam tahan setelah mengetahui dia akan mendapatkan banyak uang.
[Anda bisa mengeluarkan uang untuk bisnis, membantu orang, atau membahagiakan orang lain]
[Tapi ingat! Anda tidak boleh menggunakan uang itu untuk anda sendiri]
[Setiap uang yang anda keluarkan, karena anda masih level satu, anda akan mendapatkan 10% untuk masuk ke rekening pribadi anda]
[Jumlahnya akan bertambah seiring naiknya level anda]
[Apakah ada pertanyaan?]
Tepat setelahnya, Sam tidak bisa mendengarkan atau melihat apapun, kepalanya sangat sakit dan dia merasa kedinginan.
Percuma memiliki sistem jika sebentar lagi dia akan menjemput ajalnya.
Itu yang Sam pikirkan sebelum pingsan.
Beberapa jam kemudian, dia sudah berada di sebuah kamar yang bagus.
Sam bangun kemudian duduk dan celingukan menoleh kesana-kemari untuk memastikan dimana dia berada.
Tapi setelah dipikir-pikir, ruangan itu sangat asing. Seperti kamar di dalam hotel, bukan rumah sakit atau puskesmas.
”Ini dimana?“ Gumam Sam bingung, lebih bingung lagi setelah melihat pakaiannya telah berganti menjadi kaos putih polos dan juga celana training hitam.
”Kamu berada di tempatku,“ suara lembut dan merdu perempuan yang terdengar familiar masuk ke dalam pendengaran Sam. Saat dia menoleh, dia sangat terkejut melihat sekretaris manager Angel datang membawakan satu gelas berisi air jahe hangat dan juga roti yang juga hangat.
”Cepat makan dan minum ini, sebelum tubuhmu semakin lemas,“ ucap Angel lagi.
Perut Sam yang dari tadi keroncongan pun kembali berbunyi, sebelum dia semakin malu, dia pun menerima roti dan minuman itu.
Dia memakan roti itu sambil mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. Dia ingat jika dia dipukuli oleh Haris dan orang-orangnya, dia juga ingat dia melihat layar hologram aneh. Tapi dia tidak ingat jika bertemu Angel sama sekali.
Seakan mendengar pikiran Sam, Angel pun mulai bercerita.
”Aku menemukanmu yang tergeletak di parkiran perusahaan dengan luka lebam dimana-mana. Maafkan aku karena tidak bisa menghentikan manager untuk memecatmu, aku juga tahu jika itu semua perbuatan Haris, dia itu keponakan dari manager, jadi manager pasti berpihak padanya.“
”Jadi kamu membawaku kemari dan merawatku?“ Tanya Sam yang sudah menghabiskan rotinya.
Angel tersenyum tipis, dia terlihat merasa bersalah, padahal dia tidak ada salah sama sekali, Haris yang salah.
”Apa aku lancang? Aku mendengar jika kamu sudah tidak memiliki uang, dan kamu juga akan diusir dari rumah sewamu karena sudah menunggak selama dua bulan.“
Sam menoleh ke arah lain, dia merasa malu karena terlihat tidak berdaya dihadapan perempuan secantik Angel.
”Aku bisa membantumu—“
”Tidak perlu, kamu memang baik, aku tahu itu Angel. Hanya kamu di perusahaan yang mau membantu pegawai magang rendahan dan miskin seperti aku, tapi aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Lagipula, kamu akan segera bertunangan dengan Haris—“
”Itu tidak benar!“
Angel menutup mulutnya karena keceplosan berteriak di depan Sam, kemudian dia berdehem sebentar.
”Itu tidak benar, Sam, memang keluarganya ingin kami bertunangan, tapi aku menolaknya, karena dia bukan pria yang baik.“
”Tapi dia kaya raya, Angel.“
Angel menggeleng, ”kaya raya bukanlah jaminan sebuah hubungan akan berlangsung dengan baik.“
Sam mengangguk, ”baiklah, itu bukan urusanku juga, keputusanmu lah yang paling diperlukan.“
Angel tersenyum sambil menatap Sam yang sedang meminum jahe hangatnya.
”Tidak perlu terburu-buru, aku sedang membuat sarapan, dokter tadi bilang, kau hanya perlu merawat lukamu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“ ucap Angel.
”Kau bahkan memanggil dokter untuk memeriksakanku?“
Angel tersenyum canggung, ”bukankah aku memang harus melakukannya?“
Sam menggeleng, ”tidak, katakan berapa total biayanya, aku akan mengganti uangmu.“
”Tapi—“
Sam kembali menggelengkan kepalanya, ”ku mohon, jangan biarkan aku merasa malu karena merepotkan mu, maksudku —aku merasa tidak enak hati. Tenang saja, aku mendapatkan uang pesangon dari manager, jadi aku ada uang.“
Itu bohong, Sam hanya mendapatkan cacian dan hinaan alih-alih uang pesangon atau gaji bulan itu.
Sam memeriksa smartphonenya, yang berhasil selamat dari air hujan, karena Sam menyimpannya di tas kedap air.
Ternyata Sam memiliki akun bank lain di smartphonenya selain akun bank miliknya yang sudah ada.
Setelah akun itu dibuka menggunakan pemindaian wajah, Sam melotot melihat jumlah saldo yang terdapat di dalamnya.
Ini gila!
Ada 888 triliun!
Ini sungguhan, kan?
Angel menoleh pada Sam yang sedang melotot sambil menatapi smartphonenya, gadis cantik itu terkejut saat Sam menampar pipinya sendiri.
”Sam, kau baik-baik saja?“ Tanya Angel.
Sam menoleh pada Angel, lalu tersenyum konyol, ”aku baik, cepat katakan berapa biaya dokternya, aku akan mengirim uangnya langsung ke rekening mu.“
”Tapi…“
”Angel, ku mohon…“
Sam ingin tahu, apakah ucapan sistemnya itu sungguhan.
”Sebenarnya, hanya satu juta, itu tidak banyak…“
Tidak Angel, menurut Sam, satu juta itu banyak.
[Pengiriman berhasil!]
[100.000 berhasil masuk ke rekening pribadi anda]
Ini sungguhan!
Jika Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia keluarkan, maka dia perlu mengeluarkan lebih banyak untuk mendapatkan banyak uang.
Tapi Sam hanya boleh mengeluarkan uang untuk bisnis atau untuk orang lain, tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Tentu itu sangat sulit.
Pertama-tama, setelah keluar dari apartemen milik Angel, Sam memanggil Go-Jek agar bisa cepat sampai rumah sewaannya.
Sebenarnya Sam tidak hanya menyewa rumah untuk dirinya sendiri, ada teman yang tinggal dengannya dan seharusnya patungan membayar sewaan dengannya.
Tapi teman Sam itu ternyata pengkhianat, tidak hanya dia tidak pernah mau membayar biaya sewa rumah, dia juga selalu meminjam apapun milik Sam tanpa ijin. Puncaknya, teman Sam itu malah menjual televisi kecil yang memang sudah ada di rumah sewaan, jadi televisi itu milik pemilik rumah sewaan itu.
Setelah menjual televisi, teman Sam itu kabur dan membuat Sam harus menanggung semua perbuatannya.
Sejak saat itu, Sam hati-hati dengan orang lain. Dia berteman seperlunya saja, tidak mau terlalu dekat karena takut dimanfaatkan.
Setelah sampai, dia membayar Go-Jek, lalu berjalan ke arah rumahnya sambil menenteng pakaian kantoran yang sudah dicucikan Angel, dan juga tas kedap airnya yang sudah sangat butut.
“Sam! Kamu kemana aja? Aku pikir kamu lembur dan tidak pulang pagi ini, mau gorengan? Ada bakwan dan tempe mendoan.”
Dia adalah Raihan, tetangga Sam yang sering sekali membantunya saat pemilik rumah sewaan memarahinya. Raihan masih keponakan pemilik rumah sewaan, bisa dibilang anak orang paling kaya di komplek sempit itu.
Sam sering mendengar jika harta keluarga Raihan sudah habis untuk biaya pendidikan Raihan, karena dia itu kuliah jurusan arsitektur. Sepengetahuan Sam, kira-kira biaya per semesternya empat jutaan, itu belum biaya lain-lain.
Jelas Raihan itu sangat cerdas jika bisa masuk jurusan arsitektur.
Tapi anehnya yang sering Sam lihat adalah tingkah konyol dan tololnya saja saat mereka bertemu seperti ini.
Karena, yah, bayangkan saja, Raihan sudah sering diputuskan perempuan karena perempuan itu selingkuh, parahnya, Raihan yang memohon-mohon agar mereka tidak putus.
Maklum saja, Raihan memang baru pacaran setelah lulus kuliah, jadi pengalamannya masih kurang. Tapi menurut Sam, itu sangat idiot. Sudah diselingkuhi, tapi masih saja mau bersama.
Sam duduk di sebelah Raihan, mereka berada di beranda rumah sewaan yang ditinggali Sam. Karena disana ada pohon mangga arum manis yang rindang, jadi sangat sejuk nongkrong disana saat siang-siang.
“Kau tidak kerja?“ Tanya Raihan.
Sam yang sedang memakan bakwan menoleh pada Raihan, ”seharusnya aku juga menanyakan hal serupa padamu.“
Raihan terkekeh mendengarnya, ”yah, tidak semudah itu Sam, meski aku sudah meyakinkan orang-orang bahwa aku mampu membangun rumah impian mereka, tapi aku kalah dengan yang sudah berpengalaman. Padahal aku sudah pernah membuat satu rumah mewah, pemilik rumah sangat senang, tapi tetap saja aku tidak dipercaya. Karena itu, aku membebaskan pekerja ku untuk bekerja pada orang lain. Apa menurutmu aku terlalu idealis? Apa yang salah dariku?“
”Mungkin kurang promosi?“
Raihan menghembuskan nafas berat, ”tidak ada dana untuk promosi, Sam. Aku ingin mendirikan perusahaan sendiri, tidak mau ikut orang. Itu yang aku inginkan, karenanya selama lima bulan ini aku terus berusaha.“
Sam menepuk bahu Raihan setelah membersihkan tangannya yang berminyak dengan tisu, ”ini baru lima bulan, jangan menyerah secepat ini, ingat! Kamu bisa lolos menjadi mahasiswa di jurusan arsitektur di universitas ternama, melawan sekian banyak orang, tapi sekarang kamu menyerah? Jika tidak ada dana, aku yang akan mendanai semuanya!“
Raihan yang awalnya sedih, kini malah tertawa terbahak-bahak mendengar Sam ingin mendanai semuanya.
”Terimakasih karena sudah menghiburku, Sam.“
Sam menggeleng, ”tidak, aku serius Raihan!“
”Tapi kamu bahkan tidak bisa membayar sewa selama dua bulan!“
Sam menghela nafas berat, ”aku memiliki uang, tapi tidak bisa ku pakai sendiri.“
Raihan mengernyitkan dahinya, ”apa itu masuk akal?“
”Anggap saja masuk akal, sekarang berapa banyak biaya yang kau butuhkan?“
Raihan mencoba menenangkan diri, dia pikir otak Sam mulai rusak karena sering dibully rekan kerjanya.
”Begini Sam, tidak perlu memikirkan nasibku, aku baik-baik saja, lalu, kau belum menjawab pertanyaan ku.“
”Oh, aku tidak bekerja, karena baru saja dipecat.“
Raihan refleks berdiri, ”Dipecat? Tapi kenapa? Bukankah kau sangat rajin?“
Sam menggeleng pasrah, ”itu tidak cukup, manager punya hubungan saudara dengan Haris, dia selalu di pihak Haris, kau lihat wajahku yang memar ini? Itu perbuatannya.“
Raihan mengacak rambutnya karena frustasi, ”sudah dua kali dia memukuli mu, dan kau hanya diam saja?“
”Memang apa yang bisa aku lakukan?“
Raihan pun kembali duduk dengan lemas, ”yah, memang tidak ada, kita orang miskin.“
Sam mengangkat satu alisnya, ”kita? Maaf, sekarang aku tidak miskin lagi!“
Raihan berdecak malas melihat Sam yang berdiri sambil berkacak pinggang, tersenyum lebar dengan percaya diri.
”Udah, jangan mulai lagi… duduk aja dan makan tempe, jangan ngimpi di siang bolong!“
Sam berdecak malas, tapi dia menurut untuk kembali duduk dan makan tempe mendoan di cocol saus pedas.
Tiba-tiba ide menarik muncul di pikirannya.
Bukankah sistem mengatakan jika Sam boleh mengeluarkan uang untuk bisnis? Dan bisnis kos-kosan atau sewa rumah itu sedang naik daun dan selalu banyak peminatnya.
”Han! Aku mau buat kos-kosan yang bagus, kira-kira muat sepuluh orang, kira-kira berapa biayanya?“ Tanya Sam.
”Yah, paling engga satu miliar lah dananya, sekalian aja buat kos-kosan yang mewah, yang harga sewanya sebulan dua juta sampai lima juta. Ada tanah yang bagus untuk dibuat kos-kosan dekat universitas ku dulu, cuma dijual sekitar 550 juta, tanahnya cukup luas, aku lupa ukurannya.“
”Kok mahal banget?“
Raihan menatap Sam malas, ”ini kota besar, bro! Deket universitas, Deket mall juga, dan itupun cukup murah dibandingkan lainnya.“
”Kalau emang strategis, kenapa dijual lebih murah dari yang lain?“
Raihan berhenti mengunyah, lalu menelan makanannya, ”sebenarnya agak rumit, itu tanah punya dua orang yang sudah cerai, aku juga gak tahu kenapa orang-orang gak berani beli tanah itu. Gimana? Mau beli?“ Tanya Sam.
Sam hanya diam berpikir, dia harus mengeluarkan banyak uang agar mendapatkan uang untuk dirinya sendiri. Meskipun rugi, Sam tetap dapat uang, kan?
[Itu benar sekali, master!]
[Tapi usahakan tidak rugi, agar anda mendapatkan income yang bagus tiap bulannya]
Sistem benar juga.
”Aku akan serahkan padamu semua prosesnya, aku percaya padamu Han, dua miliar udah cukup kan?“
Baru saja Raihan ingin membuka mulutnya untuk mengingatkan Sam agar tidak berkhayal terlalu banyak, dia sudah mendapatkan notifikasi jika ada yang mentransfer uang.
Betapa terkejutnya Raihan melihat uang dua miliar ditransfer oleh Sam.
Raihan pun menoleh pada Sam, ”ini beneran, bro?“
Sam mengangguk dan tersenyum, ”iya beneran, apa kamu pikir aku bohong? Aku percaya kamu bisa menggunakan uang dengan baik, kalau kurang, bilang aja ya?“
Tangan Raihan masih gemetar karena tidak percaya jika Sam bisa mengiriminya dua miliar begitu saja seolah itu bukan hal sulit baginya.
[200.000.000 berhasil masuk ke rekening pribadi anda]
Senyuman di bibir Sam bertambah lebar, dua ratus juta berhasil dia dapatkan dengan mudah!
Setelah Raihan pergi dengan semangat yang membara, Sam pun pergi ke pemilik rumah yang dia sewa, kemudian membayarkan uang sewa yang sudah menunggak.
“Sepertinya kau sudah mendapatkan gaji setelah dua bulan bekerja rodi di perusahaan itu,” ucap bibi Mirna, pemilik rumah sewa.
Sam hanya tersenyum canggung dan mengusap belakang lehernya. Dia tidak mungkin mengatakan jika dia malah dipecat dari perusahaan itu tanpa mendapatkan gaji.
Tunggu, perusahaan?
Bibi Mirna mengernyitkan dahinya bingung saat tiba-tiba Sam tersenyum lebar kemudian cekikikan sendiri.
“Aku pergi dulu Bi!“
Bibi Mirna hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Sam yang seenaknya sendiri.
”Dasar bocah kurang sopan.“
Sementara itu, Sam kembali ke rumahnya, dahi dan hidungnya mengernyit saat melihat keadaan rumahnya yang berantakan dan bau.
Mau tidak mau, dia pun membereskan rumahnya. Hingga satu jam berlalu, rumah itu baru bisa dikatakan layak huni.
”Gofood!“
Wajah Sam berubah sumringah saat mendengar makanan yang dia pesan sudah datang. Berhubung dia sekarang memiliki banyak uang, jadi dia mencoba untuk memesan sesuatu yang menurut dia sebelumnya sangat mahal.
Yaitu pizza.
Tidak lupa dengan minumannya, cofee latte yang dingin.
Sambil makan, Sam mencari informasi dari smartphone bututnya yang sebenarnya sudah ketinggalan jaman.
”Loadingnya lama sekali, apa lagi gak ada sinyal ya?“ gumam Sam.
[Saya rasa itu karena smartphone anda yang sudah jelek]
”Kau ini to the point banget ya? Tapi iya sih, udah jelek, nanti aja beli lagi.“
Yang ingin Sam beli saat itu adalah saham! Berinvestasi pada suatu perusahaan merupakan salah satu pekerjaan, jika berhasil akan mendapatkan income, tapi jika tidak berhasil, itu tidak ada masalah bagi Sam.
Dan saham yang ingin dia beli adalah saham Gekron, perusahaan yang kemarin memecat Sam.
Gekron merupakan perusahaan yang cukup menjanjikan dengan keuntungan miliaran tiap bulannya. Mereka adalah perusahaan game yang juga menjual merchandise dari game mereka sendiri. Banyak game dari sana yang sukses besar di pasaran Asia dan sekitarnya.
Tentu saja harga sahamnya pasti sangat mahal.
Sam cukup terkejut melihat harga satu persen saham Gekron adalah 600 juta, dan itupun sedang turun.
Tapi tidak masalah, Sam akan membeli 10% dan dia akan menunjukkan pada manager yang memecatnya dan Haris, jika dia memiliki banyak uang dan tidak bisa diremehkan!
[Enam miliar telah dikeluarkan dari rekening]
[Enam ratus juta ditambahkan ke dalam rekening pribadi anda]
[Anda telah membelanjakan lebih dari delapan miliar]
[Belanjakan sampai sepuluh miliar untuk mendapatkan kenaikan level]
Sam mengacak-acak rambutnya, dia bingung harus bagaimana lagi untuk menghabiskan uang itu agar levelnya bertambah.
Ditengah sibuk berpikir dan menimbang-nimbang, rentenir yang menghutangi orangtua Sam menelfon dan memberitahukan bahwa Sam harus segera melunasi hutangnya. Jika tidak mau, mereka akan menyerbu rumah Sam dan membakarnya.
Karena itu, Sam pun buru-buru mentransfer uang pada rentenir itu hingga hutangnya lunas.
[Saldo di dalam rekening pribadi anda saat ini tinggal 455.200.000]
Setelah mengeluarkan uang sebanyak itu dari rekening pribadi, Sam menjadi lemas. Antara bahagia karena dia tidak terlilit hutang lagi, dan juga tidak rela uang sebanyak itu harus dia relakan.
Tapi tidak masalah, Sam bisa mendapatkan kembali uang yang banyak.
Berhubung dia tidak punya kendaraan sendiri, jadi dia pun siap-siap untuk pergi membeli sepeda motor dan juga smartphone terbaru.
Sam pun berdiri dan tidak sengaja melihat pantulan tubuhnya di depan cermin yang sudah usang.
Dia masih mengenakan pakaian milik kakak laki-lakinya Angel. Gadis cantik itu sudah meminta maaf karena telah lancang membuka pakaiannya dan mengganti dengan yang baru.
Sam sudah menjelaskan jika dia tidak masalah, tapi Angel terlihat sangat malu.
Ugh, kenapa Sam jadi kepikiran Angel lagi?
Sam banyak berhutang budi pada Angel, haruskah dia mengajak Angel makan malam?
Tanpa banyak berpikir, Sam pun mengajak Angel untuk makan malam lewat chat. Dia tidak menyangka jika gadis itu akan segera membalas dengan 'baiklah, mau makan malam dimana?'
Itu adalah bagian paling sulit, jadi Sam membalas lagi untuk menyerahkan tempatnya pada Angel saja.
Masalah membalas kebaikan Angel selesai, jadi Sam pun bergegas untuk pergi mencari motor dan juga smartphone di mall terdekat.
Baru saja dua bulan lalu dia bangga telah diterima menjadi pegawai magang di perusahaan besar, kini dia sekarang sudah menjadi pengangguran.
Tapi dia bukan pengangguran biasa, melainkan pengangguran dengan banyak uang.
Baru saja dia turun dari angkot, dia sudah melihat beberapa anak kecil berjajar untuk meminta sumbangan pada orang yang lewat. Namun banyak orang yang mengabaikan mereka.
Sam merogoh kantongnya untuk menemukan uang lima puluh ribu, lalu memberikan uang itu pada mereka.
Ternyata uang dari Sam adalah uang pertama yang mereka dapatkan.
”Terimakasih kak! Kami dari panti asuhan kasih ibu, sangat berterimakasih pada kakak yang mau bersedia menyisihkan uang untuk kami.“ kata salah satu anak yang terlihat paling besar, berusia sekitar sepuluh tahunan.
”Lho, kalian dari panti asuhan? Tapi kenapa bisa meminta sumbangan disini?“ tanya Sam bingung. Mana mungkin ada panti asuhan yang membiarkan anak-anaknya meminta sumbangan di jalanan.
Setelah mendengar pertanyaan Sam, mereka terlihat sangat sedih.
Anak yang tadi berucap pada Sam kembali mengangkat suara, ”sebenarnya sudah tidak ada pengurus panti asuhan di tempat kami, tidak ada yayasan yang biasanya membantu, hanya ada satu orang dewasa yang mengambil semua bantuan untuk kami dan menelantarkan kami. Jadi aku memberanikan diri mengajak teman-teman untuk kemari, agar kami bisa makan.“
Tentu saja Sam terenyuh mendengar ucapan anak itu. Bisa-bisanya dia ingin menghamburkan uang dan melupakan anak-anak kurang beruntung seperti mereka.
Sam pun pamit pada mereka untuk ke ATM, mengambil uang tunai yang sekiranya cukup untuk mereka makan hari itu bersama anak-anak lainnya.
Setelah selesai, dia pergi mencari smartphone yang paling bagus. Penjaga toko memanfaatkan Sam untuk membeli smartphone paling mahal, yaitu sekitar 25 jutaan.
”Baiklah, yang itu saja, cepat bungkus, bisa membayar dengan kartu, kan?“ tanya Sam.
”Tentu saja bisa tuan!“
Penjaga toko sangat senang saat pembayaran telah berhasil.
”Terimakasih tuan!“
Sam yang buru-buru agar tidak kehilangan bocah-bocah panti asuhan, tidak tahu jika ada Haris yang baru datang ke toko, juga mencari smartphone.
Haris melihat Sam, tapi dia pura-pura tidak kenal, karena dia sedang bersama wanita cantik yang baru saja menjadi pacarnya.
”Aku ingin membeli smartphone yang kemarin, yang harganya 25 juta,“ ujar wanita cantik itu, membuat Haris melotot dibuatnya. Dia pikir pacarnya hanya akan membeli yang 20 jutaan.
Ini namanya tekor diawal.
”Maaf nona, smartphone yang anda maksud telah dibeli oleh mas-mas yang baru saja keluar saat kalian masuk, jika anda mau, masih ada smartphone dari brand yang sama dengan harga 20 juta, bagaimana?“ Ucap penjaga toko.
”Aku maunya yang itu! Padahal aku sudah pamer pada teman-temanku jika pacarku yang kaya raya akan membelikannya untukku!“
Penjaga toko pun menciut melihat wanita itu sangat marah.
Haris tersenyum untuk menenangkan pacarnya.
”Tenang saja sayang, aku kenal orang yang tadi keluar, dia pasti mau memberikan barang itu untukmu secara cuma-cuma, lagipula pecundang sepertinya tidak mungkin mampu membeli barang mahal.“
Wanita itupun tersenyum, ”sungguh? Kau memang sangat baik.“
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!