NovelToon NovelToon

Sejernih Cinta Embun

1.Insiden kecil yang tidak disengaja.

Pagi itu sangat cerah mentari pagi mulai tampak menyinari seluruh Desa kecil dekat Kaki gunung.Hembusan angin yang memanjakan membuat seakan ingin membelai kulit indahnya.kalah itu terlihat seorang gadis yang sedang mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang,karena hari ini embun tidak terlambat.

Dia bisa santai sambil menikmati sejuknya udara pedesaan tempat dia tinggal.

Setiap dia pergi ketoko bunga, ia tidak lupa untuk singgah di sebuah kebun bunga yang tidak terlalu luas.Disana tampak ayahnya yang sedang menyirami bunga bunga yang sangat indah yang ada di kebunnya.

Embun datang untuk mengambil bunga bunga yang sudah di petik ayahnya untuk di jual ketoko mereka.

"ayah Embun pergi ketoko ya",sambil mencium tangan ayahnya.

"hati hati nak,jangan terlalu kencang naik sepedanya..!!" jawab ayah.

Embun tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya pertanda okay.

Embun meletakan bunga bunganya dikeranjang sepedanya.

Disaat dia asyik mengayuh sepeda ada sebuah mobil yang hampir menyenggolnya .Embun pun kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.

"Grubaaaaaak".

"Aaaaauuuwww".Embun mengaduh kesakitan karena sikunya terluka dan berdarah.

Tapi tiba tiba mobil itu mengerem mendadak.

"ciiiiiiiiiiiiiitttttttt....!!"

Embun terkejut dengan apa yang dia lihat.

mobil itu langsung berhenti dan membuka pintu,tampak seorang laki laki paru baya menggunakan setelan jas yang sangat rapi.

"kamu tidak apa apa nak?" tanya laki laki itu.

"Saya tidak apa apa pak"jawab embun.

"tapi siku kamu berdarah." kata laki laki itu.

embun pun melihat sikunya,dia langsung menjawab.

"ooh ini tidak apa apa pak,nnti diobati bentar juga sembuh".Sambil tersenyum.

"saya minta maaf ya nak.saya tidak sengaja,tadi saya terburu buru jadi tidak fokus dan hampir menyenggol kamu,ini kartu nama saya kalau kamu kenapa-napa hubungi saja kontak saya."

kata laki laki itu sambil menyerahkan kartu namanya.

dikartu nama itu tertulis Ridwan Sekretaris Presdir YP Group.

"Terima kasih pak" jawab embun.

"kalau begitu saya permisi ya nak."sambil menundukan kepalanya sebagai salam hormat.

Ditempat lain,di Sebuah villa yang sangat luas dan asri karena banyak sekali tanaman bunga mawar merah dan bunga lili yg tersusun rapi,beserta pepohonan yang rindang,.Rumput hijau terhapar luas mengelilingi halaman Villa bak permadani bewarna hijau.Menambah kesan indah pada villa yang bernuasa klasik tersebut.

Dibalkon villa itu tampak seorang pemuda yang tampan dengan balutan jas yang terlihat sangat mahal dan elegant,postur tubuh atletis,tinggi 185cm,kulit kecoklatan,hidung mancung,bibirnya sensual,matanya kecoklatan,kedua alisnya tebal,bulu matanya sangat lentik,wajahnya ditumbuhi berewok tipis yang membuat semakin macho,rahangnya tegas.

Pria itu Adalah presdir YP group yang bernama Arjuna.

Arjuna tampak mengetatkan rahangnya tanda dia sangat kesal karena sudah hampir satu jam menunggu sekretarisnya tidak kunjung sampai.

Tak lama kemudian terlihat mobil sedan mewah berhenti dihalaman villa nya.

Arjuna langsung turun dengan wajah dinginnya.

"Lama sekali paman?!"

dengan tatapan dingin dan intonasi sedikit tinggi. tanya arjuna.

"maaf tuan tadi ada insiden kecil,saya hampir menabrak seorang gadis".

jawab Ridwan sambil menunduk,karena merasa bersalah.

Ridwan pun berlari kecil segera membukakan pintu belakang mobil untuk tuanya.

Arjuna bergeming dan langsung masuk kemobil.Tak lama mereka keluar dari villa itu.Arjuna mendapati suara ponselnya yang berdering,dengan malas dia menggeser tombol hijau diponselnya tersebut.

"hmmmm katakan?!" Arjuna menjawab dingin penelpon yang ada di sana.

"okay siapkan rapatnya sekarang juga,tunggu saya 30 menit lagi".

lalu dia meletakan lagi ponselnya di dalam saku jas nya.

Diapun menyandarkan kepalanya ke bangku mobil sambil memejamkan matanya.

sepertinya banyak sekali sesuatu yang disembunyikan di hatinya.

Tidak ada seorang pun yang berani bertanya tentang apa,mengapa,bagaimana tentang kehidupannya?

Karena itu hal yang sangat dibenci Arjuna.

Arjuna dikenal dengan julukan Cool Boss.Itu disebabkan Arjuna tidak perna tersenyum dengan karyawannya.Arjuna sangat berhati hati dengan siapapun.Ia akan sangat dingin kepada siapa saja yang membuatnya tidak nyaman.

Apalagi dengan makhluk yang disebut wanita.Ia akan seperti gunung Es yang sangat dingin.Tidak ada seorang wanita pun yang mampu mencairkan gunung Es yang ada pada dirinya.

🦋Mohon maaf untuk semua pembaca yang tersayang.

Sebenarnya saya bukan penulis profesional tetapi karena saya suka membaca novel dan suka menulis cerita maka saya pun berniat menulis kisah cinta

Embun dan Arjuna yang berjudul "Sejernih Cinta Embun".

Dan ini adalah Novel perdana saya,jadi mohon supportnya ya teman teman pembaca.

Terima kasih atas perhatiannya.

mohon kritik dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi dalam menulis.

Maaf jika ada salah ketik atau typo.🦋

Salam hangat

S & L 🤗

2.Terpesona

"Aaaaah Sakit" gumam Embun sambil

membersihkan luka yang ada disikunya akibat insiden tadi.Dia tampak meringis menahan perih saat mengolesi antiseptik pada lukanya.Setelah selesai mengobati lukanya,Embun pun bergegas merangkai bunga pesanan orang yang sore nanti dijemput pembelinya.

"Harumnya bunga mawar merah ini" Embun bicara sendiri sambil menghirup aroma bunga mawar merah kesukaanya yang ada ditangannya.Tiba tiba masuk pembeli berpakaian sangat rapi dan modis sepertinya dia datang dari Kota.Seorang wanita cantik bak model itu tersenyum ramah padanya.

"Selamat datang nona" sapa Embun dengan ramah.

"saya mau bunga tulip putih dan lili ya,kamu rangkai sebagus mungkin."kata wanita cantik itu.

"Baik nona" jawab embun sambil tersenyum.

wanita cantik itu pun berdiri sambil melihat lihat bunga yang lain.

"Mau ditulis ucapan apa pada kartunya nona?".Tanya Embun pada wanita itu.

wanita itu menggeleng tanda tidak perlu menulis apapun.Tak lama kemudian bunga pun siap dirangkai.Embun menyerahkan bunga tersebut kepada wanita cantik itu.Larisa pun membayar bunga tersebut.

"Terimakasih" kata larisa.

"Sama sama nona".Kata embun sambil tersenyum ramah.

Wanita cantik itu bernama Larisa.Dia seorang Designer ternama di Asia,banyak para artis dan pejabat menggunakan jasanya untuk tampil modis dan memukau.Larisa ingin mengunjungi makam neneknya di Desa itu.

Larisa terlahir dari keluarga yang sederhana,ia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh neneknya di desa itu.Berkat kerja kerasnya dan kegigihanya dalam menggapai impiannya menjadi designer ternama Larisa pun mengadu nasib kekota besar sehingga jadilah dia Larisa yang sekarang.Larisa yang setiap karya karyanya terpampang nyata dimajalah majalah fashion ternama.

Siang itu pukul 14.10 Wib matahari pun sudah mulai meninggi.tapi karena desa itu terletak di kaki gunung jadi cuacanya masih tetap sejuk.Embun merapikan bunga bunganya yang sedikit berantakan.Embun mengganti air yang ada di pot bunga tersebut dan menggunting bunga bunga yang sudah mulai layu.hari ini lumayan banyak pengunjung untuk membeli bunga bunganya.

Tanpa terasa hari sudah sore.Embun pun mulai siap siap untuk menutup toko bunganya.Embun pun mulai bersiap pulang kerumah.Sebelum dia mengendarai sepedanya tak lupa Embun memasang headphone di kepalanya,sambil mengayuh sepeda dia juga mendengarkan musik favoridnya dan menikmati indahnya suasana desa.

Diperjalanan pulang terlihat Sepasang mata yang memandangi Embun dari dalam mobil.

Orang itu tampak terpesona dengan kecantikan Embun yang natural,rambut gelombangnya yang indah,lesung pipinya yang menambah nilai plus kecantikannya.

kulitnya yang putih tampak bersinar karena dihujani sinar matahari senja.

Pemuda itu meminta supirnya untuk mengurangi kecepatan mobilnya.

"Paman bisa pelankan sedikit mobilnya,!"

Supir itu pun menuruti perintah atasanya tersebut.Pemuda itu terus memandangi Embun yang sedang asyik bernyanyi sambil mengayuh sepedanya.

Embun memakai stelan sweater bewarna peach dan Rok renda bewarna putih tak lupa dia memakai tas sling bag kecil bewarna pink.

Embun tampak anggun dan natural dengan riasan naturalnya.Embun bertubuh langsing dan mungil tinggi tubuhnya 160cm.

Disepanjang jalan Embun tidak sadar ada seorang pemuda memandangi dengan kagum dan bergumam

"Cantiiiik".Sambil tersenyum.Supir itu pun melihat tuanya yang tersenyum dari balik spion nya.

"sejak kapan tuan mulai tersenyum lagi? selama ini tuan sudah jarang tersenyum semenjak kejadian itu.". Bertanya dalam hati.

Sampailah Embun di halaman rumahnya.Embun masuk kedalam dan tanpa sadar ada yang memantaunya sampai kerumah.

"Tuan apa kita langsung ke villa?" tanya supir kepada Arjuna.

"Iya" jawabnya singkat dan kembali lagi dengan wajah datarnya itu.

Supirnya pun heran lihat tingkah boss nya itu.

"tadi tuan tersenyum sekarang sudah memasang wajah datar itu lagi".Gumam supir itu.

Supir itu bernama Usman.Usman sudah bekerja selama 25 tahun sebagai supir kepercayaan keluarga YP group.Biasanya Usman supir dari ayah Arjuna.Tapi karena hal yang mendadak supir Arjuna masih dalam pengobatan Usman menggantikan supir Arjuna.

Usman sangat tahu persis apa yang terjadi dalam keluarga YP Group karena dari Arjuna masih kecil Usman sudah menjadi supir setia ayah Arjuna.

3.Kamarku Surga ku

"Ibuuuuuuuu......ibuuuuuuu....."

panggil embun kepada ibunya.Embun menyusuri rumahnya yang tidak terlalu luas.Ternyata ibunya ada di halaman belakang sedang menyirami tanaman sayuran hydroponix yang ditanam ayahnya.

"Ibuuuu apa yang ibu lakukan? ibu masih belum sehat, ibu jangan seperti ini nanti ibu sakit lagi bagaimana?" ucap Embun khawatir pada ibunya.

"Ibu tidak apa apa nak,ibu sudah mulai baikan,uhuuuk uhuuuk uhuuuk."sambil batuk dan menahan sesak didadanya.Ibu Embun punya penyakit sesak dan terdapat cairan dia paru-parunya dalam bahasa medisnya disebut efusi pluera.Yang setiap bulannya harus selalu check up ke dokter untuk memantau kesehatanya.

Embun memaksa ibunya untuk masuk kerumah dan menggandeng tangan ibunya sambil menuju ruangan makan.

"Ibu...!! Embun mandi dulu ya setelah itu Embun siapkan makan malam kita."Teriak Embun dari dalam kamarnya.

Ibunya pun menggeleng sambil tersenyum karena melihat tingkah Embun yang seperti gadis kecil.

Setelah siap mandi embun langsung masuk kedapur untuk menyiapkan makan malamnya.

Jam dinding menunjukan pukul 18.00 Wib.Embun pun mulai menyusun hasil masakannya diatas meja tak lupa ia menutup dengan tudung saji.Didalam rumah itu tampak semuanya sederhana tidak ada barang barang yang mewah disana.Tapi dirumah itulah mereka menyatuhkan kasih sayang antara orang tua dan anak.

"Assalamualaikum".

Terdengar ucapan salam dari luar rumah,ternyata ayah embun sudah pulang sambil memikul cangkul dan memakai topi yang tampak sudah usang dan robek dibagian depanya.

"Waalaikumsalam" jawab Anggun dari dalam rumah.

Embun berlari sambil membukakan pintu untuk ayahnya.

"Ayah ayolah cepat mandi gih,setelah itu kita shalat magrib berjamaah".Tutur Embun sambil menggandeng tangan Ayahnya.Begitulah Embun yang selalu bertingkah manja pada Ayahnya.

Ayah Embun merasa sangat beruntung memiliki seorang putri yang sangat menyayanginya.

"Siap tuan putri".Kata ayahnya sambil mencubit gemas pipi Embun.

"Ayaaaaah, iiisssh sakit tau".Kata Embun sambil mengerucutkan bibirnya yang merah.

Ayahnya pun tertawa melihat tingkah Embun yang seperti anak kecil.

Di tempat lain,tampak Arjuna masih berkutat dengan laptopnya.Tapi entah apa yang ia lamunkan sampai sampai ia tidak sadar kalau ia sudah merusak dokumen yang diketiknya dengan menekan keyboard tak berarturan sehingga tercipta kalimat tidak jelas dilaptopnya.

" Siaaaaaa**l**...!!!.Makinya.Tapi tidak tahu kenapa ia pun tersenyum mendapati dirinya yang tidak seperti biasa.

Semenjak bertemu dengan wanita bersepeda itu ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda di dalam hatinya.Entah kenpa wajah wanita itu selalu menggangunya.Arjuna pun teringat tingkah menggemaskan wanita manis itu saat bersepeda sambil bernyanyi.Rambut gelombangnya tersapu angin yang membuat ia semakin memesona.

**flash Back,**

Saat dalam perjalanan menuju cafe tempat Arjuna menemui kliennya.Arjuna terus menyandarkan kepalanya didalam mobil sambil berkali kali ia memijit keningnya.Sepertinya banyak sekali beban yang difikirkan dan tampak sesekali ia memejamkan matanya.Setibanya di Cafe ia melihat Asistennya yang bernama Endro sudah menunggu ditempat reservation.

"Selamat siang tuan".Sapa Endro sambil menundukan sedikit kepalanya.Endro bersama dua orang yang sudah dia kenal sebelumnya.Mereka adalah Bian dan sekretarisnya bernama Tasya.

"Selamat siang tuan Arjuna"Sapa Bian sambil berjabat tangan begitu juga dengan Tasya.

"Siang juga" jawab Arjuna dengan tersenyum sedikit dipaksakan.

"Tuan saya tadi sudah membahas proyek kita bersama tuan Endro,kami tinggal menunggu persetujuan tuan dan tanda tangan tuan saja".Tutur Bian.

Arjuna orang yang sangat teliti sebelum ia tanda tangan ia membaca dahulu kontrak kerjanya agar tidak ada kesalahan.Tapi tasya diam diam memandangi Arjuna yang sedang membaca.

"Gilaaaaa Tuan Arjuna selalu saja berhasil membuatku meleleh,kenpa dia tampan sekali.walaupun dia tidak perna tersenyum padaku tapi aku masih saja tergila gila dengannya".Gumam tasya sambil terus memandang Arjuna dengan takjub.

Tasya tipe wanita yang sangat menjaga penampilannya.Dia tampak sangat **** dengan balutan kemeja pas badan dan sengaja ia membuka dua buah kancing kemejanya agar terlihat belahan dadanya.Tasya pun memakai Rok mini yang sangat pendek.Setiap lelaki yang memandangnya akan terpana melihat keseksiannya.

Tapi tidak dengan Arjuna.Dia sangat dingin,sedikitpun tidak mau menoleh Tasya.padahal tasya sudah berusaha untuk memancing agar arjuna mau melihatnya.

"Tuan Arjuna ini satu lagi berkas yang harus ditanda tangani".Sambil menyodorkan kertas berisi kontrak kerja dan Tasya pun sedikit menunduk kan badannya agar terlihat belahan dadanya di depan Arjuna.

Tapi lagi lagi Usaha Tasya gagal karena Arjuna tidak meliriknya sama sekali.

"Hmmmm sia sia usahaku untuk memikat hati tuan arjuna,tetap saja dia selalu berpura pura tidak melihatku,apa aku kurang **** dimatanya?".Gumam Tasya kesal.

Arjuna pun fokus dengan berkas yang diberikan tasya tadi.Arjuna menanda tangani berkas itu.Mereka pun mengakhiri meeting hari ini.Arjuna merasa Ilfeel melihat tingkah tasya yang mencoba menggodanya,tetapi Arjuna tetap berusaha profesional.

"menjijikan" gumam arjuna sambil melirik wajah Tasya dengan tatapan kesal tanpa sepengetahuan Tasya.

**Flash Back off**

Selesai shalat magrib berjamaah dan makan malam bersama dengan kedua orang tuanya.Embun mulai masuk kekamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya yang sederhana.Banyak buku novel bercerita tentang cinta tersusun rapi di rak bukunya.

Selain musik melow ia juga suka membaca novel romantis.Embun tahan seharian dikamar menghabiskan waktunya membaca novel kalau ia libur kerja.Karena ia merasa nyaman dengan kamarnya yang sederhana itu.

Embun merasa kamarnya ini tempat mencurahkan seluruh isi hatinya.Embun selalu bilang dalam hatinya kalau "Kamarku Surgaku " karena kamar menurutnya tempat ternyamannya.

🦋Hai readers mohon dukungannya ya!! karena ini pertama kali saya menulis,semoga kalian suka

Mohon untuk like dan komen.

Ditunggu kritik dan saran yang membangun agar author semangat menulisnya.🦋

🤗😘😘

Siapa yang paling suka dikamar kalau lagi libur????

hayooooo 🤭😁.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!