NovelToon NovelToon

Istri Hasil Rampasan

bab 1

" Apa semuanya sudah siap,mengapa penghulu belum juga datang?" Tanya Abas Atmaja pada salah seorang kerabat yang ia percaya untuk mengurus segala persiapan pernikahan putrinya dengan wajah was-was .

Entah mengapa dihari bahagia putrinya ia merasa gelisah dan juga ada perasaan takut.

Hari ini adalah hari terpenting bagi Abas karna ia akan menikahkan putri sematawayangnya yang bernama Pramesti Dias Atmaja dengan seorang lelaki yang dipilih oleh putrinya dan juga salah satu anak dari kerabat jauhnya Bagas Ajisaka.

" Belum bas,kamu tenang saja sebentar lagi pasti penghulu datang." ucap Didit .

" Oke baiklah,aku hanya merasa.."

Abas memotong ucapannya karna ia merasa ia hanya hawatir berlebihan dan dia tak mau membuat sang putri mengetahui kegelisahannya.

" Merasa apa bas?" Tanya Didit.

" Ah sudahlah jangan dibahas ,mungkin aku terlalu gugup menghadapi pernikahan putriku,atau mungkin karena aku akan menyerahkan putriku pada orang yang baru bersamanya beberapa tahun terakhir ini." Pungkas Abas ,ia terus berusaha menetralkan lagi perasaannya.

Dari arah lagi seorang wanita paruh baya datang tergopoh-gopoh menghampiri Bagas dan Didit.

" Pah,ko masih disini ? " Tanya Anita pada suaminya.

" Iya mah maaf,apa penghulunya sudah datang?"

" Sudah pah,makanya ayo kesana! Mamah gak enak sama besan kita pah ,mereka udah nungguin loh!" keluh Anita pada suaminya.

Karena tak mau membuat semua orang menunggu akhirnya Abas dan Anita disusul juga oleh Didit menuju ketempat dimana akad nikah dilangsungkan.

Semua orang tampak duduk menunggu kedatangan Abas yang memang berperan sangat penting dalam acara tersebut.

" Maaf besan membuat kalian lama menunggu tadi ada telfon pnting yang harus saya jawab!" Dusta Abas.

" Tidak masalah besan kami mengerti,orang kantoran seprtimu memang selalu disibukan dengan pekerjaa.Tapi ya sudah tidak masalah,em mana putri cantikku?" ujar Sanjaya Ajisaka ayah dari Bagas Ajisaka.

" Itu dia putri cantik kita yah!" Ucap Ajeng semabri menunjuk Pramesti yang baru saja keluar dari sebuah ruangan.

Semua pasang mata menatap takup bada sosok yang sedang berjalan dengan anggunnya mengenakan kebaya berwarna gold itu menuju ketempat akad.

Penghulu ,saksi dan wali sudah siap ditempat akad. Suasana mendadak terasa menegangkan dan mendebarkan bagi kedua pasangan pengantin tersebut.

Bagas tak bisa berkedip saat menatap wanita yang kini akan menyandang gelar sebagai istrinya.

Kecantikan Pramesti memang tak bisa diragukan lagi,gadis berusia 27 tahun itu memiliki wajah yang cantik dengan hidung mancung dan kulitnya yang putih. Pembawaannya yang ramah dan pendiam itu semakin membuatnya terlihat anggun.Pramesti adalah pribadi yang sangat ramah,ia sedikit lebih pemalu dan pendiam namun ia adalah gadis yang ceria.

" Bagaimana apakah sudah bisa kita mulai?" Tanya penghulu.

" Bisa pak kami sudah siap." ucap Abas .

" Baik saya sudah cek semua dokomen dan semuanya sudah lengkap akad bisa kita mulai sekarang.Saudara Bagas apa saudara sudah siap saya nikahkan dengan saudari Pramesti?" Tanya penghulu sebelum memulai acara ijab qobul.

" Siap!" Jawab Bagas dengan lantang.

" Baik mari kita mulai..

" Tunggu, Hentikan pernikahan ini!"

Suara bariton seseorang terdengar menggelegar diseluruh penjuru ruangan tersebut hingga membuat semua pasang mata menoleh kearah sumber suara.

" Pak Arya!"Lirih Abas .

Abas berdiri dan berusaha menyembunyikan ketakutannya.

Arya merupakan pemimpin perusahaan tempat Abas bekerja,abaz iizn cuti beberapa hari untuk mengurus pernikahan putrinya.

" Abaaas! Berani-beraninya kamu mengadakan pesta setelah apa yang kamu lakukan pada perusahaanku!" Sentak Arya dengan tegas tanpa mengindahkan jika ditempat tersebut sedang ada acara.

" Pah,ada apa ini?Kenapa pak Arya terlihat marah sekali,apa yang sudah papah lakukan?" Cecar Anita dengan wajah ketakutan dan panik karna Arya tak datang seorang diri.

Arya datang dengan beberapa pengawalnya dan 3 orang anggota kepolisian serta beberapa karyawan yang berpengaruh diperusahaannya.

" Mana papah tau mah,papah tidak merasa melakukan hal apapun.Bukankah papah sudah izin untuk cuti bekerja selama beberapa hari." Dusta Abas,ia belum sadar jika Arya sudah mengetahui kecurangan yang selama ini ia lakukan pada perusahaan Arya.

Abas bekerja di perusahaan Arya cukup lama,namun selama ini Abas bermain curang dengan menggelapkan dana perusahaan secara besar-besaran setiap bulannya.

Abas selalu berkilah jika selama ini semua itu terjadi karena pemasaran perusahaan yang kacau dan tidak memenuhi target.

Perusahaan yang bergerak di bidang garmen itu memang beberapa tahun terakhir mengalami masalah pada pendapatan.Entah memang karena persaingan yang ketat atau karena hal lain.Padahal kualitas dari bahan-bahan dan hasil sangatlah diutamakan didalam perusahaan Arya .

Abas bekerja sebagai menejer pemasaran.Abas bekerja sudah cukup lama semenjak perusahaan dipimpin oleh ayahnya Arya yaitu Arman Anggoro.

Semenjak Arman meninggal Arya memang menjadi pemimpin dan mengurus sepenuhnya perusahaa tersebut menggantikan sang ayah.

" Abas akui kesalahanmu sekarang atau aku porak porandakan tempat ini sekarang juga!" ucap Arya dengan lantang.

Situasi ditempat tersebut mendadak riuh,beberapa orang tampak berbisik-bisik dan saling bertanya apa gerangan yang menyebabkan kekacauan tersebut.

Selama ini Abas dikenal sebagai sosok yang baik dan bijaksana.Abas memang tergolong orang yang kaya dan dermawan diantara saudra-saudranya .Bahkan dikompleksnya Abas menjadi satu-satunya orang yang terkaya meskipun ia hanya memiliki jabatan seorang menejer.

Namun tak ada satu orangpun yang berfikir jauh dari mana hasil kekayaan Abas.Semua orang menganggap abaz kaya lantaran ia rajin menabung dan dari hasil sewa tanahnya.

Selama ini Abas memang mimliki usha sampingan dengan membeli perkebunan yang ada didesa istrinya dan menyewakannya pada warga disana.

Keuntungan dari menyewakan perkebunan memang lumayan banyak apa lagi jika musim panen tiba,tak hanya uang yang abak.dapat namun pembagian hasil panen pun Abas kebagian cukup banyak.

Wajah Abas langsung memucat kala ia mendengar ucapan dari bosnya.Namun demi menutupi kegugupannya Abas tersenyum ramah pada Arya .

" Pak maksud bapak apa?Hal apa yang sudah saya lakukan,kita bisa bicarakan baik-baik nanti.Tolong jangan rusak hari bahagia putriku pak!" Ucap Abas penuh permohonan.

Bugh

Sebuah tonjokan melayang diwajah Abas.

" Brengsek berani kamu mengatakan hal itu setelah sekian banyak kejahatan yang kamu lakukan terhadap perusahaanku." Sentak Arya.

Ia mengatakan itu dengan lantang hingga tak memperdulikan semua pasang mata yang memperhatikannya dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Jangan pukul papah saya!" Teriak Pramesti dengan suara terisak.Betapa Pramesti merasa ketakutan dan marah melihat ada orang asing yang tiba-tiba datang membuat keributan dihari pernikahannya.

" Pramesti sayang,kamu tetap disana nak.Papah tidak apa-apa,semua akan baik-baik saja nak ini hanya salah faham.Besan maaf jika acara ini sedikit terganggu." jelas Abas semabri menatap tajam kearah Arya.

" Fano lakukan sekarang!" Teriak Arya dengan tegas.

Fano asisten sekaligus orang kepercayaan Arya tampak berjalan mendekati panggung dan berdiri disana,ia terlihat menyiapkan sesuatu hingga membuat abaz merasa ketar ketir.

bab 2

POV Pramesti.

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagiku,bagaimana tidak aku akan menikah dengan laki-laki yang aku cintai.

Sekian lama penantianku akan hari ini akhirnya terjadi juga .Hari pernikahan adalah hari yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Hari dimana cinta akan dipersatukan dalam sebuah ikatan yang sakral dan suci .

Namun aku tak pernah menduga jika dihari yang sama hidupku dan kebahagiaanku akan dipertaruhkan lantaran perbuatan ayahku.

Seseorang datang membuat kekacauan dan menuding ayahku melakukan sebuah kejahatan.

" Pramesti tetap diam disitu nak,semua akan baik-baik saja.Ini hanya keslahfahaman." Ucap papahku meyakinkanku.

Namun seseorang tampak berjala menuju kealtar pernikahan ,ia tampak menyiapkan sesuatu.Tak selang beberapa lama ia memutar Vidio.

Dalam Vidio yang sudah dipangkas itu terlihat beberapa bukti kejahatan yang ayahku lakukan dan merugikan perusahaan tempat ayahku bekerja.

" Tidak,itu tidak mungkin.Papah tidak mungkin melakuka hal tersebut.Paah,jelasin sama aku pah kalau itu tidak benar!" Ucapku mendesak papahku.

Wajah papahku memucat,ia tak bisa menyngkal akan apa yang diperlihatkan dalam Vidio tersebut .

" Paah benarkah itu?" Lirih mamahku.

Papah hanya diam dan menunduk,wajahnya dan sosok yang penuh kewibawaan itu mendadak hilang dari diri papahku.

" Pak polisi bawa dia dan hukum dia karna dia sudah terbukti mengeglapkan dana perusahaan untuk menimbun kekayanaannya!" Perintah pak Arya.Pemilik perusahaan tempat papahku bekerja.

" Jangan,jangan bawa saya pergi setidaknya izinkan saya menjadi wali nikah putri saya." Ucap papah penuh permohonan.

" Tidak! Saya tidak mau memiliki besan seorang koruptor dan penjahat seprimu!Bagas,kita pergi dari sini dan batalkan pernikahan ini.Saya tidak sudi punya menantu anak dari seorang koruptor!" Ucap pak Sanjaya calon ayah mertuaku.

" Tolong jangan lakukan ini pada putriku,yang bersalah suamiku.Putriku tidak tau apapun tentang semua ini,bahkan akupun tak tau jika suamiku melakukan kejahatan tersebut.Nak Bagas,bukankah kamu sangat mencintai Pramesti?" Ucap Anita dengan Isakan tangisnya yang pecah.

" Maaf Tante saya memang mencintai pramesti,tapi saya tidak mungkin mempristri dia.Mau ditaruh dimana muka saya jika saya memiliki mertua seorang penjahat." Ucap Bagas dengan tegas.

Bagas menoleh kearah Pramesti dan menatapnya sejenak tanpa mengatakan apapun Bagas pergi begitu saja tanpa menoleh atau menunggu Pramesti mengatakan sesuatu.

" Hiks hiks,bagaimana ini mah.Mengapa semuanya jadi begini."lirih Pramesti dan seketika tubuhnya ambruk lantaran ia begitu syok dengan kenyataan pahit yang ia terima.

Para tetangga dan kerabat serta tamu undangan bubar,beberapa diantara mereka ada yang tetap diam menyaksikan kesakitan yang dirasakan Pramesti.

Beberapa orang mencemooh dan mengatakan hal-hal yang tak pantas atas terbongkarnya kejahatan Abas .

" Huuh dasar ngakunya kaya ternyata hasil maling!" Celoteh salah seorang tetangganya.

" Sudah biarkan itu jadi urusan mereka kita bubar saja!" Ucap yang lainnya.

Umpatan demi umpatan dilontarkan kepada abas dan keluarganya.

Sementara Anita kini dibuat sibuk dengan Pramesti yang pingsan.

" Bagaimana Abas apa kamu masih mau berkilah dan mengatakan ini salah faham?" Cecar Arya.

" Tidak pak,tolong jangan penjarakan saya .Saya mengakui keslahan saya,jika saya dipenjara maka bagaimana nasib anak istri saya.Tolong kasihani saya pak Arya!" Cicit abaz tanpa perasaan menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan.

" Lalu apa mau kamu Abas! Dengan kamu mengembalikan semua uang yang sudah kamu ambil dari perusahaanku selama bertahun-tahun itu tidak akan menutup semua hutang-hutangmu." Sentak Arya dengan menatap tajam abaz yang berdiri menunduk didepannya.

" Lalu apa yang anda inginkan pak Arya,saya akui saya salah.Saya ikhlas jika semua harta saya ditarik oleh anda tapi tolong jangan penjarakan saya ." Lirih Abas.

"Okee saya ada penawaran untuk kamu,saya hanya akan menarik beberapa aset kamu dan tidak akan memenjarakan kamu asalkan kamu mau memenuhi satu syarat dari saya!" Ucap Arya dengan seringai diwajahnya.

Seketika wajah Abas sedikit terangkat,ia merasa jika ia bisa lolos dari jeruji besi yang menjadi bayang-bayangnya.

" Apa pak,apa yang harus saya lakukan untuk menebus semua itu?" Ucap Arya dengan yakin.

" Kamu yakin akan melakukannya?" Tanya Arya.

" Yakin pak!"

" Baiklah.Panggil putrimu dan bawa dia kemari!" Titah Arya .

" Tapi dia sedang pingsan pak!" jawab Abas.

Arya tampak diam dan berfikir sejenak kemudian ia menemukan sebuah ide.Ia langsung memanggil Fano dan membisikan sesuatu kepadanya .

Setelah itu Fano tampak mengangguk dan kemudian mendekati pengulu yang masih terjebak diatempat acara karna tak berani kabur.Setelah memastikan semuanya bisa dilakukan Fano memebri kode pada Arya dengan menganggukkan kepalanya.

Sementara didalam rumah Anita masih panik lantaran Pramesti tak kunjung sadar.Anita merutuki perbuatan suaminya lantaran ia tak hanya memepermalukan dia dan keluarganya didepan umum ia juga membuat pernikahan putrinya hancur sebelum dilangsungkan.

" Ayo nak sadar nak,jangan membuat mamah hawatir begini sayang!" Anita mengoleskan minyak kayu putih dihidung dan telapak tangan Pramesti namun tetap saja nihil hasilnya.

Dijalan keluarga Sanjaya merasa marah lantaran dipermalukan oleh calon besannya.Rupanya kebaikan Pramesti sikap dan perilaku baiknya sirna seketika hanya karna perbuatan ayahnya.

Bagas sangat menyangkan jika pernikahannya dibatalkan namun ia juga tak mau mengecewakan kedua orangtuanya.Kini Bagas hanya bisa merasakan kesedihan yang mendalam lantaran terpaksa harus meninggalkan pujaan hatinya dipelaminan.

" Sudahkah bagas jangan difikirkan lagi.Wanita cantik seperti dia banyak,mama akan Carikan wanita yang jauh lebih dari dia dan tentunya dari keluarga yang baik!" Ucap Ajeng lantaran melihat putranya bermuram durja sepanjang jalan.

" Tapi Bagas sangat mencintai Pramesti mah,mamah tau kan bagaimana kami bersama selama 3 tahun.Kasian dia,mengapa dia harus dilahirkan dari keluarga yang seprti itu.Pah mah,apa tidak sebaiknya Bagas lanjutkan saja pernikahan Bagas dengan Pramesti.Yang korupsi papahnya bukan dia,Bagas yakin Pramesti tidak seprti orangtuanya." Ucap Bagas meyakinkan kedua orangtuanya.

Namun sepertinya keputusan Ajeng dan Sanjaya sudah tidak bisa diganggu gugat.Pramesti tidaklah bersalah namun tidak menutup kemungkinan Pramesti akan bersikap sama seprti orangtuanya suatu hari nanti.

Begitu dangkalnya pemikiran Ajeng dan sajaya terkait masalah yang dihadapi oleh keluarga calon menantunya.

Sementara dikediaman Pramesti kini tampak hening dan beberapa orang tengah dibuat sibuk menyiapkan acara yang sebenarnya tidak seharusnya dilangsungkan mengingat pengantin prianya sudah kabur meninggalkan pelaminan.Apa lagi sang mempelai wanita masih dalam keadaan pingsan dan dalam pemeriksaan dokter.Namun rupanya hal tersebut tak menjadi penghalan bagi orang tersebut untuk berjabat tangan dengan abaz dan mengucapkan ijab qobul tanpa mempelai wanitanya.

bab 3

Pramesti sadar setelah suasana rumah tampak tenang.Namun ia terkejut kala melihat orang-orang yang sama masih berada dirumahnya,mereka justru tampak duduk dengan tenang.

" Paah,apa ini? Aku fikir aku mimpi buruk,mana mas Bagas?" Ucap Pramesti sembari mengejar pandangan kepenjuru rumahnya.Bahkan ia menolak memahami situasi dan kondisi yang ada.

Paramesti berlarian menuju altar pernikahan,disana tampak sepi dan tak ada satu orangpun.

Arya menatap nyalang melihat tingkah bodoh Pramesti yang seakan menganggap semua yang terjadi hanya mimpi buruknya.

" Nak,kemarilah duduk disini dengan tenang.Ada hal yang perlu papah jelaskan sama kamu." Ujar abaz ,ia sedikit menurunkan nada bicaranya lebih lembut tak seprti biasanya.

" Apa yang mau papah jelaskan,pah katakan mana Bagas mana penghlunya pah.Ini kenapa bubar pah dan mereka siapa mereka pah ada apa? "

Pramesti sampai mengguncang bahu sang ayah yang kini wajahnya nampak tertunduk lesu.

Entah bagaimana caranya abaz akan menjelaskan pada putrinya perihal kesepakatan yang sudah ia lakukan dengan sangat terpaksa dengan Arya.

" Pah katakan pah!"Bentak Pramesti ,entah keberanian dari mana gadis pendiam itu berani meninggikan suaranya didepan sang ayah.

Hati Pramesti semakin kalut kala ia melihat ibunya turun dengan membawa koper besar yang tampak tak asing baginya.

Ya itu adalah koper milik Pramesti.

" Mah,kenapa koperku dibawa turun? Siapa yang mau pergi mah,kenapa kalian diam saja mah pah!" Ucap Pramesti dengan geram.

Rasanya ia sudah kehabisa tenaga dan kesabarannya karna baik abaz ataupun Anita sama-sama masih bungkam.

" Pak abaz tolong jelaskan semuanya pada putrimu karna saya tak punya banyak waktu apa lagi untuk melihat drama murahan seperti ini!" Ucap Arya dengan tegas seolah ia sudah tak sabar membawa pengantinnya pulang.

" Pramesti nak,dengaar baik-baik.Bagas meninggalkanmu dipelaminan tepat ijab qobul akan dimulai.Bagas dan keluarganya tidak mau menerima kamu karna keslahan fatal yang papah lakukan." Abas tampak menjeda ucapannya dan mengatur nafasnya kembali.

Sementara Pramesti luruh dan duduk dikursi dengan airmata yang meleleh dipipinya.

Abas terlihat menghela nafas berkali-kali sebelum ia melanjutka ucapannya.Tenggorokannya tercekat untuk bisa menjelaskan kenyataan yang kini harus diterima putrinya.

" Demi menyelamatkan papah agar tidak dipenjara dan menyelamatkan rumah ini papah terpaksa.."

Abaz menelan ludahnya dengan kasar kala ia melihat tatapan putri sematawayangnya.

Sementara Anita hanya mampu meneteskan airmata.Menikahkan putrinya dan melihatnya berumah tangga adalah dambaan setiap orangtua namun bukan pernikahan yang berlandaskan keterpaksaan dan dalam ancaman seprti yang suaminya lakukan saat ini.

" Katakan saja pah,sepahit apapun kenyataannya aku akan telan itu meski sulit." Lirih Pramesti.

Tekatnya sudah bulat,hatinya yang hancur tak lagi mengharapkan apapun lagi.Rasanya percuma ia menentang dan memberontak karena pada kenyataannya semuanya sudah tak seperti apa yang ia harkan.

Satu-satunya laki-laki yang ia cintai justru meninggalkannya begitu saja tanpa perasaan.Ungkapan cinta yang keluar dari mulutnya seakan semua itu hanya bualan semata karna pada kenyataannya dia pergi saat badai menerpa padahal kapal belum sempat berlayar.

Cintanya pupus dan harapannya kanda,orangtua yang ia jadikan perlindungan pun rupanya tak bisa ia harapkan lagi.

Pramesti bukan tidak tau dengan apa yang akan ayahnya ucapkan namun ia menunggu penjelasan itu keluar dari mulut sang ayah.

Pramesti sempat melihat dua buku nikah tergeletak diatas meja.Ia berusaha menyangkal namun nyatanya mimpi buruk itu memang nyata.

" Katakan saja pah,papah menggadaikan ku demi kebebasan papah bukan?Jika memang seperti itu maka biarlah aku yang berkorban." Ucap Pramesti sembari mengusap air matanya dengan kasar.

Ia tak lagi ingin menangis,hatinya sudah hancur.Dihianati,ditinggalkan,dipermalukan dan kini ia juga harus dijual demi sebuah kebebasan.

Dunia tampak tak adil untuknya,namun ia bisa apa.Baginya tak menikah dengan aryapun ia sudah hancur ,maka ia berpasrah biarlah hidupnya hancur sekalian.Ia hanya tak pernah menyangka jika ia dihancurkan dan dikecewakan oleh orang-orang yang ia sayangi.

" Nak,maafkan papahmu ini .Papah tak berdaya sayang,tapi jika kamu memang ingin papah dipenjara papah bisa meminta pak Arya untuk membawa papah kekantor polisi sekarang juga . Biarlah papah mendekam dipenjara,papah hanya berpesan.Jaga mamah dan jangan biarkan mamah sedih." Tutur abaz .

Mendengar ucapan abaz membuat pramesti tertawa getir.Dengan mudahnya ia membuat keputusan setelah sebelumnya ia memutuskan hal terbesar dalam hidupnya tanpa meminta persetujuannya.

" Malang sekali diriku,jika papah sudah menikahkan ku lalu kenapa papah ingin dipenjara? Apa papah ingin aku membuatku menjadi janda?" Cicit Pramesti dengan luka yang semakin dalam dihatinya.

Ia sama sekali tak menyangka ayahnya akan mengatakan hal tersebut .

" Apa masih lama dramanya?Waktuku terlalu berharga jika hanya untuk menyaksikan drama murahan ini." Celetuk Arya dengan wajah sinisnya.

Sementara dibelahan bumi lainnya kini Bagas dan rombongannya baru saja sampai kekediaman Bagas.

Bagas langsung menuju kamarnya dengan sejuta kekecewaan yang ia bawa.

Hatinya sangat menyesali perbuatannya namun apa yang orangtuanya ucapkan tidaklah hal yang salah.

Bagas mengunci diri dalam kamar,ia mengambil bingka foto yang ada dikamarnya.

Foto kebersamaanya dengan Pramesti yang sengaja diabadikan dan dipajang dalam kamar.

" Mesti, maafkan aku.Aku sangat mencintai kamu namun aku tak bisa menentang orangtuaku.Aku harap kamu mengerti akan posisiku." Gumamnya seorang diri.

Bagas merebahkan dirinya diatas ranjang.Bayangan-bayangan kebersamaannya bersama Pramesti sekaan menari-nari dipelupuk mata .

" Jika keadaan sudah tenang aku akan menemuinya,mungkin dia bisa mengerti atau mungkin aku akan memintanya tetap menjalin hubungan denganku namun kita harus menunda pernikahan ini." Gumam Bagas.

Merasa lelah Bagas lantas mencoba memejamkan matanya,ia juga ingin menterlakan perasaannya sejenak dengan apa yang baru saja ia hadapi beberapa saat lalu.

Diruang keluarga ajeng dan Sanjaya tengah berdiskusi mengenai bagaimana nasib bagas kedepannya.

" Pah,aku tidak ingin anakku sedih berkelanjutan memikirkan wanita itu.Kita harus melakukan cara agar Bagas bisa secepatnya melupakan Pramesti." Usul Ajeng pada suaminya.

Mendengar usulan istrinya Sanjaya lantas memikirkan satu hal.Sesuatu yang ia pendam cukup lama.

" Jika memang itu keputusan mamah papah akan melakukan apapun demi Bagas.Papah ada ide,tapi papah juga butuh bantuan mamah agar rencana papah bisa berjalan dengan lancar." Ucap sanjana.

Satu nama dan satu wajah terlintas dibenaknya.

" Mungkin ini sudah menjadi ketentuan Tuhan,jika begitu aku akan menemuinya besok.Semua demi kebaikan putraku,aku tak ingin dia sedih berlarut-larut." Lirih Sanjaya dalam hatinya.

Sanjaya kemudian mengambil ponselnya dan terlihat menulis pesan dan ia kirimkan pada seseorang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!