NovelToon NovelToon

Selir Dari Istana Dingin

Bab. 1 Mati tertabrak mobil

Kring kring

Jam beker berbunyi.

Dengan susah payah Nana membuka matanya, dengan meraba - raba dia meraih jam yang berada di atas nakas di sisi ranjangnya.

"Hah! Sudah jam delapan ! Gila, siapa yang utak atik jam beker ku! Mana ada kuliah pagi lagi."

Dengan tergesa - gesa Nana masuk ke kamar mandi, cuci muka, gosok gigi tanpa mandi. Kemudian setengah berlari untuk mengganti baju, dan lari keluar

"Eh, tas ku tinggal!" masuk lagi mengambil tas, trus lari lagi keluar.

"Eh, sepatuku! Kok jadi nyeker gini" masuk lagi dan memakai sepatunya, tanpa kaos kaki dan lari lagi sekencang kencangnya seperti di kejar anjing gila.

"Woi, taxi! taxi! Sini cepat berhenti aku mau naik, terlambat ini! Ya, malah pergi, nggak mau duit dia ya?"

'Capek nih aku'

"Woi, taxi! Sini" teriak Nana lagi ketika taxi yang lain sedang melewatinya.

Dan untung saja, taxi ini mau berhenti karena penumpang di dalam kosong.

"Kemana nona?"

"Kampus, cepat ya telat nih"

"Wah, kalau mau sat set bayarnya double non"

"Yee, yang bener dong, saya sudah telat nih, jangan bercanda dong pak"

Sopir itu hanya tersenyum dan menjalankan taxinya.

"Oya non, bisa minta tolong?" ucapnya memberhentikan kembali mobilnya

"Ya apa itu?"

"Tadi ada penumpang saya, dia kuliah di kampus yang sama dengan nona, namanya Chan Yi dan dia ketinggalan ini di mobil saya, tolong kasihkan ya."

Ana meraih sebuah medali giok putih dari pak sopir itu. Dan mengantonginya

"Cepat pak"

"Iya non" ucapnya sambil melajukan kembali mobil tersebut.

"Duh non, lagi macet nih. Kampusnya harus berbelok di depan itu"

"Ya sudah, sampai sini saja. Saya bisa langsung nyebrang saja."

"Baik nona, hati- hati."

Kemudian Nana keluar dari taxi tersebut setelah membayar ongkos.

Dia sedikit berlari di trotoar dan ketika tiba di depan gerbang kampusnya temannya melambai kepadanya agar cepat untuk menyebrang, dengan tergesa - gesa dia menyebrang.

Dan tanpa dia duga dari samping ada mobil maybach melaju kencang dan tidak sempat menginjak rem saat Nana menyebrang dan akhirnya

Bruak !

Tanpa dapat terhindari Nana terpental akibat tabrakan tersebut.

Semua temannya berlari menghampiri, darah sudah keluar dari kepala Nana,

Temannya menjerit, sementara Nana merasakan kehampaan. Dia masih sempat melihat ke arah teman- temannya yang datang berkerumun, dia sudah tidak bisa menggerakkan anggota badannya.. Akhirnya menutup matanya hanyut kedalam mimpi yang tak berujung.

****

Tiba - tiba dia merasakan sakit di perutnya, kepalanya juga terasa pusing berputar- putar, terkadang dia merasa mual di perutnya dan hendak muntah.

"Eehh" dia mengerang memegangi perutnya.

"Kenapa perutku sakit sekali?" rintihnya pelan sambil menggulung dirinya seperti trenggiling.

"Nyonya, nyonya selir anda sudah bangun?"

Tanya seorang pelayan yang berlari dengan tiba - tiba dari luar. Dia mendekati tubuh yang meringkuk itu dan hendak menyentuhnya.

"Siapa nyonyamu? Saya masih gadis kok dipanggil nyonya" ucap Ana yang sambil mengangkat kepalanya mendongak.

"Nyonya, Anda kenapa? Apakah anda melupakan bahwa anda sudah menikah dengan Putra Mahkota sebagai selir samping."

"Heh? Selir? Putra Mahkota?"

Nana tersentak dari tempat tidurnya. Melupakan sakit perut dan sakit kepala yang tadi baru dia rasakan. Dia melihat sekeliling dengan kebingungan.

Bukannya dia baru kecelakaan di depan kampusnya ketika hendak menyebrang. Kenapa kini jadi selir?

"Aahh !" dia menjerit karena keterkejutnya semakin double.

Hah hah dia mengeluarkan nafas dengan cepat sambil memegang dadanya, dan kemudian tak berapa lama tiba - tiba dia merasakan sakit kepala yang sangat dasyat.

Dan kemudian ingatan - ingatan yang tidak pernah dia alami bermunculan.

Gila... ternyata dia masuk kedalam selir samping Putra Mahkota dengan nama yang hampir mirip dengannya yaitu Ling Nana.

Selir yang sama sekali belum pernah di temui oleh suaminya itu, dia sedikit bingung. Karena tidak tahu harus bagaimana di kehidupan barunya ini. Dia tidak mengerti juga bagaimana tata cara hidup di zaman kuno ini.

Dia memegangi kepalanya dan terkadang histeris sendiri. Pelayan yang melihatnya sampai ketakutan.

Bab. 2 Hidup di dunia lain sebagai Selir

Saat itu, dia baru seminggu menjadi selir samping di karenakan pamannya adalah seorang Jendral perang yang memegang ribuan tentara di bawah komandonya.

Pamannya Ling Yan he tidak memiliki anak perempuan, ketiga anaknya ada laki - laki semua. Sedari kecil Ling Nana tinggal bersama pamanya karena ke dua orang tuannya sudah meninggal.

Jadi sebenarnya hidupnya sangat di manja oleh pamannya dan ke tiga sepupunya, mereka sudah mengganggap dia sebagai saudara kandung.

Tapi suatu hari permaisuri meminta pernikahan kepada Kaisar untuk mengangkat Ling Nana sebagai selir karena saat ini putri mahkota adalah putri dari perdana mentri Su. Sehingga dia hanya bisa menjadi selir samping putra mahkota, karena sebenarnya putri mahkota sangat keberatan bahwa dia menjadi salah satu selir Putra mahkota, karena kecantikan yang dia miliki membuat banyak para wanita iri kepadanya.

Putri mahkota Su Qing Qing tidak ingin Ling Nana menjadi selir utama atau ke dua, dia hendak memberinya ke dudukan rendah. Yang kadang tidak dilirik selama setahun oleh suaminya.

Tapi Ling Nana tidak mempermasalahkan itu karena dia takut nama baik sang paman akan tercoret karena penolakannya. Selama ini yang merawat dia adalah Paman dan sepupunya, jadi apa yang terbaik bagi mereka akan dia lakukan.

Ketika Ling Nana mulai memasuki istana timur, dia selalu di halangi oleh putri mahkota agar tidak bertemu dengan putra mahkota.

Terkadang putri mahkota melakukan trik agar Ling NaNa di salahkan. Dan trik yang terakhir di lakukan putri mahkota sehingga dia di asingkan ke istana timur adalah tidak sengaja membuat selir pertama Tang Kin Li keguguran.

Padahal jelas - jelas dia sama sekali tidak menyentuhnya ketika berjalan melewati, ketika mereka bertemu di jembatan di tengah danau butan yang sengaja di buat untuk mempercantik taman itu.

Tapi bisa - bisanya dia terjatuh dan mengakibatkan dia keguruan. Saat itu Ling Nana bingung, kenapa selir utama itu bisa jatuh padahal jarak di antara mereka masih ada setengah meter.

Dengan bukti sana sini dia di salahkan dan di asingkan ke istana dingin yang letaknya paling ujung tembok kekaisaran.

Awalnya dia mau di jatuhkan hukuman pemenggalan kepala, tetapi mengingat pamannya seorang jendral jadi dia hanya di asingkan dengan waktu yang belum di tentukan.

Setiap hari pelayan hanya mengantar makanan sekali sehari, itupun makanan yang tak layak makan. Tapi akhir -akhir ini pelayan mulai jarang mengantar makanan dan sudah seminggu tidak ada yang mengantar.

Baru ini datang seorang pelayan setelah sekian lama tidak mengantar makanan.

'Kenapa selir ini tidak mati - mati, padahal jelas jelas dia tadi sudah tidak bernafas, kenapa sekarang bisa bangun kembali' umpat pelayan yang di tugaskan mengantar makanan kepadanya.

Dia sangat malas untuk datang dan pergi bolak balik ke istana yang mengerikan ini. Dia ingin menggantikan posisi ini dengan orang lain, karena setiap dia ke sini selalu saja merasa seperti di kelilingi hantu. Buku kuduknya merinding, apa lagi aroma pengap dan lumut bertebaran di setiap sudut. Luar maupun dalam.

Sekarang Nana sudah mengingat apa yang terjadi dengan pemilik asli tubuh ini. Putra mahkota tidak mencintai dia, dan diapun tidak mencintai putra mahkota, tapi harus menikah, Ck.

Jadi Nana mengambil kesimpulan bahwa mereka ini menikah karena politik, Permaisuri ingin melindungi posisi putranya agar aman dari perebutan tahta dengan putra - putra kaisar lainnya.

'Menyebalkan sekali' pikir Nana.

"Nyonya, ini saya membawa makanan untuk nyonya." kata pelayan itu sedikit bingung melihat tingkah selir di depannya.

"Kemana pelayan saya?" Tanya Ling Nana yang tidak memperdulikan makanan yang di bawa pelayan tersebut. Dia teringat dengan pelayan pribadinya, yang dia bawa dari kediaman jendral.

"Pelayan Anda masih di tahan di penjara bawah tanah nyonya." Ucapnya dengan menunduk, seolah- olah dia merendah, padahal di dalam hatinya dia mengumpat sejadi- jadinya.

Di dalam hati pelayan itu berharap bahwa, pelayan selir ini tidak hidup lagi. Agar dia tidak memiliki semangat dan mati.

Bab. 3 Meminta Yan Sing untuk tinggal bersama

"Kenapa dia masih di penjara?" Ling nana sedikit bingung.

"Bukannya dia di hukum 20 pukulan dan kurungan selama seminggu? Ini sudah lewat dari waktu yang di tentukan. Dia harus di bebaskan, jangan sampai saya memberitahu paman saya bahwa pihak putra mahkota sudah melanggar hukuman. Dan kalian juga tahu bukan? Bahwa aku tidak pernah mendorong selir utama."

Ucap Ling Nana tegas, Selir utama dan putri mahkota membuat trik bersama -sama, padahal selir utama hanya berpura - pura hamil agar putra mahkota menikahinya, dan untuk menutupi kebohongannya dia membuat kebohongan lain, sungguh tercela.

Tapi aku tidak perduli sekarang, aku tidak butuh mereka semua. Biarkan mereka dengan ambisinya, aku akan hidup di pengasingan ini.

"katakan kepada Putri mahkota, lepaskan pelayanku dan selanjutnya kalian tidak perlu mengantar makanan lagi ke dalam istana dingin ini. Dan kalian serta semua orang tidak perlu masuk untuk melihat kami hidup ataupun mati, Tutup gerbang dan kunci."

Ucapnya dengan aura yang menyeramkan, sehingga pelayan itu pun menciut dan begidik ngeri.

"Baik nyonya, saya akan sampaikan."

Dengan tergesa - gesa dia turun dari lantai atas menuju pintu keluar di lantai dasar. Dia merasa takut, sekaligus senang. Karena dia tidak perlu datang lagi ke istana menyeramkan ini.

Istana dingin tidak terlalu besar, tetapi memiliki dua lantai, dan hanya berisi 2 kamar di atas dan 2 kamar di bawah. Ada dapur kecil, hanya saja tidak ada bahan makanan.

Peralatan di dapur kecil minim sekali, memasak menggunakan kayu bakar. Hanya ada sepasang piring, sepasang mangkuk, begitu juga dengan sendok dan lainnya.

Sedangkan pengorengan dan periuk berbentuk kecil hanya bisa muat satu liter air. Tapi dalam hati Nana, itu bisa di gunakan nanti.

Dia hanya perlu menunggu pelayannya datang dan melihat bagaimana keadaannya.

Dia sangat mengkuatirkannya, pelayan ini dia bawa dari rumah orangtuanya untuk menemaninya.

Tentu saja dia mengkuatirkan orang yang sudah bersamanya sedari kecil. Dia sudah menganggapnya saudara karena mereka sama - sama anak yatim piatu dan beranjak remaja bersama.

Kedua orang tua mereka sama - sama meninggal saat pulang dari perbatasan dan di sergap di tengah jalan. Dan kini pamannya yang menggantikan ayahnya sebagai Jendral sekaligus menjadi pengganti orang tuannya juga.

Orang tua pelayannya ini adalah pelayan orang tua Ling Nana dulunya, dan sekarang sesama anak yang di tinggal, mereka harus tetap bersama - sama selamanya.

Tak berapa lama, dua orang penjaga masuk dengan membawa Yan Sing pelayan Ling Nana yang dalam keadaan pingsan.

Dia di gandeng dengan lengan tangan sebalah kanan dan kirinya dia pegang penjaga lelaki. Dengan kakinya yang terseret, mereka membawa pelayan iti memasuki istana dingin.

Sesampai di dalam mereka dengan sembarangan meletakkan tubuh Yan sing di lantai. Menurutnya perlakuan penjaga ini sangat buruk, bukankah mereka sama- sama hanya sebagai pekerja? Tapi mengapa memperlakukannya dengan sangat kasar begitu.

Ling Nana menjerit melihat keadaan pelayannya itu.

"Yan sing! Bertahanlah, jangan tinggalkan aku" ucap Ling Nana dengan berlinang air mata.

Kedua pengawal itu bergegas keluar setelah meletakkan pelayan Ling Nana dan ketika mereka di gerbang pintu mereka menoleh ke pintu istana dingin tersebut. Mereka menarik nafas dan mulai menutup gerbang dan menguncinya dari luar, dan mereka berjaga di depan gerbang tersebut.

"Mungkin sebentar lagi kita akan mengangkat mayat mereka keluar." ucap salah satu pengawal itu.

Ya, mereka sudah tahu bahwa makanan tidak akan di masukkan lagi ke dalam istana dingin ini, hanya sampai di gerbang untuk mereka berdua.

Ling Nana membawa pelayannya ke kamar yang ada di lantai dasar itu. Dia tidak ingin membiarkan Yan Sing kedinginan di atas lantai itu. Dengan sekuat tenaga dia membawa tubuh pelayannya itu kekamar.

karena, saat ini diapun masih dalam keadaan lemas karena sudah beberapa hari tidak makan.

Dia sangat tercengang melihat luka - luka yang ada di sekujur tubuh pelayannya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!