Kring
Suara jam weker yang berada di atas meja dekat tempat tidur berbunyi nyaring hingga membuat tidur Ciki terusik.
Dari dalam selimut Biru muda itu tangan seorang wanita terulur untuk mencari keberadaan jam yang mengganggu tidurnya, hingga akhirnya ia dapat mencapai jam tersebut tak lama Ciki mendudukkan tubuhnya dengan mata masih terpejam.
Saat nyawanya sudah terkumpul semua Ciki melihat jam weker di tangannya untuk mengetahui jam berapa sekarang.
07:30
Seketika mata Ciki melotot saat melihat waktu yang di tunjukan. Sial dia terlambat ke kantor. Ciki segera bergegas ke kamar mandi dengan beberapa halangan dan rintangan yang ia lewati. Terkadang Ciki tersandung karena tidak melihat jalan dan terkadang ia menabrak sesuatu karena kecerobohannya.
Citra kirana atau biasa di panggil Ciki. Seorang wanita muda berusia dua puluh dua tahun memiliki tinggi badan 165cm dan berat badan 50kg yang kehidupannya bisa di bilang sederhana. Ciki bekerja di sebuah perusahaan besar di jakarta milik Rizky Aditya sebagai asisten pribadi alias orang kepercayaan bossnya. Ciki adalah tulang punggung keluarga, dia memiliki adik perempuan bernama Fitri Agustina. saat ini usianya masih 18 tahun, Fitri adalah mahasiswa semester awal di salah satu universitas yang berada di bogor tanah kelahirannya dan adiknya. Ciki sangat sibuk, ia harus bekerja demi membiayai kebutuhan adiknya yang masih kuliah. Orang tuanya sudah meninggal sejak 3 tahun lalu. Semenjak itu dialah yang bertanggung jawab membiayai kebutuhan hidupnya dan kebutuhan adiknya.
Lima belas menit kemudian, sekarang Ciki sudah rapih dengan setelan kerjanya ia pun melangkahkan kakinya menuju pintu keluar apartemen. karna terburu buru Ciki tidak sempat sarapan.
Taxiii.
Ciki menaiki taxi yang sudah sedari tadi ia tunggu. Dia gak berhenti cemas dan terus memikirkan gimana kalau Bossnya itu marah besar padanya. Ia sangat menyesali kecerobohannya ini.
"Pak supir bisa agak cepat sedikit gak ? soalnya saya buru buru ni" ujar Ciki kepada tukang supir di depannya.
"Iya neng, bentar lagi sampai kok. ucap supir taxi itu kepada ciki.
Sudah 20 menit Ciki menaiki taxi dan sampailah ia di kantornya.
"Makasih yah pak." ujar Ciki sambil mengeluarkan uang yang ada di saku bajunya.
"Sama sama neng." Ujar supir taxi sambil mengambil uang yang di berikan Ciki dan tersenyum ramah kepada ciki.
"Semoga saja pak Adit tidak marah." Gumam Ciki dalam hati, sedikit panik dan terburu buru masuk ke kantor.
**********
Tok! Tok! Tok!
Ciki memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Bossnya.
"Masuk." Ciki membuka pintu ruangan Bossnya setelah mendengar suara dari dalam ruangan.
"Pagi pak Adit." Sapa Ciki ramah kepada Bossnya.
"Kamu tau ini sudah jam berapa?" Tanya Adit kepada Ciki dengan raut wajah siap menerkam.
"Iyah saya tau pak, maaf saya terlambat lain kali tidak akan terulang lagi"ujar Ciki yang sedikit gugup dan takut.
"Oke, saya akan maafkan kamu dengan syarat kamu harus bertanggu jawab atas proyek pembangunan sebuah mall besar, bagai mana ? kalau kamu berhasil menyelesaikan proyek ini bukan hanya tidak memecat kamu tapi juga memberikan kamu bonus" ujar Adit.
"Baik pak, saya setuju lagian tidak ada pilihan juga selain menyelesaikan proyek ini" ujar Ciki ke Bossnya.
"Ya sudah kamu bisa keluar melanjutkan pekerjaan kamu, sebentar jam 13.00 saya ingin lihat rencana kamu dalam merancang proyek ini."ujar Adit
"Baik pak."ujar Ciki dan melangkah keluar ruangan
"Dasar Boss kejam, bisanya menyiksa cewek baik baik seperti saya ini. gue sumpain jomblo seumur hidup biar tau rasa". gumam Ciki menyumpahi Bossnya.
"Ciki kamu nyumpahin saya yah, apa mau saya pecat sekarang" Ujar Adit yang mendengar Ciki menyumpahinya.
"Siapa yang nyumpahin, Boss salah denger kali yaudah saya kerja dulu yah Boss, permisi" ujar Ciki sambil berlari kecil keluar dari ruangan Bossnya.
Ciki sibuk dengan laptop yang di depannya menyiapkan power point perencanaan proyek sebuah gedung besar untuk meeeting sebentar siang. kali ini Ciki harus serius kalau tidak ingin Bossnya benar benar akan memecatnya.
Sudah waktunya jam istirahat tapi Ciki tidak keluar makan, ia hanya memesan makanan lewat gofood dan memakannya di ruang kerja sambil mengecek ulang power point yang akan ia presentasikan sebentar saat meeting.
13.00
Ciki mempersiapkan apa saja yang ia butuhkan saat meeting mulai dari dokumen dokumen penting sampai dengan alat yang akan ia gunakan saat meeting, setelah semuanya siap ia langsung menuju ke ruang meeting.
Semua orang yang ikut dalam pelaksanaan proyek gedung besar tersebut sudah menghadiri rapat termasuk pemilik perusahaan ini yaitu Rezky Aditya. seoarang CEO muda dan juga tampan, dia sukses besar dalam dunia karirnya tapi sayangnya dia itu cuek banget sama perempuan dan dingin sedingin es, hatinya sekeras batu jadi gak ada yang bisa ngelunakin sampai saat ini.
Dia adalah pria terkaya dan termuda, banyak yang iri dengan perusahaannya dan banyak juga yang kagum akan dirinya tapi sayangnya dia masih sendiri alias jomblo. Dia paling anti sama yang namanya perempuan apalagi mau ngegombal-gombal gitu dia tidak seperti itu orangnya. Jangan salah paham dulu bukannya dia gay atau semacamnya, dia suka kok sama perempuan tapi dia belum nemu aja perempuan yang buat dia nyaman.
******
"Selamat siang semuanya." Sapa Adit ke karyawannya yang ikut rapat.
"Siang pak." Seluruh karyawan menjawab sapaan Adit.
"Baiklah, kita akan ada proyek besar kali ini, dan saya sudah menunjuk sekertaris Ciki sebagai penanggung jawab. silahkan sekertaris Ciki mempresentasikan perencanaan proyek besar ini." ujar Adit
"Terima kasih atas kepercaan Pak Adit yang sudah menunjuk saya sebagai penanggung jawab dalam proyek besar ini. Baiklah seperti yang di katakan oleh pak Adit kita akan membangun sebuah gedung besar, di dalamnya sudah sangat lengkap seperti mall, restoran, taman bermain, bioskop, tempat GYM, perpustakaan yang akan di fasilitasi tempat parkir yang luas. Tujuannya membangun bangunan besar ini agar masyarakat tidak akan repot lagi berpindah pindah gedung untuk membeli barang yang berbeda karna semua yang mereka butuhkan sudah ada di gedung ini dan itu sangat menguntungkan bagi perusahaan kita. Untuk menarik masyarakat mengunjungi gedung kita ini dengan cara menjual produk dengan harga standar yang bisa di jangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Perusahaan kita harus menjual produk dengan harga yang lebih rendah dari perusahaan lain tapi tidak membuat rugi perusahaan agar masyarakat lebih tertarik dengan perusahaan kita. Agar perusahaan kita bisa lebih murah tapi tidak membuat rugi kita harus memproduksi barang langsung dari sumber pembuatan produknya. dan kita juga bisa menyewakan ke perusahaan lain yang ingin menjual produknya di gedung kita. untuk rapat kali ini cukup ini yang saya sampaikan. sekian dari saya dan terima kasih.. jelas Ciki panjang lebar tentang perencanaan proyek gedung besar ini.
semua hadirin rapat tepuk tangan termasuk Adit Bossnya itu, mereka kagum dengan penjelasan Ciki selain cantik dia juga pintar dan percaya diri.
Pak Adit setuju dengan apa yang di sampaikan sekertarisnya. Rapat akhirnya selesai.
Satu persatu meninggalkan ruang rapat kini yang tersisa Adit dan Ciki yang masih membereskan dokumen penting yang di bawanya tadi.
"Bagus, saya tunggu hasilnya di rapat berikutnya. saya harap kamu tidam mengecewakan saya". ujar Adit kepada Ciki.
"Terima kasih pak." ujar Ciki.
setelah semuanya beres dan tidak ada lagi berkas yang tertinggal mereka berdua keluar dari ruang meeting menuju ruang kerja masing masing.
*********
Makasi banget yang udah baca jika ada kesalahan dalam penulisan (Typo) mohon koreksinya. dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak (Like dan komen) yah..
Mohon saran, komentar dan dukungannya yah.
jangan lupa baca terus kelanjutannya 😊😊😊
15.00
Ciki mengambil sebuah tab dan dokumen dokumen yang membutuhkan tandatangan bossnya, kemudian melangkah menuju ruangan Bossnya untuk membacakan jadwal kerjanya besok.
Tok! Tok! Tok!
Ciki mengetuk pintu ruang kerja Bossnya.
"Masuk." Terdengar suara Adit dari dalam ruangan menyuruhnya masuk.
"Permisi pak." ujar Ciki sambil melangkah mendekat ke meja kerja tempat Bossnya berada.
"Jadwal bapak besok pagi,bapak ada pertemuan dengan pak william untuk membicarakan kerja sama pabrik tebuh tempat pertemuannya di Restoran A dan siangnya bapak akan berkunjung ke lokasi pabrik tebuhnya untuk meninjau langsung." ujar Ciki membacaakan jadwal Bossnya untuk besok.
"Dan ini dokumen yang perlu bapak tanda tangani." ujar Ciki sambil menyodorkan kertas yang ia bawa dari meja kerjanya.
"Hm, besok kamu temani saya ke lokasi pabrik tebuh dan bertemu clien, Ini file yang akan kita bahas besok dengan clien." ujar Adit sambil menyodorkan flash disk.
"Iya pak." ujar Ciki.
"Jangan lupa kamu pelajari, kamu boleh pulang." Ujar Adit.
"Baik pak, permisi." Ujar Ciki sambil melangkah keluar ruangan Bossnya menuju ruang kerjanya.
Ciki membereskan barang barangnya siap siap untuk pulang. setelah yakin semuanya beres Ciki bergegas turun untuk mencari taxi dan pulang ke apartemen tempat ternyaman untuk beristirahat setelah bekerja seharian.
**********
06:00
Ciki bangun dan mendudukkan badannya yang masih setengah sadar di tepi tempat tidurnya. Setelah nyawanya sudah terkumpul ia bergegas ke kamar mandi dengan susah payah mengumpulkan energi dan niat setelah semalaman begadang untuk mempelajari file yang di berikan oleh Bossnya.
Setelah mandi dan berpakaian rapi dengan sedikit sentuhan make up tipis Ciki bergegas ke kantor, dia tidak ingin terlambat lagi seperti kemarin. syukur kalau dapat hukuman, Ciki tidak bisa bayangin kalau Bossnya langsung memecat dirinya. Cari kerja di jakarta sekarang sangatlah susah, dan sekarang adiknya sudah masuk kuliah tentu saja membutuhkan biaya yang banyak.
Tiga puluh menit kemudian Ciki sudah sampai di kantor tempatnya kerja. Ciki membayar Taxi yang dia tumpangi kemudian melangkah menuju Restoran dekat kantornya. Karena masih ada satu jam waktu yang tersisa sebelum masuk Ciki bersantai sambil sarapan di Restoran.
08:00
Ciki membayar makanannya kemudian bergegas ke kantornya. Dia mengambil tab dan melangkah menuju ruangan Adit.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk." Ujar Adit dari dalam ruangan.
"Permisi pak, saya mau membacakan jadwal bapak hari ini." Ujar Ciki sambil melangkah menuju meja kerja Bossnya itu.
"Tidak usah, saya sudah tau kamu buatin kopi saja." Ujar Adit.
"Baik pak." Ujar Ciki sambil melangkah keluar ruangan menuju dapur kantor.
Setelah kopi yang di pesan Bossnya selesai Ciki langsung membawanya keruangan Bossnya dan meletakkan di atas meja.
Di lihatnya Adit masih sibuk dengan laptopnya Ciki melangkah menuju ruang istirahat Bossnya dan disitu juga terdapat lemari pakaian Bossnya.
Yah, Adit memiliki ruang pribadi di kantornya untuk beristirahat dan juga pakaian kantor. Dan tugas asistennya menyiapkan semua kebutuhan Bossnya mulai dari kebutuhan kantor sampai dengan kebutuhan pribadi selama masa jam kantor.
Ciki asyik memilih dasi untuk di pakai Bossnya hari ini saking seriusnya sampai sampai tidak menyadari kalau bossnya sudah berdiri tepat di belakangnya.
"Kenapa lama sekali memilih ?" Ujar Adit yang melihat asistennya dari tadi memilah milah dasi miliknya.
Ciki kaget dan spontan berbalik yang membuat keseimbangannya tidak stabil dengan cepat Adit menangkap tubuh asistennya yang hampir terjatuh di buatnya. Adit memandang gadis dalam dekapannya itu, kedua bola mata mereka saling bertemu dan Adit benar benar mengagumi sosok Ciki karna ia memiliki wajah yang cantik bak barbie itu walaupun tanpa make up tebal dan lipstik yang terang. kini mereka saling tatap tatapan bagai laksana romeo dan juliet.
1 menit
2 menit
3 menit
Sudah sekitar 3 menit mereka tatap tatapan akhirnya mereka berdua menyadarinya dan Adit melepaskan tangannya dari tubuh Ciki, mereka berdua langsung kalang kabut dan terasa canggung.
"Ehkkkm, kalau sudah selesai kamu boleh keluar." ujar Adit berusaha mengontrol suaranya.
"Baik pak." Ujar Ciki tidak kalah canggung dan mempercepat langkahnya keluar menuju ruangannya.
Lima belas menit Ciki menelfon Bossnya mengingatkan janji pertemuannya dengan clien.
Tuuuuuuttttt! Tuuuuttt!
"Halo." Ujar Adit.
"Halo pak, sebentar lagi ada jadwal bertemu clien di Restoran A." Ujar Ciki mengingatkan.
"Hmmm, kamu tunggu di parkiran sebentar lagi saya akan turun." Ujar Adit.
"Baik pak." ujar Ciki dan sambungan telfon terputus.
Ciki memasukkan dokumen dokumen penting ke dalam tasnya yang akan di bawa bertemu clien. setelah merasa tidak ada yang tertinggal Ciki buru buru ke parkiran takut kalau bossnya yang duluan sampai dan membuatnya menunggu bisa bisa dia di pecat.
Ketika di jalan menuju parkiran ada seseorang yang menabrak Ciki dari belakang.
"Maaf mbak saya gak sengaja." ucap orang itu.
"Gak apa apa kok gak ada yang luka juga." jawab Ciki.
Orang itu langsung menjulurkan tangannya membantu Ciki berdiri.
"Makasih mas." Ujar Ciki.
"Gak perlu bilang makasih mbak, oh iyah nama mbak siapa ? saya karyawan di sini nama saya Ali." Ali memjulurkan tangannya.
"Maaf mas saya lagi buru buru lain kali saja." Ujar Ciki lalu pergi begitu saja meninggalkan Ali
Ali hanya tersenyum tipis melihat punggung Ciki yang semakin menjauh. menurutnya Ciki adalah gadis yang unik berbeda dengan yang lain.
*********
Ciki sudah tiba di parkiran tidak lama kemudian Adit juga sudah sampai d parkiran untung saja Ciki buru buru kalau tidak bisa bisa Bossnya yang datang duluan.
Mereka berdua berangkat menuju Restoran tempat janjian mereka dengan clien, setelah sampai Ciki dan Adit langsung menuju tempat duduk yang sudah di pesan terlebih dahulu oleh cliennya karana berhubung Cliennya yang duluan samapai.
Mereka membahas tentang penanaman investasi ke perusahaan pabrik tebuh milik clien, Clien setuju bekerja sama dengan perusaan untungnya Ciki sempat mempelajari file yang di berikan oleh Bossnya kalau tidak bisa bisa dia hanya akan jadi pajangan di pertemuan ini.
Setelah ngobrol cukup lama mereka kemudian langsung ke lokasi pabrik tebuh untuk mensurvei kelayakan pabrik dalam memproduksi.
Akhirnya tinjau lapangan selesai kini tinggal membuat kontrak tertulis 3 hari lagi. dan tentunya bisa di pastikan kalau Ciki bakalan lembur lagi.
17:00
Adit mengantar pulang Ciki ke apartemennya setalah selesai meninjau lapangan. di perjalanan pulang tidak ada yang bersuara Adit fokus menyetir sedangkan Ciki ketiduran akibat kelelahan.
"Ciki bangun, sudah sampai." Ujar Adit membangunkan asistennya itu sambil menepuk nepuk pipinya.
"Sudah sampai yah Boss." Ujar Ciki masih setengah sadar mengucek matanya sambil mengumpulkan nyawanya.
"Hmmm." Jawab Adit.
Ciki kemudian turun dari mobil dan naik ke apartemennya setelah mobil Bossnya sudah tidak kelihatan lagi dari pekarangan kompleks Apartemennya.
********
Makasi banget yang udah baca jika ada kesalahan dalam penulisan (Typo) mohon koreksinya. dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak (Like dan komen) yah..
Mohon saran, komentar dan dukungannya yah.
jangan lupa baca terus kelanjutannya 😊😊😊
10:00
Ciki bangun dari tempat tidur dan menuju dapur sebenarnya Ciki masih ingin tidur karna hari ini libur kapan lagi bisa dapat kesempatan bangun siang hanya saja cacing di perutnya sudah pada demo minta jatah makan.
Ciki membuka kulkas mencari bahan makan, yang ia dapat hanya telur ayam 2 biji dan sosis karena akhir akhir ini Ciki cukup sibuk di kantor dan tidak ada kesempatan belanja bahan dapur dengan terpaksa Ciki menggunakan bahan makanan yang ada untuk sarapannya.
Dengan bermodal telur ayam dua biji dan sosis Ciki membuat nasi goreng ala chef abal abal 🤣🤣🤣.
Ciki cukup pintar dalam hal memasak karena sejak orang tuanya meninggal ia di tuntut harus bisa menjadi orang tua tunggal bagi adiknya.
Hari ini adalah hari libur Ciki ingin menikmati hari liburnya. Ia berkemas kemas ingin ke pantai untuk sekedar refreshing tiba tiba handpone nya berbunyi, ternyata Bossnya yang menelfon.
"Ini makhluk mau ngapain lagi sih, ini kan hari libur kenapa dia nelfon gue pas lagi happy happynya sih. tiba tiba perasaan gue jadi gak enak nih, emang yah makhluk kutub ini selalu berhasil buat mood gue hancur". gumam Ciki.
Kriiiiinggg..... Kriiiiiingggg...
Handpone Ciki masih berbunyi dengan terpaksa Ciki harus mengangkatnya.
"Halo pak". ujar Ciki
"Halo, kenapa baru di angkat kamu sengaja yah ? kamu mau saya pecat". ujar Adit dari balik telfon.
"Siapa yang sengaja pak, saya tadi lagi di kamar mandi dan juga ini hari libur". ujar Ciki ngeles, ancaman Bossnya selalu berhasil buat Ciki ciut.
"Oke kali ini saya maafin kamu, saya cuman mau ngasi tau ke kamu kalau jadwal rapat masalah kerja sama dengan pabrik tebuh di percepat." ujar Adit.
"Kenapa bisa di percepat pak ?" tanya Ciki
"Perusahaan pabrik tebuh ingin minggu ini perusahaan kita sudah menandatangani kontrak kerja, walaupun pabrik tebuh ini bukan perusahaan besar tapi keuntungannya lumayan, saya mau sebentar malam kamu kirim file laporannya ke email saya dan besok jam 2 siang kita adakan rapat." Ujar Adit dengan suara tegas membuat Ciki tidak mampu menolak.
"Baik pak". ujar Ciki.
Setelah telfon terputus akhirnya Ciki bisa bernafas bebas.
"Baru saja ingin keluar menghirup udara segar, dasar Boss nyebelin hobi banget nyiksa bawahannya." Ciki ngomel setelah telfon tertutup dia gak berani bilang begitu kalau bossnya ada di hadapannya🤣🤣🤣
Ciki menunda perjalanannya ke pantai untuk bersenang senang di hari liburnya, niatnya ingin refreshing malah dapat kerjaan mendadak sudah di pastikan kalau dirinya bakalan begadang.
Masih pagi Ciki sudah berada di depan laptop. Ciki benar benar hampir gila di buat Bossnya, Pekerjaan yang di berikan tidak gampang tapi bukan berarti lebih sulit dari proyek gedung besar hanya saja waktu yang di berikan Boss kepadanya cukup singkat untuk seorang sekertaris seperti dirinya terlebih lagi mood nya kurang bagus, mungkin kalau bagi Bossnya pekerjaan ini mudah baginya bagai mana tidak di usianya yang masih 26 tahun ia sudah menjadi CEO dan hanya butuh waktu 3 tahun perusahaannya sudah menjadi nomor 1 setelah sebelumnya hampir bangkrut bahkan sedikit lagi gulung tikar alias tutup akibat ayahnya di tipu oleh sahabatnya sendiri.
19:00
Grookkkk! Groookkk!
Alarm perut Ciki sudah berbunyi ia baru sadar kalau dirinya hanya menyetuh makanan saat pagi. ia mengambil handponenya dan memesan makanan lewat online.
Setelah makan Ciki melanjutkan mengerjakan tugas yang di berikan Bossnya dan akhirnya selesai juga setelah seharian duduk di depan laptop. ia kemudian mengirim hasil kerjanya ke email Bossnya untuk di periksa ulang.
"Huffffttt, akhirnya selesai juga." Ujar Ciki sambil merenggangkan badan kemudian melangkah menuju tempat tidurnya tanpa menghiraukan lagi sampah bekas makan di meja.
**********
08:00
Ciki berlari cepat saat ia baru saja turun dari taxi. Renata baru saja menghubunginya kalau dirinya di cari oleh Bossnya dan menyimpankan kejutan di atas mejanya.
Perasaan Ciki sedari tadi sudah tidak enak. Apalagi kalau bukan kerjaan setumpuk yang Bossnya kasih untuk para karyawan. Kejutan yang amat sangat tidak di harapkan untuk siapa pun bagi bawahan Rizky Adity.
Pria yang tahun ini menginjak usia tiga puluh tahun itu, hobinya menyikasa bawahannya dengan segudang tugas tugas yang naudzubillah pokoknya.
Setelah keluar dari lift, dan berjalan menuju meja kerjanya Ciki hanya bisa tercengang dengan mengurut dada. ia memandang berkas berkas di atas mejanya tanpa semangat.
"Bos bilang, berkas berkas ini harus selesai sebelum jam 2." Ujar Renata.
"Hah! Jam 2 ?" Seru Ciki. Renata hanya menjawab dengan anggukan, lalu kembali ke meja kerjanya.
"Sialan tuh sih Boss kutub. Bisa bisanya ngasih kerjaan setumpuk. dasar Boss kejam, gue sumpain jomblo seumur hidup." Umpat Ciki kesal.
"Ada apa, Ciki?" Seketika tubuh ciki menegang, ia menoleh kebelang dengan perlahan, Boss dingin tepat ada di belakangnya tapi kenapa tubuh Ciki berkeringat saking tegangnya.
"Pagi pak." Sapa Ciki ramah.
"Cepat kerjakan semua itu, saya tunggu sebelum jam istirahat." Ujar Adit sambil melangkah masuk kedalam ruangannya.
"Ta, lo bilang jam 2, kok ini sebelum istirahat sih?" Ujar Ciki ke Renata.
"Lo sih, ngumpat si bos. kenakan tuh hukumannya." Ujar Renata.
"Arrgghht!" Ciki mengacak acak rambutnya.
"Selamat berjuang Ciki." Ujar Renata.
Ciki duduk dengan lesu tampak frustasi melihat tumpukan kertas yang ada di depannya. "Dasar Boss sialan". umpat Ciki.
Ciki fokus mengerjakan tugas yang di berikan oleh Bossnya. Walau kesal dengan Bossnya Ciki tetap tidak bisa membalas Bossnya itu, ia sangat ingin melempar wajah Bossnya dengan kertas yang ada di hadapannya itu tapi apa daya ia tidak berani kecuali ia tidak menginginkan pekerjaan ini lagi.
*******
12:00
Pintu ruangan Adit terdengar terbuka. Semua karyawan yang sedari tadi asyik menggosib segera bubar dan kembil ke meja kerjanya masing masing. seperti murid pas guru memasuki ruang kelas hening , semua tampak sibuk dengan kerjaannya masing masing setelah sempat terbengkala karena asyik ngegibah.
"Sekertaris Ciki." Panggil Adit. Suaranya itu loh, serak serak berat, bikin kaum hawa meleleh seketika. Kecuali Ciki, yang ada Ciki malah bergidik ngeri. Baginya setiap mendengar suara Bossnya, pasti sebentat lagi ia akan mendapat sial begitulah pemikiran Ciki. " Sudah selesai?" Ciki berjengkit kaget.
Ya Allah makhluk apa ini ? tiba tiba ada di depan gue. Tentu saja Ciki hanya bisa mengatakannya dalam hati dan memang tidak perlu di keluarkan kalau tidak ingin lebih sial lagi. hehehe.
"Kenapa sampai kaget kaya gitu?" tanya Adit.
"Iya lo udah kaya setan yang tiba tiba muncu." Batin Ciki
" Enggak kaget kok, pak." Sahut Ciki dengan senyuman yang sangat ramah.
Formalitas ingat itu.
"Sudah selesai kerjaan yang saya suruh?" Tanya Adit lagi.
"Sudah, pak. Nanti biar saya antar ke ruangan bapak." Ujar Ciki.
"Bagus, Cepat juga kamu kerjainnya." Puji Adit. Entah tulus atau tidak.
"Cepet mata lo juling! gara gara lo gue gak makan siang." Batin Ciki.
" Iya, pak." Ujar Ciki sambil senyum ramah.
Ciki menghela nafas panjang setelah Adit pergi. Sesak banget rasanya berhadapan dengan Boss yang super dingin mengalahkan dinginnya kutub utara. hehehe.
Sebenarnya, Ciki seharusnya menyelesaikan tugasnya sebelum istirahan. Tapi Ciki meminta sedikit waktu walaupun sulit, akhirnya Adit bisa kasi waktu sedikit lebih panjang. samapi jam satu.
Ciki berdiri dan membawa tumpukan kertas yang baru saja ia selesaikan, dan masuk ke dalam ruangan Adit.
"Permisi, pak." Adit hanya menatap sekilas. Lalu kembali fokus pada laptopnya. "Ini laporan keuangan bulan kemarin yang sudah saya selesaikan. Dan ini hasil penjualan bulan kemarin." Ujar Ciki.
Adit hanya menatap sekilas Ciki.
"Simpan saja di situ, kamu boleh keluar." Ujar Adit.
"Baik, pak." Ujar Ciki sambil menyimpan kertas yang ada di tangannya di atas meja.
Ciki kembali ke meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaan lain yang sudah menunggu. kali ini ia sangat fokus mempelajari proyek yang ia kerjakan. Dia sangat serius karna ini proyek petamanya, dia harus berhasil. Selama ini dia hanya membantu proyek yang di kerjakan Bossnya atau karyawan lain. Setelah 2 tahun bekerja akhirnya ia di beri kesempatan menjalankan proyek besar ini.
Waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, Ciki berdiri dan malangkah menuju ruang rapat. Di sana sudah ada beberapa karyawan yang akan mengikuti rapat. setelah CEO perusahaan hadir rapat dimulai.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 5 sore, Ciki merapikan meja dan memasukkan barang barang yang ia perlukan ke dalam tas, ia
bersiap siap pulang ke apartemennya begitu juga dengan karyawan lain yang ingin segera pulang untuk beristirahat.
********
Makasi banget yang udah baca jika ada kesalahan dalam penulisan (Typo) mohon koreksinya. dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak (Like dan komen) yah..
Mohon saran, komentar dan dukungannya yah.
jangan lupa baca terus kelanjutannya 😊😊😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!