NovelToon NovelToon

Tentang Dia

Tak pernah tersenyum lagi

Suara desiran angin melewati jendela yang terbuka sejuk menerpa tubuh seorang gadis yang kini tengah melamun sedih, namun air matanya tak henti mengalir.

Kesedihan itu jelas terpancar dari wajah sang gadis itu, tak ada suara memang namun sudah terlihat jelas saat melihat mata sang gadis.

Kesedihan yang begitu mendalam, bahkan angin pun tak mampu menghiburnya.

Rania febiola yang lebih akrab dipanggil Nia, gadis itu baru saja kehilangan kekasih hatinya.

FARHAN DINATA

Namanya dia adalah kekasih Rania, mereka sudah mengenal sejak kecil karna sama- sama yatim piatu dan besar dipanti asuhan.

Umur mereka terpaut 2 tahun saat ini Rania berumur 20 tahun dan Farhan 22 tahun.

Namun sejak masih SMP Farhan sudah mulai bekerja

apa aja, mulai pelayan, tukang cuci piring, sampai jualan makanan di lampu merah.

Farhan bertekad untuk membeli sebuah rumah kecil-kecilan yang akan ia tinggali bersama Rania kelak saat mereka sudah menikah, namun naas saat pesta kelulusan Rania yang akan mereka rayakan dipantai berakhir dengan sebuah kecelakaan yang langsung merenggut nyawa Farhan.

Padahal mereka baru saja bertunangan dan Farhan baru saja mengajak Rania untuk pindah kerumah yang baru dibeli Farhan 1 tahun yang lalu.

Namun semua itu tinggalah kenangan, semua Tentang Dia akan selamanya tetap terkenang di hati Rania.

Kini gadis itu masih setia memandangi potret wajah kekasihnya itu, sudah 1 minggu ini gadis itu mengurung diri dikamar.

Rania terkenal sebagai gadis yang ceria manja apa lagi saat Farhan menjemputnya saat pulang kerja, ya karna merek yatim piatu jadi mereka dari sekolah sampai kuliah pun sambil kerja.

Farhan bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan besar dikota L sedangkan Rania bekerja sebagai pelayan direstoran.

Dan sudah 1 minggu ini Rania tidak bekerja bahkan para rekan kerjanya pun sampai mengunjunginya namun mereka semua memakluminya karna bagaimanapun Farhan adalah sosok yang penting dalam hidup Rania, karna hanya farhan saja yang menjadi kakak sekaligus kekasih Rania.

"Nia!" Sampai kapan kamu begini." Ucap bu Ella ibu panti tempat tinggal Rania dan Farhan.

"Nak Farhan akan sedih kalau kamu seperti ini terus , kamu harus kuat nak!!. Kamu harus bangkit masa depanmu masih panjang. Kamu ingin kalau Farhan sedih jika melihat keadaan kamu sekarang." Ucap ibu Ella.

Rania masih tak bergeming air matanya terus mengalir dalam lirih dia berkata", Mengapa kak Farhan meninggalknku sendiri?.

"Mengapa kakak tak mengajakku, aku tak memiliki siapapun lagi kak!" Isak Rania hingga kini tangisannya tak mampu ia bendung lagi.

Siapapun yang mendengar pasti akan ikut sedih gadis yang malang, keceriaan kejahilan semuanya hilang sudah bersama terkuburnya jasad Farhan.

Hingga sebuah suara seakan menyadarkan Rania, ia masih terpaku memandangi wajah seseorang yang sangat ia rindukan.

"Kak Farhan." Ucap Rania.

"Jangan menangis lagi sayang, kau menjadi jelek saat menangis aku tak suka melihatmu menangis, hem... kamu harus bangkit kakak yakin kamu bisa melewati ini semu kaka percaya bahwa akan ada kebahagiaan untukmu kelak jadi bersabarlah!!" Ucap Farhan.

"Tidak kak aku gak bisa, aku gak bisa hidup tanpa kakak!" Ucap Rania menangis menggelengkan kepalanya.

Farhan pun mendekat dan mengusap air mata Rania.

"Kakak yakin kamu bisa Nia ingatlah sampai kapanpun dan dimanapun kakak akan slalu ada dihatimu dan menyayangimu." Ucap Farhan setelah itu bayangannya pun hilang lenyap dikesunyian malam.

"Tidak kak ...tidak jangan tinggalkan aku sendiri!" Ucap Rania hingga akhirnya ia terbangun dari mimpinya itu.

Berhenti bekerja

Hari ini Rania akan pergi kerestoran tapi bukan untuk bekerja melainkan untuk mengundurkan diri, ya dia sudah bertekad untuk bangkit demi kak Farhan.

Setelah Farhan datang ke dalam mimpi Rania, Rania seakan mendapatkan semangatnya kembali.

Ia berencana setelah mengundurkan diri dari restoran, Rania akan mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Ya .... yang gajinya lumayan agar bisa menghidupi dirinya sendiri. Karna dulu kak Farhan lah yang slalu membantu Rania bahkan uang sekolah kak Farhan yang membayar.

Tangis haru biru dari teman-teman di restoran saat Rania berpamitan.

" Nia kenapa berhenti..... ??.

"Nanti kamu mau kerja dimana?" Tanya kak Silbi salah satu senior Rania di restoran.

"Belum tau kak' nanti rencananya aku akan melamar pekerjaan di perusahaan AR group kak, kak Silbi tau sendiri kan sekarang aku harus hidup mandiri tanpa kak Farhan lagi. Makannya aku harus cari pekerjaan yang lebih baik walaupun nanti jadi OG." Ucap Rania.

"Yee.... itu ma sama aja dong sama-sama jadi pelayan." Ucap kak Silbi.

"Iya ya kak hahahahha." dan akhirnya Rania bisa tersenyum walau hanya sebentar, karna kak Silbi sendiri juga sudah menganggap Rania seperti adiknya sendiri.

Silbi juga merasa sedih saat melihat Rania hanya murung saja ia pun bermaksud menghiburnya.

Setelah selesai asyik mengobrol bersama kak silbi, Rania pun langsung pulang.

Ya sebelum Farhan meninggal rumah dan tabungan dialihkan atas nama Rania, entahlah... mungkin Farhan sudah tau kalau hidupnya sudah tak lama lagi.

Bahkan semua sudah dipersiapkan juga tabungan untuk biyaya Rania melanjutkan kuliahnya.

"Kak aku sangat merindukan kakak". ucap Rania.

"Kenapa kakak meninggalkan aku sendiri?, aku takut kak!" aku takut tinggal sendiri, aku takut petir aku takut gelap.

"Kak apa kau lebih bahagia disana sampai- sampai kau tega meninggalkanku sendiri," Ucap Rania yang kini hanya bisa menangis hingga ia terlelap tidur namun air matanya masih tak henti mengalir.

Keesokan harinya

Kini Rania sudah bersiap-siap akan mengajukan beberapa lamaran pekerjaan.

Hanya memoleskan sedikit bedak dan lipstik agar tak terlihat pucat, Rania memang tipe orang yang tak terlalu suka berdandan baginya natural lebih baik karena saat berdandan berlebihan malah terkesan seperti bukan diri kita sendiri.

Hari sudah menunjukan jam makan siang, setelah berkeliling mengajukan lamaran pekerjaan dan tinggal menunggu konfirmasi kalau ia diterima.

Rania kini mampir kerestoran tempat kak Silbi.

"kak Silbi!!" masih sibuk ya??" Tanya Rania saat melihat kak Silbi.

"Aigooo!" Rania ngagetin aja kamu!" Ucap kak Silbi yaaa... gayanya memang kekoreaan soalnya kak Silbi sangat menyukai drama korea.

"Aahhh .. maaf kak aku kira kakak sudah selesai." Ucap Rania sedikit menyesal karna mengagetkan kak Silbi.

"Gak papa ok nia lagi pula ini juga sudah mau selesai, eh.. ngomong-ngomong kmu tumben kesini?" Tanya kak Silbi.

"Uuuh ... emang gak boleh ya kak....?. mentang-mentang aku dah gak kerja disini ya...?" Ucap Rania yang pura-pura ngambek.

"Eh.. eh .. anak perawan ngambek, udah ... udah kakak cuma bercanda, ya sudah duduk dulu ditempat biasa ya Nia!" Kakakbselesaiin dulu kerjaan kakak." Ucap kak Silbi.

"Ok kak" Kemudian Rania pergi ke taman depan restoran disini biasanya Rania sering berkumpul-kumpul bersama rekan-rekannya dan juga tempat Rania biasa menunggu Farhan.

"Oh aku jadi sedih lagi inget tempat ini," ucap Rania.

Tak lama kemudian kak Silbi datang membawa makanan dan minuman dan mereka pun mengobrol karna memang mumpung jam istirahat kak Silbi.

Dia bukan kak Farhan Ku

Setelah selesai asyik mengobrol bersama kak Silbi siang tadi, kini Rania sudah duduk bersantai dirumahnya aaa... lebih tepatnya masih melamun memandangi poto Farhan.

"Kenapa sudah sampai sore ini belum ada konfirmasi dari dari mereka. Kira-kira apa aku tidak diterima ya?" Ucap Rania.

Namun tak berselang lama ponsel Rania pun berbunyi, Ia mendapatkan konfirmasi dari salah satu perusahaan yang ia kirimi lamaran pekerjaan.

"Yee.... aku diterima...aku diterima ... lihatlah kak Farhan aku diterima disalah satu perusahan terbesar dikota ini." Ucap Rania sambil melompt- lompat dikasurnya.

Hingga malam dia masih asyik mengobrol dengan poto Farhan ia menceritakan apa aja yang ia lakukan hari ini.

Pagi harinya.....

Pagi ini Rania sudah berdandan rapi karna ia akan ada interview di perusahaan AR group.

Segelas kopi dan berlatih untuk slalu tersenyum .

"Hem.... apakah aku cocok berpakaian seperti ini?" Ucap Rania sambil tersenyum didepan kaca.

Setelah sampai di perusahaan AR group kini Rania telah menunggu giliran untuk dirinya, disana terlihat banyak sekali orang yang juga mengantri untuk interview.

"Tuhan semoga aku diterima Amiiin." Itulah yang slalu terucap dihati Rania.

Terlihat orang yang kluar dari ruangan itu seakan kesal sekali tak sedikit dari mereka yang mengomel saat kluar dari ruang interview.

"Hei denger-denger bosnya sedikit rese loo!" ucap salah satu dari pelamar yang masih duduk menunggu.

"Iya aku juga denger kok bahkan lihatlah saat mereka keluar tadi kebanyakan pada marah-marah. Aku jadi ragu kira- kira aku ketrima gak ya??"

Begitulah obrolan yang didengar oleh Rania.

"huuuh... padahal mereka cantik cantik.. dan pintar-pintar, tapi kenapa belum ada yang keterima?" Guman Rania.

Kini tiba giliran nama Rania yang dipanggil.

"Rania febiola ....

"Iya kak." Ucap Rania kemudian dia bergegas masuk namun sebelum masuk, "semoga kamu beruntung" Ucap salah satu pelamar yang baru saja kluar dari ruangan itu.

Saat masuk disana terlihat ada 3 orang yang duduk mungkin mereka yang akan meng interview Rania.

Namun ada salah satu yang duduk ditengah belum kelihatan karna masih melihat surat lamaran dan....

"Rania Febiola." Deg.... Rania mematung saat melihat siapa orang yang menyebut namanya yang sejak tadi masih sibuk membolak balikan berkas-berkas.

Seketika air matanya langsung meluncur begitu saja dengan bergetar Rania berkata,

"Kak Farhan....

Namun "ya... kamu kalau mau menangis kenapa tidak dirumah saja, disini tempat untuk bekerja bukan tempat untuk mencari simpati!" Ucap orang itu dengan ketus.

"Ah... maaf ..maaf sepertinya saya salah orang." Ucap Rania dan langsung menghapus air matanaya.

Setelah selesai dan di terima Rania langsung kluar dari ruangan begitu saja, ia sudah tak sanggup lagi membendung air matanya yang sejak tadi ia coba tahan- tahan.

Ditaman kini ia duduk.

"Bukan ... bukan... dia bukanlah Kak Farhanku, karna kak Farhan tidak pernah membentakku, mungkin hanya mirip saja. Lagi pula kak Farhanku lebih ganteng lebih keren dan slalu tersenyum." Ucap Rania namun air matanya masih tak berhenti mengalir.

Disisi lain ..

Seorang CEO lebih tepatnya Arshel Dinata 22 tahun pendiri AR group kini tengah sibuk dengan beberapa berkas-berkasnya ..

"Siapa gadis itu ?? kenapa dia malah menangis saat interview heuuh....," Dasar wanita!" Ucapnya.

Ya ... dia Arshel dinata CEO sekaligus pendiri AR group, namun sifatnya yang angkuh dan dan cuek setelah kehilangan orang tuanya dan saudara kembarnya karna kecelakaan.

Hingga membuat dia menjadi seperti itu karna kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa namun karna disengaja dan ia bertekad untuk membalaskan dendam kepada mereka yang telah membuat dia kehilangan keluarganya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!