NovelToon NovelToon

Nalendra, I Love You

Pertemuan

"Nalendra..Nalendraaa.. Buka pintunya sayang..

Tok..tok.. tok...

Merasa tidak sabar Wanita paruh baya yang biasa di panggil Mommy Alea itu membuka pintu kamar sang putra. Beruntung kamar tersebut tidak di kunci hingga Mommy Alea dengan mudah membuka pintu tersebut.

"Masih tidur ternyata.. Dia lupa apa bagaimana hari ini hari apa..." Mommy Alea mendekati dan mengelus rambut sang putra dengan penuh kelembutan.

"Sayang.. bangun yuk.. Ada tamu mau ketemu kamu...

Pemuda yang biasa di panggil Nalendra itu menggeliat, Matanya masih lengket dan masih merasakan kantuk yang luar biasa.

"Mommy.. Ada apa sih mom.. "Dengan suara seraknya, Nalendra menutup kedua matanya dengan lengan karena merasa silau dengan sinar lampu yang terang benderang.

"Makanya kamu bangun yuk.. Ada tamu di bawah..."Nalendra terpaksa membuka matanya, Walaupun masih terasa berat tetap pemuda itu paksakan.

"Astagaa mom.. ini belum jam dua belas malam.. Untuk apa Mommy membangunkanku di jam segini...",Nalendra hendak tidur kembali namun lagi-lagi Sang Mommy melarang.

"Jangan tidur lagi.. Justru karena belum jam dua belas Mommy bangunin kamu yuk.. Bangun. ya...ada yang mau ketemu sama kamu.."Nalendra mendengus kesal, Pemuda tampan tersebut langsung pergi ke kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci muka.

"Udah Ayo.."Dengan hati dongkol Nalendra terpaksa turun ke bawah bersama sang mommy tercinta. Hingga kekesalannya berubah menjadi kebahagiaan tatkala pemuda itu melihat siapa yang berada di depannya..

"Kiran...

"Happy Birthday Beby...

Sebuah nyanyian ulang tahun pun di nyanyikan secara bersamaan tepat pukul 00.00 waktu setempat. Nalendra tidak menyangka jika ulang tahun nya yang tepat ke dua puluh tahun itu di rayakan di tengah malam.

"Happy Birthday ya sayang..." Ucap seorang gadis bernama Kirana Amanda itu dengan manis.

"Masa cuma ucapan selamat doang.. kasih ini juga dong.."Nalendra menunjuk pipinya membuat Kirana langsung menggelengkan kepalanya.

"Udah cepetan..mumpung orang-orang pada sibuk sendiri..

"Gak mau ah..

"Yaudah kalau begitu biar aku saja yang cium.."Nalendra memajukan bibirnya hingga beberapa centi..Dan..

"Halo para penumpang penerbangan Xx tujuan ke kota J dengan pemberhentian di bandara X mohon melakukan boarding dari gerbang xxx dan mohon persiapkan pas naik Anda dan pastikan Anda membawa semua barang bawaan Anda. Terima kasih"

Nalendra melepas Earphone yang dari tadi menempel di salah satu telinganya itu. Pria itu juga mematikan sebuah Video kejutan ulang tahun yang masih ia simpan lima tahun lalu itu.

Nalendra bangkit dari duduknya, Pria berusia dua puluh lima tahun itu melangkahkan kakinya sembari menarik koper yang sejak tadi dia bawa. Setelah kembali melakukan pemeriksaan, Putra sulung pengusaha Alvaro Winanda itu kembali berjalan.

Begitu sampai di pintu masuk, Perjalanannya terhenti saat Nalendra tidak sengaja menabrak seorang pria tua disana.

"E..maafkan aku kek.. aku tidak sengaja.."Kata Nalendra sembari membantu pria itu dengan meraih koper pria yang seumuran dengan opa nya.

"E..permisi...."Suara itu mengalihkan perhatian dua pria beda usia itu. Tak terkecuali Nalendra yang matanya langsung membola ketika melihat seorang gadis cantik lewat di tengah-tengah mereka.

"Kirana.." Gumam Nalendra dengan pandangan tak lepas dari gadis yang lewat tadi.

Memastikan bahwa kakek tadi baik-baik saja, Nalendra segera masuk menyusul gadis tadi. Nalendra di sambut ramah oleh seorang pramugari. Akan tetapi Nalendra tidak peduli soal itu, Pria itu terus mencari dimana wanita tadi berada.

Melihat gadis itu duduk di kursi bagian tengah dan hanya seorang diri, Nalendra menggunakan kesempatan untuk duduk di samping gadis itu.

Mata Nalendra tidak lepas menatap Wajah cantik nan ayu itu, Membuat gadis tersebut merasakan ketakutan. Sang gadis mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

Hingga Gadis itu di buat kaget saat pesawat tiba-tiba lepas landas. Gadis cantik itu gemetar bahkan ia memejamkan mata karena rasa takut yang luar biasa. Maklum, Mungkin karena pertama kalinya naik pesawat.

Gadis yang tanpa di ketahui namanya itu juga tanpa sadar meraih tangan Nalendra yang duduk di sampingnya. Nalendra pun juga sempat meringis tatkala tangan putih gadis tersebut menggenggam erat tanganya hingga membuat kuku tajam itu menancap di permukaan kulit pria yang berprofesi sebagai sebagai artis sekaligus model itu.

.

.

.

Nalendra terus menatap Gadis yang masih memejamkan matanya itu. Entah kenapa perasaan Nalendra bergetar tatkala ia bertemu dengan gadis yang parasnya sama dengan mendiang kekasihnya dulu. Pria itu juga mengabaikan rasa sakit di tangannya, Padahal tancapan kuku gadis di sampingnya ini membuat tangan Nalendra sampai berdarah.

"Sudah sampai, Buka matamu.."Suara itu membuat Gadis tersebut langsung membuka matanya.

"Benarkah ini sudah sampai?" Tanpa mengatakan apapun lagi. Gadis itu langsung berdiri dari duduknya. Gadis tersebut juga tampak tergesa ingin segera keluar dari pesawat itu.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Nalendra segera ikut keluar demi bisa menyusul gadis tadi.

"Kirana Tunggu!! Kiran!! "Nalendra terus berlari mengejar gadis yang sejak tadi ia panggil Kirana itu. Namun sayangnya semakin di kejar gadis itu semakin berlari dan menjauh.

"Astagaa kenapa dia gesit sekali.." Tak ingin menyerah begitu saja, Nalendra melepaskan koper miliknya dan kembali mengejar gadis tersebut.

"Eh.. tunggu!!" Begitu dekat, Nalendra langsung menarik tangan gadis berambut panjang itu. Tatapan keduanya saling terkunci beberapa saat sebelum kemudian Gadis itu menghempaskan tangan Nalendra dengan kasar.

"Hey.. Kirana Tunggu..

"Aku Ayra bukan Kirana!!" pekik sang gadis menatap tajam Nalendra. Nalendra diam, Wajahnya begitu mirip dengan Kirana. hanya bedanya kirana mempunyai tahi lalat di bagian dagu sementara gadis yang bernama Ayra itu tidak.

Nalendra berdiri mematung menatap kepergian Ayra yang semakin menjauh. Hingga..

"Tuan..."Seorang pria berusia tiga puluh lima tahunan mendekati putra dari Tuan besar Alvaro itu.

"Kau menjemputku seorang diri?

"Benar Tuan..

"Mana kunci mobilnya?" Supir yang bernama Rizal itu terlihat bingung. Hal itu justru membuat kepala Nalendra berasap.

"Kau tuli atau bagaimana? Aku minta kunci mobil!!

"Ah iya Tuan..sebentar.."Rizal pun segera merogoh saku celananya dan menyerahkan kunci mobil itu kepada sang Tuan Muda.

"Sip..Aku pulang duluan dan kau..Cari tau dimana gadis itu tinggal.."Titah Nalendra menunjuk ke arah Ayra yang berjalam belum jauh dari sana.

"Lah terus saya pulangnya bagaimana Tuan.."Nalendra yang baru setengah berjalan itu menghentikan langkahnya dan menoleh dengan ekspresi wajah sebal.

"Ya kau pulang naik taksi.. Mana ada naik kereta kencana.."Rizal akhirnya mengangguk mengalah saja.

"Tuan...

"Astagaa...apalagi!!

"Ongkosnya saya pulang.. Saya tidak bawa uang.."Nalendra sudah sangat sebal, Dengan kesal pemuda yang banyak di sayang banyak orang itu mengambil dompetnya dan meraih satu lembar uang seratus ribuan disana.

"Nih buat ongkos pulang.."Rizal menelan salivanya, Ia pikir ia akan di beri uang beberapa lembar nyatanya hanya satu lembar.

"Kenapa? Kurang? Minta ke Daddy.."Ucap Nalendra sebelum akhirnya pria itu pergi meninggalkan Rizal seorang diri.

"Perasaan Tuan dan Nyonya gak gitu ya. Dia menurun dari gen siapa?"Gumam Rizal sembari menggaruk kepala Bagian belakangnya.

"Ya Ampun..Tugasku.. Itu cewek udah kemana ya....

.

.

.

TBC

.....Kisah ini dari sekuel Novel Ketulusanku..

Ini adalah novel ke empat Othor, Mohon dukungan nya🤗 Jangan lupa Tinggalkan jejak setelah membaca, Dengan like komen serta Mohon untuk tidak menabung bab ya... 🙏🥰

Beginilah Nasib

Sebuah kendaraan roda dua terhenti di dekat gang. Seorang gadis cantik turun dari motor tersebut sembari mengeluh panjang.

"Huuufftt akhirnya nyampek.."Ucapnya, Ayra merogoh saku celananya dan mengambil uang untuk ongkos abang ojek yang mengantarkannya.

"Nih bang makasih yak.."Usai meletakkan satu lembar uang lecek dua puluh ribuan gadis yang hanya mengenakan celana jeans sobek-sobek serta hoodie hitam itu berlalu meninggalkan tukang ojeknya. Namun baru saja beberapa langkah berjalan gadis tersebut harus berhenti saat abang ojek turun dan mengejarnya.

"Tunggu Neng.. main nyelonong aja ..

"Apalagi Bang..?"Tanya Ayra dengan lesu. Gadis itu bahkan menghela nafas panjang karena benar-benar merasakan lelah lahir dan batinnya.

"Ini kok gue cuma di bayar dua puluh rebu..yang bener aja..rugi dong.."Kata abang ojek tersebut sembari menunjukkan uang lecek itu.

"Lah abang mintanya berapa? Biasanya saya kalo naik ojek juga segitu Ongkosnya..Kadang saya juga ngasih lima belas ribu.. ini abang tak kasih dua puluh ribu malah protes.."Ucap Ayra tidak habis pikir. Di kasih hati minta jantung pikirnya.

"Eh.. Lu tidur ape gimane.?? Lu ntuh naek ojek gua.. dari bandara kesini.. Bandara tuh jauh ye..Ongkos dari bandara jangan elu bandingin sama Ongkos dari gang ke gang.. Beda atuh Neng..!!

"Ya terus saya harus bayar berapa dong...",Rengek Ayra mengacak-acak rambutnya. Gadis itu seakan merasa frustrasi sekarang. Menghadapi seorang tukang ojek saja mirip seperti Menghadapi ibu tiri. Bikin pusing..

"Gue minta ongkos lima puluh rebu.."Dengan menengadahkan tangan abang ojek itu kembali meminta ongkos lebih.

"Hah!!? Lima puluh ribu? Yang bener aja dong bang.. Masa iya segitu..?enggak..enggak..Saya gak..mau..!"Tolak Ayra seakan enggan memberikan ongkos dengan jumlah segitu.

"Enggak gimana? Eh jarak dari bandara itu jauh ya.. Pokok lu harus bayar kalo enggak..

"Iya..iya nih..!!" Dengan berar hati Ayra menyerahkan uang lima puluh ribu itu kepada tukang ojol tersebut.

"Nah gini dong.. Lu kira motor gue di isi aer comberan.."Dengan kasar abang itu meraih selembar uang itu.

"Loh..Yang dua puluh ribu mana?

"Ohya lupa.. Nih.. ambil. Udah dua puluh ribu lecek lagi uangnya.."Ucap Pria berjaket hijau tersebut sembari memberikan uang lecek tadi.

Seperginya abang ojek, Ayra kembali melangkah masuk ke dalam. Dimana sebuah bangunan tingkat dua di sertai banyak pintu.

Ya, Itu adalah sebuah kost-an tempat tinggal Ayra selama ini. Setelah kedua orang tuanya bercerai dan sang ayah lebih memilih menikah lagi sekitar tujuh tahun yang lalu. Hidup Ayra langsung berubah seketika. Sang ayah sudah tak bisa berlaku adil padanya, Dan lebih membela ibu dan adik tirinya. Apapun yang Ayra lakukan selalu saja salah dimana ayah dan keluarga barunya.

Justru itu, Setelah lulus sekolah SMA Ayra di minta untuk bekerja di luar kota dengan alasan ayahnya butuh bantu.

"Eh..Ayra.. Udah pulang..?" Langkah gadis itu kembali terhenti saat ia baru sampai di depan kamarnya yang terletak di lantai atas.

"Tante Eni.."Gumam Gadis itu tersenyum menatap wanita paruh baya dengan penampilan menor dan serba glamor disana.

"Eh..Ay udah pulang.. "Tanya Wanita itu lagi.

"I..iya tante..

"Kamu tau gak? Dari kemaren kamu itu di cari sama buk luluk..."Ayra menghela nafas panjang. Maklum lah.. Dan jelas saja dia di cari, Karena memang sudah nunggak selama empat bulan tidak bayar uang kost-an.

"Tante...Tante punya uang gak?

"Uang ya..?Bentar.."Wanita yang super duper glamor itupun merogoh tas nya hendak meraih uang disana. Tapi belum apa-apa seorang pria paruh baya dengan penampilan berjas rapi memanggilnya dari bawah..

"Oh.. Okey honey.. tunggu ya..!!"Tante Eni pun langsung pergi dan melupakan niatnya untuk memberi pinjaman uang untuk Ayra.

"Tante.. Uangnya gimana tante... Tante.. tan.."Tante Eni sudah tidak mendengar lagi dan pergi begitu saja.

.

.

.

Ayra masuk ke dalam kamarnya dan bersandar si lemari plastik disana. Mata gadis itu berkaca-kaca. Ingin rasanya ia menangis dan menjerit menatapi nasibnya yang tidak seberuntung anak lainnya.

"Aku harus gimana.. "Ayra membuka koper usang itu. Di raihlah beberapa lembar uang dari dalam koper tersebut. Ayra menghela nafas saat menatap uang yang berjumlah seratus lima puluh ribu itu.

Mau di apakan uang segini? Kenapa hidupnya jadi seperti ini? Uang segitu mana cukup. Ayra menengadahkan kepalanya ke atas menata langit-langit kamarnya.

Entah kenapa hidupnya jadi rumit. Ayah dan ibunya bercerai. Ibunya pergi merantau keluar negeri. Ayahnya menikah lagi dengan pelakor yang bagi Ayra sangat mirip dengan ibu tiri Cinderella. Hidup Ayra tak karu-karuan dan merasa tertekan.

Sudah setahun Ayra berada di ibu kota untuk mencari kerja. Namun belum apa-apa Ayra sudah di pecat karena cara kerjanya selalu merugikan pemiliknya.

Gadis itu menyadari jika ia memang tidak pandai bekerja. Karena di desa ia hanya pergi bermain demi menghindari ocehan dari ayah dan ibu tirinya. Belum pagi Adik tirinya yang selalu menyalahkan.

"Ibu..Ayra kangen bu..Ibu kapan pulang..?" Begitu Malang nasib seorang Ayra. Ke kota di paksa mencari kerja dan menghidupi keluarganya yang hanya berleha-leha di rumah. Mereka tidak tau betapa sulitnya Ayra mencari kerja.

Bahkan kemarin Ayra pulang hanya merasa rindu dengan kampung halamannya. Tapi selalu saja ada yang menjadi biang masalah hingga membuat gadis itu terpaksa diam-diam kembali ke ibu kota.

Beruntung ia di kirimi uang oleh ibu kandungnya. Tapi semua itu sudah habis di karenakan Ayra pulang ke ibu kota dengan menaiki pesawat. Semua Ayra lakukan semata-mata karena takut sang ayah tekad mengejarnya ke stasiun, Justru itu Ayra lewat jalur pintas.

"Uang tinggal segini.. Belum buat makan, Buat bayar Kost-an? Aaahh... mana cukup.. "Lagi-lagi Ayra mengacak-acak rambutnya kesal.

"Kenapa sih.. Takdirku gak seberuntung mereka-mereka yang bisa hidup nyaman, Orang tua lengkap, penuh kasih sayang.. kenapa aku tidak seperti mereka...Duh Gustii...

Braaaakkk.. Braaakk.. Braaakkk...

"AYRAA!! BUKA PINTUNYA!!

"Waduh! si nenek lampir tuh.. Aku harus gimana ya.. Harus ngumpet nih.. Harus.."Ayra kelabakan mencari tempat untuk ia sembunyi. Tapi mau sembunyi dimana? Kamarnya saja kecil plus sempit, Mana ada tempat persembunyian di tempat sekecil itu.

"AYRA! KALO LU GAK BUKA.. GUE DOBRAK NIH!!

Tak ada pilihan lain Akhirnya Ayra pasrah. Gadis itu membuka pintu dengan kepala menunduk karena memang takut dengan tatapan tajam pemilik kost yang serem layaknya gerandong.

"Akhirnya datang juga lu.. Mana duit.."Wanita paruh baya berbadan bongsor itu mengadahkan tangannya seolah meminta gadis di depannya ini agar bayar uang bulanan yang sudah lama nunggak.

"Ma..Maaf bu..Saya..

"Jangan bilang lu bulan ini gak bayar lagi! Eh lu denger ya..!! Lu itu udah nunggak empat bulan dan sekarang Mau nunggak lagi!? otak lu dimane!! Berhari-hari lu ilang pergi liburan ada tuh duit! Giliran bayar Kost-an gak ada...HELLOW....gue juga manusia! gue juga butuh makan tau gak lu!!"Ucap Bu luluk dengan emosi yang meledak-ledak.

"Tapi saya beneran gak pegang uang buk...Tapi saya janji..Saya akan bayar kok.."Dengan derai air mata Ayra berjanji akan segera membayar.

"Janji mulu lu.. Kemaren bilangnya juga gitu...

"Enggak tapi kali ini saya janji bakalan bayar kok.. Tapi kasih saya waktu satu minggu buat bayar..."Bu Luluk diam seperti sedang berpikir.

"Satu minggu! Gue tunggu.. kalo hari itu lu masih banyak alasan.. Angkat kaki lu dari disini.."Ancam wanita itu.

"I..iya saya janji.." Bu Luluk memutar bola matanya malas dan pergi darisana meninggalkan Ayra yang merasa malu karena jadi bahan tontonan.

••••

👇Sanjaya Nalendra Abraham 👇

👇Ayra Zalfa Aryani👇

Visual Sementara ya...Untuk Nalendra memang Othor samaain sama Daddy nya pas masih muda.. Tapi agak imut dikit lah🤭🥰 Karena jujur Othor juga bingung, Jadi tetep Kim Mingyu ajah🙈

.

.

.

TBC

.... Tolong dukung terus novel ini agar bisa setara dengan yang sesepuh... 🤗

Tetap Kecil

Masih di hari yang sama namun di tempat yang berbeda. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik itu tengah mondar mandir tidak jelas di sana.

Begitu sangat ketara bahwa sore ini seorang Dokter yang biasa di sapa Mommy Alea itu sangat cemas. Bahkan Wanita berusia empat puluh lima tahun itu sampai mengabaikan sang suami yang baru pulang kerja.

"Kenapa? Kok kayak khawatir gitu.."Suara itu membuat Wanita cantik berhijab tersebut menoleh ke arah sumber suara. Dimana disana sang suami tengah duduk di sofa sembari membuka jas kerjanya.

"Mas, Kamu kapan pulang?" Tanya Mommy Alea mendekat. Wanita itu langsung meraih tangan suaminya dan seperti biasa Mommy Alea mencium tangan Daddy Al sebagai tanda baktinya sebagai istri.

"Mas udah pulang dari tadi, Cuma kamu aja yang tidak sadar.."Kata pria itu. Mommy Alea menarik nafas, Wanita itu menatap sang suami yang dimana langsung di mengerti oleh Pria paruh baya yang masih sangat tampan dan gagah serta bugar tersebut.

"Nalendra belum pulang?" Wanita itu menggeleng.

"Aku udah hubungi Lendra berulang kali mas.. Tapi gak di angkat. Katanya hari ini dia pulang, Jadi aku nyuruh Rizal buat jemput di bandara. Tapi sampai sekarang Rizal gak pulang, Gak ada kabar juga .."Mommy Alea memijit pelipisnya. Sungguh Wanita itu sangat khawatir, Kemungkinan putranya pulang ke apartemen tapi rasa rindunya terhadap Nalendra sudah tidak terbendung lagi.

Justru itu Mommy Alea meminta Supir pribadinya Rizal, Menjemput sang putra Agar Nalendra pulang ke rumahnya.

"Mas.. coba kamu telfon deh.. Siapa tau di angkat.."Tak ingin membuat sang istri semakin sedih. Daddy Al pun langsung menuruti keinginan wanita yang selalu pria itu cintai.

"Gak di angkat sayang.. Udahlah.. Nanti juga Nalendra bakalan hubungi kita kok.."Ucap pria itu seraya mengusap pundak sang istri.

"Assalamualaikum...

"Waalaikum salam...",Mommy Alea beranjak saat sang keponakannya Datang.

"Sore Uncle..Sore Mommy..

"Brian...

Mommy..Brian laper.."Mommy Alea mengangguk tersenyum,,Wanita itu berjalan beriringan menuju ke dapur bersama ke keponakannya yang seumuran dengan putranya itu.

Layaknya di rumah sendiri, Brian duduk di ruang makan dengan di layani oleh Tantenya yang biasa pria itu panggil Mommy.

Daddy Al dan Mommy Alea pun tidak mempermasalahkan Sama sekali. Sepasang suami dan istri itu selalu menganggap para ponakannya seperti anak kandung sendiri. Pintu rumah besar bak istana itu di buka 24 jam untuk para keluarganya.

Mommy Alea ikut duduk dan menatap Brian yang sangat lahap disana. Hingga sadar ketika di perhatikan, Brian bertanya ada apa?

"Nalendra katanya pulang hari ini,,Tapi Mommy hubungi dari tadi ponselnya tidak di angkat..."Brian meraih gelas dan menegak air putih itu hingga menyisakan setengah.

"Emang udah selesai pemotretannya Mom.."Mommy Alea mengangguk lesu.

"Tenang.. Kan ada Brian, Ntar malem deh.. Brian ampiri..Bria suruh pulang ya.. "Ucap pria yang memiliki profesi sama seperti Sepupunya itu. Brian juga tersenyum manis membuat Mommy Alea gemas juga.

"Ya udah.. Beneran loh ya..

"Lagian kenapa sih Mom.. Orang Enda udah gede bukan bocah lagi.."Kata Brian kepada tantenya itu. Ya, Heran saja Maminya tidak seperti itu kalau Dirinya tidak pulang...

"Mungkin di mata orang dan di mata kalian Nalendra itu udah gede.. Udah dewasa.. Tapi tidak untuk Mommy.. Bagi Mommy anak-anak Mommy tetap kecil termasuk Nalendra..."Brian mengerjab pelan. Sungguh Mommy dan Maminya sangat jauh berbeda.

"Yaudah, Mommy mau ke kamar dulu ya.. Jangan lupa nanti mampir ke apartemen. Kalo putra Mommy beneran ada disana atau gak ada, kamu tetep hubungi Mommy ya..

"Iya Mommy..."Mommy Alea pun beranjak dan pergi meninggalkan putra tunggal dari pasangan Tuan Leonard Sean Abraham Dan Nyonya Irene Anastasya itu. Brian menatap kepergian Sang tante hingga punggung wanita itu tidak terlihat lagi.

"Kayaknya gue salah tempat deh pas di kandungan.. Harusnya gue yang lahir dari rahim Mommy.. bukan Nalendra... "Gumam pria itu seakan kurang bersyukur. Dimana Brian mengingat kelakuan maminya yang terkadang di luar kendali dan suka ngomel-ngomel tidak jelas. Bahkan saat dirinya pulang malam Maminya selalu mengatakan biarin aja toh bukan anak kecil lagi..

.

.

.

Jika di rumah utama Nalendra di khawatirkan oleh sang Mommy tercinta. Orang yang sedang di khawatirkan tengah santai-santai saja. Benar apa kata Daddy Al, Bahwa putranya pasti pulang ke apartemen pribadinya.

Semenjak kehilangan Kirana untuk selama-lamanya. Nalendra sudah sangat jarang berada di rumah melainkan lebih suka tinggal di apartemen. Bagi pria itu Di apartemen lebih nyaman dan tidak mengganggu pikiran.

"Sssst.. Aw.."Ringis Nalendra tatkala pria itu tengah mengobati luka bekas cakaran di tangan dan di lengan akibat para penggemarnya yang tiba-tiba menyerbu tadi bandara. Ia kira hari ini dirinya akan aman karena Nalendra sampai di bandara tidak terlalu siang. Justru itu ia menolak jasa bodyguard yang hendak Daddy dan Opanya kirim untuk menjaganya.

Tapi masih beruntunglah, Ketika ia mengejar gadis itu belum ada penggemar yang mendekat. Jika tidak, Mungkin Sekarang beritanya sudah viral kemana-mana.

Ting...

Nalendra meraih benda pipih miliknya yang sejak tadi terletak di atas meja. Pria itu menghela nafas, Begitu banyak pesan serta panggilan dari kedua orang tuanya. Tapi Nalendra mengabaikan semua itu, Yang menjadi fokusnya saat ini adalah Sebuah pesan dari Rizal, Supir pribadi rumah utama.

" Saya sudah tau alamat gadis itu Tuan.. Dia tinggal di sebuah kost-an X...

Nalendra terdiam membaca pesan tersebut. Entah mengapa tiba-tiba ia langsung mengingat gadis yang mengaku bernama Ayra tersebut.

"Tidak mungkin orang mati bisa hidup lagi kan?" Batin Nalendra menatap nanar foto Kirana yang menjadi Wallpaper di ponsel mahalnya. Mata pria itu mulai berkaca-kaca mengingat tragedi itu.

Dimana ia menyaksikan sendiri sebuah Insiden yang langsung menewaskan sang kekasih. Kirana tiada sehari setelah gadis itu ikut merayakan kejutan ulang tahun untuknya.

Nalendra yang ketika itu punya tugas pemotretan membuat janji dengan Sang kekasih hati. Keduanya sempat ingin makan siang berdua di salah satu Cafe dikota itu.

"Beby...!!!

Nalendra tersenyum menatap Gadis cantik berambut panjang yang baru turun dari taksi itu. Entah ada apa, Tapi yang pasti Kirana turun di seberang jalan mengharuskan gadis itu menyebrang terlebih dahulu.

Begitu santai Kirana berjalan sambil melambaikan tangan kepada Nalendra hari itu. Hingga sebuah mobil berwarna hitam tiba-tiba menghantam tubuh tersebut.

Braaak...

Tubuh Kirana terpental sampai di beberapa meter membuat gadis yang penuh dengan keceriaan itu langsung tewas tanpa meninggalkan pesan apapun..

Ting tong..

Suara bel di pintu utama mengagetkan Nalendra yang sedang melamun disana..

Ting..tong..

Ting..tong..

Ting..ting...

Ting tong..

Mendengar dari cara memencet bel saja Nalendra sudah tau siapa yang datang. Dengan sebal pria itu bangkit dan berjalan ke arah pintu.

Ceklek..

"Hay...

"Kau!!

.

.

.

TBC

..... Yuk Kenalan juga sama mas Brian.. Sepupu Nalendra yang rada"....🙈

👇 Brian Sean Abraham 👇

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!