NovelToon NovelToon

Mencintaimu Dalam DIAM

Bab 1

Narin seorang gadis yang berumur 23 tahun lahir dari keluarga yang terpandang yaitu dari pasangan Rico Vanley dan Meri Vanley, mereka sangatlah menyayangi Narin karena dia adalah putri satu satunya di Keluarga Vanley.

Narin seorang mahasiswi di kampus XYZ,

Namun suatu hari Narin diam diam menyukai seorang pria di kampusnya yaitu Eric, pria yang berumur 23 tahun sosok yang dingin, tampan dan cerdas.

Eric mahasiswa yang populer di kampusnya, banyak mahasiswi yang tergila gila padanya selain tampan dan cerdas Eric adalah putra satu satunya dari pasangan Panji Bramantyo dan Meta Bramantyo pengusaha terkenal yang sangat kaya raya, memiliki beberapa perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri, dan masih banyak lagi bisnis yang dimiliki oleh papanya Eric di kotanya.

Suatu hari saat Narin berangkat ke kampus, dia sempat melihat Eric yang berjalan berdua dengan seorang gadis bernama Brenda, Brenda sangat cantik dan modis berbeda dengan Narin yang hanya seorang gadis sederhana, meskipun Narin berasal dari keluarga yang terpandang akan tetapi Narin tidak suka memamerkan apa yang Narin punya kepada teman temannya.

Dan ternyata Brenda juga satu kampus dengannya, Brenda selalu mendekati Eric mencari cara untuk merebut hati nya dan akhirnya merekapun resmi berpacaran sebagai sepasang kekasih yang sangat serasi.

Bukan hal yang sulit buat Eric untuk jatuh cinta ke Brenda karna Brenda sangatlah cantik selain itu dia modis dan bisa membuat Eric nyaman saat dekat dengannya.

☘️☘️☘️

Di lain tempat ada hati yang merasa sakit karena dia tau bahwa laki laki yang dia cintai sudah berpacaran dengan gadis lain, ya gadis itu adalah Narin. Dia hanya bisa menangis dan terus menangis merasakan sesak yang dia tahan dari tadi di kampus sampai akhirnya Narin tidak sadar kalau dia sudah sampai di depan lobby rumahnya, akhirnya Narin turun dan masuk kedalam rumah.

Saat Narin akan menginjakkan kakinya ke anak tangga, tiba tiba dia terdengar suara yang membuatnya kaget, dan menoleh kebelakang mendapati sang mama yang berdiri tegak di hadapannya, ternyata mamanya memanggilnya untuk makan siang, dengan cepat Narin menghapus buliran bening yang terdapat di kedua netranya supaya tidak terlihat oleh mamanya jika dia sedang menangis.

"Sayang ayo kita makan siang, mama sudah siapin makanan kesukaan kamu," ucap mama Narin dengan lembut.

"Iya ma Narin ke kamar dulu ya mau ganti baju dulu," pamit Narin.

"Ya sudah mama tunggu di ruang makan yaaa, jangan lama lama," sahut mama Narin.

"Siap ma" di jawab dengan tangan yang memberi hormat kepada mamanya, dan bergegas naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Di meja makan Narin sudah melihat banyak menu makanan kesukaannya yang sudah tersaji dengan rapi, dan akhirnya Narin mulai mengambil beberapa menu makanan dan dengan lahapnya Narin langsung memakannya sampai sampai mamanya heran dengan kelakuannya hari ini karena biasanya Narin kalau makan sangatlah pelan tidak selahap ini meski itu makanan kesukaannya.

"Narin kenapa kamu selahap itu sayang makannya ? biasanya juga kamu kalau makan biasa saja meski itu makanan kesukaan kamu," tanya mama narin dengan tatapan yang heran melihat tingkah putrinya yang sedikit aneh.

"Narin gak pa pa kok ma, Narin merasa sedikit lapar dan pengen cepat makan soalnya Narin mau ngerjain tugas dari kampus ma," jawab narin mencoba meyakinkan mamanya.

"Oh gitu, tapi kan gak perlu secepat itu makannya sayang... Terus itu kenapa mata kamu kok keliatan bengkak sih ?" tanya mama Narin kembali seraya menelisik wajah putrinya seakan mencari kebohongan disana dan ternyata Narin memang pintar menyembunyikan perasaan sedihnya dari kedua orang tuanya sampai sang mama pun tidak mengetahui jika putrinya sedang tidak baik baik saja.

"Ttt... Tadi mata Narin kelilipan ma waktu dikampus, akhirnya Narin kucek terus ini mata sampai kaya gini," kilah Narin.

"Oh mama kira kamu habis nangis sayang," ucap sang mama dengan khawatir.

"Ngg... Nggaklah ma, ngapain coba Narin nangis kaya anak kecil saja," sahut Narin sambil terkekeh.

Maafin Narin maa karena Narin sudah bohongin mama, Narin gak mau kalau sampai mama tahu Narin nangis gara gara tahu kalau laki laki yang Narin sukai sudah pacaran sama perempuan lain, Narin.

Setelah makan siang dengan mamanya Narin beranjak dari duduknya, menuju kamarnya yang berada di lantai atas. di dalam kamar Narin mengingat kembali perilakunya Eric yang sangat manis terhadap Brenda,sang pacar. tiba tiba buliran kristal jatuh dari ujung ekor matanya tanpa permisi.

Namun Narin sadar bahwa dia hanya gadis biasa tidak secantik Brenda,dan selamanya dia tidak akan bisa mendapatkan cinta Eric.

Apalagi Eric sekarang sudah berpacaran dengan Brenda, pupus lah sudah keinginan Narin untuk bisa mendapatkan cintanya Eric.

Akan tetapi Narin tetap menyimpan cintanya buat Eric sampai kapanpun dan akan mencintai Eric dalam diam meskipun menyakitkan buatnya.

☘️☘️☘️

Di lain tempat Eric yang sedang makan malam bersama mama dan papanya, hanya dentingan sendok dan garpulah yang terdengar di ruangan itu.

Hingga akhirnya sang papa melontarkan kata kata yang membuat Eric terkejut.

"Eric setelah lulus nanti kamu harus membantu papa mengelola perusahaan yang selama ini papa kelola !" ucap sang papa dengan tegasnya yang tidak mau di bantah oleh sang putra.

"Tapi pa, apa harus secepat itu kan Eric belum ada pengalaman apapun soal perusahaan," tolak Eric secara lembut.

"Tidak ada tapi tapian setelah kamu lulus, kamu harus membantu papa di perusahaan !!" ucap sang papa tegas.

"Baik pa," sahut Eric dengan nada pasrah, yang mau tak mau menyetujui keinginan papanya yang membuat Eric kaget dengan apa perkataan papanya.

Setelah makan malam usai, Eric pun segera masuk kedalam kamar dan akhirnya terdengar dering telepon dari ponselnya yang dia letakkan di atas nakas dekat ranjangnya. tertera nama Brenda di layar ponselnya yang kini sedang menghubunginya.

'Hallo sayang, kamu lagi ngapain ?" sapa Brenda dengan nada yang sedikit manja di seberang telepon.

" Hallo juga sayang, aku lagi dikamar habis selesai makan, kamu sendiri lagi ngapain ?" tanya Eric.

"Aku lagi rebahan sambil telponan sama pacar aku yang super ganteng dan paling baik sedunia," ucap Brenda sambil terkekeh.

"Sayang aku kangen banget sama kamu," ucap Brenda dengan.

"Tadi kan sudah ketemu dikampus, besok juga ketemu lagi kan," sahut Eric merasa gemas dengan ucapan Brenda.

"Iya sih tapi aku tuh beneran gak bisa tidur malam ini, gak tahu kenapa mendadak aku pengen lihat wajah tampan kekasihku ini," gumam Brenda.

"Iya sayang aku juga kangen banget sama kamu, lebih baik kamu istirahat sekarang. besok kita ketemu lagi dikampus, pulang kampus kita jalan jalan, ok." ucap Eric meyakinkan pacarnya itu.

"Janji ya awas bohong," ucap Brenda antusias, sontak wajahnya berbinar mendengar perkataan Eric barusan.

"Iya sayang aku janji," sahut Eric.

"Ya sudah aku tidur kamu pun harus tidur ya gak boleh telponan sama yang lain !" ucap Brenda tegas yang super cemburu karena Eric sangatlah tampan jadi dia takut kalau ada yang merebut Eric darinya.

"Iya sayang, good night."

"good night too sayang, emmmuach," balas Brenda.

Hai readers... Ini karya terbaru Author ya, mohon jangan di bully jika masih terdapat typho dan penulisan yang kurang bagus !!

Mohon dukungannya yaa dengan cara tekan Like, subscribe jika tidak ingin ketinggalan ceritanya, kasih gift dan kalau ada vote juga ya karena tanpa dukungan dari kalian, author bukanlah siapa siapa.

Peluk jauh dari Author 🤗😘

.

.

.

Bab 2

Keesokan harinya Narin sudah di ruang makan sarapan bersama mama dan papanya, setelah sarapan Narin berangkat ke kampus diantar oleh sopirnya.

Setelah perjalanan yang kurang lebih empat puluh lima menit ke kampusnya, tidak terasa mobil yang di tumpangi Narin sudah sampai di depan kampusnya.

Saat dia turun, tatapannya langsung menuju ke pasangan yang terlihat sangat mesra dengan Brenda yg bergelayut manja di lengannya Eric membuat hatinya Narin terasa sesak kembali.

Namun dengan cepat Narin membuang rasa sesak itu dan langsung menuju ke kelasnya, didalam kelas pun dia tetap bertemu dengan pasangan itu yg membuat hati Narin sesak sampai gak bisa nafas.

Kebetulan tempat duduk Narin berada di belakang Eric yang setiap saat Narin melihat pria yang begitu dia cintai dalam diam, namun tak bisa dia gapai karena terdapat sebuah tembok yang menjulang tinggi membuat Narin tak bisa menggapainya.

Setelah selesai mata kuliah, semua mahasiswa keluar dari kelas termasuk Brenda yang sudah mengajak Eric jalan jalan sesuai janji Eric tadi malam kepadanya.

Tanpa Brenda sadari jika saat ini ada seorang gadis yang sedang berjalan di belakang mereka berdua bukan untuk mengikuti, namun gadis itu mau jalan duluan pun tidak mungkin karna dia pikir lebih baik di belakang mereka saja.

Hingga akhirnya Brenda menyadari keberadaan gadis itu dibelakangnya dan menyuruhnya jalan duluan, ya gadis itu adalah Narin.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh akhirnya mereka berdua telah sampai di sebuah mall ternama yang ternyata mall itu milik keluarga Eric. Dan akhirnya Brenda belanja dengan sesuka hatinya, dan Eric membebaskan Brenda belanja sepuasnya karena Eric begitu memanjakan Brenda tidak ingin melihat Brenda sedih.

Hal inilah yang disukai Brenda semenjak berpacaran dengan Eric. keinginan Brenda selalu terpenuhi semuanya, mulai dari kebutuhan make up,pakaian dan perlengkapan kampus.

Namun kebaikan Eric ternyata disalahgunakan oleh Brenda yang hanya ingin menginginkan harta Eric saja alias Brenda hanya menjadikan Eric sebagai ATM berjalannya yang bisa memberikan semua kebutuhan yang dia butuhkan selama ini. Karena kedua orang tua Brenda sangat perhitungan dalam memberi uang jajan untuk Brenda.

Tapi lain dengan Eric yang sangat mencintai Brenda dengan tulus hingga dia rela memberikan apapun asal Brenda bahagia.

Setelah puas shopping akhirnya mereka kesebuah restoran yang berada dalam mall itu, dan memesan makanan untuk mereka berdua.

Tak terasa waktu sudah sore dan Eric pun bergegas mengantar Brenda pulang, didalam mobil Brenda selalu bergelayut manja dilengan Eric sesekali Brenda mencium pipi Eric.

Eric pun tak masalah dengan tingkah laku Brenda yang sangat manja padanya,dia malah senang bisa melihat Brenda yang bahagia.

Beberapa menit kemudian mobil yang dibawa Eric sudah sampai dirumah Brenda membuat Brenda yang mau tidak mau harus turun dan segera masuk kedalam rumahnya, sebelum turun Brenda mencium pipi Eric dan mengucapkan terimakasih buat hari ini yang sudah mengajaknya jalan jalan.

"Aku turun dulu ya sayang, nanti kalau sudah sampai dirumah jangan lupa kabari aku ya," ucap Brenda tersenyum simpul menatap wajah tampan sang kekasih yang berada di hadapannya sekarang.

"Iya sayang nanti aku langsung kabari kamu, kalau aku sudah sampai dirumah," sahut Eric dengan senyum.

Setelah itu Eric langsung melajukan mobilnya, tampak jalanan yang lumayan padat karena pada saat itu adalah jam dimana para karyawan pada pulang semua, tak terasa Eric sudah sampai didepan lobby rumahnya yang sudah disambut sama mamanya, berdiri tegak di depan pintu utama seraya melipatkan kedua tangannya.

Eric bergegas turun dari mobilnya dan langsung menyapa mamanya dengan senyuman, namun tidak dengan mama Eric yang menampakkan wajah cemberutnya melihat putranya pulang sampai sore begini.

"Sore ma, tumben mama sore sore begini lagi diluar ?" sapa Eric heran.

"Kamu sendiri darimana kok sore begini baru pulang, bukannya kamu pulang kampus itu selalu siang dan gak pernah tuh mama liat kamu pulang jam segini," tanya mama Eric sambil memperlihatkan jam yang melingkar di tangannya.

"Iya ma tadi Eric lagi ada tugas kelompok jadi Eric langsung saja mengerjakan tugas kelompok bareng sama teman teman Eric di kampus," jawab Eric dengan hati hati takut mamanya tahu kalau dia habis jalan jalan ke mall dengan Brenda karena kedua orang tua Eric melarang keras putranya pacaran sebelum dia lulus.

"Beneran nih, kamu gak lagi bohongin mama kan sayang, mama sama papa itu gak mau kalau kamu sampai pacaran dulu sebelum lulus," ucap mama Eric yang begitu khawatir takut putranya itu membohonginya.

"Iya benar ma Eric gak bohong, tapi setelah lulus nanti bolehkan Eric memilih sendiri gadis yang pantas untuk mendampingi Eric ?" tanya Eric.

"Iya deh pokoknya sekarang kamu gak boleh pacaran dulu harus fokus kuliah, dan mama gak mau tahu setelah lulus kamu harus bantu papa kamu di perusahaan !" ucap tegas mama Eric.

☘️☘️☘️

Tampak di sudut lain seorang gadis yang sedang rebahan dikamarnya dengan sesekali dia melihat selembar foto yang selama ini dia simpan rapat di dalam buku diary nya, tak ada satupun orang tahu bahkan mamanya sendiri tidak mengetahuinya. tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar pintu kamarnya.

Tok... tok... tok...

"Sayang, apa boleh mama masuk nak ?" tanya mama Narin dari luar pintu.

"Iya ma silahkan, pintunya gak di kunci kok," sahut Narin dari dalam kamarnya yang buru buru memasukkan foto yang dia pegang ke dalam diary nya dan menyimpannya di bawah bantal.

"Sayang mama boleh bertanya sama kamu satu hal ?"

"Boleh ma, mama mau bertanya tentang apa ?" sahut Narin dengan penuh tanda tanya di otaknya.

Tumben banget mama ngomong kek gitu, kok perasaanku mendadak gak enak gini ya, Narin.

"Sayang apa kamu ada menyimpan perasaan ke seseorang atau lebih tepatnya apa kamu sudah punya kekasih ?" tanya mama Narin pelan takut membuat Narin tersinggung.

Deg

Ini sebenarnya ada apa sih, kok tiba tiba mama tanya begituan. Narin

"Enggak ada ma, Narin belum punya pacar kok," jawab Narin berbohong, padahal dia secara diam diam menyukai seorang pria di kampusnya yang lebih parahnya dia tidak bisa mendapatkan cinta dari seorang pria yang begitu dia cintai, miris bukan ?

"Oh baguslah kalau gitu, soalnya mama sama papa dari dulu kan udah ngelarang kamu buat pacaran takut mengganggu konsentrasi belajar n kuliah kamu. mama dan papa gak pengen kalau kamu sedih dan menangis karna mencintai orang yang salah." ucap mama Narin merasa legah dan bercampur sedih

"Iya ma Narin selalu ingat pesan mama sama papa kok," sahut Narin dengan senyum terpaksanya untuk meyakinkan mamanya.

"Makasih ya sayang kamu sudah mau menuruti apa yang mama dan papa inginkan, ya sudah kamu tidur lagi ya, besok kan kamu ada jadwal kelas pagi kan ?" tanya mama Narin.

"Iya ma."

***

Keesokan harinya di ruang makan yang sangat sunyi sudah ada mama dan papa Eric yang sedang menikmati sarapan paginya dan disusul Eric yang baru saja turun dari lantai atas dengan membawa sebuah ransel yang berada di atas bahunya.

Mama Eric sekali lagi mengingatkan putranya seraya menyantap makanannya "Eric, nanti pulang kampus kamu harus langsung pulang jangan sampai kaya kemarin pulang sampai sore dan kalaupun ada tugas kelompok kerjakan saja di rumah suruh teman teman kamu datang kesini," titah mama Eric,"

Dan tentunya yang dijawab anggukan oleh Eric membuat mama dan papanya kesal melihat Eric yang hanya menganggukkan kepalanya seakan Eric tidak peduli dengan apa yang mamanya katakan. Seketika membuat amarah papa Eric meluap.

"Eric hari ini kamu diantar sopir saja dan pulang nanti kamu juga dijemput oleh sopir ! papa masih belum puas dengan jawaban kamu yg kemarin pulang sore itu," tukas papa Eric.

Eric hanya bisa mengiyakan perkataan papanya saja karena dia tak mau jika membuat papa dan mamanya marah,begitu pikir Eric.

"Iya pa,kalau gitu Eric berangkat ke kampus dulu ya pa ma," pamit Eric yang langsung mencium tangan mama dan papanya kemudian Eric bergegas keluar menuju mobilnya dan sudah di sambut hangat oleh sopir yang akan mengantarnya.

.

.

.

Bab 3

Saat mobil yang dinaiki Eric sudah sampai didepan kampus akhirnya Eric langsung turun dan berjalan masuk ke dalam kampus menuju kelasnya, tak lama kemudian Brenda yang dari belakang langsung memeluk Eric dan bergelayut manja seperti biasanya.

Di sisi lain ada Narin yang melihat adegan mesra itu membuatnya merasa sakit kembali namun dengan cepat dia menepis rasa sakit itu dan seolah tidak melihat apapun yang ada di depan netra nya.

Sampai dikelas Narin langsung duduk di tempatnya dan tanpa sadar kalau didepannya sudah ada Eric yang duduk dengan menoleh kebelakang untuk meminjam catatan kemarin karena Eric belum sempat mencatatnya.

Dengan terpaksa Narin meminjamkan catatannya itu ke Eric sampai akhirnya membuat Brenda cemburu dan menghampiri Narin dan mengatainya sebagai cewek penggoda,namun dengan cepat Eric menarik Brenda menjauh dan menjelaskan bahwa dialah yang meminta Narin untuk meminjamkan catatan kemarin yang belum selesai dia catat.

Dengan senyum yang merekah, Brenda percaya dengan kata kata Eric yang barusan dia katakan, karena Brenda ingat betul dengan pesan dari kedua orang tuannya jika Brenda harus bersikap manis dan lembut didepan Eric supaaya Eric menganggap Brenda gadis yang sangat lembut namun tidak dengan kenyataannya yang berbanding terbalik sifatnya.

Brenda melakukan semua ini agar Eric makin mencintainya dan tidak salah memilihnya menjadi kekasihnya, Brenda berharap hubungannya dengan Eric bisa sampai ke jenjang yang lebih serius lagi setelah lulus nanti yaitu menikah.

Tujuan Brenda dan kedua orang tuanya melakukan ini supaya keluarganya bisa hidup enak dan serba kecukupan dan paling penting supaya mereka bisa menaikkan level nya karena dengan Brenda menikah dengan Eric tentu bisa membuat keluarga Brenda terpandang dan bisa menikmati semua yang dimiliki eric, pikir Brenda begitu.

Namun disisi lain kedua orang tua Eric tidak setuju kalau Eric pacaran dulu karena mama dan papanya sudah berniat untuk menjodohkan Eric dengan anak sahabat papanya, tanpa diketahui oleh Eric akan niatan kedua orang tuanya itu.

Saat bunyi bel berbunyi menandakan berakhirnya jam mata kuliah hari ini, dan para mahasiswa keluar dari kelas nya masing masing, ada yang langsung pulang dan ada pula yang masih ke kantin.

Seperti halnya dengan pasangan sejoli ini yaitu Eric dan Brenda langsung menuju ke kantin, disana mereka sedang memesan makanan, sesekali mereka mengobrol, Brenda yang tanpa malu mencium pipi Eric dan seperti biasa dia selalu bergelayut manja di lengan Eric.

"Sayang kamu kenapa sih kok dari tadi bengong terus, kamu capek yaa ?" tanya Brenda dengan sedikit pura pura khawatir.

Belum sempat Eric menjawab pertanyaan Brenda, tiba tiba seorang pelayan datang mengantar pesanan mereka dan meletakkannya di atas meja tepat di hadapan mereka berdua.

"Enggak kok sayang aku gak papa, lebih baik kita makan dulu makanannya keburu nanti dingin gak enak," sahut Eric yang mengalihkan pertanyaan Brenda, dan akhirnya dia tidak perlu menjawab pertanyaan Brenda dengan menjelaskan tentang keinginan kedua orang tuanya menyuruh Eric langsung pulang ke rumah.

"Sayang, besok kamu punya waktu gak temanin aku jalan dong ke mall, aku mau beli sepatu yang kebetulan kemarin aku liat tapi aku lupa gak beli," ajak Brenda dengan nada sedih yang membuat Eric merasa iba.

"Ya sudah besok aku antar kamu tapi jangan lama lama yaa karena..." Eric tak bisa meneruskan perkataannya karena dia tak mungkin mengatakan ke Brenda kalau dia dapat marah dari mamanya yang pulang sore habis menemani Brenda dari mall.

"Kenapa sayang, Kok gak dilanjut sih... Memangnya mama kamu marah ya soal kemarin kamu pulang terlambat, gara gara jalan sama aku," sahut Brenda dengan wajah yang melas sehingga membuat Eric merasa tidak enak yang sudah membuat wajah Brenda berubah jadi masam.

"Enggak kok sayang, cuma aku gak mau kalau kamu dapat marah dari kedua orang tua kamu karena jalan sampai sore hari apalagi pulang kampus gak langsung pulang terlebih dulu, malah langsung pergi jalan lagi," kilah Eric mendadak Brenda tersenyum menatap lekat wajah kekasihnya.

"Oh gitu, aku kira kamu dapat marah sama mama kamu. makasih ya sayang kamu sudah perhatian banget sama aku, kalau kaya gini terus aku gak bakalan bisa jauh jauh dari kamu," ucap Brenda sambil mencium pipi Eric serta memeluk erat tubuh Eric.

"Ya sudah ayo kita pulang, aku antar kamu ya," tawar Eric yang dibalas senyuman dengan Brenda membuat Eric senang bisa melihat Brenda tersenyum seperti itu dan membuatnya makin terlihat cantik dimata Eric.

Maafin aku Brenda yang tidak bisa jujur jika kedua orang tuaku melarang aku untuk pacaran. Tapi percayalah hati dan cintaku selamanya hanya untukmu seorang, tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan posisimu di hatiku ! Eric.

Setelah selesai mengantar Brenda, Eric mampir sebentar ke sebuah mini market. Dia bergegas turun dan masuk ke dalam toko swalayan tersebut. Tanpa Eric sadari ada seorang gadis yang tidak sengaja menabraknya dengan membawa sebuah kantong belanjaan yang sudah terisi dengan barang yang dia beli.

Bugh...

"Aww," gadis itu meringis kesakitan akibat tak sengaja menabrak pria yang ada di hadapannya, sebenarnya bukan salah gadis itu melainkan Eric yang tampak tergesa gesa masuk ke dalam supermarket itu.

"Maaf mbak, saya gak sengaja," ucap Eric dengan mengatupkan kedua tangannya, melihat gadis yang di hadapannya tidak menyahut sontak Eric memiringkan kepalanya menatap lekat gadis itu, dan sepertinya dia mengenal gadis yang ada di hadapannya.

Namun dengan cepat gadis itu beranjak dan keluar meninggalkan Eric yang masih bergeming di tempatnya seakan mengingat wajah gadis itu, Eric merasa tidak asing dengan wajah yang dia lihatnya barusan.

Kenapa aku merasa tidak asing dengan wajah gadis itu yaa... Sepertinya aku pernah melihatnya, kenapa dia merasa takut ketika aku ingin menatap wajahnya, Eric.

Aaargh... Mikirin apa sih aku ini ! Ingat Eric kamu sudah punya Brenda di hati kamu dan selamanya tidak ada yang bisa menggantikan posisi Brenda.

Tampak Eric meraup wajahnya dengan kasar, sontak dia berdiri dan merapikan pakaiannya lagi.

Tiba tiba pria itu teringat akan tujuan nya kesini untuk membeli sebuah minuman dan memang sedari tadi pria itu merasa haus saat perjalanan mengantar kekasihnya.

Setelah selesai membayar minuman tersebut, pria itu berjalan keluar meninggalkan supermarket menuju ke mobilnya. saat Eric ingin masuk kedalam mobilnya, sejenak pandangannya tertuju pada seorang gadis yang tidak jauh dari mobilnya, dan benar saja gadis itu yang tidak sengaja menabraknya dan meninggalkannya begitu saja tanpa berniat menjawab pertanyaannya terlebih dahulu. Sungguh gadis itu sudah berhasil membuat Eric penasaran akan sosok gadis yang barusan dia tabrak.

Sesaat kemudian ada sebuah mobil yang hampir saja menabrak gadis itu, sontak Eric berlari menarik tubuh tersebut ke dalam dekapan Eric smaali akhirnya keduanya saling menatap dan membuat Eric terkejut.

"Kamu ?!," ucap Eric seraya menunjuk dan menatap tidak percaya jika sedari tadi dia di buat penasaran akan sosok gadis tersebut.

Begitu juga dengan gadis itu yang merasa kaget jika posisi mereka saat ini sangat dekat terlebih Eric yang menatapnya dengan intens, terdengar deru nafas pria itu yang menyapu wajahnya, dengan cepat gadis itu mengurai pelukan Eric.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!