Shanna or Shandra? [ON GOING]
I
Seorang gadis tengah berbaring sambil membaca buku yang diberikan temannya. Raut wajahnya tampak serius memahami bacaan dari buku tersebut.
Tak lama eksperinya berubah kesal, lalu membanting buku tersebut di kasurnya.
Queen Shandra
KESEL GUE SAMA LO SHANNA!!
Queen Shandra
Bisa nggak sih jangan menye-menye?
Queen Shandra
Lo antagonis tapi kenapa menye-menye asu!!
Queen Shandra
Jijik bet gua baca dialog lo!!
Gadis itu bernama Shandra, sedari tadi ia membaca buku yang diberikan oleh temannya disekolah. Alasan mengapa Shandra marah-marah sedari tadi ialah karena isi buku itu.
Queen Shandra
Mending gue bokep, alias bobo cakep.
Queen Shandra
Cuci muka dulu deh.
Shandra berjalan menuju ke kamar mandi miliknya bersiap untuk mencuci muka dan menggosok giginya, memang sudah rutinitasnya setiap hari.
Setelah menyelesaikan acara mencuci mukanya, Shandra berjalan keluar dari kamar mandi.
Namun, Shandra tidak melihat ada sisa percikan sabun didepannya. Shandra terpeleset dan kepalanya membentur dinding kamar mandi. Shandra merasakan darah mengalir di dahinya membuatnya lemas dan tak sadarkan diri.
Queen Shandra
Apa ini gara-gara gue ngata-ngatain si Shanna tadi ya?
*batin
Queen Shandra
MAMPUS KUALAT LO SHANDRA*batin
Saat diambang kesadarannya Shanna membatin, semoga saja ini bukan akhir hidupnya, harapnya.
Shandra tidak tahu bahwa kejadian ini membuat takdir dan nasibnya berubah.
II
Rintihan seorang gadis yang terbaring sebuah ranjang queen size. Gadis itu mengerjapkan matanya pelan, netra hazel nya menatap keseluruh penjuru ruangan.
??
Gue dimana...
//bergumam
Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan muncul tiga orang yang tidak dikenal olehnya. Satu diantaranya memakai jas putih yang ia yakini sebagai seorang dokter.
??
Syukurlah sayang, kamu sudah sadar.
Dokter
Sebentar saya periksa nona terlebih dahulu, nyonya
??
Pastikan Shanna baik-baik saja dok
??
Shanna? Nama gue bukan Shanna, tapi Shandra!! *batin
Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Shandra, gadis itu bertransmigrasi ke sebuah novel yang baru saja ia baca.
Queen Shanna A.
Kalian siapa?
Dokter
//selesai memeriksa
Saya tidak tahu persis apa yang terjadi saat kecelakaan kemarin, tetapi yang pasti nona kehilangan sebagian ingatannya. Saran saya untuk membantu nona memulihkan ingatannya, tetapi jangan terlalu dipaksa karena bisa membahayakan nona juga
Dokter
Baiklah kalau begitu saya permisi nyonya, karena ada pasien yang menunggu saya
??
Baiklah terima kasih dokter
Dokter tersebut keluar dari ruangan menyisakan Shandra dan kedua orang yang menurutnya 'asing' itu.
Queen Shanna A.
Kalian siapa?
Shandra mengulangi kembali pertanyaannya kepada mereka.
Eliza A.
Iya, nama Bunda Eliza.
Eliza A.
Kamu bener nggak inget apapun?
Queen Shanna A.
//menggeleng
Eliza A.
Nama kamu Queen Shanna Antasena, kamu juga lupa?
Queen Shanna A.
Queen Shanna Antasena? Kaya nggak asing tuh nama *batin
Shandra merasa ia pernah mendengar nama itu, tapi dimana?. Ah benar, Queen Shanna Antasena adalah nama tokoh novel yang ia baca semalam. TUNGGU, APA?!!
Queen Shanna A.
ANJIR!! GA MUNGKIN KAN GUE MASUK KE TUH NOVEL?!! *batin
Shandra tidak menyangka, bahwa ia akan bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca semalam. Dan terbesit dipikirannya, mengapa ia harus menjadi antagonis?
Novel ini berjudul "Obsession Boyfriend" dimana tokoh utama laki-laki yaitu Jevgar terobsesi pada tokoh utama perempuan---- Liana. Dan Shanna adalah antagonis di dalam novel ini, Shanna menyukai Jevgar dan tidak rela jika Jevgar menjadi milik Liana. Shanna melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dari Jevgar namun yang ia terima hanya penolakan. Suatu hari Shanna muak dengan semua perhatian Jevgar kepada Liana kemudian menjebak dan membunuh Liana. Akan tetapi , rencana tersebut diketahui oleh teman Jevgar, Harsa. Harsa melaporkan rencananya kepada Jevgar. Kemudian Jevgar murka dan rencana Shanna digagalkan dan berakhir ia mati mengenaskan di tangan Jevgar.
Mari kita panggil ia Shanna sekarang.
Queen Shanna A.
Tunggu, itu artinya di kehidupan nyata gue udah mati dong? Trus jiwa gue bertransmigrasi ke novel dan jadi antagonis? Anjir, malang bener nasib gue *batin
Queen Shanna A.
Nggak, nggak, nggak mungkin. Endingnya kan si Shanna mati dibunuh Jevgar, masa gue mati sih? *batin
Queen Shanna A.
Gue nggak mau mati untuk yang kedua kalinya, gue harus ngehindarin semua orang yang ngga suka sama Shanna. Bagus, cerdik lo Shandra *batin
Sedangkan sang empu yang dipanggil masih berada didalam pikirannya sendiri.
Queen Shanna A.
Iya, B-bun?
Eliza A.
Kamu beneran gapapa kan nak?
Queen Shanna A.
S-shanna gapapa kok Bun
Queen Shanna A.
Duh kok jadi gagu sih *batin
Eliza A.
Yang sopan sayang, itu abang kamu, bang Gio.
Sergio Albian A.
Kamu juga lupa sama abang?
Queen Shanna A.
Maaf, gu-aku nggak inget apapun.
Eliza A.
Yasudah kalau begitu kamu istirahat saja ya nak, kakak sama mommy mau kabarin yang lainnya dulu.
Kedua orang berbeda gender itu keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan perlahan.
Queen Shanna A.
Bentar bentar, kok gue bisa lupa sih kalo si Shanna itu punya tiga abang.
Queen Shanna A.
Yang pertama Vegas, yang kedua Gio, yang ketiga Erlan.
Queen Shanna A.
Iya nggak sih?
Queen Shanna A.
//berbicara sendiri
Queen Shanna A.
Oke, mulai sekarang gua harus tandain setiap adegannya supaya gue tau kapan hal-hal nggak terduga bakal nimpa gue.
Shanna pun perlahan turun dari kasurnya dan mencari buku-buku yang ada di meja belajar milik Shanna untuk mencatat adegan penting di dalam novel. Saat akan naik ke kasur, Shanna sedikit kesusahan membuatnya mendengus.
Queen Shanna A.
Aelah Shan, lo pendek amat sih!!
Kita beralih ke mommy dan abang Shanna
Saat ini mommy Shanna dan kakaknya sedang berbicara di ruang tengah.
Sergio Albian A.
Apa adek beneran hilang ingatan gara-gara kecelakaan itu Bun?
Eliza A.
Bunda nggak tau nak, tapi kata dokter adek kehilangan sebagian ingatannya
Sergio Albian A.
Maafin abang Bun, abang gagal jagain adek
//menunduk
Eliza A.
Gapapa sayang, yang penting sekarang adek nggak kenapa-kenapa. Nanti kita bantu dia buat inget lagi sama kita semua oke?
//mengelus rambut putranya
Sergio Albian A.
Baiklah Bunda, Abang bakal bantuin adek buat inget lagi
Eliza A.
Yasudah kalau begitu kamu juga istirahat sana pasti kamu lelah seharian menunggu adek
Sergio Albian A.
Oke Bunda cantik
Sergio berjalan menuju kamarnya yang terletak di samping kamar Shanna yang berada dilantai dua. Saat sampai di ambang pintu diliriknya sebentar kamar Shanna lalu masuk ke kamar dan bergegas tidur.
Sementara Eliza menonton televisi sambil memainkan ponselnya untuk sekedar menge-chat suaminya.
Sinar matahari menembus kamar dibalik kaca jendela seorang gadis.
Gadis itu terusik dengan cahaya matahari yang menerpa wajahnya.
Queen Shanna A.
Hoam..
//menguap
Shanna melihat ke arah jam weker disebelahnya. Ah pukul enam ternyata, segera ia bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, Shanna keluar dari kamar mandi untuk bersiap dan memakai seragamnya.
Queen Shanna A.
//membuka lemari
Queen Shanna A.
Shan, Shan, baju lo kenapa kurang bahan semua sih?
Queen Shanna A.
Yakali gue pake beginian
Melihat isi lemari miliknya membuat ia menggeleng pelan. Hampir semua pakaian ketat dan terlihat mencolok.
Queen Shanna A.
Nah, untung ada yang lebih layak
Queen Shanna A.
Seenggaknya masih nutup lutut gue walaupun dikit
*monolognya
Eliza A.
Erlan, coba kamu panggil adek buat turun
Queen Shanna A.
Gaperlu dipanggil bun
Itu suara Shanna yang sedang melangkah menuruni tangga menuju meja makan. Sesampainya disana ia langsung duduk diantara Vegas dan Gio.
Sementar Erlan menatapnya bingung, ada yang berbeda dari adiknya.
??
Tumben dandanan lo ngga menor? Terus itu seragam juga nggak ketat, kenapa?
Celetukan seseorang didepannya membuat Shanna menoleh. Memang biasanya dandanan Shanna menor? Dibuku hanya tertulis bahwa Shanna hanya menyukai pakaian ketat bukan berdandan menor.
Queen Shanna A.
Bang Erlan ya?
Erlangga Geza A.
//terkejut
Erlangga Geza A.
Masa dia ngga kenal gue?
*batin
Eliza A.
Eum, Bunda lupa bilang kalau adek kehilangan sebagian ingatannya karena kecelakaan kemarin
??
Kenapa bunda baru ngomong sekarang?!
Lavegas Zevaro A.
Maaf Yah
??
Sudah-sudah, sekarang waktunya makan jangan ada yang berbicara. Dan untuk adek, adek yakin mau sekolah?
Queen Shanna A.
Ah maaf, a-adek yakin mau sekolah kok Yah
Erlangga Geza A.
Nada bicaranya pun berubah? *batin
Queen Shanna A.
Ucapan gue bener nggak sih? Gue nggak bisa nada bicaranya Shanna, ah bodo lah *batin
Sergio Albian A.
//diam menatap Shanna
Lavegas Zevaro A.
//menatap Shanna dengan tatapan sayang
Suasana menjadi tenang dan hanya terdengar suara dentingan sendok karena sang kepala keluarga melarang mereka untuk berbicara saat sedang makan.
Saat ini Shanna berada di garasi milik keluarga mereka, ia bingung harus menggunakan apa karena ada banyak kendaraan disini, mulai dari beroda dua dan empat.
Queen Shanna A.
Motor aja kali ya?
Shanna memilih motor yang berada disana dan tatapannya jatuh pada sebuah motor besar berwarna hitam, persis seperti motor impiannya 'dulu'.
Queen Shanna A.
Anjir?!! Ini kan motor yang pengen gue beli 'dulu'. Wah gas pake ini sih
Motor yang dimaksud adalah Kawasaki Ninja H2 Carbon yang memiliki harga jutaan bahkan milyaran.
Erlangga Geza A.
Kaya bisa naik aja
Erlangga Geza A.
Yakin mau naik motor itu lo?
Shanna terkejut dengan kedatangan Erlan. Dilihatnya Erlan memegang dua kunci motor, sepertinya itu kunci yang ia cari.
Queen Shanna A.
Yakinlah! Jangan remehin gue!
Erlangga memutarkan kunci itu di jarinya dengan santai. Sepertinya seru sekali melihat ekspresi Shanna yang baru ia lihat sekarang ini.
Queen Shanna A.
Bang, kuncinya bawa sini!
Erlangga Geza A.
//mendapat ide jahil
Erlangga Geza A.
Mau kunci?
Erlangga Geza A.
//melempar kunci
Kunci motor yang dilempar oleh Erlan kini tersangkut di tempat tinggi.
Queen Shanna A.
//mendengus
Queen Shanna A.
Kalo nggak niat ngasih mending gausah
Erlangga Geza A.
//menggeleng pelan
Erlan pun melajukan motornya meninggalkan Shanna yang berusaha mengambil kunci.
Queen Shanna A.
Jadi orang pendek susah juga
Meskipun sedikit kesusahan tetapi akhirnya Shanna mendapatkan kunci tersebut, kemudian ia melajukan motornya meninggalkan Mansion Antasena menuju sekolah.
III
Motor besar yang dinaiki Shanna memasuki area sekolah. Meskipun membutuhkan Google Maps untuk sampai kesini.
VEOSKA HIGH SCHOOL adalah salah satu sekolah ternama di kota ini. Fasilitas dan sarana pendidikan yang mewah cukup membuat sekolah ini menjadi sekolah elite. Tak heran jika banyak dari siswa-siswi dari kalangan atas yang bersekolah disini.
Queen Shanna A.
//memarkirkan motor
🗣️¹: "Siapa tuh?"
🗣️²: "Gatau, murid baru kali"
🗣️³: "Lah cewek? Gue kira cowok anjir"
🗣️²: "Lo buta? Lo gak liat dia pake rok?"
🗣️¹: "Tau nih, lagian cowok mulu pikiran lo"
Queen Shanna A.
//membuka helm
🗣️¹: "Siapa tuh?"
🗣️²: "Bukannya itu Shanna si queen bullying?"
🗣️³: "Masa sih? Ga mungkin lah queen bullying kan dandanannya kan menor banget, sedangkan dia engga"
🗣️²: "Tapi mirip si Shanna anjir!!"
..
.
Banyak orang yang terus membicarakan dirinya sepanjang ia berjalan menuju kelas, tapi Shanna tidak peduli.
Queen Shanna A.
//menghiraukan
//berjalan menuju ke kelas
??
//memperhatikan dari kejauhan
Saat di koridor sekolah, Shanna bertabrakan dengan seorang siswa berkacamata bulat.
Ia menanyakan dimana keberadaan kelasnya.
Queen Shanna A.
Sorry, sorry gue nggak sengaja
??
Dia ngucapin maaf?
*batin
Queen Shanna A.
//mengernyitkan dahi
Queen Shanna A.
Oh iya gue mau nanya dong, kelas XI IPA 1 dimana ya?
??
D-Disitu kak
//menunjuk arah
Queen Shanna A.
Oh oke, thanks ya
Queen Shanna A.
//berjalan meninggalkan
Siswa tersebut heran, seorang Shanna si Queen Bullying mengucapkan terima kasih? Wow impresif.
Sesampainya di kelas Shanna langsung memasukinya tanpa pikir panjang. Saat Shanna masuk kelas yang mulanya berisik menjadi tenang.
Beberapa dari mereka ada yang menatapnya bingung, takut dan gelisah (?), membuat Shanna sedikit heran. Apa dia barusan membuat kesalahan?
Queen Shanna A.
Kenapa lo pada natap gue gitu? Gue salah?
Queen Shanna A.
Ya ini gue, lo semua pada kenapa sih?
??
Kok tumben nggak tendang pintu?
//gumam
Queen Shanna A.
Emangnya harus ya?
Mereka terkejut, dia benar-benar Shanna kan? Si Queen Bullying? Tapi kenapa rasanya berbeda?
Queen Shanna A.
Oh iya, sebenernya seminggu yang lalu gue kecelakaan dan gara-gara kecelakaan itu gue kehilangan sebagian ingatan gue jadi kalau misalnya lo semua bingung sama sikap gue yang sekarang tolong dimaklumi
Seisi kelas lebih terkejut lagi mendengar itu semua. Shanna hilang ingatan?
Soal kecelakaan itu mereka sudah mengetahuinya tetapi mereka hanya diam.
??
Jadi lo nggak inget kita?
Queen Shanna A.
//menggeleng
Queen Shanna A.
Em, tadi gue denger kalo gue itu Queen Bullying jadi buat yang udah pernah gue bully...
Seisi kelas meneguk ludah menunggu kelanjutan kalimat dari Shanna.
Queen Shanna A.
Maafin gue
Mereka kembali terkejut dengan perkataan selanjutnya dari mulut Shanna? Shanna meminta maaf kepada mereka semua? Sungguh suatu keajaiban.
??
Karena Tuhan maha pemaaf, jadi gue sebagai ketua kelas disini mewakili yang lainnya juga kalo kita udah maafin lo
Mereka semua mengangguk dan tersenyum manis kepadanya.
Queen Shanna A.
Karena kalian udah maafin gue jadi gue bakal traktir kalian semua
Seisi kelas: "YEAY!!! THANKS SHANNA"
Queen Shanna A.
//tersenyum
Bel masuk berbunyi tepat setelah itu, Shanna pun duduk di kursinya dan menunggu kedatangan guru mata pelajaran pertama.
Suara ricuh siswa-siswi yang tengah makan siang di kantin sekolah. Shanna dan teman-teman yang lain sedang menunggu pesanan mereka. Tunggu teman-teman? Ah anggap saja mereka sudah berteman baik sekarang.
Queen Shanna A.
Hari ini gua yang traktir jadi lo semua makan yang banyak
Queen Shanna A.
Oh iya, gue lupa sama nama kalian
Kylie Anderson
Nama gue Kylie
Bagas Viandra
Salken lagi gue Bagas
Queen Shanna A.
Si Arsen dingin banget
*batin
Mereka semua memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan dapat dilihat tatapan berbinar mereka saat melihat makanan yang datang.
Shanna dan teman-temannya makan dengan penuh semangat dan diiringi dengan canda tawa dari lelucon beberapa dari mereka.
Shanna sedari tadi memperhatikan Arsen yang tampak tidak tertawa sedari tadi. Arsen yang memiliki insting tajam merasa diperhatikan oleh Shanna langsung menolehkan kepalanya.
Arsen Lorenzo
//menatap Shanna
Queen Shanna A.
eh?
//gumam
Queen Shanna A.
//memalingkan wajah
Queen Shanna A.
Anjir!! Masa gue naksir sama karakter novel sih?
*batin
Seisi kantin tiba-tiba hening karena kedatangan tujuh orang laki-laki tampan yang amat disegani disekolah ini.
Queen Shanna A.
Lah, kok pada diem?
Kylie Anderson
Shutt!! Jangan berisik!!
//bisik
Hingga mereka bertujuh duduk seisi kantin hanya diam dan berbicara dengan berbisik-bisik tidak ada yang mengeraskan suaranya karena tak ingin mencari masalah.
Queen Shanna A.
Orang-orang pada kenapa sih?
??
1: //menatap Shanna dari kejauhan
??
2: Shanna? Hmm.. Menarik
*batin
Dua laki-laki tersebut berlalu dan pergi meninggalkan area tersebut.
Beralih ke Shanna dan teman-temannya yang sedang berbisik-bisik membicarakan sesuatu.
Kylie Anderson
Shan, lo ga liat tatapan salah satu dari mereka bertujuh itu ngarah ke lo?
//bisik
Queen Shanna A.
Ish, bisa ga sih gausah bisik-bisik?
Bagas Viandra
Shan, mereka natap lo
//bicara pelan
Kenzo Abimanyu
//bermain game
Queen Shanna A.
Kok mereka kaya ga asing ya?
*batin
Queen Shanna A.
Emang mereka siapa?
Kylie Anderson
//menepuk jidat pelan
Kylie Anderson
Mereka tuh anak famous di sekolah ini, keluarga mereka donatur terbesar disekolah kita ini Shan
Disisi lain, seseorang menatap Shanna dari ujung meja sana dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
Shanna merasa pernah melihat mereka, dan ia juga berusaha mengingat siapa mereka meskipun sedikit samar-samar.
Queen Shanna A.
Muka mereka emang ga asing sih, tapi gue kok ga kenal mereka ya?
Kylie Anderson
Ck, yaudah gue kenalin lagi
Kylie Anderson
Yang lagi main hp itu namanya Marka, terus yang baca buku Regan, yang kemejanya dikeluarin itu Jevon, disebelahnya itu kembarannya Jevan, yang lagi ngemut permen itu Harsa, yang rada songong pake kacamata hitam itu Chandra dan terakhir yang paling misterius dan dingin itu Jevgar.
Kylie menjelaskan secara singkat dalam satu tarikan nafas membuatnya segera meraup nafas sebanyak-banyaknya setelah menjelaskan hal itu.
Shanna hanya memasang raut wajah bodoh dan menggeleng pelan membuat Kylie ingin menjitak wajah tanpa dosa itu.
Kylie Anderson
Gue jitak lo boleh ga sih?
Bagas Viandra
Jitak aja Lie, ikhlas gue
Kenzo Abimanyu
Sok jitak aja jitak
Queen Shanna A.
//memutar bola mata
Queen Shanna A.
Sen, lo daritadi kok diem aja sih?
Arsen yang sedari tadi sibuk memainkan game di handphone miliknya kemudian menatap Shanna. Matanya seolah bertanya 'kenapa' namun tak urung mematikan handphone miliknya.
Bagas Viandra
Arsen lo tanyain Shan
Kylie Anderson
Tau tuh, beruang kutub satu itu mana bisa ngomong
Kenzo Abimanyu
Tuh kulkas kalo ada yang penting aja baru ngomong
Queen Shanna A.
//hanya mengangguk
Arsen tak menghiraukan ucapan teman-temannya dan beralih menatap handphone miliknya kembali.
Tak lama, datang seorang siswa mendatangi kantin dan duduk di meja seberang mereka. Gadis itu duduk disebelah laki-laki yang diketahui bernama Jevgar itu terus menerus tersenyum manis saat Jevgar mengelus rambutnya.
Queen Shanna A.
Emangnya gue kenapa?
Kenzo Abimanyu
//mengernyitkan dahi
Kenzo Abimanyu
Lo nggak cemburu tuh
//menunjuk ke arah meja Jevgar
Queen Shanna A.
Emang cewek disebelah dia siapa sih?
Kylie Anderson
//menepuk dahi
Ah iya, lo amnesia Shan makanya ngga inget.
Kylie Anderson
Jadi cewek disebelah Jevgar itu namanya Liana, cewek kesayangan dia. Emangnya lo nggak cemburu?
Queen Shanna A.
Ngapain gue cemburu?
Arsen Lorenzo
//hanya diam mendengarkan
Bagas Viandra
//bertepuk tangan
Woahh, keren lo Shan. Lo udah move on dari tuh cowok?
Queen Shanna A.
Kapan gue suka sama dia?
Kylie tidak bisa berkata-kata dengan ucapan Shanna yang santai tanpa beban. Padahal biasanya gadis itu tak pernah absen untuk merecoki Jevgar.
Di meja seberang, seorang gadis yang bername tag Liana Erasya itu hanya tersenyum manis sejak duduk disebelah Jevgar.
Chandra Kiehl W.
//melepaskan kacamatanya
Chandra Kiehl W.
//menatap Liana
Udah pesen?
Liliana Erasya
//geleng dan tersenyum
Marka Tama J.
//menyenggol Harsa
Pesen, Sa.
Harsa yang sedang bermain game di handphone miliknya berdecak karena gamenya kalah karena disenggol Marka.
Harsa Ellio Z.
Ck, males ah
Harsa Ellio Z.
//dengan malas
iya-iya
Harsa dengan wajah sebal pergi memesan makanan yang biasanya mereka makan.
Liliana Erasya
//menatap Shanna
Shanna merasakan tatapan Liana tertuju padanya tersadar dan ikut menatap gadis tersebut.
Queen Shanna A.
Kenapa dia natap gue kaya gitu?
*batin
Queen Shanna A.
//menyantap makanan tanpa memperdulikan tatapan Liana
Jevan yang menatap keduanya mengernyitkan dahinya heran. Ia juga sadar, hari ini Shanna tidak merecoki Jevgar.
Jevan Erlie A.
Tuh cewek nggak nyamperin Jevgar
//menunjuk Shanna dengan dagunya
Marka Tama J.
//ikut menatap
Regan Derio N.
Capek kali
//berkata santai sambil membaca buku
Jevon Orlie A.
//memejamkan mata nyaman
Jevgar William X.
//menatap Shanna dengan tatapan sulit diartikan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!