Pagi itu,Rani terbangun dari tidurnya.Dia dibangunkan oleh suara jam weker yang berdering menunjukkan pukul 6 pagi.Itu berarti sudah saatnya merapikan tempat tidurnya,pergi mandi,sarapan lalu berangkat bekerja.
Setelah tamat SMA,Rani melanjutkan pendidikannya hingga kuliah.Dia menjadi sarjana dengan nilai yang cukup memuaskan.Namun setelah tamat kuliah,dia belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yanh diambil saat kuliah dulu,yaitu ekonomi.Dia justru mendapatkan pekerjaan di sebuah hotel sebagai customer service.Hotelnya bukan sembarang hotel,hotel berbintang yang sangat megah.Walau melenceng dari jurusan yang diambilnya saat kuliah dulu,tapi Rani sangat mensyukuri dan menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati.
Setiap pagi,Rani selalu menjalani hari-hari dengan semangat dan ceria.Ya memang pribadinya seperti itu sedari dulu,berwajah jutek namun sifatnya sangatlah ceria dan suka membuat tertawa.Secara fisik,Rani memiliki tinggi badan 165cm dan berat 60kg.Berkulit putih,rambutnya yang hitam lurus dan panjang sepinggang seringkali dibiarkan terurai kecuali saat bekerja,rambutnya harus dicepol rapi.
...****************...
Sore itu sepulang Rani bekerja,dia memutuskan untuk mampir ke sebuah coffe shop yang tidak jauh dari hotel tempatnya bekerja,untuk ngopi sejenak dan menikmati cake tiramisu kesukaannya.Tentu saja sambil menghilangkan penat setelah bekerja dari pagi,yang kebetulan hari itu tamu di hotel sangatlah ramai.
Saat Rani menyeruput kopi yang sudah dihidangkan bersama cake tiramisu di atas meja,matanya tertuju pada sepasang kekasih yang duduk tepat di seberang mejanya.Sepasang kekasih itu tampak begitu bahagia,mereka bertukar cerita sambil tertawa dan sesekali si pria mengelus halus kepala si wanita.Seketika fikiran Rani mengingat kisah lama yang baginya susah tuk dilupakan walau 8tahun sudah berlalu.Ya kisah saat dia masih SMA,bersama cinta pertamanya.
Kisah lama itu selalu datang membayangi Rani.Dia selalu berusaha melupakan namun tentu saja tidak mudah.Karena cinta pertama memanglah susah tuk dilupakan.Bukan kisah biasa.Ada begitu banyak cerita suka duka,tawa dan air mata.Setelah kisah itu usai,Rani selalu berusaha tuk memulai kisah baru dengan orang baru.Namun setelah tiga kali gagal menjalani hubungan,dikarenakan Rani yang seakan belum siap membuka hatinya,Rani memutuskan untuk saat ini,dia lebih baik fokus pada pekerjaannya dan fokus menata hatinya agar tau apa sebenarnya yang dia inginkan.
Handphonenya berbunyi,ternyata itu dari sahabatnya yang bernama Mery.Mery mengabarkan bahwa dia menunggu Rani di kontrakan Rani,dan membawakan ayam goreng serta minuman soda untuk dinikmati bersama sambil menonton drama korea yang selalu menjadi hiburan mereka disaat ada waktu luang.Ranipun bergegas pulang.
...****************...
Mery adalah sahabat Rani sudah dari SMA.Jadi Mery tau betul bagaimana kisah cinta pertama Rani.Rani dan Mery begitu dekat seperti saudara kandung.Mereka selalu saling bantu manakala diantara mereka membutuhkan bantuan.Walau mereka bekerja ditempat berbeda,Mery bekerja di sebuah butik baju pengantin yang cukup ternama,namun walau berbeda tempat kerja,mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk bertemu, ngobrol-ngobrol apa saja yang dilalui hari itu,sambil makan bersama yang kadang mie instan dikala tanggal tua,namun tak jarang juga menikmati hidangan yang cukup mahal di restoran dikala tanggal muda.Hahahaha...ya begitulah mereka,itu bukan semata mata untuk bergaya mewah,tapi lebih kepada menikmati hasil kerjanya dengan melakukan hal-hal yang berbeda.
...****************...
Pagi itu seperti biasa Rani berangkat menuju hotel tempatnya bekerja.Sesampainya di lobi hotel,dia melihat beberapa staf hotel lainnya tengah berbincang serius.Ranipun menghampiri mereka.
"Seru banget sih kalian!" seru Rani
"Eh ada berita baru tahu Ran!" sahut Tio yang merupakan staf kebersihan kamar hotel.
"Berita apa,kok aku tidak tahu ya?!" ujar Rani
"Katanya,Pak CEO akan datang kemari,beliau akan menghadiri perayaan ulangtahun hotel seminggu lagi!" jawab Ana yang merupakan staff lobi.
"lah kan wajar saja jika beliau hadir,karena ini kan hotel miliknya." kata Rani
Tio pun menjawab "Iya sih,tapi aku dengar dari para staf senior yang sudah lama bekerja disini,sebelumnya beliau selalu berhalangan untuk hadir.Jadi para staf yang mempersiapkan acara ulangtahun hotel merasa cukup tegang dan takut jika ada yang tidak disukai oleh Pak CEO nanti."
"ohh jadi begitu rupanya.Lakukan saja sebisanya,semaksimalnya,hasil yang baik akan mengikuti usaha yang maksimal."lanjut Rani.
Merekapun lantas bubar karena jam bekerja 10 menit lagi dimulai.
...****************...
Hari ulangtahun hotelpun tiba,semua staff hotel ikut merayakan acara itu.Para petinggi hotel juga merupakan tamu kehormatan.Acaranya begitu megah dan luar biasa.Membuat para tamu merasa kagum akan keindahan dekorasi yang ditampilkan.Para tamu ada yang duduk sembari menikmati cake dan minuman yanh dihidangkan di atas meja,ada juga yang berdiri sambil berbincang-bincang dengan tamu lainnya.
"Wah...luar biasa ya dekorasinya.Cantik sekali.." Rani merasa terkagum-kagum.
"Iya..hebat ya yang mempersiapkan semua ini!" lanjut Ana yang datang bersama Rani.
Handphone Rani bergetar,ada panggilan masuk.Karena di dalam ballroom tempat acara sangatlah riuh oleh suara musik dan juga obrolan para tamu,jadi Rani memutuskan untuk mengangkatnya di luar.
"Kamu ambil minum duluan deh An,aku keluar sebentar,mau angkat telfon." kata Rani
"oke!" sahut Ana
Ranipun berlari keluar untuk mengangkat telfon dari nomor tak dikenal itu.
"Halo?" kata Rani
"Apa kabar Ran?" seseorang menjawab,suara seorang laki - laki
"Baik..ini siapa ya?" tanya Rani
"Apakah kamu sudah melupakan suaraku?"
tanya si laki-laki itu
"hmmmmmm....." tampaknya Rani sudah mulai mengenal siapa pemilik suara itu.
"Putra?" tebak Rani
"Syukurlah,kamu belum melupakanku.Maaf jika telfonku mengganggumu.Tapi sejak aku tiba di Bali,orang pertama yang ingin aku hubungi adalah kamu Ran.Syukur juga Mery mau memberi tahuku nomor telfonmu yang baru." kata Putra
"Apakah ada hal penting yang membuatmu kembali ke Bali ? Aku dengar kamu sudah sukses di Jakarta." Rani mulai bertanya sinis.
"Ya,aku akan menceritakan nanti soal alasanku kembali ke Bali.Maka dari itu aku ingin bertemu secara langsung denganmu.Kapan kamu bisa bertemu denganku Ran?" Putra bertanya penuh harap.
"Entahlah..." jawab Rani lirih
"Ayolah Rani,kita perlu bertemu.Kita perlu bicara.Setelah sekian tahun kita tidak bertemu,kita harus bertemu dan bicara Ran." Putra bicara penuh harapan agar Rani mau bertemu dengannya.
"Aku harus pergi sekarang Put,nanti jika aku ada waktu untuk bertemu,aku yang akan menghubungimu.Aku tutup dulu telfonnya." Rani langsung mematikan telfonnya agar tak bisa ditelfon lagi.
Rani langsung teridam dan kemudian menangis sejadi-jadinya.Tangisannya adalah perasaan yang selama ini dia pendam seorang diri.Dia belum melupakan bagaimana dulu saat dia sedang cinta cintanya dengan Putra,malah ditinggal pergi tanpa bicara apapun.Ya,Putra adalah cinta pertama dan juga pacar pertama Rani.Saat SMA hubungan asmara mereka berjalan baik dan penuh warna.Namun ketika memasuki jenjang kuliah,Putra mulai berubah.Dia pernah menyelingkuhi Rani,namun pada akhirnya Rani memaafkan.Dan yang terakhir adalah,Putra mengilang tanpa kabar.Rani kesana kesini berusaha mencari kabar soal Putra.Setelah sekian lama berusaha,akhirnya Rani mendapati informasi bahwa Putra sudah pindah ke Jakarta dan menetap disana.Seketika hati Rani hancur berkeping-keping.Berbulan-bulan Rani lalui dengan penuh kepedihan.Hingga akhirnya Rani bisa pulih dari rasa sakit hatinya.
Ditengah isak tangisnya mengingat kepedihan itu,tiba-tiba muncuk seorang laki-laki di depannya.
"Jangan menangis lagi,malu jika ada yang melihat."
Rani merasa terkejut karena dia mengira tidak ada siapapun disana selain dirinya sendiri.Dengan wajah tertunduk sambil menghapus air mata dengan tangannya,Rani bertanya.
"kamu siapa?"
"aku Romi." kata Romi sambil menyodori saputangan miliknya kepada Rani.
"Tidak usah,makasi." kata Rani menolak.
"Ambilah,hapus air matamu dengan ini.Tanganmu tak bisa menghapus air mata yang membasahi wajahmu." kata Romi dengan lembut.
"Terimakasih..." kata Rani sambil mengambil saputangan itu dan kemudian menghapus sisa air mata di wajahnya.
Romi tak banyak bertanya.Dia sepertinya faham bahwa disaat begini,tak baik jika banyak bertanya.Rani kemudian berpamitan ingin pergi duluan.Namun Romi bertanya,apakah Rani tak kembali ke pesta.Rani mengatakan bahwa dia tidak kembali ke pesta karena perasaannya sudah kacau dan tak ingin kembali ke sana.Rani berkata dia akan menghubungi Ana temannya tuk mengatakan bahwa dirinya tidak kembali ke pesta karena ada urusan mendadak.
"oh iya,kamu pasti tamu di hotel ini ya ? kamu dikamar berapa,besok setelah aku cuci saputanganmu akan kukembalikan,jika kamu bersedia menerima kembali saputangan ini." kata Rani
"kamu staf hotel ini?" tanya Romi
"iya,perkenalkan namaku Rani,aku staff hotel ini bagian customer care." Begitu Rani memperkenalkan dirinya.
"oh begitu rupanya.Soal saputangan,kamu simpan saja,anggap sebagai kenang -kenangan dariku,teman barumu.Teman yang melarangmu untuk menangis.Semoga setiap melihat saputangan dariku ini,kamu mengingat laranganku yang melarangmu tuk menangis.Sehingga kamu tidak jadi menangis.Hahahahahaha....." kata Romi
Rani pun menimpali dengan tertawa "hahahahahaha....."
Begitulah pertemuan mereka....Rani dan Romi.
...****************...
Hari ini,Rani bangun lebih awal.Tidurnya semalam tidak begitu nyenyak.Banyak hal yang mengganggu fikirannya.Dan pastinya itu berkaitan dengan hadirnya Putra kembali dalam hidupnya.Yang Rani pun belum memahami hatinya sendiri apakah senang dengan kenyataan bahwa Putra kembali menghubunginya atau harus marah karena dia datang dan pergi semaunya.Ranipun menghela nafas panjang sembari bersiap-siap ke tempatnya bekerja.
Sesampainya ditempatnya bekerja,Rani mengganti pakaiannya,kemudian hendak meletakkan tas nya di loker,saat itulah dia melihat saputangan yang terlihat keluar sedikit dari kantong bagian depan tas nya.Saat itu dia baru teringat dengan laki-laki tadi malam yang dia masih berusaha mengingat-ingat namanya.
"Ya,namanya Romi!" seru Rani ketika berhasil mengingat nama laki-laki tadi malam yang memberikannya saputangan.
"hmmm...sekarang ada dimana ya dia?Walau tak mengenalnya,tapi berkat dia aku tidak menangis berkepanjangan...sekarang aku mulai berfikir,sebenarnya tangisku semalam itu karena apa?karena aku merasa lega kah akhirnya Putra menghubungiku kembali? Atau karena aku sedih mengingat kembali betapa hancurnya perasaanku dulu saat dia pergi begitu saja dariku?ah sudahah...aku harus berhenti memikirkan itu.aku harus semangat bekerja,semangat Rani!" begitulah Rani menyemangati dirinya sendiri.
...****************...
Saat menghadapi customer,Rani memanglah sangat penyabar dan selalu bisa menunjukkan sikap ramah serta cerianya.Sehingga banyak tamu yang kenal betul dengan Rani.Tidak jarang,Rani mendapatkan hadiah dari pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan Rani mengatasi keluh kesah mereka dengan baik.
Jam makan siangpun tiba,Rani makan bersama teman-temannya.Teman-temannya sangat asyik membicarakan pesta ulangtahun hotel kemarin.Namun Rani cukup terkejut mendengar bahwa Pak CEO tidak jadi jadir.
"Pak CEO tidak hadir semalam?" tanya Rani
"iya beliau tidak hadir,Ran..Katanya beliau ada urusan mendadak." sahut Bagus
"Pasti urusan penting..karena beliau memang orang penting." Ana menambahkan.
"bisa jadi ya guys.."sahut Rani.
Makan siangpun berakhir.Mereka kembali bekerja sesuai posisi masing-masing.Saat Rani hendak mengantarkan berkas titipan dari Pak Pram kepada Ibu manager Lina,tanpa Rani sadari seseorang mengikutinya dari belakang yang kemudian orang itu menepuk bahunya dengan lembut namun tetap saja membuat Rani kaget.
"aaaaa!!!!" teriak Rani sambil menoleh
Dan betapa terkejutnya Rani saat tahu bahwa yang menepuk bahunya adalah Romi.Romi tersenyum sambil mengusap rambutnya ke belakang dan membuat Rani cukup pangling karena ketampanan Romi.Ya,Romi bertubuh tinggi,berisi,berkulit putih,rambut lurus rapi disisir ke belakang,hidungnya mancung dan bibirnya begitu tipis dan berwarna merah muda.Ranipun tampak kagum melihat Romi dalam suasana terang,terlihat begitu sempurna.Semalam karena dia menangis dan suasana sudah malam,dia jadi tak fokus melihat Romi.
"Romi???" kata Rani
"Iya..maaf ya aku mengejutkanmu.Aku tadi tidak sengaja melihatmu,jadi aku mengikutimu karena memang berniat menyapa." jelas Romi
"oh begitu rupanya...oh iya,semalam aku belum sempat mengucapkan terimakasih..jadi aku ucapkan sekarang,terimakasih ya untuk saputangannya.." kata Rani dengan wajah yang agak memerah.
"iya..tidak usah begitu.." jawab Romi singkat
"kamu sedang apa disini?" tanya Rani
"aku sedang mencari temanku yang bekerja di hotel ini." kata Romi
"oh begitu...kalau aku boleh tahu,siapa namanya?nanti aku bantu panggilkan." kata Rani.
"ah..tidak usah,aku sudah menelfonnya...sebentar lagi dia datang menemuiku." jawab Romi
"baiklah..aku harus kembali bekerja."kata Rani
"ah tunggu,nanti sepulang kerja bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol sambil ngopi?" tanya Romi
"baiklah...kebetulan aku tidak ada janji.Dan aku juga sedang ingin makan cake kesukaanku." kata Rani
"oke setuju..dimana tempatnya? Tempat yang menjual cake kesukaanmu itu Ran.." Tanya Romi.
"di cafe kenanga..tidak jauh dari sini..ada di jalan merpati,apakah kamu tahu jalan itu?" tanya Rani
"ya,tentu saja aku tahu..nanti aku jemput atau kita bertemu disana?" tanya Romi penuh semangat.
"tidak usah menjemputku Rom,langsung saja tunggu disana ya!" kata Rani sambil mulai berjalan meninggalkan Romi.
"oke baiklah..sampai jumpa nanti ya?" kata Romi sambil melambaikan tangannya kepada Rani.Rani membalas dengan senyuman dan berlalu pergi meneruskan pekerjaannya.
...****************...
Saat bersiap - siap pulang,dan sudah mengganti pakaian nya,Rani menyempatkan diri menelfon sahabatnya,Mery.Dia bercerita panjang lebar soal Romi.Rani mulai menyadari dirinya begitu bersemangat menceritakan Romi kepada Mery.Mery pun mengatakan kepada Rani bahwa ini pertama kali dirinya mendapati Rani begitu antusias menceritakan teman lelaki setelah ditinggalkan Putra.Bahkan sempat beberapa kali mencoba memulai hubungan baru,namun Rani biasanya datar bahkan tidak ada ekspresi ceria.Berbeda dengan saat ini.Ranipun bercerita soal pertemuan mereka di cafe kenanga sore ini.Lalu Rani berpamitan menutup telfonnya karena dia harus segera berangkat ke cafe itu.
Ranipun berjalan menuju parkir hendak mengambil sepeda motornya.Namun seseorang yang turun dari mobil sport mewah mengalihkan perhatiannya karena sosok itu tak asing baginya.
"Rani....." panggil laki - laki itu ke arah Rani sambil mengangkat tangannya dan berjalan menuju ke arah Rani berdiri.
"Putra?! Sedang apa kamu disini?" tanya Rani keheranan
"Aku nungguin kamu lah,Ran.Setengah jam aku disini demi nungguin kamu." kata Putra
"memangnya ada apa kamu nungguin aku? Dan tahu darimana kamu aku bekerja disini?"
tanya Rani.
"Aku bertanya sama Mery dan dia bilang kamu kerja disini..Jadi ya aku langsung kesini karena aku tahu kalau aku ajak kamu bertemu lewat telfon,kamu pasti akan menolak.Ya kan?" kata Putra.
"maaf Put,aku sudah ada janji.Jadi aku tidak bisa." kata Rani terlihat ragu.
Tentu saja Rani ragu,dalam hatinya Putra sebenarnya masih memiliki ruang.Namun dia berusaha menutupi itu.Sejujurnya pun Rani ingin mengiyakan ajakan Putra,namun dia tidak boleh mengingkari janji temu nya dengan Romi.
"ayolah Ran...aku mohon...." kata Putra sambil mencakupkan kedua tangannya.
"maaf Putra,mungkin lain kali.Kali ini aku tidak bisa.Aku harus buru - buru karena sudah terlambat." kata Rani sambil buru - buru memakai helm nya dan lalu mengendarai motornya meninggalkan Putra yang masih berdiri penuh harap.
Putra diam - diam mengikuti Rani.Dilihatnya dari kejauhan,Rani memarkir motornya di cafe kenanga.Dan dilihatnya juga Rani disambut oleh seorang laki - laki yang langsung menyapa dan mengajaknya masuk.
Saat itulah Putra merasa bahwa kini situasinya tak semudah dulu lagi.Dia harus lebih berusaha lagi untuk mendapatkan Rani lagi.Perempuan yang dianggapnya paling tulus mencintainya bahkan saat dia dulu tak punya apapun.
"sekarang bukan hanya aku dan kamu Rani,tapi ada juga dia yang aku tak tahu siapa,tapi bisa saja menjadi penghalang bagiku untuk mendapatkan kamu kembali! Tapi aku akan terus berusaha!"
Teriak putra di dalam mobilnya,lalu pergi meninggalkan jalan itu dengan kecepatan tinggi.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!