NovelToon NovelToon

Putri Marcella Dan Putra Mahkota

Awal Mula

Seorang pria yang sangat tampan, berkarisma, arogant, sikapnya dingin dan tidak mempedulikan para gadis dan wanita berusaha menarik perhatiannya sedang berbicara dengan Mike.

Tiba-tiba ponsel milik pria tampan tersebut berdering sekali tanda ada pesan masuk. Hal itu membuat pria tampan tersebut mengambil ponselnya dari saku jasnya.

"Maaf, ada pesan masuk takutnya ada yang penting." Ucap pria tampan tersebut.

"Silahkan." Jawab Mike dengan singkat.

Pria tampan tersebut kemudian membuka isi pesan tersebut setelah selesai pria tampan tersebut menyimpan kembali ponselnya di saku jasnya.

"Maaf, lain kali kita mengobrol karena mendadak ada masalah." Ucap pria tampan tersebut.

"Ada yang bisa Aku bantu?" Tanya Mike.

"Saat ini belum karena Aku masih bisa menanganinya, permisi." Ucap pria tampan tersebut.

Mike hanya menganggukkan kepalanya sedangkan pria tampan tersebut berjalan tanpa mempedulikan tatapan lapar dari para gadis dan para wanita yang masih ada di ruangan tersebut.

Jonathan berjalan dengan angkuh hingga Jonathan tanpa sengaja melihat seorang gadis yang membelakangi dirinya tiba - tiba membalikkan badannya membuat tubuh mereka nyaris ketabrak.

Gadis cantik tersebut sangat terkejut dan kehilangan keseimbangan membuat pria tampan tersebut refleks memeluk gadis cantik tersebut agar tidak terjatuh.

"Maaf." Ucap gadis cantik tersebut sambil tangan kanannya memegang dada bidang pria tampan tersebut sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang pria tampan tersebut.

"Marcella." Panggil seorang pria tampan sambil berjalan ke arah mereka.

Refleks ke dua orang tersebut melepaskan pelukannya dan menatap ke arah sumber suara.

"Iya, Kak." Jawab Marcella.

"Melani dan anak - anak kemana?" Tanya pria tampan yang tidak lain bernama Mike.

Sambil berbicara Mike melirik ke arah pria tampan tersebut yang masih diam dan mendengarkan mereka mengobrol.

"Kakak ipar menemani Stella dan Grace tidur sedangkan kedua anak kembar kakak tidur bersama ke dua anak kembar Kak Marcell." Jawab Marcella sambil melirik ke arah pria tampan tersebut yang sejak tadi diam.

"Oh ya Tuan Jonathan kenalkan ini adik kembarku namanya Marcella." Ucap Mike memperkenalkan Adik kembarnya yang mengerti arti lirikan Marcella.

"Jonathan." Ucap Jonathan sambil mengulurkan tangannya.

"Marcella." Ucap Marcella dan membalas uluran tangan Jonathan.

"Maaf, Aku tidak bisa lama-lama karena ada sesuatu yang harus Aku kerjakan." Ucap Jonathan sambil menarik uluran tangannya.

"Baik, hati-hati di jalan." Jawab Marcella sambil tersenyum manis.

'Tampan banget sayang tidak ada senyumannya.' Sambung Marcella dalam hati.

Jonathan hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan meninggalkan mereka menuju ke arah parkiran mobil.

"Kak Mike." Panggil Marcella sambil senyam senyum.

"Senyummu jelek." Ucap Mike usil.

"Ish ... Kak Mike nyebelin." Ucap Marcella dengan wajah kesal.

"Baru tahu ya." Jawab Mike dengan nada cuek.

"Sudahlah, Aku mau tidur." Ucap Marcella dengan nada kesal sambil berjalan.

Namun baru dua langkah Mike berbicara membuat Marcella menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya dan menatap ke arah Kakak kembarnya.

"Tuan Jonathan masih single dan tidak pernah menyentuh seorang gadis maupun wanita. Hanya sama kamu Tuan Jonathan mau menyentuhmu ketika kamu nyaris terjatuh dan jujur itu membuat Kakak sangat terkejut." Ucap Mike.

"Kakak melihatnya?" Tanya Marcella dengan wajah bersemu merah.

"Tentu saja, kan Kakak punya mata. Tuan Jonathan sangat sulit didekati dan hari ini pergi ke kota tua selama sebulan setelah itu barulah ke kota ini." Jawab Mike.

"Pergi ke kota tua?" Tanya Marcella dengan wajah terkejut.

"Iya. Memangnya kenapa?" Tanya Mike balik bertanya.

"Bulan depan Aku juga pergi ke kota tua selama satu hingga dua bulan jadi tidak bisa ketemu dong." Ucap Marcella dengan wajah kecewa.

"Kamu pergi ke kota tua?" Tanya Mike dengan wajah terkejut.

"Iya Kak, memangnya kenapa Kak?" Tanya Marcella balik bertanya.

"Kota tua jauh dari peradaban di mana tidak ada listrik, tidak ada tv, tidak ada alat komunikasi, tidak ada mall dan lain sebagainya. Apakah kamu bisa menjalani itu semua selama 1 sampai 2 bulan?" Tanya Mike sambil menaikkan salah satu alis matanya.

"Kalau dua bulan Marcella bisa, Kak. Hitung - hitung buat nambah pengalaman dan suasana baru." Jawab Marcella dengan nada santai.

"Hoam ... Aku sangat mengantuk mau tidur." Ucap Marcella yang tiba - tiba menguap.

"Kakak juga mau tidur kebetulan para tamu undangan sudah pulang semuanya." Ucap Mike yang juga sebenarnya sudah mengantuk.

Marcella hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah lift menuju ke kamar mereka masing - masing.

xxxxxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana Jonathan duduk di kursi belakang pengemudi di mana bodyguard yang merangkap sebagai sopir mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke mansionnya.

Dua mobil di belakangnya mengikuti mobil Jonathan di mana dua mobil tersebut adalah anggota mafianya. Ya Jonathan adalah ketua mafia di mana saat ini Jonathan mendapatkan informasi kalau musuhnya bersembunyi di kota tua.

Singkat cerita Jonathan sudah sampai di mansion kemudian Jonathan bersama anggota mafianya naik helikopter menuju ke kota tua.

Sampai di kota tua 8 pilot yang mengendarai masing - masing helikopter kembali lagi ke mansion milik Jonathan.

Sesuai informasi Jonathan bersama anggota mafianya menuju ke sebuah goa di mana para musuhnya bersembunyi. Namun orang yang dicarinya tidak ada hingga Jonathan melihat kalung giok.

Jonathan tiba - tiba teringat dengan Marcella dan ingin memberikan kalung giok itu untuk Marcella. Jonathan pun mengambil kalung tersebut kemudian menatap kalung giok tersebut.

'Sangat cantik walau bentuknya agak kuno terlebih kalung giok ini sangat unik dan antik. Selama ini Aku belum pernah melihat kalung giok seperti ini.' Ucap Jonathan dalam hati.

'Aku akan memberikan kalung giok ini untuk Marcella. Tidak tahu kenapa ketika Aku tidak sengaja memeluknya Aku sangat nyaman apalagi Aku lihat keluarganya baik dan tidak saling berebutan harta seperti orang - orang.' Sambung Jonathan dalam hati.

Jonathan kemudian menyimpan kalung tersebut bersamaan melihat ada lorong rahasia yang belum dimasuki.

"Ada lorong yang belum kita masuki, kita masuk ke dalam lorong itu." Ucap Jonathan.

"Baik, Tuan Muda." Jawab anggota mafianya dengan serempak.

Merekapun berjalan ke arah lorong dengan menggunakan senter dari ponsel milik mereka karena suasananya sangat gelap.

Sampai di depan lorong mereka masuk tanpa ada perasaan curiga sedikitpun hingga Jonathan ikut masuk ke dalam lorong mengikuti anak buahnya.

Whussshhh

Jonathan dan semua anggota mafianya sangat terkejut karena lorong yang gelap gulita tersebut mendadak berubah terang benderang dan terdengar suara namun tidak ada orang.

"Selamat datang di jaman kerajaan di mana kalian masuk ke dalam drama dengan judul : Putri Marcella dan Putra Mahkota."

"Di mana Tuan Jonathan menjadi Putra Mahkota sedangkan semua anak buah Tuan Jonathan akan menjadi prajurit Putra Mahkota yang sangat tangguh."

"Siapa kamu!" Teriak Jonathan sambil mencari sumber suara begitu pula dengan para anak buahnya.

"Kalian tidak mungkin bisa melihatku karena Aku tidak berwujud."

"Ingatan tentang masa lalu dan masa sekarang sengaja Aku hilangkan. Di dalam pikiran Tuan Jonathan hanya memiliki ingatan menjadi Putra Mahkota."

"Bagaimana caranya agar Aku dan anak buahku bisa kembali?"

"Setelah misi selesai maka Tuan Jonathan dan anak buahnya bisa kembali ke dunia nyata." Tanya Jonathan.

"Apakah ingatan masa laluku dan masa sekarang bisa Aku ingat begitu pula dengan para anak buahku?" Tanya Jonathan.

"Tentu saja ingat hanya saja hanya ingatan Tuan Jonathan tentang drama tidak hilang. Ingatan itu akan hilang jika Tuan Jonathan bertemu dengan jodohnya."

"Ada yang ditanyakan lagi?"

"Aku ingin tahu jalan ceritanya." Jawab Jonathan.

"Garis besarnya Tuan Jonathan mencintai seorang gadis yang bernama Putri Marcella tapi ternyata gadis ini adalah mata - mata dari adik tirinya Putra Mahkota yang bernama Pangeran Ke 2."

"Di mana Pangeran Ke 2 ingin menjadi Raja hingga akhirnya Putri Marcella dan Putra Mahkota meninggal dunia."

"Tugas Tuan Jonathan yang merupakan protagonis pria adalah menikah dan hidup bahagia bersama protagonis wanita yang bernama Putri Marcella."

"Putri Marcella jelas - jelas sangat jahat jadi buat apa Putra Mahkota menikahi Putri Marcella?" Tanya Jonathan yang sangat membenci Putri Marcella.

"Sebenarnya Putri Marcella tidak jahat, Putri Marcella adalah gadis polos hal itulah dimanfaatkan oleh Pangeran Ke 2."

'Bukan polos tapi bod*h.' Ucap Jonathan dalam hati.

"Jika ternyata Aku dan Putri Marcella mati di tangan Pangeran Ke 2, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Jonathan penasaran.

"Waktu kembali mundur di mana Tuan Jonathan dan anak buah Tuan Jonathan mengulangi drama yang sama sampai misinya berhasil barulah Tuan Jonathan bersama anak buahnya kembali ke dunianya."

"Bagaimana dengan Putri Marcella? Kenapa Putri Marcella tidak mengulangi drama yang sama? Apakah Putri Marcella berasal dari masa lalu?" Tanya Jonathan beruntun.

"Karena Putri Marcella berasal dari masa sekarang di mana Putri Marcella mengetahui jalan cerita dramanya. Jadi jika gadis itu masuk ke tubuh Putri Marcella dan tidak bisa menjalankan misi maka mati di bunuh Pangeran Ke 2."

"Kalau gadis itu mati, bagaimana Aku bisa kembali?" Tanya Jonathan.

"Ketika Tuan Jonathan memerankan menjadi Putra Mahkota akan ada gadis lain untuk menggantikan gadis yang masuk ke tubuh Putri Marcella. Sampai ada gadis yang tepat barulah misi ini berhasil."

"Kasihan para gadis yang tidak berdosa harus meregang nyawa dengan permainan drama ini." Ucap Jonathan.

"Mereka sudah tahu jalan ceritanya tapi karena harta dan perhatian yang diberikan Pangeran Ke 2 membuat para gadis silau dan melupakan misinya. Jadi sudah sepantasnya para gadis mati dengan cara mengenaskan."

"Ingat apa yang tadi barusan Aku katakan."

Tanpa menunggu jawaban dari Jonathan, Jonathan dan para anak buahnya langsung terlempar ke dunia masa lalu di mana Jonathan menjadi Putra Mahkota dan para anak buahnya menjadi prajurit.

Pakaian modern mereka langsung berubah menjadi pakaian kerajaan masa lalu dan mereka tidak ingat apa yang terjadi barusan.

Kini Jonathan berganti nama menjadi Putra Mahkota di mana Pangeran Ke 2 ingin sekali menjadi Raja. Berbagai cara licik dilakukannya agar Putra Mahkota tidak bisa menjadi Raja.

Tiga Kepala

Tiga Minggu Kemudian

Tidak terasa hari berlalu dan tidak terasa pula usia pernikahan Marcell dengan Gracella berjalan harmonis bersama ketiga anak kembarnya.

Marcella bermain di mansion milik Marcell di mana Gracella mengundang Marcella untuk menonton drama Korea tentang kerajaan. Hal itu tentu saja tanpa membuang waktu, Marcella pergi ke mansion milik Kakak kembarnya mumpung hari ini adalah hari libur.

"Belum ada satu jam sudah datang." Ucap Gracella ketika melihat Marcella berjalan ke arah ruang keluarga.

"Hehehehe ... Kakak ipar tahu sendiri kalau Aku penggemar berat film Korea baik tentang kerajaan maupun drama romantis." Jawab Marcella tertawa sambil berjalan ke arah Gracella yang sedang berdiri dan menatap dirinya.

Gracella hanya tersenyum kemudian mereka cipika cipiki terlebih dahulu. Kemudian mereka berjalan ke arah ruang studio mirip bioskop hanya saja tidak begitu besar seperti bioskop pada umumnya.

"Grace, Max dan Maxi kemana?" Tanya Marcella sambil duduk di sofa.

"Mereka berada di kamar ada tugas sekolah dengan di temani Kak Marcell. Karena itu mumpung hari ini kita dan Kak Marcell libur maka kita nonton drakor sampai selesai." Jawab Gracella yang juga ikut duduk di samping Marcella.

"Bagus juga ide Kakak ipar. Jadi ketiga ponakanku bisa ditemani Kak Marcell." Ucap Marcella sambil tersenyum.

"Betul sekali." Jawab Gracella sambil membalas senyuman Marcella.

"Oh ya, apa judulnya?" Tanya Marcella.

"Judulnya : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Jawab Gracella.

"Kok namanya sama seperti namaku?" Tanya Marcella sambil mengambil popcorn yang ada di atas meja.

Di atas meja sudah tersedia berbagai cemilan dan minuman agar ketika nonton mereka berdua bisa mengemil dan minum tanpa perlu berjalan ke arah dapur.

"Entahlah, mungkin kebetulan saja. Hanya beda di nama Putri jadinya Putri Marcella." Jawab Gracella.

Ketika Marcella ingin berbicara tiba - tiba datang sambil berbicara dan berjalan ke arah mereka. Membuat Marcella tidak jadi berbicara, mereka menatap ke arah sumber suara yang sangat familiar di telinga mereka.

"Belum mulaikan?" Tanya Melani.

"Sebentar lagi mau mulai." Jawab ke duanya dengan serempak sambil berdiri.

Mereka bertiga cipika cipiki bergantian lalu mereka duduk di sofa di mana Marcella berada di tengah - tengah mereka.

"Apa judulnya?" Tanya Melani.

"Judulnya : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Jawab Gracella.

"Seperti nama adik ipar, tinggal ditambahkan Putri jadi sama namanya." Ucap Melani.

"Betul apa yang dikatakan Kakak ipar." Jawab Gracella dan Marcella dengan serempak.

"Kak Mike dan anak - anak tidak ikut?" Tanya Marcella sambil memalingkan tubuhnya ke belakang begitu pula dengan Marcella.

"Kak Mike dan anak - anak ke ruangan lantai atas katanya ingin menemani anak - anak sekalian mau bikin sistem buat perusahaan Kak Mike dan Marcell." Jawab Melani.

"Para ponakanku memang sangat genius dan Aku sebagai Tantenya sangat bangga." Puji Marcella.

"Terima kasih atas pujiannya." Ucap Melani dan Gracella dengan serempak.

"Sekarang kita nonton drama Korea." Ucap Gracella sambil menekan tombol play.

"Oke." Jawab Melani dan Marcella dengan serempak.

Melani, Gracella dan Marcella kemudian menonton Korea dengan judul : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Mereka menonton dengan serius hingga di episode terakhir di mana Putri Marcella mengenakan pakaian pengantin.

Di mana Putri Marcella sudah menikah dengan Pangeran Ke dua, pria yang sangat dicintainya dengan sangat tulus. Tidak berapa lama datang Pangeran Ke 2 yang juga mengenakan pakaian pengantin. Sepasang pengantin tersebut mengenakan busana serba merah.

Jantung Putri Marcella berdetak kencang ketika Pangeran Ke 2 berjalan ke arah dirinya hingga Pangeran Ke 2 menghentikan langkahnya dan berdiri tepat di depan Putri Marcella.

"Ada yang ingin Aku perlihatkan padamu." Ucap Pangeran Ke 2 sambil menarik tangan istrinya.

Tanpa banyak protes Putri Marcella berjalan mengikuti langkah suaminya hingga di depan pintu, suaminya menghentikan langkahnya.

Membuat Putri Marcella menabrak punggung suaminya dan tanpa punya perasaan mendorong tubuh Putri Marcella hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"Suamiku, kenapa suamiku tega melakukan apa ini padaku? Apa salahku?" Tanya Putri Marcella sambil berusaha duduk dan menatap suaminya dengan mata berkaca - kaca.

Tiba-tiba datang kasim sambil membawa surat dari Kaisar membuat Putri Marcella memberikan hormat begitu pula dengan suaminya.

"Perdana Mentri Perang dan putranya terbukti bersalah karena telah bekerja sama dengan Putra Mahkota untuk melakukan pengkhianatan dan pemberontakan." Ucap Kasim tersebut.

"Karena itu seluruh keluarga Perdana Mentri Perang mati dan Putra Mahkota mendapatkan hukuman dengan cara dipenggal." Sambung Kasim tersebut.

"Apa?" Tanya Putri Marcella dengan wajah terkejut sambil menatap ke arah suaminya yang sama sekali tidak menatap ke arah dirinya.

Kemudian menatap ke arah lain di mana ke dua orang tuanya dan Kakaknya ke dua kaki dan ke dua tangannya di ikat dengan rantai.

Hal itu membuat Putri Marcella mengeluarkan air matanya dan berlutut di depan Pangeran Ke 2 sekaligus suaminya yang baru saja menikahi dirinya.

"Suamiku tolong bebaskan keluargaku, mereka tidak mungkin memberontak." Mohon Putri Marcella sambil memegang kedua kakinya namun langsung ditendangnya hingga jatuh tersungkur.

"Ayahku dan Kakakku adalah orang-orang yang sangat setia dengan kerajaan jadi mana mungkin Ayahku dan Kakakku melakukan pengkhianatan dan memberontak pada Kaisar?" Tanya Putri Marcella sambil menatap ke arah Pangeran Ke 2.

"Meskipun kamu hanya seorang Pangeran Ke 2 tapi posisimu sangat lemah dan Aku bersama keluargaku membantumu naik takhta bahkan Aku bersedia menjadi mata-matamu untuk menjatuhkan Putra Mahkota." Sambung Putri Marcella.

"Kenapa kamu tega melakukan ini padaku?" Tanya Putri Marcella sambil berusaha bangun kemudian mendorong tubuh Pangeran Ke 2.

Pangeran Ke 2 mundur beberapa langkah kemudian kembali menendang Putri Marcella hingga tersungkur.

"Kamu ingin tahu kenapa Aku tega melakukan ini? Asal kamu tahu Aku melakukan ini karena Aku hanya menyukai kekuatan militer keluargamu." Jawab Pangeran ke 2.

Ketika Putri Marcella ingin bertanya tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar di telinganya membuat Putri Marcella menatap ke arah sumber suara.

"Kakak ke 3." Panggil seorang gadis yang merupakan adik angkatnya.

"Adik tolong keluargaku." Mohon Putri Marcella ketika melihat adik angkatnya tidak di hukum.

"Maaf Kakak, Aku tidak bisa membantumu karena Aku sangat mencintai suamimu." Jawab adik angkatnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Apa?" Tanya Putri Marcella dengan wajah terkejut.

"Seperti yang Kakak lihat." Jawab adik angkatnya sambil memeluk pinggang Pangeran Ke 2.

"Kenapa kalian tega padaku? Apa salahku?" Tanya Putri Marcella dengan perasaan kecewa yang teramat sangat.

"Sebenarnya kami saling mencintai dan ingin menikah secepatnya tapi kami harus bersabar agar rencana kami yang kami susun jauh-jauh berhasil." Jawab Adik Angkatnya.

"Sekarang waktu yang tepat untuk kami menikah sekaligus melihat kematianmu bersama keluargamu." Sambung Adik Angkatnya tanpa punya perasaan bersalah sedikitpun.

"Setiap kali Aku menyentuhmu membuatku sangat jijik karena melihat wajahmu yang sangat jelek." Ucap Pangeran Ke 2 tanpa punya perasaan.

"Hahahaha ..." Tawa Putri Marcella sambil memegangi pipi kanannya.

Di pipi kanan Putri Marcella ada bercak merah dan tanpa sepengetahun keluarga Putri Marcella dan mereka berdua kalau Adik angkatnya sengaja menambahkan racun di makanan Putri Marcella.

Hal itu dilakukan agar Pangeran Ke 2 membenci dan jijik jika menatap wajah Putri Marcella. Hal itu dikarenakan adik angkatnya menyukai Pangeran Ke 2.

"Seandainya Aku tahu, Aku akan meminta orang tuaku untuk tidak mengangkatmu sebagai anak angkat hanya karena kami tidak tega melihatmu di siksa oleh ibu tirimu." Ucap Putri Marcella sambil menahan amarahnya terhadap Adik Angkatnya.

Adik angkatnya adalah putri dari pelayan Ayahnya yang setia di mana pelayan Ayahnya menikah lagi dengan seorang pelayan yang mengurus keperluan Putri Marcella.

"Gara-gara pelayan Kakak membuat Ayahku menikah lagi dengan wanita jahat itu. Bahkan wanita jahat itu menyiksaku hingga Aku sakit parah. Kemudian Orang tuamu mengusir wanita jahat itu membuat Ayahku sedih dan bunuh diri." Ucap Adik angkatnya.

"Seandainya tidak ada pelayan Kakak, pasti kami hidup bahagia dan Ayahku tidak mungkin bunuh diri. Karena itulah Aku sangat membencimu dan ingin membunuhmu tapi Aku selalu sabar dan menunggu waktu yang tepat." Sambung Adik angkatnya.

"Itu salah Ayahmu sendiri kenapa menikah dengan terburu-buru. Hanya karena wanita itu sangat cantik dan pandai menggoda hingga Ayahmu bunuh diri." Ucap Putri Marcella.

Plak

Adik angkatnya menampar pipi Putri Marcella membuat Putri Marcella membalas tamparan ke pipi Adik Angkatnya.

"Penggal!" Perintah Adik Angkatnya sambil memegangi pipinya yang habis di tampar oleh Putri Marcella.

Pangeran Ke 2 langsung mengangkat tanganya kemudian tiga algojo memenggal kepala orang tua Putri Marcella dan juga kepala Kakaknya.

"Ayah! Ibu ! Kakak!"Teriak Putri Marcella histeris.

Putri Marcella kemudian berlari ke arah keluarganya kemudian memeluk kepala Ibunya dengan tangan gemetar. Putri Marcella kemudian mengambil kepala Ayahnya dan juga kepala Kakaknya dengan tangan gemetar bersamaan air mata Putri Marcella keluar dan menangis dengan pilu.

"Ayah, Ibu,Kakak maafkan Putri Marcella karena tidak mendengarkan perkataan Ayah dan Ibu." Ucap Putri Marcella sambil masih menangis dan memeluk kepala orang tuanya dan Kakaknya.

Orang tua Putri Marcella dan Kakaknya tidak setuju jika Putri Marcella menikah dengan Pangeran Ke 2 tapi Putri Marcella bersikeras ingin menikah dengan Pangeran Ke 2. Hal itu membuat keluarganya terpaksa menyetujui hubungan mereka dan merekapun menikah.

"Penggal wanita itu!" Perintah Pangeran Ke 2 tanpa punya rasa empati.

Salah satu algojo berjalan ke arah Putri Marcella dan sampai di depan Putri Marcella, algojo tersebut mengayunkan pedang yang sangat panjang dan lebar ke arah leher Putri Marcella.

"Maaf, Yang Mulia. Putra Mahkota datang bersama para prajuritnya untuk membebaskan Putri Marcella dan keluarga Putri Marcella dari hukuman mati." Ucap salah satu prajuritnya yang tiba - tiba datang di saat kritis.

"Apa?" Tanya Pangeran Ke 2 sambil menaikan tangannya ke atas.

Algojo yang bersiap mengeksekusi Putri Marcella dengan cara memenggal kepalanya terpaksa menurunkan tangannya yang memegang pedang tersebut.

Putri Marcella yang mendengarkan ucapan prajurit suaminya sangat terkejut karena dirinya sudah mengkhianati Putra Mahkota namun Putra Mahkota malah ingin menyelamatkan dirinya dan juga keluarganya.

"Orang-orang yang berada di luar istana sudah dikendalikan oleh Putra Mahkota." Ucap prajuritnya memberitahukan apa yang sudah terjadi.

Pangeran Ke 2 dan Adik Angkatnya Putri Marcella saling menatap dan tidak berapa lama datang Putra Mahkota bersama para prajuritnya.

"Putra Mahkota, kenapa putra mahkota ingin menyelamatkanku dan keluargaku?" Tanya Putri Marcella sambil berdiri dan menatap Putra Mahkota dengan wajah sendu.

"Demi menyelamatkan wanita ini dan keluarganya, Kakak pertama berani datang ke sini dan ingin melawanku." Ucap Pangeran Ke 2 sambil mengalungkan pedangnya ke leher Putri Marcella.

"Sangat bagus, sekarang majulah dan buang senjatamu!" Perintah Pangeran Ke 2.

Putra Mahkota yang tidak ingin Putri Marcella terluka langsung membuang pedangnya. Ketika Putra Mahkota ingin berjalan dihalangi oleh orang kepercayaannya agar tidak maju ke arah Pangeran Ke 2. Namun Putra Mahkota tidak peduli dan tetap berjalan ke arah Pangeran Ke 2.

"Kakak sekarang berdiri di sini jadi bebaskan Putri Marcella dan biarkan Putri Marcella pergi." Ucap Putra Mahkota.

"Aku akan melakukannya tapi Aku ingin Kakak berlutut dihadapanku seperti anak berlutut terhadap orang tua." Ucap Pangeran Ke 2 dengan nada arogant.

"Berlutut lah dihadapanku sekarang!" Perintah Pangeran Ke 2 sambil mengarahkan pedangnya ke leher Putra Mahkota.

"Putra Mahkota, Aku mohon jangan berlutut. Pergilah dan jangan pedulikan Aku." Mohon Putri Marcella sambil berjalan ke arah Putra Mahkota namun kedua tangannya di tahan oleh dua prajurit milik Pangeran Ke 2.

Tanpa menjawab Putra Mahkota berlutut namun dengan gerakan cepat Putra Mahkota berhasil merebut pedang yang di pegang Pangeran Ke 2.

Putra Mahkota berhasil melukai Pangeran Ke 2 kemudian Putra Mahkota mendorong tubuh Pangeran Ke 2 lalu membunuh dua prajurit yang menahan tangan Putri Marcella.

"Maafkan Aku karena datang terlambat." Ucap Putra Mahkota yang tidak sengaja melihat tiga kepala yang ada di dekat mereka berdua.

"Kenapa Putra Mahkota datang ke sini?" Tanya Putri Marcella tanpa menjawab ucapan Putra Mahkota sambil menggenggam tangan Putra Mahkota.

Dua mobil hitam

"Karena Aku tidak bisa melihatmu dan keluargamu terluka." Jawab Putra Mahkota.

"Itu semua salahku karena Akulah yang tidak mengenal orang dengan jelas." Ucap Putri Marcella dengan wajah amat bersalah.

"Kalian benar-benar mempunyai hubungan yang sangat mendalam dan itu membuatku sangat jijik. Namun sayang cinta kalian sebentar lagi berakhir karena pada akhirnya, Akulah yang menang." Ucap Pangeran Ke 2 kemudian menusuk perut Putra Mahkota dengan menggunakan pedangnya.

Putra Mahkota menahan rasa sakit ketika pedang tersebut menembus perutnya sambil memegangi perutnya dan menatap ke arah Adiknya yang bernama Pangeran Ke 2.

Selesai melakukan hal itu Pangeran Ke 2 tertawa jahat begitu pula adik angkatnya Putri Marcella ketika melihat tubuh Putra Mahkota kejang-kejang.

Hal itu membuat Putri Marcella menahan tubuh Putra Mahkota agar tidak ambruk sambil menangis. Putri Marcella sangat menyesal karena pria yang dikhianatinya malah rela mempertaruhkan nyawa untuk dirinya sedangkan pria yang sangat tulus dicintainya tega membunuh keluarganya.

"Putra Mahkota bertahanlah." Mohon Putri Marcella sambil menangis.

"Pangeran Ke 2, apa yang kamu lakukan padanya? Putra Mahkota adalah Kakakmu." Sambung Putri Marcella.

"Putra Mahkota memilik prestasi yang luar biasa dalam pertempuran dan mempunyai reputasi yang sangat tinggi di kalangan masyarakat. Bagaimana mungkin Aku tidak waspada terhadap Kakak." Ucap Pangeran Ke 2 sambil menatap ke arah Putra Mahkota dengan tatapan membunuh.

"Aku mohon jangan sakiti Putra Mahkota, Aku akan mengobati Putra Mahkota hingga sembuh setelah itu Aku mau melakukan apapun asalkan Putra Mahkota tidak disakiti." Mohon Putri Marcella sambil masih memeluk Putra Mahkota di mana mulut, wajah dan perutnya mengeluarkan darah segar.

"Aku tidak bisa karena kalian semua akan mati hari ini agar suatu hari tidak menjadi batu sandunganku." Ucap Pangeran Ke 2.

"Pangeran Ke 2, Aku mohon bebaskan Putra Mahkota." Mohon Putri Marcella tanpa mempedulikan ucapan Pangeran Ke 2.

"Apakah kamu tidak mendengar apa yang tadi barusan Aku katakan? Kalian berdua harus mati di tanganku." Ucap Pangeran Ke 2 dengan nada sombong.

"Putra Mahkota, kenapa kamu begitu bodoh?" Tanya Putri Marcella sambil menatap Putra Mahkota.

"Aku melakukan ini semua dengan sukarela karena Aku mencintaimu dengan sangat tulus walau kamu mengkhianatiku." Jawab Putra Mahkota.

Selesai mengatakan hal itu Putra Mahkota menghembuskan nafas terakhirnya membuat Putri Marcella menepuk-nepuk pipi Putra Mahkota sambil memanggil - manggil namanya.

"Putra Mahkota, Aku mohon bangunlah ... Aku tidak bisa melihatmu pergi meninggalkan Aku." Mohon Putri Marcella.

Putra Mahkota hanya diam karena sudah meninggal dunia hal itu membuat Putri Marcella meletakkan perlahan tubuh Putra Mahkota.

"Sekarang kamu harus bunuh diri menyusul keluargamu dan kekasihmu yang sangat tulus mencintaimu tetapi kamu mengkhianatinya." Ucap Pangeran Ke 2 dengan nada dingin kemudian melempar pedangnya ke arah Putri Marcella.

Putri Marcella mengambil pedang tersebut dengan tangan gemetar kemudian mengarahkan pedangnya ke arah lehernya.

"Pangeran Ke 2 jika seandainya saja Aku diberikan kesempatan kedua maka Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama." Ucap Putri Marcella sambil menatap Pangeran Ke 2 dengan tatapan penuh kecewa dan amarah dalam waktu bersamaan.

Selesai mengatakan hal itu Putri Marcella menarik pedangnya ke lehernya hingga darah segar keluar dari lehernya. Putri Marcella jatuh dan menimpa jasad Putra Mahkota dan tidak berapa lama Putri Marcella meninggal dunia.

Pangeran Ke 2 dan Adik angkat Putri Marcella tertawa jahat melihat kematian mereka tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Hanya demi ingin menjadi Raja, Pangeran Ke 2 tega membunuh Kakaknya dan juga membunuh Putri Marcella yang sangat tulus mencintainya.

Cerita drama pun selesai karena pemeran utama pria dan pemeran utama wanita meninggal dunia secara tragis. Hal itu membuat Marcella, Melani dan Gracella memarahi Putri Marcella.

"Dasar Putri Marcella bodoh, seharusnya bisa tahu kalau Pangeran Ke 2 itu sangat jahat dengan menyuruhnya menjadi mata - mata Putra Mahkota." Omel Melani.

"Betul, apalagi jelas-jelas adik angkatnya beberapa kali menjebaknya masa tidak tahu? Apalagi Pangeran Ke 2, hanya karena mendapatkan perhatian dengan memberikan bermacam - macam hadiah bersedia di suruh membocorkan rahasia Putra Mahkota." Sambung Gracella mengomeli Putri Mahkota.

"Jika Aku masuk ke drama itu, Aku bunuh Pangeran Ke 2 dan Adik angkatnya. Nama boleh sama tapi Putri Marcella lebih bodoh dan tidak bisa membedakan mana orang berpura baik dan mana orang yang tulus." Sambung Marcella yang juga mengomeli Putri Marcella.

"Kenapa kalian bertiga pada marah - marah?" Tanya Mike dan Marcell dengan serempak sambil berjalan ke arah mereka.

"Sayang, Aku kesal dengan Putri Marcella." Jawab Melani sambil berdiri dan memeluk pinggang suaminya.

"Aku juga sama." Jawab Gracella yang juga memeluk pinggang suaminya.

"Marah sama Marcella? Memangnya Marcella salah apa?" Tanya Mike dengan wajah bingung begitu pula dengan Marcell sambil membalas pelukan istrinya.

"Marcella, kamu apain Kakak iparmu?" Tanya Marcell sambil menaikkan salah satu alis matanya.

"Aish ... Kakak ... Kami bertiga memarahi Putri Marcella yang ada di layar itu." Ucap Marcella sambil menunjuk ke arah layar lebar.

Mike dan Marcell menatap ke arah yang di tunjuk Marcella di mana Putra Mahkota dan Putri Marcella meninggal dunia dengan cara mengenaskan.

"Pffttttt..." Tawa Mike dan Marcell dengan serempak.

"Kenapa pada tertawa?"Tanya Melani, Gracella dan Marcella dengan serempak sambil menampilkan wajahnya yang kesal karena ditertawakan Mike dan Marcell.

"Habis kalian lucu, itukan cuman drama. Jadi buat apa kalian mesti marah - marah." Ucap Mike sambil masih tersenyum begitu pula dengan Marcell.

"Eh tunggu, kenapa wajahnya mirip Tuan Jonathan?" Tanya Marcell.

Marcell tanpa sengaja melihat di layar besar tersebut ada nama - nama pemain berikut fotonya dan salah satu nama pemain yang menjadi Putra Mahkota sangat mirip dengan wajah Jonathan rekan bisnisnya.

Mike yang penasaran ikut menatap ke arah layar namun gambarnya sudah di ganti gambar berikut namanya yang menjadi pemeran pendukung.

Karena penasaran Marcella menekan tombol agar bisa melihat dengan jelas apa benar yang dikatakan Kakak kembarnya. Mata Mike dan Marcella membulat sempurna ketika melihat wajah Jonathan sangat mirip dengan Putra Mahkota.

"Mungkin kebetulan saja wajahnya sama karena tidak mungkin Tuan Jonathan menjadi pemain drama." Ucap Mike dengan nada yakin.

"Kenapa Kak Mike merasa yakin?" Tanya Marcella sambil masih memandangi wajah tampan pemain Putra Mahkota.

"Karena Tuan Jonathan melakukan kerja sama dengan Kak Mike dan juga dengan Kakak jadi mana mungkin kalau Tuan Jonathan menjadi pemain drama." Jawab Marcell.

"Sudahlah jangan dipikirkan, itukan hanya drama bukan cerita nyata." Ucap Mike.

"Betul sekali." Jawab Marcell.

"Oh ya Kakak pamit mau pulang." Pamit Mike.

"Aku juga mau pamit karena hari ini Aku ada janji mau pergi ke mall bersama teman - temanku." Sambung Marcella.

"Oke, hati - hati di jalan." Ucap Gracella.

Kemudian mereka cipika cipiki setelah selesai mereka berjalan ke arah garasi mobil. Marcella duduk di kursi pengemudi begitu pula dengan Mike yang juga duduk di kursi mobil satunya lagi.

Kemudian mereka pergi meninggalkan mansion milik Marcell ke tempat tujuan berbeda di mana Mike bersama istrinya dan ke tiga anak kembarnya kembali ke mansion

Sedangkan Marcella pergi ke mall.

"Seandainya Aku bisa masuk ke dalam drama, Aku akan merubah nasib Putri Marcella agar mencintai Putra Mahkota. Terlebih Putra Mahkota sangat mirip dengan Kak Jonathan." Ucap Marcella.

"Kok Aku sangat merindukannya? Padahal kami baru bertemu." Sambung Marcella.

Marcella menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil masih mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah mall.

Tanpa sepengetahuan Marcella dua mobil hitam mengikuti mobil Marcella hingga beberapa saat Marcella tersadar kemudian langsung mengambil ponsel untuk menghubungi keluarganya lewat telepon keluarga.

Di mana sekali tekan maka keluarga besarnya langsung terhubung secara otomatis. Sambil menunggu jawaban Marcella sesekali melirik ke arah spion dan berusaha bersikap tenang sesuai yang diajarkan Ayahnya yang bernama Michael.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!