Disebuah kamar hotel seorang Pria dan seorang wanita masih asik dengan kegiatan mereka.
ditengah kegiatan itu siwanita bertanya,
"Sayang, kamu telah bersama nyonya Lorreson selama tiga bulan ini, tapi dia tidak membiarkanmu menyentuhnya sekalipun."
"Untuk apa kau menyebut nama wanita itu saat ini," saut sipria "jika dia tidak memiliki banyak uang, menurutmu apa aku akan perduli padanya" sambungnya.
"Baiklah-baiklah, aku salah. Maafkan aku.. hihi" kata siwanita sambil terkikik geli. Mereka lalu melanjutkan kegiatan mereka kembali.
Tak..
Tak..
Tak..
sepatu itu berbunyi nyaring dilorong hotel, dapat diketahui dengan jelas bahwa sepatu itu menuju sebuah kamar dihotel mewah tersebut.
Dia berhenti tepat didepan pintu kamar, lalu dengan lembut membuka pintu itu dengan kunci yang dia miliki.
apa yang dia lihat didalam kamar itu membuatnya merasa geli dan jijik. Dia bersandar pada dinding pintu kamar hotel itu dan tetap membiarkannya terbuka.
"Jika aku jadi kamu, aku akan mengambil beberapa tindakan sebelum melakukan hal menjijikan seperti ini" katanya
"Aaaakh" siwanita berteriak karena terkejut, dia bahkan tidak mendengar bunyi pintu yang terbuka, apalagi dengan kondisinya sekarang, sangat memalukan.
"Ny- ny- nyonya.." sipria yang juga terkejut sambil berusaha memasang kembali pakaiannya.
"Wanita ini yang bersamamu tadi malam." Tanyanya yang lebih seperti pernyataan.
"Nyonya ini-.. aku hanya bermain-main" gugup sipria.
"Aku datang menemuimu hari ini, kamu tidak takut!?" Tanyanya
"Jangan lakukan itu, aku hanya bermain-main dengannya. Kau salah paham, orang yang paling kucintai adalah kamu" sipria ini mulai panik karna sepertinya dia tau apa yang terjadi selanjutnya
"Heh, kamu mencintaiku!?.. kupikir kamu salah, kamu lebih mencintai uangku" ucapnya sinis
"Perlu kamu tahu, kalau kamu itu hanya mainan yang aku beli dengan uang untuk hiburanku" lanjutnya.
Dia kemudian berbalik untuk pergi. belum juga sampai pintu untuk keluar dari kamar itu, masuk lagi seorang pria yang auranya begitu dingin dan berkharisma.
Pria itu juga membawa dua pengawalnya. Wanita itu memutar bola matanya malas, dia merasa kalau moodnya yang tadinya buruk semakin menjadi buruk karena pria dihadapannya ini,
"Hanya karena pria ini kau ingin menceraikanku!?” kata itu keluar dengan dingin dari bibir pria itu.
"Maaf karena hal ini membuat tuan Lorreson yang sibut sampai datang kesini" saut wanita itu tanpa memperdulikan pertanyaan dingin pria itu. "Bagaimana kalau lain kali hal ini tidak perlu terjadi lagi," lanjutnya, dia kemudian mendekat pada pria itu "lagipula, apa yang kau lakukan!?" Tanyanya sambil menepuk dada pria itu kemudian berjalan melewatinya menuju pintu keluar.
Tuan Lorreson yang mendengar perkataan sinis istrinya tersebut termenung sesaat. Dia memerintahkan dua pengawalnya untuk mengurus dua orang lain dikamar itu, Lalu berjalan keluar untuk mengikuti istrinya.
Dia melihat istrinya menuju lift dan mengikutinya tanpa perduli pada teriakan dari dalam kamar itu. Sedangkan nyonya Lorreson yang berjalan menuju lift merasakan kalau hatinya sedang kacau. Dia telah masuk kedalam lift tapi masih berdiri mematung, dia teringat dengan kejadian 3 bulan lalu.
3 bulan lalu
'Dia nyonya Esallive Lorreson adalah istri dari raja bisnis yang kaya tuan Boseil Lorreson. seluruh kota mengenalnya sebagai bunga teratai yang cantik dan menawan, dia akhirnya menikahi pria yang telah dijodohkan dengannya 2 tahun lalu saat usianya 21 tahun. Dan pria itu, tuan Boseil Lorreson adalah raja bisnis dan pewaris yang telah dipersiapkan bahkan sebelum kelahirannya, dia terkenal dengan keahliannya didunia bisnis dan sifatnya yang misterius, dia menikahi istrinya itu saat usianya 28 tahun.' semua orang menganggap ini adalah pernikahan yang sempurna sampai datang hari itu.
Dia merasa khawatir karena suaminya jarang berada dirumah dan hanya pulang sesekali, jadi dia memutuskan untuk mengikutinya hari itu.
Dari dalam mobil dia melihat suaminya menggendong seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun dan ada seorang wanita yang berdiri disampingnya. Allie keluar dari dalam mobilnya dan berjalan menuju suaminya.
"Suamiku" panggilnya. Boseil kemudian berbalik dan menurunkan anak laki-laki itu lalu menyuruhnya pergi bersama wanita tadi.
"Bagaimana kamu kesini dan mengikutiku!?" Tanyanya tenang.
"Siapa dia!?" Tanya allie
"Bukan urusanmu" jawab suaminya.
"Itu urusanku. Aku istrimu!" Jawabnya lagi.
"Kamu tidak diperbolehkan kesini untuk mencariku" kata suaminya itu lalu berbalik hendak pergi.
"Dimasa depan," langkahnya terhenti untuk mendengarkan perkataan istrinya itu "jika kamu tidak menjelaskan padaku tentang hari ini, kita akan bercerai!" Ucap Allie, dia dapat merasakan dadanya sesak. Tapi suaminya melanjutkan langkanya setelah mendengar perkataannya itu dan pergi bersama wanita dan anak laki-laki tadi.
Kembali kemasa sekarang
"Tiga bulan kamu memilih tidak pulang!. Kamu benar-benar bajingan. Masih mempertanyakan alasan perceraian yang aku ajukan!? Tuan Lorreson mengapa kau tak pergi selamanya saja" katanya dalam hati. Lalu memencet lantai satu sebagai tujuannya.
Saat pintu lift hampir tertutup sepenuhnya, tangan suaminya tuan Boseil Lorreson lebih dulu menghalangi agar pintu lift itu terbuka kembali, Allie membiarkan suaminya itu masuk meski dengan perasaan marah.
"Kenapa tak menemani ibu dan anak dijalan looksix no.13 itu dan malah datang menemuiku disini" kata Allie bertanya sinis sambil menyindir tempat tinggal simpanan suaminya itu.
"Orang tuaku mengatakan mereka sudah lama tidak bertemu dengan kita. Jadi aku menelpon dan mengatakan kepada mereka kalau kita berdua akan kembali kerumah lama malam ini," jawabnya tanpa terprovokasi sedikitpun oleh perkataan istrinya itu, lalu melanjutkan lagi "mari kita makan malam bersama mereka" ajaknya.
"Kita akan segera bercerai, apakah kita masih harus melanjutkan drama pernikahan ini!" Lagi-lagi Allie berkata sinis.
"aku tidak pernah mengatakan kalau aku setuju dengan perceraian ini," kata suaminya dingin "kesehatan ibu buruk akhir-akhir ini, kita akan kembali kerumah lama malam ini juga dan menjenguk mereka," katanya datar "kamu tau apa yang dapat kamu lakukan." Ucapnya mengakhiri perbincangan mereka.
Rumah lama
Sesampainya mereka berdua dirumah lama tempat orang tua Boseil tinggal, mereka berlaku seakan semuanya baik-baik saja.
"Ayah.. ibu.." panggil Boseil pada orang tuanya diikuti dengan Allie,
"Allie akhirnya disini," ucap ibu mertuanya senang "tanganmu dingin sekali," katanya pada Allie, lalu beralih melihat Boseil "Ose! Bagaimana caramu merawat istrimu" tanyanya kesal, Allie adalah memantu kesayangannya.
"Ma, jangan salahkan suamiku, dia sangat sibuk bekerja. bagaimana dia bisa menjagaku" ucap Allie dengan tersenyum.
"Ayah.. ibu.. mari kita duduk dan mengobrol" ucap Boseil
"Yah, baiklah" ucap ayahnya
"Tunggu aku tidak sibuk, aku akan membawa Allie untuk berjalan-jalan ke Islandia" ucap Boseil "bukankah kamu selalu ingin pergi ke Islandia untuk mencicipi kuliner disana?" katanya pada Allie.
"Haha, itu ide bagus" ucap ayahnya "bahkan saat sudah menikah kamu masih tidak punya waktu" katanya pada putranya itu
"Kalian berdua, sebagai pasangan muda kapan kalian memutuskan untuk memiliki anak?" Tanya ibunya
"Aku dan Allie baru menikah selama dua tahun, kami masih belum berencana untuk memiliki anak. Kami berdua masih ingin memiliki dunia kami sendiri" kata Boseil.
"Ose! Apakah kamu tidak menginginkan anak, atau kamu tidak ingin anak yang aku lahirkan" tanya Allie miris dalam hati.
Acara makan malam itu telah berakhir, sekarang suami istri itu sedang didalam mobil dalam perjalanan pulang.
"Tuan dan nyonya," kata asisten pribadi Boseil untuk mengatakan bahwa mereka telah sampai
"Mengapa kamu melakukan hal yang kekanak-kanakan seperti itu?" Tanya Boseil pada Allie datar sebelum membiarkan Allie keluar dari mobil.
"Maksudmu?" Tanya Allie seakan tidak mengerti.
"Kau tau maksudku! Jangan buat aku marah." Kata Boseil
"Kupikir kamu tidak mencintaiku, jadi kamu tidak perlu keberatan jika aku mengeluarkan uang untuk menghidupi pria diluar. Aku tidak berharap kamu perduli!" Ucap Allie sinis.
"Apa kamu sangat bosan sampai kamu harus menemukan pria lain untuk 'mainanmu'" ucapnya agak mengeram, "kamu mendengar apa yang ibu katakan barusan, bisakah kamu mempertimbangkannya" katanya kembali datar
"Apa yang ibu katakan tadi?" tanya Allie pada suaminya sambil menatap matanya menantang, "memiliki anak?" Lanjutnya
"Jika kamu menginginkan anak, aku bisa memberimu satu" ucap suaminya
"Memberiku?! Heh" ucap Allie sambil terkekeh, "anak yang ada dijalan looksix no.13 itu bukankah anakmu?!," ucapnya menyindir "tidak apa-apa, aku tidak perlu! Ayo kita bercerai" ucap Allie lagi "lagipula, kalau waktunya tiba kau pasti akan membawa mereka pulang kerumah kan!" Kata Allie pedas "kau boleh bawa anak itu kembali bahkan dengan ibunya, aku tidak keberatan sama sekali. Aku hanya ingin kita bercerai.!" Ucapnya.
Boseil membuka kunci mobil mereka dan membiarkan istrinya keluar, sedangkan Allie langsung keluar dengan hati yang berapi.
Boseil dengan perasaan yang marah langsung meminta asisten pribadinya untuk meninggalkan tempat itu dengan cepat.
Allie yang melihat bagaimana suaminya yang bahkan tidak mampir untuk pulang itupun semakin yakin dengan perceraian yang dia inginkan.
"Benar-benar tidak sabar untuk pergi, apakah kamu terburu-buru untuk pergi kejalan looksix no. 13 untuk menemui ibu dan anak itu" tanyanya getir dalam hati.
Allie masuk kedalam apartemen pernikahannya dan Boseil, sesampainya dikamar dia langsung melepaskan seluruh pakaiannya dan bersiap untuk mandi.
Dibawah guyuran shower dia membersihkan tubuh indahnya, di bagian perutnya juga terdapat bekas luka yang sangat jelas. Setelah menyelesaikan mandinya dia kemudian mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, dia teringat dengan suaminya.
2 tahun lalu
Sambil mengeringkan rambutnya pria itu berkata
"Mulai hari ini, ini adalah rumahmu. Kamu adalah nyonya dari keluarga Lorreson. Tidak ada yang boleh menindasmu lagi." Kata Boseil pada Allie saat itu.
Kembali ke masa sekarang
"Kita tumbuh bersama, aku menunggu lebih dari sepuluh tahun untuk menikah denganmu. Aku juga ingat saat kau mengatakan bahwa rumah ini telah menjadi milikku. Tetapi bagi kamu, rumah yang berada dijalan looksix no. 13 itulah yang sebenarnya rumahmu. Tempatku berada sekarang ini hanyalah sebuah hotel bagimu!." Ucapan Allie dalam hatinya, lalu membuang handuk kecil itu kedalam tong sampah kecil didalam kamarnya.
Malam hari
Seorang wanita terlihat sedang tidur di atas tempat tidurnya yang mewah. Dalam keadaan yang tertidur itu dia terlihat tidak tenang dan sangat berkeringat. Dia Esallive Lorreson.
"Aaaakhhhhh"
"Tolong dorong lebih kuat, bayinya akan segera
keluar"
"Tolonggghhh"
"Bersabarlah Bu, tolong dorong lebih kuat"
"Aaaaaaaakhhhh"
"Dokter, ibu ini pingsan"
"Siapkan anestesi, kita akan beralih ke operasi"
"Selamat anak ibu laki-laki"
Allie terbangun dari mimpi mengerikan itu, dia terduduk untuk memikirkannya, bagaimana mungkin dia bermimpi dirinya melahirkan.
"Mungkin karena aku banyak bicara soal anak akhir-akhir ini" ucapnya dalam hati.
"Bagaimana mungkin aku bermimpi melahirkan dan punya seorang bayi!?, sepertinya sudah waktunya aku bertemu wanita itu dan anaknya" pikir Allie dalam hati.
Keesokan harinya Allie benar-benar mengunjungi rumah dijalan looksix no.13 itu meski dia tau suaminya tidak mengizinkannya. Saat memasuki halaman depan rumah itu dia melihat wanita yang menjadi simpanan suaminya sedang menyiram tanaman.
"Ada yang bisa aku batu?" Tanya wanita itu dengan tersenyum lembut
"Siapa namamu?" Tanya Allie lembut padanya
"Anda bisa panggil saya Tahalea" jawabnya
"Bisakah kita bicara?" Tanya Allie, "saya istri tuan Boseil Lorreson" ucapnya lagi.
Wanita itu menatapnya kemudian berjalan memasuki rumahnya sebagai isyarat bahwa mereka bicara didalam, Allie kemudian mengikuti.
"Silahkan duduk dulu, saya akan mengambil air untuk anda" ucapnya.
Alliepun duduk diruang tamu itu, dia melihat anak laki-laki yang digendong suaminya 3 bulan lalu sedang bermain disitu, anak itu kemudian mengangkat kepalanya dan balas menatap Allie sambil tersenyum, Allie membalas senyuman itu. Entah kenapa dia merasa hatinya menghangat saat melihat anak laki-laki itu.
"Apakah karena dia putra Ose makanya aku merasakan kehangatan ini? Saat melihatnya rasanya aku merasa ramah" pikirnya, "tapi dia putra Ose dan wanita lain." Dia kemudian mengalihkan perhatiannya saat memikirkan itu.
Ini minumanmu nyonya, katanya sambil menyajikan air putih itu pada Allie.
"Ronxi, jangan berbaring dilantai, duduklah dengan benar" katanya pada anaknya
"Nona Tahalea, kamu tau identitasku. Kamu pasti juga tau apa yang ingin aku lakukan disini?" Kata Allie, "berapa umur anak ini?" Tanyanya
"4 tahun" jawabnya
"4 tahun. Maka kamu dan suamiku seharusnya bersama 5 tahun yang lalu. Tapi aku mengetahui bahwa rumah ini baru saja dibeli belum lama ini, dimana sebelumnya kamu tinggal?" Tanya Allie
"Aku dan anakku pernah tinggal di California sebelumnya" jawabnya
"Itu tidak apa-apa bagimu?" Tanya Allie
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!